Anda di halaman 1dari 4

Mengapa Banyak orang gagal tes CPNS !!

apa kabar semuanya, saya harap kalian semua sehat selalu...

di video sebelumnya saya telah membahas mengapa PNS jadi profesi primadona?? Kali
ini saya akan membahas apa saja yang membuat banyak orang gagal dalam tes cpns.
bersama saya mendy risamasu mari kita bahas dalam sekmen sok tau !!!

tes CPNS 2018 banyak sekali pelamar yang gagal mengkuti tes cpns dan di tes CPNS
2019 telah dibuka hari ini, jutaan orang mulai mendaftar, na sebelum anda mendaftar
wajib anda nonton video ini untuk mengatahui mengapa orang sering gagal dalam
melakukan tes cpns.

untuk mempermudah saya akan membagi mengapa orang tidak lulus berdasarkan tahapan
tes cpns

1. Administrasi
2. Seleksi SKD
3. Seleksi SKB

kita bahas yang pertama mengapa banyak orang tidak lolos administrasi?

pada tahun 2018 sebanyak 574.233 pelamar gagal seleksi adminitrasi berikut
perhatikan hal-hal berikut ketika mengikui seleksi CPNS

dari pengalaman bambangsulistio sebagai panitia seleksi cpns di berkata bahwa hal-
hal inilah yang harus diperhatikan dalam administrasi

1. Ketika Instansi membuka penerimaan, baca keseluruhan persyaratan dan


ketentuannya dengan baik-baik (yes,ini sangat penting untuk diketahui !!!!) contoh
pengumuman Penerimaan CPNS Kemdikbud 2017 klik disini

2. Fokus membaca pada bagian Formasi,, Jangan Sampai Salah Jurusan, Penyebab
Kegagalan Terbanyak�

3. Pahami Alur Pendaftaran


Ada 2(dua) proses dalam penerimaan CPNS ini pada tahap seleksi berkas, yaitu
mengunggah berkas secara daring atau mengirimkannya lewat POS. Dalam kasus
Kemendikbud, pendaftaran dilakukan secara mandiri di laman registrasi CPNS. Ketika
mendaftar, PASTIKAN data yang dimasukkan benar, karena nantinya panitia akan
mencocokkan mulai dari Nomor KTP, Nama, Tanggal dan tempat lahir, formasi,
kualifikasi, hingga IPK dari pelamar yang harus melebihi persyaratan yang
ditetapkan. Pernah saya menemui seseorang dengan IPK nyaris sempurna (red: 3,97)
gagal di tahap seleksi berkas gara-gara menuliskan nama yang tidak sesuai ( misal
nama KTP+Ijazah Suranto), ditulis Anto

4. Ketidaktelitian dan Ketidaksesuaian bikin Gagal


Ini sih, sekali tidak sesuai, maka panitia siap untuk melakukan autokill terhadap
berkas yang kamu kirimkan. Dalam Kasus Kemendikbud, dokumen-dokumen yang disiapkan
harus sesuai betul dengan apa yang telah diisikan di formulir registrasi

Nomor KTP, pastikan nomor KTP yang ditulis sesuai dengan KTP yang dilampirkan

Nama yang sesuai KTP, patokan yang digunakan adalah nama sesuai KTP, jika tidak
sesuai, maka panitia akan cek ke Ijazah. Jika semuanya berbeda, jangan harap teman-
teman lolos seleksi administrasi. Ada juga kecerobohan yang menyebabkan nama
ditulis kosong, atau hanya gelar yang muncul pada isian nama, entah mengapa bisa
begitu, tapi yang jelas pasti ada faktor human error disana.
Umur, batas umur harus diperhatikan ! jangan sampai pada saat melamar usia teman-
teman di atas 35 tahun per tanggal yang ditetapkan, jika lebih dari usia tersebut,
hmmm.. maka siap-siap berkas langsung di coret-coret oleh panitia, #kejamnyaa !
Dalam kasus Kemendikbud, saya jarang (hampir tidak pernah) menemui berkas pelamar
dengan usia yang melebihi ketentuan yang ditetapkan.

Kualifikasi Akademik, sudah pasti lah ya ini seperti yang dijelaskan pada poin 2 di
atas

Nomor Ijazah , hmm hal yang sepele tapi sering keliru karena kadang tidak ditulis
lengkap. Misal nomor Ijazah yang tertera (biasanya di kiri atas Ijazah) adalah ABC-
999299. Maka harus semua lengkap dituliskan. Jika ada saja ketidaksesuaian, maka
panitia berhak untuk menggugurkan peserta

Tanggal Ijazah, ini juga merupakan hal yang VITAL ! Sangat vital karena banyak
pelamar yang keliru dalam menuliskan tanggal Ijazah. Tanggal Ijazah yang dimaksud
adalah tanggal diberikannya kelulusan , bukan tanggal yudisium adalah tanggal
lulus. Saya banyak menemui pelamar dari kampus lulusan ternama gagal dalam seleksi
admin gara-gara salah menuliskan tanggal Ijazah. Kesalahan yang tidak seberapa tapi
sangat berarti. Beruntunglah kamu jika di Ijazah hanya tertera satu tanggal saja.
Contoh dalam gambar yang diambil di atas, tanggal kelulusan yang tepat adalah 11
Maret 2013, bukan 1 Maret 2013 (tanggal yudisium).

5. Jangan Asal Legalisir dan coba lakukan print Scan !


Setiap Kementerian / Lembaga biasanya memiliki aturan khusus (apakah harus yang
terbaru, siapa yang harus melgalisir, apakah ttd cap diperbolehkan?) mengenai
penggunaan cap dan tanda tangan basah pada legalisir. Pada kasus Kemendikbud, cap
basah dan tanda tangan basah adalah hal yang penting. Jadi wajib diusahakan bahwa
Ijazah dan Transkrip yang digunakan disahkan oleh pejabat yang berwenang (baca
Perka BKN Nomor 11 Tahun 2002 mengenai siapa yang berhak melegalisir
Ijazah/Transkrip,

Oh ya, jangan coba-coba melakukan print hasil scan Ijazah dan Transkrip, pasti
bakal ketahuan, mending keluarkan effort sedikit ke kampus dan lakukan sesuai
prosedur

P.S. : Apakah boleh legalisiran tahun yang lama ? selama seleksi kemarin sih tidak
dipermasalahkan

6. Jika kamu lulusan Cumlaude, wajib akreditasi A ,Prodi dan Institusi


Selain IPK yang memang wajib diatas 3,50, maka Akreditasi A pada Institusi dan
Program Studi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) juga wajib
diperhatikan ya! Akreditasi yang dimaksud adalah pada saat lulus, bukan akreditasi
tahun sekarang. Jadi kamu harus tahu betul akreditasi kampus dan prodi jika berniat
untuk melamar formasi ini, dan memeprsiapkan bukti sertifikat akreditasi yang
dimaksud.

Oh ya Panitia biasanya memiliki basis data akreditasi kampus dan program studi
secara kronologis, jadi bisa melakukan cek secara detail akreditasi dari kampus dan
prodi meskipun pelamar sudah lulus bertahun-tahun silam.

kita masuk yang ke dua Faktor yang menyebabkan banyak yang tidak lulus SKD

banyak peserta tidak lolos dalam seleksi CPNS pemerintah pusat tahun 2018. Mereka
kebanyakan gagal dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) akibat terlalu sulitnya soal
Tes Karakteristik Pribadi (TKP), yang diikuti setelah dinyatakan lolos seleksi
administrasi, dan Tes Potensi Diri (TPA). TKP termasuk kategori tes psikologi.
diketahui akibatnya banyak formasi jabatan CPNS 2018 kosong untuk tahap Seleksi
Kompetensi Bidang (SKB). Tes Karakteristik Pribadi CPNS termasuk kategori tes
psikologi, yang akan mengukur kemampuan peserta dalam beberapa hal. Tipe soal TKP
tak memiliki pilihan jawaban salah. Hanya dirancang agar pelamar memilih jawaban
dengan poin paling tinggi, dari 1 sampai 5.

Soal TKP SKD CPNS 2018 memiliki model yang benar-benar berbeda dengan tes CPNS
tahun-tahun sebelumnya. Mata ujian ini memiliki karakteristik amat sulit karena
memiliki jawaban amat mengecoh. Karena, pilihan jawabannya seluruhnya terlihat
benar. Itulah yang membuat para pelamar kesulitan memilah mana pilihan jawaban
berpoin tinggi dan rendah.

Kesulitannya makin bertambah, karena waktu pengerjaan yang dinilai mepet, membuat
banyak pelamar kehabisan waktu. Karena itu, rata-rata berkesimpulan tingkat
kesulitan soal TKP SKD CPNS 2018 berlipat-lipat.

Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja kepada


wartawan, Senin (12/11/2018), mengatakan, yang tidak lolos seleksi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) pemerintah pusat mayoritas tersangkutnya di TKP. Tapi bukan
berarti buruk. �Kalau kita bicara passing grade 143. Sementara banyak yang terbaik
TIU tinggi, kemudian TWK tinggi, tapi TKP 140, 142 bukan berarti anak-anak yang
nggak punya karakterisitik.�

Untuk melewati tahap SKD CPNS 2018, pelamar harus melewati angka passing grade yang
telah ditentukan pada tiap jenis soal. Pada soal Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
pelamar harus meraih ambang batas minimal 143. Untuk tes intelegensi umum (TIU),
nilai minimalnya adalah 80. Sedangkan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) paling tidak
nilainya adalah 75.

Jika tak mampu melewati batas nilai minimal itu, langsung dinyatakan gugur walaupun
memiliki nilai total tinggi. Dari hasil tes saat ini diketahui, jumlah peserta
lulus SKD CPNS 2018 jadi sedikit.

Melihat hasil tes yang kurang menggembirakan, Kementerian Pendayagunaa Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyiapkan strategi menambah jumlah lulusan
CPNS. Tujuannya, mengatasi sedikitnya jumlah peserta yang lolos Seleksi Kompetensi
Dasar (SKD) CPNS.

Sedikitnya, ada dua opsi yang bakal ditempuh pemerintah, yakni menurunkan ambang
batas (passing grade) atau mengambil peserta berdasarkan ranking teratas. Kebijakan
yang baru itu tidak berpengaruh pada kualitas CPNS. Tidak ada yang sifatnya
menurunkan kualitas, karena nanti yang akan terpilih kalau ada kebijakan baru yang
terbaik. Setiawan mengatakan, pihaknya akan mencari peserta terbaik.

dan yang terakhir Faktor penyebab tidak lulus SKB

sedikit info Peserta yang tidak lolos passing grade (PG) dapat mengikuti SKB jika:
1. Ada formasi yang kosong karena tidak ada satupun pelamar yang lolos PG
2. Menduduki peringkat tiga terbaik untuk masing-masing formasi yang kosong karena
tidak ada yang lolos PG
3. Formasi yang kosong 1 kursi maka peringkat 1-3 terbaik ikut SKB
4. Formasi yang kosong 2 kursi maka peringkat 1-6 tebraik ikut SKB
5. Syarat peserta yang tidak lolos PG bisa ikut SKB akumulasi nilai SKD minimal 255
untuk pelamar umum dan 220 untuk formasi khusus papua, disabilitas, dan eks tenaga
honorer K2

namun jika telah sampai di tes SKB itu tandanya sudah ada kemungkinan untuk lulus
karena SKB hanya mencari siap

Anda mungkin juga menyukai