Laporan Kasus
Abstrak
Neuralgia Pasca Herpetik (NPH) merupakan komplikasi yang paling sering muncul dari
Herpes Zoster. NPH dapat didiagnosa dimana nyeri yang persisten pada dermatom setelah
timbulnya erupsi vesikel pada kulit. NPH bermanifestasi dengan gejala nyeri yang berbeda-beda,
dapat berupa nyeri yang konstan, intermiten, atau nyeri yang terstimulasi. Insidennya meningkat
sesuai dengan peningkatan usia. Penatalaksanaannya adalah dengan pemberian analgesik
kombinasi untuk pengobatan simptomatik nyeri. Dilaporkan satu kasus neuralgia pasca herpetik
pada seorang laki - laki berusia 51 tahun, yang mendapat terapi oral amitriptilin, asam
mefenamat dan vitamin B kompleks dan memberikan perbaikan terhadap nyeri.
Abstract
PHN is the most frequent complication of Herpes Zoster. PHN can be diagnosed when a
persistent pain in dermatomes after the onset of the eruption of vesicles on the skin. PHN
manifests with symptoms of pain are different, the pain can be constant, intermittent, or pain that
is stimulated. The incidence increasing with age. Management therapy is a combination of
analgesics for the symptomatic treatment of pain. It has been reported a case of PHN on a 51
years old male, who received oral therapy amitriptyline, mefenamic acid and vitamin B complex
and showed well respons to pain.
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 94
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
gejala yang persisten tetapi secara klinis merupakan komplikasi tersering dari herpes
menetap di ganglion saraf sensoris untuk zoster (HZ). Terdapat banyak definisi dari
beberapa tahun sebelum reaktivasi dan NPH berdasarkan onset dan durasi nyeri.
bermanifestasi klinis sebagai herpes zoster Berkisar dari nyeri yang menetap setelah
(HZ).1 Herpes zoster ditandai dengan erupsi ruam kulit menyembuh sampai nyeri yang
vesikular pada kulit yang unilateral dan menetap selama 30 hari sampai 6 bulan
sesuai dengan dermatom.2,3 Lesi awal setelah awitan infeksi HZ, namun sering
berupa makula dan papula yang eritematosa, didefinisikan sebagai nyeri yang menetap
dalam 12-24 jam akan berkembang menjadi setelah 90-120 hari setelah onset ruam
hari ketiga dan keempat, dan akhirnya pada Risiko untuk menjadi NPH ini
hari ketujuh sampai hari kesepuluh akan meningkat seiring dengan meningkatnya
terbentuk krusta dan dapat sembuh tanpa usia. NPH jarang terjadi pada usia kurang
Nyeri merupakan gejala subyektif 65 tahun, dan lebih dari 30% pada usia lebih
yang paling sering dirasakan oleh penderita daru 80 tahun. Prevalensi NPH bervariasi
herpes zoster ( HZ ).5 Sekitar 20-25% kasus antara 500.000 sampai 1 juta kasus di
HZ, nyerinya menetap selama beberapa Amerika Serikat dan dari 100.000 sampai
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 95
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
komponen saraf perifer dan sistem saraf pemberian antiviral sedini mungkin dengan
pusat.8 Kerusakan saraf perifer dan saraf di dosis yang cukup.11 Sebaiknya antiviral
Inflamasi pada kulit mencetuskan sinyal timbulnya ruam kulit dan diberikan
kulit.5 Oleh karena itu, pengobatan NPH Makalah ini melaporkan satu kasus
tidak hanya mempunyai target pada saraf neuralgia pasca herpetik pada laki-laki
mengurangi rasa nyeri dan menjaga kualitas datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS
hidup dengan tidur cukup, dapat beraktifitas Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan
fisik, dan nutrisi.6 Berbagai modalitas terapi nyeri pada dada sampai punggung sebelah
pada NPH yaitu terapi topikal, terapi kiri sejak 1 minggu. Nyeri dirasakan seperti
sistemik, terapi invasif, psikotropik dan ditusuk-tusuk. Nyeri hilang timbul. Pasien
terapi psikososial.6 Beberapa terapi oral juga merasa sulit tidur karena rasa nyerinya.
yang dapat diberikan pada NPH adalah Awalnya sekitar 1 bulan yang lalu muncul
antidepresan trisiklik (TCA), opioid bintil-bintil berisi air yang gatal dan nyeri di
(termasuk tramadol), dan antikonvulsan sekitar dada dan punggung sebelah kiri.
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 96
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
mellitus disangkal.
Gambar 2
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 97
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
(malam), asam mefenamat 3x500 mg dan Pada kasus, pasien memiliki riwayat
Pada kontrol hari ke-10, didapatkan herpes zoster yang disertai gejala demam,
keluhan nyeri sudah berkurang dengan dengan lokasi lesi terletak pada dermatom
intensitas nyeri 30 mm. Pasien sudah tidak thorakal 2. Pada kepustakaan dikatakan
terganggu karena nyeri. Tapi kadang nyeri bahwa individu dengan riwayat varisela
muncul lagi. Terapi tetap dilanjutkan. memiliki resiko 20% menderita HZ.14 Virus
nyeri. Hal ini sesuai dengan kepustakaan dan bermigrasi sepanjang saraf pada kulit,
bahwa insiden Neuralgia pasca herpetik menghasilkan nyeri yang diikuti erupsi pada
(NPH) sendiri meningkat sesuai dengan usia kulit.15 Pada umumnya HZ unilateral dan
sehingga pasien memiliki resiko yang lebih sesuai dengan dermatom.13 Dermatom yang
besar untuk timbulnya NPH. Diperkirakan paling sering dikenai adalah torakal (50%) ,
menderita herpes zoster akan berkembang lumbal (10-20%), dan sakral (2-8%). 10
menjadi NPH.1 NPH jarang terjadi pada usia Pada kasus, pasien merasakan nyeri
kurang dari 50 tahun, meningkat 10-20% seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri ini
pada usia lebih dari 50 tahun dan lebih dari menimbulkan gangguan tidur. Pada
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 98
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
gejala nyeri yang berbeda-beda. NPH dapat analgesik dan anti inflamasi oral atau
berupa nyeri yang konstan, ditandai dengan topikal. Asam mefenamat adalah analgesik
rasa terbakar atau berdenyut; nyeri yang yang digolongkan sebagai Non Steroidal
intermiten, termasuk nyeri seperti ditusuk- Anti Inflammatory Drugs (NSAID). Asam
dalam beberapa tahun terakhir sangat nyeri adalah dengan memblokade re-uptake
dan heterogen menyebabkan NPH tidak Anti depresan trisiklik yang banyak
Kombinasi dua atau lebih analgetik akan imipramin desipramin dan maprotilin.10
efek samping yang lebih sedikit.(8) Pada terdiri dari vitamin B1, vitamin B6 dan
pasien ini diberikan terapi kombinasi vitamin B12. Vitamin B12 bersifat koenzim
amitriptilin 1x25 mg, asam mefenamat menjadi aktif di tubuh, mempunyai afinitas
3x500 mg dan vitamin B kompleks 1x1 mg. yang besar terhadap jaringan saraf dan
Secara umum, individu dengan nyeri dilaporkan efektif untuk neuralgia dan
ringan sampai sedang dapat diberikan neuritis perifer. Bersama dengan vitamin B1
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 99
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
dan B6 sering dipakai untuk membantu dapat beraktifitas fisik, dan asupan nutrisi.
pada pasien ini memberikan hasil yang baik efek samping yang lebih sedikit.
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 100
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 101
Molucca Medica Volume 10, Nomor 1, Oktober 2017
ISSN 1979-6358 (print)
ISSN 2597-246X (online)
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed | 102