Anda di halaman 1dari 55

Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek

Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

INDIKATOR PENYELENGGARAAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT

Tatanan : 1
Kawasan Permukiman Sarana &
Prasarana Sehat

TAHUN 2017

0
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Indikator Khusus Tatanan 1.


Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
INDIKATOR KHUSUS
1. Kawasan Permukiman Sarana & Prasarana Sehat
(6000)

UDARA BERSIH
1 Adanya program udara Di Kabupaten Trenggalek
bersih Program Udara Bersih
a. SK Bupati/Walikota dilaksanakan dengan berbagai
dan kegiatan 100 kegiatan, diantaranya : 1)
b. Kegiatan tanpa SK 75 Program Pengembangan Kota
Hijau/ P2KH, 2) Gerakan
c. SK dalam proses
penanaman pohon, 3) Penetapan
tanpa kegiatan 50
Kawasan Bebas Merokok , 4)
d. Tidak ada 25 Pengendalian pencemaran, 5)
75
Pengembangan Hutan Kota, 6)
Pengembangan Ruang Terbuka
Hijau (RTH), 7) Kampung Hijau,
8) Car Free Day, 9) Pengelolaan
Persampahan 10) Fasilitas
berjalan kaki; dan Trenggalek My
Darling (Masyarakat sadar
Lingkungan)
2 Himbauan penggunaan Di Kabupaten Trenggalek sudah
Bahan Bakar Minyak ada himbauan mengenai
(BBM) rendah sulfur dan penggunaan Bahan Bakar
efisiensi energi, melalui Minyak (BBM) rendah sulfur dan
Surat edaran, Surat efisiensi energi melalui
Keputusan, billboard, leaflet/poster, brosur, media
leaflet, brosur, Media cetak dan elektronik (Data
cetak, dan elektronik. 100 Terlampir)
a. Empat atau lebih 100
b. Tiga 75
c. Dua 50
d. Satu 25
e. Tidak ada 0
3 Adanya peraturan yang Telah ditetapkan Perda No. 7
mengatur KTR (kawasan Tahun 2016 Tentang Kawasan
tanpa rokok) Bebas Rokok. (Data Terlampir)
a. Peraturan Daerah 100
b. Peraturan Bupati / 100
Walikota 75
c. SK Bupati/Walikota 50
d. Tidak ada 0

4 (Incidence) penyakit Penemuan Kasus Penderita ISPA


ISPA/ Pneumonia / Pneumonia di Kabupaten
a. Menurun dari tahun 100 Trenggalek tahun 2013 sebesar
lalu 52,08% menurun menjadi 51,39
b. Tetap 50 0 % pada tahun 2014 dan
meningkat jadi 88,21% pada
c. Meningkat dari 0 Tahun 2015. (Data Terlampir)
tahun lalu

1
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
5 Frekuensi Melaksanakan Uji kualitas udara ambient sesaat
uji kualitas udara dilaksanakan sekali dalam
ambient sesaat setahun. (Data Terlampir)
a. Dua kali atau lebih 100
dalam satu tahun 100
b. Sekali setahun 50

c. Tidak melaksanakan 0
uji kualitas udara
6 Pelaksanaan program Pelaksanaan Program Udara
udara bersih melalui 5 Bersih di Kabupaten Trenggalek
gerakan : 1 milyar lebih dari 4 gerakan / kegiatan,
pohon, car free day, seperti Car Free Day, Kawasan
kawasan tanpa rokok, Bebas Asap Rokok, Ruang
fasilitas bersepeda dan Terbuka Hijau, Gerakan
berjalan kaki Penanaman 1 Milyar Pohon, dan
a. Melaksanakan empat 100 fasilitas berjalan kaki. (Data
gerakan atau lebih Terlampir)
100
b. Melaksanakan tiga 75
gerakan
c. Melaksanakan dua 50
gerakan
d. Hanya 25
Melaksanakan Satu
gerakan
e. Tidak melaksanakan 0
7 Penggunaan energy Penggunaan energi alternatif di
alternatif yang ramah Kabupaten Trenggalek antara
lingkungan : solar sel, lain penggunaan : 1) kompor
kompor LPG, LPG, 2) solar cell (Penerangan
Pemanfaatan gas metan, Jalan Umum/PJU di Kecamatan
geotermal, dan Tugu dan Durenan), 3)
microhydro. pembuatan biogas dari limbah/
a. Menggunakan empat 100 kotoran ternak dan manusia
atau lebih energy (pemanfaatan gas metan)
alternative (Kecamatan Trenggalek,
100 Bendungan, Karangan, dan
b. Menggunakan tiga 75
energy alternatif Gandusari), dan 4) Mycrohydro
c. Menggunakan satu 50 (Kecamatan Bendungan)
sampai dua energy
alternatif
d. Menggunakan bahan 0
bakar tidak ramah
lingkungan (minyak
tanah, briket batubara,
kayubakar).
8 Kategori indeks kualitas Data Indeks Kualitas Udara
udara : adalah komponen pembentuk
a. Baik Indeks Kualitas Lingkungan
100 Hidup (IKLH). Indeks Kualitas
b. Sedang 75 Udara Tahun 2015 sebesar 89,98
100
c. Tidak Sehat % dan masuk kategori Baik.
50 (Data terlampir)
d. Sangat tidak sehat 25
e. Berbahaya
0
AIR SUNGAI BERSIH
9 Kebijakan dalam Telah ada himbauan berupa
pengelolaan sungai larangan membuang sampah dan
75
a. SK Bupati/Walikota limbah ke sungai. Kegiatan yang
dan kegiatan 100 dilakukan adalah ProKaSih

2
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
b. Kegiatan tanpa SK 75 (Program Kali Bersih). Lokasi :
c. SK dalam proses Sungai Bagong dan Sungai
tanpa kegiatan 50 Ngasinan, Kecamatan Trenggalek
d. Tidak ada
0
10 Kondisi kebersihan Masih relatif bersih namun
sungai belum 100% bersih dari sampah
a. Bersih dari sampah 100 100 dan tinja
dan tinja
b. Ada sampah dan tinja 0
11 Kondisi bantaran sungai Tidak ada bantaran sungai di
Kabupaten Trenggalek yang
a. Bebas dari bangunan 100
terdapat bangunan liar.
liar
b. Ada beberapa 50 100
bangunan liar
c. Penuh dengan 0
bangunan liar
12 Melakukan pemantauan Pemantauan Sungai selama ini
sungai dilakukan oleh Badan Pengelola
a. Secara rutin setiap 100 Daerah Aliran Sungai Brantas
bulan 100 (Lokasi di Desa Ngadirenggo
b. Tidak rutin 50 Kecamatan Pogalan)
c. Tidak sama sekali 0
13 Nilai Indeks Kualitas Air Berdasarkan hasil laporan
a. Baik 100 petugas sanitasi puskesmas
mengenai inspeksi sarana
b. Tercemar ringan 75 sanitasi air bersih yang
c. Tercemar Sedang 50 100 memenuhi syarat (baik) Tahun
2014 sebesar 75,25%, sedangkan
d. Tercemar berat 0
Tahun 2015 meningkat menjadi
76,50 %, dan tergolong kategori
baik.
14 Keterlibatan masyarakat Masyarakat terlibat langsung
dalam pengelolaan dalam pengelolaan sungai seperti
sungai : kerja bakti, kerja bakti membersihkan tepi
peningkatan sungai, peningkatan
keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati sungai,
sungai, pelestarian pelestarian bantaran sungai,
bantaran, tidak BAB di tidak buang air besar dan tidak
sungai, dan tidak buang buang sampah di sungai
sampah di sungai
a. Terlibat dalam empat 100
atau lebih kegiatan 100
b. Terlibat dalam tiga 75
kegiatan
c. Terlibat dalam dua 50
kegiatan
d. Terlibat dalam satu 25
kegiatan
e. Masyarakat tidak 0
terlibat dalam
pengelolaan sungai
PENYEDIAAN AIR BERSIH
INDIVIDU DAN UMUM
15 Cakupan pelayanan air Cakupan pelayanan air bersih di
bersih Kabupaten Trenggalek tahun
a. Meningkat sesuai 100 100 2014 adalah 53,45 %, sedangkan
target Kab/Kota Tahun 2015 meningkat menjadi
b. Tetap 50 56,52 %. Presentase penduduk

3
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
c. Menurun 0 yang memiliki akses terhadap air
bersih di Kabupaten Trenggalek
tahun 2015 adalah 99 %. Pada
dasarnya kebutuhan air bersih
penduduk Kabupaten Trenggalek
sebagian besar masih
mengandalkan air bawah tanah
melalui sumur. (Data Terlampir)

16 Cakupan kualitas air Cakupan kualitas air minum


minum Kabupaten Trenggalek tahun
a. Meningkat sesuai 100 2014 sebesar 53,45 %,
target Kab/Kota meningkat menjadi 56,52 %.
b. Tetap 50 Produksi Air Minum pada tahun
100 2015 yang tercatat pada PDAM
c. Menurun 0
Kabupaten Trenggalek sebanyak
1.960,155 m3. Hasil produksi
disalurkan pada 11.105
pelanggan. (Data Terlampir)

PEMBUANGAN AIR LIMBAH


DOMESTIK (RUMAH TANGGA)
17 Presentase penduduk Penduduk dengan akses jamban
yang menggunakan sehat tahun 2014 sebesar 81,8%,
jamban sehat 64% sedangkan tahun 2015 mencapai
a. Sesuai target 100 89% (Data Terlampir)
100
b. 60- < 64% 50
c. < 60% 0

18 Kelurahan/Desa Stop Jumlah Desa/Kelurahan SBS di


Buang Air Besar Kabupaten Trenggalek dari tahun
Sembarangan (SBS) 2013 sampai tahun 2015
a. Meningkat dari tahun 100 cenderung meningkat. Jumlah
lalu Desa/Kelurahan SBS Tahun
b. Tidak meningkat 0 2013 sebanyak 65 Desa.
100 Sedangkan Tahun 2014 Jumlah
Kelurahan/Desa SBS meningkat
menjadi 69 Desa, sedangkan
Tahun 2015 kembali meningkat
menjadi 70 Desa. (Data
Terlampir)

19 Upaya Pemda Telah tercapai sesuai target.


mendorong masyarakat Dimana dalam rangka
tidak BAB sembarangan mendorong masyarakat tidak
a. Ada dan target BAB sembarangan telah
100 ditetapkan Perbup No 5 Tahun
tercapai
b. Ada dan target tidak 2009 Tentang STBM. Tahun
50 100 2014 penduduk dengan akses
tercapai
jamban sehat sebesar 81,8%
sedangkan pada tahun 2015
c. Tidak ada 0 sebesar 89%. (Data Terlampir)

20 Perencanaan drainase Ecodrain merupakan konsep


Memperhatikan Konsep pengelolaan saluran drainase
Eco-Drain secara terpadu berwawasan
a. Ya, menyeluruh di 100 50 lingkungan. Sebagian wilayah
semua wilayah perkotaan di Kabupaten
b. Hanya di sebagian 50 Trenggalek telah menerapkan
wilayah eco-drain untuk mengurangi

4
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
c. Tidak ada 0 genangan air pada saat hujan.
21 Program Pemda dalam Dalam pembangunan drainase di
mendorong Peran Serta wilayah Kabupaten, Kecamatan,
Masyarakat (PSM) pada maupun Desa/Kelurahan, selalu
pembangunan drainase melibatkan masyarakat yang
a. Ada dan masyarakat dilaksanakan secara gotong-
berperan aktif 100 royong. Pemda talah memberikan
b. Ada dan hanya 50 dana stimulant untuk
sebagian masyarakat pembangunan drainase kepada
100
yang berperan aktif masyarakat karena dengan dana
c. Tidak ada masyarakat 0 stimulant di harap peran serta
yang berperan aktif masyarakat dalam membangun
lingkungan lebih nyata serta
hasil yang di capai melebih bisa
berkembang.

