Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA

MADRASAH ALIYAH NEGERI 17 JAKARTA


Jl. Manunggal I No.33 Rt 005/11 Kapuk Cengkareng Kota Jakarta Barat 11720
Telp. (021 54392537 Fax. (021) 54392510 E-mail :man17jkt@kemenag.go.id

SOALREMEDIAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) GANJIL


TAHUN PELAJARAN 2019 – 2020

Mata Pelajaran : Fikih Hari/Tanggal : Senin,09 Desember 2019


Nama Peserta Didik : ...................................................... Waktu : 11.00 – 12.30 WIB
Kelas/Program : XI/IPA-IPS-AGAMA Guru Bid. Studi : Abdul Rosyid,S.Ag

Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat !


1. Jelaskan perbedaan mencuri dan merampok!
2. Pak Herman sangat sayang kepada fakir miskin.Dia selalu memberikan harta yang dimiliki untuk
mereka.Namun,harta itu adalah hasil dari mencuri rumah orang-orang kaya yang kikir di
perumahan.Bagaimana menurut anda,apakah perbuatan pak Herman bisa dibenarkan?
3. Adakah batasan kadar bagi peminum minuman keras?jelaskan menurut pendapatmu..
4. Jelaskan pengertian bughat !
5. Jelaskan pengertian penggugat dan tergugat dalam sistem pengadilan!
6. Seorang suami melaporkan istri karena tuduhan zina yang berdasarkan bukti sms dari handphone
yang dimiliki istri.Semuanya tidak mencantumkan dengan jelas bukti bahwa istrinya melakukan zina,
namun menujukan bahwa istri telah berhubungan mesra dikuatkan dengan pengakuan sms istri dan
istri menyesal melakukanya. Kejadian ini tidak ada bukti yang menujukkan kalau istri telah berzina.
Buktinya hanyalah pengakuan dari istri.
Bagaimana analisamu terkait perbuatan suami atas tuduhan yag dilontarkan kepada istri?
7. Bagaimana sejauh ini penerapan hukum ketentuan Allah dalam kehidupan nyata di Indonesia
terhadap orang yang melakukan zina?
8. Kids zaman now itulah istilah yang sering dilontarkan remaja zaman sekarang biasanya istilah
pacaran yang menjadi gosip dikalangan remaja umumnya yang dilakukan ketika pacaran bercinta –
cintaan antara laki – laki dan prempuan kalau ditanya alasanya banyak sekali ada yang dapat
meningkatkan semangat belajar, menghilangkan kejenuhan ada yang malu disebut kampungan dan
sebagainya, ketika hal ini sudah terbiasa dilakukan maka sudah tentu perzinaan menjadi hal yang
sangat lumrah. Ketika hal ini sudah terjadi maka bagaimana solusi yang tepat dalam menghadapi
problematika kehidupan zaman sekarang?
9. Banyak orang yang mengungkapkan pernyataan yang terlontar dari berbagai informasi bahwa hukum
Islam ini sangat keras dan kejam apalagi bila diterapkan dizaman saat ini hukum islam dalam kasus
tertentu terlihat begitu sadis dan kejam tidak memandang kemanusiaan, seperti contohnya orang yang
mencuri di potong tangan, orang yang berzina di rajam sampai mati, berlakunya qisos. Lalu
bagaimana solusinya menghadapi orang yang beranggapan bahwa hukum islam itu keras dan kejam
bila diterapkan dizaman ini?
10. Dalam Sebuah Hadits,diceritakan tentang tiga jenis hakim.Jelaskan ketiganya jenis hakim tersebut!
.
Jawaban
1) merampok adalah kegiatan mengambil barang orang lain dengan senjata dan secara paksaa
contoh : merampok bank sedangkan mencuri adalah kegiatan mengambil barang orang lain dengan
diam. Merampok dan mencuri adalah perilaku tercela yang sudah termasuk ke dalam perbuatan
melawan hukum. Kedua kata ini pada dasarnya memiliki artian yang sama yakni mengambil sesuatu
yang bukan hak miliknya. Meski begitu, terdapat sedikit perbedaan makna di antara keduanya.
MENCURI diartikan sebagai mengambil hak milik dari orang lain dengan sembunyi-sembunyi.
MERAMPOK diartikan sebagai mengambil paksa hak atau barang orang lain disertai dengan
kekerasan.

