REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Mengingat ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
-2-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
dicadangkan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
BAB II
BIDANG USAHA
Pasal2
(1) Bidang Usah a dalam kegiatan Penanaman Modal terdiri
atas:
.. .
a. Bidang ...
PRE SI DEN
REPUBLIK INDONESIA
-4 -
Pasal 3
Bidang Usaha yang tidak tercanturn dalam Bidang Usaha Yang Tertutup
dan Bidang UsE).ha Yang Terbuka Dengan Persyaratan merupakan
Bidang Usaha Yang Terbuka.
Pasal 4
Pasal 5 ...
PR ESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
-5-
Pasal 5
Pasal6
BAB III
PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
PADA BIDANG USAHA
Pasal 7
-6-
Pasal 8
Pasal 9 ...
PRE SI DEN
REPUBLIK INDONES IA
-7-
Pasal 9
D alam hal terjadi perubahan kepemilikan modal akibat penggabungan,
pengambilalihan, atau peleburan dalam perusahaan Penanaman Modal
yang bergerak di Bidang Usaha yang sama, b erlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. batasan kepemilikan modal Penanam Modal asing dalam
perusahaan Penanaman Modal yang menerima penggabungan
adalah sebagaimana yang tercantum dalam izin Penanaman Modal
dan/ a tau izin usaha perusali.aan terse but;
Pasal 10
{1) Dalam h al Penanaman Modal asing melakukan perluasan k egia tan
usaha dalam Bicla n g U saha yang sama dan perluasan kegiatan
usal1a tersebut membutuhkan penambahan modal melalui p
enerbitan saham dengan h ak memesan efek terlebih dahulu (rights
issue) dan Penanam Moda l dalam negeri tidak dapat berpartisipasi
dalam penambahan modal tersebut, maka berlaku ketentuan
mengenai hak mendahului bagi Penanam Moda l asmg, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
perseroan terbatas.
-8-
(2) Dalam hal penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan jumlah kepemilikan modal asing melebihi batasan
mal<simum yang tercantum dalam izin Penanaman Modal dan /atau
izin usaha, maka dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, kelebihan
jumlah kepemilikan modal asrng tersebut harus disesuaikan
Pasal 11
-9-
BAB IV
PEMANTAUAN, EVALUAS I, DAN PENYELESAIAN
PERMASALAHAN DALAM PENANAMAN MODAL
Pasal 12
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
BAB VI ...
PR E SIDEN
REPUBLIK INDONES IA
-10-
BAB VI
KETENTUANPENUTUP
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Agar ...
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 11 -
Ditetapkan di Jakarta
ttd.
JOKO WIDODO
piundangkan di Jakarta
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H LAOLY
SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Bidang Perekonomian,
Agqst9at.lt!gsih
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
DAFTAR LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2016
TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL
2. LAMPIRAN TI Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan: yang dicadangkan atau kemitraan dengan Usaha 1
Mikro, Kecil, dan Menengah serta Koperasi
3. LAMPIRAN HI Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan tertentu: 1
1. Sektor Pertanian
-
2. Sektor Kehutanan 11
3. Sektor Kel autan dan Perikanan 13
4. Sektor Energi dan Sumber Daya MineraJ 14
5. Sektor Perindustrian 17
6. Sektor Pertahanan dan Keamanan 19
7. Sektor Pek erjaan Umum 20
8. Sektor Perdagangan 21
9. Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 25
10. Sektor Perhubungan 28
11. Sekt.or Komunikasi dan Informatika 32
12. Sektor Keuangan 34
13. Sektor Perbankan 36
14. Sektor Tenaga Kerja .. 37
15. Sektor Pendidikan 38
, 16. Sektor Kesehatan 39
·'"1
PRESID E N
REPUBLIK INDONES IA
LAMPIRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDO NESIA
NOMOR 44 TAHUN 2016
TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG
USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI
BIDANG PENANAMAN MODAL
,~;~·:;.~ p~~~ys~
~:" •,.\'
:. ·... ·' .
,._ -':/·
I ... :, ·....... .z;~· -.Jr..~;;: ·"'·,:..: ..... ,:; .. -
·NO.: •.. .... : ... '.KB'ii1-· S'.El('{O..R
..,,, .......• .· ·~·~> ...
·~·1.:3;. '~ :~Jt~·/~.· -~ ... ' ..
:~·
~~:-~<."
. -- -:.~ .. -:~ ,,
1. I Budidaya Ganja 0 1289 Pertanian
2. I Penangkapan S p esies Ikan yang Tercantum dalam Appendix I Convention on International Trade in 10719 Kehutanan
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
3. I Pengangkatan Ben da Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam 52229 Kelautan dan Perikanan
4. I Pemanfa atan (Pengambilan) Koral/Karang dari Alam Untuk: Bahan Bangunan/Kapur/Kalsium, 0311 7 Kelautan dan Perik anan
Akuarium, dan Souvenir/ Perhiasan, Serta Koral Hidup atau Koral Mati (recent death coraij dari
Alam.
5. I Industri Pembuat Chlor Alkali dengan Proses Merkuri 20 111 Perindustrian
6. I Industri Bahan Aktif Pestisida: Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT), Aldrin, End.rin, Dieldrin, 20211 Perindu strian
Chlordane, Heptachlor, Mi.rex, dan Toxaphene
7. I Industri Bahan Kimia Indu stri dan Industri Bah.an Perusak Lapisan Ozone (BPO): Polychlorinated 201 19 Perindustrian
Biphenyl (PCB), Hexachlorobenzene; clan Carbon Tetrachloride (CTC), Methyl Chloroform, Methyl
Bromide, Trichloro Fluoro Methane (CFC-11), Dichloro Trijl.uoro Ethane (CFC-12), Trichloro Trifluoro
Ethane (CFC-113), Dichloro Tetra Fluoro Ethane (CF C-114}, Chloro Pentajl.uoro Ethane (CFC-115).
Chloro Trijluoro Methane (CFC-13), Tetrachloro Dijl.uoro Ethane (CFC-11 2), Pentachloro Fluoro Ethane
(CFC-11 l)i_Chloro_Hepta{luoro Prop_arie (OFQ- 2_17), Dfr;hlQ!o Hexajl.uoro Pro12_qri._e (CFC-216). Tricft.loro
Propane ...
PRE SIDEN
REPUBLIK INDONE S IA
2
Propane (CFC-213), Hexachloro Dijluoro Propane (CFC-2 11), Bromo Chloro Dijluoro Methane (Halon-
1211),_ Bromo Trijluoro Methane (Halon-1301), Dibromo Tetrajluoro Ethane (Halon-2402), R-500, R-
502.
8. Industri Bahan Kirnia Daftar-1 Konvensi Senjata Kimia Sebagaimana Tertuang Dalam Lampiran I 20119 Perindustrian
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Penggunaan Bahan Kimia sebagai Senjata Kirnia
9. lndustri Minuman Keras Mengandung Alkohol 11010 Perindustrian
10. lndustri Minuman Mengandung Alkohol : Anggur 11020 Perindustrian
11. Ind ustri Minuman Mengandung Malt 1 1031 Perindustrian
12. Penyelenggaraan dan Pengoperasian Terminal Penumpang Angkutan Darat 52211 Perhubungan
13. Penyelenggaraan dan Pengop erasian Penimbangan Kendaraan Bermotor 522 19 Perhubungan
14. Telekomunikasi/ Sarana Bantu Navigasi Pelayaran dan Vessel Traffic Information Syste m (VTIS) 52221 Perhubungan
15. Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan 52230 Perhu buogan
16. Peoyelenggaraan Pengujian Tipe Kendaraan Berrnotor 71203 Perhubungan
17. Manajemen dan Penyelenggaraan Stasiun Monitoring S pektrum Frekuensi Radio d an Orbit Satelit 61300 Komunikasi dan
Informatika
18. Museum Pemerintah 9 1021 Pendidikan dan
Kebudavaan
1 Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keraton, prasasti, petilasan, bangunan kuno, dsb) 91023 Pendidikan dan
9
.