22 Peran aktif masyarakat Masyarakat berperan aktif


melaporkan adanya melaporkan adanya genangan
genangan kepada dinas terkait Kabupaten
a. Semua berpartisipasi Trenggalek. Di Kabupaten
100 100 Trenggalek jarang terjadi
b. Sebagian 50
genangan.
berpartisipasi
c. Tidak ada masyarakat 0
yang terlibat
23 Keterlibatan PSM & Kegiatan pemeliharaaan sistem
Swasta dalam Operasi & drainase berupa kerja bakti
Pemeliharaan Sistem pembersihan drainase oleh
Drainase masyarakat dan swasta.
a. PSM dan Swasta Keterlibatan peran serta
terlibat 100 masyarakat dan swasta dalam
b. PSM saja Operasi dan Pemeliharaan Sistem
75
100 Drainase adalah dengan kerja
c. Swasta saja yang bakti lingkungan, menjaga
terlibat 50 kebersihan saluran drainase
d. Tidak ada yang 0 dengan tidak membuang sampah
terlibat di saluran drainase agar drainase
dapat berfungsi dengan baik.

24 Berfungsinya Saluran Saluran drainase di wilayah


drainase perkotaan dan pedesaan
a. Berfungsi seluruhnya 100 sebagian besar berfungsi dengan
50
baik
b. Berfungsi sebagian 50
c. Tidak berfungsi 0
25 Keterlibatan masyarakat Semua masyarakat terlibat dalam
dalam proses proses pengelolaan dan
pengelolaan dan pemeliharaan drainase kawasan
pemeliharaan drainase permukiman wilayah perkotaan
Kawasan permukiman terutama dalam menjaga
a. Semua terlibat kebersihan saluran drainase agar
100
tetap berfungsi dengan baik.
b. Sebagian yang terlibat 50 50 Masyarakat bertanggung jawab
c. Tidak ada yang terlibat 0 penuh dalam proses serta
pemeliharaan drainase di
kawasan permukiman. Apabila
terjadi kerusakan masyarakat
akan melakukan perbaikan
dengan cara gotong-royong.

5
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
26 Cakupan pelayanan dan Cakupan pelayanan dan akses
akses masyarakat masyarakat terhadap sarana dan
terhadap prasarana dan prasarana air limbah (50-75%)
sarana air limbah (baik dimana yang telah melaksanakan
system setempat RSUD, Puskesmas, Klinik
maupun system kesehatan, Sekolah, Perumahan,
terpusat) : Pabrik (Pabrik Gendorukem-
a. > 75% 100 Trenggalek, Pabrik Playwood-
100
Tugu, Pabrik Tepung Ikan-
b. 50 - 75% 75 Watulimo), Sentra-Sentra
a. < 50% 50 Industri Pengolahan (Sentra
Industri Pengolahan Bengkorok-
Watulimo)

27 Instalasi Pengolahan Air IPAL Domestik di Kabupaten


Limbah (IPAL) domestik Trenggalek semua berfungsi
a. Ada dan berfungsi dengan baik
100
100
b. Ada dan tidak
berfungsi 75
c. Tidak ada 0
28 Instalasi Pengolahan Tidak ada
Lumpur Tinja (IPLT)
a. Ada, dengan 100
kapasitas memadai
b. Ada, dengan 50 0
kapasitas kurang
memadai
c. Tidak ada 0

29 Truk tinja beroperasi Di kabupaten Trenggalek sudah


masuk ke Instalasi ada truk tinja namun milik
Pengolahan Lumpur swata serta jumlah masih kurang
Tinja (IPLT) memadai.
a. Ya, seluruhnya 100
50
b. Ya, sebagian 50
c. Tidak satupun truk
yang mengirim ke IPLT

0
30 Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan permukiman
umum di lingkungan secara umum bersih. Untuk
permukiman mendukung dan menjaga agar
a. Bersih 100 kondisi lingkungan tetap bersih,
hijau dan asri setiap tahun
b. Kotor 0
dilaksanakan lomba Kampung
Bersih dan Hijau oleh Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten
Trenggalek. Lomba Kampung
Bersih dan Hijau dilaksanakan di
100 wilayah Kabupaten Trenggalek.
Selain itu juga ada Lomba Desa
PHBS, lomba HKG dan lomba
PSN DBD. Secara periodik
diadakan lomba desa bersih juga
STBM. (Data Terlampir)

6
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI

PENGELOLAAN SAMPAH
31 Penanganan sampah Penanganan sampah di
meliputi kegiatan : Kabupaten Trenggalek di
Melaksanakan perkotaan dan sebagian
pemilahan, perdesaan, kegiatannya berupa
pengumpulan, pengumpulan dan pemilahan
pengangkutan, sampah di rumah tangga,
pengolahan dan pembentukan bank sampah,
pemrosesan akhir pengolahan sampah berupa
a. Melaksanakan 100 pembuatan kompos dan
pengumpulan, kerajinan dari sampah
100
pengangkutan,
pengolahan dan
pemrosesan akhir
b. Melaksanakan 75
pengumpulan dan
pengangkutan
c. Tidak ada 0
penanganan sampah

32 Implementasi Pengelolaan sampah dengan


Pengelolaan sampah prinsip 3 R :, bank sampah 25
dengan prinsip 3R : buah, biogas dan daur ulang
Komposting, bank
sampah, biogas, daur
ulang.
a. Empat Implementasi 100 100
b. Tiga implementasi 75
c. Dua implementasi 50
d. Satu Imlementasi 25
e. Tidak ada 0

33 Tempat pemrosesan Lahan TPA di Kec. Bendungan


akhir Sampah tidak relatif jauh dari permukiman,
mencemari lingkungan sehingga aman dari keluhan
a. Sel sampah ditutup 100 masyarakat. Proses yang dipakai
secara berkala, leachate adalah Sanitarian Land Fill.
dikelola & gas dikelola
(sanitary landfill/control
landfill) 100
b. Sel sampah ditutup 75
sec berkala, licit dikelola
c. Sel sampah ditutup 50
sec berkala
d. Open dumping 0

34 Pengelolaan gas metana Sudah ada beberapa masyarakat


di TPA yang mengelola sampah menjadi
a. Dikelola dan gas metana, akan tetapi
dimanfaatkan 100 pengelolaan gas metana di TPA
b. Dikelola, belum belum dimanfaatkan secara
dimanfaatkan (dibakar) 50 maksimal. Rencana pengelolaan
50 gas metana akan dilaksanakan,
c. Tidak ada pengelolaan 0
dikelola dan dimanfaatkan di
TPA Srabah Kecamatan
Bendungan pada Tahun 2016.

7
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
35 Lama pengumpulan Pengumpulan sampah di TPS
sampah di TPS dilakukan setiap hari
a. 1 x 24 jam 100
b. 2 x 24 jam 100
50
c. 2 hari 0

36 Angka jentik aedes di Angka Bebas Jentik (ABJ)


perumahan/pemukiman Kabupaten Trenggalek tahun
a. Bebas jentik (95%) 100 2014 adalah 86,48% sedangkan
tahun 2015 turun menjadi
b. Bebas jentik 80%- 50
84,80% (Data Terlampir). Kasus
<95%)
Demam Berdarah Dengue (DBD)
c. Bebas jentik <80% 0
yang tercatat dan terlaporkan
pada tahun 2015 sebanyak 677
50 kasus, naik dari tahun 2014
sebanyak 301 kasus. Dengan
Incidens Rate sebesar
98,2/100.000 penduduk. Upaya
pencegahan telah dilakukan
dengan gerakan pemberantasan
sarang nyamuk.

PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
37 PSN dan Jumat Bersih Kegiatan PSN dan Jum’at Bersih
berjalan dengan baik di Kabupaten Trenggalek berjalan
a. Berjalan baik dengan baik. Di Kabupaten
100
Trenggalek telah dilaksanakan
b. Berjalan kurang baik 50 Gerakan Pemberantasan Sarang
c. Tidak dikerjakan 0 Nyamuk (PSN) dan Pemeriksaan
Jentik Berkala (PJB) atas
kerjasama Dinas Kesehatan, PKK
dan Forum Kabupaten Sehat.
50 Kegiatan PSN telah berjalan pada
semua desa / kelurahan di
wilayah Kabupaten Trenggalek,
baik di perumahan, sekolah
maupun tempat umum lainnya.
Kegiatannya menyatu dengan
Desa Siaga maupun Desa Sehat,
sedangkan di sekolah menginduk
pada UKS.

38 (Incidence) kasus Di Kabupaten Trenggalek kasus


filariasis (kaki gajah) filariasis (kaki gajah) dari tahun
a. Menurun dari tahun 100 2013 jumlahnya 25 kasus,
lalu Tahun 2014 kasus filariasis
b. Tetap 50 0 ditemukan menurun menjadi 24
kasus, sedangkan Tahun 2015
c. Meningkat dari tahun 0
menjadi 26 kasus (Data
lalu
Terlampir)

39 Perumahan/pemukiman Kondisi geografis Kabupaten


Bebas banjir Trenggalek adalah daerah
a. Bebas banjir pegunungan sehingga hanya
100
50 beberapa desa yang rawan banjir.
b. menurun 50
c. selalu banjir 0

8
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
40 Jumlah rumah sehat Jumlah rumah sehat di
Kabupaten Trenggalek meningkat
a. Meningkat dari tahun
dari 12,21% (th. 2013) menjadi
lalu 100
100 31,64 (th. 2014) dan kembali
b. Tetap 50 meningkat pada Tahun 2015
c. Menurun dari tahun menjadi 62,8% (Data Terlampir)
lalu
0
41 Incidence/kasus Tb Paru Penemuan kasus TB Paru di
Kabupaten Trenggalek menurun
a. Menurun dari tahun
yaitu tahun 2013 sebanyak 729
lalu 100
kasus, sedangkan tahun 2014
b. Tetap 50 100 menurun menjadi 580 kasus dan
c. Meningkat dari tahun 0 pada tahun 2015 menjadi hanya
lalu 431 kasus. (Data Terlampir)

42 KLB penyakit diare, DBD Jumlah kasus diare yang


atau malaria ditangani di Kabupaten
a. Menurun dari tahun Trenggalek pada tahun 2015
lalu 100 dilaporkan sebanyak 15.296
b. Tetap 50 kasus, sedangkan tahun 2014
sebanyak 14.895 kasus. KLB
c. Meningkat dari tahun 0
diare tahun 2014-2015 tetap 1
lalu
kejadian. Kasus DBD yang
tercatat dan terlaporkan pada
50 tahun 2015 sebanyak 677 kasus,
sedangkan tahun 2014 sebanyak
301 kasus. Kasus malaria di
Kabupaten Trenggalek paling
banyak ditemukan di Kec.
Dongko. Pada tahun 2014
jumlah kasus malaria yang
ditemukan sebanyak 77 kasus,
sedangkan tahun 2015 sebanyak
91 kasus. (Data Terlampir)
43 Jumlah Desa/kelurahan Semua desa/ kelurahan di
yang memiliki sarana Kabupaten Trenggalek sudah ada
pelayanan kesehatan fasyankes berupa Poskesdes (157
(UKP atau UKM) Poskesdes). (Data Terlampir)
a. > 75% ada dan aktif 100 100
b. 50 - 75% ada dan
aktif 50
c. < 50% ada dan aktif 0

