Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN STUDY EFEKTIFITAS PEMBERIAN FASILITAS /INSENTIF DAN KEMUDAHAN BERUSAHA DI

KABUPATEN KULON PROGO

1. Bagaimana gambaran kondisi eksisting tata kelola Pemberian Fasilitas/Insentif dan Kemudahan
Berusaha (easy doing bussines) terhadap investor di Kabupaten Kulon Progo ?
a. Pendampingan investor/ calon investor ke untuk mencari lahan, atau
menawarkan lokasi potensial untuk dikembangkan investasinya. Kemudahan
lain yang diberikan yaitu melalui kemudahan perizinan satu pintu OSS RBA
yang menilai perizinan berbasis risiko, sehingga apabila risiko dari izin yang
diajukan rendah cukup NIB saja. Kemudahan ini selaras dengan berjalannya
pengawasan sehingga investor, pelaku usaha bergerak dan berkomitmen
terhadap izin yang mereka ajukan.
b. Untuk insentif ada beberapa keringanan PBB dan pajak tambang (PT. Harmac) (Data
di Yandu);

2. Bagaimana proses perencanaan tata cara Pemberian Insentif dan Kemudahan Berusaha dan
apakah penetapannya melalui keputusan tim yang melibatkan stakeholder terkait ?
Sesuai dengan ketentuan Perbup Nomor 62 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal Pasal 20
(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif dan memberikan kemudahan
kepada penanam modal yang menanamkan modalnya di Daerah.
(2) Tata cara pemberian insentif dan pemberian kemudahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. penanam modal mengajukan permohonan pemberian insentif dan
kemudahan penanaman modal kepada Bupati;
b. atas permohonan tersebut Bupati menugaskan
Tim Verifikasi dan Penilaian Kegiatan Pemberian Insentif dan Pemberian
Kemudahan Penanaman Modal untuk melakukan penelitian atau evaluasi;
c. hasil verifikasi dan penilaian sebagaimana dimaksud pada huruf b menjadi
bahan rekomendasi Bupati; dan
d. Bupati memberikan atau menolak pemberian insentif dan pemberian
kemudahan kepada penanam modal.

3. Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam proses Pemberian Fasilitas/Insentif Kemudahan


Berusaha (terkait isu strategis dan hubungan antar stakeholder) , dan bagimana proses pembinaan
dan pengawasannya ?

Hambatan/masalah yang dihadapi yaitu jika itu insentifnya yg dimohonkan


merupakan sumber PAD, maka akan mengurangi PAD, di satu sisi sebagai
salah satu peluang untuk menarik investor.

4. Sektor / Jenis Usaha atau Kegiatan Berusaha apa saja yang diprioritaskan mendapat
fasilitas/insentif Kemudahan Berusaha ?

Sebagaimana yang termuat dalam Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang


perlindungan, pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal, Pasal 23
ayat :
(1) Jenis usaha tertentu atau kegiatan tertentu yang dapat diberikan insentif
dan/atau kemudahan penanaman modal harus melakukan kegiatan yang
mendukung Rencana Umum Penanaman Modal Daerah dengan memanfaatkan
sumber daya lokal, meliputi:
a. kebudayaan;
b. pariwisata;
c. pendidikan;
d. ekonomi kreatif;
e. pangan;
f. infrastruktur;
g. energi; dan
h. industri.
(2) Jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. usaha mikro, kecil dan/atau koperasi yang berlokasi di Daerah;
b. usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan;
c. usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya;
d. usaha yang dipersyaratkan dengan lokasi tertentu;
e. usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus;
f. usaha yang terbuka dalam rangka penanaman modal yang
memprioritaskan keunggulan Daerah;
g. usaha yang telah mendapatkan fasilitas penanaman modal dari
Pemerintah Pusat;
h. usaha yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas; dan/atau
i. usaha lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan
perundang-undangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai skala prioritas dan parameter jenis usaha
tertentu atau kegiatan tertentu yang mendapatkan insentif dan/atau kemudahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.

5. Apa saja Bentuk Insentif dan Kemudahan Berusaha yang diberikan ?

Sebagaimana yang termuat dalam Perda Nomor 4 Tahun 2021 tentang


perlindungan, pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal, Pasal 24
pemberian insentif dan/atau kemudahan penanaman modal dapat berupa:
a.Insentif dalam bentuk :
1. Pengurangan, keringanan pajak daerah;
2. Pengurangan, keringanan atau pembebasan retribusi daerah;
3. Bantuan fasilitas pelatihan vokasi usaha mikro, kecil dan/atau koperasi;
4. Fasilitasi pemberian bantuan modal bagi usaha mikro, kecil, dan/atau
koperasi;
5. Bantuan riset bagi usaha mikro kecil dan/atau koperasi; dan/atau
6. Bunga pinjaman rendah bagi usaha mikro, kecil dan/atau koperasi.
b.Kemudahan dalam bentuk :
1. Fasilitasi penyediaan informasi lahan atau lokasi;
2. Percepatan pemberian perizinan;
3. Fasilitasi promosi investasi;
4. Fasilitasi terhadap pemberian informasi insentif fiskal maupun non fiskal;
5. Pemberian advokasi;
6. Fasilitasi atau penyediaan sarana dan prasarana usaha;
7. Kemudahan investasi di kawasan strategis yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berpotensi pada pembangunan daerah;
8. Kemudahan proses sertifikasi dan standardisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
9. Kemudahan akses tenaga kerja terampil dan siap pakai; dan/atau
10. Kemudahan akses pemasaran hasil produksi.

Dalam meningkatkan kemudahan berusaha, pemerintah memberikan fasilitas


pembebasan PPN atas barang impor tertentu yang bersifat strategis. Barang
impor yang diberikan fasilitas pembebasan PPN di antaranya mesin dan peralatan
pabrik. Bentuk fasilitasi yang pernah dilakukan oleh DPMPTSP Kabupaten Kulon
Progo adalah fasilitasi kepada PT. Odixa Pharma Laboratories. Pada tanggal 22
Februari 2022, telah dilakukakan pendampingan kepada PT. Odixa Pharma
Laboratories yang bermaksud mengajukan permohonan SKB (Surat Keterangan
Bebas) PPN dalam rangka memperoleh pembebasan PPN atas barang impor
mesin dan peralatan pabrik.
Untuk memperoleh SKB (Surat Keterangan Bebas) PPN, langkah pertama yang
dilakukan adalah mengajukan permohonan masterlist melalui oss.go.id, yaitu
pada menu fasilitas importasi mesin.
Selanjutnya masterlist akan terbit dalam bentuk KMK (Keputusan Menteri
Keuangan) dan lampiran masterlist yang menjadi satu kesatuan. Langkah
berikutnya adalah akses ke INSW (Indonesia National Single Window) dimana
setiap aktivitas importasi ditempuh melalui INSW tersebut untuk selanjutnya
diterbitkan SKB PPN. SKB PPN tersebut kemudian dilampirkan pada saat proses
di bea cukai.

6. Bagaimana cara melakukan Evaluasi dan Pelaporan Pemberian Insentif dan Kemudahan
Berusaha ?
Evaluasi dilakukan atas dasar :
a. Laporan tertulis yang disampaikan oleh penerima insentif dan /atau
kemudahan; dan/atau
b. Kunjungan ke lokasi usaha dan/atau penerima insentif dan/atau kemudahan.

7. Apakah ada dampak meningkatnya minat investasi selama diberlakukannya Perda Pemberian
Insentif dan Kemudahan Berusaha di Kabupaten Kulon Progo ?
Secara tidak langsung ada

Anda mungkin juga menyukai