Anda di halaman 1dari 2

Resensi Buku Novel

The Perfect Husband

A.

Identitas Novel Judul : The Perfect Husband Penulis : Indah Riyana Penyunting : Letitia Wijaya Penyelaras
akhir : Rafilus Olenka Pendesain sampul : Kiky Penata letak : DewickleyR Penerbit : Romancious imprint
Fantasious Terbit : 2016 Tebal : 576 hlm. ISBN : 978-602-6922-31-1 B.

Sinopsis Arsen Wafi Haliim, biasa di panggil Arsen atau Acen. Ayla Hantara Muhti biasa dipanggil dengan
nama Ayla. Arsen seorang pilot sebuah maskapai penerbangan melaksanakan wasiat sang ayah untuk
menikahi putri sahabatnya, gadis yang beruntung itu adalah Ayla. Arsen yang sukarela melaksanakan
wasiat itu karena pada dasarnya memang dia sudah jatuh cinta kepada Ayla sejak pandangan pertama
yaitu saat Ayla masih berusia 15 tahun. Tapi bertolak belakang dengan apa yang dirasakan

Ayla, Ayla menolak keras berjodohan itu. Ayla di usia yang menginjak 25 tahun masih belum lulus sarjana
dan masih berkutat dengan skripsi dan hampir 6 tahun dia menyandang gelar mahasiswa abadi. Segala
macam usaha yang Ayla lakukan untuk membuat Arsen mundur tidak menghasilkan apa-apa, karena
dengan kesabaran Arsen menghadapi sikap buas seorang Ayla, membuat Ayla pasrah dan menerima
lamaran itu. Tapi bukan Ayla kalau tidak memberikan syarat kepada Arsen atas lamaran yang Arsen
ajukan kepada dirinya. Pernikahan Arsen dan Ayla terjadi, tapi kesabaran dan kelembutan Arsen
menghadapi kebuasan seorang Ayla, tidak mempunyai arti apa-apa bagi Ayla, dia tetap Ayla yang keras
kepala, susah diatur dan egois dan selalu mengesampingkan keberadaan Arsen. Orang disekeliling Ayla
sudah banyak yang memberitahu dia bahwa dia seharusnya bersyukur karena mempunyai suami seperti
Arsen, ibarat mereka Arsen adalah sosok laki-laki paket komplit, karena memang sosok Arsen nyaris
sempurna dimata siapa saja, tapi tidak di mata Ayla. Terjadi pertengkaran yang cukup hebat selama
pernikahan Ayla dan Arsen, namun malang tak dapat di tolak Nenek Arsen mendengar semuanya. Nenek
akhirnya mengetahui tingkah laku dan sikap Ayla yang sebenarnya, nenek pingsan dan setelah dirawat di
rumah sakit nenek meninggal dunia, Arsen dan Adiknya yang bernama Vanila sangat terpukul, karena
sang nenek adalah satu-satunya keluarga mereka, nenek yang mengurus mereka berdua setelah kedua
orangtua Arsen dan Vanila meninggal dunia. Semua terpukul dengan kepergian Nenek, Ayla secara tidak
langsung menjadi penyebab sang nenek meninggal dihantui perasaan bersalah yang sangat dalam dan
sedikit mengoncang jiwanya. Arsen yang merasa sudah tidak lelah menghadapi Ayla memilih menjauh
dari Ayla untuk menenangkan pikiran dan agar bisa mengambil langkah terbaik untuk kehidupan mereka
berdua. Selama Arsen menjauh dari Ayla, banyak perubahan yang terjadi terhadap Ayla. Ayla akhirnya
merasakan rasanya kehilangan hingga ia nyaris bunuh diri. Ditambah lagi ketika Ayla menyadari bahwa ia
sedang

mengandung namun akhirnya janinnya keguguran karena overdosis obat anti depresi. Semenjak saat itu
Ayla selalu bermimpi buruk tentang Arsen. Beruntung masih ada sosok Vanilla yang menemani Ayla
hingga akhirnya Arsen pulang menemui Ayla. Kemudian Ayla mencoba berubah agar menjadi istri yang
terbaik untuk Arsen. Keduanya kemudian hidup dengan rukun dan bahagia hingga akhirnya mereka
dikaruniai seorang bayi. Keluarga kecil mereka kini hidup bahagia, berkat kesabaran Arsen selama ini. C.

Kelebihan Novel Dalam cerita di novel banyak terselip pesan moral dan nilai agama bagi mereka yang
membacanya. Bahasa yang digunakan ringan dan mudah dipahami, serta karakter penokohan begitu
kuat. Buku ini cocok dibaca semua umur mulai remaja hingga dewasa, bagi pria yang ingin menjadi sosok
suami idaman untuk wanita, serta bagi wanita agar mereka mengetahui perjuangan seorang pria dalam
menjalani tanggung jawab sebagai kepala keluarga. D.

Kekurangan Novel Kekurangan buku ini, yang pertama dari ukuran, novel tebal lebih dari 500 halaman
dengan ukuran buku 10,5 X 19 cm, yang membuat tidak nyaman untuk dibaca. Ada beberapa typo yang
terdapat dalam novel ini

seperti di halaman 290, “Aku hanya ingin bisa

tertawa mendengar

kemarahannya”.

Selain itu, dialog antara Arsen dan sang ayah mertua ada yang aneh, Arsen menggunakan kata aku,
sementara ayah mertua

menggunakan kata saya. Ada di halaman 464. “Kedatangan aku kesini ingin melihat keadaan Ayla”
(Arsen, halaman 464), padahal di sini Arsen sedang bicara dengan Ayah mertua, dengan situasi dan
kondisi yang masih tegang

Anda mungkin juga menyukai