SISTEM INFORMASI
MAKALAH
Oleh :
1. ADE FIRMANSYAH
NIM : 1901050019
2. TJOKORDA GDE AGUNG ARI YUDHA
NIM : 1901050027
2019/2020
PENDAHULUAN
Seiring dengan peningkatan kebutuhan pengolahan informasi via internet dan jumlah
web server, mengakibatkan kualitas web server itu menjadi dipertanyakan. Webserver,
sebagai pengolah informasi dalam skala besar, tentunya harus memiliki kualitas yang
baik, karena tentu saja informasi yang diolah dibutuhkan oleh para penggunanya.Untuk
memastikan kualitas dari web server itu sendiri, diperlukan sebuah test yaitu stress test
da performance test.
Stress test merupakan salah satu jenis pengujian di mana pada suatu aplikasi
dilakukan proses pengujian sampai menemui kondisi yang tidak normal, misalnya
dengan meload data dalam jumlah sangat besar, akses secara bersamaan, dan lain-
lain.
Maka dari itu, stress test dan performance perlu dilakukan pada web server yang
seringkali diakses para penggunanya yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Makalah
ini akan menjelaskan mengenai stress test dan performance bagaimana contoh
penerapannya yang dilakukan pada salah satu web server di Indonesia yang notabene
masih banyak memiliki lubang yang perlu diperbaiki.
DEFINISI STRESS TEST DAN PERFOMANCE TEST
A. STRESS TEST
Stress testing adalah salah satu jenis pengujian sistem (system testing). Pengujian ini
bertujuan untuk melihat apakah perangkat lunak secara keseluruhan mampu menangani
kebutuhan sumberdaya yang tidak normal (mencakup kuantitas, frekuensi, maupun volume).
Apakah data dalam jumlah sangat besar, dengan frekuensi sangat tinggi, serta volume yang
sangat besar mengakibatkan performansi atau bahkan fungsionalitas perangkat lunak
terganggu atau tidak Jadi, meskipun perangkat lunak anda sudah berjalan baik di setiap
fiturnya, pastikan juga setiap perangkat lunak tetap bekerja dengan maksimal saat diberi
‘beban berat’.
Jangan hanya menguji dengan data uji yang terbatas, Stress test dilakukan secara bertahap
yaitu pertama dengan test kecil dan dilkanjutkan dengan maksimal user yang bisa ditangani
web ,ini penting karena kita harus tau seberapa kuat web dalam menangani beban. Banyak
tool-tool yang digunakan untuk stress test antara lain :
1. WAPT
2. Webstress test tool (Microsoft)
3. Apache Jmeter
4. WSOP
Tools tools diatas merupakan tools untuk pengujian stress test dan sangat mudah dalam
penggunaanya.
Apache JMeter adalah aplikasi desktop Java open source, dibuat untuk memverifikasi
perilaku fungsional, melakukan tes beban, dan mengukur kinerja. Beberapa poin kekuatan
JMeter disebutkan di sini di bawah ini:
Hal ini memungkinkan untuk mengatur beberapa grup utas, paralelisme yang berbeda
dan jumlah permintaan, untuk meningkatkan muatan;
Pada gambar di bawah ini kami telah merangkum konsep dasar dari uji JMeter yang akan kami
bangun setelahnya.
Bagian ini menjelaskan cara menjalankan tes kinerja menggunakan JMeter untuk mengevaluasi
kinerja GeoServer saat melayani permintaan WMS. Tes kinerja bertujuan untuk menekankan
server dan mengevaluasi waktu respons dan throughput dengan peningkatan jumlah pengguna
yang disimulasikan mengirimkan permintaan bersamaan ke server.
Catatan
Idealnya, untuk menghindari penambahan beban tambahan ke server, JMeter harus dijalankan
pada mesin yang berbeda.
Peringatan
Jika Anda telah melakukan latihan di bagian keamanan, silakan kembali ke halaman layer dan
layanan keamanan dan buka akses ke semua orang, pada semua data dan semua layanan,
sebelum melakukan latihan di bagian ini
1. Dari root pelatihan, pada baris perintah, jalankan jmeter.bat (atau jmeter.sh jika Anda
menggunakan Linux) untuk memulai JMeter:
antarmuka jMeter
2. Tambahkan Grup Thread baru dengan klik kanan mouse pada simpul pohon Test Plan :
3. Di panel Thread Group atur jumlah utas untuk pengujian ke 4 (ini mewakili jumlah
permintaan simultan yang dibuat untuk GeoServer) dan periode ramp-up menjadi 60.
Selain itu, chek Forever pada bidang Loop Count .
Mengatur Grup Thread
4. Tambahkan Loop Controller baru dengan klik kanan mouse pada simpul
pohon Thread Group :
5. Klik kanan pada simpul pohon Loop Controller dan tambahkan elemen Permintaan
HTTP baru:
Menambahkan Permintaan HTTP baru
Bidang Nilai
7.
8. Konfigurasi permintaan Host / port / path HTTP
Pada titik ini JMeter dikonfigurasikan untuk menjalankan uji kinerja GeoServer:
1. Klik pada Run tool dan pilih Start untuk memulai uji jMeter.
memulai uji jMeter
2. Pilih View Results Tree untuk langsung melihat informasi permintaan yang dihasilkan
dan hasil permintaan:
5. Klik pada Run tool dan pilih Stop untuk mengakhiri sesi benchmarking
B. PERFOMANCE TEST
Performance Testing juga dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik dalam
menemukan kemacetan komunikasi. Seringkali sistem akan bekerja jauh lebih baik jika
masalah ini diselesaikan di satu titik atau dalam komponen tunggal. Misalnya, bahkan
komputer tercepat akan berfungsi buruk di Web hari ini jika koneksi terjadi di hanya 40
sampai 50 Kbps (kilobit per detik). Lambatnya kecepatan transfer mungkin dapat juga
disebabkan pada hardware, tetapi juga dapat berhubungan dengan masalah perangkat
lunak, seperti :
Performance Testing yang efektif dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah kinerja
perangkat lunak yang terkait.
2. Identify the performance acceptance criteria - Hal ini juga diperlukan untuk
mengidentifikasi kriteria keberhasilan proyek di luar tujuan dan kendala. Penguji
harus menetapkan kriteria kinerja dan tujuan karena sering spesifikasi proyek
tidak akan mencakup cukup berbagai tolok ukur kinerja.
3. Plan & design performance tests - Membuat test plan untuk mengidentifikasi
semua pengujian yang akan di lakukan
7. Analyze, tune and retest - Melakukan analis dari hasil test, untuk melihat
apakah ada peningkatan atau penurunan kinerja aplikasi. Sehingga dapat
menentukan apa yang harus ditingkatan dari sebuah aplikasi
Langkah-langkah performance test menggunakan apache jmeter
Kemudian ganti informasi Name, sesuai kebutuhan. Misal Performance Test Web Service
Presensi.
Di node ini kita akan menambahkan informasi global yang sering digunakan pada saat testing
seperti informasi host dan port.
Untuk menambahkan node User Defined Variables klik kanan node Test Plan (Performance
Test Web Service Presensi) -> Add -> Config Element -> User Defined Variables.
Kemudian lakukan pengaturan User Defined Variables seperti gambar berikut :
Pada gambar di atas kita menambahkan dua variabel yaitu host dan port. Nah variabel-variabel
ini nantinya akan digunakan pada langkah-langkah berikutnya.
Setelah menambahkan node User Defined Variables, kita lanjutkan dengan menambahkan
node HTTP Header Manager. Langkah-langkahnya sama seperti menambahkan node User
Defined Variables, hanya saja yang dipilih adalah HTTP Header Manager.
Di node ini kita akan menambahkan informasi apa saja yang dikirimkan JMeter ke HTTP
request header.
5. Menambahkan HTTP Request Defaults
Langkah berikutnya adalah menambahkan node HTTP Request Defaults, caranya juga sama
seperti sebelumnya hanya saja yang dipilih node HTTP Request Defaults.
Di node ini kita cukup mengeset informasi nama server/ip address, port dan protocol.
Karena sebelumnya kita sudah mendefinisikan nama host dan port di node User Defined
Variables, di node ini kita tinggal panggil variabel tersebut dengan format :
${NAMA_VARIABEL}.
Node ini digunakan untuk mengelompokan service yang akan di tes. Misal kita mempunyai
service Mahasiswa dan Dosen, kedua service ini sebaiknya dibuatkan Thread Group masing-
masing.
Untuk menambahkan node Thread Group klik kanan node Test Plan (Performance Test Web
Service Presensi) -> Add -> Threads (Users) -> Thread Group.
Dari setting di atas, kita akan membuat skenario performance test seperti berikut :
Untuk menambahkan node HTTP Request klik kanan node Thread Group (Web Service
Mahasiswa) -> Add -> Sampler -> HTTP Request.
Path/Url : /Api/Mahasiswa/GetById
Service ini mempunyai satu parameter yaitu id, yang kita set nilainya 09.01.2488
Informasi server name/ip dan port number tidak perlu di set, karena sudah kita set
nilainya di node HTTP Request Defaults
Ada beberapa format laporan yang digunakan untuk menampilkan hasil performance test yaitu :
Summary Report
Untuk menambahkan semua format laporan di atas klik kanan node Thread Group (Web
Service Mahasiswa) -> Add -> Listener -> Pilih jenis laporan.
9. Menjalankan Performance test
RAM : 12 GB
Server Database :
Sistem Operasi : Windows Server 2012 64 Bit
RAM : 24 Gb