LAPORAN KASUS
1.2. Anamnesa
Aloanamnesis tanggal 29 Mei 2019 (10.00 WIB)
A. Keluhan utama :
Hamil aterm dengan kejang-kejang.
1
2
C. Riwayat Menstruasi
Usia Menarche : 11 tahun
Sikluas Haid : 28 Hari
Lama Haid : 7 hari dan 2 kali ganti pembalut per hari
Keluhan Saat Haid :-
HPHT : 23 Agustus 2018
TP : 30 Mei 2019
D. Riwayat Perkawinan
Status Pernikahan : 1x
Lama Menikah : ≤ 1 tahun
Usia Menikah : 17 tahun
E. Riwayat Kontrasepsi
Pasien tidak menggunakan kontrasepsi
3
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephali
Mata : Conjungtiva anemi (-/-), sklera ikterik (-/-) edema
periorbital (-/-)
Telinga : Sekret (-), massa (-)
Hidung : Septum lurus ditengah, tidak ada secret.
Mulut : Lidah bersih, uvula ditengah, faring tenang, tonsil T1-
T1 tenang
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar thyroid (-)
Thorax :
Pulmo : Inspeksi : simetris, retraksi sela iga (-)
Palpasi : stem fremitus (+/+) sama kanan dan kiri
Perkusi: sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+) ronki (-/-) wheezing (-/-)
Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
5
B. Status Obstetrik
Pemeriksaan Luar Sebelum Operasi
Leopold 1 : Bokong, TFU 2 jari dibawah prosesus xyphoideus
Leopold 2 : Ekstremitas kanan
Leopold 3 : Kepala
Leopold 4 : Divergen
DJJ : 170x/menit
TBJ : 2635 gr
Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher :
Konsistensi portio : Lunak
Posisi portio : Medial
Pembukaan : 10 cm
Pendataran : 0%
Selaput ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Penunjuk : Sutura
Penurunan : Hodghe 4
6
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 11.3 g/dL 12.0 – 16.0
Jumlah Leukosit H 19.7 10^3/ul 4.2 – 11.0
Jumlah Trombosit 184 10^3/ul 154 - 386
KIMIA KLINIK
SGOT H 71 U/L 0 – 35
SGPT H 40 U/L 0 – 35
Ureum 29 Mg/dL 10 - 50
URIN
Urin rutin
Makroskopis
Warna Kuning Tua Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat Jenis 1.015 1.005 – 1.030
pH 5.5 4.5 – 7.5
Protein Urin Pos(+) Negatif
Glukosa Urin Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
7
Silinder Negatif
1.6 Penatalaksanaan
Tanggal 27 Mei 2019 ( di Ponek)
-Observasi KU, TVI, DJJ
-Cek laboraturium darah rutin dan urine rutin
- Ekstraksi vacum oleh SPOG
1.7 Prognosis
- Ibu
o Ad Vitam : dubia ad bonam
o Ad Functionam : dubia ad bonam
o Ad Sanationam : dubia ad bonam
8
- Anak
o Ad Vitam : dubia ad bonam
o Ad Functionam : dubia ad bonam
o Ad Sanationam : dubia ad bonam
3. Kateter menetap
4. Cek Laboratorium darah dan urin rutin
5. Medikamentosa:
IVFD RL 500 cc drip 2 amp oksitoksingtt 20x/menit s/d 24 jam
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/IV.
Inj. Metronidazole 3x500 mg/ IV
Paracetamol Infus 3 x 1
Dexamethasone 2 x 2 amp
RR: 25x/menit
Pembukaan : lengkap 10 cm, ketuban (-),
kepala
His : 5x 10’x 45”
DJJ: 170x/menit
A/ G1P0A0 hamil aterm dengan eclampsia
+ susp. Sindrom HELLP
28 Mei 2019 S/ Keluarga mengatakan os tidak sadar dan P/
gelisah -Intervensi dilanjutkan
O/ -Beri oksigen 3 liter
10
12
13
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Eklampsia adalah salah satu keadaan darurat obstetric yang awali aktivitas
kejang/ atau koma yang timbul selama kehamilan atau postpartum pada
wanita dengan tanda gejala preeklampsia yang dapat disertai dengan
komplikasi sindrom HELLP.
2. Eklampsia dapat timbul akibat adanya faktor risiko seperti predisposisi
genetik, nutrisi (kekurangan dan kelebihan gizi makanan), invasi trofoblastik
abnormal.
3. Penegakan diagnosis kasus ini sudah tepat yaitu dengan cara anamnesis,
pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan penunjang dengan
pemeriksaan laboratorium.
4. Tindakan pada kasus ini belum tepat dengan melakukan tindakan ekstraksi
vakum, karena ekstraksi vakum tidak diindikasikan untuk ibu dengan
eklampsia.
17
DAFTAR PUSTAKA