Anda di halaman 1dari 3

HUKUM INVESTASI DAN PASAR MODAL (Kelas D)

Pertemuan ke-4 : Jumat, 8 Maret 2024

Ayzza Rachma Zahranisza 2210611212


Regita Fakhira 2210611215
Zahra Awaliany Safitri 2210611222

Dosen pengampu: Sylvana Murni Deborah Hutabarat, S.H., M.H

Link Jurnal 1 : https://repository.uir.ac.id/16736/1/181021046.pdf


Link Jurnal 2 : https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/506
1. Jelaskan jenis-jenis perizinan PMA!

Jawab: Berikut adalah jenis-jenis perizinan penanaman modal asing (PMA) di Indonesia:

a. Izin Usaha Penanaman Modal (IU PMA)


● Diberikan kepada perusahaan PMA yang ingin menjalankan kegiatan usaha di Indonesia.
● Jenis izin usaha yang diterbitkan tergantung pada bidang usahanya:
- Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) untuk PMA dengan modal di bawah Rp 10
miliar.
- Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk PMA dengan modal antara Rp 10 miliar
hingga Rp 200 miliar.
- Izin Usaha (IU) untuk PMA dengan modal di atas Rp 200 miliar.
● IU PMA memuat informasi penting seperti nama perusahaan, bidang usaha, lokasi,
modal, dan struktur kepemilikan.
b. Izin Prinsip Penanaman Modal (IPP)
● Diperlukan untuk PMA yang ingin mendapatkan fasilitas fiskal seperti pembebasan pajak
atau bea masuk.
● IPP diterbitkan oleh BKPM setelah melalui proses evaluasi dan persetujuan.
● IPP menjadi dasar untuk mendapatkan IU PMA.
c. Izin Lainnya
● Selain IU PMA dan IPP, PMA mungkin memerlukan izin lain tergantung pada bidang
usahanya, seperti:
- Izin lokasi
- Izin usaha pertambangan
- Izin usaha kehutanan
- Izin usaha di bidang kesehatan
- Izin mendirikan bangunan (IMB)

2. Bagaimana permasalahan perizinan modal asing dalam jurnal tersebut?

Jawab:

Pada jurnal pertama yang berjudul “ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM


TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI PROVINSI RIAU” terdapat beberapa
permasalahan atau kendala dalam pengurusan perizinan penanaman modal asing di Provinsi
Riau. Pertama, permasalahan dapat terlihat dari prosedur pengurusan izin penanaman modal
yang memakan waktu cukup lama dikarenakan banyaknya alur birokrasi (pintu/meja administrasi
persyaratan) yang harus dilalui oleh para investor asing untuk mendapatkan izin penanaman
modal asing. Hal tersebut terjadi dikarenakan pemerintah Indonesia belum menerapkan pola satu
atap. Kedua, dapat dilihat dari minimnya sumber daya manusia terutama pada aparatur negara
dalam hal pengetahuan tentang investasi yang masih kurang sehingga tidak maksimal dalam
pengerjaan pengurusan perizinan penanaman modal asing. Ketiga, adanya peraturan perpajakan
yang sangat tinggi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bagi investor asing dan perusahaan
penanam modal asing tersebut.

Pada jurnal kedua yang berjudul “Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Dan Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi Sumatera
Utara (2011-2022)” terdapat data berupa Penanaman Modal Asing cenderung stagnan tidak
mengalami penurunan atau peningkatan 10 tahun terakhir, dan hanya pada tahun 2022
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan 10 tahun terakhir. Dengan
demikian tren penanaman modal asing bagi perekonomian sejak tahun 2011-2021 belum cukup
tinggi dikarenakan beberapa hal, namun kenaikan pada tahun 2022 yang sangat signifikan ini
tentunya sangat berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Semakin besar investasi masuk ke
daerah ini, maka pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan kemampuan masyarakat
terhadap daya beli akan meningkat yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kemampuan
keuangan suatu daerah.
3. Jelaskan kasus yang diangkat dalam jurnal tersebut!

Jawab:

Di dalam jurnal pertama, yang berjudul “ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN


HUKUM TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING DI PROVINSI RIAU” dikatakan
bahwa pertama-tama untuk izin penanam modal asing di Pekanbaru seluruhnya terdapat di dalam
Keputusan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No.
38/SK/1999 tanggal 6 Oktober 1999 dan hal itu diperkuat dengan wawancara penulis bersama
dengan Pimpinan Bagian (Human Resource Manager) PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebagai salah
satu perusahaan lokal yang diinvest oleh investor asing dari Taiwan, mengatakan bahwa Provinsi
Riau adalah daerah yang sangat potensial dalam pusat industri kertas karena dekat dengan bahan
baku. Maka dengan adanya penanaman modal asing di Provinsi Riau yang ditanam investor
asing memberikan dampak positif dalam pembangunan. Salah satunya pembayaran gaji
karyawan yang tinggi dibanding yang dilakukan oleh perusahaan domestik, maka hal itu
berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat Riau. Serta turut mempengaruhi perkembangan
lapangan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan asing, juga meningkatkan kegiatan ekspor.

Studi kasus pada jurnal kedua yang berjudul “Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) Dan Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Provinsi
Sumatera Utara (2011 –2022)” ini Perekonomian suatu Negara dikatakan mengalami
pertumbuhan jika jumlah balas jasa Riil terhadap faktor- faktor produksi pada tahun tertentu
lebih besar dari tahun sebelumnya. Dikutip dari Badan Pusat statistic Sumatera Utara,
Perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp 955,19 triliun dan PDRB per kapita mencapai
Rp 63,19 juta. Ekonomi Sumatera Utara tahun 2022 tumbuh sebesar 4,73 persen, lebih tinggi
dibanding capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,61 persen.

Anda mungkin juga menyukai