Balikpapan PDF
Balikpapan PDF
KOTA BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR
KOTA BALIKPAPAN
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Kota Balikpapan terletak 113 km di Barat Daya Ibukota Propinsi Kalimantan Timur,
Samarinda. Letaknya yang strategis, pada posisi silang jalur perhubungan nasional
dan internasional, berpengaruh pada perkembangan kota sebagai pusat jasa,
perdagangan, dan industri yang tidak hanya berskala regional Kalimantan Timur saja,
namun juga berkembang sebagai salah satu sentra di Indonesia Tengah. Dengan
potensi sumber daya yang besar di sekitar kota, terutama di wilayah hinterland seperti
Kabupaten Kutai dan Pasir, maka Kota Balikpapan menjadi daya tarik bagi kegiatan
perekonomian. Apalagi dengan keberadaan sarana penunjang Pelabuhan Laut
Semayang dan Bandar Udara Sepinggan.
Selain itu, Kota Balikpapan sebagai pusat kegiatan eksplorasi minyak dan gas serta
batu bara di seluruh Kaltim bahkan juga sebagian wilayah Kalimantan Selatan
menjadikan kota ini menampung banyak warga asing yang saat ini tercatat 1.014
orang.
Ketertiban, keamanan kebersihan dan kerapian sejak lama menjadi ciri khas kota
minyak Balikpapan yang bermoto Kubangun, Kubela dan Kujaga. Kota ini sama sekali
tidak seperti dalam benak kebanyakan orang yaitu Pulau Kalimantan yang masih
berupa belantara. Meskipun berada persis di pinggir laut, sama sekali tidak tercium
aroma busuk laut dan ikan-ikannya.
Kota Balikpapan terdiri dari 5 Kecamatan dan 27 Kelurahan.
Secara geografis wilayah Kota Balikpapan berada antara 1.0 LS – 1.5 LS dan 16,5 BT
– 117,5 BT dengan luas wilayah 503,35 Km² dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser
Utara
Batas Selatan : Selat Makassar
Batas Timur : Selat Makassar
Batas Barat : Teluk Balikpapan
Dilihat dari topografinya sekitar 70% wilayah Kota Balikpapan merupakan daerah yang
berbukit-bukit, sedangkan sisanya berupa dataran landai yang berada di tepi laut.
Perbukitan berada di daerah utara, Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Tengah,
dan Balikpapan Timur. Daerah ini menjadi daerah penyangga kota, diantaranya hutan
lindung kota di Kecamatan Balikpapan Selatan, lokasi konservasi alam di Kecamatan
Balikpapan Utara dan Balikpapan Selatan, serta hutan lindung Sungai Wain di wilayah
Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat.
Sedangkan bagian selatan, tepatnya di sepanjang tepi Teluk Balikpapan, terbentang
dataran landai di Kecamatan Balikpapan Selatan dan Tengah. Disinilah detak jantung
kegiatan perekonomian Kota Balikpapan berdenyut. Pusat perdagangan, pusat jasa,
pusat permukiman, bahkan industri pengolahan terutama minyak dan gas bumi
terkonsentrasi di wilayah ini.
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Kota Balikpapan terdiri dari 27 Kelurahan dimana jumlah penduduk tertinggi pada
tahun 1999 terdistribusi di Kelurahan Balikpapan Selatan (130.254 jiwa) diikuti
Kelurahan Balikpapan Tengah (96.002 jiwa). Berdasarkan analisa perkiraan penduduk
sampai tahun 2004 dengan pertumbuhan penduduk 1,32 % mencapai 435.664 jiwa.
Tenaga Kerja
Pertumbuhan tenaga kerja di Kota Balikpapan diproyeksikan dengan mengambil
Tingkat Pertumbuhan Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dikalikan dengan penduduk
berusia 10 tahun keatas. Pertumbuhan tenaga kerja ini sangat terkait dengan masalah
perekonomian.
Tabel V. 3. BANYAKNYA PENCARI KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUSNYA
TAHUN 2002
Tingkat Belum ditempatkan pada Belum
Terdaftar Ditempatkan Dihapuskan
Pendidikan akhir tahun lalu ditempatkan
1. Sekolah Dasar
Tidak tamat SD 723 30 5 211 537
Tamat SD / 1.220 29 104 229 916
Sederajat
2. SLTP
SMP 203 103 46 60 202
Madrasah 473 40 40 195 278
Tsanawiyah
Yang sederajat 785 18 132 474 197
3. SLTA
SMA 211 999 228 369 613
SMEA 1.228 588 168 810 838
SPMA/SKMA 565 8 - 449 124
SLA Lainnya 3.740 1.008 215 2.469 2.068
4. Sarjana 546 249 20 127 648
Muda/DIII
5. Sarjana/S1 4.918 353 130 812 4.329
Jumlah 14.614 3.425 1.088 6.201 10.750
Sumber: Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan 2002
EKONOMI
Dari data tahun 2001, kontribusi yang cukup signifikan membangun perekonomian
Kota Balikpapan yaitu sektor industri pengolahan (37,12%), kemudian diikuti oleh
sektor perdagangan, hotel dan restoran (32,70%),sektor pengangkutan dan
komunikasi (8,18%), sektor bangunan (6,90%), pertambangan dan penggalian
(5,99%). Sedangkan sektor lainnya (9,11%) meliputi sektor jasa-jasa, pertanian, listrik,
dan gas rata-rata 2-3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel V. 5. DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI Th.2001
No Bidang Jumlah (%)
1 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 32,70
2 Bangunan 6,90
3 Listrik Gas, dan Air Bersih 0,62
4 Pengangkutan dan Komunikasi 8,18
5 Keuangan 2,57
6 Jasa – jasa 3,57
7 Pertanian 2,35
8 Industri Pengolahan 37,12
9 Pertambangan dan Penggalian 5,99
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan 2002
Industri utama Kota Balikpapan berupa pengilangan minyak Pertamina yang sudah
berlangsung puluhan tahun sampai sekarang. Untuk tahun 2001 saja industri minyak
dan gas bumi mencapai 92 % dari keseluruhan kegiatan industri pengolahan senilai Rp
4,1 triliun. Sedangkan sisanya berupa industri kecil. Total kegiatan ekonomi kota
sendiri besarnya Rp 11,1 triliun.
Keuangan Daerah
Dari sisi penerimaan APBD Kota Balikpapan pada tahun 2003, penerimaan daerah
yang berasal dari Dana Perimbangan merupakan yang terbesar yaitu sekitar 80% atau
sekitar 348,8 milyar dari sekitar 435,4 milyar, sedangkan penerimaan yang berasal dari
Pendapatan Asli Daerah menyumbang sekitar 10,5% atau sekitar 46,1 milyar.
Sedangkan penerimaan lain yang sah sebesar 40 milyar.
Dari sisi pengeluaran, anggaran terbesar, diperuntukan bagi belanja pelayanan publik
yaitu hampir sekitar 55% atau sekitar 268 milyar, sedangkan untuk belanja aparatur
daerah dialokasikan hanya sebesar 156 milyar atau sekitar 32%. Untuk lebih jelasnya
tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah 2003 Kota Balikpapan, dapat kita
lihat pada tabel berikut.
Tabel V. 6. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2003 KOTA BALIKPAPAN
PENDAPATAN Jumlah (Rp)
1. Pendapatan Asli Daerah 46.109.055.000,00
2. Dana Perimbangan 348.796.675.000,00
3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 40.510.855.000,00
Total 435.416.585.000,00
BELANJA Jumlah (Rp)
1. Aparatur Daerah 156.389.835.157,50
2. Pelayanan Publik 268.403.175.781,00
Pos DPRD 9.625.601.133,00
3. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan 55.442.341.905
4. Belanja tidak Tersangka 5.074.587.853
Total 485.309.90.696,15
Defisit 49.893.355.696,15
PEMBIAYAAN Jumlah (Rp)
1. Penerimaan daerah 92.888.175.978,53
2. Pengeluaran Daerah 14.878.195.900,00
Total 78.009.980.078,53
Sumber : Pemerintah Kota Balikpapan, 2003
Fasilitas Pendidikan
Kota Balikpapan sebagai kota besar memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai
yang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Jumlah Taman Kanak-Kanak seluruhnya 90 unit,
Sekolah Dasar 192 unit, SLTP 52 unit, SMU 23 unit SMK ekonomi 9 unit, SMK
Teknologi 10 unit, dan SMK Kesejahteraan Keluarga / Pariwisata 3 unit. Untuk lebih
jelasnya tentang jumlah fasilitas pendidikan tiap kecamatan di Kota Balikpapan dapat
kita lihat pada tabel berikut.
Fasilitas Kesehatan
Jumlah Rumah Sakit di Kota Balikpapan sebanyak 5 unit, Puskesmas 38 unit, yang
terdiri dari Puskesmas Umum dan Puskesmas Pembantu. Selain itu tersedia pula
fasilitas kesehatan yang lainnya, seperti apotik, balai pengobatan, BKIA dan
sebagainya. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah fasilitas kesehatan tiap kecamatan di
Kota Balikpapan dapat kita lihat pada tabel berikut.
Tabel V. 8. JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI KOTA BALIKPAPAN
TAHUN 2002
Kecamatan
Fasilitas Kesehatan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Jumlah
Timur Selatan Utara Tengah Barat
RSU Negeri 0 1 1 0 0 2
RS Bersalin 0 0 0 0 1 1
RS Swasta/ BUMN 0 1 0 1 0 2
Puskesmas Umum 4 5 4 4 7 24
Puskesmas 3 1 7 2 1 14
Pembantu
Balai Pengobatan 2 10 2 4 1 19
BKIA 0 0 0 0 0 0
Laboratorium Klinik 8
Fisioterapi 4
Sarana Rongent 5
Apotek 49
Toko Obat 60
Pedagang Besar 9
Farmasi
Sumber : Diknas Kota Blikpapan 2002
Jaringan pipa distribusi masih belum mencakup seluruh daerah perkotaan terutama
kawasan yang jauh dari pusat kegiatan. Sistem distribusi air bersih dilakukan dengan
cara pemompaamn dan gravitasi. Pada saat pemakaian minimum, reservoir diisi dan
pada saat pemakaian puncak, kebutuhan air dipenuhi dari reservoir tersebut yang
dialirkan dengan cara gravitasi.
Reservoir di daerah pelayanan Kota Balikpapan terdapat di daerah berikut:
Reservoir Batu Ampar
Reservoir Kampung Damai
Reservoir Gunung Sari
Reservoir Telaga Sari
Reservoir Sepinggan
Reservoir Gunung Samarinda
Reservoir Martadinata
Reservoir Perumnas
Reservoir Prapatan
Reservoir Bonto Bulaeng
Reservoir Gunung Rambutan
Dari sejumlah lokasi reservoir untuk daerah pelayanan kota Balikpapan tersebut, total
kapasitas Resevoir saat ini adalah 12.025 m3.
Tabel V. 10. PRODUKSI DAN NILAI AIR MINUM YANG DISALURKAN UNTUK KONSUMSI TAHUN 2002
Air Terjual Nilai (Rp. 000)
No. Uraian
(m3)
1. Sosial Umum (Hydran Umum, Kamar Mandi Umum, dll) 104.548 69.557.056
2. Sosial Khusus (Badan-badan Sosial, rumah sakit, Rumah Ibadah, dll) 507.774 767.158.228
3. Rumah Tangga 12.368.925 30.458.893
4. Instansi Pemerintah 292.357 582.664.981
5. Niaga Kecil (Kios, Perusahaan, Toko, Rumah Makan, Losmen, 935.797 2.757.061.381
Penginapan, dll)
6. Niaga Besar (Hotel, Restoran, Pasar Swalayan, dll) 292.869 1.197.784.761
7. Industri Kecil (Kerajinan Rumah tangga, Peternakan kecil, dll) 5.199 17.571.470
8. Industri Besar (Pabrik, Peternakan Besar, dll) 15.796 62.971.504
9. Khusus/Pelabuhan (Pelabuhan Laut, Sungai, Udara) 39.009 167.319.635
10. Khusus / Auto Tangki 51.130 446.928.500
Jumlah 14.613.404 36.527.910.706
Sumber: Data PDAM Kota Balikpapan 2002
Tabel V. 11. BANGUNAN PELENGKAP YANG ADA DALAM SISTEM AIR BERSIH
Penangkap Mata
Intake Sumur dalam Reservoir Hidrophore
Air
l/dt unit l/dt unit l/dt unit m3 unit m3 unit
740 2 - - 145 10 17.300 13 - -
Sumber: Data PDAM
Sumber: Analisis
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Balikpapan dengan jumlah penduduk 482.577
jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 65.147.895 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari
jumlah penduduk x 135 liter/orang/hari. PDAM Kota Balikpapan telah dapat memenuhi
kebutuhan penduduk dengan memproduksi sebanyak 71.152.992 liter/hari. Sehingga
masih ada sisa cadangan kapasitas produksi sebanyak 6.005.097 liter/hari, atau 70,98
liter/detik.
Komponen Persampahan
Tabel V. 17. SARANA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPERLANCAR KEGIATAN PENGUMPULAN SAMPAH
Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan
Mini truck 4m3 5 unit
Dump truck 6 dan 8 m3 3 unit
Compactor truck 2 unit
Bob cat 3 unit Melaksanakan pekerjaan penggalian pasir dan lumpur
serta pengangkutannya ke dalam dump truck
Eksavator 311 1 unit Melaksanakan pekerjaan di TPA, yaitu membuat
Bequel 1 unit lubang, mendorong sampah ke dalam lubang, dan
Bulldozer D.6 1 unit menutupnya kembali dengan tanah.
Gerobak sampah 29 unit Dibagikan kepada masyarakat melalui RT/LKMD yang
digunakan untuk mengumpulkan sampah dari tempat-
tempat permukiman ke TPS terdekat.
Container 43 buah Digunakan untuk tempat penampungan sampah pasar
untuk memudahkan pengangkutannya dan untuk
memberikan kesan lingkunhan pasar yang bersih
Sumber: Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Balikpapan 2001
Peralatan prasarana persampahan yang ada saat ini adalah peralatan pewadahan,
pengumpulan, dan pengangkutan sampah. Peralatan pewadahan dan pengumpulan
sampah yang ada di Kota Balikpapan adalah berupa TPS, transfer depo, kontainer,
dan gerobak. Dari tempat penampungan sementara, sampah kemudian diangkut ke
Tempat Penampungan Akhir (TPA) yang berada di km-12 ke arah Samarinda dengan
sistem open dumping.
Sesuai dengan standar kota Besar, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,25
liter/orang/hari, Kota Balikpapan dengan jumlah penduduk 482.577 jiwa, menghasilkan
1.568,37 m3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x
3,25/1000. Namun Kota Balikpapan baru dapat mengelola sebanyak 822 m3. Sehingga
banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 746,37 m3 atau 47%. Jumlah ini
cukup besar, masih banyak terjadi ilegal dumping atau dibakar sendiri oleh penduduk.
Dinas Persampahan Kota Balikpapan perlu meningkatkan kinerjanya untuk dapat
melayani kebutuhan penduduk akan penanganan masalah sampah.
Komponen Sanitasi/Limbah Cair
Limbah cair dari kegiatan permukiman dalam pembuangannya saat ini masih disatukan
dengan jaringan drainase. Sedangkan limbah padat (tinja) saat ini masih
menggunakan sanitasi setempat (on site sanitation). Secara umum sistem ini masih
belum menimbulkan permasalahan yang serius. Di masa datang untuk pertumbuhan
penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi, pembangunan jaringan sistem limbah
perkotaan dapat digunakan sebagai alternatif penaganan limbah.
Tabel V. 19. KONDISI PEMILIKAN JAMBAN DAN SISTEM PEMBUANGAN TINJA TAHUN 2000
Keterangan Jumlah
1. Jumlah Penduduk Perkotaan Tahun 2000
Jiwa 389.613
KK 81.169
2. Pemilikan Fasilitas Sanitasi (%)
a. Jamban Pribadi
Tangki Septik 59,43
Cubluk 30,37
b. Jamban Umum
Fas umum MCK 4,00
Ke Lain-lain 2,00
Ke Perairan Terbuka 3,84
Sumber: Dinas Kesehatan Kota 2000
Komponen Drainase
Komponen Jalan
Prasarana jalan merupakan akses terpentingPola jaringan jalan di Kota Balikpapan
pada hakekatnya hanya dibentuk oleh sumbu yang mengarah ke Utara-Selatan dan
Timur-Barat. Ruas jalan pada pola Utara- Selatan secara umum dapat dibagi menjadi
dua sumbu utama, yaitu:
Jaringan jalan yang menyisir sepanjang pinggiran Teluk Balikpapan
Jaringan jalan yang menghubungkan ke pelabuhan speed boat di Kampung Baru
Jaringan jalan mulai dari persimpangan Jl. Pandan Sari sampai ke Jl. Karang
Anyar.
Tabel V. 23. KONDISI FISIK JALAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN 1998
Panjang Kondisi Kondisi
Kondisi
No. Status Jalan Jalan % Rusak % Rusak %
Baik
(Km) Ringan Berat
1. Jl. Negara 40,02 40,02 100 - - - -
2. Jl. Propinsi 9,22 9,22 100 - - - -
3. Jl. Kotamadya 537,04 187,875 81 17,342 7 26,013 11
Di jalan raya, lalu lintas relatif tertib. Penyeberangan jalan dibuat jelas dengan zebra
cross yang selalu terpelihara sehingga pejalan kaki merasa aman menyeberang. Di
sejumlah pemutaran jalan, polisi maupun petugas kantor perhubungan senantiasa
berjaga dan tak segan membantu mereka menyeberangkan jalan.
Laporan Final
Updating Profil dan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Besar dan Metropolitan
BANJARMASIN