Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KIMIA

Kelompok 4
1. Adillia Rahmah
2. Fachrul Putra Hanifi
3. Fani Betasri
4. Irsakinah
5. Mardhotillah Nanda
6. Norsyalina
Sifat-Sifat Unsur Transisi Periode 4
Sifat Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Jari – jari atom 1,44 1,32 1,22 1,18 1,17 1,17 1,16 1,15 1,17 1,25
(Å)
Jari – jari ion M2+ - 1,00 0,93 0,87 0,81 0,75 0,79 0,83 0,87 0,88
(Å)
Titik leleh (°C) 1541 1660 1890 1857 1244 1535 1495 1453 1083 420

Titik didih (°C) 2831 3287 3380 2672 1962 2750 2870 2732 2567 907

Kerapatan 3,0 4,5 6,0 7,2 7,2 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1
(gram/cm3)
Kekerasan (skala - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
Mohs)
Energy ionisasi 631 658 650 652 717 759 758 737 745 906
(Kj/mol)
Keelektronegatifa 1,3 1,5 1,6 1,6 1,5 1,8 1,8 1,8 1,9 1,6
n
E°red M2+ (aq) - - -1,20 -0.91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25 +0,3 -0,76
(volt) 4
E°red M3+ (aq) -2,10 -1,20 -0,86 -0,74 -0,28 -0.04 -0,40 - - -
(volt)
1. Scandium (Sc)
• Kegunaan Scandium (Sc)
 Skandium adalah salah satu bahan kimia langka, yang
digunakan pada berbagai perkakas seperti televisi
warna, lampu neon, dan kacamata.
 Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat
paduan aluminium-skandium yang digunakan oleh
peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang
membutuhkan material kinerja tinggi.
• Efek Kesehatan Skandium (Sc)
 Amat sedikit skandium yang mencapai rantai makanan,
sehingga asupan harian rata-rata per orang kurang dari
0,1 mikrogram.
 Skandium tidak beracun, meskipun terdapat dugaan
bahwa beberapa senyawanya mungkin bersifat
karsinogenik.
 Paparan gas dan uap skandium di tempat kerja bisa
menjadi berbahaya. Menghirup skandium dapat
menyebabkan emboli paru-paru, terutama akibat
paparan jangka panjang.
 Skandium bisa menjadi ancaman bagi hati ketika
terakumulasi dalam tubuh manusia.
• Pengaruh Skandium terhadap Lingkungan
 Skandium dibuang ke lingkungan, terutama oleh
industri pengolahan minyak.
 Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari
berbagai perkakas rumah tangga (mis: TV) yang
dibuang.
 Skandium akan secara bertahap terakumulasi dalam
tanah dan air hingga berpotensi meningkatkan
konsentrasinya pada manusia, hewan, dan partikel
tanah.
2. Titanium (Ti)
• Kegunaan Titanium (Ti)
 Titaium memiliki karakteristik kuat meskipun berada pada
suhu tinggi, ringan, tahan korosi, dan kemampuannya
menahan suhu ekstrim.
 Titnium digunakan di pesawat terbang, pipa untuk pembangkit
listrik, kapal laut, pesawat ruang angkasa, serta rudal.
 Titanium dikenal memiliki kekuatan setara baja namun 45%
lebih ringan.
 Dalam bidang medis, titanium digunakan untuk membuat
pinggul dan lutut buatan, serta pen untuk memperbaiki tulang
yang patah.
• Efek Kesehatan Titanium (Ti)
 Asupan titanium pada manusia berkisar 0,8 mg/hari,
tapi kebanyakan langsung dibuang tanpa diserap.
 Unsur ini dikenal tidak beracun sehingga bisa ditolerir
tubuh dalam jumlah moderat.
 Paparan berlebihan pada manusia dapat menyebabkan
perubahan di paru-paru dapat memicu sesak dan nyeri
dada, batuk, serta kesulitan bernapas.
 Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan
iritasi.
• Dampak Lingkungan Titanium (Ti)
 Dalam bentuk bubuk logam, logam titanium
menimbulkan bahaya kebakaran dan bila terpapar
panas di udara bisa meledak.
 Tidak ada efek lingkungan negatif akibat titanium
pernah dilaporkan.
3. Vanadium (V)
• Kegunaan Vanadium (v) :
 Sekitar 80% Vanadium digunakan sebagai aditif baja.
 Campuran vanadium dengan aluminium dan titanium
digunakan dalam mesin jet dan rangka pesawat.
 Vanadium oksida (V2O5) digunakan sebagai katalis
dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat
serta dalam pembuatan keramik.
• Efek Kesehatan Vanadium (V)
 Senyawa vanadium umumnya tidak berbahaya, namun
pekerja yang terpapar debu vanadium peroksida
berpotensi mengalami iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan parah.
 Efek akut vanadium diantaranya memicu iritasi paru-
paru, tenggorokan, mata, dan rongga hidung.
 Bentuk pentoksida lebih beracun daripada bentuk
elemental. Paparan kronis pada debu dan asap
vanadium pentoksida dapat menyebabkan iritasi parah
pada mata, kulit, saluran pernapasan atas, radang
trakea dan bronkus, edema paru, dan keracunan
sistemik.
• Dampak Lingkungan Vanadium (V)
 Vanadium dapat ditemukan di lingkungan dalam ganggang,
berbagai tanaman, invertebrata, ikan, dan banyak spesies
lainnya.
 Vanadium dapat pula memicu gangguan pernapasan,
kelumpuhan, dan efek negatif pada hati dan ginjal.
 Tes laboratorium pada hewan uji menunjukkan bahwa
vanadium menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi
hewan jantan dan terakumulasi dalam plasenta hewan
betina.
 Vanadium bisa pula memicu perubahan DNA dalam
beberapa kasus, tetapi tidak sampai menyebabkan kanker
pada hewan.
4. Kromium (Cr)
• Kegunaan Kromium (Cr)
 Kromium digunakan sebagai anti korosi dan pemberi
kesan mengkilap.
 Selain itu, logam ini juga digunakan pada pewarna dan
cat.
 Kromium (IV) oksida (CrO2) digunakan untuk
pembuatan pita magnetik.
 Penggunaan utama kromium adalah sebagai paduan
logam seperti pada stainless steel dan keramik logam.
• Efek Kesehatan Kromium (Cr)
 Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek
kesehatan seperti alergi, iritasi hidung, dan mimisan.
 Masalah kesehatan lain yang disebabkan oleh
kromium (VI) adalah: (Perut mual dan bisul, Masalah
pernapasan, Sistem imun melemah, Perubahan materi
genetik, Kanker paru-paru dan Kematian)
• Dampak Lingkungan Kromium (Cr)
 Kromium memasuki udara, air, dan tanah dalam
bentuk kromium (III) dan kromium (VI) akibat proses
alam dan aktivitas manusia.
 Kegiatan manusia yang meningkatkan konsentrasi
kromium (III) diantaranya adalah dari industri baja,
kulit, dan tekstil.
 Kegiatan utama manusia yang meningkatkan
konsentrasi kromium (VI) adalah industri kimia, kulit,
tekstil.
 Sebagian besar kromium di udara akhirnya akan
mengendap dan berakhir di perairan atau tanah.
5. Mangan (Mn)
• Kegunaan Mangan (Mn)
 Mangan sangat penting pada produksi besi dan baja
 Mangan merupakan komponen kunci dari stainless
steel dan paduan alumimum tertentu.
 Mangan dioksida (MnO) digunakan untuk pupuk dan
keramik.
 Mangan karbonat (MnCO3) dimanfaatkan sebagai
material awal membuat senyawa mangan lainnya.
• Efek Kesehatan Mangan (Mn)
 Penyerapan mangan oleh manusia terutama terjadi
melalui makanan, seperti bayam, teh, dan rempah-
rempah.
 Efek kelebihan mangan terjadi terutama di saluran
pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan
meliputi halusinasi, mudah lupa, dan kerusakan saraf.
 Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli
paru, dan bronkitis. Pria yang terpapar mangan dalam
jangka waktu lama berpotensi menjadi impoten.
 Keracunan mangan kronis dapat terjadi akibat
menghirup debu dan asap mangan dalam jangka
panjang.
• Dampak Lingkungan Mangan (Mn)
 Senyawa mangan terdapat secara alami di lingkungan
sebagai padatan dalam tanah, partikel kecil di dalam
air, serta partikel debu di udara.
 konsentrasi mangan di udara oleh kegiatan industri dan
melalui pembakaran bahan bakar fosil.
 Mangan yang berasal dari aktivitas manusia juga dapat
meresap ke air permukaan, air tanah, dan air limbah.
6. Besi (Fe)
• Kegunaan Besi (Fe)
 Besi merupakan logam yang paling banyak digunakan,
mencakup sekitar 95 % dari semua logam yang
diproduksi di seluruh dunia.
 Penggunaan besi contohnya wadah makanan, mobil,
obeng, mesin cuci, penjepit kertas, hingga kapal
tanker..
• Efek Kesehatan Besi (Fe)
 Besi dapat menyebabkan konjungtivitis, choroiditis,
dan retinitis jika berada dalam konsentrasi tinggi di
jaringan tubuh.
 Terlalu banyak menghirup asap atau debu oksida besi
dapat mengakibatkan timbulnya pneumoconiosis jinak
yang disebut siderosis.
 Menghirup konsentrasi berlebihan oksida besi dapat
meningkatkan risiko perkembangan kanker paru-paru..
• Dampak Lingkungan Besi (Fe)
 Besi (III)-O- arsenit dan pentahydrate berbahaya bagi
lingkungan karena menyebabkan pencemaran udara
dan air.
 Disarankan untuk tidak membiarkan bahan kimia
tersebut masuk ke dalam lingkungan karena akan tetap
tinggal dan mengendap.
7. Kobalt (Co)
• Kegunaan Kobalt (Co)
 Kobalt digunakan dalam berbagai paduan logam, pada
media perekaman magnetik dll
 Kobalt biru merupakan bagian penting dari berbagai
barang kerajinan seperti porselen, tembikar, kaca patri,
ubin, dan perhiasan enamel.
 Isotop radioaktif kobalt-60 digunakan dalam perawatan
medis dan juga untuk meradiasi makanan sebagai
proses pengawetan.
• Efek Kesehatan Kobalt (Co)
 Konsentrasi tinggi kobalt yang terhirup melalui udara
bisa menimbulkan berbagai keluhan seperti asma dan
pneumonia.
 Efek kesehatan akibat penyerapan konsentrasi tinggi
kobalt diantaranya: Muntah dan mual, Masalah
penglihatan, Masalah jantung, Kerusakan tiroid.
 Efek kesehatan juga bisa disebabkan oleh radiasi isotop
radioaktif kobalt yang memicu kemandulan, rambut
rontok, muntah, perdarahan, diare, koma, dan bahkan
kematian.
• Dampak Lingkungan Kobalt (Co).
 Manusia menambahkan konsentrasi kobalt di alam saat
melakukan pembakaran batu bara, melakukan kegiatan
pertambangan, pengolahan bijih kobalt dll.
 Kobalt tidak dapat dimusnahkan setelah memasuki
lingkungan dan akan bereaksi dengan partikel lain atau
terserap pada partikel tanah atau sedimen air.
 Tanah yang mengandung kobalt rendah akan membuat
tumbuhan yang tumbuh kekurangan kobalt.
 Di sisi lain, tanah di dekat fasilitas pertambangan dan
peleburan mungkin memiliki kandungan tinggi kobalt.
8. Nikel (Ni)
• Kegunaan Nikel (Ni)
 bahan pembuat logam
 membuat stainless steel
 elemen paduan super
 paduan baja, baterai isi ulang, katalis dan bahan kimia
lainnya, mata uang logam, produk pengecoran, dan
plating.
• Efek Kesehatan Nikel (Ni)
Paparan nikel dalam jumlah besar
 Sakit kepala dan pusing setelah terpapar gas nikel
 Emboli paru
 Kegagalan pernapasan
 Janin lahir cacat
 Asma dan bronkitis kronis
• Dampak Lingkungan Nikel
 Konsentrasi nikel yang tinggi pada tanah berpasir dapat
merusak tanaman dan konsentrasi nikel yang tinggi di
permukaan air dapat mengurangi tingkat pertumbuhan
alga.
9. Tembaga (Cu)
• Kegunaan Tembaga (Cu)
 Untuk peralatan listrik (60 %); konstruksi, seperti atap
dan pipa (20%); mesin industri, seperti penukar panas
(15 %); dan paduan logam (5 %).
 Pembuat mata uang logam.
 Sebagai kabel jaringan listrik
• Efek Kesehatan Tembaga (Cu)
 Mengakibatkan iritasi hidung, mulut, mata
 Mengakbatkan sakit kepala, sakit perut, pusing, diare,
muntah, kerusakan hati dan ginjal.
 Tembaga didalam tanah akan mengganggu aktivitas
mikroorganisme tanah seperti cacing.
 Mengganggu kelangsungan hidup hewan dan tumbuhan
di tanah

• Dampak Lingkungan Tembaga (Cu)


 Akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan.
 Aktivitas pertambangan, produksi logam, produksi
kayu, dan produksi pupuk fosfat.
10.Seng (Zn)
• Kegunaan Seng (Zn)
 Pelapis besi agar tahan karat
 Paduan logam (kuningan)
 Zat antioksidan pada pembuatan ban mobil
 Bahan pembuat cat putih
• Efek Kesehatan Seng (Zn)
 Peningkatan jumlah seng dalam air minum sehingga memicu
masalah kesehatan.
• Dampak Lingkungan Seng (Zn)
 Sebagian seng ditambahkan ke alam selama kegiatan industri,
seperti pertambangan, pembakaran batu bara, dan pengolahan
baja.

Anda mungkin juga menyukai