Anda di halaman 1dari 22

JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel merupakan deretan sel-sel yang tersusun rapat satu sama lain tanpa atau
dengan sedikit sekali ruang maupun zat interselular. Epitel melapisi semua rongga dan permukaan
badan, yaitu permukaan luar seperti kulit dan kornea, permukaan lumen dari seluruh saluran yang
mempunyai hubungan dengan dunia luar seperti saluran cerna, pernafasan dan urogenital. Epitel
juga melapisi seluruh sistem sirkulasi (disebut dengan nama endotel) dan melapisi permukaan
rongga badan seperti peritoneum, perikardium dan pleura dimana disebut sebagai mesotel.
Semua epitel terletak diatas membrana basalis yang sekaligus menjadi batas pemisah
dengan jaringan dibawahnya. Embriologis jaringan epitel dapat berasal dari ketiga lapis benih
ektoderm, mesoderm dan entoderm. Fungsi epitel antara lain untuk proteksi, pencernaan, absorbsi,
ekskresi, lubrikasi, reseptor sensoris dan reproduksi; sesuai dengan bentuk sel dan letaknya
didalam tubuh.
Epitel dibedakan dan diklasifikasikan berdasarkan 1) jumlah lapisan sel yang menyusun
epitel (selapis atau berlapis), 2) bentuk dan tinggi sel pada lapisan paling atas (gepeng, kuboid atau
silindris). Berdasarkan itu maka jaringan epitel dapat dibagi dalam:

JUMLAH LAPISAN BENTUK SEL PERMUKAAN CONTOH

1. Epitel selapis a. gepeng kap.Bowman, endotel, mesotel.


b. kuboid beberapa tubulus ginjal
c. silindris saluran cerna
2. Epitel bertingkat torak dengan silia trakea dan bronkus
epididimis
3. Epitel berlapis a. gepeng
1. dengan lap. tanduk kulit
2. tanpa lap. tanduk mulut,esofagus, vagina, faring
b. kuboid saluran keluar kel. keringat
c. silindris uretra laki-laki
4. Epitel transisional berubah menurut regangan sistem urinarius

PRAKTIKUM

1. Epitel selapis gepeng


Terdiri dari selapis sel berbentuk gepeng dengan inti gepeng yang terletak mendatar,
berwarna biru dan menonjol ke permukaan. Sitoplasma sedikit, berwarna merah.
Sediaan No. 29. Arteri / v. kecil, a. sedang
Tunjukkan epitel selapis gepeng yang terdapat pada lapisan endotel yang melapisi
permukaan lumen.

Pembesaran 10x40
Sediaan No. 74. Ginjal
Tunjukkan epitel selapis gepeng yang terdapat pada kapsula Bowman pars parietal yang
mengelilingi glomerulus dari korpus Malpighi di daerah korteks ginjal.

Pembesaran 10x40

2. Epitel selapis kuboid


Terdiri dari selapis sel-sel berbentuk kuboid dengan inti bulat dan terletak di tengah sel.

Sediaan No. 48, 49 atau 50. Kelenjar parotis, submandibular atau sublingual.
Epitel selapis kuboid terdapat pada dinding saluran keluar yang kecil / duktus
sekretorius.

Pembesaran 10x10
Sediaan No. 74, Ginjal.
Tunjukkan Epitel selapis kuboid yang melapisi tubulus ginjal.

Pembesaran 10x10
3. Epitel selapis silindris/ torak
Terdiri dari selapis sel-sel berbentuk silindris/torak dengan inti sel lonjong sesuai dengan tinggi
sel dan terletak pada bagian basal. Epitel ini berfungsi absorbsi atau sekresi, terdapat melapisi
mukosa lumen saluran cerna.

Sediaan No. 55. Gaster – pilorus


Tunjukkan lapisan epitel selapis silindris pada mukosa yang membatasi lumen, tampak
sebagai sel-sel berbentuk silindris berderet-deret teratur dalam satu baris.

Pembesaran 10x40

Sediaan No. 59. Usus halus- yeyunum

Sel epitel disini berfungsi absorbsi, pada permukaan sel terdapat mikrovili yang terlihat
sebagai brush border. Diantara deretan sel – sel epitel terdapat sel goblet berbentuk seperti
piala. Tunjukkan epitel selapis silindris yang melapisi mukosa dan sel goblet diantaranya.

Pembesaran 10x40

Pembesaran 10x10

4. Epitel bertingkat silindris / epitel berlapis semu / pseudo stratified columnar


epithelium

Tersusun oleh satu lapisan sel-sel yang tidak sama tinggi. Sel yang pendek tidak mencapai
permukaan dengan inti terletak agak ke basal, sedangkan sel yang tinggi mencapai permukaan
lumen dan intinya terletak agak tinggi. Hal tersebut menyebabkan inti tidak terletak dalam
level yang sama sehingga memberi kesan se-akan2 epitel terdiri dari dua lapisan sel.
Epitel ini berfungsi sekretorik dan absorbtif, terdapat pada duktus epididimis dan saluran
pernafasan. Pada saluran pernafasan diantara sel epitel terdapat sel goblet, dan sel epitel
diperlengkapi dengan silia yang dapat menggerakkan lendir yang terdapat dipermukaan epitel.
Sediaan No. 78. Testis dan epididimis
Tunjukkan epitel bertingkat silindris dan mikrovili yang panjang terlihat seperti silia
yang kaku (stereosilia).

Pembesaran 10x10

Sediaan No. 70. Trakea.


Tunjukkan deretan sel epitel bertingkat silindris, kinosilia dan sel goblet yang terdapat di
antara sel-sel epitel.

Pembesaran 10x40

5. Epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk


Terdapat pada lapisan epidermis kulit terdiri dari beberapa lapisan sel. Sel pada lapisan
paling bawah berbentuk kuboid atau silindris. Makin keatas bentuknya berubah menjadi
poligonal, kemudian menjadi gepeng. Pada lapisan paling atas sel menjadi sangat gepeng dan
kehilangan inti. Sitoplasma dipenuhi oleh keratin sehingga membentuk lapisan tanduk yang
pada sediaan berwarna merah.

Sediaan No. 93 atau 94 . Kulit telapak kaki atau kulit jari.


Tunjukkan epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduknya

Pembesaran 10x10
6. Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Terdapat pada permukaan basah yang terbuka kearah permukaan tubuh, seperti mulut,
esofagus, faring, vagina dan uretra. Lapisan paling atas berupa sel gepeng yang masih hidup
dengan inti gepeng berwarna biru hitam terletak sejajar dengan permukaan. Makin kebawah sel
berbentuk poligonal, pada lapisan paling bawah berbentuk kuboid atau silindris.

Sediaan No. 53 ( esofagus) atau 92 (vagina)

Pembesaran 10x10

7. Epitel berlapis kuboid


Biasanya terdiri dari dua lapisan, lapisan atas terdiri dari sel-sel berbentuk kuboid. Lapisan
dibawahnya berbentuk beragam, dapat kuboid, kuboid rendah atau silindris. Distribusi epitel
jenis ini terbatas, antara lain sebagai saluran keluar kelenjar keringat pada kulit.

Sediaan No. 93. Kulit telapak kaki.


Carilah kelenjar keringat pada lapisan dermis ataupun hipodermis kulit. Kelenjar
tampak berkelompok yang terdiri dari pars terminalis dan saluran keluar kelenjar.
Saluran keluar kelenjar yang besar dibentuk oleh epitel berlapis kuboid. Tunjukkan
epitel berlapis kuboid.

8. Epitel berlapis torak.

Biasanya terdiri dari 2 lapisan sel, hanya sel pada lapisan permukaan yang berbentuk
silindris. Sel pada lapisan bawah berbentuk kuboid atau silindris rendah. Terdapat pada saluran
keluar yang besar dari kelenjar liur, pada sebagian kecil laring, faring dan uretra laki-laki.
Sediaan No. 48, 49, 50.
Carilah saluran keluar yang lebih besar pada kelenjar, tunjukkan epitel berlapis torak.

Pembesaran 10x40

Pembesaran 10x10

9. Epitel transisional.

Disusun oleh beberapa lapisan sel. Sel pada permukaan berbentuk kubah / payung, kadang-
kadang terlihat berinti 2, disebut “sel payung”. Pada keadaan tidak teregang sel payung
berbentuk kubah, sedangkan pada waktu teregang, sel pada lapisan paling atas dapat berubah
menjadi gepeng atau kuboid.

Sediaan No. 76. Vesika urinaria.


Tunjukkan epitel transisional yang terdapat pada lapisan mukosa.

Pembesaran 10x10

EPITEL - KELENJAR

Kelompokan sel yang mempunyai spesialisasi sekresi disebut kelenjar. Hasil sekresinya
dapat dilepaskan melalui saluran keluar (dalam hal ini disebut kel. eksokrin), atau dapat langsung
dicurahkan kedalam aliran darah (disebut kelenjar endokrin). Keduanya berasal dari proliferasi
(invaginasi) jaringan epitel embrional kedalam jaringan penyambung mesenkim dibawahnya.
Kelenjar eksokrin mempertahankan hubungan dengan epitel melalui saluran keluar, sehingga
struktur kelenjar eksokrin akan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian saluran keluar (duktus) dan
bagian sel sekretorik (pars terminalis). Sedangkan pada kelenjar endokrin hubungan dengan epitel
permukaan tersebut terputus, sehingga tidak terdapat saluran keluar (ductless gland) dan kelenjar
endokrin menyalurkan sekretnya langsung ke dalam sistem sirkulasi darah.
Sekresi merupakan proses aktif dimana sel kelenjar mengambil bahan baku sekret dari
lingkungan sekitarnya (sirkulasi darah dan cairan antarsel) dan mengubahnya menjadi sekret. Hasil
sekresi dapat berupa enzim, glikoprotein, lipoprotein, hormon dsb. Sel sekretorik mempunyai
susunan organel sitoplasma yang asimetris. Pada bagian basal sel terdapat sisterna retikulum
endoplasmik kasar, dibagian tengah terdapat kompleks Golgi, dan kearah apeks, pada sisi yang
menghadap ke lumen terdapat granula. Hal ini menggambarkan alur produksi sekret. Sekret mulai
dirakit didalam retikulum endoplasmik dan dibungkus didalam membran retikulum, kemudian
ditransplantasikan kedalam kompleks Golgi. Didalam kompleks Golgi sekret mengalami
pemekatan dan pematangan dengan penambahan gugus-gugus karbohidrat, sehingga densitasnya
menjadi lebih padat dan berada didalam vakuola, terlihat sebagai secretory vesicles. Pada akhirnya
vakuola yang mengandung sekret itu akan mendekati membran sel di bagian apeks. Pada waktu
proses pematangan sekret sudah selesai, membran vakuol akan berfusi dengan membran sel dan
terjadi proses pengeluaran sekret secara eksositosis.

KELENJAR EKSOKRIN
Cara kelenjar eksokrin mengeluarkan sekretnya berbeda-beda. Yang paling banyak adalah
sekret dikeluarkan secara eksositosis melalui fusi membran vakuol dengan membran sel, sehingga
sekret dikeluarkan tanpa mengubah struktur membran sel. Sekresi seperti ini disebut sekresi
merokrin. Bila sekret dikeluarkan terbungkus dalam membran, sehingga sebagian membran sel
turut keluar bersama sekret maka disebut sekresi apokrin. Sedangkan bila sekret disertai lisis sel
secara keseluruhan disebut sekresi holokrin.

Kelenjar eksokrin juga dapat dibedakan atas konsistensi sekret yang dihasilkannya, dapat
cair (serosa), berupa lendir (mukosa) dan campuran (seromukosa ataupun mukoserosa).
PRAKTIKUM
1. Kelenjar merokrin
Contoh kelenjar merokrin didalam tubuh adalah kelenjar sudorifera atau kelenjar keringat
kecil. Terdapat pada kulit didalam lapisan dermis dan hipodermis. Pars terminalis maupun duktus
ekskretoriusnya bergelung dan berkelok-kelok, kebanyakan terlihat dalam potongan melintang.

Pars terminalis berbentuk tubulus. Sel kelenjar pada pars terminalis terlihat berbentuk piramid,
apeks menghadap ke lumen. Sitoplasma berwarna merah, sering terlihat pucat.
Duktus ekskretorius kelenjar tersusun oleh dua lapis sel kuboid. Inti sel bulat dengan kromatin
padat. Sitoplasma merah, lebih gelap dari sitoplasma sel kelenjar. Sel pada lapisan atas yang
berbatasan dengan lumen sering membentuk keratin yang diletakkan pada permukaan.

Sediaan No.95. Kulit telapak kaki atau n0. 94 , Kulit jari telapak kaki
Carilah kelenjar keringat pada lapisan dermis dan tunjukkan pars terminalis, ductus
ekskretorius dan sel myoepitel dari sediaan ini.

Pembesaran 10x10
2. Kelenjar apokrin

Disebut kelenjar keringat besar. Terdapat didalam lapisan hipodermis kulit ketiak dan anus.
Saluran keluar lebih pendek dan bermuara pada folikel rambut. Bentuk lain terdapat pula pada
alveoli kelenjar mamma.
Pars terminalis berlumen lebih lebar. Sel kelenjar berbentuk silindris, permukaan sel kelenjar
compang camping sehingga membuat lumen terlihat tidak rata.
Duktus ekskretorius dilapisi oleh epitel berlapis kuboid, terdiri dari dua lapis sel-sel kuboid,
tampak lebih gelap.

Sediaan No. 95. Kulit ketiak


Carilah kelenjar, tunjukkan pars terminalis, duktus ekskretorius dan sel myoepitel dari
kulit ketiak
Pembesaran 10x40
Pembesaran 10x10

3. Kelenjar holokrin

Terdapat didalam lapisan dermis kulit, dekat dengan folikel rambut.