Kebudavaan
20. Perjudian/Kasino 92000 Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
Catatan ...
PRE SIDEN
REPUBLIK INDONES IA
Catatan:
1. Bidang Usaha yang tertutup dapat dimanfaatkan untuk tujuan- tujuan nonkomersial seperti: penelitian dan pengembangan, dan mendapat persetujuan dari instansi yang
bertanggungjawab atas pembinaan bidang usaba terse but.
2. Dalam haJ Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka ketentuan sebagaimana te rmaksud dalam Lampiran I hanya berlaku bagi
bidang usaha yang tercantum dalam kolom bidang usaha tersebut.
ttd.
JOKOWIDODO
Agus~~sih
PRESIDEN
·REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 20 16
TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG
USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI
BIDANG PENANAMAN MODAL
.. , :·.UM~~~. ·, ..
"' :. 1
Usaha budidaya t a naman pangan pokok d engan luas
kurang dari 25 Ha:
1. I Pacli 01121
" Pertanian
0 1122
2. I Jagung 01111 .J Pertanian
3. I Kedelai 01113 .J Pertanian
4. I Kacang Tanah 01114 " Pertanian
5. I Kacang Hijau 01115 -;r Pertanian.
6. I Tanaman pangan lainnya (ubi kayu dan ubi j alar) 01135 Pertanian
Usaha perbeniha n perkebunan dengan luas kurang dari "'
25Ha:
7. I Tanaman Jarak Pagar
8. I Tan.aman Pemanis Lainnya
01299
01137
"' Pertanian
Pertanian t
.J
9. Tanaman ...
PRE SI DEN
REPUBLIK IND O NES IA
2
Pe rsyarat:fln
No. Bidang Usah~ KBJ,I Sektor
Dicadangka11 u ntlik . Kemitraan
UMKMK
9. Tanaman Tebu 0 1140 .../ - Pertanian
10. Tanaman Tembakau 0 1150 ..J - Pertanian
11. Tanaman Bahan Baku Tekstil dan Tanaroan Kapas 01160 ..J - Pertanian
12. Tanaman Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat 0 1299 ..J - Pertanian
Lain
13. Tanaman Jambu Mete 01220 -v - Pertanian
14. Tanaman Kelapa 01261 ..J - Pertanian
15. Tanaman Kelapa Sawit 01262 .../ - Pertanian
16. Tana.man Untuk Bahan Minuman (Teh, Kopi dan Kakao) 01270 ..J - Pertanian
17. Tanaman Lada 0 1281 ..J - Pertanian
18. Tanaman Cengkeh 01282 " - Pertanian
19. Tanaman Minyak Atsiri 01284 .../ - Pertanian
20. Tanaman Obat/Bahan Farmasi (di luar hortikultura) 01285 -v - Pertanian
01286
21. Tanaman Rempah Lainnya 0 1289 ..J - Pertanian
22. Tanaman Karet dan. Penghasil Getah Lainnya 01291 ..J - Pertanian
Usaha perkebuna n de ngan luas kura n g dari 25 Ha:
23. Perkebunan Pemanis Lainnya 0 1137 ..J - Pertanian
24. Perkebunan Tebu 01 140 .../ - Pertanian
,. 2 5 . Perkebunan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3
P.e~~aratan
26. Perkebunan Bahan Baku Tekstil dan Tanaman Kapas 01160 Pertanian
27. Perkebunan Jambu Mete 01220 ..J - Pertanian
28. Perkebunan Kelapa 01261 v - Pertanian
29. Perkebunan Kelapa Sawit 01262 ...J - Pertanian
30. Perkebunan Untuk Bahan Minuman (Teh, Kopi dan 01270 v - Pertanian
Kaka o)
31. Perkebunan Lada 01281 ...J - Pertanian
38.
39.
Industri Bunga Cengkeh Kering
Industri Minyak Mentah (minyak makan) dari Nabati dan
01630
10490 " -
-
Pertanian
Pertanian
Hewani
40. lndustri Kopra, Serat (fiber), Arang Tempurung, Debu 10421 ...J
- Pertanian
(dust) ...
.·
PRESIDEN
REPUBLI K IND O NES IA
4
Persyai"ata~
47. Industri Lada Menjadi Biji Lada Putih Kering dan Biji 106 14 -.J - Pertanian
Lada Hitam Kering
48. lndus tri Gula Pasir, Pucuk Tebu dan Ba gas 10721 ,f - Pertanian
4 9.
50.
lndustri Teh Hitam/ Teh Hijau
lndustri Daun Tembakau Kering (Krosok)
10763
12091 " -
- Pertanian
Pertanian
5 1. Industri Karet Menjadi Sheet, Lateks Pekat 22122 " - Pertanian
52. Industri Minyak Jarak Kasar 20294 " - Pertanian
"
"
53. Pembibitan dan Budidaya Babi dengan Jumlah Kurang 01450 - Pertanian
Atau Sama dengan 125 Ekor
54. Pembibitan dan Budidaya Ayam Buras Serta 01463 - Pertanian
"
Persilan!!annva
55. Pengusahaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
5
.. .. ...-: ~ .. .
•,,=-:
.. Persyarataii
No. .. ~ ·-.~~ ... .. Bfdaµg: "Qsaha KBLI Dicada:gg~~ untuk Sektor
,.·· , .. :: ~
tiM:KMx Kemitraan
.. ·-·. · ·.
55. Pengusahaan Hutan Tanaman Lainnya (antara lain: Aren, 0211 9 v - Kehutanan
Kemiri Biii Asam, B ahan Baku Arang, Kavu Manis)
56. Industri Primer Pen golahan Hasil Hutan: Getah Pinus 02303 ..J - Kehutanan
5 7. Industri Primer Pengolahan Hasil Hutan: Bambu 02308 v - Kehutanan
59. Industri Kayu Gergajian (kapasitas produksi sampai 16101 '1 - Kehutanan
dengan 2000 m3 I tahun)
60. Industri Primer Pengolahan Rotan 16104 v - Kehutanan
.
.. ' .....
: . ,: mKMk .
: ·:
72. Pe ro besaran Ikan Air Payau 03251 - ...) Kelautan dan Perikanan
73. Pembesaran Ikan Air Tawar 03221 - -J Kelautan dan Perikanan
74. U saha Pengolahan Hasil Perikanan (UPI) : lndustri 10211 - -v Kelautan dan Perikanan
Penggaraman/Pengeringan Ikan dan Biota Perairan
Lainnya
75. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (UPI): lndustri 102 12 - -J Kelautan dan Pe1ikanan
Pe ngasapan Ikan dan Biota perairan Lainnva
76. U saha Pengol~an Hasil Perikanan (UPI): lndustri 10215 - -v Kelautan dan Perikanan
Peragian/ Fermentasi lkan dan Produk Masak Lainnya 10779
(untuk usaha ekstraksi dan iellv ikan)
77. Usaha Pengolahan Hasil Perikanan (UPI): lndustri 10216 - -J Kelautan dan Perikanan
b erbasis Daein2' Lumatan dan Surimi
78 . Usaha Pemasaran, Distribusi, Perdagangan Besar, dan 46206 - ...) Kelau tan dan Perikanan
Eksuor Hasil Perikanan
79. lndustri Pemindangan Ikan 10214 -J - Perindustrian
80. Indus tri Tempe Kedelai 1039 1 -J - Perindustrian
81. lndustri Tahu Kedelai 10392 . -J - Perindustrian
82. Industri Kue Basah 10792 -J - Perindustrian
83. Industri Makanan dari Kedelai dan Kacang-Kacangan 107 93 -J - Perindustrian
Selain Kecao, Tempe dan Tahu
84. lndustri Krupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya 10794 -J - Perindustrian
85. lndustri Gula Merah 10722 -J - Perindustrian
86. lndustri Pengupasan dan Pembersihan Umbi-umbian 01630 -J - Perindustrian
: ..'
87. lndustri ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
7
.. ·~··.
-~~rsya.ratan
!'fo.• ... . KBLI Sektor.
Bida~_Y,:s;:ih.a ·-D~c~daiig~~n uiit4~
. •'
. .,...
~
.J{emitraan
.. .• . . UMK¥K.
87. Industri Pewarnaan Benang dari Serat Alam Maupun 13122 ..J - Perindustrian
Serat Buatan Menjadi Benang Bermotif/Celup, Ikat,
dengan Alat yang Digerakkan Tangan
88. Industri Percetakan Kain 13133 ..J
- Perindustrian
89. lndustri Batik Tulis 13134 ..J - Perindustrian
90. Industri Kain Rajut Khususnya Renda 13911 -.J - Perindustrian
91. Industri Bordir/Sulaman 13912 -.J
- Perindustrian
92. lndustri Anyam-anyaman dari Rotan dan Bambu 16291 '1 - Perindustrian
93. Industri Anyam-anyaman dari Tanaman Selain Rotan dan
Barnbu
16292
" - Perindustrian
94. Industri Kerajinan Ukir- ukiran dari Kayu Kecuali Mebeler 16293 '1 - Perindustrian
95. Industri Alat-alat dapur dari Kayu, Rotan dan Bambu 16294 ..J - Perindustrian
96. Industri dari Kayu, Rotan, Gabus yang Tidak 16299 '1 - Perindustrian
Diklasifikasikan Ditempat Lain -
97. Industri Alat-alat Musik Tradisional 32201 ..J - Perindus trian
98. Industri Mukena, Selendang, Kerudung, dan Pakaian 14111 - Perindustrian
Tradisional Lainnva
99. Industri Pengasapan Karet 22121 ..J - Perindustrian
100. Industri Barang dari Tanah Liat Untuk Keperluan Rumah 23932 '1 - Perindustrian
Tanmza Khusus Gerabah
101. Industri Perkakas Tangan Untuk Pertanian yang 25931 -.J - Perindustrian
Diperlukan Untuk Persiapan Lahan Proses Produksi,
Pemanenan, Pasca Panen, dan Pengolahan Kecuali
Cangkul ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
8
.Pers yai:atan
No. Bidajig,JJ.~aha KBLI Picad~ngiiitn ~1;ti.~ Ke.in,itraail Sektor
. uMKMK
Cangkul dan Sekop
"
102. lndustri Perkakas Tangan yang Diproses Secara Manual 25932 Perindustrian
Atau Semi Mekanik Untuk Pertukangan dan Pemotongan 25933
25934
"
103. Industri Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan Sepeda Motor 45407 Perindustrian
Kecuali yang Terintegrasi dengan Bidang Usaha
Penjualan Sepeda Motor (agen/ distributor)
"
104. Industri Reparasi Barang-barang Keperluan Pribadi dan 95220 Perindustrian
Rumah Tangga 95240
95290
105. Industri Kopra
106. Industri Asinan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran
10421
10311 " Perindustrian
Perindustrian
"
"
"
Mula
123. lndustri Pompa dan Kompre s or 281.30 - Perindu strian
"
13 1. Industri ...
P R E SIDEN
REPUBLI K IN D ON ESIA
10
Pers yarata n
No. Bidang Usaha KBLl Dicada ngkan . untuk Kemitraan Se)ctqr
.<.;\ .·
: UMKMK. ·
136. Jasa Kons truksi (J asa Pelaksana Konstruksi) yang 00000 " - Pekerjaan Umum
Menggunakan Teknologi Sederhana dan Madya dan/ atau
Risiko Kecil dan Sedang dan/atau Nilai Pekerjaan Sampai
den gan Rp 5 0.000.000. 000,00
137. Jasa Bisnis/Jasa Konsultansi Konstruksi yang 00000 ..J - Pekerjaan Umum
Menggunakan Teknologi SederhanajMadya dan/atau
Risiko Kecil/Sedang dan/atau Nilai Pek erjaan kurang dari
Rol0 .000.000.000,00
138. Per dagangan Eceran Melalui Pemesanan Pos dan Internet 47911 - " Perdagangan
4791 2
479 13
47914
139 . Agen Perjalanan Wisata 79111
" - Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
P ersraratan
No. Bidang Usaha KBLI .. .... .. Sektor
Dicada ngpn untuk Remitraan
UMKMK
141 Sanggar $eni 90001 ..J - Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
142. Usaha Jasa Pramuwisata 79921 --J
- Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
143. Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) Radio dan Televisi 60 102 ..J - Komunikasi dan
60202 Informatika
144. lnstalasi Kabel ke Rumah dan Gedung 43212 ..J - Komunikasi dan
lnformatika
Catatan:
1. .../ = Mengikuti persyaratan kolom tersebut.
2. Dalam bal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KELI) meliputi lebih dari satu bidang usaha, maka persyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran II hanya berlaku bagi
Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang U saha tersebut.
3. Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) adalah orang perorangan atau badan usaha yang memen uhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
4. Kemitraan ...
PRE SI DEN
REPUBLIK INDONESIA
12
4. Kemitraan adalah sebagaimana d.iatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
d an Menengah.
ttd.
JOKO WIDODO
Agus~}f.~~sili
•
PRE SI DEN
REPUBLIK INDO N ES IA
LAMPIRAN III
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2016
4il> • TENTANG
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG
USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI
BIDANG PENANAMAN MODAL
DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN TERTE NTU
8. Jagung ···
PRE SI OEN
REPUBLIK INOONES IA
2
25. Tanaman Obat/ Bahan Farmasi 01285 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
01286 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
26. Tanaman Rempah Lainnya 01289 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
27. Tanaman Karet dan Penghasil Getah Lainnya 01291 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
28. Tanaman Lainnya yang 1'idak Diklasifikasikan di Tempat Lain 01299 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
Usaha Perkebunan dengan Luas 25 Ha atau Lebib Sanipai Luasan
Tertentu Tanpa Unit Pene:olahan:
29. Perkebunan Jarak Pagar 01299 a. Penanaman. Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban. Perkebunan Plasma Sebesar 20%
30. Perkebunan Pemanis Lainnya 01137 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
31. Perkebunan Tebu 01140 a. Penanarnan Modal Asing MaksimaJ 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
32. Perkebunan Tembakau 01150 a. Penanarnan Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
I(B,,.
: :
:~,Q~. Bidang V-l?aha Pe·rsyarat;ui
.. .. .... .
33. Perkebunan Bahan Baku Tekstil dan Tanaman Kapas 01160 a. Penanarnan Modal Asing Maksirnal 95%
b. Kewaiiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
34. Perkebunan Lainnya yang Tidak Diklasifikasikan di Tempat Lain 01299 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
.35. Perkebunan Jambu Mete .. 01252 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
- b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
36. Perkebunan Kelapa 01261 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
37. Perkebunan Kelapa Sawit 01262 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. KewajibRn Pe rkebunan Plasma Sebesar 20%
38. Perkebunan Untuk Bahan Minuman ('feh, Kopi dan Kakao) 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
39. Perkebunan Lada 01281 a. Penanarnan Modal Asing Maksirnal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Pla sma Sebesar 20%
40. Perkebunan Cengkeh 01282 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
41. Perkebunan Minyak Atsiri 01284 a Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasm a Sebesar 20%
42. Perkebunan Obat/Bahan Farmasi 01285 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
01286 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
43. Perkebunan Rempah Lainnya 01289 a. Penanaman Modal Asing Maksirnal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
44. Perkebunan Karet dan Penghasil Getah Lainnya 01291 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasm a Sebesar 20%
Usaha Perkebunan dengan Luas 25 Ha atau Lebih yang Terintegrasi
d engan Unit Pengolahan dengan Kapasitas Sama atau Melebihi Kapa~itas
Te rtentu :
45. Perkebunan...
P RESIDEN
REP UBLIK IND ONESIA
5
- - '
45. Perkebunan Jambu Mete dan lndustri Biji Mete Kering dan Cashew Nut Shell 01252 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Liquid (CNSL) 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
46. Perkebunan Lada dan lndustri Biji Lada Putih Kering dan Biji Lada Hitam 01281 a Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Kering 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
47. Perkebunan Jar!Ak dan Industri Minyak Jarak Pagar 01299 a.. ?enanaman Modal Asing Maksimal 95%
20294 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
48. Perkebunan Tebu, Industri Gula Pasir, Pucuk Tebu, dan Bagas 01140 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10721 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
49. Perkebunan Tembakau d an Industri Daun Tembakau Kering 01150 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
12091 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
50. Perkebunan Kapas dan Industri Serat Kapas 01 160 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 2 0%
51. Perkebunan Kelapa dan lndustri Minyak Kelapa 01261 a Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10423 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
52. Perkebunan Kela pa dan Industri Kopra, Serat (fiber}, Arang Tempurun g, Debu 01261 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
(dust), Nata de Coco 10421 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
10773
53. Perkebunan Kelapa Sawit dan lndustri Minyak Kelapa Sawit {CPO) 01262 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10432 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
54. Perkebunan Kopi dan lndustri Pengupasan, Pembersihan dan Sortasi Kopi 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
55. Perkebunan Kakao dan lndustri Pengupasan, Pembersihan dan Pengeringan 01270 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Kakao 10399 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
56. Perkebunan Teh dan Industri Teb Hitam/Teh Hijau 01 270 a. Penanaman Modal Asing Ma.ksimal 95%
10763 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
57. Perkebunan Cengkeh dan Industri Bunga Cengkeh Kering 01 282 a. Penanaman Modal Asing Ma.ksimal 95%
10772 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebesar 20%
58. Perkebunan ...
PRE SI DEN
REPUBLIK INDONESIA
6
•,. ' :
. .·... ·.
No.
..
Bida~~ usa!l~·
.. . . KB;LI Pe.rsyaratan
58. Perkebunan Tanaman Minyak Atsiri dan Indu s tri Min.yak Atsiri 0 1284 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
20294 b. Kewajiban Perkebunan Plas ma Sebesar 20%
59. Perkebunan Karet dan lndustri Sheet, Lateks Pekat 01291 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
22121 b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebes ar 20%
22122
6 0. Perkebunan Biji-bijian selain Kopi dan Kakao dan lndustri Pengupasan dan 10399 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Pembers ihan Biji-Bijiao Selain Kopi dan Kakao b. Kewajiban Perkebunan Plasma Sebes ar 20%
Usaha d e ngan Kapasitas Sama atau Melebihi Kapasitas Tertentu:
61. Industri Minyak Ment ah (minyak makan) dari Nabati dan Hewani 10411 a Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b . Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
62. Industri Kopra, Serat (fiber), Arang Ternp urung, Debu (dust), Nata de Coco 10421 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 9 5%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
6 3. Industri Minyak Kela.pa 10423 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal d a ri
Kebun Sendiri
64. Industri Minyak Kela.pa Sawit 10432 a. Pe nanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
65. Industri Pengupasan, Pembersihan, Pengeringan dan Sortasi Hasil 10399 a . Penanaman Modal Asing Maksimal 9 5%
Perkebunan (kakao dan kopi) b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
6 6 . Industri Gula Pasir, Pucu.k Tebu , d an Bagas 10721 a. Penanaman Modal Asiµg Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
67. Indus tri ...
PRE S IOEN
REPUBL IK IN O O NESIA
7
Bidang·Usaba .- Persyaratan
~~· KBLI
67. Industri Teh Hitam/Teh Hijau 10763 a_ Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
68. Industri Ternbakau Kering (Krosok) 12091 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b . Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
69. Industri Minyak Jarak Kasar 20294 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bab.an Baku Minimal 20% Berasal dari
Ke bun Sendiri
70. Industri Serat Kapas dan Biji Kapas 01630 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
10490 b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
·71. Industri Karet Menjadi Sheet, Lateks Pekat 22121 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
22122 b. Bab.an Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
72. lndustri Jam bu Mete Menjadi Biji Mete Kering dan Cashew Nut Shell Liquid 10614 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
(CNSL) b. Bab.an Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
73. Industri Lada Menjadi Biji Lada Putih Kering dan Biji Lada Hitam Kering 10614 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bahan Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
74. Industri Bunga Cengkeh Kering 01630 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
b. Bah.an Baku Minimal 20% Berasal dari
Kebun Sendiri
: .. - '.
75. Perbenihan Tanaman Buah Semusim 01139 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
76. Perbenihan Anggur 01210 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
77. Perbenihan Buah Tropis 01220 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
78. Perbenihan J eruk 01230 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
79. Perbenihan Apel dan Buah Batu (Pome and Stone Fruit) 01240 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
80. Perbenihan Buah B erl 01251 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
81. Perbenihan Tanaman Sayuran Semusim 01139 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
82. Per benihan Tanaman Sayuran Tahunan 01253 Penanaman Modal Asing Maksimal 3 0%
83. Per benihan Tanaman Obat 01285 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
01286
84. Perbenihan J amur 01139 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
85. Perbenihan Tanaman Florikultura 01194 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
01302
86. Budidaya Buah Semusim 01132 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
91. Budidaya Buah Beri 01251 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
92 . Budidaya Sayuran Daun (antara lain.: kubis, sawi, bawang daun, seledri) 01131 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
93. Budidaya Sayuran Um bi (antara lain: bawang merah, bawang putih, kentang, 01134 Penanaman Modal Asing Maksirnal 30%
wortel)
94. Budidaya Sayuran Buah (antara lain: tomat, mentimun) 01133 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
95. Budidaya Cabe, Paprika 01283 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
96. Budidaya Jamur 01136 Penanaman Modal Asing Maksirnal 30%
97. Budidaya Tanaman Rias 01193 Pcnanaman Modal Asing Maksimal 30%
98. Budidaya Tanaman Hias Non Bunga 01301 Pena:narnan Modal Asing Maksimal 30%
99. Industri Pengolahan Hortikultura: Usaha Pasca Panen Buab dan Sayuran 10311 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
10320
10313
10314
10330
100. Usaha Penelitian Hortikultura dan Usaha Laboratorium Uji Mutu 72102 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
Hortikultura
101. Pengusahaan Wisata Agro Hortikultura 93231 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
102. Usaha Jasa Pascapanen Hortikultura 01630 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
103. U saha Perangkaian Bunga/Florist/ Dekorator 47761 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
30%
104. Konsultan Pengembangan Hortikultura 70209 Penanarnan Modal Asi_ng Maksimal
B . Sektor ...
PRE SI DEN
REPUBLIK INDONESIA
11
B . Sektor Kehutanan
- ·.· - -.
...... - .
..
'.&~.--.
.
.. . .
: ··
.. . .
-·~id~Jig. U~aha ' KBLI .. ' .. ' Pet'S~ta~- :.
I t' • .
·' ..
110. Pengusahaan Perburua.n di Taman .Buru dan Blok Buru 93193 Penanaman ModaJ Asing Maksimal 49%
93229
111. Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Serta Lerobaga K9nservasi 0172 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
- ·-
112. Pengusaha an Pariwisata Alam berupa Pengusahaan Sarana, Kegiatan dan 93241 a. Penanaman Modal Asing Maksimal S 1%
Jasa Ekowisata di dalam Kawasan Hutan meliputi Wisata Tirta, Wisata 93242 b. Penanaman Modal Asing Maksimal 70% bagi
Petualangan Alam, dan Wisata Gua.. 93243 penanam modal dari negara-negara ASEAN
93249
93223
93222
113. Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Genetik Tumbuhan dan Satwa Liar 72102 Pernyataan kerjasama dengan lembaga yang
terakreditasi/ laboratorium di Indonesia/
lembaga nasional bidang litbang yang ditunjuk
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
114. Industri Kayu Gergajian dengan Kapasitas Produksi di atas 2000 m3/tahun 16101 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hiduo dan Kehutan.an
118. lndustri Kayu Industri Serpih Kayu (wood chip) 16299 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hiduo dan Kehutanan
119. Industri Pelet Kayu (wood pellet) 16295 Rekomendasi pasokan bahan baku
berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan
Hidun dan Kehutanan
120 . 02120 Modal dalam negeri 100%
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam
121. Pengadaan dan Per edaran Benih dan Bibit Tanaman Hutan (ekspor dan imnor benih 46207 Modal dalam negeri 100%
dan bibit tanaman hutan)
122. Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air di Kawasan Hutan 02209 Modal dalam negeri 100%
123. Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dari Habitat Alam 01711 a. Modal dalam negeri 100%
01712 b. Rekomend asi dari Kementerian Lingkungan
01713 Hidup dan Kehutanan
01714
01715
C. Sektor .. .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
13
D . Sektor ...
PRE SIDEN
REPUBLI K IN D ONE S IA
14
.. .
142. Pembangkit Listrik < lMW 35101 Modal dalam negeri 100%
143. Pembangkit Listrik Skala Kecil (1 - 10 MW) 35101 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
144. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan Kapasitas ~ 10 MW 35101 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
145. Pembangkit Listrik > 10 MW 35101 Penanaman Modal Asing Maksim.a1 95%
{Maksimal 100% apabila dalam rangka Kerjasama
Pemerintah Swasta/KPS selama masa konsesi)
146. Transrnisi Tenaga Llstrik 35102 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
(Maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama
masa konsesi)
147. Distribusi Tenaga Listrik 35103 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
(Maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama
masa konsesi)
148. Konsultasi di Bidang Instalasi Tenaga Listrik 71102 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
149. Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik atas Instalasi 42213 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
Penyediaan Tenaga Listrik
150. Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrlk atas Instalasi 43211 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi
151. Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik atas Instalasi 43211 Modal dalam negeri 100%
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendah/Menengah
152. Pengoperasian dan Pemeliharaan Instalasi Tenaga Listrik 43211 Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
153. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik atas Instalasi Penyediaaµ 71204 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Tenaga Listrik atau Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Tinggi/Ekstia
Tinggi
154. Pemeriksaan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
16
..
. .. ;
KBLl
··No. _B_icl~D.~~:U'$ciha Persyaratan
154. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik a tas lnstalasi 7 1204 Modal dalam negeri 100%
Pemanfaatan Tenaga Listrik Tegangan Rendab/ Menengah
E. Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
17
E . Sektor Perindustrian
:::Nb~··.: ... - ·.. '... .. ..
~
Pefsyara:tan, ·
.·. Bidang U:salia · ~LI'
·: .. •.• ~· . .·
155. Pemeliharaan dan Reparasi Mobil 45201 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
. .
•,
... .. '
161. Industri Percetakan Uang dan Industri Percetakan Khusus/Dokumen 18112 a. Izin operasional dari BOTASUPAL/BIN; dan
Sekuriti (antara lain: perangko, materai, surat berharga, paspor, dokumen b. Rekomendasi dari Kementerian Perindustrian
kependudukan dan hologram)
162. lndustri Sil<lamat clan Sakarin 20119 Sesucii dengan ketentuan yang ditetapkan BPOM
dan Kementerian Perdagangan
163. lndustri Tinta Khusus 20293 a. Izin operasional dari BOTASUPAL/BIN; dan
b. Rekomendasi dari Kementerian Perindustrian
164. Industri Peleburan Timah Hitam 24202 Rekomendasi dari Kementerian Lingkungan. Hidup
dan Kementerian Perindustrian khusus untuk
industri yang menggunakan bahan baku accu
bekas
165. Industri Crumb Rubber 22123 Izin khusus dari Menteri Perindustrian dengan
ketentuan terpadu dengan pengembangan
perkebunan karet:
a. pemenuhan kebutuhan bahan baku paling
kurang 20% dari kapasitas produksi berasal
dari kebun karet sendiri; dan
b. Pemenuhan kebutuhan bahan baku paling
banyak 80% dengan pola kemitraan
dengan paling sedikit dari luas kebun 20%
merupakan kebun olasma
F . Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
19
., -·
:No. ~ida.ng_' Usaha KaLI Persyaratan .
-
166." Industri Saban Baku Untuk Baban Peledak 20114 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 51% untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kcm~nterian Pertabanan
167. Industri Komponen Utama dan/ atau Penunjang 20292 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 5 1 % untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan
168. Industri Komponen dan/ atau Pendukung (Perbekalan) 20292 a Penanaman Modal Asing Maksimal 49%,
dengan 51 % untuk BUMN
b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan
169. Industri Alat Utama 25200 a. Modal dalam negeri 100%
25934 b. Rekomendasi dari Kementerian Pertahanan
30300
30400
170. Jasa Konsultasi Keamanan 74909 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b. Izin Operasional dari Mabes Polri
171. Jasa Penyediaan Tena ga Keamanan, Kawal Angkut Uang dan Barang 80100 a Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Berbarga, Penyediaan Jasa Keamanan Menggunakan Hewan/ Satwa b. lzin Operasional dari Mabes Polri
172. J asa Penerapan Peralatan Keamanan 80200 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
b. Izin Operasional dari Mabes Polri
173. Jasa Pendidikan dan Latihan Keamanan 85499 a . Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
., b. Izin Operasional dari Mabes Polri
G. Sektor ...
PRESIDEN
REPU B LIK INDONESIA
20
G. Sektor Pekerjaan Umum
. .. ·. ' '
no ..
Persyaratan
~
" ...
.. . ...
Bid~hg Usa:h.1'(~ ,', KBLI
~
a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
174. Jasa Kon truksi (Jasa Pelaksana Konstruksi) yang Menggunakan Teknologi 00000 b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
Tinggi dan/ atau Risiko Tinggi dan/ atau Nilai Pekerjaan Lebih dari Rp
50.000.000.000,00
(CPC 511, 512, 513, 514, 5 15, 516, 517, dan 518) a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
175. Jasa Bisnis/ Jasa Konsultansi Konstruksi yang Menggunakan Teknologi 00000 negara-negara ASEAN
Tin.ggi dan/atau Risiko Tinggi dan/atau Nilai Pekerjaan Lebih dari Rp
10.000.000.000 ,00
(CPC 867 1, 8672, 8673 , 8674, dan 9403)
Penanaman Modal Asing Maksimal 95%
H . Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
21
H . Sektor Pe rdagangan
No. .. $LI
·. ~ic(an~ U~ha Pe~yaratan
177. Perdagangan Eceran Mobil, Sepeda Motor, dan Kendaraan Niaga 45103 Modal dalam negeri 100%
45104
l 45403
I 45404
178. Perdagangan Eceran Suku Cadang dan Aksesoris Mobil, Sepeda Motor, dan 45302 Modal dalam negeri 100%
Kendaraan Niaga 45406
179. Supermarket dengan Luas Lantai Penjualan Kurang dari 1.200 m 2 47111 Modal dalam n egeri 100%
180. Minimarket dengan Luas Lantai Penjualan Kurang dari 400 m 2 Termasuk 47111 Modal dalam n egeri 100%
Convenience Store dan Community Store
181. Departement Store dengan Luas Lantai Penjualan 400 m 2 - 2.000 m 2 47 191 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%; dan
b. lzin Khusus dari Kementerian Perdagangan
dengan persyaratan:
1. Bertempat di dalam mal dan tidak stand
alone;
2. Pena.mbahan outlet store berdasarkan
ekspor p erformance (pay perfomiance)
182. Perdagangan Eceran Barang Perhiasan 47735 Modal dalam negeri 100%
183. Perdagangan Eceran Barang Antik 47746 Modal dalam negeri 100%
184. Perdagangan Eceran Alat Transportasi Air dan Pe rlengkapannya 47795 Modal dalam negeri 100%
185. Perdagangan Eceran Bukan di Supermarket atau Minimarket 47112 Modal dalam negeri 100%
186. Perdagangan Eceran Bukan di Toserba/ Departement Store 47192 Modal dalam negeri 100%
187. Perdagangan Eceran Tekstil 47511 Modal dalam negeri 100%
47512
188. Perdagangan Eceran Kbusus Alat Pennainan dan Mainan Anak di Toko 47640 Modal dalam negeri 100%
189. Perdagangan Eceran Kosmetik 47725 Modal dalam n egeri 100%
1
Lainnya (MisaJnya: Minuman Beralkohol)
194. J asa Keagenan (Commision Agent) 46100 Modal dalam negeri 100%
195. Broker Properti/ Real Estate 68200 Modal dalam negeri 100%
196. Perdagangan Distributor yang Tidak Terafiliasi dengan Produksi 00000 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
197. Pergudangan 52101 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
198. Jasa Survei Keadaan Barang Muatan (Cargo Condition Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%
199. Jasa Swvei Sarana Angkutan Darat, Laut, dan Udara Beserta 00000 Modal dalam negeri 100%
Kelengka pannya
200. Jasa Survei Sarana Keteknikan dan l ndustri Termasuk Rekayasa teknik 00000 Modal dalam negeri 100%
(Technical and Industry Survey)
201. Jasa Survei Lingkungan Hidup (Ecologica.l Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%
202. Jasa Survei Terhadap Obyek-Obyek Pembiayaan atau Pengawasan - 00000 Modal dalam negeri 100%
Persediaan Barang dan Pergudangan (Warehousing Supervision)
203. Jasa Survei dengan atau Tanpa Merusak Obyek (Destructive/Nondestructive 00000 Modal dalam negeri 100%
Testing)
204 . Jasa Sur\rei Kuantitas (Quantity Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%
205. Jasa Survei Kualitas (Quality Survey) 00000 Modal dalam negeri 100%
23
:No. .. ' ··· .. KBLI -
:
Bid~ng Usa~a: · Pe~yaratan
..
206. Jasa Survei Pengawasan (Supervision Survey) atas Suatu Proses Kegiatan 00000 Modal dalam negeri 100%
Sesuai Standar yang Berlaku atau yang Disepakati _
207. Jasa Survei/ Jajak Pendapat Masyarakat dan Penelitian Pasar 73200 a. Modal dalam negeri 100%
b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara /'\~~AN
208. Persewaan Alat Transportasi Darat (Rental Without Operator) 77100 Modal dalam negeri 100%
209. Persewaan Mesin Pertanian dan Peralatannya 77305 Modal dalam negeri 100%
210. Persewaan Mesin Konstruksi dan Tek:nik Sipil dan Peralatannya 77306 Modal dalam negeri i 00%
211. Persewaan Mesin Kantor dan Peralatannya (termasuk komputer) 77307 Modal dalam negeri 100%
212. Persewaan Mesin Lainnya dan Peralatannya yang Tidak Diklasifi.kasikan di 77309 Modal dalam negeri 100%
Tempat Lain (pembangkit tenaga listrik, tekstil, pengolahan/pengerjaan
logam/kayu, percetakan, dan las listrik)
213. Jasa Kebersihan Gedung 81210 Modal dalam negeri 100%
214. JasaBinatu 96200 Modal dalam negeri 100%
215. Pangkas Ram.but 96111 Modal dalam negeri 100%
216. Salon Kecantikan 96112 Modal dalam negeri 100%
217. Penjahitan 96991 Modal dalam negeri 100%
2 18. Jasa Foto Kopi, Penyiapan Dokuroen, dan Jasa Khusus Penunjang Kantor 82190 Modal dalam negeri 100%
La.innya
219. Perdagangan Besar Minuroan Keras/Beralkohol (importir, distributor, dan 46333 Memiliki:
subdistributor) .. a. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman
Beralkohol (SIUP-MB)
b. Jaringan distribusi dan tempatnya khusus
220. Perdagangan ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
24
:·;· •' ·,
.. .... .
'No. .- ., ·'
.. ·- Persyaratan
B.idang· tJsaha : KBLI
I . Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
25
225. Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Berupa Candi, Keraton, 91024 Penanaman Modal Asing MaksimaJ 67%
Prasasti, Petilasan, d an Bangunan Kuno
226. Biro Perjalanan Wisata 79120 a. Penanaman Modal Asing MaksimaJ 67%
(CPC 7471) . b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
227. Jasa B oga/ Catering 562 10 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
n egara-negara ASEAN
228. Hotel Bintang Dua 55114 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
229. Hotel Bintang Satu 55115 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
230. Hotel Non Bintang 55120 Penanam.an Modal Asing Maksimal 67%
236. Gedung Pertunjukan Seni 90006 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
240. Pen y elenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran 8230 1 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
(MICE) (CPC 87909) b. Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
241. SPA (Sante Par Aqua) 96122 Penanaman 1vtt>dal Asing Maksimal 51 %
2 4 2. Pengusahaan Obyek Wisata Alam di Luar Kawasan Konservasi 91034 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
No. .. ;':
Bida~ifiqsa:l)a IqjLI P~r~yara·tan
-
..
-, -
73100 a. Penanaman Modal Dalam Negeri 100%
243. Pembuatan Sarana Promosi Film, Ik.lan, Poster, S till, Photo, S lide, Klise, Banner,
Pamflet, Baliho, Folder, dll (CFC 871) b. Maksimal 51 % bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
J . Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
28
J. Sektor Perhubungan
.. ··.... . .
244. Angkutan Barang Umum dengan Moda Darat 49431 Penan.aman Modal Asing Maksimal 49%
245. Angkutan Barang Khusus dengan Mada Darat 49432 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
246. Angkutan Orang dengan Mada Darat Dalam Trayek (Angkutan Antarkota 49211 Penanaman Modal Asing Maksimal-49%
Antar Provinsi, Angkutan Pedesaan, Angkutan Antarkota Dalam 49414
Provinsi, Angkutan Perkotaan/Perdesaan, dan Angkutan Lintas Batas 492 13
Negara) 49214 .
49215
247. Angkutan Orang dengan Moda Darat Tidak Dalam Trayek (Taksi, Angkutan 49421 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Pariwisata, Angkutan Tujuan Tertentu, Angkutan Kawasan Tertentu) 49221
248. Angkutan Mada Laut Dalam Negeri 50 11 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
5013
249. Angkutan Mada Laut Luar Negeri 5012 Pen anaman Modal Asing Maksimal 49%
5014
250. Angkutan Mada Laut Luar Negeri untuk Penumpang (tidak tennasuk 5 0121 Maksimal 70% bagi penanam modal dari negara-
cabotage) ( CPC 7211) 50122 negara ASEAN
50123
251. Angkutan Mada Laut Luar Negeri untuk Barang (tidak termasuk cabotage) 50141 Maksimal 70% bagi penanam modal dari negara-
(CPC7212) 50142 negara ASE AN
50143
252. Angkutan.. Penyeberangan Umum Antar Provinsi 502 14 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
253. Angkutan Penyeberangan Perintis Antar Provinsi 502 15 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
·f;fq.
. . :'s. • .::· · :, '
254. Angkutan Penyeberangan Umum An tar Kabupaten/Kota 50216 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
255. Angkutan Penyeberangan Perintis Antar Kabupaten/ Kota 50217 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
256. Angkutan Penyeberangan Umum Dalam Kabupaten/Kota 50218 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
257. Angkutan Sungai dan Danau Untuk Penumpang dengan Trayek Tetap dan 50211 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Teratur
258. Angkutan Sungai dan Danau Untuk Penumpang dengan Trayek Tidak Tetap 50212 Penanaman Modal Asing Maksirnal 49%
dan Tidak Teratur
259 . Angkutan Sungai dan Danau dengan Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur 50213 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
Untuk Wisata
260. Angkutan Sungai dan Danau Untuk Barang Umum dan/ a tau Hewan 50221 Penanaman Modal Asing Maksi.mal 49%
261. Angkutan Sungai dan Dan.au Untuk Barang Khusus 50222 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
262. Angkutan Sungai dan Danau Untuk Barang Berbahaya 50223 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
263. Penyediaan Fasilitas Pelabuhan (dermaga, gedung, penunda an kapal terminal 52221 a. Penanaman Modal Asing Maksirnal 49%
peti kemas, terminal Cl.lrah cair, terminal curah kering dan terminal Ro-Ro) 52222 b. Izin Khusus dari Kementerian Perhubungan
52223 terkait dengan persyaratan modal minimum
264. Penyediaan Fasilitas Pelabuhan Berupa Penampungan Limbah (reception 52 109 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
facilities)
265. Jasa Salvage dan/ atau Pekerjaan Bawah Air {PBA) 52229 !Zin Khusus dari Kementerian Perhubungan
266. Usaha Penunjang pada Tenninal 522 11 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
..
267. Jasa Kebandarudaraan 52230 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
268. Jasa Penunjang Angkutan Udara (sistem reservasi melalui komputer, 51102 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
·pelayanan ..-:
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
30
- .. ... " .. . . -.
'. ..
T~~·:·. sidang V$~ha ~ ..~ ~::::"
p~~~y~ta,n
·• . .:
pelayanan di darat untuk penumpang dan kargo/ ground handling, dan 51202
penyewaan pesawat udara/ aircraft leasing) 52240
77304
269. Pelayanan Jasa Terkait Bandar Udara 52230 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
270. Jaso. Bongkar Muat Barang 52240 a. Pen anaman Modal Asing Maksimal 67%
(mari.time cargo handling services dengan CPC 7412) b . Maksimal 70% bagi penanam modal dari
negara-negara ASEAN
c. Hanya berlaku pada 4 (empat) pelabuhan di
wilayah Indonesia bagian timur yaitu:
Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon,
Pelab uhan Kupang, dan Pelabuhan Sarong
klmsus Negara-negara anggota ASEAN
271. Jasa Pengurusan 'I'ransportasi 52291 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
272. Jasa Ekspedisi Muatan Pesawat Udara 52294 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
273. Agen Penjualan Um um (GSA) Perusahan Angkutan Udara Asing 79112 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
274. Penyediaan dan Pengusahaan Pelabuhan Penyeberangan 52223 Penanaman Modal Asing Maks imal 49%
275. Penyediaan dan Pengusahaan Pelabuhan Sungai dan Danau 52222 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
276. Pelayaran Rakyat 50135 Modal dalam negeri 100%
277. Angkutan Moda Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri 51101 a Penanaman Modal Asing Ma ksimal 49%
5 1102 b. Pemilik modal nasional h arus tetap lebih besar
.. dari keseluruhan pemilik modal asing (single
majority)
278. Angkutan Moda Udara Niaga Berjadwal Luar Negeri 5 1101 a. Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
5 1102 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
31
•' .
.... ..
- .
K. Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONES IA
32
284. Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi Tetap 61100 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
1~~- ;-~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~- 1-~~~~~~~~--11--~~--~~~~~~~~~~~~-
285. Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi Bergerak 61200 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
6 1300
286. I Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikas1 yang Terintegrasi dengan Jasa 61921 Penanaman Modal Asing MaksimaJ 67%
Telekomunikasi 61922
61923
61929
287. IPenyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Layanan. Content (ring tone, sms 61911 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
premium~ dsb)
2 88. IPusat Layanan Informasi (call center) dan Jasa Nilai Tambah Teleponi Lainnya 61919 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
289. IJasa Akses Internet (Internet service provider) 61921 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
290. IJasa Sistem Komunikasi Data 6 1922 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
291. IJasa Internet Teleponi Untuk Keperluan Publik 61923 Penanaman Modal Asing Maksimal 67%
292. I Jasa Interkoneksi
Internet (NAP), Jasa Multimedia Lainnya 6 1929 Penanaman Moda l Asing Maksimal 67%
293. I Lembaga Penyiaran Publik (LPP): Radio 60101 Han.ya monopoli untuk Lembaga Penyiaran Publik
I I I Radio. Republik Indonesia (RRI), Te levisi Republik
295. IPenyedia, Pengelola (Pengoperasian dan Penyewaan) dan Penyedia Jasa 42217 Modal dalam negeri 100%
Kon struksi untuk Menara Telekomunikasi
" •..
'~N°b;; ' Bidan:gUs~~~·:·;;~- . ·~'!.
: ;
., - . ·.- ... ._- "':" . Pe~yµata~
..
'.Co ... ~: ..
.. .
~
- •.
