a. Vitamin D
Faktor risiko defisiensi vitamin D antara lain: obesitas dan penggunaan obat-obat
tertentu,ada penyakit kronik seperti sirosis hati maupun penyakit ginjal kronik.2
b. Vitamin A
Defisiensi vitamin A adalah salah satu masalah gizi utama yang dihadapi oleh
penduduk di dunia,menyebabkan kebutaan melalui xeropthalmia,tapi juga
meningkatkan resiko penyakit infeksi.5
- Buta senja
Mekanismenya dimana lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalami
keratinasi,tidak mengeluarkan lendir,sehingga mudah dimasuki mikroorganisme
atau bakteri maupun virus yang akan menyebabkan infeksi saluran pernafasan.8
- Xeroftalmia
- Tuberculosis
- Diare
1
Pusparini.2014.Defisiensi Vitamun D terhadap berbagai penyakit.Indonesian
Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory.21(1).
2
Vera,dkk.2015.Determinan Diagnostik Klinis Defisiensi Vitamin D pada Wanita
Berusia Lebih dari 50 tahun.Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.2(1): 2.
3
Karjadidjaja,Idawati.2013.Defisiensi Vitamin D dan Terapinya.Ebers
Papyrus.19(2).
4
Adriani,Merryana. .2012.Pengantar Gizi Masyarakat.Jakarta:Kencana.
5
Azrimaidaliza.2007.Vitamin A,Imunitas dan Kaitannya dengan Penyakit
Infeksi.Jurnal Kesehatan Masyarakat.1(2).
6
Zulkifli,Andi.2007.Skrining Masalah Gizi Akibat Kekurangan Vitamin A.Jurusan
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.
7
Combs,Gerald F.2012.The Vitamins Fundamental Aspects in Nutrition and
Health.America:Elsevier.
8
Satya,Yunita Pratiwi.2013.Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Infeksi.The
Indonesian Journal of Health Science.3(2).
9
Departemen Kesehatan RI.2003.Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia
Pedoman Bagi Tenaga Kesehatan.Jakarta:Depkes.