BAB III
1. Fasilitas Fiskal
internal dan eksternal. Kendala internal antara lain kesulitan mendapatkan lahan
dan proyek yang sesuai; kesulitan memperoleh bahan baku; kesulitan dana dan
pemegang saham. Kendala eksternal antara lain, faktor lingkungan bisnis yang
tidak mendukung dan insentif atau fasilitas investasi yang diberikan oleh
76
dalam pemanfaatan hutan bagi industri pertambangan, dan lain sebagainya.
telah diatur tentang fasilitas atau kemudahan yang diberikan bagi investor yang
mau menanamkan modalnya di Indonesia yaitu pada Bab X dari Pasal 18 sampai
dengan pasal 24. Berbagai bentuk fasilitas yang diberikan ini merupakan hak yang
Universitas Sumatera
Utara
57
77
investor asing, diantaranya:
tertentu;
b. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin,
dalam negeri;
c. Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong
tertentu;
modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum
78
e. Penyusutan atau amortisasi yang dipercepat;
79
dan/atau perizinan kepada perusahaan penanaman modal untuk memperoleh:
(dua) tahun;
teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman terbayar pada saat jatuh tempo. Rocky Marbun
dkk, Op.Cit., hlm. 15.
79
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, Pasal 21.
Universitas Sumatera
Utara
59
lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak izin tinggal tetap
diberikan.
bangsa;
dan
Universitas Sumatera
Utara
60
80
(KEK):
d. Fasilitas Ketenagakerjaan.
pemerintah daerah, karena adanya prinsip otonomi daerah yaitu hak, wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
81
berupa insentif ataupun kemudahan.
82
Pemberian insentif dapat berbentuk:
80
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan
Ekonomi Khusus, pasal 30-47.
81 Vandi Wahyudi Hutagaol, Op.Cit., hlm. 61.
82Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedomean
Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah, pasal 3 ayat (1).
Universitas Sumatera
Utara
61
dalam negeri dan atau penanaman modal asing masing-masing mempunyai skala
ekonomi yang berbeda. Bagi investasi yang berskala kecil, tidak memerlukan
teknologi tinggi dan atau peralatan atau bahan baku tertentu dalam memproduksi
barang dan jasa, jasa konsultan atau jasa perdagangan, maka penanaman modal
produksi dalam negeri atau memerlukan jangka waktu investasi yang lama
Universitas Sumatera
Utara
62
84
dalam berusaha.
Maksud dan tujuan pemberian fasilitas fiskal dan non fiskal bagi
85
penanaman modal antara lain adalah:
dan
84 Sri Retno Wahyuningsih dan Firdaus Abdullah, Fasilitas Fiskal Penanaman Modal,
(Jakarta: Pusdiklat BKPM, 2012), hlm. 10.
85 Ibid. hlm. 10-11.
Universitas Sumatera
Utara
63
86
penanaman modal dengan latar belakang:
modal asing yang berbentuk perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (2)
87
UU Penanaman Modal, yang menyatakan:
penanam modal asing yang menerima fasilitas tersebut didirikan berdasar hukum
88
jawab tersebut.
10. Industri yang menggunakan barang modal atau peralatan yang diproduksi
di dalam negeri.
Apabila salah satu kriteria itu telah dipenuhi, maka dianggap cukup bagi
Universitas Sumatera
Utara
65
fasilitas fiskal dan non fiskal serta melakukan tindak lanjut atas hasil
merupakan suatu alat di dalam bersikap yang positif, artinya bukan kesalahan
agar apa yang telah direncanakan berjalan dengan baik, tegasnya diusahakan
89
pelaksanaan rencana tersebut. Kemudian menurut Perka BKPM Pedoman Dan
upaya atau kegiatan yang dilakukan guna mencegah dan mengurangi terjadinya
peran yang sangat penting sebagai upaya yang diperlukan agar rencana investasi
yang disetujui oleh pemerintah bagi para penanam modal melalui pemberian dan
Universitas Sumatera
Utara
66
90
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEK sesuai dengan kewenangannya dan oleh instansi teknis sesuai ketentuan
91
peraturan perundang-undangan.
92
terlebih dahulu kepada pihak perusahaan.
90
Abdul Rochis dan Mandjoer S Simbolon, Pengawasan Pelaksanaan Penanaman
Modal, (Jakarta: Pusdiklat BKPM, 2012), hlm. 1.
91 Republik Indonesia, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal, pasal 9.
92 Republik Indonesia, Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pedoman Dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal, pasal 21 – pasal 22.
Universitas Sumatera
Utara
67
BAB IV
baik luar maupun dalam negeri. Dengan adanya landasan tersebut nantinya
93
nasional.
93 Evalina Barbara Meliala, Pemberian Hak Atas Tanah Dalam Rangka Penanaman
Modal Setelah Diundangkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal, (Medan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2008), hlm. 87.
Universitas Sumatera
Utara
68
Mengenai kemudahan pelayanan dan perizinan hak atas tanah yang dapat
sebagai berikut:
a. Hak Guna Usaha dapat diberikan dengan jumlah 95 tahun dengan cara
c. Hak pakai dapat diberikan dengan umlah 70 tahun dengan cara dapat
(HGU) diperoleh dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang di muka sekaligus
selama 60 (enam puluh) tahun dan dapat diperbaharui selama 35 (tiga puluh lima)
tahun. Penjelasan Pasal 22 Ayat (1) Huruf b menyatakan, Hak Guna Bangunan
(HGB) diperoleh dengan cara dapat diberikan dan diperpanjang di muka sekaligus
selama 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperbaharui selama 30 (tiga puluh) tahun.
Penjelasan Pasal 22 Ayat (1) Huruf c menyatakan, Hak Pakai (HP) diperoleh
Universitas Sumatera
Utara
69
(empat puluh lima) tahun dan dapat diperbaharui selama 25 (dua puluh lima)
tahun.
terhadap hak atas tanah, telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi yang
94
1996 dan Perpres No. 34 Tahun 1992 serta peraturan pelaksananya.
pelayanan dan/atau perizinan hak atas tanah dalam Pasal 21 huruf a dapat
95
penanam modal.
Meskipun diberikan hak-hak atas tanah seperti Hak Guna Usaha (HGU),
Hak Guna Bangunan (HGB), dan Hak Pakai bagi investasi asing, namun mereka
96
dibatasi dan tidak dapat memiliki Hak Milik.
Universitas Sumatera
Utara
70
berdaya saing;
tanahnya masih digunakan dan diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaaan,
Pemberian hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, dan Hak Pakai, salah satu syarat pokok pemberian hak-hak tersebut
adalah bahwa subjek hukum yang dapat menjadi pemegangnya adalah warga
negara Indonesia dan badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
Universitas Sumatera
Utara
71
Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai atas tanah dapat
syarat:
Tata Cara Pemberian Dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak
Pengelolaan.
Syarat permohonan hak guna usaha yaitu permohonan hak guna usaha
diajukan secara tertulis yang memuat keterangan pemohon yaitu nama badan
hukum, tempat kedudukan, akta atau peraturan pendirian sesuai dengan ketentuan
meliputi data yuridis dan data fisik yaitu data penguasaannya (dapat berupa akta
pelepasan kawasan hutan, akta pelepasan bekas tanah milik adat dan surat bukti
perolehan tanah lainnya), letak, batas-batas dan luasnya. Yang terakhir keterangan
mengenai jumlah bidang, luas, dan status tanah-tanah yang dimiliki, termasuk
bidang tanah yang dimohon dan keterangan lain yang dianggap perlu.
Universitas Sumatera
Utara
72
hukum;
b. Izin lokasi atau surat izin penunjukan penggunaan tanah atau surat
tanahnya;
Untuk syarat permohonan hak guna bangunan yaitu permohonan hak guna
bangunan diajukan secara tertulis yang memuat keterangan pemohon yaitu nama
badan hukum, tempat kedudukan, akta atau peraturan pendirian sesuai dengan
tanahnya yang meliputi data yuridis dan data fisik yaitu dasar penguasaan atau
alas haknya (berupa sertifikat, girik, surat kapling, sura-surat bukti pelepasan hak
dan pelunasan tanah dan rumah dan/atau tanah yang telah dibeli dari pemerintah,
Universitas Sumatera
Utara
73
putusan pengadilan, akta PPAT, akta pelepasan hak, dan surat-surat bukti
perolehan tanah lainnya), letak, batas-batas dan luasnya (jika ada surat ukur atau
gambar situasi sebutkan tanggal dan nomornya), jenis tanah (pertanian, non
pertanian), rencana penggunaan tanah, dan status tanahnya (tanah hak atau tanah
negara). Keterangan lainnya yaitu keterangan mengenai jumlah bidang, luas, dan
status tanah-tanah yang dimiliki oleh pemohon, termasuk bidang tanah yang
dimohon.
hukum;
c. Izin lokasi atau surat izin penunjukan penggunaan tanah atau surat izin
Universitas Sumatera
Utara
74
diajukan secara tertulis yang memuat keterangan pemohon yaitu nama badan
hukum, tempat kedudukan, akta atau peraturan pendirian sesuai dengan ketentuan
meliputi data yuridis dan data fisik yaitu dasar penguasaan atau alas haknya
(berupa sertifikat, girik, surat kapling, sura-surat bukti pelepasan hak dan
pelunasan tanah dan rumah dan/atau tanah yang telah dibeli dari pemerintah,
putusan pengadilan, akta PPAT, akta pelepasan hak, dan surat-surat bukti
perolehan tanah lainnya), letak, batas-batas dan luasnya (jika ada surat ukur atau
gambar situasi sebutkan tanggal dan nomornya), jenis tanah (pertanian, non
pertanian), rencana penggunaan tanah, dan status tanahnya (tanah hak atau tanah
negara). Keterangan lainnya yaitu keterangan mengenai jumlah bidang, luas, dan
status tanah-tanah yang dimiliki oleh pemohon, termasuk bidang tanah yang
dimohon.
Untuk pengawasan atas pelayanan dan perizinan hak atas tanah secara
tidak langsung diatur dalam Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala
Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Agraria Tata Ruang Dan
Universitas Sumatera
Utara
75
atas tanah bagi penanaman modal asing. Bagi penanaman modal asing yang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Dalam hal adanya pengurusan hak atas tanah,
ketersediaan tanah akan diperoleh paling lama 7 (tujuh) hari kerja. Ketersediaan
a. Satu bulan, jika berkaitan dengan lahan yang tidak ada penduduknya;
b. Enam bulan, jika dalam lahan tersebut terdapat warga yang menempatinya.
pemerintah provinsi;
Universitas Sumatera
Utara
76
Penanaman Modal.
(enam) bulan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Dalam hal penanaman modal
97
tanah untuk kepentingan umum.
97
Republik Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, pasal 115.
Universitas Sumatera
Utara
77
B. Fasilitas Keimigrasian
investor dalam kaitan dengan hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar
modal.
a. Pemberian izin tinggal terbatas (ITAS) bagi investor asing selama dua
tahun;
Universitas Sumatera
Utara
78
pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku satu tahun
diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 bulan terhitung sejak izin
pemegang izin tinggal terbatas dan dengan masa berlaku dua tahun
diberikan untuk jangka waktu paling lama 12 bulan terhitung sejak izin
pemegang izin tinggal tetap diberikan untuk jangka waktu paling lama
2. Tujuan Pemberian
(negara tujuan investasi), dan agar tenaga kerja asing yang digunakan penanaman
modal untuk jabatan atau keahlian tertentu dapat tinggal atau berada di Indonesia
Universitas Sumatera
Utara
79
3. Persyaratan Fasilitas
Setiap orang asing yang berada di wilayah Indonesia wajib memiliki izin
tinggal. Izin tinggal terdiri dari izin tinggal diplomatik, izin tinggal dinas, izin
98
tinggal kunjungan, izin tinggal terbatas, dan izin tinggal tetap. Izin tinggal yang
dimaksud dalam penulisan ini merupakan izin tinggal terbatas dan izin tinggal
tetap yang diberikan kepada orang asing dalam rangka penanaman modal. Setiap
orang asing yang berada di wilayah Indonesia tidak boleh dimiliki lebih dari 1
99
(satu) izin tinggal.
Kepala Kantor Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk yang wilayah
100
kerjanya meliputi tempat tinggal orang asing. Izin tinggal terbatas diberikan
101
kepada penanam modal dengan visa tinggal terbatas. Untuk permohonan visa
tinggal terbatas yang diajukan penanam modal kepada Menteri atau Pejabat
c. Pasfoto berwarna.
Universitas Sumatera
Utara
80
102
terkait. Dalam hal ini instansi yang dimaksud adalah Badan Koordinasi
Izin tinggal tetap diberikan kepada orang asing pemegang izin tinggal
terbatas sebagai investor. Izin tinggal tetap ini diberikan melalui alih status.
Permohonan izin tinggal tetap diajukan penanam modal kepada Kepala Kantor
Imigrasi atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk yang wilayah kerjanya meliputi
tempat tinggal orang asing bersangkutan. Permohonan izin tinggal tetap diajukan
103
dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan persyaratan:
4. Pengawasan
102 Ibid
103 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Pasal 152-
153.
Universitas Sumatera
Utara
81
keimigrasian adalah pengawasan terhadap izin tinggal dan kegiatan warga negara
modal. Seperti yang dikemukakan diatas, izin tinggal adalah salah satu
kemudahan atau fasilitas keimigrasian. Pada saaat pemberian izin tinggal, maka
104
Kepala Kantor Imigrasi.
mengolah, serta menyajikan data dan informasi mengenai orang asing yang meminta
105
atau izin tinggal yang dimiliki orang tersebut.
Universitas Sumatera
Utara
82
Masuk atas Impor Mesin terlebih dahulu. Dalam pelaksanaan impor tersebut ada 2
(dua) cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan, cara yang pertama adalah impor
yang dilakukan oleh perusahaan lain yang memiliki izin untuk mengimpor mesin
dan cara yang kedua adalah perusahaan penanaman modal mengimpor sendiri
106
diberikan dari pemerintah.
