Anda di halaman 1dari 3

RESUME PUTUSAN PERKARA PERDATA

Nomor : 829/Pdt.G/2018/PN.Mdn

Pihak Penggugat: Nama : EVA P. MULIANA TUA

Umur : 35 Tahun

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Tempat Tinggal : Jln. Gaperta Ujung No. 54. Lingkungan III Kelurahan Tanjung
Gusta, Kecamatan Medan Helvetia – Kota Medan

Yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya, Robby Shahari,S.H., Firdaus Arif, S.H, Zulham Effendi,
S.H.,CN, Amir Husni, S.H., Bambang Sutejo, S.H adalah Advokat dan Penasehat Hukum pada Law Office “
FIRDAUS, ROBI & PARTNERS”, beralamat di Jln. Amaliun No. 156/108 Kelurahan Kota Matsum II
Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

Pihak Tergugat : Nama : MUTIARA OMPOSUNGGU

Umur : 42 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tempat Tinggal : Jln. Gaperta Ujung Gang Berkat No. 3 Kelurahan Tanjung Gusta,
Kecamatan Medan Helvetia – Kota Medan

Yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya, Daniel Omposunggu, S.H, Lamfot Prengki D.
Aritonang, S.H, Irawan Chisy K. Gultom, S.H adalah Advokat dan Penasehat Hukum pada Law Office “
DANIEL AROS & PARTNERS”, beralamat di Jln. Menteng VII Gg. Setia No.24 Medan.

URAIAN POKOK PERKARA

Gugatan Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi)

1. Bahwa penggugat adalah pemilik yang sah atas sebidang tanah yang terletak di Jalan Gaperta Ujung Gang
Berkat No : 1-A, 1-B dan No. 3, Kelurahan Tanjung Gusta , Medan Helvetia, Kota Medan, Sesuai dengan
Bukti Kepemilikan “Surat Pernyataan Pelepasan Penguasaan Tanah Dengan Ganti Rugi Nomor :
593.83/020/MH-KM/II/2016 tanggal 5 Februari 2016 atas nama EVA P.MULIANA TUA” dengan luas 
617,16 Meter.

2. Bahwa sebagian dari bidang tanah tersebut, dengan ukuran 12 Meter x 37 Meter = Luas 444 Meter berdiri
bangunan rumah permanen yang dipakai dan dikuasai oleh Tergugat dan bidang tanah inilah yang dimaksud
dengan “Objek Perkara” , sedangkan sisanya dikuasai Penggugat.

3. Bahwa Tanah yang saat ini disebut ”Objek sengketa” pada Tahun 1985 orang tua perempuan Penggugat yang
bernama SABAM Br HUTABARAT memperoleh Tanah dari orang tua perempuannya yang bernama
NAIBERLIN SARAGIH sesuai Surat Keterangan Tanah Nomor 23029/A/I/9 tanggal 17 Nopember 1973 .

4. Bahwa SABAM Br HUȚABARAT (Ibu Penggugat) selaku pemilik kemudian membuat Kesepakatan Lisan
(Konsensus sesuai Pasal 1338 KUHPerdata) dengan sdr. TUMPAL OMPUSUNGGU (Ayah Tergugat) sebagai
seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia untuk membuat Sertifikat Hak Milik (SHM) atas seluruh tanah
milik SABAM Br HUTABARAT yang diwarisi oleh ibunya NAIBERLIN SARAGIH dengan luas ± 10.560
Meter, dimana sebagian dari tanah tersebut saat ini adalah merupakan objek sengketa.

5. Bahwa tidak lama setelah konsensus berjalan, sdr. TUMPAL OMPUSUNGGU (Ayah Tergugat) memohon
kepada SABAM Br HUTABARAT( Ibu Penggugat) agar diberikan izin untuk dapat dipergunakan sebagai
tempat tinggal dengan mendirikan rumah gubuk tidak permanen diatas tanah tersebut untuk ditempati bersama
Keluarganya.

6. Bahwa tidak lama kemudian sdr. TUMPAL OMPUSUNGGU (Ayah Tergugat) meninggal dunia pada tahun
1996, meneyebabkan otomatis Kesepakatan lisan (Konsensus) sudah berakhir dengan alasan (Ingkar janji
Wanpretasi) disebabkan Kematian", karena kesepakatan akan diurus dan dibuatnya Sertifikat Hak Milik
(SHM) atas seluruh tanah-tanah milik SABAM Br HUȚABARAT (Ibu Penggugat) dimana sebagian dari tanah
tersebut saat ini adalah objek sengketa tidak dapat dipenuhi oleh sdr. TUMPAL OMPUSUNGGU disebabkan
lebih dahulu meninggal dunia.

7. Bahwa disebabkan Konsensus sifatnya personal dan sudah berakhir secara otomatis dengan alasan "ingkar janji
(Wanpretasi) disebabkan Kematian" tetapi disebabkan alasan “Adat Ketimuran”, karena kedua pihak berasal
dari Suku Batak yang memegang dan menjalankan Adat istiadat. Izin Pakai dan menempati menjadi suatu
persoalan Toleransi yang cukup kuat.

8. Bahwa seiring dengan berjalannya waktu, ternyata persoalan izin Pakai dan menempati sebagal ekses ikutan
(acsesoir) dan Kesepakatan Lisan (Konsensus) sudah dicoba untuk diakhiri pada tahun 2013 oleh Ibu
Penggugat (SABAM Br HUTABARAT) sebagai satu-satunya atau Ahli waris satu-satunya dari Almh.
NAIBERLIN SARAGIH (Nenek Penggugat) selaku pemilik tanah dengan "memberitahukan sekaligus
Peringatan kepada orang tua perempuan Tergugat yang bernarna SONTARIA Br HOMBING supaya segera
meninggalkan dan menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan Kosong tanpa penguasaan oleh pihak-pihak
manapun juga.

9. Bahwa karena itu agar tidak ada Pihak yang dirugikan didalam persoalan pengembalian dari pada Hak Pakai
ini, maka Penggugat telah berusaha berkompromi berupa pendekatan kekeluargaan terhadap Tergugat dengan
melayangkan undangan sebanyak 3 (tiga) kali akan tetapi semuanya berakhir sikap yang sia-sia (skeptis), tentu
saja hal ini dapat disebut sebagał petunjuk dan Bukti dimana Țergugat telah beriktikad tidak baik (te kwader
trouw).

10. Bahwa berhubung Tergugat tetap saja mengatakan Tanah yang menjadi Objek perkara itu adalah
kepunyaannya atas dasar warisan dari Alm. TUMPAL OMPUSIJNGGU. tentu saja perryataan sepihak tanpa
dasar hukum yang jelas dan tegas ini dapat disebut sebagai sebuah pengingkaran terhadap sebuah kesepakatan
lisan (konsensus) yang sudah otomatis berakhir dengan alasan kematian sebab Tidak berhasil membuat
Sertifikat sebagaiman Maksud dan Tujuan dari kesepakat lisan (konsensus) itu dibuat.

PERMOHONAN PENGGUGAT

PRIMAIR

1. Menyatakan Menerima Gugatan Penggugat seiuruhnya


2. Menyatakan Tergugat telah melakukan "Perbuatan Ingkar janji (wanprestasi)
3. Menyatakan Bukti-bukti Penggugat adalah Sah dan mémpunyai kekuatan Hukum
4. Menyatakan Tergugat wajib untuk segera mengembalikan Tanah Obıek sengketa kepada Penggugat dalam
keadaan baik dan kosong tanpa ada penguasaan dari pihak-pihak manapun juga serta juga tidak dibebani Hak-
hak Tanggungan maupun gadai.
5. Menghukum Tergugat dengan Putusan yang dapat dijalankan serta-merta (Uit Voerbaar Bij Voraad) walaupun
ada dengan Banding Putusan dan Kasasi yang maupun dapat dijaıankan Perıawanan dengan(Verzet)
6. Menghukum Tergugat wajib membayar seluruh biaya-biaya yang timbul didalam perkara ini

SUBSIDIAR:

Dalam hal Majelis Hakim berpendapat Iain, mohon Putusan yang seadil - adilnya (ex aequo et bono);
PUTUSAN

Mengadili:

Dalam Eksepsi:

 Mengabulkan eksepsi tergugat pada poin ke 2 (dua) tersebut

Dalam Pokok Perkara:

 Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvan kelijk verklaard);
 Menghukum penggugat untuk membayar onkos perkara yang timbul akibat perkara ini sebesar
Rp.1.466.000,- ( satu juta empat ratusbenam puluh enam ribu rupiah);

Berdasarkan fakta yang terugkap dipersidangkan yang mana Tumpal Ompusunggu (Ayah Tergugat)
mempunyai anak 6 orang yaitu sanggul Ompusunggu, Tohap, Mutiara, Delima, Halason dan jaya makmur dan oleh
karena Tumpal Ompusunggu dan istrinya telah meninggal dunia maka yang menjadi ahli waris adalah seluruh anak-
anaknya, bukan Mutiara Ompusunggu(Tergugat) saja yang menjadi ahli warisnya. Maka berdasarkan pertimbangan
Majelis Hakim, Majelis Hakim menyatakan gugatan Penggugat tidak lengkap subjeknya maka pokok perkara dalam
perkara ini menurut majelis hakim tidak perlu dipertimbangkan lagi dan harus dinyatakan Gugatan tidak dapat diterima
(Niet Ovankelijk Verklaard) dan Karena Eksepsi Tergugat dikabulkan maka Penggugat berada di pihak yang
dikalahkan maka sesuai ketentuan Pasal 192 ayat 1 RBg, maka ongkos perkara haruslah dibebankan kepada Tergugat.

Anda mungkin juga menyukai