Pars terminalis berbentuk bulat lonjong mirip buah pir atau alpukat. Beberapa pars terminalis
kelenjar sering tampak bergerombol dan bermuara bersama kedalam folikel rambut. Sel kelenjar
tersusun dalam beberapa lapisan. Yang terletak dibagian basal berbentuk kuboid dengan inti bulat.
Makin ketengah, sel semakin besar, menggelembung dan sitoplasma dipenuhi oleh vakuola kecil-
kecil berisi lipid. Makin kearah duktus sel terlihat mengeriput dan kehilangan inti karena proses
sitolisis.
Duktus ekskretorius pendek, jarang terpotong, didalamnya terlihat sel-sel yang tidak utuh, pecah
karena sitolisis dan bermuara pada folikel rambut.

Sediaan No. 96. Kulit kepala


Tunjukkan pars terminalis, duktus ekskretorius bila ada dan folikel rambut

Pembesaran 10x10
4. Kelenjar serosa

Contoh kelenjar serosa adalah kelenjar parotis. Kelenjar parotis terbagi atas beberapa lobus,
dan setiap lobus terbagi lagi menjadi beberapa lobulus. Didalam setiap lobulus terdapat banyak
pars terminalis disertai saluran keluar yang kecil. Pars terminalis kelenjar disebut asinus, sel
kelenjar berbentuk prisma dengan puncaknya menghadap ke lumen. Inti sel bulat terletak ditengah
sel. Sitoplasma berwarna merah gelap.
Saluran keluar kelenjar yang paling kecil berupa saluran yang dindingnya tersusun dari selapis
sel kuboid, disebut duktus interkalaris. Saluran yang lebih besar disusun oleh sel yang lebih
tinggi. Saluran yang terletak didalam lobulus disebut duktus intra lobularis. Diantara lobulus
terdapat saluran yang berukuran lebih besar disebut duktus interlobularis. Saluran yang paling
besar tersusun oleh sel silindris, sering lebih dari satu lapisan sel, terletak diantara lobus, disebut
duktus interlobaris.

Sediaan No. 48. Kelenjar parotis.


Tunjukkan pars terminalis bagian serosa, duktus interlobaris, duktus interlobularis, duktus
intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi

Pembesaran 10 x 4 Pembesaran 10x10

5. Kelenjar campur

Merupakan kelenjar liur seperti juga kelenjar parotis. Pars terminalis terdiri dari 2 bagian,
yaitu bagian serosa dan bagian mukosa yang saling berlekatan membentuk asinus campuran.
Bagian serosa sering terlihat memeluk bagian mukosa membentuk gambaran seperti bulan sabit
yang disebut bulan sabit Gianuzzi. Sel asinus bagian mukosa berbentuk piramid dengan inti
berbentuk gepeng terdapat dibagian basal sel, terletak dengan sumbu sejajar dasar sel. Sitoplasma
terlihat pucat.

Sediaan No. 49. Kelenjar submandibularis


Tunjukkan pars terminalis bagian mukosa dan serosa, duktus interlobaris, duktus
interlobularis, duktus intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi

Pembesaran 10x10

No. 50. Kelenjar sublingualis. Kelenjar sero-mukosa (bagian mukosa lebih banyak)
Tunjukkan pars terminalis bagian mukosa dan serosa, duktus interlobaris, duktus
interlobularis, duktus intralobularis dan bulan sabit Gianuzzi
Pembesaran 10x10

Pembesaran 10x4

KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar Suprarenal
Kelenjar suprarenal atau adrenal, bentuknya lebih kurang piramidal, organ yang gepeng, terletak
pada kutup kranial pada tiap ginjal. Pada permukaan anterior terdapat lekukan yang disebut hilus.
Pada irisan kelenjar yang segar tampak dua daerah yaitu :
1. Daerah cortex di bagian luar, yang tampak kuning akibat adanya lemak.
2. Bagian medulla tipis yang tampak coklat kemerahan.
Tiap kelenjar diliputi oleh suatu capsula jaringan ikat yang kuat yang membentuk trabekula
radial, yang terutama terdiri dari serat retikular, ke dalam cortex. Melalui trabekula halus, kapiler
menembus ke dalam kelenjar.

