Anda di halaman 1dari 41

MULTI CHANNEL ACCESS

Pengujian Web Stress Menggunakan Jmeter (Studi Kasus : Website Sistem


Manajemen Rumah Sakit Modul Role Management)

PUTU FREDDY ARYA SUSILAPUTRA 1605551042


I GEDE ARY PARAMARTHA 1605551041

NO TANGGAL HASIL ASISTENSI


1 07/11/2019 -Fitur Apa Saja Yang Digunakan Pada Jmeter
-Mencoba Fitur Pada Jmeter
2 14/11/2019 -Asistensi Fitur Login
-Mencari Penjelasan Masing-Masing Fitur
-Varian Fitur Berbeda (CRUD)
-Buat Graph

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah pengguna internet yang
banyak. Berdasarkan data dari APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) tahun 2014
tercatat jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 88,1 juta jiwa. Melihat jumlah pengguna
internet yang banyak, maka diperlukan suatu layanan internet yang bisa membuat pengguna
manjadi nyaman, termasuk layanan informasi. Layanan informasi dalam dunia internet sebenarnya
sangat banyak, salah satu yang banyak digunakan adalah website, website dipilih menjadi salah
satu layanan informasi karena mudah untuk diakses, baik dari perangkat mobile ataupun desktop.
Maka dari itu melihat jumlah pengguna yang banyak, maka perlu dibangun website sebagai
layanan informasi yang mampu melayani banyak permintaan dari user (Kurniawan & Widiyanto,
2016).
Membangun website yang mampu melayani banyak request dari pengguna memang
bukan suatu hal yang mudah. Hal ini karena terdapat banyak faktor yang mendukung suatu website
dapat berjalan pada request user yang banyak. Salah satu faktor penting adalah pengaturan yang
diberikan kepada user dan kualitas komputer server yang digunakan (termasuk web server
didalamnya) (Kurniawan & Widiyanto, 2016).
Suatu web server memiliki kualitas yang baik, jika web server tersebut mampu melayani
setiap permintaan (request) dari user (biasanya berupa URL) secara cepat dan memiliki
kemampuan untuk mengoreksi kemungkinan error dari user. Selain itu faktor penting lain adalah
kestabilan yang dimiliki oleh web server dengan tujuan untuk mempercepat proses loading web
untuk menampilkan informasi yang dimilikinya (Kurniawan & Widiyanto, 2016).
Kemampuan dan kinerja dari website dan web server dapat diketahui melalui alat
pengukuran yang disebut dengan web stress tools. Saat ini telah banyak tools web stress yang open
source dan sangat mudah untuk digunakan, salah satu contoh tools yang open source dan berbasis
GUI adalah JMeter. Pengujian website menggunakan JMeter dapat dibuat dengan berbagai cara
(skenario), dimana cara (skenario) tersebut dapat dikelompokan dalam suatu group. Selain itu saat
proses pengujian website dengan JMeter juga memerlukan input-an jumlah user simulasi dan
jumlah request dari user per detik.
Tujuan dari dilakukannya pengujian terdapat website adalah untuk mengetahui tingkat
kestabilan dari website dan web server, serta jumlah maksimal user yang bisa dilayani, sehingga
bisa dilakukan suatu aturan untuk membatasi jumlah user yang dapat menggunakan layannya.
Selain itu, tujuan lain adalah untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus dilakukan, dengan
tujuan untuk meningkatkan optimatisi layanan website (Wirharjo, Irfon, & Maulana, 2014).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas sebagai berikut.
1. Apa Itu Jmeter.
2. Apa Saja Fitur-Fitur Yang Dimiliki Oleh Jmeter.
3. Bagaimana Tahapan Dan Pengujian Jmeter Pada Suatu Website.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa itu tool Jmeter, fitur-fitur yang
dimiliki dari tool Jmeter, dan bagaimana tahapan dan pengujian menggunakan tool Jmeter.

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin didapat adalah mengetahui fungsi dari Jmeter itu sendiri dan bisa
mengerti bagaimana cara menguji sebuah website menggunakan tool Jmeter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apache Jmeter


Apache JMeter adalah perangkat lunak open source java yang digunakan sebagai alat uji
beban untuk menganalisis dan mengukur kinerja berbagai layanan, dengan fokus pada aplikasi
web. JMeter lebih digunakan untuk mensimulasikan, menguji, dan menganalisis beban berat yang
diterima server, sekelompok server, dan atau jaringan. JMeter memiliki fitur apache JMeter yang
digunakan untuk memuat dan menguji kinerja koneksi database JBDC, FTP, LDAP, webservices,
JMS, HTTP, koneksi TCP generik, dan OS native processes.
JMeter bukanlah sebuah browser, JMeter berfungsi pada bagian protokol. JMeter
mungkin terlihat seperti browser tetapi JMeter tidak melakukan semua hal layaknya browser.
JMeter tidak mengeksekusi javascript yang ada pada halaman HTML, tidak juga melakukan
render halaman HTML seperti sebuah browser. JMeter ini murni berbasis java dan mudah
digunakan dalam API yang disediakan. JMeter bekerja dangan bertindak sebagai client pada
aplikasi client/server. JMeter mengukur waktu respon dan semua server resource lain seperti
beban CPU, penggunaan memori, dan penggunaan resource.

2.2 Fitur-Fitur Jmeter


Untuk menguji dan mengukur kekuatan server HTTP, atau FTP, atau jaringan penguji
perlu menyediakan simulasi berbagai load tester pada objek sistem. JMeter dapat membantu
melakukan semua hal tersebut dan dalam skala yang lebih besar juga. Alat grafisnya
memungkinkan untuk analisis kinerja yang lebih baik ketika heavy load test.
Jmeter menyediakan user interface yang membuatnya lebih mudah digunakan. JMeter juga
mengekspos API yang memungkinkan untuk menjalankan pengujian berbasis JMeter dari aplikasi
java. Beberapa fitur dan alat pada JMeter yang dapat membantu melakukan tes regresi adalah
sebagai berikut.
a. Pengujian kinerja server HTTP dan FTP, dan query database
b. Berbasis java, karena memiliki fitur yang dimiliki oleh aplikasi java apa saja
c. Portability, dapat dijalankan pada Java Virtual Machines mana saja
d. Concurency control, dengan menggunakan banyak threads dan fungsi yang berbeda dari
threads yang terpisah.
e. Kemampuan pengujian tanpa batas, dimana dapat menggunakan berbagai sampler.
f. Pluggable timers yang memungkinan simulasi dengan berbagai jenis beban
g. API dan plug-in yang memungkinkan kustomisasi
h. Fungsi built-in yang dapat digunakan untuk menyediakan dynamic input untuk menguji
scriptable sampler
i. Desain GUI yang effisien dan komponen yang ringan memungkinkan eksekusi program
yang lebih cepat dan timing yang lebih akurat
j. Caching hasil tes dan data menyediakan analisi offline atau replaying hasil tes

Pada JMeter tiga elemen utama ketika akan melakukan uji JMeter ada thread group, sampler, dan
listener. Thread group mensimulasikan pengguna yang berisi setidaknya minimal satu user.
Sampler membuat request ke server target, dan listener menangkap data respons atau halaman
yang mengikuti setiap request yang dilakukan.

2.3 Blazemeter
BlazeMeter adalah platform pengujian self-service, web, dan platform mobile (PaaS) yang
memberikan pengembang solusi pengujian beban out-of-the-box load testing solution. Blazemeter
sangat kompatibel dengan sebuah tools load balancing Jmeter, mulai dari pengujian dalam waktu
kurang dari lima menit. BlazeMeter secara signifikan menyederhanakan proses pengujian beban
untuk aplikasi web dan seluler dengan memberikan pengembang integrasi yang mudah ke dalam
akses pengembangan asli, simulasi pengguna yang realistis, kemampuan penulisan skrip yang
canggih, kapasitas pengujian beban berdasarkan permintaan tanpa batas, komprehensif, interaktif
pelaporan waktu, analisis hasil yang canggih dan pengujian yang didistribusikan secara geografis
di 8 lokasi berbeda. Pengguna dapat dengan mudah menjalankan beberapa load balancing testing
dan dengan cepat menemukan dan memperbaiki penyebab kemacetan dari kinerja yang ada.
BlazeMeter menyediakan plugin gratis untuk JMeter, modul Drupal, plugin WordPress, plugin
Jenkins CI dan integrasi penuh dengan TeamCity (JetBrains), CloudBees, dan New Relic untuk
pengujian load balancing yang disederhanakan. BlazeMeter memiliki lebih dari 6.000 pengguna
termasuk bank, lembaga pemerintah, situs retail, koran, perusahaan game online, perusahaan
streaming media, perusahaan SaaS, dan ratusan perusahaan baru.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Testing Fitur Website
Testing yang akan dilakukan pertama kali adalah testing untuk masing-masing fitur yang
disediakan oleh website yang akan diuji. Fitur-fitur yang akan diujikan akan dijelaskan sebagai
berikut.
3.1.1 Login dan Logout User
Fitur pertama merupakan fitur pada website SIMRS (Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit) modul front office bagian penanganan pasien adalah login user. Login diperlukan
user agar bisa menggunakan SIMRS modul front office sehingga bisa mengelola data di dalamnya.
Berikut merupakan tampilan website login untuk SIMRS.

Gambar 3. 1 Tampilan Login Website

Gambar 3.1 merupakan tampilan awal dari fitur login. User diharapkan untuk melakukan
login terlebih dahulu agar dapat menggunakan semua fitur. Setelah user melakukan login maka
user akan di arahkan ke bagian dashboard.
Gambar 3. 2 Menu Single Sign On RS Payangan

Gambar 3.2 merupakan tampilan dashboard yang akan di dapatkan oleh user setelah user
berhasil melakukan login. Dashboard ini akan menampilkan menu apa saja yang dimiliki oleh user
untuk melakukan fitur testing.

public function login(){


$username = $this->input->post('username');
$password = $this->input->post('password');

$user = $this->db->get_where('m_pegawai', ['username'=> $username])-


>row_array();

$userID = $user['pegawai_id'];

if (!$userID) {
$this->session-
>set_flashdata('message', 'Username Tidak Ditemukan!');
redirect('auth');
} else {
$roleQuery = "SELECT jabatan_id FROM tb_detail_jabatan WHERE peg
awai_id = $userID";
$roleId = $this->db->query($roleQuery)->row_array();

if($user){
if($password == $user['password']){
$data = [
'pegawai_id' => $user['pegawai_id'],
'browser_session' => $this->session->session_id,
'expired' => time(),
'username' => $user['username'],
'jabatan_id' => $roleId['jabatan_id'],
'is_logged_in' => 1
];
$this->db->insert('tb_log_user', $data);
redirect('menu');
} else {
$this->session-
>set_flashdata('message', '<div class="alert alert-
danger" role="alert"> Password Salah! </div>');
redirect('auth');
}
} else {
$this->session-
>set_flashdata('message', '<div class="alert alert-
danger" role="alert"> Username Salah! </div>');
redirect('auth');
}
}

Kode Program 3. 1 Kodingan Login SIMRS

Kode program 3.1 merupakan kode program untuk controller yang menghandle login
untuk user yang akan menggunakan website ini. Alur data yang dilakukan pada controller ini
adalah user memasukkan data login, lalu controller akan mengambil data user dengan
mencocokkan username yang telah dimasukkan lalu controller akan mengambil data jabatan yang
dimiliki oleh user yang telah login agar dapat membedakan fitur apa saja yang akan di dapatkan
oleh user pada dashboard nanti.
Fitur login ini sudah di uji coba dengan jumlah user yang meningkat setiap iterasi
testingnya. Jumlah user di mulai dari 1, 10, 25, 50, 75, dan 100. Tabel berikut ini akan
menampilkan hasil testing yang dilakukan pada website.

Tabel 3. 1 Tabel Hasil Pengujian Fitur Login dan Logout


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 6 2800 727 8401 0% 1.1/sec
10 60 2624 720 8721 0% 2.5/sec
25 150 6289 897 36446 0% 4.3/sec
75 450 36597 1170 117258 0% 3.5/sec
100 600 46902 1201 150834 30% 3.7/sec
Tabel di atas merupakan hasil uji coba fitur login yang telah di lakukan pada JMeter,
terlihat bahwa dari thread user 1 sampai thread user 75 error yang didapat masih nol sedangkan
pada thread user 100 terdapat 30% error, average yang bervariasi dari keseluruhan thread user,
Throughput yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya thread user digunakan.

3.1.2 Tambah Jabatan


Fitur selanjutnya merupakan fitur yang digunakan untuk mengelola data jabatan yang
khususnya digunakan untuk menambah jabatan baru ke dalam SIMRS modul front office. Fitur
selanjutnya merupakan fitur yang digunakan untuk mengelola data jabatan yang khususnya
digunakan untuk menambah jabatan baru ke dalam Sistem Single Sign On.

Gambar 3. 3 Tampilan Add Jabatan Pada Website SIMRS

Tampilan di atas merupakan tampilan untuk melakukan tambah jabatan pada SIMRS.
Dapat dilihat jenis jabatan yang disediakan oleh sistem sehingga mempermudah user
menggunakan fitur.

public function addJabatan(){


$namaJabatan = $this->input->post('nama_jabatan');
$menuArray = $this->input->post('menu[]');
// var_dump($menuArray);
$a = 0;

$addJabatan = "INSERT INTO m_jabatan(`jabatan_nama`) VALUES('$namaJa


batan')";
$this->db->query($addJabatan);
$idjab = "SELECT jabatan_id FROM m_jabatan WHERE jabatan_nama = '$na
maJabatan' AND `is_active`= 1";
$ii = $this->db->query($idjab)->row_array();
$i = $ii['jabatan_id'];

foreach ($menuArray as $mA) {


$id = $mA[$a];
$q = "INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('
$i', '$id')";
$this->db->query($q);
}

redirect('menu/roleManagement');
}

Kode Program 3. 2 Query Tambah Jabatan Ke Dalam Database

Kode program di atas merupakan kode program untuk controller yang menghandle
tambah jabatan untuk user yang akan menggunakan website ini. Fitur tambah jabatan ini sudah di
uji coba dengan jumlah user yang meningkat setiap iterasi testingnya. Jumlah user di mulai dari
1, 10, 25, 50, 75, dan 100.

Tabel 3. 2 Tabel Hasil Pengujian Tambah Jabatan


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 6 2800 727 8401 20% 21.1/min
10 70 5231 1706 21250 20% 1.1/sec
25 175 8297 1624 33391 20% 2.4/sec
75 525 44298 1446 176023 44% 2.6/sec
100 700 634894 15591 2421952 44% 2.6/sec

Tabel di atas merupakan hasil uji coba fitur login yang telah di lakukan pada JMeter,
terlihat bahwa dari thread user 1 sampai thread user 10 error yang didapat cuma 1% sedangkan
pada thread user 25 error sebesar 4%, thread user 75 error sebesar 10 %, dan thread user 100
terdapat 30% error, average yang bervariasi dari keseluruhan thread user, Throughput yang
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya thread user digunakan.

3.1.3 Delete Jabatan


Fitur selanjutnya merupakan fitur delete jabatan yang digunakan untuk menghapus data
jabatan yang ada pada SIMRS.

Gambar 3. 4 Tampilan Hapus Jabatan

Gambar di atas merupakan tampilan yang digunakan untuk menghapus data jabatan pada
sistem. Icon tong sampah berwarna merah di sebelah icon berwarna biru merupakan button yang
digunakan untuk menghapus data.

public function deleteRole($id){


// $idMenuEdit = $this->input->post('id_menu');

$q = "UPDATE m_jabatan SET is_active = 0 WHERE jabatan_id = $id";


$this->db->query($q);
redirect('menu/roleManagement');
}
Kode Program 3. 3 Kodingan Hapus Jabatan
Kode program di atas merupakan kode program untuk controller yang menghandle hapus
jabatan untuk user yang akan menggunakan website ini. Fitur hapus jabatan ini sudah di uji coba
dengan jumlah user yang meningkat setiap iterasi testingnya. Jumlah user di mulai dari 1, 10, 25,
50, 75, dan 100.

Tabel 3. 3 Tabel Hasil Pengujian Fitur Hapus Jabatan


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 6 4891 1632 14675 0% 13.3/min
10 60 4873 1523 16550 0% 1.6/sec
25 150 8086 1565 28122 0% 2.7/sec
75 450 43705 1801 141314 0% 2.7/sec
100 600 62544 1643 199585 8.33% 2.7/sec

Tabel di atas merupakan hasil uji coba fitur login yang telah di lakukan pada JMeter,
terlihat bahwa dari thread user 1 sampai thread user 75 error yang didapat masih nol sedangkan
pada thread user 100 terdapat 8.33% error, average yang bervariasi dari keseluruhan thread user,
Throughput yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya thread user yang digunakan.

3.1.4 Update Data Jabatan


Fitur selanjutnya yaitu fitur update data jabatan, dimana digunakan untuk memperbaharui
data jabatan yang ada semisal terjadi kesalahan pada saat melakukan tambah maupun delete data
jabatan.
Gambar 3. 5 Tampilan Update Jabatan SIMRS

Gambar di atas merupakan tampilan yang digunakan untuk mengupdate data jabatan pada
sistem. Icon update berwarna biru di sebelah icon tong sampah berwarna merah merupakan button
yang digunakan untuk mengupdate data.

public function getEditJabatan(){


$id = $_POST['id'];
$qRole = " SELECT m_jabatan.`jabatan_id`, jabatan_nama, m_aplikasi_
sso.`id` FROM m_jabatan
INNER JOIN tb_akses_sso ON m_jabatan.`jabatan_id` = tb_a
kses_sso.`jabatan_id`
INNER JOIN m_aplikasi_sso ON tb_akses_sso.`aplikasi_id`
= m_aplikasi_sso.`id`
WHERE tb_akses_sso.jabatan_id = $id";
echo json_encode($this->db->query($qRole)->result());
}

public function editJabatan(Type $var = null)


{
$idJabatan = $this->input->post('id_jabatan');
$namaJabatan = $this->input->post('nama_jabatan');
$menuArray = $this->input->post('menu[]');
// var_dump($menuArray);

$a = 0;

$editJabatan = "UPDATE m_jabatan SET jabatan_nama = '$namaJabatan' W


HERE jabatan_id = $idJabatan";
$this->db->query($editJabatan);
$this->db->where('jabatan_id', $idJabatan);
$this->db->delete('tb_akses_sso');

foreach ($menuArray as $mA) {


$id = $mA[$a];
$q = "INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('
$idJabatan', '$id')";
$this->db->query($q);
}

redirect('menu/roleManagement');
}
Kode Program 3. 4 Kodingan Update Data Jabatan

Kode program di atas merupakan kode program untuk controller yang menghandle
update jabatan untuk user yang akan menggunakan website ini. Fitur update jabatan ini sudah di
uji coba dengan jumlah user yang meningkat setiap iterasi testingnya. Jumlah user di mulai dari
1, 10, 25, 50, 75, dan 100.

Tabel 3. 4 Tabel Hasil Pengujian Fitur Login dan Logout


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 8 47785 8274 191131 20% 8.8/min
10 80 48595 7982 223132 20% 1.4/sec
25 200 74272 7392 365524 20% 2.5/sec
75 600 398161 16021 1748715 44% 2.8/sec
100 800 570882 16175 2433182 46.25% 2.8/sec

Tabel di atas merupakan hasil uji coba fitur login yang telah di lakukan pada JMeter,
terlihat bahwa dari thread user 1 sampai thread user 75 error yang didapat masih nol sedangkan
pada thread user 100 terdapat 6.25% error, average yang bervariasi dari keseluruhan thread user,
Throughput yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya thread user yang digunakan

3.2 Perbaikan Query Website


Query database server pada sebuah website berfungsi untuk mengatur aliran data yang
masuk sehingga dapat diurutkan sesuai jenis dan tipe data yang dimasukan. Query merupakan
sekumpulan script khusus yang digunakan untuk menyortir data yang dimasukan sehingga tertata
rapi dan mudah dicari, namun dengan adanya banyak jenis query terkadang website menjadi lebih
lama dalam meloading ataupun menyimpan data dalam sebuah halaman website.
Tahap perbaikan query ini akan menggunakan fitur dari JMeter yaitu JDBC Request.
JDBC merupakan … . Sebelum menggunakan JDBC request user terlebih dahulu memerlukan
JDBC Configuration yang berisi konfigurasi dari database yang akan digunakan oleh user.

Gambar 3. 6 JDBC Configuration

Gambar 3.7 merupakan bagian configuration untuk JDBC. Sebelum menggunakan fitur
JDBC pada JMeter diperlukan sebuah configuration yang digunakan untuk menentukan dari mana
server database tersebut, apakah tipe driver yang digunakan untuk melakukan JDBC serta database
apa yang digunakan dalam melakukan request.
Seperti terlihat pada gambar diatas konfigurasi untuk JDBC request ini adalah database
URL menggunakan jdbc:mysql://185.237.144.51:3306/u8152132_rsupayangan, JDBC Driver
menggunakan MySQL Driver yaitu com.mysql.jdbc.driver dengan username untuk mengakses
database yaitu u8152132.
Proses perbaikan query akan dimulai dengan mencoba masing masing query pada JDBC
request untuk mengetahui seberapa besar query tersebut berjalan dan apakah query tersebut yang
merupakan penyebab dari terdapatnya error pada masing masing fitur.

3.2.1 Perbaikan Query Login


Fitur login memiliki query berjumlah 3 yaitu query untuk mengambil data user dengan
menggunakan username dan password yang dimasukkan user, query untuk mendapatkan jabatan
dari user tersebut, serta query yang akan memasukkan data dari user yang telah login ke dalam
tabel log.

$this->db->get_where('m_pegawai', ['username'=> $username])->row_array();

SELECT * FROM m_pegawai WHERE username = $username;


Kode Program 3. 5 Kodingan Fitur Login SIMRS

Kode program 3.5 merupakan query pertama yang dimiliki fitur login. Query ini
menggunakan query builder dari CodeIgniter maka dari itu query ini dijabarkan seperti query SQL
pada umumnya. Query ini mengakses 1 tabel dengan 1 kondisi yaitu username.

SELECT jabatan_id FROM tb_detail_jabatan WHERE pegawai_id = $userID;


Kode Program 3. 6 Kodingan Select Jabatan

Kode program 3.6 merupakan query kedua yang digunakan oleh fitur login. Query ini
akan mengambil data jabatan_id dari tabel tb_detail_jabatan dengan kondisi pegawai_id =
$userID.

$data = [
'pegawai_id' => $user['pegawai_id'],
'browser_session' => $this->session->session_id,
'expired' => time(),
'username' => $user['username'],
'jabatan_id' => $roleId['jabatan_id'],
'is_logged_in' => 1
];
$this->db->insert('tb_log_user', $data);

Kode Program 3. 7 Query Input Data User Login


Kode program 3.7 merupakan query untuk memasukkan data user yang telah login
kedalam tabel log. Parameter value untuk query insert ini adalah sebuah array data yang berisikan
beberapa data dari user.
Ketiga query tersebut merupakan query yang cukup basic dan tidak terlalu banyak
memerlukan perubahan dari struktur query nya. Percobaan yang dilakukan pada fitur ini
mengalami error pada thread group dengan jumlah 100 thread user, untuk mencari tau query mana
yang bermasalah maka dilakukan JDBC testing pada masing masing query tersebut.
3.2.1.1 Query Select from m_pegawai

Gambar 3. 7 Tampilan Hasil Uji Coba Jmeter Query Select From m_pegawai

Query Select from m_pegawai ini di uji coba pada JDBC JMeter dengan menggunakan
environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query ini
menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 2392 2392 2392 0 25.1/min
10 10 1514 1439 1569 0 4.3/sec
25 25 1569 1455 2131 0 2.2/sec
75 75 1558 1401 1944 0 6.7/sec
100 100 1537 1420 1783 0 8.7/sec

Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query select from m_pegawai,
testing ini membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan
penyebab testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query.

3.2.1.2 Query Select jabatan

Gambar 3. 8 Tampilan Hasil Uji Coba Jmeter Query Selec Jabatan

Query Select from tb_detail_jabatan ini di uji coba pada JDBC JMeter dengan
menggunakan environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query
ini menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1548 1548 1548 0 38.8/min
10 10 1558 1461 1618 0 57.3/min
25 25 1597 1429 1915 0 2.2/sec
75 75 5033 1449 9783 0 4.6/sec
100 100 2807 1426 5874 0 8.6/sec

Query select from tb_detail_jabatan ini di uji coba pada JDBC JMeter dengan
menggunakan environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query
ini menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

3.2.1.3 Query Insert Into

Gambar 3. 9 Tampilan Hasil Uji Coba Jmeter Query insert into Jabatan

Query insert into tb_log_user di uji coba pada JDBC JMeter dengan menggunakan
environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query ini
menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

Tabel 3. 7 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 3395 984 16977 0 11.8/min
10 10 2995 1478 8270 0 36.1/min
25 25 1566 1388 1675 0 2.2/sec
75 75 1501 1393 1578 0 6.6/sec
100 100 1581 1414 2069 0% 8.8/sec

Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query select from … testing ini
membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan penyebab
testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query. Setelah melakukan testing pada
masing masing query yang dimiliki oleh fitur login ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
kesalahan dalam query yang dimiliki oleh fitur dan proses berjalan seperti biasa dengan
kemungkinan terjadinya error diakibatkan oleh batasan load.

3.2.2 Perbaikan Query Add Jabatan


Fitur add jabatan memiliki 3 query yang masing masing memiliki fungsi yang berbeda
namun dengan tujuan yang sama dan ditempatkan pada satu fungsi di controller yang sama. Query
tersebut adalah sebagai berikut.

INSERT INTO m_jabatan(`jabatan_nama`) VALUES('$namaJabatan')


Kode Program 3. 8 Query Insert

Kode program 3.8 merupakan query yang digunakan untuk melakukan input nama
jabatan ke dalam tabel m_jabatan. Alur query ini bermula ketika user menambahkan jabatan baru
lewat sistem yang kemudian disimpan ke dalam database menggunakan query di atas.

SELECT jabatan_id FROM m_jabatan WHERE jabatan_nama = '$namaJabatan' AND `is


_active`= 1
Kode Program 3. 9 Query Select

Kode Program di atas digunakan untuk melakukan select atau memilih id_jabatan yang
aktif dari tabel m_jabatan dengan parameter nama jabatan yang ada.

$menuArray = $this->input->post('menu[]');
INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('$i', '$menuArray')
;
Kode Program 3. 10 Query Insert
Kode program 3.10 merupakan kode program untuk memasukkan data pada $menuArray
kedalam database dengan menggunakan query insert into. Parameter yang dimiliki oleh query ini
adalah jabatan_id dan aplikasi_id.

3.2.2.1 Query Insert into m_jabatan

Gambar 3. 10 Tampilan Hasil Uji Coba Jmeter Query Insert Into m_jabatan

Query insert into m_pegawai di uji coba pada JDBC JMeter dengan menggunakan
environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query ini
menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

Tabel 3. 8 Tabe Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1912 1912 1912 0 31.4/min
10 10 2518 2176 3036 0 53.0/min
25 25 1654 1585 1747 0 2.2/sec
75 75 2755 1560 5244 0 6.5/sec
100 100 2189 1567 3509 0 8.3/sec
Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query insert into m_pegawai
testing ini membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan
penyebab testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query. Setelah melakukan
testing pada masing masing query yang dimiliki oleh fitur login ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan dalam query yang dimiliki oleh fitur dan proses berjalan seperti biasa dengan
kemungkinan terjadinya error diakibatkan oleh batasan load.

3.2.2.2 Query Select jabatan_id


Tabel 3. 9 Hasil Uji Coba Jmeter
Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1609 1609 1609 0 37.3/min
10 10 1523 1370 1572 0 57.0/min
25 25 1526 1425 1617 0 2.2/sec
75 75 1447 1350 1616 0 6.7/sec
100 100 1538 1354 2000 0 8.3/sec

Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query select jabatan_id testing
ini membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan
penyebab testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query. Setelah melakukan
testing pada masing masing query yang dimiliki oleh fitur login ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan dalam query yang dimiliki oleh fitur dan proses berjalan seperti biasa dengan
kemungkinan terjadinya error diakibatkan oleh batasan load.

3.2.2.3 Query Insert into tb_akses_sso


Tabel 3. 10 Hasil Uji Coba Jmeter
Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1753 1753 1753 100 37.3/min
10 10 1558 1407 1714 100 57.0/min
25 25 1423 1358 1520 100 2.2/sec
75 75 1427 1288 1553 100 6.7/sec
100 100 1392 1308 1501 100 8.8/sec

Tabel 3.10 merupakan tabel hasil dari menjalankan query untuk insert into tb_akses_sso.
Terdapat error dihampir semua thread dengan rate error sebesar 100%. Rate error ini terdapat
kemungkinan bahwa query yang dimasukkan salah. Untuk memastikan tipe error yang didapatkan
maka diperlukan listener View Result Tree untuk dapat membaca error yang dimiliki oleh masing
masing thread.

Gambar 3. 11 View Result Tree

Gambar 3.8 merupakan gambar yang menampilkan error yang dimiliki oleh query
tersebut. Error yang didapatkan adalah “number of arguments (5) and number of types (1) are not
equal”. Ini berarti value yang dimiliki oleh parameter (5) tidak sesuai dengan value yang harus di
isi (1).
Alur yang di uji coba oleh JDBC sudah dikondisikan untuk sesuai dengan penggunaan
query pada website. Terlihat pada query asli bahwa value dari $menuArray merupakan array yang
akan menghasilkan data seperti $menuArray = [1,2,3,4,5]. Hasil ini disesuaikan pada JDBC
dengan menambahkan value ? untuk menjadi parameter dan 1,2,3,4,5 sebagai isi dari parameter
tersebut.

Gambar 3. 12 Tampilan Uji Coba Jmeter Query Insert Into

Query yang dimiliki oleh sistem ini masih salah dalam penggunaan array pada value
input, maka dari itu dilakukan perbaikan dengan memperbaiki cara penggunaan query pada fitur
ini. Berikut perbaikan query yang di saran kan.

$menuArray = $this->input->post('menu[]');
foreach ($menuArray as $mA) {
$id = $mA[$a];
$q = "INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('
$i', '$id')";
$this->db->query($q);
}
Kode Program 3. 11 Query Perbaikan Yang Disarankan

Kode program 3.11 merupakan perbaikan yang disarankan untuk memperbaiki fitur
tambah jabatan pada sistem informasi ini. Terlihat pada bagian $menuArray isi dari variable
$menuArray tidak langsung dimasukkan dengan menggunakan query INSERT INTO
tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES(4, $menuArray); namun di lakukan looping
dengan menggunakan foreach untuk mendapatkan masing masing row dalam array dan
dimasukkan dengan menggunakan query sebelumnya yaitu INSERT INTO
tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES(‘$i’, ‘$id’); dengan $id menjadi variable
penampung. Berikut hasil dari perbaikan query dan uji cobanya pada JDBC JMeter.

Tabel 3. 11 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1489 1489 1489 0 40.3/min
10 10 1817 1470 2371 0 52.8/min
25 25 1473 1420 1545 0 2.2/sec
75 75 2891 1471 4297 0 6.3/sec
100 100 1726 1441 2424 0 8.8/sec

Tabel 3.11 merupakan tabel yang berisikan data dari query yang telah diperbaiki. Terlihat
bahwa query ini telah di berhasil untuk diperbaiki dan tidak mengalami error dalam
penggunaannya. Setelah melakukan testing pada JDBC maka harus dilakukan uji coba ulang pada
website setelah dilakukan perbaikan untuk memastikan apakah error yang dimiliki dalam testing
tersebut memang hasil error dari query saja atau terdapat kesalahan lain yang terjadi.

Tabel 3. 12 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 7 2800 725 8392 0% 21.0/min
10 70 5231 1706 2125 0% 1.1/sec
25 175 8297 1624 3339 0% 2.4/sec
75 525 44298 1446 17602 0% 2.6/sec
100 700 63489 15591 24219 3% 2.6/sec
Tabel 3.12 merupakan tabel yang menampilkan hasil setelah perbaikan query untuk fitur
add jabatan. Terlihat peningkatan signifikan terjadi pada masing masing thread group dengan tidak
adanya error dan error kecil sebesar 3% yang terjadi pada thread group 100 user yang terjadi
karena kesalahan load server.

3.2.3 Perbaikan Query Update Jabatan


Fitur update jabatan memiliki 3 query yang masing masing memiliki fungsi yang berbeda
namun dengan tujuan yang sama dan ditempatkan pada dua fungsi berbeda di controller yang
sama. Query tersebut adalah sebagai berikut.

SELECT m_jabatan.`jabatan_id`, jabatan_nama, m_aplikasi_sso.`id` FROM m_jaba


tan
INNER JOIN tb_akses_sso ON m_jabatan.`jabatan_id` = tb_akses_sso.`jabatan_id
INNER JOIN m_aplikasi_sso ON tb_akses_sso.`aplikasi_id` = m_aplikasi_sso.`id
WHERE tb_akses_sso.jabatan_id = $id

Kode Program 3. 12 Query Select Data Tertentu

Query yang ditampilkan di atas merupakan query yang digunakan untuk melakukan select
data pada m_jabatan dengan parameter yang diinginkan yaitu jabatan_id, jabatan_nama, dan
id dari tabel m_aplikasi_sso.

UPDATE m_jabatan SET jabatan_nama = '$namaJabatan' WHERE jabatan_id = $idJab


atan
Kode Program 3. 13 Query Update Pada Tabel m_jabatan

Query di atas merupakan query untuk menghandle update yang dilakukan user dari
sistem. Alur query berjalan ketika user melakukan edit terhadap data yang sudah ada pada sistem,
ketika disimpan makan nama jabatan pada database akan berubah sesuai dengan id jabatan yang
di edit kemudian data akan diupdate.
$menuArray = $this->input->post('menu[]');
INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('$i', '$menuArray')
;
Kode Program 3. 14 Query insert into

Kode program 3.14 merupakan query untuk insert into tb_akses_sso. Query ini
merupakan query yang sama dengan query yang dimiliki oleh fitur add jabatan dan menghasilkan
error yang sama dengan query sebelumnya. Maka dari itu bagian ini akan diperbaiki sesuai dengan
sebelumnya.

3.2.3.1 Query Select m_jabatan.jabatan_id

Gambar 3. 13 Tampilan Hasil Uji Coba Jmeter Query Select

Gambar di atas merupakan tampilan query yang digunakan untuk melakukan select ke
dalam tabel m_jabatan dengan parameter tertentu serta memerlukan data dari kolom pada tabel
lain sehingga dilakukan join pada query.
Tabel 3. 13 Hasil Uji Coba Jmeter
Thread Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1758 1758 1758 0% 34.1/min
10 10 2144 1510 3117 0% 55.1/min
25 25 1944 1551 2451 0% 2.2/sec
75 75 4185 2122 6941 0% 5.4/sec
100 100 1962 1678 2390 0% 8.2/sec

Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query select jabatan_id testing
ini membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan
penyebab testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query. Setelah melakukan
testing pada masing masing query yang dimiliki oleh fitur login ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan dalam query yang dimiliki oleh fitur dan proses berjalan seperti biasa dengan
kemungkinan terjadinya error diakibatkan oleh batasan load

3.2.3.2 Query Update m_jabatan

Gambar 3. 14 Tampilan Query Update Jabatan


Query Update m_pegawai di uji coba pada JDBC JMeter dengan menggunakan
environment yang sama dengan uji coba pertama untuk memastikan apakah query ini
menyebabkan error pada saat digunakan oleh 100 thread user.

Tabel 3. 14 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1830 1830 1830 0% 32.8/min
10 10 1845 1586 2055 0% 56.0/min
25 25 1944 1554 2395 0% 2.2/sec
75 75 1906 1529 2397 0% 6.2/sec
100 100 2135 1433 3046 0% 8.2/sec

Terlihat pada tabel diatas bahwa tidak terdapat error pada query update m_jabatan testing
ini membuktikan bahwa setelah dilakukan testing individual query bahwa query ini bukan
penyebab testing mengalami error dan tidak memerlukan perbaikan query. Setelah melakukan
testing pada masing masing query yang dimiliki oleh fitur login ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan dalam query yang dimiliki oleh fitur dan proses berjalan seperti biasa dengan
kemungkinan terjadinya error diakibatkan oleh batasan load.

3.2.3.3 Query Insert Into tb_akses_sso


Tabel 3. 15 Hasil Uji Coba Jmeter
Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1753 1753 1753 100 37.3/min
10 10 1558 1407 1714 100 57.0/min
25 25 1423 1358 1520 100 2.2/sec
75 75 1427 1288 1553 100 6.7/sec
100 100 1392 1308 1501 100 8.8/sec
Tabel 3.15 merupakan tabel hasil dari menjalankan query untuk insert into tb_akses_sso.
Terdapat error dihampir semua thread dengan rate error sebesar 100%. Rate error ini terdapat
kemungkinan bahwa query yang dimasukkan salah. Sama seperti pada fitur add jabatan
permasalahannya terdapat pada variable yang menampung value yang salah. Maka dari itu
penyelesaian yang sama pun dilakukan.

$menuArray = $this->input->post('menu[]');
foreach ($menuArray as $mA) {
$id = $mA[$a];
$q = "INSERT INTO tb_akses_sso(jabatan_id, aplikasi_id) VALUES('
$i', '$id')";
$this->db->query($q);
}
Kode Program 3. 15

Kode program 3.15 merupakan solusi yang diberikan untuk permasalahan error yang
dirasakan pada saat melakukan update. Berikut merupakan hasil dari perbaikan query dan hasil uji
cobanya pada JDBC JMeter.

Tabel 3. 16 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1483 1483 1483 0 41.3/min
10 10 1824 1442 2376 0 53.8/min
25 25 1450 1420 1553 0 2.2/sec
75 75 2991 1500 4302 0 6.3/sec
100 100 1721 1442 2422 0 8.8/sec

Tabel 3.16 merupakan hasil uji coba pada JDBC JMeter dan menghasilkan hasil yang
kurang lebih sama dengan fitur add jabatan. Error yang sebelumnya muncul sudah berubah
menjadi 0% yang berarti sudah tidak terdapat error lagi. Berikut adalah hasil uji coba solusi pada
sistem informasi.
Tabel 3. 17 Hasil Uji Coba Jmeter
Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 8 4776 822 19113 0% 8.8/min
10 80 4856 792 22312 0% 1.4/sec
25 200 7427 739 36552 0% 2.5/sec
75 600 39816 1602 172423 0% 2.8/sec
100 800 57088 1617 243212 6.25% 2.8/sec

Tabel 3.17 merupakan hasil uji coba untuk keseluruhan fitur update jabatan dimana fitur
ini sebelumnya mengalami error di semua thread dengan besaran error sebesar 20-40%. Setelah
solusi diterapkan pada fitur maka hasil test memperlihatkan bahwa sudah tidak terdapat error di
hampir semua thread kecuali 100 thread karena masalah sama yaitu batasan load.

3.2.4 Perbaikan Query Delete Jabatan


Fitur delete memiliki query berjumlah 1 yaitu query untuk menghapus data jabatan. Query
ini hanya menggunakan 1 parameter saja.

DELETE FROM m_jabatan WHERE jabatan_id = $id


Kode Program 3. 16

Kode program 3.16 merupakan kode program untuk query delete yang dimiliki oleh fitur
delete. Query ini memerlukan 1 parameter yaitu id yang dimasukkan dengan menggunakan
variable yang akan menampung value dari id tersebut.

Tabel 3. 18 Hasil Uji Coba Jmeter


Thread
Samples Average Min Max Error% Throughput
User
1 1 1222 1222 1222 0 40.0/min
10 10 1677 1466 2084 0 56.3/min
25 25 1444 1412 1665 0 2.2/sec
75 75 2987 1522 4230 0 6.3/sec
100 100 1721 1422 2322 0 8.6/sec

Tabel 3.18 merupakan tabel yang berisi hasil uji coba query pada query delete. Terlihat
bahwa pada 100 thread tidak terdapat permasalahan dan error yang didapatkan tidak ada. Maka
dapat disimpulkan bahwa error yang terjadi pada saat uji coba fitur terjadi karena batasan load
yang terjadi saat user yang masuk telah melebihi batas server.

3.3 Perbandingan Graph Website Sebelum dan Sesudah Diperbaiki


Perbandingan ini dilakukan untuk melihat kinerja yang didapat ketika website yang sudah
diperbaiki melalui Jmeter dapat membuat perubahan yang signifikan dalam berbagai hal yang
diujikan. Perbandingan graph yang dilakukan akan dipaparkan dan dijelaskan secara detail sebagai
berikut.

Gambar 3. 15 Graph Fitur Login Sebelum Adanya Perubahan

Gambar di atas merupakan tampilan graph sebelum adanya perubahan pada bagian login.
Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin ke atas dimana artinya bekerja semakin
baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang tetap berada di bawah dari throughput yang
artinya standar untuk thread yang diskenariokan berjalan dengan benar.
Gambar 3. 16 Graph Fitur Login Setelah Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph setelah adanya perubahan pada bagian login.
Fitur login tidak mengalami banyak perubahan dikarenakan query yang bekerja tidak terdapapat
masalah dalam melakukan tugasnya. Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin
ke atas dimana artinya bekerja semakin baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang
tetap berada di bawah dari throughput yang artinya standar untuk thread yang diskenariokan
berjalan dengan benar.
Gambar 3. 17 Graph Fitur Tambah Jabatan Sebelum Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph sebelum adanya perubahan pada bagian
tambah jabatan. Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin ke atas dimana artinya
bekerja semakin baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang tetap berada di bawah
dari throughput yang artinya standar untuk thread yang diskenariokan berjalan dengan benar.
Average data serta median yang sejajar seiring deviasi naik menunjukan bahwa data mulai
terkendala masuk ketika mencapai user yang banyak.
Gambar 3. 18 Fitur Tambah Jabatan Setelah Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph setelah adanya perubahan pada bagian tambah
jabatan. Fitur tambah jabatan memiliki kelemahan pada query input yang digunakan di awal
website, sehingga diperbaiki menggunakan jmeter dan menghasilkan throughput yang semakin
bagus dari sebelumnya. Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin ke atas dimana
artinya bekerja semakin baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang tetap berada di
bawah dari throughput yang artinya standar untuk thread yang diskenariokan berjalan dengan
benar
Gambar 3. 19 Fitur Hapus Jabatan Sebelum Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph sebelum adanya perubahan pada bagian hapus
jabatan. Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin ke atas dimana artinya bekerja
semakin baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang tetap berada di bawah dari
throughput yang artinya standar untuk thread yang diskenariokan berjalan dengan benar.

Gambar 3. 20 Fitur Hapus Jabatan Sesudah Perbaikan


Gambar di atas merupakan tampilan graph setelah adanya perubahan pada bagian tambah
jabatan. Fitur tambah jawaban tidak mengalami banyak perubahan dikarenakan query yang bekerja
tidak terdapapat masalah dalam melakukan tugasnya. Pada gambar ditunjukan throughput yang
bekerja semakin ke atas dimana artinya bekerja semakin baik, serta standar deviasi atau garis
warna merah yang tetap berada di bawah dari throughput yang artinya standar untuk thread yang
diskenariokan berjalan dengan benar.

Gambar 3. 21 Fitur Update Jabatan Sebelum Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph sebelum adanya perubahan pada bagian update
jabatan. Pada gambar ditunjukan throughput yang bekerja semakin ke atas dimana artinya bekerja
semakin baik, serta standar deviasi atau garis warna merah yang tetap berada di bawah dari
throughput yang artinya standar untuk thread yang diskenariokan berjalan dengan benar.
Gambar 3. 22 Fitur Update Jabatan Sesudah Perbaikan

Gambar di atas merupakan tampilan graph setelah adanya perubahan pada bagian tambah
jabatan. Fitur tambah jawaban tidak mengalami banyak perubahan dikarenakan query yang bekerja
tidak terdapapat masalah dalam melakukan tugasnya. Pada gambar ditunjukan throughput yang
bekerja semakin ke atas dimana artinya bekerja semakin baik, serta standar deviasi atau garis
warna merah yang tetap berada di bawah dari throughput yang artinya standar untuk thread yang
diskenariokan berjalan dengan benar.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian testing website SIMRS modul role
management menggunakan Jmeter di atas akan diuraikan sebagai berikut.
1. Jmeter merupakan sebuah tools yang sangat berguna untuk melakukan testing terhadap
sebuah website untuk diuji performa dan batasan dari website tersebut.
2. Pada website SIMRS modul role management ditemukan batas dari load balancing yang
mampu ditampung server yaitu 100 user.
3. Perbaikan kesalahan query yang dimiliki website SIMRS modul role management juga
telah diperbaiki dan membantu meningkatkan performa dari website tersebut.

4.2. Saran
Sedikit saran dari penulis tentang penelitian penggunaan tools Jmeter dalam melakukan
uji coba performa pada website Single Sign On Rumah Sakit Payangan adalah sebagai berikut.
1. Saran Untuk Penulis
Penulis disarankan untuk melakukan testing lainnya pada website yang dijadikan bahan
testing Jmeter, mengingat jmeter memiliki fitur bahkan sangat banyak yang bisa digunakan dalam
melakukan testing dalam memperbaiki kinerja website.

2. Saran Untuk Pembaca


Pembaca disarankan untuk mengikuti panduan dari halaman resmi Jmeter jika terdapat
kendala dalam melakukan testing seperti yang dipaparkan pada penelitian ini. Pemikiran ingin tahu
lebih banyak juga bisa dilakukan agar bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam mencoba penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, H., & Widiyanto, E. P. (2016). Analisis Peningkatan Performa Akses Website dengan
Web Stress Tool. 2.
Wirharjo, F., Irfon, E., & Maulana, R. (2014). Software Testing Pengujian Performansi dan
Tingkat Stress Pada Website Ekspedisi JNE dan TIKI. 2.

Anda mungkin juga menyukai