44 Prosentase posbindu 22 puskesmas di Kabupaten


dikabupaten kab/kota Trenggalek ada Posbindu. (Data
sesuai dengan jumlah Terlampir)
puskemas :
a. 10% dari jumlah 100 100
puskesmas
b. 5% dari jumlah
puskesmas 50
c. Tidak ada
0
45 Jumlah Desa Siaga aktif Jumlah Desa Siaga aktif di
a. Lebih dari 75% 100 Kabupaten Trenggalek sebanyak
157 (100%) (Data Terlampir)
b. 50% - 75% 75
100
c. 25% - <50% 50
d. Kurang dari 25% 0

9
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
46 Puskesmas dengan Pelayanan klinik sanitasi di
pelayanan Klinik Kabupaten Trenggalek telah
Sanitasi dilaksanakan oleh Petugas
a. Lebih dari 75% 100 Sanitasi di seluruh puskesmas
(22 puskesmas) kegiatannya
b. 50%-75% 75
100 meliputi di dalam gedung dan di
c. 25%-<50% 50 luar gedung. (Data terlampir)
d. Kurang dari 25% 0

47 Program wajib tanam Program penghijauan di


pohon bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek berjalan
a. SK Bupati/Walikota 100 dengan baik, baik pada
dan kegiatan perumahan, sekolah, tempat
b. Kegiatan tanpa SK 75 umum, perkantoran maupun
tempat kerja yang difasilitasi oleh
c. SK dalam proses 50 100 Kantor Lingkungan Hidup dan
tanpa kegiatan
Dinas pertanian, kehutanan dan
d. Tidak ada 0 perkebunan Kab. Trenggalek.
(Data Terlampir)

PERTAMANAN DAN HUTAN


KOTA
48 Tersedia taman dan Terdapat taman dan ruang
hutan kota terbuka hijau di wilayah Kota
a. Tersedia dan 100 Trenggalek dan terpelihara
terpelihara dengan baik. Hutan Kota di
b. Tersedia dan tidak 50 kawasan Bukit Ja'as, RTH di
100
terpelihara Alun-Alun Kota, Trenggalek
c. Tidak tersedia 0 Green Park dan Taman Basuki.

SEKOLAH
49 Presentase sekolah yang Seluruh sekolah di Kabupaten
melaksanakan UKS Trenggalek telah melaksanakan
100 Program UKS, kegiatan
a. Lebih dari 75%
pembinaan dilaksanakan oleh
b. 50% - 75% 75
Petugas Puskesmas.
50 100
c. 25% - <50%
d. Kurang dari 25% 0

50 Presentase sekolah yang Telah melaksanakan namun


mengikuti program jumlah sekolah masih sekitar
Adiwiyata 25%. Pada Tahun 2013 yang
100 75 meraih Penghargaan Adiwiyata
a. Lebih dari 50%
Nasional adalah SMP 2
b. 25% - 50% 75
Trenggalek dan pada Tahun 2014
c. 0% - <25% 50 yang meraih Penghargaan

10
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI
d. Tidak Melaksanakan 0 Sekolah Adiwiyata adalah SMA 2
Trenggalek. Sedangkan tahun
2015 tidak ada penghargaan
Sekolah Adiwiyata. Tahun 2015
telah ditetapkan SK Kepala Dinas
tentang Sekolah Binaan
Adiwiyata.

PENGELOLAAN PASAR
51 Adanya program Program Kebijakan Pengelolaan
kebijakan pengelolaan Pasar mengacu pada kebijakan
pasar yang ada, baik Pemerintah
a. SK Bupati/Walikota 100 Provinsi Jawa Timur maupun
dan kegiatan Kabupaten Trenggalek. Di
75 Kabupaten Trenggalek ada Perda
b. Kegiatan tanpa SK
No 5 Tahun 2012 Tentang
c. SK dalam proses 50 Retribusi Pasar dan Perda Nomor
tanpa kegiatan 100 9 Tahun 2013 Tentang
d. Tidak ada 0 Perubahan atas Perda Kabupaten
Trenggalek Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Perlindungan,
Pembinaan Pasar Tradisional,
Penataan Pasar Modern dan Toko
Modern.

52 Keterlibatan masyarakat Di Kabupaten Trenggalek


pasar dalam kegiatan pengawasan pasar
berpartisipasi di bidang dilaksanakan oleh dan Petugas
sanitasi pasar Pengelola Pasar, sedangkan Pokja
a. Terbentuk Pokja dan 100 50 Sanitasi Pasar belum terbentuk
aktif
b. Terbentuk Pokja, 50
Tidak aktif
c. Tidak ada Pokja 0
53 Lingkungan pasar Upaya peningkatan kualitas
perkotaan bersih lingkungan di wilayah perkotaan
100 baik permukiman, perkantoran,
a. Bersih
50 tempat umum maupun tempat
b. bersih sebagian 50
lainnya cukup bagus dan
c. Kotor 0 terkoordinir dengan baik

54 Tersedia toilet yang Semua pasar di Kabupaten


cukup dan memenuhi Trenggalek selalu dilengkapi
syarat di pasar dengan sarana sanitasi (MCK)
a. Tersedia di setiap 100 dengan jumlah yang cukup serta
pasar dan terpelihara kondisinya cukup bersih dan
100 terawat.
b. Tersedia di setiap 50
pasar dan tidak
terpelihara
c. Kurang jumlahnya di 0
setiap pasar
55 Tersedia lahan parkir di Tersedia tempat parkir yang
pasar perkotaan cukup luas, penataan parkir oleh
a. Tersedia dan memadai 100 juru parkir dan retribusinya
50 diatur.
b. Tersedia tapi tidak 50
memadai
c. Tidak tersedia 0

11
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

KEGIATAN
NO SCORE NILAI NARASI

SARANA OLAH RAGA,


REKREASI DAN TEMPAT
BERMAIN ANAK-ANAK
56 Tersedia fasilitas sarana Fasilitas sarana umum di
umum yang cukup (olah Kabupaten Trenggalek seperti
raga dan rekreasi) perkantoran, tempat olah raga
a. Ada, dimanfaatkan 100 dan rekreasi kualitas kebersihan
dan terpelihara maupun kelayakannya telah
b. Ada dan 75 100 terjaga secara rutin dan
dimanfaatkan tapi tidak berkesinambungan.
terpelihara
c. Ada tapi tidak 50
dimanfaatkan
d. Tidak ada 0
57 Tersedia fasilitas sarana Di Kabupaten Trenggalek
bermain untuk anak terdapat beberapa tempat
a. Ada, dimanfaatkan 100 bermain / rekreasi untuk anak
dan terpelihara berupa kolam renang, taman
b. Ada dan 75 bermain, outbond, dan air terjun
dimanfaatkan tapi tidak yang dimanfaatkan dan
terpelihara 100 terpelihara dengan baik
c. Ada tapi tidak 50
dimanfaatkan
d. Tidak ada 0

PENATAAN SEKTOR
INFORMAL (PKL ATAU
INDUSTRI RUMAH TANGGA)
58 Adanya pengaturan & Pengaturan dan penataan
penataan pedagang K5 pedagang kaki lima di wilayah
100 Trenggalek mengacu pada Tata
a. Tertata dan bersih
Ruang dan Tata Wilayah dan
b. Tertata dan tidak 50
dilaksanakan secara terpadu
bersih
antara sektor terkait yang
c. Tidak tertata 0 dikoordinir oleh Satpol PP.
100
Bentuk penataannya berupa
penertiban Kios, Gazebo,
maupun sarana lainnya.

59 Adanya Regulasi Regulasi penanganan PKL ada


penanganan PKL dalam Perda Nomor 9 Tahun
2013 Tentang Perubahan atas
a. Adanya Perda 100
Peraturan Daerah Kabupaten
b. Adanya SK Bupati / 75 Trenggalek Nomor 2 Tahun 2011
Walikota dalam bentuk Tentang Perlindungan,
surat edaran Bupati / 100 Pembinaan Pasar Tradisional,
Walikota Penataan Pasar Modern dan Toko
c. Surat Edaran / 50 Modern. (Data Terlampir)
Instruksi dari Kepala
SKPD
d. Belum ada 0

TOTAL NILAI 4.925


NILAI MAKSIMUM 5.900
NILAI AKHIR 83,47%

12
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Skor Penilaian Minimal :


Padapa 65%
Wiwerda 75%
Wistara 80%

Catatan/Komentar Tim Penilai :

Usulan Wistara; total nilai verifikasi lapangan = 34.200


Nilai minimal untuk Wistara (33.250 (80%)

Dengan demikian kota x dapat diusulkan untuk memperoleh Swastisaba dengan ka


Trenggalek, 2016

TIM VERIFIKASI :

NO Nama Instansi Tandatangan

1. …………………………….. ……………………. ……………………

2. ……………………………… ……………………. ……………………

3. …………………………….. ……………………. ……………………

4. …………………………….. ……………………. ……………………

5. ……………………………… ……………………. ……………………

13
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

PEMBAHASAN INDIKATOR KHUSUS TATANAN 1


KAWASAN PERMUKIMAN, SARANA DAN PRASARANA SEHAT

UDARA BERSIH

1. Adanya Program Udara Bersih


Kabupaten Trenggalek memiliki berbagai macam program udara
bersih, diantaranya Di Kabupaten Trenggalek Program Udara Bersih
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, diantaranya : a) Program
Pengembangan Kota Hijau/ P2KH dan gerakan penanaman 1 Milyar pohon).
b) Penetapan Kawasan Bebas Merokok, c) Pengendalian pencemaran, d)
Pengembangan Hutan Kota, e) Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH), f)
Kampung Hijau, g) Car Free Day, h) Pengelolaan Persampahan; dan i)
Fasilitas berjalan kaki. Adapun penjelasan lebih rinci beberapa program dan
kegiatan terkait dengan Program Udara Bersih adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
Kota Hijau merupakan kota yang ramah lingkungan dengan
memanfaatkan secara efektif dan efisien sumberdaya air dan energi,
mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin
kesehatan lingkungan, mensinergikan lingkungan alami dan buatan,
berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan mengacu pada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) Kota/Kabupaten dalam rangka
mewujudkan perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan
serta peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau.
Pelaksanaannya melalui kegiatan-kegiatan seperti Car Free Day,
mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan gerakan penanaman 1
Milyar pohon.
Pencanangan Gerakan penanaman 1 Milyar pohon untuk tahun
2014 dipusatkan di lingkungan pantai Pelang Desa Wonocoyo Kecamatan
Panggul. Sedangkan Tahun 2015-2016 gerakan penanaman 1 Milyar pojon
telah dilaksanakan beberapa kali. Di wilayah perkotaan juga digalakkan
untuk menanam pohon trembesi di pinggir-pinggir jalan. Selain itu,
masyarakat juga berperan aktif dalam kegiatan yang sederhana tetapi
bermanfaat besar misalnya penanaman pohon dan daur ulang sampah.

14
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Gerakan Penghijauan di Kabupaten Trenggalek

b. Penetapan Kawasan Bebas Merokok


Telah ditetapkan tempat / kawasan dan lingkungan bebas asap
rokok di tempat umum seperti Rumah Sakit, Puskesmas Terminal,
Kantor Dinas Instansi, termasuk di lingkungan sekolah. Serta disediakan
tempat khusus untuk merokok yang tersebar di tempat – tempat
pelayanan publik / perkantoran.
Sudah dilakukan kegiatan advokasi Raperda kawasan tanpa
rokok. Tujuan Umum dari pertemuan ini adalah memberikan Advokasi
Kawasan Tanpa Rokok kepada pemangku kebijakan di Kabupaten
Trenggalek. Sedangkan tujuan khususnya adalah Mengetahui bahaya
asap rokok terhadap kesehatan, mengetahui kandungan bahan kimia
berbahaya di dalam rokok, mengetahui kiat kiat cara berhenti merokok,
dan mengetahui kawasan Tanpa Rokok.

Penetapan kawasan bebas asap rokok (RSUD, Puskesmas, Perkantoran, Sekolah dll.)

15
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Penetapan kawasan bebas asap rokok dan tempat merokok

c. Penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat agar tidak membakar


sampah serta penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan pembuatan
biogas dari kotoran hewan maupun manusia. Program Udara Bersih juga
dilakukan melalui pengendalian pencemaran, pengembangan Hutan Kota,
perluasan Hutan Rakyat, Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Pemanfaatan Lahan Kritis, Pelestarian Lingkungan, Kampung Hijau
maupun kegiatan Car Free Day.

Pengembangan Kawasan Hutan Kota Bukit Ja’as

16
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Rencana Site Plan Pengembangan Kawasan Hutan Kota

d. Melibatkan stakeholder lainnya dan masyarakat dalam rangka


mensosialisasikan udara bersih

Kegiatan Mensosialisasikan Program Udara Bersih dengan melibatkan


stakeholder dan masyarakat

17
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

2. Himbauan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur dan


efisiensi energi, melalui Surat edaran, Surat Keputusan, bilboard, leaflet,
brosur, Media cetak, dan elektronik
Di Kabupaten Trenggalek sudah ada himbauan mengenai penggunaan
Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur dan efisiensi energi melalui
leaflet/poster, brosur, media cetak dan elektronik.

Contoh Poster/Leaflet himbauan mengenai penggunaan BBM rendah sulfur

3. Adanya peraturan yang mengatur KTR (Kawasan Tanpa Rokok)


Produk Hukum yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
Kabupaten Trenggalek telah ditetapkan dalam bentuk Perda Kabupaten
Trenggalek Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (Perda
Terlampir). Raperda tentang Kawasan tanpa Rokok (KTR) masih dalam
proses pembahasan dan sudah masuk dalam Prolegda Tahun 2015. Akan
tetapi telah ditetapkan tempat - tempat / kawasan dan lingkungan bebas
asap rokok di tempat umum khususnya di tempat pelayanan kesehatan
seperti Rumah Sakit, Klinik, Puskesmas, Perkantoran, lingkungan sekolah
dan tempat umum lainnya. Penetapan kawasan tanpa rokok baru berupa
pemasangan banner atau himbauan. Sudah dilaksanakan kegiatan Advokasi
Raperda Kawasan Tanpa Rokok, yang dilaksanakan pada tanggal 8
Desember 2014 dan kegiatan ini bertujuan melakukan Advokasi kepada
Steakholder tentang Kawasan Tanpa Rokok dan dihadiri oleh semua Kepala
SKPD, Anggota DPRD, Organisasi Wanita, Kepala Puskesmas dll dan
bertempat di Hotel Jaas Permai Kab. Trenggalek.

Kegiatan Advokasi Raperda KTR dan Himbauan Anti-Rokok

18
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Contoh Poster Kawasan Bebas Asap Rokok dan Peringatan Bahaya Merokok

Contoh Sticker Rumah Bebas Asap Rokok

19
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

4. (Incidence) penyakit ISPA/ Pneumonia


Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita yang
utama, selain diare. Penyakit ini merupakan bagian dari penyakit infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA sebagai penyebab utama kematian
pada bayi dan balita diduga karena pnemonia dan merupakan penyakit yang
akut dan kualitas penata laksanaannya masih belum memadai. Upaya
pemberantasan penyakit ISPA dilaksanakan dengan fokus penemuan dini
dan tata laksana kasus secara cepat dan tepat. Upaya ini dikembangkan
melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Upaya penurunan penyakit
ISPA / Pneumonia di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan secara terpadu
mulai dari surveillans / kewaspadaan dini, pembentukan Kader SBM
(Surveilans Berbasis Masyarakat), peningkatan sanitasi dan PHBS, deteksi
dini, peningkatan status gizi maupun sosialisasi pengendalian penyakit ISPA
/ Pneumonia. Penanganan penyakit ISPA/Pneuminia berdasarkan kasus
yang ditemukan 100% ditangani / diobati. Penderita ISPA / Pneumonia di
Kabupaten Trenggalek tahun 2012 ada 35,55%, tahun 2013 ada 52,08%,
tahun 2014 mencapai 51,39%, sedangkan untuk tahun 2015 naik menjadi
88,21%. Jumlah penderita pnemonia balita yang ditemukan dan ditangani di
Kabupaten Trenggalek pada tahun 2015 sebanyak 1.823 kasus dari
perkiraan penderita 2.067 kasus.

Keterpaduan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

20
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

5. Frekuensi Melaksanakan uji kualitas udara ambient sesaat


Pelaksanaan uji kualitas udara ambient sesaat dilaksanakan sekali
dalam setahun (Data Terlampir). Dilaksanakan hanya sekali dalam satu
tahunkarena arus transportasi di Kabupaten Trenggalek tidak terlalu padat
dan masih banyak kawasan hijau di Kabupaten Trenggalek.

6. Pelaksanaan program udara bersih melalui 5 gerakan : 1 milyar pohon,


car free day, kawasan tanpa rokok, fasilitas bersepeda dan berjalan kaki
Lima program udara bersih diatas sudah diterapkan di Kabupaten
Trenggalek. Kebijakan Program Udara Bersih di Kabupaten Trenggalek juga
dilaksanakan melalui pengendalian pencemaran pada transportasi maupun
pemanfaatan limbah ternak untuk biogas maupun optimalisasi pengolahan
limbah domestik lainnya, Program Penghijauan, Perluasan Hutan Rakyat,
Pemanfaatan Lahan Kritis, Pelestarian Lingkungan maupun Kampung Hijau,
kegiatan car free day dan adanya kawasan tanpa asap rokok di Perkantoran
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, adanya fasilitas untuk bersepeda dan
berjalan kaki.

Kegiatan Car Free Day

Kegiatan Jalan Sehat dan Sepeda Sehat

21
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Komitmen Permukiman Sehat (Griya Taman Agung Permai, Trenggalek)

22
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

7. Penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan: solar sel, kompor


LPG, Pemanfaatan gas metan, geotermal, dan microhydro.
Penggunaan energi alternatif di Kabupaten Trenggalek yang paling
banyak adalah penggunaan kompor LPG. Di beberapa daerah, seperti
Kecamatan Trenggalek, Karangan, dan Gandusari, sudah dikembangkan
energi alternatif dari gas metana (biogas) yang dibuat dari limbah/kotoran
hewan, selain juga pengembangan microhydro di Kecamatan Bendungan.
Kecamatan Durenan dan Tugu sudah dipakai teknologi Solar Cell sebagai
media penerangan jalan raya.

Pemanfaatan Teknologi Solar Cell dan Kegiatan Pembuatan Biogas

8. Kategori Indeks Kualitas Udara


Indeks Kualaitas Udara adalah komponen pembentuk Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH). Indeks Kualitas Udara Kabupaten Trenggalek
tahun 2015 adalah 89,98% dan tergolong sebagai Indeks Kualitas Udara
berkategori Baik.

AIR SUNGAI BERSIH


9. Kebijakan dalam Pengelolaan sungai
Telah ada himbauan berupa larangan membuang sampah dan limbah
ke sungai. Kegiatan yang dilakukan adalah ProKaSih (Program Kali Bersih).
Lokasi : Sungai Bagong dan Sungai Ngasinan, Kecamatan Trenggalek. Belum
ada SK khusus tentang Pengelolaan Sungai di Kabupaten Trenggalek. Akan
tetapi Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah mengeluarkan kebijakan guna
pengelolaan air sungai agar terjaga dari limbah atau sampah Peraturan
Bupati Nomor 15 tahun 2009 tentang Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat
(STBM) di Kabupaten Trenggalek dan Peraturan Daerah Kabupaten
Trenggalek Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Persampahan.

23
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

10. Kondisi kebersihan sungai


Intervensi pemerintah kabupaten tentang kebersihan sungai selama
ini yang dilaksanakan baru sebatas normalisasi sungai Ngasinan dan Sungai
Bangong. Sungai-sungai di Kabupaten Trenggalek masih relatif bersih
namun belum 100% bersih dari sampah dan tinja.

Larangan Pembuangan sampah

11. Kondisi bantaran sungai


Semua bantaran sungai yang ada di Kabupaten Trengggalek bebas dari
bangunan liar sehingga nampak bersih dan rapi. Pada beberapa tempat
bantaran sungai dihijaukan agar tidak longsor.

Kondisi Bantaran Sungai di Kawasan Perkotaan

12. Melakukan pemantauan sungai


Pemantauan Pemantauan Sungai selama ini dilakukan oleh Badan
Pengelola Daerah Aliran Sungai Brantas (Lokasi di Desa Ngadirenggo
Kecamatan Pogalan). Pada umumnya Kabupaten Trenggalek memiliki 2
Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yaitu DAS yang arah alirannya menuju ke
Kali Brantas dan DAS yang arah alirannya bermuara ke Samudera Hindia.
Undang-Undang No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan tutupan lahan di DAS sebesar 30% sebaiknya

24
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

diperuntukkan sebagai kawasan lindung dalam rangka memberikan


keseimbangan tata air di daerah hulu sampai hilir.

Pada wilayah Kabupaten Trenggalek terdapat banyak aliran sungai,


baik besar maupun kecil. Di bagian utara terdapat 2 sungai besar yang
mengalir ke selatan, yaitu Sungai Bagong dan Sungai Pinggir. Sungai
Ngasinan merupakan muara beberapa sungai yang cukup besar, yaitu dari
utara Sungai Bagong yang bermuara di Kelurahan Tamanan dan Sungai
Prambon yang bermuara di Kecamatan Tugu, dan barat Sungai Pinggir yang
bermuara di Kecamatan Tugu dan dari selatan Sungai Nglongah (Mlinjon)
yang bermuara di Kecamatan Trenggalek. Sebelum masuk Dam Dawung
menyatu dengan Sungai Munjungan. Sungai-sungai yang berada di DAS
Brantas sebagian besar digunakan untuk irigasi, dan sebagian masuk ke
PLTA Niyama. Sedangkan di bagian selatan terdapat sungai besar yang
mengalir ke Samudera Indonesia, yaitu Sungai Gedangan berhulu di
Kecamatan Pule, Dongko dan Panggul; Sungai Konang di Kecamatan Dongko
dan Panggul; Sungai Tumpak Nongko di Kecamatan Munjungan; Sungai
Ngemplak di Kecamatan Watulimo.

Kondisi Pintu Air Sungai Kondisi Airan Sungai Ngasinan

13. Nilai Indeks Kualitas Air


Berdasarkan hasil laporan petugas sanitasi puskesmas mengenai
inspeksi sarana sanitasi air bersih yang memenuhi syarat (baik) Tahun 2014
sebesar 75,25%, sedangkan tahun 2015 meningkat menjadi 76,50 %.

25
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

14. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sungai : kerja bakti,


peningkatan keanekaragaman hayati sungai, pelestarian bantaran, tidak
BAB di sungai, dan tidak buang sampah di sungai
Masyarakat terlibat langsung dalam pengelolaan sungai seperti kerja
bakti membersihkan tepi sungai, peningkatan keanekaragaman hayati
sungai, pelestarian bantaran sungai, tidak buang air besar dan tidak buang
sampah di sungai.

Kondisi Air Sungai, Kerja Bakti dan Pelestarian bantaran Sungai

PENYEDIAAN AIR BERSIH INDIVIDU DAN UMUM


15. Cakupan pelayanan air bersih
Cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun 2012
adalah 34,4%, tahun 2013 adalah 44%, tahun 2014 adalah 53,45%,
sedangkan tahun 2015 meningkat menjadi 56,52%. Presentase penduduk
yang memiliki akses terhadap air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun
2015 adalah 99%. Pada dasarnya kebutuhan air bersih penduduk
Kabupaten Trenggalek sebagian besar masih mengandalkan air bawah
tanah melalui sumur.

16. Cakupan kualitas air minum


Cakupan kualitas air minum
Kabupaten Trenggalek tahun 2014 adalah
53,45%. Tahun 2015 cakupan kualitas air
naik menjadi 56,52%. Produksi Air Minum
pada tahun 2015 yang tercatat pada PDAM
Kabupaten Trenggalek sebanyak 1.960,155
m3. Hasil produksi disalurkan pada 11.105
pelanggan.
Pengambilan sampel air

26
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

PEMBUANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RUMAH TANGGA)

17. Presentase penduduk yang menggunakan jamban sehat 64%


Pembuangan tinja atau buang air besar disebut secara eksplisit dalam
dokumen Millenium Development Goals (MDGs). Dalam nomenklatur ini
buang air besar disebut sebagai sanitasi yang antra lain meliputi jenis
pemakaian atau penggunaan tempat buang air besar, jenis kloset yang
digunakan dan jenis tempat pembuangan akhir tinja. Dalam laporan MDGs
2010, kriteria akses terhadap sanitasi layak adalah bila penggunaan
fasilitas tempat BAB milik sendiri atau bersama, jenis kloset yang
digunakan jenis ‘latrine’ dan tempat pembuangan akhir tinjanya
menggunakan tangki septik atau sarana pembuangan air limbah atau
SPAL. Sedangkan kriteria yang digunakan Joint Monitoring Program (JMP)
WHO-UNICEF 2008, sanitasi terbagi dalam empat kriteria, yaitu ‘improved’,
‘shared’, ‘unimproved’ dan ‘open defecation’. Dikategorikan sebagai
‘improved’ bila penggunaan sarana pembuangan kotoran nya sendiri, jenis
kloset latrine dan tempat pembuangan akhir tinjanya tangki septik atau
SPAL. Akses penduduk terhadap jamban sehat pada tahun 2014 sebesar
81,8%, sedangkan pada tahun 2015 sebesar 89%. Jenis jamban sehat yang
masuk kategori antara lain jenis komunal, leher angsa dan cemplung.

18. Kelurahan/Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)


Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS) di Kabupaten Trenggalek dari tahun 2013 sampai
tahun 2014 meningkat. Jumlah Desa/Kelurahan SBS Tahun 2013
sebanyak 65 Desa, tahun 2014 Jumlah Kelurahan/Desa SBS meningkat
menjadi 69 Desa, sedangkan untuk tahun 2015 kembali meningkat menjadi
70 Desa. Persentase Desa/Kelurahan SBS mencapai 44,59% dari total
jumlah Desa/Kelurahan sebanyak 157 Desa/Kelurahan.
Berikut Tabel capaian Desa/Kelurahan ODF di Kabupaten
Trenggalek:

27
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Desa ODF di Kabupaten Trenggalek

Jumlah Desa Jumlah Komulatif Progress


No Tahun
ODF Desa ODF (%)
1 2008 17 17 10.83
2 2009 32 49 31.21
3 2010 8 57 36.31
4 2011 5 62 39.49
5 2012 1 63 40.13
6 2013 2 65 41.40
7 2014 4 69 43.95
8 2015 1 70 44,59

19. Upaya Pemda mendorong masyarakat tidak BAB sembarangan


Berbagai upaya yang telah dilaksanakan Pemerintah Daerah
Kabupaten Trenggalek untuk mewujudkan Kabupaten Trenggalek ODF
adalah memperkuat kelembagaan dengan penguatan komitmen mulai dari
tingkat kabupaten hingga tingkat desa / kelurahan, menerbitkan edaran
Kepala Dinas Kesehatan. Adanya pemicuan dan bantuan stimulan untuk
jamban sehat dari forum trengggalek sehat.
Upaya Pemda mendorong masyarakat tidak BAB sebarangan telah
tercapai sesuai target. Dimana dalam rangka mendorong masyarakat tidak
BAB sembarangan telah ditetapkan Perbup No 5 Tahun 2009 Tentang
STBM. Baseline persentase akses jamban sehat tahun 2011 sebesar
66,04%. Tahun 2014 penduduk dengan akses jamban sehat sebesar 81,8%
sedangkan pada tahun 2015 sebesar 89%.

20. Perencanaan drainase Memperhatikan Konsep Eco-Drain


Ecodrain merupakan konsep pengelolaan saluran drainase secara
terpadu berwawasan lingkungan. Konsep ini lahir dari keprihatinan
bersama akan meningkatnya permasalahan banjir, genangan dan drainase
serta permasalahan peningkatan pencemaran air, sampah perairan dan
sedimen yang sampai ini belum bahkan tidak dapat teratasi dan terus
meningkat seiring dengan perkembangan kota, sekalipun telah
dilaksanakan berbagai upaya pembangunan infrastruktur drainase,
sampah dan air limbah.

28
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Pengelolaan Drainase secara terpadu berwawasan lingkungan


(ecodrain) adalah rangkaian usaha sejak dari sumber (hulu) sampai ke
muara (hilir) untuk membuang/mengalirkan hujan kelebihan melalui
saluran Drainase dan atau sungai ke badan air (pantai/laut, danau, situ,
waduk, dan bozem) dengan waktu seoptimal mungkin sehingga tidak
menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan banjir di dataran banjir
yang dilalui oleh saluran dan atau sungai tersebut (akibat kenaikan debit
puncak dan pemendekan waktu mencapai debit puncak). Dari pengertian
ini dapat diuraikankan ada 2 (dua) pendekatan yang digunakan dalam
konsep ecodrain yakni pendekatan eko-hidraulik, yakni pengelolaan
Drainase yang dilakukan dengan memperhatikan fungsi hidraulik dan
fungsi ekologi, serta pendekatan kualitas air, yakni upaya meminimalkan
dan atau meniadakan pencemaran air yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan bagi manusia dan flora-fauna.
Sebagian wilayah perkotaan di Kabupaten Trenggalek telah
menerapkan eco-drain untuk mengurangi genangan air pada saat hujan.
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan pengelolaan Drainase secara terpadu
berwawasan lingkungan (ecodrain) diharapkan dapat memecahkan
permasalahan pencemaran air dan sampah perairan di daerah perkotaan di
Trenggalek, antara lain dengan pemulihan kualitas air sungai, reduksi
secara signifikan sampah dan sedimen lainnya di sungai atau saluran
Drainase, dan kembalinya kondisi alamiah sungai sebagai suatu ekosistem.

21. Program Pemda dalam mendorong Peran Serta Masyarakat (PSM) pada
pembangunan drainase
Dalam pembangunan drainase di wilayah Kabupaten, Kecamatan,
maupun Desa/Kelurahan, selalu melibatkan masyarakat yang dilaksanakan
secara gotong-royong. Pemda talah memberikan dana stimulant untuk
pembangunan drainase kepada masyarakat karena dengan dana stimulant
di harap peran serta masyarakat dalam membangun lingkungan lebih nyata
serta hasil yang di capai melebih bisa berkembang.

29
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Kondisi Drainase Di Wilayah Perkotaan

22. Peran aktif masyarakat melaporkan adanya genangan


Masyarakat berperan aktif melaporkan adanya genangan kepada
dinas terkait Kabupaten Trenggalek. Di Kabupaten Trenggalek jarang
terjadi genangan.

23. Keterlibatan PSM & Swasta dalam Operasi & Pemeliharaan Sistem
Drainase
Kegiatan pemeliharaaan sistem drainase berupa kerja bakti
pembersihan drainase oleh masyarakat dan swasta. Keterlibatan peran
serta masyarakat dan swasta dalam Operasi dan Pemeliharaan Sistem
Drainase adalah dengan kerja bakti lingkungan, menjaga kebersihan
saluran drainase dengan tidak membuang sampah di saluran drainase agar
drainase dapat berfungsi dengan baik.

24. Berfungsinya Saluran Drainase


Drainase di perkotaan maupun pedesaan khususnya pada
permukiman penduduk lancar. Hampir keseluruhan permukiman di
perkotaan dilengkapi dengan sistem drainase yang memadai. Bentuk
drainase perkotaan sebagian besar saluran tertutup dengan bak kontrol
maupun saluran terbuka saluran air hujan.

30
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

25. Keterlibatan masyarakat dalam proses pengelolaan dan pemeliharaan


drainase Kawasan permukiman
Semua masyarakat terlibat dalam proses pengelolaan dan
pemeliharaan drainase kawasan permukiman wilayah perkotaan terutama
dalam menjaga kebersihan saluran drainase agar tetap berfungsi dengan
baik. Masyarakat bertanggung jawab penuh dalam proses serta
pemeliharaan drainase di kawasan permukiman. Apabila terjadi kerusakan
masyarakat akan melakukan perbaikan dengan cara gotong-royong.

Bersih-Bersih DAM Sungai Bagong

26. Cakupan pelayanan dan akses masyarakat terhadap prasarana dan


sarana air limbah (baik sistem setempat maupun sistem terpusat)
Cakupan pelayanan dan akses masyarakat terhadap sarana dan
prasarana air limbah (50-75%) dimana yang telah melaksanakan RSUD,
Puskesmas, Klinik kesehatan, Sekolah, Perumahan, Pabrik (Pabrik
Gendorukem-Trenggalek, Pabrik Playwood-Tugu, Pabrik Tepung Ikan-
Watulimo), Sentra-Sentra Industri Pengolahan (Sentra Industri Pengolahan
Bengkorok-Watulimo)

Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)

31
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

27. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


IPAL Domestik di Kabupaten Trenggalek semua berfungsi dengan
baik.

28. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)


Belum terdapat Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

29. Truk tinja beroperasi masuk ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja


(IPLT)
Di kabupaten Trenggalek sudah ada truk tinja namun milik swata
serta jumlah masih kurang memadai. Truk tinja yg dimiliki swasta
berjumlah 4 unit yang melayani penyedotan tinja di seluruh wilayah Kab
Trenggalek. Tinja dari tanki tinja akan di buang atau dikumpulkan pada
sumur pengumpul dengan dalam sumur sekitar 3 meter, yang berada
disamping Bak Penampungan dengan ukuran 7 x 5 x 1,5 m3 kemudian
dari sumur pengumpul di alirkan ke bak penampungan , setelah sekitar
hari, air limbah dialirkan ke bak terbuka dengan ukuran 7 x 3 m, setelah
menguap akan tinggal lumpur kering yang bisa dimanfaatkan menjadi
campuran pupuk. Lokasi pembuangan tinja di RT 09 RW 03 Desa Wonoanti
Kecamatan Gandusari, dan RT 12 RW 05 Desa Wonocoyo Kecamatan
Pogalan Kabupaten Trenggalek.

Truk dan Pengolahan Tinja Milik Swasta

32
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

30. Kondisi Lingkungan umum di lingkungan permukiman


Kondisi lingkungan permukiman di Kabupaten Trenggalek secara
umum bersih. Kegiatan kerja bakti ( Jumat Bersih ) telah dilaksanakan
secara rutin oleh masyarakat maupun Pemerintah Daerah. Dari pemerintah
juga rutin dilaksanakan penyuluhan PHBS, penyuluhan DBD, penyuluhan
pengelolaan limbah/sampah rumah tangga, dll.
Untuk mendukung dan menjaga agar kondisi lingkungan tetap bersih,
hijau dan asri setiap tahun dilaksanakan lomba Kampung Bersih dan Hijau
oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek. Lomba Kampung
Bersih dan Hijau dilaksanakan di wilayah Kabupaten Trenggalek. Selain itu
juga ada Lomba Desa PHBS, lomba HKG dan lomba PSN DBD.
Kondisi lingkungan permukiman secara umum bersih. Secara periodik
diadakan lomba desa bersih juga STBM.

PENGELOLAAN SAMPAH
31. Penanganan sampah meliputi kegiatan : Melaksanakan pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir
Penanganan sampah di Kabupaten Trenggalek di perkotaan dan
sebagian pedesaan. Kegiatan yang dilaksanakan masyarakat berupa
pengumpulan dan pemilahan sampah di rumah tangga, pembentukan bank
sampah di tingkat RT/RW/Desa, pengolahan sampah berupa pembuatan
kompos dan pembuatan kerajinan dari sampah, pengumpulan sampah di
TPS kemudian pengangkutan sampah ke TPA. Rencana persampahan dapat
dilihat dalam Rencana Sistem Persampahan dalam RTRW Kabupaten
Trenggalek 2012-2032 sebagaimana terlampir.

32. Implementasi Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R : Komposting,


bank sampah, biogas, daur ulang
Upaya pengurangan dan penanganan sampah di Kabupaten Trenggalek
pada beberapa lokasi telah dikembangkan upaya pemanfaatan sampah
organik. Pemanfaatan sampah organik digunakan untuk pembuatan bio gas
di Kecamatan Bendungan .
Selain itu juga dibentuk Bank Sampah (Kecamatan Trenggalek dan
Kecamatan Karangan), kegiatannya yaitu pengumpulan sampah kering
biasanya di tingkat RT kemudian dijual kepada pengumpul sampah dan
hasil penjualannya digunakan untuk kegiatan di desa / kelurahan tersebut.

33
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Pengelolaan Persampahan (Bank Sampah, BioGas dan Daur Ulang)

33. Tempat pemrosesan akhir Sampah tidak mencemari lingkungan


Lahan TPA di Kecamatan Bendungan relatif jauh dari permukiman,
sehingga aman dari keluhan masyarakat. Proses yang dipakai adalah
Sanitarian Land Fill. Dibuatkan sumur kontrol sebagai sarana pengujian
limbah / resapan.

Kondisi TPA Srabah, Kecamatan Bendungan

34
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

34. Pengelolaan gas metana


Sudah ada beberapa masyarakat yang mengelola sampah menjadi gas
metana dai Kotoran Sapi, akan tetapi pengelolaan gas metana di TPA belum
dimanfaatkan secara maksimal. Pengelolaan gas metana akan
dilaksanakan, dikelola dan dimanfaatkan di TPA Srabah Kecamatan
Bendungan pada Tahun 2016.

Pengolahan Gas Metana

35. Lama pengumpulan sampah di TPS


Pengumpulan sampah di Tempat Pembuangan samapah (TPS)
dilakukan setiap hari. Sarana kebersihan yang digunakan oleh Seksi
Persampahan Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek dalam
operasionalnya terdiri atas sarana pengumpulan, pengangkutan dan
pemindahan sampah yang terdiri atas kendaraan operasional kebersihan
dan alat berat, antara lain :

Dump Truck merupakan kendaraan pengangkut sampah dengan bak


terbuka yang memiliki lengan hidrolis yang tersambung dengan bak truk.
Kendaraaan ini memiliki kapasitas 8 m3.
Armroll Truck Kendaraan ini berfungsi untuk memindahkan dan
mengosongkan kontainer sampah. Dalam rutinitas pengelolaan kebersihan
Kabupaten Trenggalek.
Kendaraan Roda Tiga Seksi Persampahan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Trenggalek hingga saat ini baru memiliki kendaraan roda tiga
dengan kapasitas 1,5 m3 dalam kondisi baik.

35
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Kontainer merupakan sarana pengumpulan sementara yang mudah


ditempatkan pada tempat-tempat di mana tingkat produksi sampahnya
tergolong tinggi seperti pasar dan permukiman padat penduduk. Proses
pemindahan dan pengosongan kontainer yang berkapasitas 6 m3 ini
menggunakan kendaraan jenis Armroll Truck.
Gerobak Digunakan untuk mengumpulkan sampah dari bak-bak sampah
yang terdapat di rumah-rumah penduduk dari TPS terdekat pada kawasan
tersebut dan juga untuk mengumpulkan sampah dari hasil penyapuan
jalan yang terkumpul di pinggir-pinggir jalan.

Kendaraan Operasional Persampahan

PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


36. Angka jentik aedes di perumahan/pemukiman
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tercatat dan terlaporkan
pada tahun 2014 sebanyak 301 kasus, sedikit menurun dibandingkan
tahun 2013 sebanyak 333 kasus. Akan tetapi pada tahun 2015 kasus DBD
naik menjadi 677 kasus dengan Incidens Rate sebesar 98,2/100.000
penduduk. Upaya pencegahan telah dilakukan dengan gerakan
pemberantasan sarang nyamuk. Adapun kecenderungan kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD) selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada
Grafik berikut ini.

36
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tebal. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Panggul Panggul 14 22 36 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Panggul Bodag 7 8 15 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Munjungan Munjungan 20 38 58 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Watulimo Watulimo 10 9 19 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Watulimo Slawe 5 4 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Kampak Kampak 7 6 13 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Dongko Dongko 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,0
8 Dongko Pandean 8 2 10 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 Pule Pule 26 25 51 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 Karangan Karangan 21 14 35 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 Suruh Suruh 14 23 37 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 Gandusari Gandusari 32 49 81 1 0 1 3,1 0,0 1,2
13 Gndusari Karanganyar 15 15 30 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 Durenan Durenan 36 37 73 0 0 0 0,0 0,0 0,0
15 Durenan Baruharjo 12 21 33 0 1 1 0,0 4,8 3,0
16 Pogalan Pogalan 32 31 63 0 2 2 0,0 6,5 3,2
17 Pogalan Ngulankulon 11 11 22 0 1 1 0,0 9,1 4,5
18 Trenggalek Trenggalek 11 6 17 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Rejowinangu
19 Trenggalek 7 11 18 1 0 1 14,3 0,0 5,6
n
20 Tugu Tugu 17 21 38 1 0 1 5,9 0,0 2,6
21 Tugu Pucanganak 4 3 7 0 0 0 0,0 0,0 0,0
22 Bendungan Bendungan 5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH
316 361 677 3 4 7 0,9 1,1 1,0
(KAB/KOTA)
INCIDENCE RATE PER 100.000
92,3 104,1 98,2
PENDUDUK

Grafik. Kasus DBD Berdasarkan Puskesmas Tahun 2015

37
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Angka Bebas Jentik (ABJ) Per Puskesmas Tahun 2015

NO PKM RMH DIPERIKSA BEBAS JENTIK ABJ


1 KARANGANYAR 3.028 186 93,9
2 PANDEAN 2.000 89 95,6
3 TUGU 3.275 602 81,6
4 TRENGGALEK 8.153 374 95,4
5 KARANGAN 4.800 1.388 71,1
6 PULE 3.744 256 93,2
7 NGULANKULON 5.114 1.227 76,0
8 DURENAN 2.200 709 67,8
9 BENDUNGAN 800 36 95,5
10 WATULIMO 1.570 130 91,7
11 GANDUSARI 2.000 292 85,4
12 DONGKO 2.000 127 93,7
13 PUCANGANAK 1.015 64 93,7
14 REJOWINANGUN 2.585 354 86,3
15 PANGGUL 1.600 1.352 15,5
16 SURUH 1.600 183 88,6
17 POGALAN 2.458 660 73,10
18 KAMPAK 3.483 146 95,8
19 SLAWE 4.235 - 100
20 MUNJUNGAN 500 52 89,6
21 BODAG 607 31 94,9
22 BARUHARJO 1.675 602 64,1
TOTAL 58.442 8.860 84,80

Sumber : Profil Kesehatan 2015

37. PSN dan Jumat Bersih berjalan dengan baik


Kegiatan PSN dan Jum’at Bersih di Kabupaten Trenggalek berjalan
dengan baik. Di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan Gerakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemeriksaan Jentik Berkala
(PJB) atas kerjasama Dinas Kesehatan, PKK dan Forum Kabupaten Sehat.
Kegiatan PSN telah berjalan pada semua desa / kelurahan di wilayah
Kabupaten Trenggalek, baik di perumahan, sekolah maupun tempat umum
lainnya. Kegiatannya menyatu dengan Desa Siaga maupun Desa Sehat,
sedangkan di sekolah menginduk pada UKS.

38. (Incidence) kasus filariasis (kaki gajah)


Filariasis atau yang disebut dengan kaki gajah adalah penyakit yang
disebabkan oleh gigitan nyamuk culex, biasanya penderita mengalami
pembesaran pada kaki dan bersifat permanen. Di Kabupaten Trenggalek
kasus filariasis (kaki gajah) tahun 2013 jumlahnya 25 kasus, tahun 2014
kasus filariasis ditemukan menurun menjadi 24 kasus, terakhir tahun 2015
dtemukan sebesar 26 kasus.

38
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

39. Perumahan/pemukiman Bebas banjir


Kondisi geografis Kabupaten Trenggalek pada daerah pegunungan
sehingga hanya beberapa wilayah Kecamatan / Desa yang rawan banjir..
Berbagai antisipasi telah dilaksanakan mulai dari peninggian tanggul,
peningkatan drainase, pelatihan Kader Siaga Bencana dan Pos Penanganan
Bencana. Koordinasi sektor terkait yang tergabung pada SATKORLAK
BENCANA juga berjalan dengan baik termasuk Tim SAR nya.

Tim SAR untuk penanggulangan Bencana termasuk Banjir

40. Jumlah rumah sehat


Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,
ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai
rumah tidak berbuat dari tanah.
Berdasarkan data yang dilaporakan dari Bidang P2P dan PL di Dinas
Kesehatan Kabupaten Trenggalek Jumlah rumah sehat di Kabupaten
Trenggalek meningkat dari 12,21% (th. 2013) menjadi 31,64% (th. 2014).
Pada tahun 2014 menunjukkan dari 337.660 rumah yang ada berhasil
dilakukan pembinaan terhadap sejumlah 57.133 rumah dengan hasil
69.494 rumah berkategori sehat. Pada tahun 2015 ada 96.685 rumah yang
dibina, sehingga didapatkan rumah yang memenuhi syarat sejumlah 59.951
rumah. Total rumah sehat untuk tahun 2015 sebesar 120.825 atau sebesar
62,80%.