Cortex
Merupakan bagian terbesar kelenjar terbagi dalam 3 lapisan yang tak berbatas tugas yaitu :
1. Zona glomerulosa : lapisan yang tipis, meliputi sekitar 15% volume total cortex.
2. Zona fasiculata : bagian tengah yang tebal, meliputi 78% volume total cortex.
3. Zona reticularis : bagian dalam yang langsung berhubungan dengan medulla, meliputi 7%
volume total cortex.
Zona glomerulosa :
Terdiri atas sel-sel yang berbentuk pyramid atau silindris yang tersusun dalam kelompok
yang lonjong, yang dalam keadan normal tak mempunyai lumen dan mirip gambaran glomerulus.
Sel mengandung inti bundar yang berwarna gelap dan sitoplasma mengandung sejumlah materi
basophil dan sedikit butir lemak kecil. Zona glomerulosa menghasilkan mineral corticoid
(aldosterone dan deoxicorticosterone) yang mengelola keseimbangan air dan electrolyte.

Zona fasiculata :
Merupakan lapisan yang paling tebal terdiri atas sel-sel yang besar berbentuk kuboid atau
polyhedral, tersusun dalam korda yang panjang, radier, dan biasanya setebal dua sel. Inti terletak
ditengah dan vesicular, dan seringkali berinti dua. Sitoplama basophil dan mengandung butir lemak,
terdiri dari cholesterol, asam lemak, dan lemak netral. Pada duapertiga sisi luar zona banyak
mengandung butir lemak.
Sel disini tampak bervacuola dan tampak seperti busa, karenanya sel ini disebut spongiocite.
Bagian sepertiga dalam zona ini relatif bebas dari materi lemah dan bersifat lebih basophil. Zona
fasiculata menghasilkan glucocorticoid (hydrocortisone dan cortisone) berperan dalam metabolisme
carbohydrate.
Zone Reticular :
Chorda selnya membentuk jaring-jaring yang beranostomosis. Banyak sel yang intinya
mengkerut dan mengandung kumpulan granula pigmen lypofuchsin. Zona reticularis menghasilkan
hormon sex yaitu estrogen, progesterone dan beberapa hormon androgen terutama adalah
dehidroepiandrosterone.
Medulla :
Pada manusia, batas antara cortex dan medulla tidak teratur. Sel medulla berbentuk lonjong
atau polyhedral dan tersusun dalam kelompok chorda pendek dan saling beranastomosis dikelilingi
venula dan kapiler. Sel medulla mempunyai inti besar dan vesicular dan sitoplasmanya mengandung
granula bichromat. Peristiwa ini dikenal sebagai reaksi chromaffin, dan selnya dikenal sebagai sel
chromaffin. Di samping sel chromaffin, medulla juga mengandung sedikit sel ganglion otonom.
Medulla suprarenalis tidak essential bagi kehidupan.

Praktikum
Kelenjar Suprarenal. No. Sediaan: 39
Bedakan zona-zona pada cortex, susunan chordanya dan susunan chorda pada medulla.
Carilah vena medularis dan sel chromaffin dan sel ganglion pada medulla.
Pembesaran 4x10

Medulla, pembesaran 10x40


Cortex, Pembesaran 10x10

PANCREAS
Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar disebut acinus,
gambaran histologisnya di bawah mikroskop cahaya mirip dengan kelenjar parotis. Sekret dari
acinus berupa enzim-enzim pencernaan. Pada acinus kelenjar dapat dijumpai sel centro acinar
yang terletak membatasi atau berada didalam lumen acinus, yang merupakan permulaan epitel
saluran keluar (ductus intercalaris).
Bagian endokrin kelenjar disebut pulau Langerhans. Pulau Langerhans terdiri dari
kelompokan sel yang lebih pucat dari jaringan sekitarnya. Pada pulau Langerhans terdapat sel alfa
dan sel beta, kedua sel ini sukar dibedakan.

Praktikum:
Pancreas. No. Sediaan 54
Carilah bagian exocrine dan endocrine. Pada bagian exocrine, carilah acinus, sel centro
acinar dengan ductus intercalaris. Bagian endocrine terlihat pucat dengan sel alfa dan beta
Pembesaran 10x10 Pembesaran 10x40

JARINGAN PENYAMBUNG
Diberi nama demikian karena jaringan ini menghubungkan dan menyambung satu jaringan
dengan yang lainnya. Jaringan penyambung memberikan suplai nutrisi untuk sel, baik secara
langsung (diffusi) maupun melalui sistem kapiler. Merupakan jaringan yang paling penting
didalam tubuh, karena tidak hanya berfungsi sebagai pengisi/penyokong setiap organ, tapi juga
merupakan medium tempat terjadinya perlawanan terhadap infeksi.
Setiap jaringan penyambung terdiri dari 1) unsur sel dan 2) unsur matriks ekstra selular
yang memisahkan sel yang satu dengan lainnya.
Unsur sel yang terdapat pada jaringan penyambung, dapat dibedakan atas:
a). Sel tetap (fixed cells/residence cells) antara lain sel mesenkim, fibroblas, fibrosit, sel
retikulum, sel lemak, histiosit dan sel pigmen
b). Sel bergerak (wandering cells) yang dapat keluar masuk jaringan penyambung, antara
lain sel mast dan sel-sel yang berasal dari darah seperti netrofil, eosinofil, basofil, limfosit
dan monosit.
Unsur zat antarsel (matriks ekstra selular) terdiri dari substansi dasar dan serat. Substansi dasar
terbentuk dari molekul glikosaminoglikan, didalamnya tertanam serat-serat berupa serat kolagen,
serat elastin atau serat retikulin.