106
Sudaryanto dan Tini Moezahar Thaib, Fasilitas Non Fiskal Penanaman Modal,
(Jakarta: Pudiklat BKPM, 2012), hlm.17-18.
Universitas Sumatera
Utara
83
Setiap importir hanya dapat memiliki 1 (satu) jenis API, yang berlaku
untuk setiap kegiatan impor di seluruh wilayah Indonesia dan berlaku untuk
kantor pusat dan seluruh kantor cabangnya yang memiliki kegiatan usaha sejenis.
2. Tujuan Pemberian
bertujuan sebagai tanda pengenal importir untuk melakukan kegiatan impor yaitu
107
pelaksanaan kebijakan perdagangan luar negeri di bidang impor.
3. Persyaratan Pemberian
107 Ibid.
Universitas Sumatera
Utara
84
108
Perdagangan, yang memberikan mandat kewenangan penerbitan API kepada:
Provinsi”).
berikut:
Universitas Sumatera
Utara
85
API-P yang diterbitkan oleh Kepala BKPM atau oleh pejabat eselon 1 atau pejabat
109
eselon 2 ini ditandatangani untuk dan atas nama Menteri.
110
melampirkan dokumen-dokumen berikut ini:
berlaku dan kantor kelurahan setempat atau fotokopi perjanjian sewa atau
domisilinya;
izin usaha di bidang industri, atau izin usaha lain yang sejenis yang
Universitas Sumatera
Utara
86
i) fotokopi KTP atau Paspor penandatangan API yaitu Direksi dan kuasa
Direksi; dan
Menteri Perdagangan untuk badan usaha atau kontraktor di bidang energi, minyak
dan gas bumi, mineral serta pengelolaan sumber daya alam lainnya yang
111
Pemerintah Republik Indonesia.
memperoleh API-P kepada Direktur Jenderal dalam hal ini Direktur Impor dengan
112
mengisi formulir isian serta melampirkan dokumen-dokumen berikut ini:
c) fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha atau kontraktor;
Universitas Sumatera
Utara
87
x 4 cm; dan
Pengajuan permohonan, perubahan data API-U dan API-P dan pelaporan realisasi
modal dalam negeri selain perusahaan yang penerbitan izin usahanya merupakan
113
Kepala Dinas Provinsi, dengan melampirkan:
berlaku dari kantor kelurahan setempat atau fotokopi perjanjian sewa atau
Universitas Sumatera
Utara
88
atau izin usaha lain yang sejenis yang diterbitkan oleh instansi/dinas teknis
g) fotokopi KTP atau Paspor penandatangan API yaitu Direksi dan kuasa
Direksi; dan
114
Kepala Dinas Provinsi, dengan melampirkan:
berlaku dari kantor kelurahan setempat atau fotokopi perjanjian sewa atau
izin usaha di bidang industri, atau izin usaha lain yang sejenis yang
Universitas Sumatera
Utara
89
domisilinya;
f) fotokopi KTP atau Paspor penandatangan API yaitu Direksi dan Kuasa
Direksi; dan
4. Pengawasan
pengawasan terhadap impor yang dilakukan perusahaan pemilik API-U dan API-
kebenaran laporan realisasi impor, kesesuaian barang yang diimpor dengan data
yang tercantum dalam dokumen API dan peruntukannya, dan kepatuhan terhadap
kepatuhan ini dilaksanakan secara berkoordinasi dengan instansi penerbit API dan
Universitas Sumatera
Utara
90
115
Tim Terpadu Pengawasan API.
Universitas Sumatera
Utara
91
BAB V
A. Kesimpulan
1. Investasi atau penanaman modal terdiri dari penanaman modal langsung dan
Modal, setiap peraturan yang akan diterbitkan baik di tingkat pusat ataupun
bidang usaha Penanaman Modal yaitu diatur dalam Pasal 12 dan Peraturan
Presiden Nomor 14 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup
Universitas Sumatera
Utara
92
tenaga kerja yang diatur dalam Pasal 10 dan Keputusan Presiden Nomor 75
asing untuk jabatan dan keahlian tertentu bilamana bidang dan jenis
pekerjaan tertentu belum bisa diisi oleh tenaga kerja Indonesia. Selain itu UU
penanaman modal.
modalnya di Indonesia yaitu pada Bab X dari Pasal 18 sampai dengan Pasal
24. Pemberian fasilitas atau kemudahan ini adalah dimaksudkan agar investor
Universitas Sumatera
Utara
93
B. Saran
hukum atas pemberian fasilitas non fiskal pada penananam modal di Indonesia,
Universitas Sumatera
Utara
94
fasilitas atau kemudahan diberikan harus tetap diawasi. Peran instansi yang
Universitas Sumatera
Utara