Oleh :
BUDI SUTONO
D1A017065
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2022
ii
Oleh:
BUDI SUTONO
D1A017065
Disetujui Oleh,
OLEH
DEWAN PENGUJI
Ketua
Anggota I
Anggota II
MENGETAHUI,
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM
KETUA BAGIAN HUKUM PIDANA
Dekan,
NIM : D1A017065
Budi Sutono
D1A017065
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Penyusunan skripsi ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan petunjuk
dan saran guna mencapai perbaikan yang semestinya.
Budi Sutono
D1A017065
viii
RINGKASAN
Budi Sutono
BUDI SUTONO
(D1A017065)
Abstrak
BUDI SUTONO
(D1A017065)
Abstrak
This research explains criminal punishment on the circulation of moonshine in
Selong District Court. The purpose of this research is to find out the
implementation and effectiviteness of criminal punishment on the circular of
moonshine in Selong District Court. The method of this research is empirical legal
method with library study and interview analysis of the problem that have been
researched. The result of this research shows that the implementation of criminal
punishment used is Regional Regulation No. 8 of 2022. In the implementation is
effective with 89 cases in the last five years.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………..…………………… 57
B. Saran …………………………………………..…………………….. 58
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pikiran yang menjadi nilai dan diaplikasikan dalam bentuk norma hukum.
Hukum akan menjadi pelindung bagi setiap warga negara dari ancaman,
terbagi menjadi dua, yaitu tuak dan brem. Kedua jenis minuman keras
kecimol. Setiap ada acara nyongkolan, pasti ada perkelahian antar remaja.
Perkelahian ini biasa dipicu oleh saling senggol saat berjoget yang
dipengaruhi oleh minuman keras. Minuman keras yang biasa ada bahkan
wajib ada pada saat orang nyongkolan, terlebih lagi tuan rumah
sadar atau lupa diri, cepat marah dan tersinggung sehingga berakibat
1
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik. Nyongkolan, Tradisi Orang
Sasak. http://diskominfo.lombokbaratkab.go.id/nyongkolan-tradisi-orang-sasak/. Diakses
pada tanggal 7 mei 2021, pukul 10;00 wita.
3
yaitu Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sulawesi Utara,
tindak pidana, karena dalam KUH Pidana terdapat beberapa pasal yang
pelaku minuman keras ini, maka dari itu penyusun memiliki keinginan
B. Rumusan Masalah
a. Manfaat Teoritis:
umum.
5
b. Manfaat Praktis
Universitas Mataram.
6
yang terlalu luas mengenai yang dibahas, maka dalam hal ini diberikan
timur.
E. Orisinalitas Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut.
larangan tersebut.
2
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, PT Rinerka Cipta, Jakarta, 2008, Hlm.1.
9
tertib.3
pidana adalah perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang dan
diancam pidana, asal saja dalam pada itu diingat bahwa larangan ditujukan
3
Andi Hamzah, Hukum Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2017, hlm. 2-
3.
4
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, PT Rinerka Cipta, Jakarta, 2008, Hlm.
59.
10
jawab.
ternyata: Bahwa feit dalam strafbaar feit berarti handeling, kelakuan atau
yang bersangkutan, maka bukan saja hal itu tidak dapat dituntut tetapi
telah dirumuskan oleh UU”. Hal ini didasarkan pada perumusan asas
legalitas dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP dirumuskan di dalam bahasa latin:
“nullum delictum nulla poena sine praevia legi poenali”, yang dapat
5
Ibid, Hlm. 61.
11
disalin ke dalam bahasa indonesia kata demi kata dengan Tidak ada delik,
personal).
1. Pidana pokok
6
Andi Hamzah, Hukum Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2017, Hlm.
36.
7
Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan
Penyusunan Konsep KUHP Baru, Kencana, Jakarta, 2017, Hlm.39.
12
a. Pidana Mati
mati ini lagi di dalam kitab undang undangnya. Hal ini masih
atas pidana mati ini adalah bahwa pidana ini tidak dapat ditarik
b. Pidana Penjara
8
Fernando I. Kansi. Sanksi Pidana Dalam Sistem Pemidanaan Menurut KUHP
dan diluar KUHP. Lex Crimen Vol. III/No. 3/Mei-Jul/2014
13
Pasal 12 ayat (1) terdiri dari pidana penjara seumur hidup dan
c. Pidana Kurungan
d. Pidana Denda
jika denda itu secara sukarela dibayar oleh orang atas nama
terpidana.
e. Pidana Tutupan
2. Pidana Tambahan
9
Ibid.
15
anaknya sendiri.
pidana.
dapat dijalankan.
Dilictie.
c. Putusan Hakim
17
penalty or coercive measure that results from failure to comply with a law,
rule, or order (a sanction for discovery abuse)” atau sebuah hukuman atau
undang-undang.11
10
Djoko Prakoso, Hukum Penitensier di Indonesia, PT.Liberty, Yogyakarta,
1988,hlm. 70
11
Samsul Ramli dan Fahrurrazi, Bacaan Wajib Swakelola Pengadaan Barang /
Jasa, Visimedia Pustaka, Jakarta, 2014, Hlm. 191.
18
dalam hukum.12
tertentu, tanpa memberikan akibat tertentu apabila perintah itu ditaati atau
bersandar pada sanksi. Esensi dari hukum adalah organisasi dari kekuatan,
dan hukum bersandar pada sistem paksaan yang dirancang untuk menjaga
kekuatan untuk menjaga hukum dan ada sebuah organ dari komunitas
12
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Fustaka, Jakarta, 1995 Hlm. 1265.
13
Antonius Cahyadi dan E. Fernando M. Manullang, 2007, Pengantar Ke
Filsafat Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 84.
19
salah satu upaya untuk mencegah dan mengatasi kejahatan melalui hukum
delik dan ini berwujud suatu nestapa yang dengan sengaja ditimpakan
sifat perbuatan tersebut dilarang atau tidak, harus dilihat dari rumusan
undang-undang.15
14
Samsul Ramli dan Fahrurrazi, Op.cit, Hm. 192.
15
Samsul Ramli dan Fahrurrazi, Loc.cit.
20
etil alkohol atau etanol (C2HSOH) yang diproses dari bahan hasil
berikut:17
persen).
lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima
16
Lihat Pasal 1 Peraturan Presiden No 74 Tahun 2013 Tentang Pengendalian
Dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
17
Lihat Pasal 3 Peraturan Presiden No 74 Tahun 2013 Tentang Pengendalian
Dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
21
lain Pasal 300, Pasal 492, Pasal 536, Pasal 537, Pasal 538, Pasal
18
Kitab Undang Undang Hukum Pidana
22
19
Peraturan Presiden No 74 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Dan
Pengawasan Minuman beralkohol
24
1. Pengertian Efektivitas
20
Sulkan Yasin dan Sunarto Hapsoyo, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Praktis,
Populer dan Kosa Kata Baru, Mekar, Surabaya, 2008, Hlm. 132.
21
Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung, 2007, Hlm
4.
25
pelaksanaannya.22
sebelumnya.23
ditentukan sebelumnya.
22
Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan, Yogyakarta,
2005, Hlm 109.
23
Martani dan Lubis, Teori Organisasi, Ghalia Indonesia, Bandung, 1987, Hlm.
55
24
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 2005, Hlm. 92
26
input, proses dan output yang mengacu pada hasil guna daripada
2. Ukuran Efektivitas
25
Ulum. Ihyaul MD, Akuntansi Sektor Publik, UMM Press, Malang, 2004, Hlm.
294
27
26
Ulum. Ihyaul MD, Akuntansi Sektor Publik, UMM Press, Malang, 2004, Hlm.
294
27
Steers. M. Richard, Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta, 1985, Hlm. 46
28
umum.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Metode Pendekatan
1. Pendekatan perundang-undangan
sedang di bahas.
2. Pendekatan Konseptual
3. Pendekatan Kasus
Negeri Selong.
berupa:
a) Kepustakaan
E. Analisis Data
BAB IV
beralkohol:28
a. Pasal 1
28
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur No 8 Tahun 2002
35
c. Pasal 3
f. Pasal 6
1) Barang siapa yang melanggar pasal 2,3,4 Ayat (1), dan (2)
diancam dengan pidana kurungan selama lamanya 3 (tiga)
bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000 (lima juta
rupiah).
2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini
adalah pelanggaran
3) Tanpa mengurangi arti ketentuan ancaman pidana
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka
terhadap pihak yang memproduksi, penyalur, pengedar,
penjual dan peminum minuman keras / beralkohol dapat
dikenakan sanksi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan lainya.
pidana denda.
h. Pasal 8
1 2017 38
2 2018 7
3 2019 18
4 2020 20
5 2021 6
kasus, dan 2021 sebanyak 6 kasus, sehingga lima tahun terakhir dari
29
Data dari Pengadilan Negeri Selong, diolah oleh Penyusun pada tanggal 3 mei
2021, pukul 10;00 wita.
40
berupa kurungan mulai dari 4 hari – 30 hari atau 1 bulan, dan pidana
berupa kurungan mulai dari 3 hari – 30 hari atau 1 bulan, dan pidana
berupa kurungan mulai dari 7 hari – 30 hari atau 1 bulan, dan pidana
N.Sel Yong
berupa kurungan mulai dari 14 hari – 30 hari atau 1 bulan, dan pidana
berupa kurungan mulai dari 15 hari – 60 hari atau 2 bulan, dan pidana
1) Kronologi Kasus
berikut
2) Pertimbangan Hakim
bersangkutan.
3) Sanksi Pidana
1) Kronologi Kasus
2) Pertimbangan Hakim
3) Sanksi Pidana
(dua ratus ribu rupiah) dan apabila denda tersebut tidak dibayar
tersebut adalah minuman keras oplosan itu sendiri seperti tuak dan brem.
Jenis pidana yang ada dalam peraturan daerah tersebut yaitu pidana
kurungan atau denda serta bentuk pidana yang digunakan yaitu bentuk
pidana alternatife.
50
Timur.
pelaku usaha yang menjual minuman keras ini bukan tanpa alasan,
brem ini sering dijumpai pada saat ada acara - acara adat yang
punya acara untuk dibelikan minuman keras, Hal ini sudah menjadi
Kadang pada saat bosen tidak ada kerjaan dan ada teman
kerumah.”
jauh, jadi sangat jarang bahkan tidak pernah ada pengawas atau
pedesaan tersebut.
54
masyarakat.
dan pengawasan.
56
kepadanya.30
30
Steers. M. Richard, Efektivitas Organisasi, Erlangga, Jakarta, 1985, Hlm. 46
57
BAB V
PUNUTUP
A. Kesimpulan
minuman keras oplosan itu sendiri seperti tuak dan brem. Jenis pidana
yang ada dalam peraturan daerah tersebut yaitu pidana kurungan atau
alternatife.
dalam hal ini yang menjadi tolak ukur penyusun adalah prestasi kerja.
B. Saran
tersebut, karena jika dilihat dari sanksi pidana yang diberikan tergolong
ringan.
keberadaan pesta minuman keras sangat ramai terjadi. Hal ini tentunya
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
2. Jurnal
3. Peraturan Perundang-undangan