UNSUR SEL :
Sel mesenkim
Terdapat pada embrio, bersifat polipoten. Sitoplasma kebiru-biruan dan bercabang-cabang.
Karena bentuknya seperti bintang maka disebut juga dengan nama sel bintang (stellata). Inti
lonjong/kadang-kadang bulat dengan kromatin halus dan jarang, karena itu tampak pucat.
Nukleolus tampak jelas.
Sel mesenkim masih dapat ditemukan sampai dewasa, disebut sel mesenkim yang belum
berdiferensiasi, contohnya seperti yang terlihat menempel pada dinding pembuluh darah, disebut
sel perivaskular/perisit.
Fibroblas
Fibroblas berbentuk gelendong (fusiformis), bagian tengahnya besar dan kedua ujungnya
meruncing dan bercabang halus. Sering terlihat intinya saja berbentuk lonjong, dengan kromatin
halus dan jarang. Nukleolus dapat 1 atau 2 , terlihat jelas. Sitoplasma berwarna biru pucat, batas
sitoplasma ada yang jelas dan ada yang tidak.

Fibrosit
Fibroblas yang matur disebut fibrosit. Bentuknya mirip fibroblas, tetapi sitoplasmanya
lebih sedikit dan lebih pucat sehingga sering tidak terlihat. Inti lonjong/gepeng dengan kromatin
halus dan tersusun padat, sehingga dalam sediaan, inti fibrosit lebih gelap daripada inti fibroblas.
Fibrosit biasanya dikelilingi oleh serat-serat kolagen.

Sel retikulum
Selnya besar berbentuk lonjong dan tampak seperti fibroblas. Sitoplasma basofilik,
bercabang-cabang dan saling berhubungan dengan cabang-cabang sel retikulum yang lain di
dekatnya. Inti sel besar sering terdapat indentasi (legokan). Kromatin halus dan jarang, karena itu
inti berwarna pucat.

Sel lemak
Ada dua macam sel lemak yaitu sel lemak univakuolar/unilokular/sel lemak putih dan sel
lemak multivakuolar/multilokular/sel lemak coklat.
Sel lemak univakuolar merupakan sel yang besar, dengan diameter mencapai 100 atau lebih.
Pada sediaan kalau terdapat sendiri-sendiri bentuknya bulat , tetapi bila bertumpuk terlihat
polihedral atau oval. Karena sel lemak mengandung lemak yang larut pada proses pembuatan
sediaan, sehingga yang tinggal adalah sitoplasmanya saja berwarna merah muda berupa garis
dengan penebalan pada daerah yang ada intinya. Inti ini terdesak kepinggir, sehingga tampak
seperti mata cincin.
Sel lemak mutivakuolar mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel lemak univakuolar. Sel
tampak mengandung banyak vakuola berbagai ukuran, karena tetes-tetes lemak tidak bersatu,
melainkan tetap terpisah. Inti sel bulat, terletak agak eksentris dan tidak terdesak ke pinggir.

Histiosit
Terdapat terutama pada daerah yang banyak mengandung pembuluh darah dan limfe.
Histiosit berasal dari promonosit sumsum tulang yang masuk kedalam jaringan penyambung
melalui sirkulasi darah. Sel ini merupakan makrofag dan mampu melakukan fagositosis. Histiosit
merupakan bentuk peralihan dari sel tetap dan sel bergerak. Pada keadaan tidak diaktifkan,
misalnya tidak ada benda asing di sekitarnya maka sel ini tetap di tempat, disebut resting cell
(fixed macrophage) dan kalau diaktifkan karena disekitarnya ada benda asing, maka sel ini mulai
bergerak, disebut wandering cell (free/activated macrophage). Resting cell bentuknya fusiformis,
sukar dibedakan dari fibroblas, mempunyai inti lebih kecil dan lebih gelap dengan kromatin yang
padat. Wandering cell berbentuk tidak beraturan. Sitoplasma gelap membentuk tonjolan-tonjolan
ada yang pendek tumpul dan ada yang panjang halus, terlihat kesannya seperti berbusa. Kalau
terjadi fagositosis, maka di dalam sitoplasmanya terdapat benda asing berupa bintik-bintik hitam.
Inti sel lonjong, kadang-kadang mempunyai lekukan, tampak lebih kecil dan lebih gelap daripada
inti fibroblas.

