Anda di halaman 1dari 50

BAB I

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG

A. Visi Misi Kabupaten/Kota


1. Visi
“Klungkung yang Unggul dan Sejahtera”
Klungkung yang Unggul dan Sejahtera mengandung pengertian wilayah
Kabupaten Klungkung yang memiliki sumber-sumber daya yang unggul (lebih
tinggi dari wilayah lainnya) dengan masyarakatnya yang aman sentosa.
Menciptakan Klungkung yang Unggul dan Sejahtera mengandung pengertian
usaha menciptakan keunggulan di sektor tertentu guna menciptakan masyarakat
yang cukup pangan, sandang, papan dan kualitas hidupnya meningkat secara lahir
batin menuju suatu peradaban manusia yang unggul, sosial ekonomi yang lebih
baik, atau yang lebih modern sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945.
Klungkung Yang Unggul dimaksudnya terwujudnya Klungkung sebagai
pusat pengembangan kegiatan kesenian dan budaya unggulan daerah yang
didukung oleh kualitas SDM dan sumber daya keunggulan lokal meliputi
pengembangan pusat pasar Bali Timur, menjadikan RSUD Klungkung sebagai
pusat rujukan Bali Timur dan pengembangan potensi sosial ekonomi Nusa Penida
sebagai kawasan Wisata terpadu. Klungkung yang Sejahtera diwujudkan melalui
peningkatan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan ekonomi serta daya saing
daerah seluruh masyarakat Kabupaten Klungkung meliputi peningkatan
pendapatan perkapita, penurunan angka kemiskinan, dan peningkatan IPM
(peningkatan derajat kesehatan, mutu pendidikan dan paritas daya beli).
2. Misi
a. Menguatkan dan meningkatkan eksistensi adat budaya Bali di Kabupaten
Klungkung.
b. Meningkatkan Kualitas dan daya saing sumber daya manusia Kabupaten
Klungkung
c. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
d. Meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan dengan
mengedepankan konsepsi kemitraan.
e. Mewujudkan kepastian hukum agar terwujud ketentraman dan ketertiban
masyarakat.
f. Mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip good coorporate
governance.
g. Mengembangankan jasa  layanan kepada masyarakat yang lebih baik.
h. Mewujudkan pembangunan daerah yang selaras dan seimbang.
i. Mewujudkan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam
pemanfaatannya  yang berkelanjutan.
j. Menyediakan  sarana dan prasarana wilayah yang mengakomodir
perkembangan wilayah dan kebutuhan masyarakat.
k. Menguatkan stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah kabupaten
klungkung.
B. Geografis
Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten dengan wilayah geografis
terkecil dari sembilan kabupaten/kota di wilayah Provinsi Bali. Kabupaten
Klungkung wilayahnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Klungkung Daratan dan
Klungkung Kepulauan. Secara administrasi Kabupaten Klungkung mewilayahi 4
kecamatan dengan 59 desa/kelurahan dengan luas wilayah kurang lebih 315 Km 2.
Kecamatan terluas adalah Kecamatan Nusa Penida yang berada di Klungkung
Kepulauan dengan luas wilayah dua pertiga dari luas Kabupaten Klungkung
(202,84Km2 ) sedangkan tiga kecamatan dengan luas wilayah 112,16 Km2 berada
di Klungkung Daratan yaitu Kecamatan Klungkung, Banjarangkan dan
Kecamatan Dawan. Gambar 1.
Gambar 1 Spot Map Wilayah Kabupaten Klungkung
Secara geografis, Kabupaten Klungkung terletak pada posisi titik ordinat :
1150 21’ 28” - 1150 37’ 43” Bujur Timur, dan 0080 27’ 37” - 0080 49’ 00” Lintang
Selatan dengan batas-batas di sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur
Kabupaten Karangasem, sebelah Selatan Samudra Hindia dan sebelah Barat
Kabupaten Gianyar.
Seperti daerah tropis lainnya, Kabupaten Klungkung memiliki 2 musim
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada Bulan
September sampai dengan April dengan puncaknya sekitar Oktober dan
Desember. Namun demikian terdapat perbedaan curah hujan yang sangat
menjolok antara wilayah kepulauan Nusa Penida dengan wilayah Klungkung
Daratan. Perbedaan curah hujan ini berpengaruh terhadap pemanfaatan lahan
pertanian yang berdampak langsung terhadap perkonomian masyarakat disamping
kemungkinan berpengaruh terhadap pola penyakit yang berkaitan dengan vektor
seperti penyakit deman berdarah dengue dan malaria.
C. Demografis
1. Jumlah Penduduk
Penduduk merupakan salah satu unsur pembentuk suatu pemerintahan.
Penghitungan jumlah penduduk menjadi penting karena dengan diketahuinya
jumlah penduduk suatu wilayah maka akan menjadi dasar dalam pengambilan
kebijakan kependudukan pada waktu tertentu. Berdasarkan angka proyeksi yang
diterbitkan BPS tahun 2018, tercatat penduduk Kabupaten Klungkung berjumlah
178.300 jiwa. Kepadatan penduduk per km2 semakin tinggi yaitu mencapai 566,03
jiwa/km2.
2. Sex Ratio Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari
perkembangan ratio jenis kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan
penduduk perempuan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Klungkung tahun 2018, rata-rata ratio jenis kelamin penduduk Kabupaten
Klungkung sebesar 97,9. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk
perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dengan jumnlah
penduduk perempuan sebanyak 90.100 jiwa dan laki-laki 88.200 jiwa.
BAB II
KELEMBAGAAN/PENGORGANISASIAN

A. Surat Keputusan
Dalam pelaksanaan Kabupaten Kota Sehat di Kabupaten Klungkung
didukung dengan dibentuknya Tim Pembina, Tim Teknis, dan Forum Kabupaten
Kota Sehat, Forum Komunikasi Kecamatan dan Pokja Kelurahan. Adapun SK
masing-masing tim antara lain SK Tim Pembina dan Tim Teknis Kabupaten Kota
Sehat di Kabupaten Klungkung yaitu SK No 120/04/HK/2018, dan SK Forum
Kabupaten Kota Sehat yaitu SK No 297/04/HK/2018, SK Forum Komunikasi
Kecamatan dan SK Pokja masing- masing desa terlampir. Meskipun tidak semua
desa mempunyai SK Pokja namun, semua desa menyatakan siap mensuport
kegiatan Kabupaten Kota Sehat dengan didukung oleh SK Desa Siaga.
B. Rencana Kerja
Rencana kerja tahun 2018 untuk Tim Pembina, Tim Teknis, dan Forum
Kabupaten Kota Sehat, Forum Komunikasi Kecamatan dan Pokja Kelurahan
untuk Kabupaten Klungkung Sehat terlampir.
C. Lokasi Sekretariat
Sekretariat Tim Pembina dan Tim Teknis serta Forum Kabupaten Kota
Sehat Kabupaten Klungkung tahun 2018 beralamat di JL. Gajah Mada, No. 55,
Semarapura, Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung,
Bali 80761. Sekretariat forum Komunikasi Kecamatan terletak di masing-masing
kantor camat di Kabupaten Klungkung. Sedangkan sekretariat Pokja Desa ada di
masing-masing kantor desa.

Gambar 2. Sekretariat Tim Pembina dan Tim Teknis serta Forum Kabupaten Kota
Sehat Kabupaten Klungkung
D. Struktur organisasi
Struktur organisasi Tim Pembina, Tim Teknis, dan Forum Kabupaten Kota
Sehat, Forum Komunikasi Kecamatan dan Pokja Kelurahan untuk Kabupaten
Klungkung Sehat terlampir.
E. Kegiatan
Daftar hadir dan notulen kegiatan Tim Pembina, Tim Teknis, dan Forum
Kabupaten Kota Sehat tahun 2018 terlampir.

Gambar 3. Pembinaan oleh Tim Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Bali

Gambar 4. Rapat Forum dan Tim Pembina KKS Kab. Klungkung

Gambar 5. Sosialisasi KKS di Tingkat Desa


BAB III
PENDANAAN (SUMBER DAN JUMLAH PADA TAHUN 2018)

Sumber dana kegiatan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2018 bersumber dari


Anggaran OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dengan rincian honor
Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat sebanyak Rp. 5.070.000; honor Tim Teknis
Kabupaten/Kota Sehat sebanyak Rp. 21.120.000; honor Forum Kabupaten/Kota
Sehat sebanyak Rp. 9.870.000; konsumsi rapat Kabupaten/Kota Sehat sebanyak
Rp. 700.000; konsumsi rapat Sosialisasi Kabupaten/Kota Sehat ke desa sebanyak
Rp. 47.200.000; perjalanan dinas Tim Forum ke Nusa Penida sebanyak Rp.
11.500.000. Sehingga jumlah keseluruhan dana sebanyak Rp. 95.460.000.
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Indikator Pokok
1. Belajar 9 Tahun
Untuk melihat capaian indikator kinerja utama Angka Partisipas Kasar
selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Capaian Kinerja Tahun 2015-2018
Indikator Tahun
Sasaran Pengukuran
Sasaran 2015 2016 2017 2018
Meningkatnya Target 100.00 100.00 100.00 100
Akses Realisasi 101.27 99.92 100.12 102,24
APK SD
Pendidikan
Capaian IK 101.27 99.92 100.12 102,24
Dasar
Cara Penghitungan APK SD =Jumlah Siswa SD / Jumlah Penduduk Usia
7-12 th x 100%. Sedangkan APK SMP/MTs sebesar 110,56%.
2. Angka Melek Huruf
Adapun data sebaran penduduk buta huruf dan melek huruf di Kabupaten
Klungkung tahun 2018 sebagai berikut:
Tabel 2. Data Sebaran Penduduk Buta Huruf dan Melek Huruf Tahun 2018
PENDUDUK>
PENDUDUK>
KECAMATA PENDUDUK> 15 TH
15 TH BUTA
N 15 TH MELEK
HURUF
HURUF
Banjarangkan 30.160 26.185 3.975
Dawan 26.440 22.955 3.485
Klungkung 44.390 38.539 5.851
Nusa Penida 35.020 30.404 4.616
JUMLAH 136.010 118.084 17.926
3. Pendapatan Perkapita Domestik
Kemampuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa
dilihat dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB
Kabupaten Klungkung tahun 2018 akan di keluarkan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Klungkung pada bulan Mei 2019.
4. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
Angka kematian bayi (dilaporkan) di Kabupaten Klungkung pada tahun
2018 sebanyak 8,8 per- 1000 Kh.
5. Angka Kematian Balita per- 1000 Kelahiran Hidup
Angka kematian balita (dilaporkan) pada tahun 2018 di Kabupaten
Klungkung sebanyak 10,2 per- 1000 Kh.
6. Adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Klungkung diatur dalam Peraturan
Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2033.
7. Program Dana Sehat dan Jaminan Sosial Nasional Bagi Masyarakat Miskin
Persentase masyarakat miskin menjadi peserta program dana sehat / Askes
pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung sebanyak 73,86% atau 162.069 jiwa.
Peraturan yang menetapkan penduduk yang didaftarkan dalam jaminan kesehatan
ada 2 yaitu SK Nomor 401/07/H20/2016 tentang penetapan masyarakat miskin
dan masyarakat kurang mampu sebagai penerima jaminan kesehatan masyarakat
dan SK Nomor 431/04/HK/2017 tentang penetapan peserta jaminan kesehatan
menyeluruh kabupaten Klungkung. Aplikasi dalam pelaksanaan program jaminan
kesehatan yaitu aplikasi P-Care untuk pelayanan di puskesmas dan aplikasi
kepesertaan yang ada di BPJS Kesehatan. Untuk aplikasi tersebut dinas kesehatan
kabupaten tidak memiliki akses
8. Angka Kejadian Ibu Melahirkan per 1.000 Kelahiran Hidup
Angka kematian ibu melahirkan (dilaporkan) pada tahun 2018 di
Kabupaten Klungkung sebanyak 141 per- 100.000 Kh.
9. Prevalensi Penderita Tb. Paru per 100.000 Penduduk
Angka prevalensi TB Paru di Kabupaten Klungkung tahun 2018 sebesar
60,01 per 100.000 penduduk.
10. Prevalensi Penderita HIV pada Populasi Dewasa
Jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung
sebanyak 53 ODHA.
11. Angka Kesakitan DBD per 100.000 Penduduk
Jumlah kasus DBD pada tahun 2018 mengalami penurunan yang
signifikan jika dibandingakan dengan tahun-tahun sebelumnnya. Insiden rate
penyakit DBD tahun 2018 sebesar 82,4 per 100.000 penduduk (147 kasus). Angka
kematian/case fatality rate (CFR) DBD sebesar 0,7 % dan sudah dibawah target
yaitu sebesar 1%. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kejadian DBD yaitu
dilakukan Penyemprotan/fogging sarana nyamuk secara berkala.
12. Kasus Diare untuk Semua Umur
Salah satu penyakit yang berpotensi terjadinya KLB adalah penyakit diare.
Pada tahun 2018 persentase penemuan dan penanganan penyakit diare sebesar
91,9% (4422 kasus).
13. Adanya Kasus Rawan Gizi
Untuk mengetahui kerawanan gizi, dilihat dari laporan pola konsumsi
indikatornya berupa frekuensi makan, jenis makanan pokok, jumlah yang
dimasak/dimakan pada 20 KK miskin (GAKIN) per desa/puskesmas setiap bulan.
14. Akses Masyarakat terhadap Air Minum
Pada Tahun 2018 penduduk yang memiliki akses terhadap air minum baik
diperkotaan maupun di pedesaan sudah mencapai rata-rata sebesar 98,9 %
penduduk, sedangkan target yang harus dicapai tahun 2018 adalah 91% penduduk
sehingga Kabupaten Klungkung telah mencapai target.
15. Presentasi Kabupaten/Kota yang Mencapai Imunisasi Dasar Lengkap Pada
Bayi
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) merupakan dasar dimana suatu desa dapat
dikatakan Universal Child Immunization (UCI). Dikatakan UCI Desa apabila 80%
bayi di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu HbO, BCG,
Polio, DPT-Hb-Hib dan Campak. DiKabupaten Klungkung pada tahun 2018
terdapat 2714 bayi telah diberikan imunisasi dasar lengkap dengan sasaran 2445
bayi.
16. Umur Harapan Hidup
Salah satu pilar penting dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah
bidang kesehatan yang diukur dengan indikator umur harapan hidup (Eo). Umur
harapan hidup (UHH) dalam satu dekade cenderung meningkat secara signifikan.
Badan Pusat Statistik belum mengeluarkan Umur Harapan Hidup di Kabupaten
Klungkung.
B. Indikator Khusus Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
Selama ini definisi sehat diartikan sebagai sehat jasmani saja. Namun
ternyata menjadi sehat secara jasmani saja tidak cukup. Manusia yang sehat juga
seharusnya adalah manusia yang produktif.
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a. Meningkatnya kegiatan kelompok masyarakat berolah raga secara teratur
Untuk membudayakan kebiasaan hidup sehat dikalangan masyarakat,
Pemerintah Kabupaten Klungkung, menyelenggarakan kegiatan olah raga setiap
hari minggu, dengan membebaskan kendaraan “car free day” di Depan Lapangan
Puputan Klungkung. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 06.30 wita sampai
dengan pukul 08.00 wita setiap hari minggu pagi yang dapat diikuti secara gratis
oleh seluruh warga masyarakat Kabupaten Klungkung, dengan berbagai kegiatan
olahraga seperti jalan sehat dan sepeda santai. Sedangkan kegiatan olah raga rutin
pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung diselenggarakan senam
setiap hari jumat minggu ke tiga, yang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Klungkung di Lapangan Puputan Klungkung dan
Lapangan GOR Swecapura – Gelgel, untuk menghilangkan kepenatan dan
mendapatkan kebugaran.

Gambar 6. Kegiatan Senam saat Car Free Day di Lapangan Puputan Klungkung

Gambar 7. Kegiatan Senam saat Car Free Day di lapangan Banjarangkan


Gambar 8. Kegiatan Senam dan Mimbar Merah Putih saat Car Free Day di
Lapangan Dawan

Gambar 9. Car Free Day di Nusa Penida


Berolah raga secara rutin dapat meningkatkan PHBS terhadap masyarakat,
kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan penyuluhan PHBS dan
memasyarakatkan olahraga baik secara perorangan maupun kelompok.
Terbentuknya kelompok-kelompok olahraga di masyarakat merupakan bukti
tingginya kesadaran masyarakat untuk berolah raga. Berolahraga secara teratur
akan membantu membuat tubuh menjadi prima. Mempertahankan olahraga secara
teratur juga diperlukan karena otot-otot kita butuh peregangan setelah sekian lama
beraktivitas dengan padat. Kegiatan olahraga tidak hanya di kota Kabupaten
melainkan di Desa-desa, buktinya ada Porseni Desa, Porseni Kecamatan,
Porsenijar dll.

Gambar 10. Pembukaan Porseni Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida


b. Meningkatnya kegiatan kelompok masyarakat penanggulangan NAPZA
Penggunaan NAPZA (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif)
melalui jarum suntik atau lebih sering dikenal dengan IDU (Injecting Drug User)
atau obat yang disuntikkan menjadi sebuah trend baru yang menjadi pemicu
kasus-kasus HIV/AIDS di beberapa negara seperti di Malaysia, Vietnam,
Thailand termasuk Indonesia. IDU mempunyai kaitan yang erat dengan
HIV/AIDS manakala obat disuntikkan dengan menggunakan media atau jarum
suntik yang telah terkontaminasi dengan virus sehingga virus dapat dengan mudah
ditularkan daripada cara-cara penularan yang lain. Selain itu, ada kecenderungan
di kalangan IDU memiliki perilaku seksual yang beresiko tinggi.
Di Kabupaten Klungkung terdapat Badan Narkotika Nasional Kabupaten
Klungkung yang beralamat di Banjar Lebah Celepik, Desa Tojan, Klungkung.
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi ke desa-desa dan sidak dengan
memeriksa secara mendadak pegawai untuk test urin yang bertujuan untuk
menekan kasus narkotika secara dini. Di Kabupaten Klungkung juga terdapat
pecalang peduli NAPZA.
Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mencegah semakin maraknya
kasus penyalahgunaan napza dilingkungan remaja, khususnya yang menggunakan
jarum suntik, untuk mencegah terinfeksinya HIV/AIDS melalui jarum suntik
adalah:
1) Melakukan program pencegahan dengan melalui KIE (komunikasi, edukasi &
informasi) dengan melalui ceramah, seminar, media seperti booklet, leaflet,
poster, sticker, bulletin ataupun majalah/Koran Adapun jumlah sekolah yang
telah mendapatkan pembinaan KSPAN di tahun 2018 sebanyak 39 sekolah..
2) Melakukan program penurunan resiko, melaui program-program yang secara
langsung ditujukan pada para IDU misalnya dengan penyediaan jarum suntik
steril, memberikan penyuluhan kepada mereka dan partner seks mereka agar
mereka menyadari resiko-resiko perilakunya dalarn kaitannya dengan
HIV/AIDS, menyediakan pelayanan konseling bagi para IDU's maupun bagi
IDU's yang sudah hidup dengan HIV/AIDS, menyediakan pelayanan kesehatan
dan juga menyediakan kondom.
3) Melakukan program outreach dan pendidik teman sebaya.
Remaja biasanya lebih dekat dengan teman sebayanya dibandingkan dengan
orang tua ataupun gurunya sehingga apabila ada permasalahan maka mereka
lebih suka untuk datang ke temannya baik untuk menceritakan maupun
meminta solusi atas permasalah yang dialaminya. Dengan adanya program
pendidik teman sebaya ini maka remaja akan menjadi nara sumber bagi remaja
lainnya.
4) Melalui rehabilitasi. Bagi remaja yang sudah ketagihan dan pengkonsumsi
berat narkoba maka tidak ada jalan lagi kecuali disembuhkan dengan cara
rehabilitasi baik secara medis, psikis (spiritual) dan cara-cara yang lainnya.
dengan hal yang akan mengubur masa depanmu dan cita-cita.

Gambar 11. KSPAN Klungkung Juara 1 Lomba Jejak KSPAN


Jambore KSPAN Tingkat Provinsi Bali Tahun 2018
c. Meningkatnya kegiatan kelompok masyarakat menanggulangi HIV/AIDS
Penyebaran HIV/AIDS telah meluas ke seluruh dunia termasuk Indonesia,
pergerakan HIV dan AIDS di Indonesia telah berubah dari low epidemic ke
concentrated epidemic, dan apabila tidak ditanggulangi dengan serius akan
menurunkan kualitas atau bahkan mengurangi sumber daya Indonesia, dan
berdampak buruk pada kelangsungan pembanguan nasional.
Upaya penanggulangan PMS, HIV/AIDS ditujukan pada penderita yang
ditemukan juga diarahkan pada upaya preventifmelalui penemuan penderita dan
dilanjutkan dengan konseling (VCT) di masing-masing UPT. Puskesmas se-
Kabupaten Klungkung dan RSUD Kabupaten Klungkung.
Beberapa peraturan yang telah tersedia di Kabupaten Klungkung yang
berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS antara lain SK Bupati tentang
pembentukan kader desa peduli AIDS (KDPA) Kabupaten Klungkung Nomor 22
Tahun 2011, Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung nomor 3 Tahun 2007
tentang penanggulangan HIV/AIDS. Selain itu, untuk aplikasi program tentang
HIV/AIDS Kabupaten Klungkung menggunakan Sistem Informasi HIV/AID
(SIHA).
Sedangkan sebagai bukti adanya dukungan dari masyarakat yaitu dengan
adanya surat keputusan kader desa peduli AIDS (KDPA) Kabupaten Klungkung
yang melibatkan kepala desa, bendesa adat, staf kantor desa, PKK desa dan
masyarakat desa pakraman. Adapun jumlah sekolah yang telah mendapatkan
pembinaan KSPAN di tahun 2018 sebanyak 39 sekolah. KDPA telah di bentuk di
semua desa di Kabupaten Klungkung (59 desa). Di tahun 2018 juga telah
terbentuk Kelompok Jurnalis Peduli AIDS yang berjumlah 25 orang.

Gambar 12. Pertemuan dengan Pemilik Kafe Remang-Remang untuk Menekan


Penyebaran Penyakit HIV/AIDS

Gambar 13. Bupati Klungkung Melakukan Sidak ke Sejumlah Cafe Remang-


Remang di Klungkung
d. Meningkatnya rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. (tidak
merokok aktifitas fisik setiap hari dan gizi seimbang)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam
makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi
bayi dan balita kapsul vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti
membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah
tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan. Lokasi/tempat
PHBS bisa di rumah tangga, sekolah, tempat kerja (kantor), tempat umum, dan di
fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit).
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas
pelayanan kesehatan, yaitu, (1) mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand
wash), (2) penggunaan air bersih, (3) penggunaan jamban sehat, (4) membuang
sampah pada tempatnya, (5) larangan merokok, (6) tidak meludah sembarangan,
(7) pemberantasan jentik nyamuk/PSN. Selain itu, di Kabupaten Klungkung
upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan PHBS di rumah tangga
yaitu sosialisasi terkait phbs tatanan rumah tangga.
Upaya Promosi kesehatan ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat agar berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk mencari
gambaran tentang PHBS di masyarakat dilaksanakan survey PHBS yang hasilnya
menunjukan 87,19 % rumah tangga telah ber-PHBS dari jumlah rumah tangga
dipantau sebanyak 12.806 rumah tangga. Selain itu kegiatan promosi kesehatan
juga diarahkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di keluarga maupun lingkungannya.
Adapun peraturan di Kabupaten Klungkung yang masih berlaku dan di
terapkan tahun 2018 khususnya untuk kawasan tanpa rokok yaitu Peraturan
Daerah No 1 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten
Klungkung. Selain itu Kabupaten Klungkung juga memiliki Peraturan Bupati
Klungkung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemasangan Reklame
yang melarang pemasangan reklame rokok di seluruh wilayah Kabupaten
Klungkung. Tingkat kepatuhan merokok Kabupaten Klungkung meraih peringkat
pertama diantara semua kabupaten di Bali dengan persentase 81,7%. Adapun
jumlah kader peduli bahaya rokok tahun 2018 sebanyak 1005 orang.
Gambar 14. Sosialisasi GERMAS &Penggalangan Komitmen Bersama
tentang PHBS di Pura

Gambar 15. Kader GEBRAK (Gerakan Bersama Remaja Anti Rokok)

Gambar 16. Kampanye Anti Rokok oleh Remaja Klungkung

Kampanye 17. Bahaya Rokok dari Berbagai Lapisan Masyarakat Klungkung


Gambar 18. Refreshing Kader Siswa Peduli Bahaya Rokok (KSPBR)

Gambar 19. Pelepasan Reklame Rokok

Grafik 2. Tingkat Kepatuhan Tidak Merokok di Bali

Gambar 20. Klungkung Meraih Penghargaan dari Kemenkes RI Masuk 10 Daerah


Terkait Pelarangan Iklan Rokok
2. Tempat-Tempat Umum
a. Tempat Tempat Umum laik sehat (Hotel, Taman rekreasi dan tempat hiburan,
dll)
Sertifikat laik sehat rumah makan/restoran adalah surat tanda bukti yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, kepada rumah makan/restoran
yang telah memenuhi persyaratan kesehatan yang berkaitan dengan lokasi dan
bangunan, fasilitas sanitasi, dapur dan gudang penyimpanan, pengelolaan bahan
makanan dan makanan jadi, peralatan dan tenaga baik secara fisik maupun
bakteriologis, dan pengawasan serangga tikus dan hewan piaraan. Jumlah
restoran/rumah makan yang telah mempunyai sertifikat laik sehat tahun 2018 di
Kabupaten Klungkung sebanyak 12 restoran/rumah makan.

Gambar 21. Pengambilan Sampel Laik Sehat


b. Tidak terjadi kasus keracunan di fasilitas penyediaan makanan
Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan oleh karena
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya/toksik atau yang
terkontaminasi. Kontaminasi bisa oleh bakteri, virus, parasit, jamur, toksin.
Botulinum merupakan racun terhadap saraf, diproduksi oleh bakteri Clostridium
botulinum. Pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung kasus keracunan di fasilitas
penyediaan makanan terjadi di 3 sekolah antara lain di SDN 2 Selat sebanyak 5
orang, SDN 2 Akah 6 orang dan SMPN 1 Nusa Penida sebanyak 39 orang.
c. Adanya kemudahan untuk orang cacat tubuh
Dalam rangka memberikan kenyamanan kepada penyandang cacat dalam
menjalani aktifitasnya, maka di Kabupaten Klungkung telah disediakan fasilitas
khusus bagi penyandang cacat di beberapa UPT. Puskesmas dan Rumah Sakit.
Selain itu, pemerintah di Kabupaten Klungkung juga memberikan kesempatan
bagi orang cacat tubuh untuk bekerja sebagai tenaga kontrak.
Gambar 22. Sarana untuk Penyandang Cacat
d. Jasa boga, restoran/rumah makan dan tempat pengolahan makanan lain laik
sehat
Kabupaten Klungkung merupakan daerah yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan baik nusantara maupun manca negara. Keberadaan rumah makan dan
restoran tidak terlepas dari kegiatan pariwisata, yang harus tetap dijaga kebersihan
dan kesehatannya untuk mendukung perkembangan pariwisata, sehingga tidak
menjadi sumber penularan penyakit bawaan makanan. Kejadian penyakit bawaan
makanan (food borne diseasis) dan keracunan makanan (food borne poisoning)
sering dijadikan isu yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke satu daerah
atau bahkan ke satu negara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
melaksanakan laik sehat yang bertujuan untuk mengetahui keadaan kualitas atau
tingkat mutu rumah makan/restoran atau tempat pengelolaan makanan dan
minuman, serta untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengelola
makanan dan minuman dalam menyediakan makanan dan minuman yang aman,
sehingga dapat dicegah sedini mungkin penyebaran penyakit yang berhubungan
dengan makanan kepada masyarakat konsumen, terutama wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Klungkung. Rumah Makan dan Restauran diwajibkan
untuk melengkapi dengan Laik Sehat.
Sertifikat laik sehat rumah makan/restoran adalah surat tanda bukti yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, kepada rumah makan/restoran
yang telah memenuhi persyaratan kesehatan yang berkaitan dengan lokasi dan
bangunan, fasilitas sanitasi, dapur dan gudang penyimpanan, pengelolaan bahan
makanan dan makanan jadi, peralatan dan tenaga baik secara fisik maupun
bakteriologis, dan pengawasan serangga tikus dan hewan piaraan. Jumlah
restoran/rumah makan yang telah mempunyai sertifikat laik sehat tahun 2018 di
Kabupaten Klungkung sebanyak 12 restoran/rumah makan.
e. Menurunnya kasus legionellosis di tempat umum
Legionella adalah bakteri tipis, pleomorfik, berflagel dan merupakan
bakteri negative. Bakteri yang berasal dari genus Legionella ini bisa menyebabkan
penyakit Legionellosis. Legionellosis adalah merupakan penyakit infeksi bakteri
akut yang bersifat new emerging diseases. Di Kabupaten Klungkung tahun 2018
tidak ada kasus legionellosis di tempat umum.
f. Adanya kawasan bebas rokok di tempat umum
Kesadaran masyarakat di Kabupaten Klungkung sangat tinggi, untuk
mematuhi larangan merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang ada di
Kabupaten Klungkung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Bupati
Klungkung No. 1 Tahun 2014, tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten
Klungkung. Hal ini didukung oleh SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Satpol
PP maupun organisasi masyarakat lainnya dalam melaksanakan sosialisasi
Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Selain itu kabupaten Klungkung juga memiliki
Peraturan Bupati Klungkung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemasangan Reklame.

Gambar 23. Pemasangan Perda KTR


Gambar 24. Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah

Gambar 25. Kaji Banding Kawasan Tanpa Rokok dengan Pemerintah Kota
Salatiga di Dinkes Klungkung

Gambar 26. Sharing mengenai Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok


(KTR) dengan The Union Tobacco Control
3. Pemukiman, Perumahan dan Bangunan Sehat
a. Peningkatan rumah sehat yang memenuhi syarat
Rumah sehat adalah sebuah rumah yang dekat dengan air bersih, jarak dari
tempat pembuangan sampah lebih dari 100 meter, dekat dengan sarana
pembersihan, berada di tempat dimana air hujan dan air kotor tidak tergenang.
Status rumah sehat tercermin dalam indikator penyehatan dan pengawasan
kualitas lingkungan dan kualitas air bersih yang dimiliki oleh masing-masing
rumah tangga. Dari hasil pembinaan dan pengawasan di Kabupaten Klungkung
tahun 2018 presentase rumah sehat memenuhi syarat sebanyak 95,84%. Selain itu,
di Kabupaten Klungkung telah berjalan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

Gambar 27. Peresmian Kegiatan Penataan Lingkungan Program KOTAKU di


Banjar Mergan Kelurahan Semarapura Klod Kangin
b. Jumlah Industri
Jumlah industri menengah di Kabupaten Klungkung tahun 2018 per-
Kecamatan antara lain Kecamatan Klungkung sebanyak 299 industri, Kecamatan
Banjarangkan sebanyak 67 industri, Kecamatan Dawan sebanyak 88 industri,
Kecamatan Nusa Penida sebanyak 7 industri.
c. Penurunan kasus penyakit yang terkait dengan lingkungan
Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa
kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi
manusia dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit.
Penyakit yang terkait dengan lingkungan di kabupaten Klungkung antara lain:
1) Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 tidak ada kasus legionellosis di tempat
umum.
2) Pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung persentase penemuan dan
penanganan penyakit diare sebesar 91,9% (4422 kasus).
3) Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 jumlah kasus malaria menurun
dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu dari 2 kasus menjadi 0 (tidak ada
kasus).
4) Insiden rate penyakit DBD tahun 2018 sebesar 82,45 per 100.000 penduduk
(191 kasus). Angka kematian/case fatality rate (CFR) DBD sebesar 0,68% dan
sudah dibawah target yaitu sebesar 1%.
5) Pada tahun 2018, jumlah penderita TB paru positif di Kabupaten Klungkung
sebanyak 107 orang dan semua sudah mendapat pengobatan sesuai standar.
Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang berisiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan pemukiman yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas bersama
masyarakat yang dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di
luar gedung. Di Kabupaten Klungkung telah tersedia 9 klinik sanitasi yang terletak
di masing masing puskesmas di Kabupaten Klungkung yang semuanya telah rutin
melakukan pelayanan konseling apabila ada pasien maupun pengunjung yang ingin
berkonsultasi mengenai masalah sanitasi.

Gambar 28. Konseling antara Pemegang Program dengan Masyarakat di


Klinik Sanitasi
d. Adanya program perbaikan rumah sehat oleh masyarakat
Lingkungan permukiman sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Penduduk yang menempati lingkungan permukiman yang sehat umumnya sehat,
sebaliknya yang menempati lingkungan permukiman yang jelek dan tidak teratur
mereka sering menderita bermacam-macam penyakit, sehingga menyebabkan
banyak kematian di kalangan anak-anak yang berumur di bawah lima tahun.
Penyakit yang timbul karena jeleknya lingkungan permukiman itu, misalnya TBC,
radang paru, bronchitis, tipus, disentri, influenza, campak, cacar, malaria dan
sebagainya. Program bedah rumah merupakan bentuk apresiasi dan perhatian
Pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah/ keluarga miskin dari
Pemerintah Kabupaten Klungkung. Upaya – upaya yang dilakukan salah satunya
adalah memberikan kesempatan kepada warga untuk dapat hidup layak melalui
bedah rumah tidak layak huni menjadi rumah yang layak huni/ sehat.
Adapun jumlah penerima bedah rumah di Kabupaten Klungkung tahun
2018 sebanyak 80 KK dan 47 KK penerima rehab rumah. Hal tersebut tertuang
pada SK Bupati Klungkung No. 66/05/HK/2018 tentang Penetapan RTM
Penerima Bedah Rumah dan Rehab Rumah melalui Kegiatan Penanganan Fakir
Miskin Kabupaten Klungkung Tahun 2018.

Gambar 29. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


dengan Penerima Bantuan Bedah Rumah dan Kondisi sebelum Rehab Rumah
4. Penyediaan Air Bersih
a. Kualitas air minum memenuhi syarat kesehatan
Kabupaten Klungkung setiap tahun selalu melakukan pemeriksaan kualitas
air minum. Pada tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan air minum sebanyak
109 sampel. Dari semua sampel yang diperiksa diperoleh 41,9% sampel (37
sampel) telah yang memenuhi syarat.
b. Tercapainya kualitas bakteriologis
Kabupaten Klungkung setiap tahun selalu melakukan pemeriksaan kualitas
air minum. Pada tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan air minum sebanyak
109 sampel. Dari semua sampel yang diperiksa diperoleh 41,9% sampel (37
sampel) telah yang memenuhi syarat.
Gambar 30. Pengambilan Sampel Air
c. Peningkatan cakupan air bersih
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/Menkes/SK/IX/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dapat di minum apabila di masak. Pada Tahun 2018 penduduk yang memiliki
akses terhadap air bersih baik diperkotaan maupun di pedesaan di Kabupaten
Klungkung sudah mencapai rata-rata sebesar 98,2% penduduk.
d. Penurunan kasus diare
Salah satu penyakit yang berpotensi terjadinya KLB adalah penyakit diare.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung persentase penemuan dan penanganan
penyakit diare sebesar 91,9% (4422 kasus).
e. Masyarakat memeriksakan airnya ke laboratorium
Masyarakat di Kabupaten Klungkung telah mempunyai kesadaran
memeriksakan airnya ke laboratorium. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah
restoran/rumah makan yang telah mempunyai sertifikat laik sehat tahun 2018
sebanyak 12 restoran/rumah makan.
5. K3 dan Rudapaksa
a. Berfungsinya institusi Pembina kesehatan dan keselamatan kerja
Dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja di
Kabupaten Klungkung berpedoman pada Permenaker Per-04/MEN/1987 tentang
tentang Pantia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja. Selain itu secara rutin telah dibuat laporan
kegiatan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di Kabupaten
Klungkung.
b. Tempat kerja memenuhi persyaratan kesehatan
Pengertian tempat kerja menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1970 ialah
tiap ruangan atau lapangan baik terbuka atau tertutup, bergerak maupun menetap
dimana terdapat tenaga kerja yang bekerja atau sering dimasuki orang bekerja
untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya. Sehingga sangat penting bahwa tempat kerja memenuhi persyaratan
kesehatan. Dalam menjaga K3 Lingkungan Kerja di Kabupaten Klungkung,
berpedoman pada Permenaker No 5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja.
Sedangkan dalam penerapannya di Kabupaten Klungkung telah melaksanakan
P3K di tempat kerja dan klinik perusahaan.
c. Pekerja mendapat pelayan kesehatan dan keselamatan kerja paripurna
Guna menjaga agar pekerja mendapat pelayan kesehatan dan keselamatan
kerja paripurna di Kabupaten Klungkung, berpedoman pada Permenker Per-
03/MEN/1982 tentang panitia pelayanan kesehatan kerja. Sedangkan dalam
penerapannya di Kabupaten Klungkung telah melaksanakan P3K di tempat kerja
dan klinik perusahaan. Selain itu di semua puskesmas di Kabupaten Klungkung
telah di lakukan pelayanan kesehatan kerja oleh pemegang program di masing-
masing puskesmas.

Gambar 31. Pelayanan Kesehatan Kerja oleh Pemegang Program di UPT


Puskesmas Kab Klungkung
d. Penurunan kasus kecelakaan kerja
Dalam proses pelaporan kecelakaan kerja di Kabupaten Klungkung
berpedoman pada Permenker Per-04/MEN/1998 tentang tata cara pelaporan
kecelakaan kerja.
e. Penurunan kasus penyakit akibat kerja
Dalam proses pelaporan kecelakaan kerja di Kabupaten Klungkung
berpedoman pada Permenker Per-04/MEN/1998 tentang tata cara pelaporan
kecelakaan kerja.
f. Adanya pemantauan perilaku buruh dalam K3
Dalam proses pemantauan perilaku buruh dalam K3 di Kabupaten
Klungkung berpedoman pada Permenker No 5 Tahun 2018 tentang K3
Lingkungan kerja.
g. Menurunnya angka kematian dan kecacatan karena kecelakaan dan rudapaksa
di rumah, jalan raya, sekolah, tempat umum
Jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Klungkung tahun 2018
sebanyak 109 dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 20 orang, luka
berat 27 orang dan luka ringan 134 orang. Adapun kerugian material sebanyak Rp
113.650.000.

Gambar 32. Dokumentasi Kecelakaan Lalu Lintas


6. Kesehatan Keluarga, Reproduksi KB
a. Berkembangnya kelompok masyarakat peduli dalam pelayanan kesehatan
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum di bentuk kelompok
masyarakat peduli dalam pelayanan kesehatan.
b. Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja
Fasilitas pelayanan konseling remaja telah tersedia di seluruh UPT
Puskesmas Kabupaten Klungkung.
c. Terlaksannya pemeriksaan kesehatan pada siswa SD oleh tenaga kesehatan
terlatih/guru UKS
UPT Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Klungkung setiap tahun secara
rutin melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak sekolah dimana kunjungan
dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun pada masing–masing sekolah.
Kunjungan awal untuk kegiatan skrening pada siswa murid baru dan kunjungan
berikutnya berupa pemeriksaan periodik melalui program UKS.
d. Terlaksananya program dokter kecil di sekolah dasar
Pembinaan dan Pembentukan dokter kecil di tiap sekolah di Kabupaten
Klungkung mendapat sambutan yang baik dari sekolah, Pembentukan dokter kecil
bertujuan agar terbangun sikap pelajar, pola pikir, prilaku, dan motivasi hidup
sehat, lingkungan peserta didik agar berprestasi, karena prestasi sangat erat
kaitannya dengan tubuh yang sehat. Dokter Kecil juga diharapkan dapat
mengedukasi teman-teman dan keluarganya tentang pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu, dokter kecil diharapkan menjadi pelopor terbentuknya kantin sehat.
Keberadaan dokter kecil juga diharapkan menjadi duta kesehatan baik itu di
sekolah, di keluarga serta lingkungannya. Mereka diharapkan dapat
mensosialisasikan tentang pola hidup bersih dan sehat. Di Kabupaten Klungkung
secara rutin telah melaksanakan lomba dokter kecil setiap tahunnya. Adapun
jumlah dokter kecil tahun 2018 di Kabupaten Klungkung sebanyak 1810 orang.

Gambar 33. Peserta Lomba Dokter Kecil Kab. Klungkung

Gambar 34. Perwakilan Dokter Kecil Kabupaten Klungkung Memperoleh Juara II


Dokter Kecil Tingkat Provinsi Bali
e. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Seluruh pertolongan persalinan ibu melahirkan di Kabupaten Klungkung
ditolong oleh petugas kesehatan terlatih. Pelayanan obstetrik dan neonatal darurat
serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting
dalam upaya penurunan kematian ibu. Tidak ada lagi ibu bersalin di rumah dan
tidak ada lagi ibu bersalin ditolong oleh dukun. Tenaga terlatih dapat membantu
mengenali kegawatan medis dan membantu keluarga untuk mencari perawatan
darurat. Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten
Klungkung tahun 2018 sebanyak 107,23%
7. Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Pola Asuh Anak
a. Tersedianya akses/keterjangkauan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas
Kesehatan jiwa merupakan salah satu arah dari visi kesehatan. Masalah
kesehatan jiwa terutama gangguan jiwa secara tidak langsung dapat menurunkan
produktifitas, apalagi jika onset gangguan jiwa dimulai pada usia produktif. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, maka perlu pelayanan kesehatan jiwa yang
komprehensif, holistic, dan paripurna. Kegiatan dapat dilakukan dengan
menggerakkan dan memberdayakan seluruh potensi yang ada di masyarakat, baik
warga masyarakat sendiri, tokoh masyarakat, dan profesi kesehatan.
Di Kabupaten Klungkung Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan kepada masyarakat telah memiliki tenaga yang handal untuk
memberikan pelayanan promosi, prevensi, kuratif, dan rehabilitasi terhadap
masyarakat yang menderita sakit, beresiko sakit, maupun masyarakat yang sehat
dapat dilakukan secara menyeluruh, termasuk didalamnya adalah pelayanan
kesehatan jiwa. Paramedis sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ada di
puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan keperawatan atau secara
komprehensif, holistic, kontinyu dan paripurna kepada masyarakat yang
mengalami masalah psikososial dan gangguan jiwa diwilayah kerjanya.
Pendekatan pelayanan kesehatan jiwa di lakukan ke masing-masing puskesmas
(spesialistis).
Gambar 35. Kunjungan Rumah Pasien ODGJ
b. Penurunan kasus gangguan kesehatan mental
Salah satu upaya untuk menurunkan kasus gangguan kesehatan mental di
Kabupaten Klungkung dengan melakukan pendekatan pelayanan ke masing-
masing puskesmas, skrining dan salah satu puskesmas di Kabupaten Klungkung
yaitu UPT Puskesmas Nusa Penida III telah tersedia posyandu JUWARA. Adapun
jumlah kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)tahun 2018 sebanyak 861
kasusdengan rincian kasus berat sebanyak 468 kasus dan ringan sebanyak 393
kasus.

Gambar 36. Deklarasi Pembentukan Posyandu JUWARA


c. Tersedianya pelayanan konseling di klinik swasta
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum tersedia pelayanan konseling
di klinik swasta.
d. Peningkatan kelompok masyarakat yang mampu menfasilitasi pelatihan life
skills bagi remaja
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum ada kelompok masyarakat
yang mampu menfasilitasi pelatihan life skills bagi remaja.
8. Kesehatan Olah Raga dan Kebugaran Jasmani
a. Meningkatnya partisipasi masyarakat berolahraga yang teratur dan terukur
Meningkatnya partisipasi untuk berolahraga bisa dilihat dari keikutsertaan
masyarakat dalam kegiatan olahraga Car Free Day yang dilaksanakan setiap hari
minggu pagi, jumlah masyarakat untuk berolahraga semakin bertambah setiap
pelaksanaannya. Selain itu sudah banyak dilaksanakan olahraga yang teratur dan
terukur diantaranya latihan rutin masing-masing cabang olahraga sebagai berikut:
1) Klub Taekwondo latihan rutin di GOR Swecapura,
2) Klub Karate latihan rutin di GOR Swecapura, Balai Budaya dan di Balai Desa,
3) Klub Panjat Tebing latihan rutin di Wall Panjat Tebing GOR Swecapura,
4) Klub Atletik latihan rutin di Lapangan Swecapura,
5) Klub Kricket latihan rutin di lapangan Swecapura,
6) Klub Bola Basket latihan rutin di lapangan Basket Besang dan lapangan basket
Wihara Dharma Widya,
7) Klub Tenis Meja latihan rutin di GOR PB Tangkas dan PTM Hikada Koripan
Banjarangkan,
8) Klub Judo latihan rutin di Aula Kolam Renang Lila Arsana,
9) Klub Pencak Silat latihan rutin di tingkat ranting desa,
10) Klub Woodbal latihan rutin di lapangan Puputan Klungkung dan Lapangan
Swecapura,
11) Klub Gateball latihan rutin di lapangan Kamasan dan di SMAN 1 Dawan,
12) Klub Pentaque latihan rutin di lapangan puputan Klungkung dan GOR
Swecapura,
13) Klub Softball latihan rutin di lapangan Paksebali,
14) Klub Sepakbola latihan rutin di lapangan Dawan dan lapangan Puputan
Klungkung,
15) Klub PORPI Klungkung dengan senam bersama di lapangan Puputan
Klungkung.
Gambar 37. Kegiatan Fun Bike dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI Tahun 2018

Gambar 38. Kegiatan Olahraga saat Car Free Day

Gambar 39. Kegiatan Jalan Santai saat Car Free Day di Lap. Puputan Klungkung
b. Meningkatnya derajat kesegaran/ kebugaran jasmani masyarakat
Dalam upaya meningkatkan derajat kesegaran/ kebugaran jasmani
masyarakat, masing-masing pemegang program Kesehatan Olahraga di UPT
Puskesmas se-Kabupaten Klungkung telah dengan rutin melakukan pengukuran
kebugaran jasmani baik itu anak sekolah, haji dan pekerja. Selain itu, Dinas
Kesehatan Kabupaten Klungkung setiap tahunnya rutin mengadakan Lomba
Senam.
Gambar 40. Tes Kebugaran Calon Jamaah Haji

Gambar 41. Tes Kebugaran Anak Sekolah

Gambar 42. Pembinaan Kesehatan Olahraga pada Lansia

Gambar 43. Sosialisasi Kesehatan Olahraga pada Anak Sekolah


Gambar 44. Juara I Lomba SKJ Kita Bisa Kabupaten Klungkung 2018
c. Tersedianya pelayanan kesehatan olah raga pada masyarakat
Pada setiap UPT Puskesmas di Kabupaten Klungkung ada pemegang
program kesehatan olahraga yang senantiasa memberikan pelayanan kesehatan
olahraga dengan melakukan pengukuran/tes kebugaran jasmani baik anak sekolah,
pekerja maupun lansia.
9. Program Anti Tembakau
a. Adanya gerakan anti rokok, alkohol dan narkotika di masyarakat
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum ada gerakan anti rokok,
alkohol dan narkotika di masyarakat.
b. Meningkatnya lingkungan bebas rokok di lingkungan sekolah, tempat kerja dan
tempat umum
Dalam upaya Meningkatkan lingkungan bebas rokok di lingkungan
sekolah, tempat kerja dan tempat umum di Kabupaten Klungkung berpedoman
pada Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung nomor 1 Tahun 2014 tentang
kawasan Tanpa Rokok, Peraturan Bupati Klungkung Nomor 5 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Pemasangan Reklame. Sedangkan untuk aplikasi
program dilakukan dengan monitoring, evaluasi dan pengawasan KTR (sidak).
c. Terciptanya kebijakan untuk mengatasi penyalahgunaan obat/narkotika
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum ada kebijakan untuk
mengatasi penyalahgunaan obat/narkotika.
d. Tersedianya klinik pelayanan penanggulangan obat/narkotika
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum ada klinik pelayanan
penanggulangan obat/narkotika.
e. Menurunnya prevalensi perokok dan penyalahgunaan obat/narkotika
Implementasi KTR melalui UBM pada prevalensi perokok. Salah satu
contoh dukungan masyarakat di Kabupaten Klungkung dalam upaya menurunkan
prevalensi perokok dan penyalahgunaan obat/narkotika salah satunya dengan
adanya Pararem pada desa adat di Nusa Penida.
10. Imunisasi
a. Meningkatnya cakupan UCI
Imunisasi adalah pemberian kekebalan kepada seseorang secara aktif
buatan yaitu sesorang diberikan suatu virus/bakteri/toxin yang telah
dilemahkan/dimatikan, kemudian tubuh seseorang secara aktif membuat antibodi
terhadap virus/bakteri/toksin tersebut. Imunisasi telah terbukti merupakan upaya
pencegahan infeksi yang paling efektif untuk meningkatkan mutu kesehatan
masyarakat.
Penyelenggaraan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas
Kementrerian Kesehatan Indonesia, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs), dimana
Indonesia telah menetapkan target tahun 2010 seluruh (100%) desa/kelurahan
harus sudah mencapai Universal Child Immunization ( UCI ), artinya setiap
desa/kelurahan minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi dasar lengkap (IDL).
Target tersebut dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan tahun 2018 cakupan pencapaian
imunisasi campak pada bayi dan persentase bayi diimunisasi dasar lengkap pada
tahun 2018 di Kabupaten Klungkung sudah mencapai 100 %. Dalam
pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan Kepmenkes no 12 Tahun 2017.
Gambar 45. Imunisasi Campak dan Measles Rubella (MR)

