REVIEW JURNAL
Disusun oleh:
Arikah Wiriawan
16/400077/TK/45091
A. Pendahuluan
Teori antrian telah digunakan secara intensif untuk desain dan analisis
Sistem Manufaktur Fleksibel (FMS). Pendekatan antrian, menggabungkan di
satu sisi perkembangan teori antrian dan jaringan antrian dan juga aplikasi
yang luas untuk analisis kinerja Sistem informasi. Aplikasi antrian berguna
untuk pemodelan FMS dan untuk manajemen Sistem manufaktur tersebut,
berdasarkan lingkungan stokastik yang dianggap oleh jaringan antrian.
FMS adalah sistem yang terkontrol dan tidak dapat dipandang sebagai
stokastik. Permintaan yang fluktuatif, breakdown mesin, kontrol kualitas,
dam sebagainya harus dikurangi da diatur agar proses produksi berjalan
kontinu, proses aliran berjalan sempurna, terintegrasi dan terkoordinasi.
Dalam mempelajari efek dan masalah design, model antrian sangat berguna.
3. Managerial Issues
Makalah survei MS dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis:
1) Survei komprehensif yang berfokus pada deskripsi Sistem perangkat
keras (mesin).
2) Survei model yang berfokus pada model FMS untuk keperluan desain,
justifikasi ekonomis, dan masalah operasional.
Model dapat diklasifikasi kedalam 8 permasalaha:
3.1. Model
Ada dua kategori model yaitu model yang sesuai dan model perkiraaan.
3.2. Konfigurasi Optimal
Desain dari konfigurasi FMS mengikutsertakan perhitungan banyaknya
mesin, pallets, buffer, dan laju proses dari tools atau mesin, dll.
Dibawah kebutuhan laju produktifitas dan limitasi budget.
3.3. Loading models
FMS memungkinkan untuk mengandung banyak cell manufaktur
dimana proses independen terhadap tipe pekerjaan dan produksi mereka
dan kapasitas buffer. Tujuan load:
1) Menyeimbangkan waktu proses pada mesin yang digunakan
2) Minimasi dari pergerakan part diantara mesin
3) Menyeimbangkan beban kerja per mesin untuk grup sistem
4) Tidak menyeimbangkan beban kerja per mesin untuk grup sistem
5) Mengisi tool depadat mungkin
6) Memaksimasi banyaknya operasi yang dikerjakan.
Ada dua tipe load models yaitu: rule model dan optimal model
3.4. Part routing models
Skema jalur part digunakan untuk memperkirakan rencana proses
untuk setiap part. Setiap part bisa diproduksi menggunakan rute
alternatif untuk mengambil kuuntungan dari sistem yang fleksibel dan
mesin yang serbaguna.
3.5. Part selection models
Part selection adalah keputusan fundamental yang dicapai untuk
menyelesaikan tujuan profit dan fleksibel.
3.6. Releasing and scheduling models
Permasalahan yang ada:
1) Kapan waktu melakukan pekerjaan (part) dilaksanakan
2) Tipe pekerjaan (part) apa yang harus dilaksakan
Model yang dikategorika mengikuti:
1) Generl rule models
2) Single-level optimal models
3) Two-level optimal models
3.7. Unrelaible system models
Ada dua tipe unreliabilitas di sistem manufaktur yaitu kegagalan
equipment dan defect produk.
3.8. Inventory models
Inventory problem dalam fms:
1) Ketika pengiriman batch dari central warehouse ke buffer storage
2) Bagaimana besar batch size seharusnya
4. Kesimpulan
Survey ini sudah di review dengan paper jumlah banyak yang
membahas tentang jaringan dari pendekatan antrian untuk desain dan
management FMS. Dari survey, paper ini mengkategori ada 8 problem dan
membandingkan research yang berbeda untuk menghubungkan setiap
problem.
Model konfigurasi optimum adalah model yang paling berguna untuk
menentukan investasi awal dalam FMS dan menspesifikasi tujuan produksi.
Model ini membutuhkan solusi dari masalah pemrograman nonlinear yang
kompleks. Semua model optimal yang dipelajari tidak mudah untuk
dieksekusi di waktu nyata.
Breakdown dan kontrol kulatias biasanya menganggap laju breakdown
terlalu simpel dan tidak realistik. Metode kontrol kualitas tradisional tidak
cocok untuk FMS dan fleksibilitas dalam routing sulit untuk diukur.
Refrensi:
Hsu, L. F., Tapiero, C. S., Lin, C., Network of queues modeling in flexible
manufacturing systems: a survey. Rairo. Recherche Operationnelle. 1993.
201-248.