Anda di halaman 1dari 24

Angina Pektoris

Kelompok 2
Nama Anggota :
• Aisyah Herviana Rifka 1611211033
• Melda Pratiwi 1611212005
• Riza Kurnia Lestari 1611212025
• Faradila Aninda Raesa 1611212043
• Yudhitio Edvant 1611213021
• Nadia 1711216065
Definisi Angina Pektoris

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan


karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau
reversibel. Angina pektoris adalah suatu sindroma
kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada
yang khas yaituseperti ditekan, atau terasa berat di
dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri
yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila
aktifitas berhenti.
Epidemiologi
Di Amerika !erikat, 13 juta orang memiliki penyakit jantung
iskemik, lebih dari 6 juta memiliki angina pektoris stabil, dan lebih
dari 7 juta dengan infark miokard. Di Indonesia, penyakit sistem
sirkulasi darah (SSD) menurut (ICD-10) yaitu penyakit jantung dan
pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai
penyebab utama kematian umum pada tahun 2000 dari hasil
survei kesehatan rumah tangga (SKRT 2001) sebesar 26,3%
kematian. Proporsi kematian semakin meningkat dengan
bertambahnya umur dan meningkat nyata pada usia 35 tahun ke
atas. Penyakit sistem sirkulasi darah sebagai penyebab kematian
lebih tinggi di perkotaan daripada di pedesaan (31% vs 23,7%)
namun hampir tidak berbeda menurut jenis kelamin
SKRT 2001 menunjukkan 4,2% pada populasi semua umur.
Lebih tinggi pada perempuan (4,9% vs 3,4%) dan lebih tinggi
di pedesaan (4,4% : 4,0%)
Data Survei Ekonomi Naional (Susenas 2004) menunjukkan
diantara penduduk Indonesia umur 2-15 tahun prevalensi
sakit jantung (angina pectoris) berdasarkan informasi pernah
didiagnosis sakit jantung oleh tenaga kesehatan selama
hidupnya sebesar 1,3% dan yang pernah diobati sebesar
0,9%. Menurut data SKRT 2004, prevalensi penyakit jantung
berdasarkan keterangan pernah didiagnosis oleh tenaga
kesehatan pada penduduk umur 15 tahun sebesar 2,2% dan
prevalensi gejala penyakit jantung dalam 1 tahun terakhir
sebesar 8,4 %
Etiologi
Angina pectoris dapat terjadi bila otot jantung memerlukan
asupan oksigen yang lebih pada waktu tertentu, misalnya
pada saat bekerja, makan, atau saat sedang mengalami
stress. Jika pada jantung mengalami penambahan beban
kerja, tetapi supplay oksigen yang diterima sedikit, maka
akan menyebabkan rasa sakit pada jantung. Oksigen
sangatlah diperlukan oleh sel miokard untuk dapat
mempertahankan fungsinya. Oksigen yang didapat dari
proses koroner untuk sel miokard ini,telah terpakai
sebanyak 70 - 80%, sehingga wajar bila aliran koroner
menjadi meningkat.
Faktor risiko
• Diabetes
• Banyak minum alkohol
• Tekanan darah tinggi
• Kadar kolesterol dalam darah tinggi
• Banyak makan makanan berlemak tinggi
• Bertambahnya usia
• Obesitas (kegemukan)
• Sejarah penyakit jantung dalam keluarga
• Merokok
Spasme Arteri Koroner (Angina Prinzmetal)

Angina Prinzmetal (salah satu varian angina) adalah


jenis angina yang kurang lazim yang disebabkan oleh
spasme (kekejangan) satu atau lebih arterikoroner.
Nyeri dada akan terjadi, hampir selalu ketika Anda
sedang istirahat, dan berbagai irama jantung abnormal
sering diasosiasikan dengan spasme. Seringkali, spasme
arteri muncul bersamaan dengan stenosis arteri
koroner yang melandasinya.
Patofisiologi Angina Pectoris

• Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang


disebabkan oleh alirandarah ke arteri miokard berkurang
sehingga ketidakseimbangan terjadi antarasuplay O2 ke
miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang
dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari
perubahan metabolismeaerobik menjadi anaerob yang
menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya
nyeri.
• Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada
ketidak adekuatan suply oksigen ke sel-sel miokardium
yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan
penyempitan lumen arteri koroner (ateriosklerosis
koroner).
Manifestasi Klinis
• Nyeri seperti diperas
• Rasa sesak, tercekik dan kualitas yang terus-menerus.
• Rasa lemah atau baal di lengan atas, pergelangan tangan
dan tangan yang menyertai nyeri
• Pada angina stabil dan tidak stabil, nyeri biasanya
berkurang dengan istirahat.
• Tercetus oleh
a.Latihan fisik
b. Pajanan terhadap dingin
c. Makan makanan berat
d. Stress atau berbagai emosi
Klasifikasi Angina Pectoris

Angina pectoris stabil


• Sakit dada timbul setelah melakukan aktivitas.
• Lamanya serangan biasanya kurang dari 10 menit
• Bersifat stabil tidak ada perubahan serangan dalam
angina selama 30 hari
• Pada phisical assessment tidak selalu membantu dalam
menegakkan diagnosa
Angina Pectoris Tidak Stabil
• Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
• Fisical assessment tidak membantu.
• EKG : Deviasi segment ST depresi atau elevasi
Angina Variant

• Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada


saat istirahat, akibat penurunan suplai O2 darah ke
miokard secara tiba-tiba. Penelitian terbaru
menunjukkan terjadinya obsruksi yang dinamis
akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit
maupun yang normal.
Terapi Farmakologis untuk Angina

• Penyekat Beta
• Nitrat dan Nitrit
• Kalsium Antagonis
Terapi Nonfarmakologis

• Ada berbagai cara lain yang diperlukan untuk


menurunkan kebutuhanoksigen jantung antara lain:
pasien harus berhenti merokok, karena merokok
mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah,
sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang
obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk
mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress untuk
menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan
vasokontriksi pembuluh darah. Pengontrolan gula
darah. Penggunaan kontrasepsi dan kepribadian seperti
sangat kompetitif, agresif atau ambisius.
Gagal Jantung

Penyakit gagal Jantung yang dalam istilah medisnya


disebut dengan Heart Failure atau Cardiac Failure,
merupakan suatu keadaan darurat medis dimana
jumlah darah yang dipompa oleh jantung seseorang
setiap menitnya (curah jantung /cardiac output) tidak
mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme
tubuh.
Epidemiologi
Penyakit gagal jantung meningkat sesuai dengan usia, berkisar
kurang dari l % pada usia kurang dari 50 tahun hingga 5% pada
usia 50-70 tahun dan 10% pada usia 70 tahun ke atas. Penyakit
gagal jantung sangatlah buruk jika penyebab yang mendasarinya
tidak segera ditangani, hampir 50% penderita gagal jantung
meninggal dalam kurun waktu 4 tahun. 50% penderita stadium
akhir meninggal dalam kurun waktu 1 tahun, di Indonesia
prevalensi gagal jantung secara nasional belum ada sebagai
gambaran di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta, pada
tahun 2006 diruang rawat jalan dan inap didapat 3,23% kasus
gagal jantung dari total 11,711 pasien, sedangkan di Amerika
pada tahun 1999 terdapat kenaikan kasus gagal jantung dari
577.000 pasien menjadi 871.000 pasien
Etiologi
• Disfungsi miokard (kegagalan mikardial)
• Beban tekanan berlebihan – pembebanan sistolik
• Beban volume berlebihan-pembebanan diastolic
• Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan
yang berlebihan (demand overload)
• Gangguan pengisian (hambatan input).
• Kelainan Otot jantung
• Aterosklerosis koroner
• Hipertensi Sistemik/Pulmonal
• Peradangan dan penyakit miokardium
• Penyakit jantung
• Faktor sistemik seperti hipoksia dan anemia
Patofisiologi

• Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh


aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit
otot degeneratif atau inflamasi. Aterosklerosis koroner
mengakibatkan disfungsimiokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi
hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal
jantung. Hipertensi sistemik/ pulmonal (peningkatan
afterload) meningkatkan beban kerja jantung dan pada
gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
Manifestasi Klinis

• Gagal jantung kiri : dispnea,batuk,mudah


lelah,kegelisahan dan kecemasan.
• Gagal jantung kanan: kongestif jaringan perifel dan
viseral,edema ekstrimitas
bawah,hepatomegali,anorexia dan
mual,nokturia,kelemahan.
Komplikasi

• Trombosis vena dalam


• Syok kardiogenik akibat disfungsi nyata dari jantung
• Toksisitas digitalis akibat pemakaian obat-obatan
digitalis
Klasifikasi
• Menurut derajat sakitnya :
Derajat 1 : Tanpa keluhan
Derajat 2 : Ringan
Derajat 3: Sedang
Derajat 4 : berat
• Menurut lokasi terjadinya a:
Gagal jantung kiri
Gagal jantung kanan
Pencegahan
Perubahan gaya hidup dapat Anda buat untuk membantu
mencegah gagal jantung meliputi:
• Tidak merokok
• Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes
• Tetap aktif secara fisik
• Makan makanan yang sehat
• Menjaga berat badan yang sehat
• Mengurangi dan mengelola stres

Anda mungkin juga menyukai