Anda di halaman 1dari 19

FASILITAS

PENANAMAN MODAL

Pratiwi Puspitho Andini., S.H., M.H., C.L.A


KENDALA INVESTASI DI INDONESIA

Kendala Internal

Kendala Eksternal
KENDALA INTERNAL
Kesulitan mendapatkan lahan dan proyek yang sesuai;

kesulitan memperoleh bahan baku;

kesulitan dana dan pembiayaan;

kesulitan pemasaran; dan

adanya sengketa dan perselisihan diantara pemegang saham.


KENDALA EKSTERNAL
Faktor lingkungan bisnis yang tidak mendukung dan insentif atau fasilitas investasi yang
diberikan oleh pemerintah kurang menarik;

Permasalahan hukum;

Keamanan, stabilitas politik;

Keberadaan perturan daerah, keputusan menteri dan undang-undang yang turut


mendistorsi kegiatan penanaman modal di Indonesia;

Adanya ketidakpastian dalam pemanfaatan hutan bagi industri pertambangan, dsb.


FASILITAS FISKAL
a) fasilitas pembebasan bea masuk atas impor;

b) fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu


dan/atau di daerah-daerah tertentu;

c) fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan;

d) fasilitas pengurangan pajak penghasilan badan dan fasilitas pajak penghasilan untuk
penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah
tertentu pada KEK;
e) fasilitas pengurangan penghasilan bruto atas kegiatan penelitian dan pengembangan
tertentu di indonesia;

f) pemberian pengurangan penghasilan bruto atas penyelenggaraan kegiatan praktik


kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan
pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu; dan

g) pemberian fasilitas pengurangan penghasilan neto atas penanaman modal baru atau
perluasan usaha pada bidang usaha tertentu yang merupakan industri padat karya.
FASILITAS NON FISKAL
a. Hak Atas Tanah

b. Fasilitas Pelayanan Keimigrasian

c. Fasilitas Perizinan Impor


UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG
KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Perpajakan, Kepabeanan dan Cukai;

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

Pertanahan, Perizinan dan Keimigrasian; dan

Fasilitas Ketenagakerjaan.
FASILITAS INVESTASI OLEH PEMERINTAH DAERAH

I. Insentif

a. Pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah;

b. Pemberian dana stimulan; dan/atau

c. Pemberian bantuan modal.


II. Kemudahan

a. Penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal;

b. Penyediaan sarana dan prasarana;

c. Penyediaan lahan atau lokasi;

d. Pemberian bantuan teknis; dan/atau

e. Percepatan pemiberian perizinan.


TUJUAN PEMBERIAN FASILITAS
I. Mendorong peningkatan kegiatan investasi dan ekonomi serta meningkatkan
kemampuan daya saing dan kualitas penanaman modal;

II. Membantu perusahaan penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing
untuk persiapan melaksanakan produksi komersial dalam hal persiapan peralatan
produksi, penggunaan tenaga kerja asing dan atau penggunaan lahan;

III. Melindungi kegiatan usaha nasional dan industi dalam negeri dari masuknya barang
sejenis yang diimpor dengan mempertimbangkan kualitas dan harga yang wajar;
IV. Memberi kemudahan bagi investor khususnya dalam proses impor barang modal
dengan menggunakan daftar induk (masterlist) mesin/peralatan, barang dan bahan.

V. Mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing dengan


menjamin tersedianya barang-barang yang bersifat strategis; dan

VI. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan


percepatan pembangunan dalam bidang-bidang usaha tertentu dan/atau daerah-
daerah tertentu.
PERSYARATAN PEMBERIAN FASILITAS

Pemerintah memberikan fasilitas kepada penanam modal yang melakukan penanaman


modal dengan latar belakang:

1. Penanaman modal yang melakukan perluasan usaha; dan

2. Penanaman modal yang melakukan penanaman modal baru.


Berdasar Pasal 20 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
telah ditentukan bahwa pemberlakuan fasilitas dan kemudahan hanya ditujukan bagi
penanam modal asing yang berbentuk perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 5
ayat (2) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, yang
menyatakan:

“Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia, kecuali
ditentukan lain oleh undang-undang.”
KRITERIA PENERIMA FASILITAS
Bagi penanam modal yang baru melakukan penanaman modal akan memperoleh fasilitas penanaman modal apabila
sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria, yaitu:

1. Menyerap banyak tenaga kerja;

2. Termasuk skala prioritas tinggi;

3. Termasuk pembangunan infrastruktur;

4. Melakukan alih teknologi;

5. Melakukan industri pionir


6. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan, atau daerah lain yang
dianggap perlu;

7. Menjaga kelestarian lingkungan hidup;

8. Melaksanakan kegiatan penelitian;

9. Bermitra dengan UMKM atau koperasi;

10. Industri yang menggunakan barang modal atau peralatan yang diproduksi
di dalam negeri dan/atau;

11. termasuk pengembangan usaha pariwisata.


PENGAWASAN TERHADAP PEMBERIAN FASILITAS

Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Pedoman Dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

Pengendalian adalah kegiatan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan agar


pelaksanaan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
TUJUAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN
MODAL

1. Memperoleh data perkembangan realisasi penanaman modal dan informasi


permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan;

2. Melakukan bimbingan dan fasilitas penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh


perusahaan; dan

3. Melakukan pengawasan pelaksanaan penanaman modal, penggunaan fasilitas fiskal


dan non fiskal serta melakukan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan lapangan terhadap
perusahaan.
Penyelenggaraan pengawasan dilaksanakan oleh BKPM, BPMPTSP Provinsi,
BPMPTSP Kabupaten/Kota, Badan Pengusahaan KPBPB, atau Administrator KEK
sesuai dengan kewenangannya dan oleh instansi teknis sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai