TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Compressor
kompressor rotor
kompressor stator
Kompressor Rotor
Kompressor Stator
• Forward Casing
• Discharge Casing
Yaitu bagian dari casing yang merupakan discharge dari udara yang
telah dikompres dan pada casing tersebut compressor blade yang ke
11sampai ke 16.
Combustion Chamber
Combustion Liner
Fuel Nozzles
Spark-Pulgs
Transition Pieces
Cross Fire Tubes
Flame Detector
Combustion Chambers
Combustion Liners
Fuel Nozzles
Spark-Plugs
Transition Pieces
3.2.4 Turbine
Pada unit ini gas bakar bertemperatur tinggi dari unit combustion
dikonversikan ke daya putaran poros. Daya yang dibutuhkan sebagai
penggerak beban (generator) dan rotor kompresor di hasilkan oleh rotor
turbin 2 tingkat. Disetiap tingkatnya terdapat susunan sudu-sudu turbin
yang terpasang pada wheel turbin.
Gas bakar bertekanan tinggi dari unit combustion diarahkan oleh transition
piece (bagian akhir combustion) menuju tingat pertama turbine, melewati
turbine nozzle, yakni nozzle tingkat pertama. Begitu pula gas yang keluar
dari tingkat pertama menuju turbin tingkat kedua, dilewatkan ke turbin
nozzle, yakni nozzle tingkat kedua. Sebagian besar bagian turbin (kedua
wheel, kedua noozle dan shellnya) dialirkan udara pendingin, yang
disuplai dari unit kompresor, baik dari udara tingkat ke-4, ke-10 maupun
keluaran kompresor (baca penjelasan unit Air and Cooling System di
bagian Komponen Pendukung Gas Turbin).
3.2.5 Exhaust
Merupakan unit dari bagian turbin dimana gas bakar yang telah di
ekspansikan ke turbin di lepas ke udara. Secara umum terbagi atas 2, yakni
Exhaust Frame Assembly dan Exhaust Plenum. Di dalam exhaust frame
assembly yang terhubung langsung dengan turbin shell, terdapat gas
diffuser dan turning vane, dimana gas dari turbin keluar ke bagian exhaust
plenum. Exhaust frame sendiri terisolasi terhadap exhaust plenum melalui
expansion join, yang memberikan toleransi adanya ekpansi panas baik
arah radial maupun aksial terhadap exhaust frame. Exhaust plenum
merupakan box dimana gas keluaran di lepas melalui stack (cerobong) ke
udara bebas, atau melalui perangkat Heat Recovery (pemanfaatan kembali
panas gas keluaran) terlebih dahulu, lalu ke udara bebas.
Sebelum di lepas, udara dilewatkan dahulu ke unit silencer yang di instal
di dalam exhaust ducting di sisi akhir exhaust plenum. Unit silencer ini
berfungsi sebagai peredam noise yang dihasilkan di sisi turbin.
1. Start Up Control
Start Up Control membawa turbine dari zero speed sampai normal
operating secara aman dengan menyediakan aliran bahan bakar yang
tepat untuk membuat pengapian, accelerate turbine, melakukannya
sedemikian rupa untuk meminimalkan efek lelah pada hot gas path
selama sequence. Start Up Contol mempunyai 5 preset level untuk
preset level untuk FSR yaitu zero, fire, warmup, accelerate, dan max.
2. Acceleration Control
Acceleration adalah sebuah close control loop. Acceleration
control membandingkan TNH (Turbin Speed) dengan TNH dari
sample terakhir. Perbedaan keduanya mencerminkan percepatan
mesin actual akselerasi (TNHA) dibandingkan ke sebuah nilai
reference (TNHAR). FSRACC disesuaikan untuk meminimalkan
perbedaan keduanya menjadi nol. FSRACC digunakan untuk
membatasi tingkat dimana perubahan kecepatan mesin untuk
membatasi stress pada komponen rotor. Sebelum turbin mencapai full
speed, TNHAR bervariasi antara 0,1 dan 0,3 % per detik, tergantung
pada TNH.
3. Speed Control
6. Manual Control
Manual control adalah open loop yang mengijinkan operator untuk
menset batas atas untuk FSR. Tipikal, FSRMAN diset pada 100%.