2) Harta pemberian orang lain, sementara kita tahu bahwa harta itu adalah harta haram karena
berasal dari hasil mencuri, tidak boleh kita manfaatkan atau bahkan kita makan. Barang siapa yang
tetep nekat memanfaatkannya maka dia terancam dengan hadis, “Barang siapa yang dagingnya
tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka layak baginya.” (HR. Hakim dan Ath-Thabrani; dinilai
sahih oleh Adz-Dzahabi)
3) mengonsumsi minuman beralkohol seperti bir, wine, wiski, dan vodka sebenarnya dilarang.

4) Pengertian Bughat (Pembangkang) Dalam Islam – Bughat berasal dari kata “bagha” yang artinya
melampaui batas. Menurut ilmu fiqih bughat sangat dilarang dan pelakunya harus diperangi. Bughat
adalah kaum muslimin yang tidak taat kepada khalifah, penguasa atau kepala negara.

Syarat-Syarat Bughat
Orang-orang dianggap sebagai bughat atau pembangkang, apa bila memenuhi syarat-syarat
berikut ini:
1. adanya kekuatan pada mereka, sehingga mereka dapat melawan.
2. Mereka telah keluar dan tidak mengikuti perintah penguasa.
3. Bahwa sebab mereka keluar dari penguasa, karena ada kekeliruan atau keraguan faham. Dan
dengan kekeliruan faham itu mereka berpendapat bahwa mereka boleh keluar dari perlindungan
penguasa atau kepala negara.

5) Penggugat
Dalam Hukum Acara Perdata, orang yang merasa haknya dilanggar disebut sebagai Penggugat.
Jika dalam suatu Gugatan terdapat banyak Penggugat, maka disebut dalam gugatannya dengan “Para
Penggugat”.

Tergugat
Tergugat adalah orang yang ditarik ke muka Pengadilan karena dirasa telah melanggar hak
Penggugat. Jika dalam suatu Gugatan terdapat banyak pihak yang digugat, maka pihak-pihak
tersebut disebut; Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan seterusnya.

6) Tafsir Surah An-Nuur Ayat 6-10

َِ‫صا ِدقِين‬ َّ ‫ش َها َداتٍ ِباللَّ ِِهإِنَّ ُهلَمِ نَال‬ َ ُ‫ش َها َدةُأ َ َح ِد ِه ْمأ َ ْر َبع‬
َ َ‫س ُه ْمف‬ ُ ُ‫ش َه َدا ُء ِإ ََّّلأ َ ْنف‬ ُ ‫( َوالَّذِينَ َي ْر ُمونَأ َ ْز َوا َج ُه ْم َولَ ْم َي ُك ْنلَ ُه ْم‬6) َِ‫سةُأَنَّلَ ْعنَةَاللَّ ِه َعلَ ْي ِهإ ِ ْن َِكانَمِ ن َْالكَا ِذ ِبين‬
َ ِ‫( َو ْالخَام‬7)
َِ‫ش َها َدا ٍت ِبال َّل ِهإِنَّ ُهلَمِ ن َْالكَا ِذ ِبين‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ر‬
َ ََ ْ ََ َ ‫أ‬‫د‬‫ه‬ ْ
‫ش‬ َ ‫ت‬‫ن‬ْ َ ‫أ‬‫ب‬‫ا‬َ ‫ذ‬‫ع‬ ْ
‫اال‬ ‫ه‬ ْ
‫ن‬
َ َ َ َ َ َ َ ‫ع‬ ُ ‫أ‬‫ْر‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫و‬ (8) َِ‫ِين‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫ا‬
ِ َّ‫ص‬ ‫َال‬ ‫ن‬ ‫ن‬‫َا‬
‫ك‬ ْ
‫ن‬ ‫إ‬‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬َ
ِ‫َ َ ِ َ ْ َ ِ َم‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫ه‬َّ ‫ل‬‫ال‬‫ب‬‫ض‬ ‫غ‬
َ َّ ‫ن‬َ ‫أ‬َ ‫ة‬ ‫س‬ ‫خ‬ ْ
‫ال‬
َ ِ‫َ َام‬ ‫و‬ (9)
‫( َولَ ْو ََّلفَض ُُْلللَّ ِهعَلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمت ُ ُه َوأَنَّاللَّ َهت ََِّوابٌ َحكِي ٌِم‬10)

“Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-
saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan
nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang
kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu
dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu
benar-benar termasuk orang-orang yang dusta. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah
atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. Dan andaikata tidak ada karunia Allah
dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana,
(niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).” ” (QS. An-Nuur: 6-10)

7) DEFINISI ZINA.
Istilah zina sudah masuk dalam bahasa Indonesia, namun untuk memahami hukum syari’at
tentang masalah ini kita perlu mengembalikannya ke pengertian menurut bahasa Arab dan syari’at
supaya pas dan benar.

Dalam bahasa arab, zina diambil dari kata : ‫وزنَا ًِء‬،


ِ ‫نى‬ ِ ‫ زَ نَىيَ ْزن‬yang artinya berbuat fajir (nista).[1]
ً ‫ِيز‬

Sedangkan dalam istilah syari’at zina adalah melakukan hubungan seksual (jima’) di kemaluan
tanpa pernikahan yang sah, kepemilikan budak dan tidak juga karena

HUKUM ZINA
Perbuatan zina diharamkan dalam syari’at islam, termasuk dosa besar, berdasarkan dalil-dalil
berikut ini:

1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

ِ‫سبِي ًُل‬
َ ‫سا َء‬ َ ِ‫ُواالزن َۖاإِنَّ ُهكَانَفَاح‬
َ ‫شةً َو‬ ِ ‫َو ََّلت َ ْق َرب‬

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk”. [al-Isrâ/17:32]
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

‫ع ْفلَ ُه ْال َعذَابُيَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِِة َويَ ْخلُ ْدفِي ِه ُم َهانًا‬
َ ‫ضا‬ َ ‫َوالَّذِين ََُليَ ْدعُونَ َم َعاللَّ ِهإ ِ َٰلَ ًهاآخ ََر َو ََّليَ ْقتُلُونَالنَّ ْف‬
َ ُ‫سالَِّتِي َح َّر َماللَّ ُهإ ِ ََّّلبِ ْال َحق َِو ََّليَ ْزنُو َۚنَ َو َم ْنيَ ْف َع ْل َٰذَ ِل َكيَ ْلقَأَثَا ًماي‬

“Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa
yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina,
barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam
keadaan terhina”. [al-Furqân/25: 68-69]

Dalam hadits, Nabi juga mengharamkan zina .

8) 1. Memberikan nasehat yang baik kepada putra putri bangsa ini


2. memberi pelajaran keagamaan tentang baik buruknya hal tersebut
3. Memberikan kasih sayang untuk putra putri bangsa

9) Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, relevan
dengan setiap zaman dan tempat, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kaum Muslimin untuk masuk
kedalam Islam secara kaffah, yaitu secara menyeluruh, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla :

ًِ‫َياأَيُّ َهاالَّذِينَآ َمنُواا ْد ُخلُوافِيالس ِْلمِ كَافَّة‬

Wahai orang orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara kaffah (menyeluruh). [al-
Baqarah/2:208]

Maksudnya, Allâh Azza wa Jalla menyuruh para hamba-Nya yang beriman dan yang membenarkan
rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syari’at Islam, melaksanakan seluruh perintah-Nya
dan meninggalkan seluruh larangan-Nya sesuai dengan syariat islam.

10) Terkait dengan profesi hakim tersebut, Nabi saw. di dalam salah satu sabdanya telah
menjelaskan ada tiga macam hakim.

ِ‫سلَّ َمقَا َل‬


َ ‫صلَّىالل ُهعَلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫ع ْنأَبِ ْي ِه َعنِال َّنبِي‬َ َ ‫عنِاب ِنب َُر ْي َدة‬ َ : ٌ‫ضاةُثَُلَث َ ِة‬ َ ُ‫الق‬:
ِِ َّ‫ضى َعلَى َج ْه ٍلفَ ُه َوفِىالن‬
‫ار‬ َ َ ‫ق‬‫اض‬
ٍ َ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ار‬
َ ِ َّ ‫ن‬‫ِىال‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫ه‬
َُ َِ ‫ف‬ ‫ه‬ ‫ف‬
ِ َ ‫ُل‬ ِ‫خ‬ ‫ب‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ح‬ ‫ف‬َّ
ِ َ َ َ ‫اض َع َرفَال‬
َ َ ‫ق‬
ِ‫ح‬ ْ ‫ضى ِب ِهفَ ُه َوف‬
ٍ َ‫ِىال َجنَّة َِوق‬ َ َ‫اض َع َرفَ ْال َحقَّفَق‬
ٍ َ‫ارق‬
ِ َّ‫اض َيانِفِىالن‬ ْ ‫اضف‬
ِ َ‫ِىال َجنَّة َِوق‬ ٍ َ‫ق‬. (‫)رواهأبوداود‬

“Dari Ibnu Buraidah dari bapaknya dari Nabi saw., beliau bersabda, “Hakim ada tiga macam. Satu
di surga dan dua di neraka. Hakim yang mengetahui kebenaran dan menetapkan hukum
berdasarkan kebenaran itu maka ia masuk surga, hakim yang mengetahui kebanaran dan
menetapkan hukum bertentangan dengan kebenaran ia masuk neraka, dan hakim yang menetapkan
hukum dengan kebodohannya ia masuk neraka.” (H.R. Abu Dawud)
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 17 JAKARTA
Jl. Manunggal I No.33 Rt 005/11 Kapuk Cengkareng Kota Jakarta Barat 11720
Telp. (021 54392537 Fax. (021) 54392510 E-mail :man17jkt@kemenag.go.id

REMEDIAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER (PAS) GANJIL


TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Mata Pelajaran : Fikih Hari/Tanggal : Senin,09 Desember 2019


Nama Peserta Didik : Septian Wisnu Saputra Waktu : 11.00 – 12.30 WIB
Kelas/Program : XII IPS 2 Guru Bid. Studi : Abdul Rosyid,S.Ag

Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat !


1. Khilafah merupakan struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan al-Quran dan as-
Sunnah.Jelaskan awal mula berdirinya sistem Khilafah,serta tujuan khilafah !
2. Di Indonesia,sistem Khilafah tidak bisa diterapkan,dan banyak sekali yang menentang.Mengapa
demikian,jelaskan sesuai pendapat kalian!
3. Sumber hukum Islam yang menempati posisi ke tiga adalah.....
4. Memakan harta anak yatim,disamakan sengan kesalahan pengelolaan harta anak yatim,dan
hukumnya haram.Kesamaan hukum yang sama pada asal dan far’u diatas dinamakan...
5. Jelaskan pendapat Jumhur Ulama dan Imam Syafii tentang istihsan !
6. Buat satu contoh Istishab dalam pelaksanaan ibadah sehari-hari!
7. Buat satu contoh syar’u man qablana,yang tidak boleh digunakan lagi oleh ummat zaman sekarang
(ummat Nabi Muhammad SAW)!
8. Untuk mempermudah proses jual beli,maka dibuatlah mata uang,baik uang logam ataupun uang
kertas.Pembuatan mata uang ini adalah salah satu contoh....
9. Selain urf shahih dan Urf Fasid,dari segi jenisnya Urf terbagi dua,yaitu urf amali dan Urf
Qauli,jelaskan pengertian keduanya berikut contoh !
10. Secara garis besar,hukum Syar’i terbagi dua,yaitu hukum taklifi dan wad’i.Jelaskan pengertian
hukum taklifi dan wad’i!,dan berikan masing-masing satu contoh saja..!
Jawaban
1) Awal mula berdirinya sistem khilafah :
Khilafah berasal dari kata ‫( خلف‬kha-la-fa), yang berarti menggantikan. Definisi Khilafah
sendiri merupakan preposisi dari kata Khalifah. Kata Khalifah diambil berdasarkan Al-Qur'an surat Al-
Baqarah ayat 30. [1]

Secara umum, sebuah sistem pemerintahan bisa disebut sebagai Khilafah apabila menerapkan Islam
sebagai Ideologi, syariat sebagai dasar hukum, serta mengikuti cara kepemimpinan Nabi Muhammad
dan Khulafaur Rasyidin dalam menjalankan pemerintahan, meskipun dengan penamaan atau struktur
yang berbeda, namun tetap berpegang pada prinsip yang sama, yaitu sebagai otoritas kepemimpinan
umat Islam di seluruh dunia. Sehingga pada penerapannya, ketika sebuah Negara Khilafah berdiri (atas
persetujuan seluruh umat Islam), kemudian dibai'atnya seorang Khalifah, maka pendirian Negara
Khilafah maupun pembai'atan Khalifah lain setelahnya menjadi tidak sah. Hal ini berdasarkan hadits
Nabi Muhammad tentang pembai'atan Khalifah. [2][3]

Dalam sejarahnya, Khalifah merupakan suatu gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah
wafatnya Nabi Muhammad yaitu dengan julukan “Khulafaur Rasyidin” atau “ Amir al-Mu’minin”.
Berdasarkan julukan ini pula nama Khalifah itu diambil. Jadi, Khalifah itu sendiri merujuk kepada orang
yang memerintah atau menggantikan kedudukan Nabi Muhammad. Sedangkan Khilafah merujuk pada
sistem kepemimpinan umat, dengan menggunakan Islam sebagai Ideologi serta undang-undangnya
mengacu kepada Al-Qur'an, Hadits, Ijma dan Qiyas.

Sistem Khilafah adalah sistem yang diterapkan di era awal-awal berkembangnya agama Islam. Dalam
sejarahnya, pasca wafatnya Nabi Muhammad, para sahabat membai’at Abu bakar untuk menjadi
Khalifah. Kemudian Abu Bakar wafat para sahabat membai’at Umar bin Khattab. Kemudian Umar bin
Khattab meninggal, para sahabat membai’at Utsman bin 'Affan.

Kemudian Utsman bin Affan meninggal, para sahabat membai’at Ali bin Abi Thalib. Kemudian sistem
seperti ini berubah pada rezim Khilafah Umayyah, Abbasiyah, hingga masa Utsmaniyah dimana setelah
sang Khalifah wafat, digantikan oleh anaknya. Sistem ini mirip dengan sistem kerajaan pada zaman
sekarang. Tetapi yang membedakannya dengan sistem kerajaan ialah kekuasaan Khalifah merupakan
kekuasaan yang ditujukan sebagai perwakilan umat dalam menjalankan pemerintahan dan
menerapkan Syariat Islam sebagai dasar hukum dan pemerintahan, sedangkan kekuasaan raja
merupakan kekuasaan mutlak yang mempunyai kuasa penuh untuk memerintah negaranya (Monarki
Absolut) atau hanya memainkan peranan simbolis yang biasanya tidak ikut campur dalam urusan
pemerintahan (Monarki Konstitusional).

Tujuan khilafah :
1. Melanjutkan kepemimpinan agama Islam setelah wafatnya Rasulullah Saw.
2. Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin yang dilengkapi aparat-aparat pemerintahan.
3. Untuk menjaga stabilitas negara dan kehormatan agama.
4. Untuk membentuk suatu masyarakat yang hidupnya makmur, sejahtera dan berkeadilan, serta
mendapat ampunan dari Allah Swt.

2) Jadi sangat tidak mungkin konsep khilafah diterapkan di Indonesia, karena landasan Pancasila dan
slogan NKRI sudah mendarah daging di Indonesia. Pancasila juga dapat merangkul keutuhan NKRI
karena sistem politiknya yang menjadikan negara berdasarkan pada kesamaan bangsa dan sejarah
bukan karena kesamaan agama.

3) Ijtihad

4) Dzalim

5) Ulama :
Mengeluarkan hukum suatu masalah dari hukum masalah-masalah yang serupa dengannya
kepada hukum lain karena didasarkan hal lain yang lebih kuat dalam pandangan mujtahid.

Dalil yang terbetik dalam diri seorang mujtahid, namun tidak dapat diungkapkannya dengan kata-kata.

Meninggalkan apa yang menjadi konsekwensi qiyas tertentu menuju qiyas yang lebih kuat darinya.

Mengamalkan dalil yang paling kuat di antara dua dalil.

Syafii :
Pandangan beliau seputar penetapan kadar mut’ah atau harta yang wajib diberikan sang suami
kepada istri yang telah diceraikan –demi menolong, memuliakan dan menghilangkan rasa takutnya yang
diakibatkan perceraian itu-.

Sebagian fuqaha mengatakan bahwa mut’ah semacam ini tidak memiliki batasan yang tetap dan
dikembalikan pada ijtihad sang qadhi. Ulama lain membatasinya dengan sesuatu yang mencukupinya
untuk mengerjakan shalat. Namun Imam al-Syafi’i beristihsan dan memberikan batasan 30 dirham bagi
yang berpenghasilan sedang, seorang pembantu bagi yang kaya, dan sekedar penutup kepala bagi pria
yang miskin. Beliau mengatakan:

“Saya tidak mengetahui kadar tertentu (yang harus dipenuhi) dalam pemberian ‘mut’ah’, akan tetapi
saya memandang lebih baik (Istihsan) jika kadarnya 30 dirham, berdasarkan apa yang diriwayatkan
dari Ibnu Umar.”[Lih. Al-Umm, 5/52. Riwayat ini disebutkan dalam Talkish al-Habir (3/219), dimana
ada seorang pria datang kepada Ibnu Umar dan menyebutkan bahwa ia telah menceraikan istrinya,
maka Ibn ‘Umar mengatakan: “Berilah ia sekian...”. Dan setelah dihitung, jumlahnya sekitar 30 dirham.]

2. Istihsan beliau dalam perpanjangan waktu syuf’ah selama 3 hari. Beliau mengatakan:

“Sesungguhnya ini hanyalah Istihsan dari saya, dan bukan sesuatu yang bersifat mendasar.”[ Lih.
Al Umm, (3/232)]

3. Istihsan beliau dalam peletakan jari telunjuk muadzin dalam lubang telinganya saat
mengumandangkan adzan. Beliau mengatakan:

“Bagus jika ia (muadzin) meletakkan kedua telunjuknya ke dalam lubang telinganya (saat adzan).” [ Lih.
Al-Umm, 1/66.]

Hal ini dilandaskan pada perbuatan Bilal r.a yang melakukan hal tersebut di hadapan Rasulullah
saw.[Lih. Talkhish al-Habir, 1/217]
6) bila tadi pagi seseorang telah wudhu untuk shalat subuh, maka keadaan telah wudhu tersebut
masih diperhitungkan keberadaannya pada waktu ia akan melaksanakan shalat Dhuha. Maka ia tidak
perlu berwudhu kembali, selama tidak ada bukti dan tanda-tanda bahwa wudhunya telah batal.

7) 1. Memotong bagian yang terkena najis, dalam syairat kita cukup disucikan

2. Diharamkan segala binatang berkuku bagi umat nabi musa

3. Menebus dosa / taubat dengan nyawa sebagaimana disyariatkan kepada uamt nabi
musa

8) Sebagai alat tukar dan pembayaran

9) 1. Urf Qauli
Urf Qauli adalah ungkapan atau perkataan tertentu yang sudah dianggap lazim memiliki makna
tertentu oleh suatu masyarakat. Dimana boleh jadi untuk masyarakat yang lain yang urfnya berbeda,
maknanya bisa saja berbeda.
Contohnya : Dabbah untuk Hewan Berkaki Empat dan Dirham untuk uang

2. Urf Amali
Sedangkan urf amali adalah perbuatan-perbuatan tertentu yang telah menjadi kebiasaan di
tengah masyarakat dan dianggap lazim dan sah secara hukum.
Contohnya : Jual Beli Tanpa Lafadz Akad

10) Hukum Taklifi.


Hukum taklifi adalah berbentuk tuntutan atau pilihan. Hukum taklifi juga adalah firman Allah
Swt yang menuntut manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu atau memilih antara berbuat
dan meninggalkan.Dari segi apa yang dituntut, taklifi terbagi dua, yaitu; tuntutan untuk memperbuat
dan tuntutan untuk meninggalkan. Sedangkan dari segi bentuk tuntutan, taklifi terbagi dua, yaitu;
tuntutan pasti dan tuntutan tidak pasti. Adapun pilihan terletak antara berbuat atau meninggalkan.
Contohnya : perintah shalat

Hukum Wadh`i.
Hukum wadh’i adalah firman Allah SWT. yang menuntut untuk menjadikan sesuatu sebagai sebab,
syarat atau penghalang dari sesuatu yang lain. Bila firman Allah menunjukkan atas kaitan sesuatu
dengan hukum taklifi, baik bersifat sebagai sebab, syarat, aau penghalang maka ia disebut hukum
wadh’i. Di dalam ilmu hukum ia disebut pertimbangan hukum.
Contohnya : perkawinan menjadi sebabnya hak warisan antara suami istri dan menjadi sebab haramnya
mengawini mertua

Anda mungkin juga menyukai