Gambar 46. Klungkung Meraih Penghargaan atas Keberhasilan Mencapai ≥ 95%


yaitu 102,93% Cakupan Kampanye Imunisasi MR Fase II
b. Menurunnya Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dalam upaya menurunkan kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP)
berpedoman pada Keputusan Menkes RI No 483/Menkes/SK/IV/2007 tentang
Pedoman Survey. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah
dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan
pelaksanaan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus AFP
(Acute Flaccid Paralisis) pada kelompok umur < 15 tahun. Kegiatan ini dilakukan
untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya virus polio liar yang berkembang di
masyarakat. Setiap kasus-kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi
surveilans akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui
keberadaan virus polio liar. Tahun 2018 kasus AFP < 15 tahun berjumlah 2 kasus
dengan AFP rate sebesar 4,8 per 100.000 penduduk < 15 tahun.
c. Meningkatnya masyarakat yang melakukan imunisasi secara mandiri
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) merupakan dasar dimana suatu desa dapat
dikatakan Universal Child Immunization (UCI). Dikatakan UCI Desa apabila 80%
bayi di desa tersebut mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu HbO, BCG,
Polio, DPT-Hb-Hib dan Campak. DiKabupaten Klungkung pada tahun 2018
terdapat 2714 bayi telah diberikan imunisasi dasar lengkap dengan sasaran 2445
bayi.
d. Tersedianya informasi tentang bahaya penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi
Informasi tentang bahaya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
telah di sebarkan melalui media leflet, siaran keliling dan penyuluhan posyandu
oleh pemegang program di masing-masing UPT Puskesmas di Kabupaten
Klungkung.
e. Meningkatnya akses penduduk pada fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan imunisasi
Akses penduduk pada fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan
imunisasi telah meningkat terbukti di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018
terdapat 2714 bayi telah diberikan imunisasi dasar lengkap dengan sasaran 2445
bayi.
11. Pelayanan Pengobatan dan Perawatan
a. Meningkatnya penggunaan posyandu purnama dan mandiri
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, berbagai upaya telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya  yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor
dan masyarakat.
b. Meningkatnya penggunaan rumah sakit
Peningkatan pelayanan RSU di Kabupaten Klungkung tahun 2018 dapat
dilihat dari BOR di pelayanan lanjutan antara lain RSUD Klungkung 65,3%, RSU
Permata Hati 20,2%, RSU Bintang 35,7%, RS Pratama Gema Santhi 2,4%.
c. Tersedianya pelayanan kesehatan di rumah sakit bagi GAKIN
Pelayanan RSUD Klungkung memberikan perhatian bagi keluarga miskin
melalui program PITRA JAGRA (Pelayanan Integrasi Pemulasaran dan
Pengantaran Jenazah Gratis) dan GENI YASANDA (Gerakan Peningkatan
Pelayanan Sayang Bunda). PITRA JAGRA (Pelayanan Integrasi Pemulasaran
Dan Pengantaran Jenazah Gratis) adalah pelayanan yang diberikan terhadap
pasien peserta JKN PBI (JKN PBI Pusat) yang meninggal di RSUD Kab.
Klungkung dengan pembebasan biaya pelayanan untuk pemulasaran dan
pengantaran ke rumah duka. Sedangkan GENI YASANDA (Gerakan Peningkatan
Pelayanan Sayang Bunda) adalah pelayanan yang diberikan bagi pasien ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas yang telah diperbolehkan pulang oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP), bukan pulang atas permintaan sendiri
maupun atas permintaan keluarga serta kemudahan akses pendaftaran rawat jalan
bagi ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita di RSUD Klungkung khusus bagi
peserta JKN PBI Pusat.
d. Meningkatnya pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat.
Pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat dapat dipantau dari tingkat
utilisasi puskesmas sudah mencapai target 10 %, dimana pada Tahun 2018 sebesar
10,9 %, meningkat dibandingkan dengan Tahun 2017 sebesar 9,97 %
12. Pemberantasan Malaria
a. Menurunnya angka kesakitan malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan
hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme
bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malariamenyebabkan gejala yang
biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Di Kabupaten
Klungkung tahun 2018 jumlah kasus malaria menurun dibandingkan dengan
tahun 2017 yaitu dari 2 kasus menjadi 0 (tidak ada kasus).
b. Masyarakat berperan serta dalam sistim kewaspadaan dini dan upaya
penanggulangan focus serta KLB
Dalam upaya pemberantasan penyakit malaria di seluruh UPT Puskesmas
Kabupaten Klungkung tahun 2018 telah dibentuk Juru Pembersih Lumut (JPL)
dengan adanya SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Nomor 26
Tahun 2018 tentang penetapan Juru Pembersih Lumut (JPL) UPT Puskesmas di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dalam upaya pemberantasan
penyakit malaria tahun 2018. Selain itu juga telah dibentuk Juru Malaria Desa
sesuai dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Nomor 397
Tahun 2018 tentang perubahan atas keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung Nomor 25 Tahun 2018 tentang Penetapan Juru Malaria
Desa (JMD) UPT Puskesmas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Klungkung dalam upaya pemberantasan penyakit malaria tahun 2018.
c. Adanya intervensi lingkungan pada tempat perindukan nyamuk
Dalam upaya pemberantasan penyakit malaria di seluruh UPT Puskesmas
Kabupaten Klungkung tahun 2018 telah dibentuk Juru Pembersih Lumut (JPL)
dengan adanya SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Nomor 26
Tahun 2018 tentang penetapan Juru Pembersih Lumut (JPL) UPT Puskesmas di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dalam upaya pemberantasan
penyakit malaria tahun 2018. Adapun tugas JPL antara lain: melakukan
pengendalian vektor malaria secara aktif, melakukan pengamatan vektor malaria
secara aktif dengan melakukan pemantauan dan pembersihan lumut pada lagoon-
lagoon tempat perindukan nyamuk Anopheles Spp, menaburkan larvasida pada
genangan air yang terdapat larva atau jentik nyamuk pada lagoon yang tidak ada
ikannya, melancarkan drainase genangan air, membuat pemetaan daerah lagoon di
wilayah kerjanya, melaporkan hasil kegiatan pemantauan pada lagoon-lagoon ke
dinas kesehatan kabupaten Klungkung tiap bulan melalui petugas malaria
puskesmas di wilayah kerjanya.
d. Meningkatnya keikut serta masyarakat dalam penanggulangan malaria di
daerah pariwisata dan PETI (Pertambangan Tanpa Ijin)
Di Kabupaten Klungkung sampai saat ini belum ada kader malaria namun
sudah ditetapkan juru malaria di seluruh desa kabupaten klungkung dengan SK
terlampir. Masyarakat juga ikutserta pada kegiatan penanggulangan malaria yaitu
masyarakat memiliki kesadaran untuk melaporkan jika ada penduduk pendatang
terutama yang berasal dari daerah endemis malaria ke petugas kesehatan di
puskesmas agar dilakukan screening/ pengambilan darah malaria.
13. Pemberantasan Penyakit DBD
a. Menurunnya angka kesakitan DBD dikecamatan endemis
Secara umum morbiditas DBD masih menyebar secara sporadis
dibeberapa desa. Mengingat penyakit DBD merupakan penyakit yang bersifat
siklus tahunan dimana insiden rate penyakit DBD tahun 2018 sebesar 82,45 per
100.000 penduduk (191 kasus). Angka kematian/case fatality rate (CFR) DBD
sebesar 0,68% dan sudah dibawah target yaitu sebesar 1%. Masih adanya kejadian
penyakit DBD disebabkan karena seiring dengan rendahnya angka bebas jentik
(ABJ) yaitu sebesar 91,13% dari target 95%. Upaya yang dilakukan untuk
menurunkan kejadian DBD yaitu dilakukan Penyemprotan/fogging sarana
nyamuk secara berkala.
Upaya pengendalian DBD terdiri dari 3 hal pokok yaitu peningkatan
surveilans epidemiologi, diagnosa dini dan pengobatan dini dan pengendalian
vektor penyakit DBD. Upaya tersebut dititik beratkan pada penggerakan potensi
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti (PSN) dan juru
pemantau jentik (Jumantik). Dalam upaya menurunkan angka kesakitan DBD di
kecamatan endemis di Kabupaten Klungkung berpedoman pada Peraturan
Pemerintah No 40 Tahun 1991 tentang penanggulangan Wabah Penyakit Menular
(Lembaga Negara tahun1991 Nomor 49. Tambahan lembaran Negara Nomor
3447).
b. Masyarakat berperan serta dalam sistim kewaspadaan dini dan upaya
penanggulangan focus serta KLB
Dalam sistim kewaspadaan dini dan upaya penanggulangan focus serta
KLB di Kabupaten Klungkung berpedoman pada Keputusan Mentri Kesehatan
Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan
Dini Kejadian Luar Biasa.
c. Terlaksananya upaya PSN/SM di sekolah, tempat-tempat umum
Pemerintah Kabupaten Klungkung telah melakukan berbagai upaya untuk
mengurangi kasus DBD di Kabupaten Klungkung, salah satunya dengan program
pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Adapun kegiatan PSN yang dilakukan
meliputi pemeriksaan jentik berkala oleh kader jumantik, gerakan 3 M Plus
(menutup, menguras, memanfaatkan/mendaur ulang) Plus cara lainnya
memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak, mengganti air vas
bunga dan minuman burung seminggu sekali, membuang air pada tampungan air
di dispenser, memberikan obat bubuk pembunuh jentik (larvasida) sesuai aturan
ditempat yang sulit dikuras atau daerah yang sulit air, memelihara ikan pemakan
jentik nyamuk, memasang kawat kasa dan tidak menggantung pakaian didalam
maupun di luar kamar, penyuluhan kesehatan dan kegiatan kerja bakti oleh
Pemerintah Kabupaten Klungkung bersama dengan warga setiap minggunya serta
foging pada area endemis nyamuk demam berdarah yang dilakukan di sekolah,
rumah tangga maupun tempat-tempat umum.
Dalam upaya penanggulangan wabah penyakit menular khususnya DBD di
Kabupaten Klungkung berpedoman pada Peraturan Pemerintah No 40 Tahun
1991 tentang penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaga Negara
tahun1991 Nomor 49. Tambahan lembaran Negara Nomor 3447).
d. Bebas jentik aedes
Pemeriksaan jentik nyamuk pada rumah/bangunan perlu ditindaklanjuti
dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3 M Plus
(menutup, menguras, memanfaatkan/mendaur ulang) Plus cara lainnya
memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak, mengganti air vas
bunga dan minuman burung seminggu sekali, membuang air pada tampungan air
di dispenser, memberikan obat bubuk pembunuh jentik (larvasida) sesuai aturan
ditempat yang sulit dikuras atau daerah yang sulit air, memelihara ikan pemakan
jentik nyamuk, memasang kawat kasa dan tidak menggantung pakaian didalam
maupun di luar kamar dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk hidup
bersih agar dapat menurunkan incidence rat e penyakit DBD.
14. Pemberantasan Tb Paru
a. Adanya program masyarakat terkait dengan rumah sehat penderita TB Paru
Bentuk dukungan masyarakat dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan TB Paru di Kabupaten Klungkung yaitu adanya peran serta
kader PPTI dalam penemuan, pengobatan dan pengawasan penderita TBC.
b. Meningkatnya Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+)
Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Pada tahun 2018, jumlah penderita TB
paru positif di Kabupaten Klungkung sebanyak 107 orang dan semua sudah
mendapat pengobatan sesuai standar. Angka kesembuhan TBC pada tahun 2018
adalah sebesar 97,4% melebihi dari target yang ditentukan sebanyak 90%.dan
penderita TB sudah 100% mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar SPM.
Program penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed
Treatment Shorcourse chemotherapy) yang terdiri dari lima komponen yaitu :
1) Komitmen Politis/Pemangku kebijakan
2) Penegakan diagnosa dengan mikroskup
3) Pengobatan dengan pengawasan langsung
4) Jaminan ketersediaan obat anti tuberculosis (OAT) yang bermutu
5) Monitoring dan evaluasi
15. Pemberantasan Diare
a. Adanya program masyarakat terkait dengan pemberantasan diare (PHBS, Air
bersih dan jamban)
Di Kabupaten Klungkung ada program masyarakat terkait dengan
pemberantasan diare (PHBS, Air bersih dan jamban) khususnya di masing-masing
UPT Puskesmas di Kabupaten Klungkung.
b. Diare KLB dapat ditangani < 24 jam
Di Kabupaten Klungkung tidak terjadi KLB diare pada tahun 2018.
Namun apabila terjadi, tim gerak cepat di Kabupaten siap dan mampun
melakukan penanganan < 24 jam.
16. Pencegahan Penyakit Degeneratif
a. Meningkatnya kelompok jantung sehat serta kencing manis di masyarakat
termasuk orang sehat
Tidak ada kelompok jantung sehat serta kencing manis di masyarakat
termasuk orang sehat.
b. Tersedianya informasi risiko dan upaya pencegahan penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi, kencing manis dan kanker
Di Kabupaten Klungkung telah dilakukan upaya deteksi dini dengan
skrining untuk mengetahui informasi risiko dan upaya pencegahan penyakit
jantung dan tekanan darah tinggi, kencing manis dan kanker.
c. Meningkatnya upaya pengawasan berkala jantung sehat melalui kelompok
jantung sehat
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 belum ada upaya pengawasan
berkala jantung sehat melalui kelompok jantung sehat.
17. Gizi
a. Adanya kegiatan kelompok masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah
gizi
Status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan
permasalahan kesehatan secara umum, disamping merupakan faktor predisposisi
yang dapat memperparah penyakit infeksi, secara langsung juga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individu.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Klungkung dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat meliputi Gerakan Makan
Ikan untuk menanggulangi KLB dan gizi buruk serta adanya kegiatan penyuluhan
dan pemberian vitamin A, pemberian garam yodium dan pemberian makanan
tambahan (PMT) pemulihan pada anak Balita gizi kurang dan gizi buruk,pada ibu
hamilkurang energi kronis (KEK), penyuluhan di posyandu oleh Puskesmas
Kabupaten Klungkung. Untuk penangulangan masalah gizi telah dibentuk tim
Pokjanal Posyandu di tingkat Kabupaten tahun 2018, selain itu telah terbentuk
lembaga pembina posyandu di 59 Desa/Kelurahan yaitu di desa Tohpati,
Bungbungan, Nyalian, Bakas, Tusan, Banjarangkan, Negari, Takmung,
Tihingan, Getakan, Aan, Timuhun, Nyalian, Semarapura Kauh, Semarapura
Klod, Semarapura Klod Kangin, Kamasan, Tojan, Satra, Gelgel, Kampung
Gelgel, Jumpai, Tangkas, Selat, Tegak, Akah, Selisihan, Manduang, Semarapura
Kaja, Semarapura Tengah, Semarapura Kangin, Besan, Dawan Kaler, Dawan
Klod, Pikat, Pesinggahan, Kusamba, Kampung Kusamba, Gunaksa, Sulang,
Paksebali, Sampalan Tengah, Sampalan Klod, Sekartaji, Batununggul, Ped,
Kutampi Kaler, Kutampi, Tanglad, Suana, Pejukutan, Jungutbatu, Lembongan,
Klumpu, Toyapakeh, Batumadeg, Bungamekar dan Sakti.
Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui pengukuran berat
badan balita baik di posyandu maupun di sarana kesehatan. Indikator yang
digunakan adalah tinggi badan per umur (BB/U).
b. Meningkatkan KEP pada ibu hamil
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung persentase
KEP pada ibu hamil tahun 2018 sebesar 7,59%.
c. Menurunnya penderita kretin baru
Di Kabupaten Klungkung tahun 2018 tidak ditemukan kasus kretin.
d. Menurunnya ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium
Dalam rangka memberikan pelayanan bagi ibu hamil yang mempunyai
resiko tinggi dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan maka diperlukan
pelayanan/ penanganan antenatal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis, bidan, dokter umum, maupun bidan dan perawat)
kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Menurut data pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung, persentase ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium
pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung sebesar 0%/ tidak ada.
e. Menurunnya masyarakat kekurangan vitamin A
Kekurangan gizi terutama pada anak – anak/balita dapat menyebabkan
meningkatnya resiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental serta menurunnya kecerdasan anak. Dalam beberapa hal
dampak kekurangan gizi bersifat permanen sehingga tidak dapat diperbaiki
walaupun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya terpenuhi.Berdasarkan profil
Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung tahun 2018 tidak ada data masyarakat
yang kekurangan vitamin A. Selain itu, program pemberian vitamin A hanya
diberikan untuk Balita 6-59 bulan
f. Penurunan kasus gizi berlebih
Gizi lebih adalah keadaan tubuh seseorang yang mengalami berat badan
berlebih karena kelebihan jumlah asupan energi yang disimpan dalam bentuk
cadangan berupa lemak. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Klungkung tahun 2018 tidak ada kasus gizi berlebih pada Balita.
g. Kecamatan bebas rawan pangan
Secara umum dapat disimpulkan di Kabupaten Klungkung tahun 2018
tidak terjadi gejala rawan pangan akibat kekurangan pangan.
h. Menurunnya berat bayi lahir rendah (BBLR)
BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
kematian perinatal dan neonatal. Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di
Kabupaten Klungkung tahun 2018 sebesar 4,44% dari 2.516 Kh.
i. Persentase bayi mendapat ASI eksklusif
ASI Ekslusif adalah pemberian ASI terhadap bayi mulai usia 0 – 6 bulan
dalam rangka mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Upaya peningkatan cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif dilakukan dengan berbagai strategi, mulai dari penyusunan kerangka
regulasi, peningkatan kapasitas petugas dan promosi ASI Eksklusif.
Persentase bayi mendapat ASI eksklusif di Kabupaten Klungkung tahun 2018
sebesar 75,60%. Peningkatan pemberian ASI ekslusif di dukung dengan program
IMD pada bayi baru lahir.
j. Meningkatnya persentase keluarga sadargizi
Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu mengenali dan
mengatasi masalah gizi serta menerapkan perilaku gizi yang baik untuk seluruh
anggota keluarganya. Perilaku gizi yang baik adalah pengetahuan, sikap dan
praktek keluarga untuk mewujudkan keadaan gizi yang baik meliputi: menimbang
berat badan secara teratur, mengkonsumsi makanan seimbang dan menjalankan
pola hidup sehat. Makanan seimbang adalah susunan makanan yang terdiri dari
makanan pokok, lauk- pauk, sayur dan buah yang aman sesuai kebutuhan masing-
masing anggota keluarga.
Pada tahun 2018 di Kabupaten Klungkung tidak lagi dilakukan pendataan
data jumlah keluarga sadar gizi karena kebijakan dari pusat.

Gambar 47. Bupati Klungkung Melakukan Pengujian Kandungan Yodium Garam


Kusamba 
18. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan untuk memberikan
perlindungan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia dari guncangan
kesehatan.Pada bulan maret tahun 2018, cakupan kepesertaan JKN Kabupaten
Klungkung sebesar 97% (UHC). Sedangkan sampai dengan akhir tahun 2018
cakupannya sebesar 104.10%

Gambar 48. Peluncuran Universal Health Coverage (UHC)

Gambar 49. Kabupaten Klungkung Menerima Penghargaan sebagai Kabupaten


UHC Kedua di Bali
BAB V
PENUTUP

Demikian profil kegiatan tatanan Kehidupan Masyarakat yang Sehat

Mandiri Kabupaten/Kota Sehat Kabupaten Klungkung ini disusun, sebagai salah

satu persyaratan untuk mengikuti verifikasi Kabupaten/Kota Sehat dari tim Pusat.

Semoga profil ini dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai kegiatan

di Kabupaten Klungkung khususnya Tatanan Kehidupan Masyarakat yang Sehat

Mandiri yang ikut dalam Verifikasi Kabupaten/ Kota Sehat tahun 2019. Kami

menyadari profil ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan, oleh

karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk perbaikan

profil ini dikemudian hari. Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

tersusunnya profil ini diucapkan terima kasih, semoga profil ini dapat berguna.

Anda mungkin juga menyukai