1
DAFTAR ISI
3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pembangunan kehutanan memiliki visi terwujudnya kelestarian fungsi hutan sebagai sistem
penyangga kehidupan, memperkuat ekonomi rakyat serta mendukung perekonomian nasional bagi
kesejahteraan rakyat. Sejalan dengan hal tersebut maka prioritas program diarahkan pada
kegiatan-kegiatan yang mempunyai dampak pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian fungsi
hutan.
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Baturusa Cerucuk sebagai Unit
Pelaksana Teknis ( UPT ) mempunyai kebijaksanaan membangun sumber daya hutan dan lahan
yang berbasis pada masyarakat dengan mengacu pada DAS sebagai kesatuan ekosistem dan
kesatuan pengelolaan. Guna memenuhi azas akuntabilitas sebagaimana tertuang dalam Undang –
Undang (UU) No. 8 Tahun 1999, Inpres No.7 Tahun 1999, UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, PP. No. 90
Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga,
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) No. P. 18/MenLHK-II/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja KemenLHK, PermenLHK No. P.
51/MenLHK/SET.JEN/KUM.1/10/2017 tentang Pedoman Rencana Kerja KLHK, PermenLHK No. P.
43/MenLHK/SET.1/8/2019 tentang Mekanisme Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran KLHK,
Keputusan Dirjen PDASHL No. 30/PDASHL/SET.REN/0/9/2020 tentang Rencana Strategis
Direktorat Jenderal PDASHL 2020 dan Keputusan Kepala BPDASHL Baturusa Cerucuk No.
116/BPDASHL.BRC/PRG/KUM.1/11/2020 tentang Rencana Strategis BPDASHL Baturusa Cerucuk
Tahun 2020 – 2024 maka BPDAS dan HL Baturusa Cerucuk menyusun Rencana Strategis
(Renstra) dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan ancaman yang ada atau
mungkin timbul.
Perencanaan strategis diperlukan sebagai instrumen untuk lebih mengarahkan tujuan
organisasi yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis
merupakan awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang terkait (stake
holders). Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis memerlukan keterlibatan dari
pihak-pihak yang terkait (stake holders) untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi organisasi.
Dengan tersusunnya Rencana Strategis Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
4
Lindung Baturusa Cerucuk, maka diharapkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
rencana dapat dicapai dalam kurun waktu 1 s.d 5 tahun secara berdayaguna dan berhasil guna.
Untuk menindaklanjuti Renstra yang sudah disusun, maka diperlukan adanya penyusunan
rencana kerja tahunan. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung
Baturusa Cerucuk Tahun Angggaran 2020 menggambarkan tentang rencana kegiatan, anggaran
dan capaian target yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) BP DAS dan HL Baturusa Cerucuk
Tahun Anggaran 2020 adalah :
1. Sebagai bahan acuan Penetapan Kinerja Balai
2. Sebagai bahan acuan Pelaksanaan Kegiatan Balai
3. Meningkatkan Efisiensi, Efektifitas, Transparansi dan
4. Akuntabilitas Kinerja.
5
II. KEADAAN UMUM WILAYAH
A. Biofisik
1. Letak Geografi dan Luas Wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104º 05’ sampai 109º 30’
Bujur Timur dan 0º 50’ sampai 4º 10’ Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Di sebelah Barat dengan Selat Bangka
Di sebelah Timur dengan Selat Karimata
Di sebelah Utara dengan Laut Natuna
Di sebelah Selatan dengan Laut Jawa
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah
laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 Km². Luas daratan lebih kurang 16.424,14 Km²
atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang lebih 65.301,00 Km² atau 79,90 persen
dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah daratan terbagi dalam 6 kabupaten
dan 1 kota, yaitu Kabupaten Bangka dengan luas wilayah 2.950,68 Km²; Kabupaten Bangka Barat
dengan luas 2.820,61 Km²; Kabupaten Bangka Tengah dengan luas 2.155,77 Km² ; Kabupaten
Bangka Selatan dengan luas wilayah 3.607,08 Km²; Kabupaten Belitung luas wilayah 2.293,69 Km²;
Kabupaten Belitung Timur 2.506,90 Km² dan Kota Pangkalpinang dengan luas wilayah 89,40 Km².