39
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan & Puskesmas Th 2014-2015

2014 2015

RUMAH RUMAH
JUMLAH RUMAH DIBINA
JUMLAH MEMENUHI MEMENUHI
RUMAH RUMAH DIBINA MEMENUHI
SELURU SYARAT (RUMAH SYARAT (RUMAH
NO KEC. PUSKESMAS YANG SYARAT
H SEHAT) SEHAT)
BELUM
RUMAH
MEMENU
HI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Panggul Panggul 11.718 4.445 37,9 7.273 2.800 38,5 1.204 43,0 5.649 48,21
2 Panggul Bodag 6.861 3.180 46,3 3.681 2.500 67,9 2.000 80,0 5.180 75,50

3 Munjungan Munjungan 13.799 3.022 21,9 10.777 4.210 39,1 1.741 41,4 4.763 34,52

4 Watulimo Watulimo 9.665 2.430 25,1 7.235 7.027 97,1 5.762 82,0 8.192 84,76

5 Watulimo Slawe 7.609 2.633 34,6 4.976 4.976 100,0 2.784 55,9 5.417 71,19

6 Kampak Kampak 10.174 1.098 10,8 9.076 9.076 100,0 7.551 83,2 8.649 85,01

7 Dongko Dongko 9.356 3.591 38,4 5.765 4.600 79,8 2.339 50,8 5.930 63,38

8 Dongko Pandean 8.541 2.900 34,0 5.641 5.641 100,0 2.900 51,4 5.800 67,91

9 Pule Pule 13.894 2.155 15,5 11.739 6.527 55,6 5.352 82,0 7.507 54,03

10 Karangan Karangan 13.758 3.205 23,3 10.553 6.325 59,9 3.770 59,6 6.975 50,70

11 Suruh Suruh 7.410 1.840 24,8 5.570 5.570 100,0 3.901 70,0 5.741 77,48

12 Gandusari Gandusari 10.425 3.390 32,5 7.035 5.936 84,4 4.277 72,1 7.667 73,54

13 Gandusari Karanganyar 5.350 2.250 42,1 3.100 3.100 100,0 2.546 82,1 4.796 89,64

14 Durenan Durenan 7.063 992 14,0 6.071 6.046 99,6 2.998 49,6 3.990 56,49

15 Durenan Baruharjo 6.582 1.753 26,6 4.829 4.829 100,0 1.952 40,4 3.705 56,29

16 Pogalan Pogalan 9.647 4.626 48,0 5.021 1.168 23,3 553 47,3 5.179 53,69

17 Pogalan Ngulan Kulon 5.164 1.977 38,3 3.187 1.674 52,5 773 46,2 2.750 53,25

18 Trenggalek Trenggalek 8.195 3.360 41,0 4.835 2.240 46,3 1.836 82,0 5.196 63,40

19 Trenggalek Rejowinangun 7.645 1.693 22,1 5.952 4.915 82,6 2.377 48,4 4.070 53,24

20 Tugu Tugu 8.105 5.353 66,0 2.752 2.752 100,0 1.023 37,2 6.376 78,67

21 Tugu Pucanganak 5.349 1.631 30,5 3.718 3.718 100,0 1.722 46,3 3.353 62,68

22 Bendungan Bendungan 6.075 3.350 55,1 2.725 1.055 38,7 590 55,9 3.940 64,85

JUMLAH (KAB/KOTA) 192.385 60.874 31,64 131.511 96.685 73,52 59.951 62,01 120.825 62,80

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015

41. Incidence/kasus Tb Paru


Pemberantasan penyakit Tuberculosis paru dilaksanakan mengacu
pada komitmen nasional yaitu menggunakan pendekatan Directly Observe
Treatment Shortcourse (DOTS) atau pengobatan TB paru dengan
pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO). Dengan program
ini diupayakan mencapai target penemuan penderita Tb Paru BTA Positif
sebesar 70% dan kesembuhan Tb Paru BTA Positif sebesar >85 %.
Penemuan kasus TB Paru di Kabupaten Trenggalek yaitu tahun 2013
sebanyak 729 kasus, tahun 2014 menurun menjadi hanya 380 kasus,
sedangkan pada tahun 2015 naik menjadi 431 kasus. (Data Terlampir).
Sepanjang tahun 2015 tercatat 186 kasus baru penderita Tb BTA Positif
telah dilakukan pengobatan dan 178 penderita dinyatakan sembuh.

40
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

42. KLB penyakit diare, DBD atau malaria


Jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Trenggalek pada
tahun 2015 dilaporkan sebanyak 15.296 kasus, sedangkan tahun 2014
sebanyak 14.895 kasus. KLB diare tahun 2014-2015 tetap 1 kejadian.
Kasus DBD yang tercatat dan terlaporkan pada tahun 2015 sebanyak 677
kasus, sedangkan tahun 2014 sebanyak 301 kasus. Kasus malaria di
Kabupaten Trenggalek paling banyak ditemukan di Kec. Dongko. Pada
tahun 2014 jumlah kasus malaria yang ditemukan sebanyak 77 kasus,
sedangkan tahun 2015 sebanyak 91 kasus.

43. Jumlah Desa/kelurahan yang memiliki sarana pelayanan kesehatan


(UKP atau UKM)
Semua desa/ kelurahan di Kabupaten Trenggalek sudah ada fasilitas
pelayanan kesehatan berupa Poskesdes (157 Poskesdes).

Tabel. Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kab. Trenggalek Tahun 2015


UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA
MASYARAKAT (UKBM)
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7
1 Panggul Panggul 10 10 7 1
2 Panggul Bodag 7 7 6 1
3 Munjungan Munjungan 11 11 10 1
4 Watulimo Watulimo 5 5 5 1
5 Watulimo Slawe 7 7 10 1
6 Kampak Kampak 7 7 6 1
7 Dongko Dongko 5 5 3 1
8 Dongko Pandean 5 5 5 1
9 Pule Pule 10 10 8 1
10 Karangan Karangan 12 12 8 2
11 Suruh Suruh 7 7 6 1
12 Gandusari Gandusari 6 6 6 1
13 Gandusari Karanganyar 5 5 3 1
14 Durenan Durenan 7 7 4 1
15 Durenan Baruharjo 7 7 3 1
16 Pogalan Pogalan 6 6 2 1
17 Pogalan Ngulan Kulon 4 4 3 1
18 Trenggalek Trenggalek 6 6 1 1
19 Trenggalek Rejowinangun 7 7 5 3
20 Tugu Tugu 8 8 7 1
21 Tugu Pucanganak 7 7 5 1
22 Bendungan Bendungan 8 8 9 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 157 157 122 25

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015

41
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

44. Prosentase posbindu di kabupaten /kota sesuai dengan jumlah


puskemas
Posbindu di Kabupaten Trenggalek berjumlah 25 yang tersebar di 22
puskesmas di 14 Kecamatan (>100%). Daftar Posbidnu dapat dilihat
sebagaimana Tabel beikut :

Tabel. Posbidu di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015

NO NAMA POSBINDU DESA / KEL. PUSKESMAS

1 KARTIKA KEL. TAMANAN TRENGGALEK


2 NAWANG WULAN KEL. SURODAKAN REJOWINANGUN
3 PERGIWO REJOWINANGUN
4 PERMATA BUNDA DAWUHAN
5 MELATI WONOCOYO POGALAN
6 SEJAHTERA NGULANKULON NGULANKULON
7 MENARA GADING SURUH SURUH
8 NGUDI WALUYO TANGGARAN PULE
9 LESTARI DONGKO DONGKO
WREDA TARUNA SEHAT
10 SEJAHTERA PANDEAN PANDEAN
11 MITRA SEHAT PANGGUL PANGGUL
12 BINA SEHAT SAWAHAN BODAG
13 KASIH BUNDA SUKOREJO GANDUSARI
14 BEN SEHAT KARANGANYAR KARANGANYAR
15 GEMAHARJO GEMAHARJO SLAWE
16 SEGER WARAS MARGOMULYO WATULIMO
17 LESTARI PANGGUNGSARI DURENAN
18 MULYA HATI KARANGANOM BARUHARJO
19 HARAPAN SEJAHTERA SUGIHAN KAMPAK
20 SUMBER SEHAT TAWING MUNJUNGAN
21 TUNAS HARAPAN DEPOK BENDUNGAN
22 BANARAN BANARAN TUGU
23 CENDANA TEGAREN PUCANGANAK
24 CAHAYA INSANI KARANGAN KARANGAN
25 MELATI ARUM KEDUNGSIGIT

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2014

45. Jumlah Desa Siaga aktif


Jumlah Desa Siaga aktif di Kabupaten Trenggalek adalah 157 desa
(100%). Desa Siaga Aktif adalah program nasional yang dicanangkan
Pemerintah Pusat pada tahun 2010, dengan target lebih dari 70.000 desa di
seluruh Indonesia. Desa Siaga Aktif minimal harus memiliki pos kesehatan
yang dilayani oleh 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader kesehatan.

42
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Tahun 2015

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
KELURAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Panggul Panggul 10 8 2 - 0 10 100
2 Panggul Bodag 7 4 3 - 0 7 100
3 Munjungan Munjungan 11 9 2 - 0 11 100
4 Watulimo Watulimo 5 4 1 - 0 5 100
5 Watulimo Slawe 7 7 0 - 0 7 100
6 Kampak Kampak 7 7 0 - 0 7 100
7 Dongko Dongko 5 2 3 - 0 5 100
8 Dongko Pandean 5 5 0 - 0 5 100
9 Pule Pule 10 10 0 - 0 10 100
10 Karangan Karangan 12 1 5 5 1 12 100
11 Suruh Suruh 7 5 2 - 0 7 100
12 Gandusari Gandusari 6 - 6 - 0 6 100
13 Gandusari Karanganyar 5 3 2 - 0 5 100
14 Durenan Durenan 7 7 0 - 0 7 100
15 Durenan Baruharjo 7 - 7 - 0 7 100
16 Pogalan Pogalan 6 - 5 1 0 6 100
17 Pogalan Ngulan Kulon 4 2 2 - 0 4 100
18 Trenggalek Trenggalek 6 - 0 - 6 6 100
19 Trenggalek Rejowinangun 7 - 0 2 5 7 100
20 Tugu Tugu 8 - 8 - 0 8 100
21 Tugu Pucanganak 7 2 5 - 0 7 100
22 Bendungan Bendungan 8 6 2 - 0 8 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 157 82 55 8 12 157 100

Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015

46. Puskesmas dengan pelayanan Klinik Sanitasi


Pelayanan klinik sanitasi di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan
oleh Petugas Sanitasi di seluruh puskesmas (22 puskesmas), kegiatannya
meliputi di dalam gedung dan di luar gedung. Untuk pelayanan di klinik
sanitasi ini petugas sanitasi se Kabupaten Trengggalek telah menerapkan
sesuai standart operating procedur yang disepakati di Kabupaten
Trenggalek. Kegiatannya di dalam gedung maupun di luar gedung meliputi
penyuluhan, konsultasi kesehatan terutama menyangkut penyakit berbasis
lingkungan, pemeriksaan kualitas lingkungan perumahan dan penyediaan
sarana sanitasi. Kegiatan dalam klinik sanitasi lebih mengarah pada upaya
pencegahan (preventif).

43
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Tabel. Klinik Sanitasi Di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015

KLINIK
NO PUSKESMAS PETUGAS SANITASI SANITASI
NAMA PENDIDIKAN ADA TIDAK
1 PANGGUL ENDAH SETIANI D3 V
GUNAWAN
2 BODAG SABILILLAH D3 V
3 DONGKO MURJININGSIH D3 V
4 PANDEAN JUMARIYANTO D1 V
5 PULE MUHARI, SKM S1 V
6 SURUH DWI AFRIANTI D3 V
7 KARANGAN SRI ASTUTI D3 V
8 TUGU SITI AMINAH D3 V
9 PUCANGANAK WIWIN BUDIARTI D3 V
10 BENDUNGAN KARYONO D3 V
11 TRENGGALEK RUDY KURNIAWAN D3 V
12 REJOWINANGUN AGUS
SUPRASETYOBUDI D3 V
13 POGALAN SUPRIYONO D1 V
14 NGULANKULON MULYONO D3 V
15 DURENAN WIJI ASTUTIK D3 V
16 BARUHARJO UMI RATNANINGSIH D3 V
17 WATULIMO ERIK SETYOWATI D3 V
18 SLAWE JOKO SETIYONO D3 V
19 GANDUSARI SUNARTO, SKM S1 V
20 KARANGANYAR RENI KUSUMAWATI D3 V
21 KAMPAK ISMIATI D3 V
22 MUNJUNGAN IRPANDI D3 V
Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2015

47. Program wajib tanam pohon bagi masyarakat


Program penghijauan di Kabupaten Trenggalek berjalan dengan baik,
baik pada perumahan, sekolah, tempat umum, perkantoran maupun
tempat kerja yang difasilitasi oleh Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas
pertanian, kehutanan dan perkebunan Kab. Trenggalek.

44
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

PERTAMANAN DAN HUTAN KOTA

48. Tersedia taman dan hutan kota


Taman dan hutan kota bermanfaat untuk mendukung keindahan,
kesejukan dan kelestarian lingkungan. Di Kabupaten Trenggalek telah
dibangun pada tempat strategis pada wilayah / kawasan tertentu seperti
sekolah maupun perkantoran. Hutan Kota dikembangkan di pusat kota
serta melalui penghijauan jalur, kantor, terminal, pasar maupun
permukiman.
Terdapat taman dan ruang terbuka hijau di wilayah Kota Trenggalek
dan terpelihara dengan baik. Hutan Kota di kawasan Bukit Ja'as, RTH di
Alun-Alun Kota, Trenggalek Green Park dan Taman Basuki. Sedangkan
rencana pengembangan RTH lainnya adalah RTH di kawasan Soekarno
Hatta (Depan SMAN 1 Trenggalek).

RTH Trenggalek Green Park Yang dilengkapi dengan Wifi Corner

Hutan Kota Di Kawasan Bukit Ja’as

45
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

SEKOLAH
49. Presentase sekolah yang melaksanakan UKS
Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini
paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat
berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi "Health Promoting
School" artinya "Sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga
sekolahnya". Kesemuanya akan tercapai bila sekolah dan lingkungannya
dibina dan dikembangkan antara lain melalui UKS.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu usaha yang dilakukan
sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di
kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan
suatu sekolah. UKS memiliki pedoman yang biasa disebut Trias UKS, yaitu:
(1) Pendidikan Kesehatan, (2) Pelayanan Kesehatan; dan (3) Pembinaan
Sekolah Lingkungan Sehat.
Seluruh sekolah di Kabupaten Trenggalek telah melaksanakan Program
UKS (100%), kegiatan pembinaan dilaksanakan oleh Petugas Puskesmas.

Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan di UKS dan Dokter Anak

46
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

50. Presentase sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata


Telah melaksanakan namun jumlah sekolah masih sedikit kurang dari
25 %. Pada Tahun 2013 yang meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional
adalah SMP 2 Trenggalek, dan pada Tahun 2014 yang meraih Penghargaan
Sekolah Adiwiyata adalah SMA 2 Trenggalek. Tahun 2015 tidak ada
penghargaan Program Sekolah Adiwiyata. Selain itu juga telah ditetapkna
SK Kepala Dinas tentang Sekolah Binaan

SMPN 2 Trenggalek, Sekolah penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional 2013

SMAN 2 Trenggalek, Sekolah Penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional 2014

SMAN 1 Trenggalek, Sekolah yang diusulkan Penghargaan Adiwiyata Nasional 2016

47
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

PENGELOLAAN PASAR
51. Adanya program kebijakan pengelolaan pasar
Pengelolaan pasar di kabupaten telah dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Daerah. Program Kebijakan Pengelolaan Pasar mengacu pada
kebijakan yang ada, baik Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun
Kabupaten Trenggalek. Di Kabupaten Trenggalek ada Perda No 5 Tahun 2012
Tentang Retribusi Pasar dan Perda Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Perubahan
atas Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 2 Tahun 2011 Tentang
Perlindungan, Pembinaan Pasar Tradisional, Penataan Pasar Modern dan
Toko Modern.

Lingkungan Pasar

52. Keterlibatan masyarakat pasar dalam berpartisipasi di bidang sanitasi


pasar
Masyarakat telah berpatisipasi dalam sanitasi pasar terutama para
pedagang pemilik kios pasar. Di Kabupaten Trenggalek kegiatan
pengawasan pasar dilaksanakan oleh dan Petugas Pengelola Pasar,
sedangkan Pokja Sanitasi Pasar belum terbentuk
.

Kerja Bakti untuk kebersihan pasar

48
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

53. Lingkungan pasar perkotaan bersih


Upaya peningkatan kualitas lingkungan pasar di wilayah perkotaan
baik permukiman, perkantoran, tempat umum maupun tempat lainnya
cukup bagus dan terkoordinir dengan baik. Pemantauannya secara rutin
dan rekomendasinya disampaikan kepada Kepala Pasar maupun pemimpin
wilayah tersebut.

Kondisi lingkungan pasar perkotaan

54. Tersedia toilet yang cukup dan memenuhi syarat di pasar


Semua pasar di Kabupaten Trenggalek selalu dilengkapi dengan sarana
sanitasi (MCK) dengan jumlah yang cukup serta kondisinya cukup bersih
dan terawat.

Kondisi MCK di pasar pon Trenggalek

Kondisi MCK di pasar burung Trenggalek

49
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

55. Tersedia lahan parkir di pasar perkotaan


Di pasar Pon Trenggalek tersedia tempat parkir yang cukup luas,
penataan parkir oleh juru parkir dan retribusinya diatur .

Tempat parkir di pasar

SARANA OLAH RAGA, REKREASI DAN TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK

56. Tersedia fasilitas sarana umum yang cukup (olah raga dan rekreasi)
Fasilitas sarana umum baik, sarana olah raga, tempat rekreasi yang
kian meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Fasilitas sarana
umum di Kabupaten Trenggalek seperti perkantoran, tempat olah raga dan
rekreasi kualitas kebersihan maupun kelayakannya telah terjaga secara
rutin dan berkesinambungan.

Fasilitas Olahraga dan Rekreasi

57. Tersedia fasilitas sarana bermain untuk anak


Di Kabupaten Trenggalek terdapat beberapa tempat bermain /
rekreasi untuk anak berupa kolam renang, taman bermain, air terjun,
pantai dan masih banyak tempat wisata yang dimanfaatkan dan
terpelihara dengan baik.
Jumlah kunjungan wisata di kabupaten Trenggalek di tahun 2015
mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dimana
jumlahnya mencapai 584.414 orang, naik dibandingkan tahun 2014 yang
hanya mencapai 535.499 orang. Intensifikasi dan ekstensifikasi obyek

50
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

wisata tentunya harus terus dilakukan untuk menjaga eksistensi


Kabupaten Trenggalek sebagai daerah wisata dan tentunya jumlah
wisatawan ini berpengaruh terhadap potensi peningkatan PAD yang
dihasilkan.

Grafik. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2011-2015 (orang)

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Obyek wisata di Trenggalek memiliki potensi besar yang bisa


dikembangkan untuk masa kini dan mendatang. Hal ini tercermin dari
jumlah kunjungan wisatawan. Tahun 2015 jumlah kunjungan wisatawan
di Kabupaten Trenggalek sebanyak 584.414 orang dari 5 Obyek Wisata
Unggulan, yaitu Pantai Prigi, Pantai Karanggongso, Pantai Pelang, Goa
Lowo dan Kolam Renang Tirta Jwalita. Jumlah kunjungan wisatawan
tertinggi di Pantai Karanggongso sebanyak 358.596 orang. Jumlah
kunjungan wisata masing-masing obyek wisata secara terinci
sebagaimana diuraikan pada Tabel dibawah ini :

Tabel. Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Kab. Trenggalek Tahun 2013-2015

No. Obyek Wisata Unggulan Lokasi Jumlah Wisatawan (orang)


2013 2014 2015
1 Pantai Prigi Kec. Watulimo 88.347 82.211 90.251
2 Pantai Karanggongso Kec. Watulimo 288.165 341.405 358.596
3 Pantai Pelang Kec. Panggul 19.380 29.187 48.805
4 Goa Lowo Kec. Watulimo 38.267 38.263 43.025
5 Kolam Renang Tirta Jwalita Kec. Trenggalek 48.002 44.433 43.737
Jumlah 482.161 535.499 584.414

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2016

Beberapa dokumentasi terkait fasilitas sarana bermain untuk anak


dapat disajikan sebagai berikut :

51
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

Sarana bermain dan tempat rekreasi di Kab. Trenggalek

Goa Lowo-Watulimo Air Terjun Pantai Pelang-Panggul

Ekowisata Mangrove Cengkrong-Watulimo Pantai Prigi-Watulimo

Konservasi Penyu Taman Kili-Kili Panggul RTH-Trenggalek Green Park

52
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

PENATAAN SEKTOR INFORMAL (PKL ATAU INDUSTRI RUMAH TANGGA)

58. Adanya pengaturan & penataan Pedagang Kaki Lima


Pengaturan dan penataan pedagang kaki lima di wilayah Trenggalek
mengacu pada Tata Ruang dan Tata Wilayah dan dilaksanakan secara
terpadu antara sektor terkait yang dikoordinir oleh Satpol PP. Bentuk
penataannya berupa penertiban Kios, Gazebo, maupun sarana lainnya.
Untuk pusat jajanan dan Sentra Oleh-oleh Khas Trenggalek di daerah Desa
Kranding, Kecamatan Pogalan, Forum Trenggalek Sehat dengan Dana CSR
Bank Jatim dan BPR Jwalita menginisiasi penataan Pusat Jajanan yang
higienis dengan lingkungan yang bersih (pengadaan tempat sampah,
pembinaan, pelatihan penjamah makanan).

Sentra Oleh-Oleh Khas Trenggalek


yang diinisiasi oleh Forum Trenggalek Sehat

59. Adanya Regulasi penanganan PKL


Regulasi penanganan PKL ada dalam Perda Nomor 9 Tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 2
Tahun 2011 Tentang Perlindungan, Pembinaan Pasar Tradisional, Penataan
Pasar Modern dan Toko Modern. (Data Terlampir)

53
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek
Tatanan 1. Kawasan Permukiman Sarana dan Prasarana Sehat

LOKASI PROGRAM KABUPATEN/KOTA


UNGGULAN SEHAT

Kecamatan Trenggalek yang meliputi :

a. Sekolah PHBS
b. Sekolah Adiwiyata (SMPN 2 Trenggalek, SMAN 2 Trenggalek)
c. Taman Kota (Trenggalek Green Park)
d. Hutan Kota (Hutan Hota Bukit Ja’as)
e. Alun-Alun Kota
f. Water Park (Bukit Ja’as dan Utama Waterpark)
g. Sport Center (Utama Sport Center)
h. Bank Sampah
i. TPA
j. Kampung Hijau/Kampung Bersih
k. Desa ODF

Kecamatan Karangan yang Meliputi :

a. Puskesmas Berprestasi
b. Desa ODF
c. KP-ASI
d. Bank Sampah
e. Taman Posyandu
f. PHBS
g. Desa Siaga
h. Kampung Hijau/Kampung Bersih
i. Sentra Makanan Khas Kabupaten Trenggalek

Kecamatan Gandusari yang Meliputi :


a. Desa Berseri (Desa Karanganyar)
b. Desa ODF
c. Kampung Hijau/Kampung Bersih
d. Posyandu Lansia
e. Sentra Industri Anyaman Bambu
f. Sentra Industri Genting

Kecamatan Pogalan yang meliputi :

a. Sentra Oleh-Oleh Khas Trenggalek


b. Kampung Hijau (Desa Ngadirenggo)
c. Desa ODF
d. Kampung Hijau/Kampung

54

Anda mungkin juga menyukai