Anda di halaman 1dari 5

ADME KETERANGAN CONTOH CONTOH

ABSORBSI Kenaikan pH lambung  Menyebabkan kenaikan jumlah obat yang di


absorbsi pada obat bersifat labil pada suasana asam,
contohnya β laktam, dopamin, eritromisin, dan
morfin
 Menyebabkan penurunan jumlah obat yang di
absorbsi, contohnya fenobarbital, fenitoin dan
paracetamol

Motilitas lambung  Kadar puncak obat dan waktu mencapai kadar


puncak tidak mudah diprediksi pada obat-obatan
yang kelarutannya di dalam air terbatas, contoh
fenitoin dan karbamazepin.
 Pada bayi motilitas saluran cerna lebih cepat
sehingga waktu transit lebih cepat, akibatnya
mengurangi jumlah obat yang di absorpsi,
Titer asam empedu dan enzim lipase contohnya fenitoin dan teofilin.
masih rendah
 Menyebabkan penurunan pelarutan dan
ketersediaan hayati obat lipofilik- termasuk vitamin
Perlambatan aliran darah A,D,E,K dan obat dalam bentuk terkonjugasi.

 Ketersediaan hayati obat setelah pemberian IM


pada neonatus lambat (Tmaks lebih lama),
disebabkan karena aliran darah di otot relatif lambat
dan kontraksi otot belum efisien, serta kansungan
air pada neonatus relatif besar per unit masa otot,
pemberian jarang secara IM kepada neonatus
kecuali vitamin K, aminoglikosida atau etitropoetin.
Fisiologis Neonatus Bayi Anak
Perubahan fisiologis
Waktu pengosongan Tidak teratur Cepat Agak cepat
lambung
pH lambung >5 2-4 2-3 (normal)
Motilitas lambung Lambat atau rendah Cepat Agak cepat
Luas permukaan Mendekati dewasa Seperti dewasa
usus
Kolonisasi mikroba Mendekati dewasa Seperti dewasa
Fungsi bilier Belum sempurna Mendekati dewasa
Aliran darah otot Lambat Cepat
Permeabilitas kulit Cepat Cepat
Pengaruhnya terhadap absorpsi obat

Absorpsi oral Fluktuatif - lambat Lebih cepat Mendekati dewasa


Absorpsi Bervariasi Cepat Seperti dewasa
intramuskular
Absorpsi perkutan Cepat Cepat Mendekati dewasa
Absorpsi rektal Sangat efisien Efisien Mendekati dewasa
First – pass Lebih lambat dari dewasa Lebih cepat dari Lebih cepat dari dewasa
methabolisme dewasa
DISTRIBUSI Distribusi obat dalam tubuh dipengaruhi Perb. ikatan protein Obat yang hidrofilik (gentamisin) terikat lemah oleh
oleh jumlah dan karakter protein plasma, neonatus & dewasa: protein plasma neonatus, shg gentamisin mempunyai Vd >
volume relative cairan tubuh, lemak, dan • Ampisilin subjek dewasa disebabkan karena sebagian besar tubuh
kompartemen jaringan tubuh. Jumlah • Desipramin neonatus terdiri dari air. Keadaan ini berbeda dengan obat
total air tubuh, dinyatakan sebagai • Diazepam lipofilik (diazepam dan fenitoin) dimana Vd lebih kecil
persentase dari total berat badan. Bayi • Digoksin dari dewasa karena kandungan lipid pada subjek dewasa
premature adalah 85% dan neonatus • Fenobarbital lebih banyak. Akibatnya dalam pendosisan, dosis untuk
78%. Meningkatnya fraksi total air tubuh • Fenitoin obat-obat hidrofilik dan lipofilik harus berbeda antara
berpengaruh terhadap nilai parameter • Ibuprofen neonatus dan dewasa untuk mendapatkan kadar obat yang
volume distribusi obat yang berkaitan • Imipramin sama di dalam darah mengingat Vd obat tidak sama. Ketika
dengan konsentrasi obat (Hashem, 2005; • Kafein fraksi obat fraksi obat bebas lebih besar pada neonatus atau
Milsap dan Jusko, 1994). Pengikatan • Karbamazepin bayi, obat akan terdistribusi lebih luas kedalam jaringan
protein pada obat umumnya hampir sama • Lidokain sehingga nilai VD nya menjadi besar. Karena klirens total
pada orang dewasa dan dicapai pada usia • Morfin (metabolisme dan ekskresi) pada neonatus atau bayi belum
satu tahun (Hashem, 2005). • Espropanolol sempurna, makan nilainya kecil jika dibandingkan dewasa,
• Ceftriaxon dan hal ini menyebabkan waktu paro eliminasi obat lebih
• Teofilin lama pada neonatus atau bayi. Begitu pula antara neonatus
• Vankomisin dan bayi, dimana vd pada neonatus lebih besar sehingga
memiliki waktu paro eliminasi lebih lama.

METABOLISME 1. Metabolisme dihati pada neonatus Dosis Obat epilepsi dan teofilin untuk bayi jauh lebih besar
lebih rendah (aliran darah ke hati dari pada dewasa (bayi belum mampu memetabolisme
rendah, asuapan obat oleh sel hati, senyawa tersebut menjadi metabolit aktivnya, eg:
kapasitas enzim hati eskresi empedu) karbamazepin)

2. Sistem enzim di hati pada neonatus Metabolisme PCT (jalur glokoronidase pada anak masih
dan bayi belum sempurna terutama belum sempurna sehingga dikompensasi melalui jalur
pada proses oksidasi dan konjugasi asam sulfat)
glukoronidase, sedangkan proses
konjugasi dengan asam sulfat
berlangsung sempurna
ELIMINASI  Ginjal merupakan salah satu organ  Aminoglikosida, penicillin, digoksin.
eliminasi utama yang berfungsi
mengekskresi obat dan atau
metabolit kedalam urine.
 Pada umumnya fungsi ginjal (filtrasi  Karena GFRnya sedikit maka di ekskresinya lebih lambat
glomeruli, sekresi dan reabsorpsi pada pediatric Oleh karena itu, pada bayi obat dan
tubuli) masih lemah pada neonates, metabolit aktif yang diekskresi lewat urin cendrung
lebih efektif pada bayi, dan terakumulasi.
umumnya sudah mengalami
pendewasaan pada usia anak-anak.
Pada bayi premature, ekskresi obat
lebih didominasi filtrasi glomeruli,
karena sekresi tubuli belum
sempurna. Dan akan menjadi
sempurna pada usia 2 tahun. GFR
pediatric 30% dari GFR dewasa .
 Namun ada sebagian obat yang lebih cepat diekskresi
 Maturasi fungsi ginjal berpengaruh
pada pediatric contohnya salisilat.
pada pendosisan obat-obat yang
diekskresi sebagian besar mel. ginjal
 Renal blood flow aliran darah ginjal
akan mempengaruhi laju eliminas
obat oleh ginjal kliren suatu obat
akan meningkat secara bermakna
pada awal masa kanak setelah usia
1 tahun, hal ini dikarenakan relative
meningkatnya eliminasi renal dan
hepatic suatu obat pada anak
disbanding dewasa, karenanya dosis
obat pada pediatric hrs disesuaikan.
 T1/2 eliminasi pada pediatric juga
lebih kecil dibandingkan dengan
orang dewasa.
Kemenkes RI. 2009. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Pasien Pediatrik. Ditjen Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Depkes RI: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai