Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERMOHONAN ANULASI

Kepada Yth.
Dewan Tribunal Gerejawi KAS
d.a. Seminari Tinggi St. Paulus
Jl. Kaliurang Km 6.7 Kentungan
Kotak Pos 1194Yogyakarta 55011

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Maria Soejati Windhy Setyowati
Tempat, tgl lahir : Magelang, 11 Oktober 1974
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Santan Rt.02 /01 Sumberrejo Mertoyudan Magelang
No. HP : 0813 2667 6697
Agama : Katolik1
Paroki domisili : St Yusup Pekerja Mertoyudan
Tempat, tgl baptis : St Yusup Pekerja Mertoyudan, 5 November 1974
Paroki, nomor Buku Baptis : Paroki St Yusup Pekerja, LB III / 205 / 26242
Pada tanggal 7 Agustus 2004, telah menikah secara katolik/kristen3 di Gereja katolik St Yusup
Pekerja Mertoyudan4, dengan Surat Nikah Gerejani Nomor LM II / 116 / 4605 di hadapan
Pastor Emmanuel Maria Supranowo dan dua saksi Antonius Udiyanto dan Josephus
Uriyanto6, dengan:
Nama : Syanisius Suprarman
Tempat, tgl lahir : Temanggung, 12 Desember 1953
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Jl. Sentosa Kenangan 2A No.111 Rt.74 Samarinda
No. HP : 0821 5486 1009
Agama : Katolik7
Paroki domisili : St Lukas Termindung Samarinda
Tempat, tgl baptis : Temanggung, 14 Desember 1971
Paroki, nomor Buku Baptis : Paroki St Petrus & Paulus, LB IV / 61 / 3249 8

1
Kalau agamanya bukan katolik, maka ketiga kolom berikutnya tidak diisi
2
Tulis nama lengkap paroki dan nomor urut buku baptis (liber baptizatorum), misal: Paroki St. Yusuf Medari
Yogyakarta, LB III / 6751
3
Pilih salah satu (kalau secara agama lain dituliskan secara apa, misalnya Islam/Hindu/Budha).
4
Tulis nama Gereja dan alamatnya (kalau secara agama lain dituliskan secara apa dan tempat nikahnya, misal:
KUA Kabupaten Sleman).
5
Tulis nomor surat nikah Gereja sesuai yang tercatat dalam Testimonium Matrimonii, misal: LM IV / 1357.
6
Tulis nama pastor atau pendeta yang menikahkan dan dua orang yang menjadi saksi, sebagaimana tertulis
dalam Testimonium Matrimonii khusus untuk yang menikah secara katolik.
7
Kalau agamanya bukan katolik, maka keempat kolom berikutnya tidak diisi
8
Tulis nama lengkap paroki dan nomor urut buku baptis (liber baptizatorum), misal: Paroki St. Yusuf Medari
Yogyakarta, LB III / 6751
1
Perkawinan kami ini telah dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Samarinda9 pada tanggal 27
September 2004 dengan Akta Nikah Sipil Nomor 208 / 200410; dan telah diputus cerai oleh
Pengadilan Negeri Mungkid11, pada tanggal 4 Maret 2019, dengan Akta Perceraian Nomor
3308-CR-05032019-000112
Saya menyadari bahwa perkawinan kami sudah tidak mungkin dipertahankan lagi karena
berbagai macam alasan. Karena itu kami memohon kepada Tribunal Gerejawi Keuskupan
Agung Semarang untuk menyatakan batal perkawinan kami tersebut diatas. Berikut inilah hal-
hal yang menjadi landasan utama permohonan pembatalan perkawinan ini, yaitu13:
1. Perjodohan yang tidak dikehendaki
2. Perbedaan usia yang terpaut jauh (21 tahun)
3. Sering timbul percekcokan yang terus menerus
Untuk melengkapi informasi tentang perkawinan kami sejak awal sampai sekarang, kami
sampaikan riwayat singkat perkawinan kami, sebagai berikut:
A. Sebelum perkawinan
1. Perkenalan dan pacaran:
- Bahwa sebelum menikah dengan Syanisius Suparman saya sudah mempunyai
seorang anak laki-laki bernama Yohanes Bergmans Windhy Wijoyoko yang lahir
pada 9 Mei 1997. Selama 1,5 tahun kami tinggal di Magelang. Dan tak berselang
lama, ketika anak berusia 1,5 tahun saya pindah ke Jakarta untuk bekerja.
Kepindahan ini berlangsung sekitar tahun 1999
- Sampai di Jakarta, Om saya, bapak Udiyanto meminta saya untuk menitipkan anak
saya di Pondok Si Boncel, Jakarta Selatan. Bapak Antonius Udiyanto saya pun
mengiyakan saran itu. Oleh sebab itu, untuk segala proses kepengurusan ke
Pondok Si Boncel. Bapak Antonius Udiyanto meminta adiknya Bapak Josephus
Uriyanto yang berdomisilitidak jauh dari Pondok Si Boncel. Beliaupun yang
berlaku sebagai yabg bertanggung jawab terkait anak itu dengan Pondik Si Boncel.
- Anak saya dititipkan ke Pondok Si Bocel pada usia 1,5 tahun dan berlangsung dari
tahun 1999-2003. Kemudian berlanjut ke Panti Asuhan Desa Putra dari tahun
2003-2004. Perihal mengunjungi anak saya lakukan. Apalagi ketika anak saya skit-
sakitan. Anak saya pun selalu menangis ketika saya temui dan selalu minta tinggal
bersama saya. Sebagai seorang ibu tentunya saya tidak sampai hati jauh dari anak
saya. Maka atas kondisi itu, saya berupaya mengambil anak saya untuk saya asuh
sendiri.
- Rencana mengambil anak untuk saya asuh sendiri, saya sampaikan ke Bapak
Antonius Udiyanto dan Bapak Josephus Uriyanto. Merekapun mau
mengabulkan rencana saya. Namun asat satu syarat yang harus saya patuhi,
syarat itu ialah “ saya harus menikah dengan Syanisius Suparman (adik dari
istri Bapak Uriyanto)”. Persyaratan itu berat bagi saya. Akan tetapi karena
saya tetapmau ambil dan asuh anak saya, dengan terpaksa saya terima. Saat
itu saya berusia 29 tahun dan Syanisius Suparman berusia 50 tahun.

9
Tulis nama Kantor Catatan Sipil sesuai dengan yang tertera pada Akta Nikah Sipil, misal: Kantor Catatan Sipil
Sleman
10
Tulis nomor Akta Nikah dari Kantor Catatan Sipil, misal: 123/CS/2015.
11
Tulis Nama Pengadilan Negeri yang memutuskan cerai, misal: Pengadilan Negeri Sleman
12
Tulis nomor Akta Perceraian seperti tertera pada Akta Perceraian, misal: 332/CR/GK/2015
13
Sebutkan fakta-fakta apa saja yang dijadikan alasan permohonan anulasi/pembatalan perkawinan ini. Sedapat
mungkin nanti dapat dibuktikan dalam persidangan.
2
- Inisiatif menjodohkan sebagai syarat pengambila anak dari panti Asuhan
disampaikan ke saya. Saya pun tidak mampu menolak. Sebelumnya saya dan
Syanisius Suparman belum pernah bertemu. Rentang lokasi tinggal yang saling
berjauhan, saya di Jakarta dan Syansius Suparman di Samarindah. Komunikasipun
terjadi selama 3 bulan sebelum pernikahan, hanya via handphone ( terlebih sms).
Saya benar-benar dipertemukan kurang dari seminggu menjelang pernikahan pada
tanggal 7 Agustus 2004
- Dengan demikian masa pacaran tidak terjadi karena perjumpaan tatap muka hanya
terjadi sebelum menikah. Dan pengenalan antar peribadipun berlangsung sangat
singkat karena perjodohan, dan perjodohan itu sebagai syarat pengambilan anak.
Oleh karena itu rasa saling mencintai itupun dipaksakan sehingga perjalanan
pernikahan berlangsung secara cepat.
2. Kepribadian
Sebelum menikah pengenalan belum dalam karena berlangsung sangat singkat.
Sesudah menikah kehidupan saya berubah, karena saya ikut mencari uang / nafkah
sendiri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan beliau sering mengucapkan
kata-kata kurang pantas didengan oleh anak saya ataupun oleh saya sendiri. Tak
luput juga sering melakukan kekerasan fisik atau main tangan atau ringan.
3. Hubungan antar kedua pasangan
- Perjodohan yang tidak saya kehendaki pun berjalan tanpa cinta kepadanya,
keadaan ini sudah diketahui oleh pejabat gereja saat proses kanonik (Rm dari
Jakarta) Romo Emmanuel Maria Supranowo Pr. Rm Paroki Mertoyudan yang
telah melangsungkan dan memberkati pernikahan, karena didalam perjodohan
tersebut keluarga dari wanita atau Om/Antonius Udiyanto berpengaruh dalam
lingkungan paroki dan pada waktu itu menjabat Dewan Paroki.
- Intinya keluarga tidak mengetahui perjodohan itu, karena semua inisiatif dari Om
(Bapak Antonuis Udiyanto & Bapak Josephus Uriyanto) sebagai syarat
pengambilan anak dari Panti Asuhan Desa Putra. Sebetulnya keluarga tidak
menyetujui perjodohan itu, dikarenakan tidak mempunyai keberanian / sungkan
untuk menolak perjodohan itu.
B. Menjelang perkawinan
- Didalam perkawinan tersebut sebetulnya adalah inisiatif sari Bapak Antonius
Udiyanto untuk menjodohkan kedua pasangan yang di dasari untuk mengambil
anak dan merawat sendiri maka terjadilah perjodohan tersebut syarat untuk
mengambil anaknya dan rasa hormat terhadap Bapak Antonius Udiyanto dan takut
untuk menolak kehendak beliau.
- Iya terpaksa, karena sebagai syarat pengambilan anak di Panti Asuhan Desa
Putra.
C. Saat perayaan perkawinan
1. Perayaan perkawinan di gereja
- Misa pemberkatan berlangsung seperti pada umumnya berlangsung anatra pukul
11.00-12.00 dan dipimpin oleh Rm Emanuel Maria Supranowo Pr. Ada koor,
liturgi dan dihadiri oleh sebagian umat lingkungan dan keluarga. Dan juga ketika
pengucapan janji nikah, saya terasa berat dan mengganjal karena didasari dengan
rasa tidak cinta dengan perjodohan ini.
3
2. Pesta pernikahan
- Pesta pernikahan diadakan di gedung sebelah gereja dan berlangsung cukup
sederhana, makan bersama keluarga, kerabat dekat, karena semua itu telah diatur
oleh Bapak Antonius Udiyanto.
D. Setelah perkawinan
1. Hari-hari setelah pernikahan
- Setelah menikah saya langsung pindah ke Samarindah, dalam kehidupan sehari-
hari saya, anak dan suami tidur dalam sekamar bertiga.
- Dalam berhubungan suami istri tidak ada jadwal atau inisiatif. Semua datang dari
suami dan saya melakukan hanya sebagai kewajiban seorang istri walau dengan
rasa tertekan dan menangis dalam melakukan kewajiban.
2. Perjalanan hidup keluarga
- Secara keseluruhan kehidupan rumah tangga tidak berjalan harmonis karena sering
terjadi percekcokan, pertengkaran dan perselisihan.
Contoh :
- Dari segi ekonomi tidak ada keterbukaan tentang pengeluaran keuangan
- Kecemburuan yang tidak mendasar sampai tuduhan sudah hamil orang lain
yang akhirnya kami sepakati memeriksakan kesuburan dan hasilnya tidak
hamil (-). Selanjutnya kami melakukan test kesuburan yang intinya untuk bisa
mempunyai keturunan dan ternyata hasilnya saya positif subur dan tidak
mempunyai masalah. Sedangkan suami menolak untuk memeriksakan dan itu
juga yang memicu adanya percekcokan dan perselisihan.
- Perselisihan terjadi juga terkait dalam mendidik anak walaupun bukan anak
kandung sendiri beliau berjanji dan bertanggung jawab untuk mendidik dan
membesarkan bersama-sama, tetapi kenyataannya dan sering berlaku kasar
dalam mendidik anak, itulah yang sering memicu keributan dan percekcokan
dalam rumah tangga.
- Karena pernikahan kami didasari oleh kepterpaksaan maka komunikasi tidak
pernah mengungkapkan hal-hal yang mendasar tentang kehidupan berkeluarga
sehingga kehidupan kamipun berjalan sekedarnya dan di antara kamipun tidak ada
keterbukaan satu sama lain.
- Bentuk tidak tanggung jawab suami terhadap setelah menikah ternyata suami punya
hutang di bank yang ternyata cukup banyak dan itupun memotong gaji perbulan,
dan kebiasaan berhutang selalu terjadi setelah pelunasan hutang sebelumnya.
- Hingga akhirnya suami pensiun hutang yang harus dibayar masih cukup banyak
sehingga menyebabkan tabungan terus menerus berkurang untuk menutupi
kebutuhan sehari-hari. Sehingga saya mau tidak mau harus mencari tambahan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan cara membuat kue dan menjual
tanah warisan.
3. Bubarnya perkawinan

4
- Mulai pisah ranjang sekitar bulan Juli 2016, saya tinggal di Magelang dan suami
tinggal di Samarinda. Dan perceraian pun terjadi pada tanggal 4 Maret 2019
disahkan di Pengadilan Negeri Mungkid Magelang.
- Karena kehidupan kami tidak didasari oleh rasa saling mencintai dan hidup dalam
perjodohan maka relasi di antara kami berdua tidak sedalam dan tidak seintens
sebagaimana suami istri saling mencintai. Relasi yang terjadi diantara kami adalah
relasi yang tidak dalam tetap ada unsur paksaan. Bahkan keterbukaan kamipun
tidak terjadi, oleh karena itu kehidupan kmai terjadi sangat hambar dan sering
diwarnai percekcokan serta perselisihan.
4. Perceraian sipil
Tanggal 4 Maret 2019 di pengadilan Negeri Mungkid kami diceraikan. Sejak awal
dipertemukan dan dinikahkan kami dalam kondisi terpaksa sehingga sulit buat kami
untuk membangun kecocokkan, membangun rasa rasa cintai dan rasa sayang, karena
diikuti dengan ketidaksepahaman satu sama lain. Upaya yang saya tempuh konsultasi
dengan Rm. Felix Sumarjono, MSF di Paroki St Lukas Temindung Samarinda, dengan
anjuran Romo supaya membicarakan dengan baik-baik dengan suami tentang
permasalahan keluarga. Namun kenyatannanya selalu berbeda pendapat atau tidak
sepaham dengan suami.
Landasan permohonan gugatan cerai
1. Bahwa di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang pada tanggal 7 Agustus
2004 telah dilangsungkanperkawinan antara Penggugat dan Tergugat dihadapan
pemuka agama Kristen Katholik yang bernama Pastor Emmanuel Maria
Supranowo.Pr di Gereja Katholik St Yusup Pekerja Mertoyudan dan Perkawinan
tersebut telah dicatatkan dan terdaftar dalam Kutipan Akte Perkawinan Nomor
208/2004 tertanggal 27 September 2004 yang dikeluarkan oleh Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Samarindah.
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat tinggal di Kalimantan
selama 12 tahun kemudian Penggugat dan Tergugat pulang ke Magelang di
Lingkungan Santan Rt 02 Rw 01 Sumberrejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang Provunsi Jawa Tengah.
3. Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dan Tergugat belum memiliki anak.
4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, pada awal perkawinan
harmonis, seperti kehidupan rumah tangga pada umumnya, namun pada sekitar
tahun 2008 antar Penggugat dan Tergugat sering timbul percecokkan /
pertengkaran dan perselisihan yang terus menerus yang disebabkan ekonomi
karena Tergugat tidak terbuka dalam keuangan, ketika pinjam uang di bank
uangnya hanya untuk kebutuhan Tergugat sendiri.
5. Bahwa percecokkan / pertengkaran dan perselisihan dan antar Penggugat dan
Tergugat terjadi lagi pada tahun 2010 yang disebabkan Yergugat cemburu kepada
Penggugat tanpa alasan yang jelas kepada Penggugat.
6. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat
terjadi lagi pada bulan Juli tahun 2016, ketika tinggal di Magelang, Penggugat
ingin tinggal di Magelang namun Tergugat tidak mau akibatnya antara Penggugat
dan Tergugat pisah tempat tinggal.
7. Bahwa sejak bulan Juli tahun 216 antar Penggugat dan Tergugat sudah pisah
tempat tinggal, selama 2 tahun 3 bulan, Penggugat tinggal di Magelang sedangkan
5
Tergugat tinggal di Samarinda Kalimantan Timur dan selama pisah sudah tidak
komunikasi lagi dengan baik.
8. Bahwa Penggugat sudah berupaya menyelesaikan permasalahannya baik secara
sendiri maupun dengan minta bantuan pihak lain (keluarga) namun tidak berhasil
9. Bahwa dengan demikian cukup alasan Penggugat mengajukan perceraian
sebagaimana dalam ketentuan pasal 39 ayat (2) UU No.1 tahun 1974 tentang
perkawinan dan pasal 19 huruf (1) PP No.9 tahun 1975 telah terpenuhi.
10. Bahwa atas dasar uraian diatas telah nyata rumah tangga Penggugat dan Tergugat
telah pecah, tujuan perkawinan tidak tercapai yaitu keluarga yang bahagia dan
kekal tidak mungkin tercapai, oleh karena itu tidak ada jalan lain kecuali
mengajukan gagatan Perceraian di Pengadilan Negeri.
5. Landasan permohonan anulasi
- Adalah antara kami sudah jelas terdapat halangan nikah yaitu terjadi
perjodohan sebagai syarat pengambilan anak dan kami dipaksa untuk
menikah.
- Belum ada rencana untuk menikah lagi, tapi suatu saat pasti punya rencana
menikah lagi.
Untuk mendukung proses ini, ada beberapa saksi yang dapat dimintai keterangan yang
diperlukan. Mereka adalah14:
1. Nama : Teresia Windhy Woerjanti
Alamat : Santan, Rt 02/01 Sumberrejo Mertoyudan Magelang
Telp/HP : 0813 4742 6062
Informasi : Pihak keluarga yang tahu proses penjodohan ini dan tidak punya kekuatan
untuk menolak penjodohan itu karena keluarga segan pada Om Udiyanto sehingga
seluruh keluarga mengikuti rencana Om ini walaupun keluarga tahu itu halangan
nikah.15
Status : saksi dari pihak istri 16
2. Nama : Yohanes Bergmans Widhy Wijoyoko
Alamat : Jl. Sentosa Kenangan 2A No.111 Rt.74 Samarinda
Telp/HP : 0852 4775 6314
Informasi : Selama dari tahun 2004-2016 (12 tahun) di usia 6 tahun-18 tahun anak
saya tinggal bersama kami di Samarinda, dan anak saya mendapat perlakuan yang
tidak sewajarnya terjadi pada anak berusia pertumbuhan 17
Status : saksi dari pihak istri18
3. Nama : Nunuk / Boniyaceus Sri Pamekes
Alamat : Jl. Kampang Utan No.58 BC Rt.015/Rw.05 Krt. Pasar Minggu Jakarta
Selatan
Telp /HP : 0878 8923 5311
Informasi : Om Nunuk ini adalah adik dari Bapak Antonius Udiyanto dan Bapak
Josephus Uriyanto. Dia mengetahui sejak awal proses penjodohan saya dan suami. Dia

14
Sebutkan nama-nama saksi dari pihak suami dan istri, beserta alamat dan nomor kontak (telp/HP). Alangkah
lebih baik kalau disebutkan juga informasi apa yang dimiliki oleh masing-masing saksi.
15
Sebutkan hal-hal apa saja yang diketahui oleh saksi ini
16
Sebutkan status saksi: apakah saksi pihak suami atau pihak istri atau saksi netral.
17
Sebutkan hal-hal apa saja yang diketahui oleh saksi ini
18
Sebutkan status saksi: apakah saksi pihak suami atau pihak istri atau saksi netral.
6
juga pernah juga meragukan perjodohan ini akan berlangsung selamanya.
Status : saksi dari pihak netral
Berikut saya lampirkan juga beberapa dokumen dan berkas yang sekiranya dibutuhkan oleh
Tribunal:
1. Surat baptis (suami dan isteri)19
2. Testimonium matrimonii
3. Fotocopy Berkas Penyelidikan Kanonik20
4. Akta Nikah Sipil21
5. Akta Perceraian Sipil
6. Dll ……………………22

Demikianlah surat permohonan dan riwayat perkawinan kami. Semoga Dewan Tribunal KAS
berkenan menerima dan mengabulkan permohonan anulasi/pembatalan perkawinan kami
tersebut diatas. Sebelumnya dan setelahnya saya ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, ………….
Hormat saya

.... (ttd) ….
…………………….23
Pemohon

Mengetahui,

…..(nama)…..
Romo Paroki

19
Sertakan surat baptis terbaru dari pihak suami dan isteri. Surat baptis terbaru ini dapat diminta di paroki tempat
baptis.
20
Diminta kepada Pastor Paroki tempat perkawinan (kalau bisa disertai fotocopy berkas-berkas yang disimpan
bersama berkas kanonik ini).
21
Kalau nikahnya di KUA: Akta Nikah KUA (sejauh masih memiliki copy-nya).
22
Sertakan semua dokumen lain yang terkait, termasuk bukti medis dan kesaksian tertulis.
23
Tanda tangan dan nama lengkap pemohon.
7

Anda mungkin juga menyukai