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.
304/MenLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri dari 863 DAS,
tersebar di Pulau Bangka dan Belitung serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan untuk DAS
yang paling luas adalah DAS Mancung dengan luasan 85.593 Ha.
Kepulauan Bangka Belitung merupakan gugusan dua pulau besar yaitu Pulau Bangka dan
Pulau Belitung yang sekitarnya dikelilingi pulau-pulau kecil. Pulau-pulau kecil yang mengitari Pulau
Bangka antara lain Pulau Nangka, Penyu, Burung, Lepar, Pongok, Gelasa, Panjang, Tujuh.
Sedangkan Pulau Belitung dikelilingi oleh pulau-pulau kecil antara lain Lima, Lengkuas, Selindung,
Pelanduk, Seliu, Nadu, Mendanau, Batu Dinding, Sumedang dan pulau-pulau kecil lainnya.
Wilayah kerja BPDASHL Baturusa Cerucuk berada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, terdiri dari 6 (enam) Satuan Wilayah Pengelolaan (SWP) DAS yaitu SWP DAS Anjang
Mabat, SWP DAS Mancung, SWP DAS Kepu Ds, SWP DAS Bangka Kota, SWP DAS Lenggang dan
SWP DAS Cerucuk. Batas- batas wilayah kerja BPDASHL Baturusa Cerucuk di sebelah Utara
berbatasan dengan Laut Natuna, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur
berbatasan dengan Selat Karimata dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka.
6
2. Keadaan Alam
a. Keadaan Cuaca
Kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkisar antara 52 % sampai
dengan 96 % dengan rata-rata perbulan mencapai 81,5 %, dan tekanan udara sekitar 1.009,2 MBS.
Rata-rata suhu udara mencapai 26,3oC dengan suhu udara maksimum tertinggi 32,3 oC dan suhu
udara minimum terendah 23,3 oC.
b. Keadaan Iklim
Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim Tropis yang dipengaruhi angin musim yang
mengalami bulan basah dan kering. Bulan kering biasanya terjadi selama 3 bulan yaitu bulan Juli,
Agustus dan September yang ditandai dengan curah hujan dibawah 200 mm. Sedangkan bulan
basah terjadi pada bulan Januari hingga Juni kemudian berlanjut bulan Oktober sampai dengan
Desember, dengan curah hujan 228,5 hingga 356,2 mm. Curah hujan bulanan antara 43,6 mm
sampai dengan 356,2 mm.
c. Tipologi
Keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran
rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-
rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan antara lain untuk
Bukit Maras mencapai 699 meter, Bukit Tajam ketinggiannya kurang lebih 500 meter diatas
permukaan laut. Sedangkan untuk daerah perbukitan seperti bukit Menumbing ketinggiannya
mencapai kurang lebih 445 meter dan bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas
permukaan laut.
d. Keadaan Tanah
Keadaan tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah
yang asam (rata-rata dibawah 5), akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi.
Didalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa,
batu granit, kaolin, tanah liat, dan lain-lain.
e. Hidrologi
Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil.
Secara keseluruhan daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari bagian
7
dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan bagian Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan
kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter. Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung
mempunyai dua jenis perairan yaitu perairan terbuka dan perairan semi tertutup. Perairan terbuka
yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka.
Sedangkan perairan semi tertutup terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara.
Sementara itu perairan di pulau Belitung umumnya bersifat perairan terbuka. Disamping sebagai
daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti :
Sungai Baturusa, Sungai Buluh, Sungai Kotawaringin, Sungai Kampa, Sungai Layang, Sungai
Manise dan Sungai Kurau di Pulau Bangka. Sedangkan di Pulau Belitung terdapat Sungai Cerucuk,
Sungai Buding, Sungai Lenggang dan Sungai Sembulu.
Karena merupakan wilayah Kepulauan termasuk dengan pulau-pulau kecil yang ada
disekitarnya, maka seringkali mengalami krisis sumber daya air khususnya air bersih untuk
memenuhi kebutuhan penduduk. Sebagai pulau kecil pula, wilayah ini mengandalkan air hujan
untuk memenuhi kebutuhan air tawar. Disamping tangkapan air hujan relatif sempit, pulau kecil
cenderung memiliki aquifer yang sempit juga sehingga cadangan air tanahnya juga sedikit.
f. Flora
Selain itu sebagai daerah kepulauan cukup banyak hutan mangrove yang secara luasan
didominasi tumbuh tanaman bakau (Rhizophora sp) dan perpat (Soneratia) dengan luas sekitar
63.914,41 ha yang tersebar baik di kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan. Untuk luas
32.550,45 ha (50,92%) masih dengan penutupan yang rapat (primer), dan seluas 31.363,96 ha
(49,07%) dengan tutupan yang telah sedang atau jarang (sekunder). Keberadaan tanaman
mangrove ini sangat penting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan wilayah
kepulauan. Selain berfungsi sebagai pelindung pulau-pulau, keberadaan ekosistem mangrove juga
memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata.
8
.
g. Fauna
Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan
Riau dan semenanjung Malaysia dari pada dengan daerah Sumatera. Beberapa jenis hewan yang
dapat ditemui di Kepulauan Bangka Belitung antara lain : Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Tarsius,
Babi, Tringgiling, Kancil, Musang, Elang, Ayam Hutan, Pelanduk, Buaya, berjenis-jenis ular dan
Biawak.
h. Lahan Kritis
Berdasarkan data review lahan kritis tahun 2018 sesuai Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor: SK. 306/MenlHK/PDASHL/DAS.0/7/2018, kondisi lahan kritis di
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 . Lahan Kritis Per Kabupaten
1. Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan data BPS Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 sebanyak 1.430.865 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2016).
Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2017 sebanyak 749.931 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 680.934 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun
2015 - 2017 sebesar 4,23 persen per tahun. Adapun tingkat kepadatan penduduk Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung mencapai 77 orang per Km².
9
2. Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan angkatan kerja sebanyak 525.645
orang dimana sejumlah 516.776 orang diantaranya bekerja dan 8.869 orang adalah pencari kerja.
Penduduk usia kerja yang bekerja apabila dilihat dari sektor lapangan pekerjaan tampak bahwa
sebesar 25,93 persen penduduk usia kerja yang bekerja terserap di sektor pertanian, 18,98 persen
terserap di sektor perdagangan, hotel dan restoran dan 15,51 persen terserap di sektor jasa
kemasyarakatan.
3. Pendidikan
Tingkat Pendidikan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat yang telah tidak / belum
tamat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 24,14 %, tamat SD/MI/sederajat 32,20%, tamat
SMP/MTs/sederajat 14,85 % , SMA/MAN/Sederajat 17,32%, DI/II/III 2,02 %, DIV/S1 2,10% dan
S2/S3 0,11%. Untuk usia sekolah 7-12 Tahun 140.157 Jiwa, 13 -15 Tahun 63.876 jiwa, 16 – 18
Tahun 60.237 jiwa dan 19 – 24 Tahun 140.274 jiwa.
4. Kesehatan
Sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat secara jamani dan rohani senantiasa
menjadi modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan. Fasilitas dan kualitas pelayanan
kesehatan yang baik menjadi tuntutan utama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung memiliki Rumah Sakit (RS) sebanyak 13 unit terbagi menjadi 7 RS
umum pemerintah, 5 RS umum swasta dan 1 RS jiwa. Puskesmas sebanyak 58 unit dan
puskesmas pembantu 160 unit. Dari fasilitas kesehatan tersebut terdapat tenaga medis sebanyak
436 orang, 976 orang bidan, perawat sebanyak 2.490 orang, farmasi sebanyak 306 orang, 142
orang ahli gizi, 274 orang kesehatan masyarakat dan 390 tenaga kesehatan lainnya. Sarana
penunjang kesehatan seperti apotek dan pedagang besar farmasi di provinsi ini masing-masing
sebanyak 105 apotek dan pedagang besar.
5. Agama
1. Pertanian
Luas lahan pertanian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 45,62 persen dari
luas daratan atau setara dengan 749.220 ha. Meski demikian, dari 54,38 persen lahan bukan
pertanian terdapat 394.641 ha lahan hutan negara dan 102.321 ha rawa-rawa yang berpotensi
menghasilkan produk pertanian. Lahan perkebunan dan lahan tegal/kebun masih mendominasi
lahan pertanian dengan luas masing-masing sebesar 307.326 ha dan 118.651 ha. Luas lahan
sawah dan lahan ladang/ huma yang berpotensi ditanami padi hanya berkisar 17.969 ha dan
45.716 ha. Sementara itu, luas lahan sawah yang telah memiliki irigasi hanya 7.166 ha, terdiri dari
irigasi teknis 658 ha, irigasi setengah teknis 3.449 ha, irigasi sederhana 1.824 ha, dan irigasi
desa/non PU 1.235 ha. Potensi pertanian juga dapat terlihat dari andil subsektor peternakan dan
subsektor kelautan dan perikanan. Program kemitraan perkebunan sawit dengan kelompok
peternakan sapi potong masih berpeluang dilaksanakan untuk mewujudkan swasembada daging.
Sementara produksi perikanan tangkap di laut masih meningkat dari tahun ke tahun sehingga
ekspor ikan dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap berlangsung setiap tahun.
2. Tanaman Pangan
Luas lahan pertanian padi sawah dan ladang 9.943 Ha dengan Produktivitas padi sawah
pada Tahun 2016 sebanyak 23.941 ton, padi ladang sebanyak 11.447 ton. Produktivitas tanaman
palawija untuk komoditas ubi kayu pada tahun 2016 sebanyak 61.471 ton. Sedangkan untuk
komoditas kacang tanah, jagung, dan ubi jalar sebanyak 170 ton.
3. Perkebunan
Luas areal perkebunan besar kelapa sawit tahun 2017 tercatat seluas 107.022,94 hektar,
dengan jumlah perusahaan sebanyak 62 unit, untuk komoditi karet sebanyak 626 Ton, kelapa 4.281
ton dan lada 62 Ton.
4. Kehutanan
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK. 8093/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2018
tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
11
sampai dengan Tahun 2017, Kawasan Hutan seluas ± 657.556, 90 Ha,. Secara detail dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 1.
No Luas
Fungsi Kawasan Hutan
(Ha)
5. Perikanan
Produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2017 tercatat
sebesar 196.702,20 ton. Jumlah rumah tangga perikanan tangkap di laut tercatat sekitar 16.934
rumah tangga yang tersebar di tujuh kabupaten/kota se Bangka Belitung.
6. Pertambangan
12
D. Transportasi / Perhubungan
1. Transportasi Darat
Transportasi darat merupakan salah satu faktor penting dalam memperlancar kegiatan
perekonomian. Oleh karena itu, jalan sebagai prasarana utama dalam perhubungan darat harus
diperhatikan kondisi dan penggunaannya. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbentang
509,59 km jalan yang berstatus jalan negara dan 899,33 km berstatus jalan provinsi, dengan jenis
permukaan diaspal. Berdasarkan kondisi jalan, 397,64 km baik, 472,24 km sedang dan 29,44 km
keadaan rusak.
2. Transportasi Laut
Perhubungan laut merupakan transportasi yang strategis bagi Kepulauan Bangka Belitung
sebagai provinsi kepulauan untuk berinteraksi dengan provinsi lain. Keberadaan pelabuhan sebagai
prasarana perhubungan laut sangat menentukan kelancaran transportasi ini. Untuk Pelabuhan laut
pengumpan regional terdapat 6 (enam) unit, untuk pelabuhan penyeberangan sebanyak 6 ( enam)
unit dan pelabuhan khusus sebanyak 43 (empat puluh tiga ) unit.
3. Transportasi Udara
Berdasarkan Data BPDAS dan HL Baturusa Cerucuk mulai dari tahun 2010 sampai 2019
terdapat 332 Kelompok Tani/Masyarakat yang melaksanakan kegiatan RHL bersumber dari dana
APBN, dengan kegiatan KBR dan BLMPPMPBK.
13
III. VISI, MISI DAN SASARAN
1. Visi
BPDASHL Baturusa Cerucuk dalam melaksanakan tugas penyusunan rencana,
pelaksanaan rehabilitasi hutan serta konservasi tanah dan air, pengembangan kelembagaan,
pengendalian kerusakan perairan darat dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai dan
hutan lindung memiliki visi yaitu : “ Mewujudkan BPDASHL sebagai sumber pelayan data dan
informasi tentang pengelolaan DAS yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung".
2. Misi
Misi yang diemban Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Baturusa Cerucuk dalam mendukung visi yang telah ditetapkan adalah untuk memulihkan,
mempertahankan, meningkatkan fungsi hutan dan lahan melalui Sistem Perencanaan
Pengelolaan DAS, Pembuatan Model Pengelolaan DAS dan Pengembangan Kelembagaan
serta Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan DAS, guna meningkatkan partisipasi dan
kesejahteraan masyarakat di satuan wilayah pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
1. Tujuan
Tujuan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Baturusa Cerucuk,
adalah :
a. Peningkatan kepedulian, koordinasi, dan peningkatan kualitas dalam penyusunan
rencana pengelolaan DAS;
b. Membangun model pengelolaan DAS sebagai sarana media kajian pengelolaan DAS
yang diarahkan pada sistem pengelolaan DAS terpadu;
c. Meningkatkan kualitas sistem jaringan kelembagaan dan pola kemitraan pengelolaan
DAS;
d. Meningkatkan pelayanan dan menyajikan data dan informasi DAS yang akurat;
e. Meningkatkan penilaian kinerja terhadap pengelolaan DAS;
f. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sarana dan prasarana.
14
2. Sasaran yang ingin dicapai adalah antara lain sebagai berikut :
a. Terlaksananya Fasilitasi Penguatan Kelompok Kerja Mangrove (KKM) dan Forum Peduli
Mangrove ( FPM).
b. Terlaksananya penyusunan Rancangan RHL secara Vegetatif 100 Ha di Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung
c. Terlaksananya Penyusunan Rencana Umum dan RTn-RHL
d. Terlaksananya Penanaman RHL secara Vegetatif seluas 100 Ha
e. Terlaksananya Pembuatan Unit Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) 1 (satu) kegiatan
f. Terlaksananya Penyebarluasan informasi pelaksanaan RHL ( penyajian succes story
RHL 10 tahun terakhir)
g. Terlaksananya Penanaman masal / seremonial
h. Terlaksananya Pemeliharaan RHL Tahun I Tahun Tanam 2020
i. Terlaksananya Pemeliharaan RHL Tahun II Tahun Tanam 2019
j. Terlaksananya pengawasan dan penilaian tanaman
k. Terlaksananya kegiatan pendukung pemeliharaan tanaman
l. Terlaksananya kegiatan pemeliharaan lahan berpasir ( P1 dan P2 )
m. Terlaksananya kegiatan Verifikasi adminitrasi dan teknis pembuatan Kebun Bibit Rakyat
(KBR) dan penyusunan rancangan Kebun Bibit Desa (KBD)
n. Terlaksananya Pembuatan dan Penanaman KBR sebanyak 12 (dua belas) unit.
o. Terlaksananya Pembuatan KBD sebanyak 2 (dua) unit.
p. Terlaksananya kegiatan penyusunan Rancangan Mangrove seluas 50 Ha
q. Terlaksananya Penanaman Mangrove
r. Pengawasan dan penilaian penanaman Mangrove
s. Terlaksananya Kegiatan pendukung penanaman Mangrove
t. Terlaksananya Up date one map Mangrove
u. Terlaksananya Pemeliharaan tanaman mangrove ( P1 dan P2 )
v. Terlaksananya Peningkatan kapasitas kelembagaan DAS ( Optimalisasi peran Forum
DAS ).
w. Terlaksananya monitoring Pengelolaan DAS, lokasi RHL dan Tanah Longsor.
x. Terlaksananya monitoring dan evaluasi Tata Air
y. Terlaksananya penyusunan Laporan Kantor Sekretariat Presiden (KSP)
z. Terlaksananya penyusunan peta Curve Number (CN)
15
aa. Terlaksananya penyusunan Karakteristik / Baseline
bb. Terlaksananya Analysis Water Holding Capacity / Analisa Neraca Air
cc. Terlaksananya pengelolaan sumber benih serta Pemeliharaan Tahun Pertama (P2)
Kebun Bibit Semai (KBS) / Areal Sumber Daya Genetik (ASDG)
dd. Terlaksananya kegiatan produksi bibit di persemaian sederhana sebanyak 750.000
batang
ee. Terlaksananya pengadaan bibit produktif 20.000 batang.
ff. Terlaksananya penyediaan benih berkualitas dari sumber benih.
gg. Meningkatkatnya kualitas sumberdaya manusia baik internal maupun eksternal yang
terkait dengan penyelenggaraan Pengendalian DAS dan Hutan Lindung pada Balai
Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Baturusa Cerucuk.
16
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan Hutan lindung dan Pengelolaan DAS
memerlukan dukungan semua pihak, BPDAS dan HL Baturusa Cerucuk sebagai bagian dari agen
Pembangunan Wilayah berkewajiban untuk bekerjasama dengan stakeholders terkait. Untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi BPDAS dan HL Baturusa Cerucuk diperlukan adanya
perencanaan yang baik, mulai dari rencana strategis, RKA KL dan Rencana Kerja Tahunan.
Dengan demikian diharapkan Rencana Kerja Tahunan yang telah disusun bisa
memperlancar pelaksanaan kegiatan di BPDAS dan HL Baturusa Cerucuk. Semoga Bermanfaat.
17
RINCIAN SATKER 427604 TAHUN 2021
22.336.114.000
Kode Deskripsi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya SD/CP
B RHL 105.000.000
521211 Belanja Bahan 5.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 penggandaan penjilidan dan 1 keg
pengadaan ATK bahan komputer 5.000.000 5.000.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 100.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
penyusunan RTn 100.000.000 100.000.000
C Penanaman RHL 1.119.600.000
Belanja Barang Non Operasional
521219 Lainnya 948.100.000 PNBP
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 penanaman RHL 100 Ha 9.481.000 948.100.000
522131 Belanja Jasa Konsultan 51.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengawasan dan penilIaian 100 ha 515.000 51.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 120.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
Kode Deskripsi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya SD/CP
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
penyusunan rancangan 20.000.000 20.000.000
B Penanaman Mangrove 948.900.000
Belanja Barang Non Operasional
521219 Lainnya 948.900.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 penanaman RHL Mangrove 50 ha 18.978.000 948.900.000
C Pengawasan dan penilaian 25.750.000
522131 Belanja Jasa Konsultan 25.750.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengawasan dan penilIaian 50 ha 515.000 25.750.000
Kegiatan Pendukung Penanaman
D mangrove 75.000.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 75.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
bintek dan monev 50.000.000 50.000.000
- 2 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
bintek dan monev keuangan 25.000.000 25.000.000
E Update one map mangrove 100.000.000
521211 Belanja Bahan 2.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengadaan ATK bahan komputer 1 keg
penjiloidan dan penggandaan 2.500.000 2.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 97.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
koordinasil konsultasi dan ground
check lapangan 97.500.000 97.500.000
'052 pemeliharaan '0 612.875.000
A Pemeliharaan tanaman mangrove 612.875.000
Belanja Barang Non Operasional
521219 Lainnya 562.875.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pemeliharaan mangrove Tahun 1 75 ha 3.982.000 298.650.000
- 2 pemeliharaan mangrove Tahun 2 75 ha 3.523.000 264.225.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 50.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
bintek dan monev 50.000.000 50.000.000
5406 Penyelenggaraan Pengelolaan DAS 540.100.000
Fasilitasi dan Pembinaan Lembaga 1
5406.QDB Lembaga 25.000.000
KOTA PANGKALPINANG 0
Lembaga/Forum Peduli DAS yang
5406.QDB.001 Meningkat Kapasitasnya 25.000.000
Pengembangan kelembagaan/forum '0
'051 peduli DAS 25.000.000
Peningkatan kapasitas kelembagaan
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengadaan ATK dan bahan 1 keg
komputer dan penggandaan
penjilidan 2.500.000 2.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 60.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
penyusunan Peta 45.000.000 45.000.000
- 2 konsultasi koordinasi dan rapat2 1 keg
lainnya 15.000.000 15.000.000
Rencana Indikasi program berbasis '0
'052 DAS 105.000.000
A Karakteristik/Baseline 57.500.000
521211 Belanja Bahan 2.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengadaan ATK dan bahan 1 keg
komputer dan penggandaan
penjilidan 2.500.000 2.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 55.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
penyusunan karakteristik / base line 40.000.000 40.000.000
- 2 konsultasi koordinasi dan rapat2 1 keg
lainnya 15.000.000 15.000.000
Analisis Water Holding
B Capacity/Analisa Neraca Air 47.500.000
521211 Belanja Bahan 2.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pengadaan ATK dan bahan 1 keg
komputer dan penggandaan
penjilidan 2.500.000 2.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 45.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 perjalanan dinas dalam rangka 1 keg
pengumpulan data 30.000.000 30.000.000
- 2 konsultasi koordinasi dan rapat2 1 keg
lainnya 15.000.000 15.000.000
Pengembangan Perbenihan Tanaman
5407 Hutan 2.775.800.000
Prasarana Bidang Pertanian, 1540000.
5407.RBK Kehutanan dan Lingkungan Hidup 0001 unit 2.775.800.000
KOTA PANGKALPINANG 0
Sumber Benih Unggul yang Dibangun
5407.RBK.001 90.000.000
'052 Pemeliharaan KBS/KBK/ASDG '0 90.000.000
A TANPA SUB KOMPONEN 90.000.000
Belanja Barang Non Operasional
521219 Lainnya 80.000.000 PNBP
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 pemeliharaan KBS/ASDG tahun 2 1 keg 80.000.000 80.000.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 10.000.000 PNBP
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 bintek dan monev 1 keg 10.000.000 10.000.000
5407.RBK.002 Bibit Berkualitas dan Bibit Produktif 2.616.800.000
Produksi dan Distribusi Bibit '0
'051 Berkualitas 1.766.800.000
Kode Deskripsi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya SD/CP
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 transport lokal 1 keg 5.000.000 5.000.000
F Operasional Pimpinan 238.880.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 238.880.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Perjalana dinas Dalam rangka 1 thn
Konsultasi koordinasi dan rapat2
lainnya 238.880.000 238.880.000
Layanan Umum 1 Layanan
5403.EAC 1.574.706.000
KOTA PANGKALPINANG 0
Layanan Dukungan Manajemen Satker
5403.EAC.002 1.574.706.000
'051 Dukungan Manajemen Satker '0 1.574.706.000
pemeliharaan bangunan gedung
A kantor 75.656.000
Belanja Pemeliharaan Gedung dan
523111 Bangunan 75.656.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Pemeliharaan Gedung/Bangunan 500 M2
Kantor Tidak Bertingkat (Bangka
Belitung) 136.000 68.000.000
- 2 Pemeliharaan Halaman 696 M2
Gedung/Bangunan Kantor (Bangka
Belitung) 11.000 7.656.000
B Penyelenggara SPIP 72.500.000
521211 Belanja Bahan 2.500.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Penggandaan ATK dan Bahan 1 keg
Komputer 2.500.000 2.500.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 50.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Perj. dinas 1 keg
koordinasi/konsultasi/rapat-rapat ke
Jakarta/Prov Lain/pemantauan
penyelenggaraan kebijakan
pengendalian di lapangan 50.000.000 50.000.000
Belanja Perjalanan Dinas Paket
524114 Meeting Dalam Kota 20.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Rapat penyusunan dan 1 keg
pembahasan Desain Penyelenggaraan
SPIP laporan triwulan dan laporan
tahunan 20.000.000 20.000.000
Operasional Penyusunan Rencana dan
C Program (RKA-KL) 156.000.000
521211 Belanja Bahan 6.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Penggandaan ATK dan Bahan 1 keg
Komputer dan penggandaan
penjilidan 6.000.000 6.000.000
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa 150.000.000 RM
(015-Pangkal Pinang) 0
- 1 Perj. dinas 1 keg
koordinasi/konsultasi/rapat-rapat ke
Jakarta/Prov Lain/ 150.000.000 150.000.000
Kode Deskripsi Volume Harga Satuan Jumlah Biaya SD/CP