Anda di halaman 1dari 4

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.

02
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 01.07.03

PEDOMAN

PENGADAAN OBAT BILA STOK KOSONG DI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT TINGKAT IV 01.07.03

PADANGSIDIMPUAN

RUMAH SAKIT TK-IV 01.07.03


DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.02
RUMAH SAKIT TINGKAT IV 01.07.03

PEDOMAN PENGADAAN OBAT BILA STOK KOSONG DI INSTALASI FARMASI


RUMAH SAKIT TINGKAT IV 01.07.03 PADANGSIDIMPUAN

Obat tidak tersedia adalah kondisi dimana obat yang diresepkan oleh dokter

tidaktersedia di rumah sakit dikarenakan stok kosong atau tidak masuk dalam

formularium rumahsakit. Apabila obat tidak tersedia ataupun persediaan obat habis di

rumah sakit, maka apotekrekanan harus menyediakan obat tersebut, agar pelayanan

resep yang datang tidak terjadipenundaan pelayanan dan dapat be{alan dengan baik.

Jika obat yang diresepkan kosong danobat namun obat itu terdapat dalam formularium

maka disarankan untuk mengkonfirmasidokter penulis resep untuk alternatif

penggantian obat lain dengan komposisi yang sama. Jikaobat yang diresepkan oleh

dokter tidak tersedia di rumah sakit dikarenakan stok kosong atautidak masuk dalam

formularium rumah sakit, maka diberikan copy resep. Copy Resep adalahsalinan resep

dokter karena:

1. Pasien minta dibuatkan salinan resep.

2. Pasien membeli sebagian.

3. Resep dengan tulisan iter dimana belum mengulang pembeliannya sesuai iter.

4. Sebagian obat tidak tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dimana atas

permintaan dokter dan pasien tidak boleh diganti.

5. Obat tidak dibeli pasien

Pelayanan pembeli obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit

berlaku untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan dimana obat tersebut:

1. Stok yang tersedia di RS habis/kosong.

2. Obat di luar formularium


3. Obat tersebut bukan merupakan suplemen.

Prosedur

1. Pembuatan Copy Resep harus terkendali dan ditujukan untuk kepentingan pasien

2. Petugas harus menggali informasi pasien dan mampu memberi motivasi jika ada

obat yang tidak dibeli pasien atau dibeli sebagian.

3. Petugas wajib mencari alternatif pengganti (subsitusi) jika dokter menulis resep

obat non-formularium atau stok farmasi kosong dengan memperhatikan aspek

farmasetik dan klinis dari sediaan obat tersebut.

4. Apoteker diperbolehkan mengganti resep obat-obatan dan atau alat kesehatan

dari dokter tanpa harus melakukan konfirmasi sejauh kandungan dan kegunaan

obat-obatan dan atau alat kesehatan yang diresepkan tersebut sebanding secara

kelas farmakologi dan atau nama generik.

5. Penulisan Copy Resep harus memperhatikan:

a. Penulisan nama obat harus sesuai ISO/MIMS

b. Jika tidak ada di kedua buku tersebut wajib konfirmasi kepada dokter

penulis resep tentang zat aktif obat tersebut kemudian menuliskan zat aktif

obat di sebelah tulisan brand name nya dalam tanda kurung. Bila kekuatan

sediaan dari suatu produk obat lebih dari satu maka dosis yang dikehendaki

harus ditulis dengan jelas sesuai dengan resep asli dari dokter.

c. Aturan pakai (signa) harus jelas dan benar sesuai resep asli dari dokter.

d. Keterangan jumlah yang telah diserahkan atau dibeli harus jelas dan benar

(jika resep ada tulisan iter pemberian pertama beri keterangan det orig,

selanjutnya det iter 1x dan seterusnya sejumlah angka iter resep asli).
6. Copy Resep karena obat non-formularium menjadi tugas Apoteker Jaga untuk

mengkonfirmasikan dan memastikan dibelikan di apotek luar atau diganti dengan

sediaan yang ada.

7. Copy Resep karena obat formularium yang stoknya habis bisa dibeli di apotek

luar atau diganti dengan sediaan yang ada.

Ditetapkan di Padangsidimpuan
Pada tanggal 05 Januari 2018

Anda mungkin juga menyukai