Sel mast
Tersebar luas didalam jaringan penyambung dan letaknya cenderung mengelompok di
sekitar pembuluh darah. Selain itu sel mast juga terdapat pada membrana mukosa, kapsula organ-
organ dan dalam jumlah kecil terdapat di sekitar pembuluh darah di dalam organ-organ (kecuali
pada sistem saraf pusat tidak ditemukan), pada timus dan organ limfoid lainnya (tapi tidak pada
lien). Bentuknya lonjong tak beraturan, kadang-kadang mempunyai pseudopodia pendek.
Sitoplasma mengandung granula-granula kasar refraktil berwarna merah/biru terang. Inti sel kecil,
bulat biru dengan kromatin padat dan sering tertutup granula.

KLASIFIKASI JARINGAN PENYAMBUNG


Klasifikasi jaringan penyambung didasarkan atas perbandingan komposisi jumlah sel dan
zat antar sel serta konsentrasi serat.
Dengan dasar tersebut jaringan penyambung terbagi atas :
I. Jaringan penyambung sebenarnya/jaringan penyambung dalam arti sempit/jaringan
penyambung pada umumnya :
1. Jaringan mesenkim
2. Jaringan penyambung gelatinosa
3. Jaringan penyambung jarang/longgar/areolar
4. Jaringan lemak
5. Jaringan penyambung retikular
6. Jaringan penyambung padat kolagen
7. Jaringan penyambung padat elastin
8. Jaringan penyambung kondroid

II. Jaringan penyambung khusus :


1. Jaringan penyokong, terdiri dari tulang dan tulang rawan
2. Darah dan getah bening
3. Jaringan hemopoetik

PRAKTIKUM
1. Jaringan mesenkim
Jaringan mesenkim merupakan jaringan embrional yang berkembang dari lapisan mesoderm
dan dapat membentuk jaringan penyambung lain. Jaringan ini biasanya terdapat di antara organ-
organ. Sel-sel pada jaringan ini adalah sel mesenkim yang tersusun berdekatan satu dengan yang
lain sehingga cabang-cabang sitoplasma berhubungan dengan cabang-cabang sitoplasma sel-sel di
dekatnya. Zat antarsel kelihatan pucat dan homogen, mengandung serat-serat retikulin halus (tidak
tampak dalam sediaan).

Sediaan No. 8. Anyaman penyambung embrional.


Carilah jaringan mesenkim di antara organ-organ yang sedang dibentuk, tunjukkan sel
mesenkim

2. Jaringan penyambung gelatinosa/mukosa.


Pada sediaan potongan melintang dari funikulus umbilikalis, tampak 3 buah pembuluh
darah (2 arteri, 1 vena). Jaringan penyambung gelatinosa terdapat di antara ketiga pembuluh darah
tersebut. Jaringan ini bersifat kenyal karena mengandung kondroitin sulfat. Fungsi jaringan ini
sangat penting yaitu untuk mengamankan pembuluh darah tali pusat supaya tidak tertekuk. Kalau
dilihat sepintas mirip jaringan mesenkim, tetapi kalau diperhatikan, cabang-cabang sitoplasma sel-
selnya tidak sebanyak seperti sel mesenkim dan sel-selnya terletak berjauhan. Sel-sel ini adalah
fibroblas. Di dalam zat antarsel terdapat serat-serat kolagen halus membentuk anyaman.

Sediaan No. 1. Funikulus umbilikalis


Tunjukkan 2 arteri dan 1 vena pada tali pusat dan jaringan penyambung gelatinosa
diantaranya. Tunjukkan juga sel-sel fibroblast

Pembesaran 10x4
Pembesaran 10x10

3. Jaringan penyambung jarang/longgar/areolar


Jaringan penyambung jarang merupakan hasil diferensiasi langsung jaringan mesenkim.
jaringan ini terdapat hampir di seluruh bagian tubuh, misalnya di hipodermis/tela subkutanea, di
antara organ-organ, bahkan turut membentuk organ (ada dalam organ). Jaringan ini relatif kaya
dengan sel-sel, pembuluh darah dan saraf. Pada sediaan tampak mengandung semua komponen
dan zat antarsel jaringan penyambung.
Unsur-unsur sel yang mudah dilihat dalam jaringan ini adalah fibroblas, fibrosit, histiosit, sel
lemak univakuolar, sel plasma dan sel mast dan serat kolagen dan elastin yang terdapat pada
matriks antarsel.

Sediaan : No. 2 . Tela subkutanea.


Tunjukkan sel-sel fibroblast, fibrosit, sel mast, histiosit, sel lemak, serat kolagen dan serat
elastin

Pembesaran 10x40

4. Jaringan lemak
Jaringan lemak univakuolar
Hampir seluruh jaringan lemak manusia merupakan lemak putih. Meskipun namanya
lemak putih tapi sebenarnya berwarna krem atau kuning, disebabkan karena warna karoten yang
terdapat di dalamnya. Lemak univakuolar terdapat antara lain pada hipodermis/subkutan, di bawah
kulit (kecuali di kelopak mata, penis, skrotum dan sebagian besar telinga luar). Distribusi lemak
tergantung kepada umur, jenis kelamin dan kebiasaan makan. Pada sediaan jaringan lemak tampak
terdiri dari kelompok-kelompok sel lemak univakuolar yang tersusun padat membentuk lobulus
yang dipisahkan oleh septum jaringan fibrosa. Tiap sel lemak dikelilingi oleh anyaman
penyambung retikular yang mengandung fibroblas, eosinofil dan sel mast. Di antara dan di dalam
lobulus tampak anyaman pembuluh darah

Jaringan lemak multivakuolar


Sangat sedikit ditemukan dalam tubuh manusia. Banyak terdapat pada hewan hibernasi dan
pada golongan rodensia. Warnanya coklat karena sangat banyak mengandung pembuluh darah dan
mempunyai sitokrom yang mengandung komponen warna. Pada bayi baru lahir terdapat di antara
kedua skapula dan dengan bertambahnya usia jumlahnya berkurang. Pada sediaan jaringan lemak
ini tampak disusun oleh sel-sel lemak multivakuolar.
Sediaan No. 7 . Jaringan lemak
Tunjukkan sel lemak univakuolar dan sel lemak multivakuolar

5. Jaringan Penyambung Retikular


Unsur zat antar sel jaringan ikat ini terutama serat retikulin. Serat retikulin ini mudah dikenali
pada sediaan limpa, hati dan limfonodus yang dipulas dengan pengendapan perak. Serat
retikulin akan terlihat berwarna hitam seperti kawat halus yang berjalinan satu sama lain,
sedangkan unsure selnya tidak dapat dikenali dengan baik. Untuk mengenali unsure selular
digunakan pulasan HE.

Sediaan No. 36. Lien atau No. 35. Lymphonodus pewarnaan AgNO3
Tunjukkan serat-serat retikulin dan letaknya.

6. Jaringan Penyambung Padat Elastis


Jaringan ini dalam keadaan segar berwarna kuning. Dengan pulasan HE berwarna merah.
Pada potongan memanjang terlihat serat-serat yang tersusun tidak begitu padat antara satu
sama lainnya, dan tampak ada serat yang bercabang. Di antara serat-serat tersebut terdapat inti
fibroblast atau fibrosit yang bentuknya lonjong atau gepeng berwarna biru dengan sitoplasma
yang tidak jelas. Pada potongan melintang, serat-serat elastin terlihat berupa bintik-bintik
bundar dan diantaranya terdapat potongan fibroblast atau fibrosit berupa bintik-bintik biru.

Sediaan No. 3. Lig. Nuchae pot. Memanjang dan No. 4. Lig Nuchae pot. melintang
Bedakan serat-serat elastin yang terpotong memanjang dan melintang, tunjukkan sel
fibroblast dan fibrosit.
Pembesaran 10x10
Pembesaran 10x10

7. Jaringan Ikat Padat Kolagen


Jaringan ini dalam keadaan segar berwarna putih, dengan pulasan HE berwarna
merah pucat. Pada potongan memanjang tampak serat-serat halus yang tersusun padat dalam
berkas-berkas. Bila diperhatikan serat-serat ini tidak bercabang, dan diantaranya terdapat inti-
inti fibrosit yang berwarna biru dan sangat gepeng karena terjepit oleh berkas serat tersebut.
Pada potongan melintang agak sulit melihat serat-seratnya satu persatu, tetapi dapat
dilihat inti-inti fibrosit yang gepeng dan sering tampak seperti mampunyai sayap yang
sebenarnya adalah sitoplasma sel yang juga terjepit. Karena itu sering disebut sel sayap atau
sel bintang. Di antara berkas-berkas serat kolagen terdapat jaringan ikat longgar.

Sediaan No. 5. Tendo pot. Memanjang dan no. 6 Tendo potongan melintang
Bedakan serat-serat kolagen yang terpotong memanjang dan melintang, tunjukkan sel
fibroblast dan fibrosit.

Pembesaran 10x10 Pembesaran 10x10

Anda mungkin juga menyukai