Anda di halaman 1dari 2

PERBANDINGAN HAK ATAS TANAH MENURUT UUPA DAN HUKUM PERDATA

Hak Atas tanah menurut Hukum Perdata:


1. Hak Eigendom ( pasal 570 KUHPer/BW)
Hak Eigendom, atau lengkapnya disebut ”eigendom recht” atau “right of property” dapat
diterjemahkan sebagai ” hak milik “, diatur dalam buku II BW ( burgerlijke wetboek) atau
KUHPerdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ).
Hak Eigendom merupakan hak kepemilikan keperdataan atas tanah yang terpenuh, tertinggi yang
dapat dipunyai oleh seseorang. Terpenuh karena penguasaan hak atas tanah tersebut bisa
berlangsung selamanya, dapat diteruskan atau diwariskan kepada anak cucu. Tertinggi karena
hak atas atas tanah ini tidak dibatasi jangka waktu, tidak seperti jenis hak atas tanah yang lain,
misalnya hak erfpacht  atau hak opstal.
Hak Eigendom adalah hak untuk dengan bebas mempergunakan suatu benda sepenuh-penuhnya
dan untuk menguasai seluas-luasnya, asalkan tidak bertentangan dengan undang-undang atau
peraturan-peraturan umum yang ditetapkan oleh instansi (kekuasaan) yang berhak
menetapkannya, serta tidak mengganggu hak-hak orang lain; semua itu terkecuali
pencabutan eigendom untuk kepentingan umum dengan pembayaran yang layak menurut
peraturan peraturan umum.

2. HAK OPSTAL (pasal 711 KUHPer/BW )


Hak opstal adalah suatu hak kebendaan untuk memilikibangunan dan tanamantanaman diatas
sebidang tanah orang lain . Adapun, Hak Opstal ialah suatu hak yang memberikan wewenang
kepada pemegangnya untuk memiliki segala sesuatu yang terdapat diatas tanah eigendom orang
lain sepanjang sesuatu tersebut bukanlah kepunyaan “eignaar” tanah yang bersangkutan. Segala
sesuatu yang dapat dimiliki itu misalkan rumah atau bangunan, tanaman dan sebagainya.
Di samping wewenagn untuk dapat memiliki benda benda tersebut, hak postal juga memberikan
kepada pemegangnya untuk :
• Memindahtangankan (benda yang menjadi) haknya itu kepada orang lain.
 
• Menjadikan benda tersebut sebagai jaminan hutangnya
 
• Muengalihkannya kepada ahli warisnya sepanjang jangka waktu berlakunya hak opstal itu
 belum habis menurut perjanjian yang telah ditetapkan bersama pemilik tanah.

3.  Hak erfpacht ( pasal 720 KUHPer/BW )


Hak erfpacht ialah hak untuk dapat mengusahakan atau mengolah tanah orang lain dan menarik
manfaat atau hasil yang sebanyak banyaknya dari tanah tersebut. Di samping untuk
menggunakan tanah yang dimiliki orang lain itu untuk dimanfaatkan hasilnya, pemegang dari
hak erfpacht
ini berwenang pula untuk memindahtangankan haknya itu kepada orang lain, menjadikannyaseba
gai jaminan hutang dan mengalihkannya pula kepada ahli warisnya sepanjang belum habis masa
berlakunya.

4. Hak Gebruik
Sedangkan Hak Gebruik adalah termasuk dalam jenis Hak Eigendom (hak milik).
Hak Gebruik diatur dalam Pasal 818 KUH Perdata yang berbunyi: Hak pakai dan hak mendiami,
diperoleh dan berakhir dengan cara yang sama seperti hak pakai hasil.
 
Jadi Hak Gebruik merupakan hak pakai, yaitu hak pakai atas sebidang tanah pekarangan, yang
kepada pemakainya hanya boleh mengambil hasil-hasilnya, sebanyak yang diperlukan untuk diri
sendiri dan seisi rumahnya.

Anda mungkin juga menyukai