Anda di halaman 1dari 6

ADSORPSI AMONIA DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI

PENYAMAKAN KULIT MENGGUNAKAN


ABU TERBANG BAGAS

ADSORPTION OF AMMONIA FROM TANNERY WASTEWATER


USING BAGASSE FLY ASH

Rihastiwi Setiya Murti*, Christiana Maria Herry Purwanti, Suyatini


Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Yogyakarta
*E-mail: rihastiwi@gmail.com

Diterima: 21 Oktober 2013 Direvisi: 12 Desember 2013 Disetujui: 20 Desember 2013

ABSTRACT
The aim of this study is to reduce ammonia concentration in tannery wastewater using bagasse
fly ash in a batch adsorption system. Experiments were conducted to study the effect of various
parameters such as adsorbent dose and contact time. Data analysis was performed by calculating
the efficiency of adsorption and fitting the data into Freundlich and Langmuir isotherm models.
Correlation coefficient and mean squared error were used to evaluate the performance of the models.
From the results, it was found that the operating conditions to achieve an optimum removal efficiency
of 45.72% are 1 hour contact time and 2 grams of bagasse fly ash. The results also indicate that the
data fits Langmuir model well where Langmuir constant Qo, b, and correlation coefficient were
found to be 0.706 mg/g, 0.209 L/mg, and 0.9424, respectively.

Keywords: Ammonia, adsorption, bagasse fly ash, tannery wastewater

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar amonia dalam limbah cair industri
penyamakan kulit menggunakan abu terbang bagas secara batch. Variasi percobaan secara batch
yaitu berat abu terbang bagas dan waktu adsorpsi. Analisis data dilakukan dengan penghitungan
efisiensi penjerapan dan memasukkan data ke persamaan isotherm Freundlich dan Langmuir.
Koefisien korelasi dan mean squared error digunakan untuk mengevaluasi model terbaik.
Kondisi optimum adsorpsi amonia secara batch dalam penelitian ini berada pada waktu kontak
1 jam, berat abu terbang bagas 2 gram, dan efisiensi penjerapan 45,72%. Persamaan yang
cocok untuk menggambarkan adsorpsi amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit
menggunakan abu terbang bagas ini adalah persamaan Langmuir. Konstanta persamaan Langmuir
Qo, b, dan koefisien korelasi yang diperoleh masing-masing 0,706 mg/g, 0,209 L/mg, dan 0,9424.

Kata kunci: Amonia, adsorpsi, abu terbang bagas, limbah cair industri penyamakan kulit

PENDAHULUAN industri penyamakan kulit menghasilkan limbah


Industri penyamakan kulit merupakan cair, limbah padat dan gas. Dari ketiga limbah
industri yang menggunakan bahan kimia dan air tersebut, limbah cair merupakan limbah yang
dalam jumlah besar. Proses penyamakan kulit paling banyak dihasilkan. Berkembangnya
dimulai dari proses soaking, liming, deliming, industri ini bermanfaat bagi pertumbuhan
bating, pickling, tanning, dyeing, fatliquoring ekonomi, tetapi di sisi lain membawa dampak
dan finishing. Dalam proses operasionalnya, negatif yaitu menurunnya kualitas lingkungan

ADSORPSI AMONIA DARI LIMBAH CAIR ................................................. (Murti et al.) 85


akibat pembuangan limbah yang dihasilkan. adsorben berbagai polutan dari limbah cair,
Tahapan proses dalam pengolahan limbah diantaranya logam (Luo et al., 2011; Wasewar
cair industri penyamakan kulit meliputi et al., 2009), organik (Subramanian et al., 2013;
pengolahan primer, pengolahan sekunder, Srivastava et al., 2008; Lataye et al., 2008), dan
dan pengolahan tersier. Hasil dari pengolahan COD (Kushwaha et al., 2010).
limbah primer dan sekunder dapat menurunkan Penelitian tentang adsorpsi amonia telah
parameter limbah penyamakan kulit seperti banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai
BOD, COD, TSS, pH, minyak lemak dan kadar adsorben. Handayani dan Widyastuti (2009)
krom total, tetapi kadar amonia dalam limbah telah melakukan penelitian tentang adsorpsi
cair terolah (outlet) industri penyamakan kulit amonium pada zeolit berkarbon yang disintesis
masih tinggi meskipun telah melalui ketiga dari abu dasar batu bara PT. Ipomi. Penelitian
tahap pengolahan tersebut. Adanya amoniak yang lain diantaranya adalah penurunan amonia
dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan arang aktif dari ampas kopi
disebabkan karena dalam proses penyamakan (Irmanto dan Suyata, 2009), penghilangan
kulit menggunakan amonium sulfat (NH4)2SO4 amonia menggunakan zeolit tipe Clinoptiloit
yaitu pada proses deliming (proses pembuangan (Jafarpour et al., 2010; Li et al., 2010), zeolit
kapur). Menurut Rezakazemi et al. (2012), tipe 13X (Zheng et al., 2008), serbuk gergaji
amoniak bersifat racun bagi mayoritas ikan dan (Wahab et al., 2010), abu terbang batu bara dan
teroksidasi secara biologis oleh mikroorganisme sepiolit (Uğurlu and Karaoğlu, 2011).
menjadi nitrit yang berbahaya bagi manusia. Sejauh penelusuran pustaka yang telah
Kadar amonia maksimum yang diperbolehkan dilakukan, penelitian pengurangan amonia
dalam buangan air limbah industri penyamakan dalam air limbah industri penyamakan kulit telah
kulit menurut Gubernur Kepala Daerah Istimewa dilakukan oleh beberapa peneliti tetapi belum
Yogyakarta (2010) adalah sebagai berikut: ada yang menggunakan cara adsorpsi dengan
0,5 mg/L untuk proses penyamakan kulit abu terbang bagas secara batch. Penelitian ini
menggunakan bahan penyamak nabati; 0,2 mg/L bertujuan untuk mengurangi kadar amonia
untuk proses penyamakan kulit menggunakan dalam limbah cair industri penyamakan kulit
krom dari kulit wet blue dan 0,4 mg/L untuk menggunakan abu terbang bagas secara batch.
proses penyamakan kulit menggunakan krom
dari kulit mentah garaman. BAHAN DAN METODE
Pengolahan tersier untuk menghilangkan Bahan Penelitian
polutan dalam air limbah dapat dilakukan Bahan-bahan yang digunakan dalam
dengan cara proses oksidasi, filtrasi membran penelitian adalah abu terbang bagas dari PT.
dan adsorpsi. Adsorpsi diketahui merupakan Madukismo, air limbah penyamakan kulit,
metode yang paling efisien untuk menghilangkan asam fosfat (H3PO4) (Merck, p.a.), sodium
warna, bau, minyak, dan organik dari air limbah. nitropruside (Merck, p.a.), natrium hidroksida
Karbon aktif menjadi adsorben yang paling (Merck, p.a.), natrium hipoklorit (Merck, p.a.),
banyak dipakai karena kemampuan adsorpsinya fenol (Merck, p.a.), akuades, dan trinatrium
yang sangat bagus, tetapi kelemahannya adalah sitrat (Merck, p.a.).
harganya yang mahal. Untuk itu perlu dicari
alternatif adsorben dengan harga yang lebih Peralatan Penelitian
murah, diantaranya dengan memanfaatkan abu Peralatan yang digunakan dalam penelitian
terbang bagas. yaitu, pH meter, shaker, spektrofotometer UV-
Abu terbang bagas adalah limbah industri VIS 1600 PC.
gula yang dihasilkan dari pembakaran bagas di
dalam boiler. Limbah ini jumlahnya melimpah Metode Penelitian
dan tidak berharga bagi pabrik gula. Apabila Penentuan waktu kontak dan berat abu
akan memanfaatkan abu terbang bagas, hanya terbang bagas optimum
diperlukan biaya pengangkutan. Banyak peneliti Disiapkan beberapa buah erlenmeyer dan
telah menggunakan abu terbang bagas sebagai dimasukkan 100 ml limbah yang konsentrasinya

86 MAJALAH KULIT, KARET, DAN PLASTIK Vol.29 No.2 Desember Tahun 2013: 85-90
telah diukur. Ke dalam masing-masing larutan koefisien korelasi (R2) dan mean squared error
dimasukkan adsorben dengan variasi berat 0,0; (MSE) yang dinyatakan dengan persamaan
0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 gram. Larutan diaduk berikut (Assefi et al., 2013):

pp
dengan shaker, dilakukan variasi waktu 0; 1; (dpp − opp) 22
22 pp==11
2; 3; 4; dan 5 jam pada suhu ruang. Penelitian R = 1− (4)

pp
dilakukan pada pH 7. Kadar amonia diuji pp==11
opp22
sebelum dan sesudah adsorpsi menggunakan
1
MSE = ∑pp==11(dpp − opp) 22
pp
dengan alat spektrofotometer UV-vis pada λ (5)
= 630 nm dengan menggunakan metode fenat p
(APHA-AWWA-WEF, 1998). dp adalah data yang diperoleh dari percobaan
dan op adalah hasil perhitungan menggunakan
Analisis Data model.
Efisiensi penjerapan amonia dihitung
dengan membandingkan antara konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
amonia sebelum dan sesudah proses adsorpsi Air limbah yang digunakan dalam
dengan menggunakan persamaan (1) berikut penelitian ini mempunyai kadar amonia sekitar
(Lo et al., 2012). 10 mg/L dan pH limbah 7,06. Nilai pH ini
Co-Ceq sesuai dengan baku mutu limbah cair, yaitu pH
= _______ x 100%
Efisiensi (1) 6-9. pH limbah juga merupakan faktor yang
Co
penting dalam penjerapan amonia. Penelitian
Co adalah konsentrasi awal amonia (mg/L) dan ini pernah dilakukan oleh Thornton et al.
Ceq adalah konsentrasi amonia setelah adsorpsi (2007) yaitu adsorpsi amonium menggunakan
(mg/L). zeolit. Penelitian yang dilakukan oleh Thornton
Adsorpsi secara batch dianalisis dengan et al. (2007) juga menunjukkan hasil yang
pendekatan isotherm Langmuir dan Freundlich. sama bahwa adsorpsi ion amonium (NH4+)
Model Freundlich dituliskan dengan menggunakan zeolit yang optimum tercapai
Persamaan (2) berikut (Wahab et al., 2010). saat pH<8. Peningkatan adsorpsi secara cepat
qeq = KF Ceq1/n (2) ini berhubungan dengan pembentukan hidrokso
yang berbeda dengan saat terjadi kenaikan pH
qeq adalah kandungan amonia dalam abu terbang larutan.
bagas yang berada pada kesetimbangan (mg/g), Amonia berada di dalam air dalam dua
KF adalah konstanta persamaan Freundlich, bentuk yaitu berupa ion amonium (NH4+)
((mg/g)/(L/mg)1/n), dan Ceq adalah konsentasi atau non-ion amonium (NH3), keseimbangan
amonia limbah yang berada pada kesetimbangan amonium dalam larutan sangat dipengaruhi oleh
(mg/L). Model ini termasuk persamaan pH (Körner et al., 2001). Hal ini menunjukkan
empiris yang paling awal digunakan untuk bahwa hanya dalam bentuk ionnya amonium
mendiskripsikan data kesetimbangan adsorpsi. dapat dihilangkan dari larutan dengan pertukaran
Model Langmuir dituliskan dengan ion. Pada pH 8 dan dibawahnya, kebanyakan
Persamaan (3) berikut (Wahab et al., 2010). amonium berada dalam bentuk ionnya. Oleh
karena itu sangat mungkin diasumsikan bahwa
Qo b Ceq
qeq = _______ (3) kondisi-kondisi ini sangat baik untuk proses
1 + b Ceq penghilangan ion amonium (Thornton et al.,
2007). Di atas pH 8, kesetimbangan bergeser
Qo dan b adalah konstanta persamaan Langmuir. dengan cepat ke arah amonium dalam bentuk
Model ini berasumsi permukaan adsorben bukan ionnya (NH3) dan meningkatnya pH
seragam, semua molekul teradsorpsi tidak kurang baik untuk proses penghilangan
saling berinteraksi, semua molekul teradsorpsi amonium. Beberapa penelitian menunjukkan
melalui mekanisme yang sama, dan terbentuk bahwa pada pH dibawah 8 terjadi peningkatan
monolayer. jumlah ion hidrogen dalam larutan, sehingga
Model terbaik dievaluasi dengan mencari menyediakan cukup banyak rongga untuk

ADSORPSI AMONIA DARI LIMBAH CAIR ................................................. (Murti et al.) 87


50
45
40
35

Efisiensi, %
30
25
20 1,0 g
15 1,5 g
10 2,0 g
5 2,5 g
0
0 2 4 6
Waktu kontak, jam

Gambar 2. Efisiensi Penurunan amoniak versus


Gambar 1. Diagram perilaku ammonia dalam waktu kontak menggunakan variasi berat abu ter-
larutan (Handayani dan Widiastuti, 2009) bang bagas

kompetisi terjadinya pertukaran (Hedstrom et Penentuan Berat dan Waktu Kontak


al., 2001). Optimum Menggunakan Abu Terbang
Menurut Handayani dan Widyasturi (2009), Bagas
perilaku amonia dalam larutan yaitu bahwa Hasil dari penentuan berat dan waktu
amonia pada pH 5 sampai 7 berbentuk ion kontak optimum menggunakan abu terbang
amonium (NH4+), yang merupakan spesies utama bagas disajikan pada Gambar 2. Dari Gambar
yang dapat membuat terjadinya pertukaran ion 2 dapat diketahui bahwa adsorpsi secara batch
dengan kation-kation yang berada dalam zeolit. menggunakan abu terbang bagas didapatkan
Sehingga pada kondisi ini efisiensi penghilangan kondisi optimum berat abu terbang bagas 2
ammonium tinggi. Namun pada pH di atas 10 gram dengan waktu kontak 1 jam yaitu dengan
dimana NH3 merupakan spesies dominannya, persentase removal amonia terbesar 45,72%.
efisiensi penghilangan ammonium rendah. Hal Data adsorpsi secara batch menggunakan
ini berhubungan dengan kemampuan pertukaran abu terbang bagas kemudian dianalisis dengan
ion dalam bentuk utama NH3 sangat rendah. melinearkan persamaan (2) dan (3). Hasil
Perilaku amonia dalam larutan ditunjukkan analisis menggunakan persamaan Freundlich
pada Gambar 1. dan Langmuir disajikan dalam Gambar 3 dan 4.
Dari Gambar 3 dan 4 dapat diketahui bahwa
log Ceq untuk persamaan Freundlich didapatkan
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
0 6
y = 1,417x - 6,779
5 R² = 0,942
-0,2
Ceq/qeq (g/L)

4
y = 1,049x - 1,734
-0,4
R² = 0,540 3
log qeq

-0,6 2

-0,8 1
0
-1
0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0
-1,2 Ceq (mg/L)
Gambar 3. Linearisasi persamaan Freundlich (t = Gambar 4. Linearisasi persamaan Langmuir (t = 1
1 jam, V = 100 ml) jam, V = 100 ml)

88 MAJALAH KULIT, KARET, DAN PLASTIK Vol.29 No.2 Desember Tahun 2013: 85-90
koefisien korelasi R2=0,540; nilai KF=2,45; Health Association, Washington.
dan 1/n=1,049 sedangkan untuk persamaan Assefi, P., Ghaedi, M., Ansari, A., Habibi, M.
Langmuir didapatkan R2=0,9424; nilai Qo=0,706 H. and Momeni, M. S., 2013. Artificial
mg/g; dan nilai b=0,209 L/mg. Dari persamaan neural network optimization for removal
(5) diperoleh MSE=0,45% untuk persaman of hazardous dye Eosin Y from aqueous
Freundlich dan MSE=9,17% untuk persamaan solution using Co2O3-NP-AC: Isotherm
Langmuir. Nilai koefisien korelasi (R2) untuk and kinetics study, Journal of Industrial
persamaan Langmuir lebih besar daripada and Engineering Chemistry, 2013: 1-9.
persamaan Freundlich. Dengan demikian, untuk Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta,
penelitian adsorpsi secara batch menggunakan 2010. Keputusan Gubernur Kepala Daerah
abu terbang bagas lebih cocok menggunakan Istimewa Yogyakarta nomor 7/KPTS/2010
model persamaan Langmuir. Nilai MSE tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
persamaan Langmuir kurang dari 10%, sehingga Kegiatan Industri di Propinsi Daerah
layak untuk digunakan. Adapun berat optimum Istimewa Yogyakarta.
abu terbang bagas 2 gram dengan waktu kontak Handayani, N. dan Widyastuti, N., 2009.
1 jam. Adsorpsi ammonium (NH4+) pada zeolit
berkarbon dan zeolit A yang disintesis dari
KESIMPULAN DAN SARAN abu dasar batu bara PT. Ipmomi secara
Kesimpulan batch, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh
Adsorpsi amonia dalam limbah cair industri Nopember.
penyamakan kulit menggunakan abu terbang Hedström, A., 2001. Ion exchange of ammonium
bagas secara batch yang optimum dilakukan in zeolites: A literature review, Journal of
dengan menggunakan berat abu terbang bagas Environmental Engineering, 127(8): 673-
2 gram, waktu kontak 1 jam dengan efisiensi 681.
45,72%. Dari hasil data analisis, model yang Irmanto dan Suyata, 2009. Penurunan Kadar
paling baik adalah persamaan Langmuir dengan amonia,, nitrit, dan nitrat limbah cair
koefisien korelasi (R2) 0,9424. industri tahu menggunakan arang aktif dari
ampas kopi, Molekul, 4(2): 105-114.
Saran Jafarpour, M., Foolad, A., Mansouri, M.,
Penelitian ini belum mampu menurunkan Nikbakhsh, Z., and Saeedizade, H., 2010.
kadar amonia sampai memenuhi baku mutu, Ammonia removal from nitrogenous
sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan industrial waste water using iranan natural
dengan menggunakan abu terbang bagas zeolite of clinoptilolite type, World Academy
yang diseragamkan ukuran partikelnya dan of Science, Engineering and Technology,
dikombinasikan dengan adsorben yang lain. 70(2010): 939-945.
Körner, S., Das, S. K., Veenstra, S., and Vermaat,
UCAPAN TERIMA KASIH J. E., 2001. The effect of pH variation at
Penulis mengucapkan terima kasih kepada the ammonium/ammonia equilibrium in
Kepala Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik atas wastewater and its toxicity to Lemna gibba,
pemberian izin penggunaan fasilitas peralatan Aquatic Botany, 71(1): 71-78.
laboratorium selama pelaksanaan penelitian. Kushwaha, J. P., Srivastava, V. C., and Mall, I.
Kepada Bapak Sujarwoko, Bapak Fajar Majidi, D., 2010. Treatment of dairy wastewater by
Bapak Suharto, Ibu Ira Yuni Pantiwardani, dan commercial activated carbon and bagasse
Ibu Esti Purwanti kami ucapkan terima kasih fly ash: Parametric, kinetic and equilibrium
atas kerjasamanya. modelling, disposal studies, Bioresource
Technology, 101(10): 3474-3483.
DAFTAR PUSTAKA Lataye, D. H., Mishra, I. M., and Mall, I. D.,
APHA-AWWA-WEF, 1998. Standard Method 2008. Adsorption of 2-picoline onto bagasse
for the Examination of Water and fly ash from aqueous solution, Chemical
Wastewater, 20th ed., American Public Engineering Journal, 138(1): 35-46.

ADSORPSI AMONIA DARI LIMBAH CAIR ................................................. (Murti et al.) 89


Li, X., Lin, C., Wang, Y., Zhao, M., and Hou, Y., Thornton, A., Pearce, P., and Parsons, S. A.,
2010. Clinoptilolite adsorption capability 2007. Ammonium removal from solution
of ammonia in pig farm, Procedia using ion exchange on to MesoLite, an
Environmental Sciences, 2: 1598-1612. equilibrium study, Journal of Hazardous
Lo, S. F., Wang, S. Y., Tsai, M. J., and Lin, L. Materials, 147(3): 883-889.
D., 2012. Adsorption capacity and removal Uğurlu, M. and Karaoğlu, M. H., 2011.
efficiency of heavy metal ions by Moso and Adsorption of ammonium from an aqueous
Ma bamboo activated carbons, Chemical solution by fly ash and sepiolite: Isotherm,
Engineering Research and Design, 90(9): kinetic and thermodynamic analysis,
1397-1406. Microporous and Mesoporous Materials,
Luo, J., Shen, H., Markström, H., Wang, Z., 139(1): 173-178.
and Niu, Q., 2011. Removal of Cu2+ from Wahab, M. A., Jellali, S., and Jedidi, N., 2010.
aqueous solution using fly ash, Journal of Ammonium biosorption onto sawdust: FTIR
Minerals and Materials Characterization analysis, kinetics and adsorption isotherms
and Engineering, 10(6): 561-571. modeling, Bioresource Technology,
Rezakazemi, M., Shirazian, S., and Ashrafizadeh, 101(14): 5070-5075.
S. N., 2012. Simulation of ammonia Wasewar, K. L., Prasad, B., and Gulipalli, S.,
removal from industrial wastewater streams 2009. Adsorption of selenium using bagasse
by means of a hollow-fiber membrane fly ash. Clean–Soil, Air, Water, 37(7): 534-
contactor, Desalination, 285: 383-392. 543.
Srivastava, V. C., Prasad, B., Mishra, I. M., Mall, Zheng, H., Han, L., Ma, H., Zheng, Y., Zhang,
I. D., and Swamy, M. M., 2008. Prediction H., Liu, D., and Liang, S., 2008. Adsorption
of breakthrough curves for sorptive removal characteristics of ammonium ion by zeolite
of phenol by bagasse fly ash packed bed, 13X, Journal of Hazardous Materials,
Industrial and Engineering Chemistry 158(2): 577-584.
Research, 47(5): 1603-1613.
Subramanian, S., Pande, G., De Weireld, G.,
Giraudon, J. M., Lamonier, J. F., and Batra,
V. S., 2013. Sugarcane bagasse fly ash as
an attractive agro-industry source for VOC
removal on porous carbon, Industrial Crops
and Products, 49: 108-116.

90 MAJALAH KULIT, KARET, DAN PLASTIK Vol.29 No.2 Desember Tahun 2013: 85-90

Anda mungkin juga menyukai