Anda di halaman 1dari 16

BAB 4 Model Data dalam SIG

4.1. Layer Data SIG

Sistem informasi geografis menggunakan model informasi geografis berbasis


lapisan/ layer untuk mengkarakterisasi dan menggambarkan dunia kita. Sebagai
contoh sebuah sistem informasi geografis dapat berisi data lapisan/ layer sebagai
berikut:

 Jalan direpresentasikan sebagai garis pusat


 Daerah penggunaan lahan yang mewakili vegetasi, daerah pemukiman,
zona bisnis, dan sebagainya
 Wilayah administratif
 Badan air dan sungai
 Poligon Parcel mewakili kepemilikan tanah
 Permukaan digunakan untuk mewakili elevasi dan medan
 Foto udara atau citra satelit untuk area of interest

Gambar Lapisan/ layer

Lapisan informasi geografis seperti yang dijelaskan di sini diwakili menggunakan


beberapa struktur Data GIS yang umum:

60 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
 Feature classes/ kelas fitur : Setiap kelas fitur adalah kumpulan logis dari
fitur dari jenis umum (seperti empat jenis fitur yang ditampilkan di bawah
ini).

Gambar Feature Classes

 Raster datasets/ dataset raster : Raster adalah dataset berbasis sel yang
digunakna untuk menyimpan citra, model elevasi digital, dan data tematik
lainnya.

Gambar Dataset Raster

 Attributes and descriptive information/ atribut dan informasi


deskriptif : Struktur ini merupakan informasi dalam bentuk tabel yang
digunakan untuk menggambarkan fitur dan kategori tentang obyek
geografis dalam setiap dataset.

61 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
Gambar Attribut dan Informasi

Sistem informasi geografis menggunakan peta untuk memvisualisasi dan bekerja


dengan informasi geografis.

Setiap sistem informasi geografis masuk ke dalam satu set peta interaktif cerdas
dan tampilan lainnya (seperti bola 3D) yang menunjukkan fitur dan hubungan
fitur di permukaan bumi. Berbagai pandangan peta informasi geografis yang
mendasari dapat dibangun dan digunakan sebagai “jendela ke database geografis”
untuk mendukung query, analisis, dan mengedit informasi geografis. Peta juga
dapat digunakan untuk mengakses alat/tools pemodelan geografis yang digunakan
untuk memperoleh informasi baru.

Gambar Peta 2D dan 3D

Peta SIG sangat interaktif dan membantu untuk berkomunikasi dengan informasi
dalam jumlah besar. Anda dapat mencapai sebuah peta interaktif untuk
menyajikan serangkaian informasi yang membantu pengguna akhir Anda
memenuhi misi mereka dan melakukan pekerjaan penting.

62 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
SIG memiliki seperangkat peralatan analitik dan transformasi data untuk
melakukan analisis spasial dan pengolahan data

Di dalam sistem informasi geografis sudah memiliki satu set besar fungsi
geoprocessing untuk mengambil informasi dari dataset yang ada, menerapkan
analisis fungsi, dan menulis hasil ke hasil dataset baru. Ada banyak operator
spasial, seperti Buffer dan Intersect yang ditampilkan di bawah ini, yang dapat
diterapkan pada data SIG.

Setiap tool geoprocessing mengambil informasi yang ada sebagai masukan dan
menurunkan hasil baru, yang dapat digunakan dalam operasi berikutnya. Salah
satu elemen kunci dari SIG ialah kemampuannya untuk meggabungkan urutan
logis operasi sehingga Anda dapat melakukan analisis spasial dan
mengotomatisasi pengolahan data dimana semua dibangun dengan sebuah model.

4.2. Konsep dasar data geospasial

1. SISTEM KOORDINAT

PENGERTIAN:

• Koordinat Peta adalah tempat kedudukan titik-titik relatif terhadap titik acuan.

• Setiap titik yang diketahui koordinatnya sudah pasti juga diketahui terhadap titik
mana dia diukur dan dihitung.

• Titik yang diketahui pasti koordinat, referensi dan ellipsoidnya serta


dipergunakan sebagai titik acuan disebut dengan datum.

63 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
• Kecenderungan sekarang ini adalah sistem koordinat yang mengacu pada sistem
koordinat global, dimana berlaku untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia
menggunakan sistem WGS’84 (World Geodetic System 1984).

A. KOORDINAT GEOGRAFIS :

• Koordinat geografis merupakan koordinat yang terletak pada permukaan


lengkung bumi, yang mengacu pada garis lintang dan bujur.

• Koordinat dinyatakan dalam satuan derajat-menit-detik.

• Garis-garis lingkaran besar sama panjang yang menghubungkan kutub utara dan
selatan disebut dengan meridian.

• Sedangkan garis yang tegak lurus meridian, dimana garis lingkaran tidak sama
besar disebut paralel.

• Meridian yang melalui kota Greenwich (England) kemudian ditetapkan sebagai


bujur 0 (nol) derajat.

• Kemudian ke arah timur bola bumi ditetapkan sebagai bujur timur dari 0 derajat
sampai 180 derajat. Sebaliknya ke arah barat juga sejauh 180 derajat ditetapkan
sebagai bujur barat.

• Lingkaran paralel yang terbesar ditetapkan sebagai lintang 0 derajat, ke arah


utara sejauh 90 derajat ditetapkan sebagai lintang utara. Ke arah selatan sejauh 90
derajat juga ditetapkan sebagai lintang selatan.

Gambar Sistem Geosentris

64 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
Gambar Pembagian Garis Lintang dan bujur

B. KOORDINAT BIDANG PROYEKSI

• Koordinat bidang proyeksi adalah koordinat yang dihitung dan ditentukan pada
bidang proyeksi dan tergambar pada bidang datar.

• Koordinat geografis yang terdapat pada bidang lengkung kemudian


diproyeksikan melalui bidang proyeksi sehingga dapat tergambar pada bidang
datar.

• Langkah untuk memindahkan koordinat dari bidang lengkung menjadi bidang


datar disebut dengan proyeksi peta.

• Proyeksi peta adalah pemindahan secara matematis permukaan bidang lengkung


menjadi bidang datar melalui sebuah bidang perantara.

Gambar Jenis-jenis proyeksi

65 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
C. Sistem Proyeksi Universal Transverse Mercator

 Sistem Transverse Mercator :

 Memakai sistem grid sistem Universal Transverse Mercator (UTM).

 Setiap zone lebarnya 6˚ bujur Tingginya 8˚ lintang.

 Dimulai dari bujur 180o BB s/d 180o BT. Dimulai dari lintang 80˚ LU s/d 80˚
LS. Dari 80˚ LS - 80˚ LU, dengan Notasi CX Setiap zone memiliki nilai
koordinat x (Easthing) pada meridian tengah = 500.000 meter Timur.

 Di sebelah utara ekuator nilai koordinat y (Northing) mulai dari = 0 meter


Utara. Di sebelah selatan ekuator nilai Northing mulai dari = 10.000.000
meter Utara

Gambar System Proyeksi UTM

Gambar Zone UTM Indonesia

66 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
2. DATA SPASIAL

 DEFINISI:

 “Informasi Informasi tentang tentang lokasi dan bentuk dari fitur geografi
geografi termasuk termasuk hubungan hubungan antar fitur serta deskripsi
deskripsi dari fitur geografis geografis tersebut tersebut”

 Representasi Data Spasial Spasial:

 Data Raster

 Data Vektor

A. DATA RASTER

 Definisi:

 “Data/objek (data spasial) yang disajikan secara sekuensial pada kolom dan
baris dalam bentuk sel-sel atau yang sering dikenal dengan piksel (picture
element)”

 Setiap sel/piksel memiliki atribut (informasi) tersendiri termasuk


koordinatnya yang unik.

 Akurasi data ini sangat tergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya.

Gambar Data Raster (Citra Satelit)

67 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
Gambar Data Raster (DEM)

B. DATA VEKTOR

Definisi:

“Data (Spasial) yang berbasis pada sistem koordinat yang umum digunakan untuk
menyajikan fitur peta”

Representasi Data Vektor:

1. Points (Titik)

2. Lines (Garis)

3. Polygons (Poligon/area)

1. Data Titik:

Merupakan satu simpul tertutup (lokasi tunggal) yang dikaitkan dengan pasangan
koordinat (x,y).

2. Data Garis:

Merupakan semua unsur linier yang dibangun dengan menggunakan


segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih
(koordinat yang berurutan).

68 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
3. Poligon:

Suatu area yang di bentuk oleh kumpulan garis yang tertutup (area homogen).

Gambar Data Vektor

4.3. EDITING DATA


Editing Data Vektor.
Editing Data Atribute
1. Pilih layer yang akan diedit
2. Klik tombol Editor Toolbar yang berada pada Toolbar
3. Klik Editor menu dan klik start editing
4. Klik kanan, pilih Open Attribute Table
5. Klik baris yang akan diedit
Tampilan Editing data

69 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
Editing Data Grafis

1.Membuat Objek Point atau Vertex dengan Koordinat


1.Klik Editor > Start Editing
2. Set Task Current dengan memilih Create New Feature
3. Set Target untuk memilih layer aktif
4. Klik point menggunakan Sketch Tool ( gambar pensil )
5. Tekan F6 untuk memasukkan nilai koordinat, kemudian tekan Enter
6. Masukan Koordinat X dan Y, tekan Enter

70 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
Gambar Membuat point dengan koordinat

71 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
2.Memotong Polygon Menjadi Dua Bagian
1. Klik Editor menu dan klik start editing
2. Klik Polygon yang akan di potong
3. Klik Edit Task, Pilih Cut Polygon Feature
4. Klik Sketch Tool ( gambar pensil )
Tampilan Memotong Polygon menjadi dua bagian

5. Buat garis pemotong, klik kanan, tekan F2 untuk mengakhiri


6. Polygon akan terbagi menjadi dua.

3. Merge Objek
1. Klik tombol Editor Toolbar yang berada pada Toolbar
2. Klik Editor menu dan klik start editing
3. Pilih Objek yang akan dimerge
4. Klik tombol Editor Toolbar

72 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
5. Pilih merge Sebelum Awal Pilih untuk Merger Setelah Merger
4.Memotong Polygon dengan Polygon Lain
1. Klik tombol Editor Toolbar yang berada pada Toolbar
2. Buat Objek baru diatas objek
3. Pilih Objek yang akan digunakan untuk memotong
4. Klik tombol Editor Toolbar
5. Pilih Clip, chek Discard the area that intersects
6. Klik OK

5. Intersect Objek
1. Klik tombol Editor Toolbar yang berada pada Toolbar
2. Pilih Objek-objek yang memiliki intersect
3. Klik tombol Editor Toolbar
4. Pilih intersect
5. Akan tampak polygon hasil intersect
6. Klik tombol Editor Toolbar
7. Pilih clip, kemudian pilih Preserve Area atau Discard Area
8. Klik OK
Tampilan Cara Intersect Objek

6 Membuat Multipart Line atau Polygon


1. Buat Polygon atau Line
2. Setelah selesai, klik kanan pilih finish Part
3. Kemudian buat lagi Polygon atau Line

73 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
4. Setelah selesai, klik kanan pilih finish Sketch (F2)

Gambar Membuat Multipart Line atau Polygon

7. Reshaping Polygon atau Line


1. Klik Task pada Editing Toolbar, pilih Reshape Feature
2. Klik Editing Tool
3. Pilih Polygon atau garis yang akan direshape
4. Klik Skecth Tool pada Editor Toolbar
5. Buat garis baru pada objek, tekan F2

8. Split Line
1. Klik tombol Editor Toolbar yang berada pada Toolbar
2.Pilih Objek garis yang akan di Split
3.Klik Split Tool
4.Klik Spot pada garis yang akan displit

9. Memotong Garis dengan Batas Garis


1. Klik Task pada Editing Toolbar, pilih Extend/Trim Feature
2. Klik Editing Tool

74 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7
3. Pilih garis yang akan dipotong
4. Klik Skecth Tool pada Editor Toolbar
5. Buat batas garis pemotong, tekan F2
Tampilan Memotong Garis dengan Batas Garis

Sebelum dipotong Sesudah dipotong

75 | P E N D I D I K A N T E K N I K B A N G U N A N 2 0 1 7

Anda mungkin juga menyukai