Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

PENGANTAR KEUANGAN DAN AKUNTANSI


KELAS X (SEPULUH)
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menjelaskan Pengertian, Tujuan dan Peran Akuntansi
3.2. Menjelaskan Pihak – pihak yang membutuhkan Informasi Akuntansi

DISUSUN OLEH : SRI MULYATI

PROGRAM PROFESI GURU

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016 – 2017

1
MATA PELAJARAN : PENGANTAR KEUANGAN DAN AKUNTANSI

KELAS : X (Sepuluh)

KOMPETENSI INTI : 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.

KOMPETENSI DASAR : 3.1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan peran akuntansi


3.2. Menjelaskan pihak-pihak yang mmembutuhkan informasi
akuntansi
PENDEKATAN : Scientific
MODEL : Cooperative learning
METODE : Brainstorming
TEKNIK : NHT

PENGERTIAN, TUJUAN DAN PERAN AKUNTANSI

1. Pengertian Akuntansi
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari dalam setiap kegiatan atau aktifitas
kehidupan kita menggunakan Akuntansi. Secara sederhana Ketika kita akan membeli
suatu barang kita selalu memikirkan berapa harga barang tersebut jika dibeli secara
tunai atau kredit dan apakah kita akan membeli secara tunai atau kredit. Akuntansi
sering disebut bahasa business (business language), atau lebih tepatnya sebagai
bahasa pengambilan keputusan. Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau
pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu pengguna informasi
akuntansi. Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui dua sudut pandang, yakni
definisi dari sudut pandang
a. pengguna jasa akuntansi
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat di
definisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan.
b. Proses kegiatannya
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, ikhtisar, pelaporan dan
penganalisaan data keuangan suatu entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi
merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan.

Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan banwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan perusahaan atau manajer untuk menjalankan

2
operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.

Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem


informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu
sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas,
yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis
suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya.

Secara umum akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam menyusun
standar akuntansi yang ditujukan bagi praktek akuntansi.

Konsep dasar akuntansi

Menurut international financial reporting standards (IFRS) pada the conceptual


framework for financial reporting paragraf sebagai asumsi dasar akuntansi adalah
hanya kelangsungan usaha. Sedangkan menurut Anthony, Hawkins, dan Merchant
yang dikutip suwardjono (2005), konsep dasar akuntansi terdiri dari :
1) Konsep Entitas Bisnis (Entity Theory)
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan
berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Atas
dasar konsep ini, maka dapat di rumuskan dalam posisi keuangan atau neraca
bahwa aset sama dengan jumlah kewajiban ditambah dengan ekuitas pemilik.
Konsep entitas bisnis memberikan konsekuensi bahwa laporan keuangan
merupakan pertanggung jawaban perusahaan dan bukanlah pertanggung jawaban
pemilik, maka dengan demikian pendapatan dan biaya dipandang sebagai
perubahan dalam kekayaan perusahaan bukan perubahan dalam kekayaan
pemilik.
2) Konsep pengukuran uang (money measurement concept)
Konsep ini mengandung pengertian bahwa uang merupakan alat ukur umum dan
paling tepat dalam aktivitas ekonomi dan menjadi dasar yang tepat pula bagi
pengukuran analisis akuntansi. Penyajian akuntansi dengan unit moneter lebih
dapat terkomunikasikan atas informasi sumber daya ekonomi yang dimiliki dan
tersaji dalam bentuk informasi kuantitatif.
3) Konsep kelangsungan usaha (going concern)
Mengasumsikan bahwa perusahaan akan terus berlanjut sampai waktu yang tidak
ditentukan. Sebab asumsi kelangsungan usaha mengasumsikan bahwa perusahaan
akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak
untuk di likuidasi dalam jangka pendek.
4) Konsep dua aspek akuntansi
Pada setiap dan masing-masing transaksi dibagi kedalam dua aspek. Salah satu
aspek berhubungan dengan penerimaan atas suatu manfaat tertentu sedangkan
aspek yang lain berhubungan dengan pemberian atas suatu manfaat tersebut.

3
5) Konsep cost
Pada dasarnya penggunaan prinsip ini karena perusahaan memiliki kepentingan
untuk menentukan nilai jual dari setiap aset setiap kali perusahaan ingin menilai
laba yang diperolehnya. Menurut konsep ini semua transaksi dicatat dalam buku
akun senilai dengan harga pembelian.
6) Konsep periode akuntansi
Meskipun akuntansi juga berasumsi bahwa bisnis akan tetap ada selama jangka
waktu yang lama dan tidak ditentukan, biasanya pencatatan dipersiapkan untuk
periode satu tahun yang mana boleh jadi sesuai dengan kalender tahunan sebagai
tahun laporan keuangan. Konsep periode menyatakan bahwa akuntansi
memperhitungkan laba dengan periode waktu sebagai takarannya dan bukan
angkatan produk. Mengasosiasi pendapatan periode dengan biaya yang dianggap
menciptakan pendapatan untuk periode tersebut.
7) Konsep penandingan (matching concept)
Dimana yang dimaksud dari prinsip ini adalah dengan diakuinya beban bukan
pada saat pengeluaran kas telah terjadi atau telah dibayarkan. Namun, diakui
ketika suatu produk atau jasa secara aktual memberikan kontribusi terhadap
pendapatan.
8) Konsep upaya dan hasil (effort dan accomplishment)
Lebih lanjut dalam konsep penandingan (matchingg concept) yang berimplikasi
pula pada konsep upaya dan hasil dalam akuntansi, memberikan implikasi bahwa
biaya adalah upaya dalam rangka memperoleh hasil yang dalam hal ini disebut
pendapatan. Pendapatan sudah dapat diakui meskipun belum terealisasi karena
adanya pengeluaran atau entitas dalam mellakukan kegiatan produktifnya.

2. Tujuan akuntansi
a. Memberikan informasi yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan,
dan informasi untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan.
b. Menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh
para manajer, pengambilan kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti
pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam
proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
c. Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta
pengambilan keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
d. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan
sebagainya.

3. Peran akuntansi
Akuntansi mencakup seluruh aspek bisnis. Sewa ruang kantor yang digunakan untuk
menjalankan roda perusahaan, pembayaran gaji karyawan, penggantian beban
(expense) perjalanan wiraniaga (salesman) adalah bagian dari aktivitas bisnis yang
melibatkan akuntansi.
Ada empat peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu pengendalian keuangan, operasi
perusahaan, pelaporan dan perencanaan.

4
a. Pengendalian Keuangan
Salah satu peran utama dari akuntansi adalah dalam hal pengendalian keuangan.
Pengendalian biaya (cost) adalah salah satu factor utama untuk keberhasilan
usaha. Pengelolaan biaya (overhead) dan biaya produksi akan menentukan
perbedaan antara rugi dan laba.

b. Operasi Perusahaan
Aktivitas akuntansi adalah sebagian dari operasi perusahaan sehari-hari, seperti
penagihan terhadap pelanggan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan
pemasok, pemeliharaan persediaan, dan masing-masing tugas mempunyai peran
dari proses akuntansi.
Setiap perusahaan mempunyai pendekatan yang berbeda dari operasional
akuntansi. Perusahaan yang bergerak dibidang konsultasi misalnya, akan berbeda
dengan perusahaan yang bergerak dibidang pabrikasi. Pada perusahaan yang
pertama mungkin hanya dibutuhkan catatan tagihan dan bebean-beban yang
dikeluarkan, sedangkan sebaliknya pada perusahaan kedua ekstensif melibatkan
pembayaran gaji, persediaan, estimasi biaya, piutang dagang dan utang dagang.

c. Pelaporan
Mereka yang berbisnis baik dalam bentuk perusahaan maupun perorangan, secara
periodic ingin mengetahui status bisnisnya. Laporan-laporan akuntansi termasuk
Neraca dan Laporan Laba Rugi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
menilai kinerja perusahaan. Dengan laporan-laporan yang akurat, kita dapat
mengantisipasi keadaan perusahaan dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan tersebut.

d. Perencanaan
Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting menggambarkan masa depan
perusahaan, yang sering dicerminkan dalam data akuntansi sehari-hari yang
diakumulasikan.
Proses perencanaan adalah penetapan tujuan dan langkah-langkah pendekatan
terintegrasi yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan tujuan yang
realistic adalah salah satu komponen utama dalam proses ini. Jika perusahaan
mempunyai sistem akuntansi yang baik, kita akan memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk menetapkan tujuan.

4. Pihak – pihak yang membutuhkan informasi akuntansi


a. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen
adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat
untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer
yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan
membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak.

b. Pihak External Yang Membutuhkan

5
1) Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan
apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor
akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
2) Pemegang saham / pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan
membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui
sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan.
Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan
semakin besar jika perusahaan untung besar.
3) Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada
pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan
keuangan perusahaan.
4) Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan
mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank,
berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana
jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan
memiliki potensi yang besar untuk merugi.
5) Pihak lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang
mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu
organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik,
polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai