Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizki wulandari

NRP : 142018012
Dosen : Hadi prayitno, S.Pd.

Penyalahgunaan Narkoba

Permasalahan narkoba di Indonesia masih menjadi sesuatu yang menakutkan. Dalam


kurun waktu satu dasawarsa terakhir saja, narkoba berhasil menjadi candu yang sulit
dihilangkan.

Narkoba memang telah meracuni sebagian generasi muda bangsa. Mulai anak-anak,
hingga dewasa, tak peduli dari golongan miskin atau kaya. Mereka tak mampu
melepaskan diri dari candu narkoba.

Terbaru, masyarakat Indonesia kembali dihebohkan oleh kemunculan nama Tri


Retno Prayudati alias Nunung dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Ya, Nunung
yang notabene berasal dari kalangan publik figure, tertangkap basah oleh Polda
Metro Jaya di kediamannya akibat mengonsumsi sabu seberat 0,36 gram.

Senada dengan Nunung, artis yang kini tengah naik daun Jefri Nichol juga
tersandung masalah narkoba. Pria yang terkenal lewat film Dear Nathan ini,
merupakan artis kedua setelah Nunung yang diringkus oleh polisi dalam kurun
sepekan terakhir.

Hal ini tentu menambah parah kondisi bangsa Indonesia yang juga menjadi ladang
pemasaran narkoba. Di saat pemerintah bersama rakyat sedang bahu-membahu
memberangus narkoba, justru publik figur yang seharusnya menjadi panutan
masyarakat harus terjebak dalam belenggu yang menyesatkan.

Bukan hanya itu saja, ketika kondisi bangsa yang sedang pesakitan, narkoba justru
menjadi narasi baru kehancuran bangsa Indonesia. Narkoba perlahan menyelinap lalu,
masuk ke sendi-sendi dan menjadi bibit baru bagi generasi muda.

Entah siapa yang menginisiasi pemakaian narkoba di kalangan publik figur, narasi
yang dibangun sejak lama itu kini perlahan digaungkan dan kian meresahkan. Sejak
tahun 2017 saja, sedikitnya terdapat 9 artis yang terjerat kasus serupa.

Maraknya perilaku penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh artis tanah air, juga
telah mencoreng nama baik citra pelaku dunia seni. Mereka lupa bahwa dunia seni
adalah sebuah profesi yang mulia. Pun begitu ketika menggunakan gelar keseniannya
yang harus terkontaminasi oleh candu narkoba.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Narkotika


adalah zat atau obat, baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang
menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Sementara
menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat
buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi,
menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan.
Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya
berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta
memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum.
Narkotika terdiri dari 3 Golongan :

1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
Narkotika golongan I tidak boleh digunakan untuk pengobatan (Budi H)

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan


terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :
Morfin, Petidin.

3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

Jenis-jenis Narkoba

a. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik yang
sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem
saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit.
Cara Penggunaan :
Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :
 Pupil mata menyempit
 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Suhu badan menurun
 Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan
mengalami kejang otot.

b. Heroin / putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi
yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga
mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.
Cara Penggunaan :
Cara pemakaiannya adalah dengan cara disuntikkan ke anggota tubuh ataupun
bisa juga dengan cara dihisap.
Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan
pengguna morfin, yaitu :
 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Otot menjadi lemas
 Pupil mengecil
 Hilang kepercayaan diri
 Suka menyendiri
 Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
 Kesulitan saat buang air besar
 Sering tidur
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
 Gangguan bicara (cadel)

c. Ganja / Kanabis / mariyuana


Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan
budidaya yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada
bijinya. Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa
senang yang berkepanjangan tanpa sebab).Tumbuhan ini telah dikenal
manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan
bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak.Awalnya, tanaman
ini hanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini,
di negara-negara beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman
ini, yaitu dengan cara dikembangkan di rumah kaca.
Cara Penggunaan:
Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara dipadatkan
menyerupai rokok lalu dihisap.
Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :
 Denyut nadi dan jantung lebih cepat
 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Sulit dalam mengingat
 Sulit diajak berkomunikasi
 Kadang-kadang terlihat agresif
 Mengalami gangguan tidur
 Sering merasa gelisah
 Berkeringat
 Nafsu makan bertambah
 Sering berfantasi
 Euforia
 Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat
mengakibatkan kecanduan. Jika pemakaiannya dihentikan, sipemakai
sering mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan, sering
merasa kelelahan dan badan menjadi lesu.

d. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika
Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek
stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel
menjadi sangat cepat.
Kokain
Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :
 Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit
pahit, serta bersifat mudah larut.
 Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.
Cara Pemakaian
Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan
campuran rokok.

e. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat
mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk
tablet, pil, serta serbuk.
Nama Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :
 Timbulnya euforia
 Mengalami mual
 Dehidrasi
 Timbul percaya diri yang berlebih
 Sering merasa kebingungan
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
 Mengalami pusing, bahkan pingsan
 Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang
dapat merusak otak
 Mengalami gangguan mental

f. Sabu-sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang
parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan
perhatian atau narkolepsi.
Cara Penggunaan : Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan
dihisap.
Efek yang ditimbulkan :
 Jantung berdebar-debar
 Naiknya suhu tubuh
 Mengalami insomnia
 Timbul euforia
 Nafsu makan menghilang
 Kekurangan kalsium
 Mengalami depresi yang berkepanjangan

Cara Mengatasi Narkoba

Cara mencegah:
 Jauhi lah orang-orang yang menggunakan narkoba walaupun
sebenarnya mereka tidak mengiming-imingin kita tapi kalau pikiran
kita tidak kuat maka tetap saja anda akan terkecoh
 pikirkanlah akibat buruknya yang membuat anda memiliki alasan
yang sangat kuat untuk tidak melakukannya (uang habis, kerjaan
terlantar, otomatis menjadi pembohong, dan tentunya waktu anda
akan sangat sia2)
 kalau minum beralkohol usahakan jangan membicarakan narkoba
+ sex yang nantinya akan membuat anda penasaran untuk
mencobanya
 pikirkan orang yang anda sayangi ! pikirkan bagaimana kecewanya
mereka seandainya anda seperti itu
 pikirkan kenikmatan yang sangat memuaskan apabila hidup ini
tanpa narkoba (uang banyak, hidup lebih teratur)
 ketahuilah bahwa sehabis kita menkonsumsi narkoba maka kita baru
akan sadar bahwa uang habis, gemetar ga jelas, cendrung
mempunyai ketakutan yang berlebih !

Untuk Menanggulanginya jika menjadi pecandu narkoba

 Sediakan ruangan khusus, jika perlu dengan pintu teralis. Ruangan


lengkap dengan kamar mandi. Karena pecandu pasti akan menggigil
akibat kecanduan.
 Sediakan bacaan cerita ataupun bacaan rohani akan lebih baik
 Perlu juga jika memungkinkan memanggil pemuka agama atau yang
memahami agama sesuai kepercayaan masing-masing untuk
memberikan siraman rohani yang menenangkan bagi pecandu.
 Sediakan makanan yang bergizi dengan menu 4 sehat 5 sempurna
untuk mengembalikan kesegaran tubuh si pecandu.
 Berikan pendampingan dan semangat untuk sembuh dari kecanduan
narkoba.
 Hiburan seperti televisi pun jika di rasa perlu silakan berikan.
 Setelah seminggu atau dua minggu... ajak keluar pagi dari
ruangannya untuk sedikit berolah raga... terus menerus hingga
kecanduannya benar-benar teratasi dan sembuh. Jangan sampai
pecandu kabur dari ruangan. Karena usaha untuk menyembuhkannya
akan sia-sia.
Atau bisa dengan rehabilitasi, rehabilitas memiliki tiga tahap, yakni:

 Detoksifikasi. Detoksifikasi adalah tahap di mana dokter memberikan obat


tertentu yang bertujuan untuk mengurangi gejala putus obat (sakau) yang
muncul. Sebelum pasien diberikan obat pereda gejala, dokter terlebih dahulu
akan memeriksa kondisinya secara menyeluruh.
 Terapi perilaku kognitif. Pada tahap ini, pasien akan dibantu psikolog atau
pskiater berpengalaman. Terapis terlebih dahulu akan melakukan
pemeriksaan kondisi guna menentukan tipe terapi yang sesuai. Beberapa
tujuan dilakukannya terapi perilaku kognitif, antara lain adalah untuk mencari
cara mengatasi keinginan menggunakan obat disaat kambuh, dan membuat
strategi untuk menghindari dan mencegah kambuhnya keinginan
menggunakan obat.
 Bina lanjut. Tahap ini memungkinkan pasien ikut serta dalam kegiatan yang
sesuai dengan minat. Pasien bahkan dapat kembali ke sekolah atau tempat
kerja, namun tetap dalam pengawasan terapis.

Anda mungkin juga menyukai