Indikator
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan penggunaan analisa varians
2. Menguji hipotesa terhadap beda dua varians
3. Menguji hipotesa terhadap beda lebih dua parameter rata-rata
Pengantar
Analisa ragam (varians) dikenal juga dengan istilah distribusi F atau F test
Didalam analisa ragam (varians) kita selalu beranggapan bahwa sampel
yang dipilih berasal dari populasi yang normal dengan ragam (varians)
yang sama, kecuali jika sampel yang diambil cukup besar, maka anggapan
tentang distribusi normal ini tidak diperlukan. Untuk dapat mengambil
keputusan dalam proses pemecahan masalah, langkah awal dalam proses
tersebut adalah menyususn dugaan sementara (hipotesis) yang selanjutnya
akan diuji. Oleh karena itu, bab ini memaparkan berbagai hal terkait dengan
konsep penyusunan, prosedur dan pengujian hipotesis.
sampel random berukuran n 1 dari populasi pertama dan n 2 dari populasi kedua dengan
2 2
ragam (varians) masing-masing s1 dan s 2 , maka perumusan hipotesa nol dan alternatif,
statistik uji serta wilayah/daerah kritik dari pengujian hipotesa terhadap beda dua
parameter ragam (varians), sebagai berikut ;
Perumusan H0 dan HA ,
2 2
H0 : σ 1 = σ 2 (artinya variasi populasi 1 sama dengan variasi populasi 2)
2 2
HA : σ 1 ≠ σ 2 (artinya variasi populasi 1 tidak sama dengan variasi populasi 2)
Statistik uji,
2
s
F0 1 2 (7.1)
s2
(x
n
(x 1i X1 ) 2
2i X2 )2
s2 i 1
2
s1 i 1
2
dan (7.2)
n1 n2
(x
n
(x 1i X1 ) 2
2i X2 )2
s2 i 1
2
s1 i 1
2
dan (7.3)
n1 1 n2 1
Wilayah/daerah kritik,
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
0 Fα, v1 , v 2
Contoh 7.1. Manajer sebuah perusahaan yang menghasilkan dua model alat timbang
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan variasi seluruh hasil timbangan dari kedua model
alat timbang yang dihasilkan perusahaannya. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap dua
model alat timbang tersebut dengan melakukan penimbangan pada 6 macam barang
tertentu. Hasil penimbangan (dalam gram) sebagai berikut :
(x
n
2
(x X1 ) 2
2i X2 )2
s 1i
F0 1 2 ; s1 2 i 1
; s2
2 i 1
s2 n1 1 n2 1
4. Wilayah/daerah kritik,
bila α = 0,05, maka Fα, v1 ,v2 = Fα, (n1 1), (n 2 1) = F0,05,(61), (61) = F0,05;5; 5 5,05
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
F
0 5,05
204,6 205,2
X1 34,1 ; X2 34,2 ;
6 6
1.4627,66 1.452,62
s1 293,532 ; s 2 2
2
290,524 ;
6 1 6 1
2
s
F0 1 2 293,532 1,01
s2 290,524
6. Keputusan,
oleh karena F0 1,01 lebih kecil dari F0 , 05, 5, 5 5,05, maka H0 diterima artinya tidak
ada perbedaan variasi seluruh hasil penimbangan dengan alat timbang model I dan
model II.
Statistik uji,
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 ............... Sampel j ................... Sampel k
1 x 1.1 x 1.2 x 1.3 ....................... x 1.j ............................. x 1.k
2 x 2.1 x 2.2 x 2.3 ....................... x 2.j ............................. x 2.k
3 x 3.1 x 3.2 x 3.3 ....................... x 3.j .............................. x 3.k
∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙
∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙
∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙
∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙
n x n.1 x n.2 x n.3 ........................ x n.j .............................. x n.k
X 1 X 2 X 3 ....................... X j ......................... X k
X
k
2
Rata-rata kuadrat antar sampel ( s X ) ;
k
n (X j X) 2
j1
sX
2
(7.4)
k 1
2
Rata-rata Kuadrat Dalam Sampel ( s ) ;
n k
(x
i 1 j1
ij X j ) 2
s2 (7.5)
k(n 1)
Tabel ANOVA :
Wilayah/daerah kritik,
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
0 Fα, v1 , v 2
Penyelesaian
1. Perumusan H0 dan HA,
H0 : μ1 μ 2 μ 3 (artinya tidak ada perbedaan rata-rata harga suatu jenis barang
pada pasar P1 , P2 dan P3)
HA : μ1 μ 2 μ 3 (artinya ada perbedaan rata-rata harga suatu jenis barang pada
pasar P1 , P2 dan P3)
k 1 k(n 1)
4. Wilayah/daerah kritik,
bila α = 0,05, maka Fα, v1 ,v2 = Fα, (k -1),k(n -1) = F0,05,(31),3(41) = F0,05; 2; 9 4,26
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
F
0 4,26
I 22 22 25
II 21 25 29
III 26 24 28
IV 23 25 30
Rata-rata 23 24 28
23 24 28
X 25
3
k
n (X j X) 2
sX
2 j1
4 (23 25) 2 (24 25) 2 (28 25) 2
k 1 3 1
44 1 9 4(14) 56
28
2 2 2
n k
(x ij X j ) 2
s2 i 1 j1
k(n 1)
(22 23) (21 23) (26 23) (23 23) (22 24) (25 24)
2 2 2 2 2 2
2
(24 24) (25 24) (25 28) (29 28) (28 28) (30 28)
2 2 2 2 2
3(4 1)
1 4 9 0 4 1 0 1 9 1 0 4
34
3,78
3(3) 9
2
sX 28
F0 2 7,41
s 3,78
Total 90 11
6. Keputusan,
oleh karena F0 7,41 lebih besar dari F0, 05, 2, 9 4,26 , maka H0 ditolak artinya ada
perbedaan rata-rata harga suatu jenis barang pada pasar P1, P2 dan P3.
Dengan taraf nyata 1%, apakah variasi waktu tempuh kedua route itu berbeda.
3. Data berikut ini mencantumkan berapa bungkus rokok yang terjual di sebuah pasar
swalayan pada 8 hari yang dipilih secara acak :
21 35 45 32 45
35 12 60 53 29
32 27 33 29 31
28 41 36 42 22
14 19 31 40 36
47 23 40 23 29
25 31 43 35 42
38 20 48 42 30
Lakukan analisis ragam, pada taraf nyata 0,05, dan tentukan apakah secara rata-rata di
pasar swalayan ini kelima rokok di atas terjual sama banyaknya.
4. Enam mesin yang berbeda sedang dipertimbangkan untuk digunakan dalam
pembuatan tutup yang terbuat dari karet. Yang menjadi bahan pertimbangan adalah
kekuatan regangan produk yang dihasilkannya. Suatu contoh acak 4 tutup dari setiap
mesin diambil untuk digunakan menentukan apakah kekuatan regangan tutup karet
yang dihasilkan itu bervariasi dari mesin ke mesin. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut, dalam satuan kilogram per sentimeter persegi x 10-1 :
Mesin
1 2 3 4 5 6
17,5 16,4 20,3 14,6 17,5 18,3
16,9 19,2 15,7 16,7 19,2 16,2
15,8 17,7 17,8 20,8 16,5 17,5
18,6 15,4 18,9 18,9 20,5 20,1
Lakukan analisis ragam pada taraf nyata 0.05 dan simpulkan apakah nilai tengah
perlakuannya berbeda nyata atau tidak.
5. Seorang pejabat BAPPENAS berpendapat bahwa, rata-rata biaya proyek besar di 5
provinsi di Jawa sama, dengan alternatif tidak sama. Untuk menguji pendapatnya
tersebut, diteliti sebanyak 5 proyek yang dipilih secara acak dari setiap provinsi. Hasil
penelitian tersebut sebagai berikut :