Anda di halaman 1dari 8

ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM PELAYANAN TERPADU

SATU PINTU ( PTSP ) DI BIDANG PENANAMANMODAL

SKRIPSI

Oleh

HENDRAWAN SEMBIRING
NIM : 090200454

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN
MODAL

SKRIPSI

Oleh

HENDRAWAN SEMBIRING
NIM : 090200454

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Disetujui Oleh
Ketua Departemen Hukum Ekonomi

(WINDHA, SH., M. Hum)


NIP. 19750112200501 2002

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.HumDr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
195905111986011001 197302202002121001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan

berkat dan bimbingan-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Asas Perlakuan yang Sama Dalam

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal”.

Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis dibantu oleh

berbagai pihak yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga, pikiran serta

dukungannya baik secara moril maupun materil. Dalam kesempatan ini,

perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus juga menjadi

Dosen Pembimbing I yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktu,

memberi saran dan arahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan

penyelesaian skripsi ini,

3. Bapak Syafruddin Hasibuan S.H., M.H., DFM selaku Pembantu Dekan II

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

4. Bapak Muhammad Husni S.H., M.Hum selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

5. Ibu Windha S.H., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

Universitas Sumatera Utara


6. Bapak Ramli Siregar S.H,, M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum

Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

7. Bapak Dr. Mahmul Siregar S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II

yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktu, memberi saran dan arahan

kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini,

8. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah ikhlas

memberi pengajaran kepada penulis selama menjalani perkuliahan serta

staf akademik Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

9. Orang tua penulis, Alm. Drs. Mimpin Sembiring dan Inti Sari Br. Sitepu,

S.H. yang senantiasa memberi doa dan dukungan kepada penulis,

10. Pacarku terkasih, Julia Sari, S.H. yang selalu memberikan dorongan,

semangat, doa dan kasih sayangnya kepada penulis,

11. Teman-teman seperjuangan saya, Haryo Septiadi Arunanto, Gindo Purba,

Zulfahmi Siregar, Agry Purba, Mahmudin Lubis, Anwar Lubis, dan

Darwin Gulo,

12. Teman-teman komunitas saya, Taft Diesel Indonesia Chapter Sumatera

Utara, Inter Club Indonesia Regional Binjai, Brigade Mahasiswa

Masyarakat Pancasila Indonesia USU.

Medan, 11 Februari 2014

Penulis,

Hendrawan Sembiring

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Abstrak

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………….. 01
B. Perumusan Masalah …………………………………….. 07
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………….. 07
D. Keaslian Judul …………………………………….. 09
E. Metode Penelitian …………………………………….. 10
F. Sistematika Penulisan …………………………………….. 21

BAB II PELAYANAN KEGIATAN PENANAMAN MODAL


SECARALANGSUNG (DIRECT INVESTMENT)
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007
TENTANG PENANAMAN MODAL DAN PERATURAN
PELAKSANANYA

A. Aspek Hukum Penanaman Modal Secara Langsung di Indonesia


1. Pengertian dan jenis-jenis penanaman modal………… 23
2. Dasar hukum pelaksanaan kegiatan penanaman modal ……… 28
3. Kebijakan dasar penanaman modal …………..………… 33
4. Bidang usaha penanaman modal …………..………… 37
5. Fasilitas penanaman modal …………..………… 40
6. Penyelesaian sengketa …………..………… 42

B. Pelayanan Kegiatan Penanaman Modal


1. Pelayanan perizinan …………..………… 47
2. Pelayanan non perizinan …………..………… 49
C. Pengawasan kegiatan penanaman modal …………..………… 53

Universitas Sumatera Utara


BAB III ASAS PERLAKUAN SAMA DALAM UNDANG-UNDANG
NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

A. Asas-asas Penyelenggaraan Kegiatan Penanaman Modal di Indonesia


1. Asas-asas dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007...…… 57
2. Asas-asas yang tidak dicantumkan dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 …………..………….. 63
B. Asas perlakuan sama dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2007…………………………………………………………............. 68

BAB IV PEMBERLAKUAN ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM


PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG
PENANAMAN MODAL

A. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Bidang Penanaman Modal 1.


Pengertian dan dasar hukum Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) ………………………………………………..………. 74
2. Tujuan diadakannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).… 78
3. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) .……. 80
B. Mekanisme Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
1. Pelayanan perizinan ……...…………………………….. 81
2. Pelayanan non perizinan ……………………………………. 85

C. Perlakuan Sama antara Penanam Modal Asing (PMA) dan Penanam


Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
1. Pengertian modal dalam negeri dan penanaman modal dalam
negeri …………………………………………………………. 90
2. Bidang usaha yang terbuka untuk penananam modal dalam negeri
..................................................................................…………... 93
3. Pengertian penanam modal asing …………………………….. 98

Universitas Sumatera Utara


4. Bidang usaha yang terbuka untuk penananam modal asing…... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan …………………………………………… 106
B. Saran ……………….…………………………………. 107

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

ASAS PERLAKUAN YANG SAMA DALAM


PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN
MODAL
Hendrawan Sembiring*
Prof. Budiman Ginting SH, M.Hum**
Dr. Mahmul Siregar SH, M.Hum***

Kebijakan yang terdapat di dalam Undang-Undang Penanaman Modal


merupakan angin segar bagi para investor karena membawa pengaruh yang postif
dalam kegiatan penanaman modal di Indonesia. Para investor semakin merasakan
adanya jaminan kepastian hukum dalam menanamkan modalnya. Adapun
permasalahan yang ingin dikemukakan penulis adalah bagaimanakah pengaturan
pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung (direct investment)
di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal dan peraturan pelaksananya, kemudian dibahas lagi mengenai
bagaimanakah asas perlakuan sama yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan akhirnya dibahas tentang bagaimanakah
pemberlakuan asas perlakuan yang sama dalam Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) di bidang penanaman modal.
Pengaturan pelayanan terhadap kegiatan penanaman modal secara langsung
(direct investment) di Indonesia diatur dalam Pasal 21 UUPM yang menyatakan
adanya peranan Pemerintah dalam memberi kemudahan pelayanan dan/atau perizinan
kepada perusahaan penanaman modal. Kebijakan ini merupakan bentuk dari adanya
jaminan kepastian hukum bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di
Indonesia. Asas perlakuan sama yang diatur dalam Pasal 3 huruf d dan pasal 6 ayat
(1) UUPM merupakan kebijakan dan kewajiban Pemerintah Indonesia yang
menjamin perlakuan yang sama kepada semua penanam modal yang berasal dari
negara mana pun. Perlakuan yang sama tidak berlaku bagi penanam modal dari suatu
Negara yang memperoleh hak istimewa. Pasal 4 ayat (2) UUPM juga menetapkan
perlakuan sama antara penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam
negeri (PMDN) dengan tetap mengacu kepada kepentingan nasional. Artinya, dalam
keadaan-keadaan tertentu perlakuan sama tersebut dapat tidak diterapkan kepada
penanaman modal asing. Tentunya pengecualian semacam ini harus sesuai dengan
kesepakatan internasional. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bidang penanaman
modal merupakan kebijakan yang diperintahkan oleh UUPM. Berdasarkan Undang-
Undang tersebut, PTSP dimaksudkan untuk membantu penanam modal dalam
memperoleh kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, dan informasi mengenai
penanaman modal. Langkah ini merupakan pelayanan yang efisien khususnya
terhadap pelayanan perizinan.Usaha ini merupakan solusi yang prima bagi
masyarakat dan pemegang keputusan lainnya karena memilikikeunggulan yaitu
cepat, mudah, transparan, bebas dari biaya tidak resmi, dan memiliki kepastian
hukum serta pelayanannya yang profesional.

Kata Kunci : Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), asas perlakuan sama, investor

*Mahasiswa Fakultas Hukum USU


**Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing I
***Dosen Fakultas Hukum USU, Pembimbing

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai