Cianjur-Jawa Barat
HASIL DAN PEMBAHASAN
-Sepagnum Peatmose
Langkah –langkah
1.Campurkan Bahan-bahan media semai seperti cocopaet (1) : Spagnum peatmose (1) dan itambah
kan kapur dolomite 1000 gram/m3 Setelah itu diaduk hingga tercampur dengan rata.
2. Ayak media dengan menggunaka ayakan dari kawat besi yang berbentuk kotak-kota kecil ukuran
1cm.
3. Masukan media yang telah halus kedalam karung dan lakukan seterilisasi.
9.Penambahan air bisa dilakukan jika air dalam drum mulai berkurang
11. Masukan thermometer untuk mengukur suhu didalam drum suhu mencapai 800C kemudian
angakat,pendinginan media semai biasanya memerlukan waktu sekitar 1-3 hari sampai media siap di
pakai.
12.Keluarkan media siap digunakan dalam karung dan dinginkan media,media siap digunkan setelah
media benar-benar dingin biasanya 1-3 hari media bisa digunakan.
13.media siap digunakan
Gambar III.8 Media semai Gambar III.9 Pengayakan Gambar III.10 Pengadukan
Gambar III.11 Pengarungan & tali Gambar III.12 Pengukusan Gambar III.14 Pendingingan
B.Penyemaian
Penyemaian pada tanaman Hias dilakukan dengan hati-hati karena benih sangat kecil.
Penyemain benih menggunkan plug berukuran 288 atau 200 sesuwai engan kebutuhan, pada
pesemain media yang digunkan ada 2 tipe disesuwaikan dengan ukuran benih,yaitu media basah
dan media kering ,tujuan dilakukan persemain untuk memudahkan proses perkecambahan dan hasil
maksimal.
Gambar III.10 Penyemaian
Langkah-langkah penyemain
Alat Bahan
sikat Media
Gunting Air
Solatip Benih
Sepidol
Langkah Kerja:
2.Taburkan media disetiap lubang plug secara padat dan merta jangan yang setengah saat pengisian
media kedalam plug
3.lakukan penyikatan permukaan media agar membentuk lubang tanam ,media basah 0,3 cm
cm,media kering 0,5 cm.Kemudian siram media menggunkan sower hingga basah sebelum
dilakukan penyemaian untuk media tipe basah.
6. Letakkan benih di atas triplek da masukan benih kedlam lubang plug, setiap lubang berisi 1 benih
7.tutup kembali hasil semai untuk media tipe kering dan letakan di tempat perkecambahan dan
siram sampai jenuh,,untuk hasil semai tipe media basah bisa langsung diletakan di ruang
perkecambahan.Plug di beri lebel yang berisi tentana varietas, warna tanaman, tangal, bulan, dan
tanggal semia menggunkan spidol dan solatip
Gambar III.19 Penyusunan Gambar III.20 Persiapan ppn putih Gambar III.21 Penaburan benih
C. Pemeliharaan
1.Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari dengan melihat kondisi lingkungan dan kebutuhan
tanaman.penyiraman menggunakan alat bantu selang panjang yang diberi nozzle pada ujungnya
betujuan agar tekanan air yang keluar tidak terlalu tinggi, sehiingga tidak merusak tanaman.
Penyiraman dihentikan apa bila tanaman atau media sudah terlihat basah atau lembab.
2.Pemupukan
Pemupukan bisa dilakukan setiap satu minggu tiga kali yaitu menggunakan pupuk growmore
20:20:20 dengan perbandingan dosis 1 gram/ 1 liter air, dan seminggu satu kali menggunakan pupuk
CaNo3 bertujuan untuk memperkuat jaringan batang dengan perbandingan dosis 0,3 gram /1 liter
air. Growmore adalah pupuk daun yang lengkap dalan bentuk Kristal berwarna biru, mudah larut,
dapat diserap dengan mudah oleh tanaman, baik secara penyemprotan daun maupun disiram
kedalam tanah. Pupuk CaNo3 berfungsi untuk memperkuat batang tanaman.Pupuk jenis lain juga
dapat dipakai asalkan jenis pupuk trsebut masuk ke golongan pupuk mikro.
Langkah Kerja:
C. Kemudian alirkan menggunakan mesin pompa air yang dirambatkan dengan selang.
Transplant ( pemindahan bibit) adalah kegiatan memindahkan bibit antar plug bertujuan
untuk penyeragaman pertumbuhan bibit, dengan memisahkan bibit yang berukuran kecil atau besar
dalam plug yang berbeda. Transplant dilakukan ketika tanaman berumur antara 7 - 12 hari sesuwai
dengan jenis komoditinya bibit dan dilakukan secara manual dengan alat bantu yang disebut pinset.
Gambar III.27 Transplant
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan 1 minggu dua kali setiap hari selasa dan jumat.
penyemprotan dilakukan pagi hari dengam melihat gejala atau serangan hama dan penyakitnya
yang terdapat pada tanaman hias . Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan mesin Sansine
yang dialirkan melalui selang yang ujungnya diberi nozzle.
a. Hama : Ulat,leafmainer,aphids,
Biasanya menyerang pada bagian pucuk dan daun. Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida
seperti demolish, Proclaim, matador,perbandingan 0,25 – 1 gr atau ml /liter air.
Biasanya menyerang pada batang, akar dan daun.pengendaliannya dengan menggunakan fungisida
seperti : previcur -N , Antracol perbandingannya 0,5-1 gr atau ml /liter air.
Media dan pupuk yang digunakan untuk tanaman hias sangat ber variasi tergntung jenis
tanaman yg akan di budidayakan,ada beberapa bahan yg digunakan di dalam pembuatan media
tanam itu sendiri.yaitu :
- Arang sekam
- Batu apung
- Tanah
- kompos sekam
- TSP - ZA
1.Masukan bahan – bahan dan pupuk kedlam mesin pengaduk media sesuwai dengan media yg akan
dibutuhkan,pengadukan ada dua macam yaitu dengan mesin dan manual tergantung dengan
keadaan dan kebutuhannya.
2.Nyalakan mesin
Bibit tanaman hias biasanya siap pindah tanam setelah berumur 2 – 8 minggu di dalam
persemaian.tergantung dari jenis benih tanaman hias yang di tanam.
Langkah-langkah Penanaman :
3. Beri lubang menggunakan tugal setiap pot berisi 3 lubang dan polibag 1 lubang dengan kedalaman
5 cm,jumlah lubang tanam tergantung dari besar kecil kemasan yang digunakan.
F.Pemeliharaan
1.penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari 1 sekali yaitu pagi hari, sebelum peyiraman tetep dilakukan
pengontrolan terlebih dahulu terhadap tanaman. Siram tanaman sampai benar-benar basah, hingga
air keluar dari lubang bawah pot/plibag. Penyiraman dilakukan menggunakan alat bantu sower agar
tekanan tidak terlalu tinggi.
2.penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang pertumbuhannya kurang baik ata mati
denga tanaman baru. Peyulaman tidak boleh lebih dari 1 minggu setelah tanam.
3.pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menyuplai zat-zat yang diperlukan oleh tanaman dalam fase
pertumbuhan( vegetative dan generative ).Pemupukan biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu
yaitu hari senin dan kamis pemupukan dilakukan di waktu pagi hari jam 7 – 10 siang .Pupuk yang
digunakan adalah NPK 1 kg jenis butir ,MGSO4 : 500 gram dan Growmore dengan dosis 1 – 2 gr/
liter.Pemupukan ada dua macam yaitu:
a.Pemupukan tunggal
Cara pemupukan :
- Beri lubang pada pinggir pot /polibag kurang lebih 3 – 5 cm menggunakan tugal
- Masukan pupuk kurang lebih setengah sendok agar-agar kedalam lubang dengan dosis 1 – 2
gram/lubang
pemupukan cair dilakukan 2 kali dalam seminggu dengan menggunakan NPK 16-16-16 : 1
kg,MgSO4 : 1 kg dan Growmore 20-20-20 : 2 botol dengan perbandingan 1 kg pupuk : 1000 liter air,
fungsi NPK sebagai nutrsi tanaman, MgSo4 berfungsi sebagai nutrisi untuk memperbaiki jaringan
tanaman dan Growmore berfunsi sebagai penambah unsur hara mikro.
Cara pemupukan :
4. Pemincingan
Pemincingan dilakukan setelah tanaman berumur 10-12 hari dengan cara pucuk tanaman
dipotong menggunakan gunting atau kater,tujuan pemincingan agar tanaman tumbuh lebih banyak
tunas sehingga tanaman menjadi rimbun dan tidak terlalu tinggi. Pemincingan berikutnya biasa
dilakukan setelah tanaman umur 35 hari tujuannya untuk pembentukan tajuk. pada tanaman hias
tidak semua jenis tanaman hias memerlukan perlakuan pinch,dilihat dari tipe tanaman itu sendiri.
5.Pengawatan
Pengawatan dilakukan ketika tanaman pada kemasan pot plant,karena ada beberapa jenis
tanaman hias pot plant yang harus digantung.
6.Penyiangan
7.Penjarangan
Penjarangan dilakukan jika tanaman sudah saling bersentuhan dan tajuk tanaman sudah
mulai rimbun. Penjaranan bertujuan agar tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup,
tanaman yang rimbun tidak terhimpit satu sama lain.
Dilakukan 1 minggu dua kali pada hari selasa dan jum’at,yaitu dilakukan dan pagi hari dengan
penyemprotan pada setiap jenis tanaman yang terkena hama dan penyakit.pada tanaman hias sering
menjumpai hama dan penyakit pada tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit pada dapertemen maintenance dapat dilakukan dengan
penyemprotan pestisida dan pembuangan gulma serta bagian tanaman yang terserang hama dan
penyakit. Setiap pengaplikasikan pestisida dicampurkan Agristic yang fungsinya sebagai perekat atau
perata.
a.leafminear
leafminer sering disebut hama penggerek daun. Serangga ini dapat dilihat dari gejala yang Nampak
pada daun terdapat bintik-bintik dan lubang kecil yang meninggalkan warna coklat dan mengering.
Cara pengendalian hama ini yaitu membuang daun yang terserang penyakit tersebut, dan dilakukan
penyemprotan insektisida demolish, drusban, agrimec dan decis dengan konsentrsai 0,5-1 ml/ liter
air.
b.Trips
trips adalah serangga yang sangat kecil, panjang 1-2 mm.trips dewasa biasanya berwarna
cokelat kekuning-kuningan.pada fase yang belum dewasa berwarna putih atau kuning dengan mata
merah. Trips menghisap cairan sel tanaman terutama bunga dan daun,serangan hama ini
mengakibatkan bunga masih kuncup tidak mekar akan mengakibatkan bunga ini seperti hangus
terbakar. Cara pengendalian hama ini yaitu dengan membuang dan daun yang terserang,
menggunakan insektisida agrimec dengan konsentrasi 1 ml/liter air.
c. Nematod (Cacing)
Nema toda ini biasanya menyerang pada akar tanaman hingga dapat menibulkan kerusakan
mekanis dan sel tumbuhan menjadi ruska. Gejala kerusakan pada akar gigitan Nematoda
menyebakan menjadi kerdil,bila tanaman dicabut akarnya busuk.Cara pengendaliannya yaitu
disemprot dengan furadan.
gejala tanaman yang terserang white fly tanaman menjadi pucat, kuning kemerah-merahan
pada daun muda dan terlihat pertumbuhan tunas terhamabat, ruas batang memendek,
pertumbuhan daun tidak normal seperti mengerut. Pengendaliannya dengan memasanga perangkat
kuning yang diolesi lem tikus dan bensin ( yellow trap).
9. Pemangkasan
Dalam budidaya tanaman hias pemangkasan akan dilakukan di beberapa jenis tanaman tertentu,tujuan
dari pada pemangkasan adalah untuk melakukan peremajaan pada tanaman hias tipe perennial (tanaman
tahunan).pemangkasan dilakukan ketika tanaman sudah habis masa berbunga (over),pemangkasan dilakukan
dengan cara memotong tanaman dengan menyisakan batang dari pangka akar ukuran 3 – 5 cm,hal tersebut
bertujuan agar proses peremajaan nantinya menghailkan kuwalitas produksi bunga yg bagus lagi.
A.pengemasan
Setalah tanaman hias berumur 6 smpai 8 mingu awal penaman, tanaman hias jenis tertentu
sudah siap di jual kekonsumen sebelum dijual Tanaman hias harus terhindar dari hama dan
penyakit setelah itu dilakukan pengemasan. Pengemasan tanaman dilakukan dengan cara
dibersihkan terlebih dahulu, kemudian bungkus menggunakan kertas Koran yang sudah dibentuk
seperti corong dengan ukuran diameter 20 cm, tanaman dibungkus menggunakan kertas agar
dalam pengangkutan tanaman tidak patah ataupu rusak.pada tanaman polibag pengemasan
biasanya langsung dsusun pada krat atau mobil pengangkut.
B. Pengangkutan
Setelah tanaman dibersikan dan dikemas tanaman siap untuk dipasarkan. Tanaman diangkut
ke mobil box yang nantinya akan dikirim kekonsumen.
C.Pemasaran
- Konsumen dapat langsung datang ke perusahan memilih langsung tanaman yang ingin
beli
- Via telephone, konsumen dapat memesan tanaman melalui via telephone yang nantinya
akan diambil sendrir,ataupun diantarkan oleh konsumen.
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Kegiatan selama Prakerin di PT . Bian Usaha Flora adalah berbagai jenis tanaman seperti daun
dan bunga. Berbagai jenisa tanaman polibag,pot,pot gantung ,di PT BINA USAHA FLORA kita dapat
mempelajari banyak ilmu seperti tahap-tahapan cara melakukan budidaya tanaman hias baik dari
benih maupun bibit dari hasil cutting(peyetekan),kita juga dapat mengenal sifat-sifat dari setiap jenis
tanamanan ,pengenalan fungsi-fungsi dari pada penyampuran media,penyusuain unsur hara pada
lingkuangan yg berbeda. Hal tersebut dapat Memotivasi kita untuk lebih melestarikan tanaman yang
bisa kita ambil untuk memperbaiki keadaan bumi kita yang mulai hilangnya kesadaran akan
pentingnya tumbuhan bagi mahluk hidup didunia ini.
TERIMAKASIH
lAMPIRAN