-.. . :.: ,_
296. Penerbitan Surat Kabar, Majalah, dan Buletin (pers) 58130 Modal dalam negeri 100%
297. Lembaga Penyiaran Swa sta (LPS) 60102 a Hanya untuk penambahan dan pengembangan
usaha.
298. Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB) 60202 b. Penanaman Modal Asing Maksimal 20%
~--
L. Sektor .. .
, ,··z ·-
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
34
L. Se ktor Ke uangan
,,. -(· = \
-~id~:qg ..JJ~ab~ 'p ...... '.~:..;. '
·~
. e,q;~.3.-(~~n
301. 1Perusahaan Pembiayaan Investasi 64929 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
64910
~(!2. I Perusahaan Pembiayaan Modal Kerja : -54992 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
303. I Perusahaan Pembiayaan Multiguna 64922 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
64923
304. 1Modal Ventura 6 4991 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
305. IPerusahaan Asuransi Kerugian 64991 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
306. I Perusahaan Asura.nsi Jiwa 65111 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
65112
307. I Perusahaan Reasuransi 65121 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
65122
308. I Perusahaan Pen.ilai Kerugian Asuransi 66210 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
309. IPerusahaan Agen Asuransi 66221 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
310. IPerusahaan Pialang Asuransi 66222 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
311. IPerusahaan Pialang Reasuransi 66225 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
312. IPerusahaan Konsultan Aktuaria
66291 Penanaman Modal Asing Maksimal 80%
313. IPerusahaan Penjaminan 64993 Penanaman Modal Asing Maksimal 30%
35
· ;··· ..,........ ..... .· : .. " "'. ·-:·
315.JPerusahaan Pialang Pasar Uang 64190 Perizinan Khusus dari Otoritas Jasa Keuangan
M. Sektor ...
PRE SID EN
REPUBLIK INDONESIA
36
M. Sektor Perbankan
·;:~i~~~~::~~;~~ . .:::~r~,!::.::·"
:·•
,::~~;·,·'. ::, .- -,..
.! ..). ,• . . . '· ·.;:- c<:1:1...r.;..-"J, :,- : . ;' P~~y~abin ... ...
. !,,~·~:~-" ?· . t;·" JPJP:
•• , ,,!.
.~~ -- . .
316. I Bank Konvensional 64125 Perizinan Khusus dari Otoritas Jasa Keuangan
64126
3 17. IBank Syariah 64131 Perizinan Khu sus dari Otoritas Jasa Keuangan
318.
I Bank Perkreditan Rakyat Konvensional 64127 Modal dalam negeri 100%
3 19. I Bank Perkreditan Rakyat Syariah 64133 Modal dalam negeri 100%
N. Sektor ...
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
37
N. Sektor Ketenagakerjaan
.. .. -
M. '. _.. .. '
.·. :;. .· :.. .~:~ . '.·::.;-,;, . :· .. u·· ' .. - ·
,. 4•
! .,., :, ,·'
·.·.:
.. '\,.
. "
-.
. ....
'l
t
.•
' ·'
.
..,...,...
,. .·.
-
.. J
- ... ·.: ..
·-
"
320. Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Dalam Negeri (seperti 78101 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
pendaftaran, perekrutan, pengurusan dokumen, penamptp.1ga n orientasi pra ·.
pemberangkatan, pemberangkatan, penempatan dan pemuiangan tenaga
kerja)
321. Penyediaan Jasa Pekerja/Buruh !proses pendaftaran, perekrutan, 78200 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
pengurusan dokumen (antara la.lll perjanjian kerja), negosiasi untuk
323. Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (proses perekrutan, 78102 Modal dalam negeri 100% ·
pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan
pemberangkatan, pemberangkatan dan pemulangan Calon Tenaga Kerja
Indonesia/ CTKI)
0. Sektor .. .
PRE S IDE N
REPUBLI K IND O NES I A
38
O. S e ktor Pe ndidika n
.. ·. ....... ' . ..
- "
-. . ...- . ..
N:'o. Bidang Usa.J.ia KBLI Persyaratan
" ..
'··
.3 24. Pendidikan Anak Usia Dini 85132
·! . 85133
Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
325. Jasa Pendidikan Sekolab Dasar Swasta 8512 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdilmas)
326. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta 85122 serta Peratur an Pelaksanaannya
327. Jasa P endidikan Sekolah Menengah Umum Swasta 85220
328. J asa Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta 85240
329. J a sa Pendidikan Tinggi Program Gelar Swasta 85321 Sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012
330. Jasa Pendidikan Tinggi NonGelar Swasta 85322 tentang Pendidikan Tinggi serta Peraturan
Pelaksanaannya
P. Sektor ...
PR E S IDEN
REPUBLI K IND O NES IA
39
P. Sektor Kesehatan
-
• ,
:
.. - ..
.'
:
°N<;>; BJ4a.ng .:Usajia .. KB.~l fersyaratan
. ,· .·
..
,• "~ .'
331. Industri Farmasi Obat Jacli ' 21012 Penanaman Modal Asing Maksimal 85%
332. Institusi Penguj~an Alat Kesehatan 71205 Penanaman Modal Asing Ma ksimal 67%
333. Fa.silitas Pelayanan Akupuntur 86901 Penanaman Modal Asing Maksimal 49%
334. Pelayanan Pest Control/ Fumigasi 86903 Penanaman Modal Asing Mak:simal 67%
335. Pelayanan Evakuasi Medik dan Ambulantory 86904 Penanaman Modal Asing Maksimal 6.7%
336. Produsen Narkotika (lndustri Farmasi) 2 1012 lzin Khusus dari Kementerian Kesehatan
337. Pedagang Besar Farmasi Narkotika 46693 Izin Khusus dari Kementerian Kesebatan
339. Industri/Usaba Obat Tradisional/ Ekstrak Ba.ban Alam 21022 Modal dalam negeri 100%
340. Perdagangan Besar Ba.ban Baku Farmasi 46693 Modal dalam negeri 100%
341. Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan, dan Optik 47722 Modal dalam negeri 100%
47723
47733
3 46. lndustri Alat Kesebatan: Kelas A (Kapas, pembalut, kasa, toogkat, tiang infus, 21012 a Penanaman Modal Asing Maksimal 33%
pembalut wanita, popok dewasa, tempat tidur pasien, kurs i roda) b. lzin Khusus dari Kementerian Kesehatan
347. lndustri Alat Kesehatan: Kelas B (Masker bedah, jarum suntik, p a sien 2 1012 Izin Khusus d ari Kement erian Kesehatan
monitor, kondom, surgical gloves, cairan hemodialisa, PACS , surgical knives)
348. Industri Alat Kesehatan: Kelas C (IV Catheter, X Ray, ECG, Patient Monitor, 21012 Izin Khusus dari Kementerian Kesehatan
Inplan Orthopedy, Contact Lens, Oxymeter, D ensitometer)
349. Kelas ...
PRE SIDEN
REPUBLIK INDONESIA
41
349. Kelas D (CTScan, MRJ, Catheter Jantung, Stent Jantung, HIV Test, 2101 2 Izin Khusus dari Kementerian Keseh atan
Pacemaker, Dormal Filler, Ablation Catheter)
.·
350. Bank dan Laboratorium Jaringan dan Sel 86903 Izin Khusus dari Kementerian Kesehatan
Catatan:
Dalam hal Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) meliputi lebib dari satu bidang usaha, maka p-;rsyaratan sebagaimana termaksud dalam Lampiran III hanya berlaku bagi
Bidang Usaha yang tercantum dalam kolom Bidang Usaba tersebut.
ttd.
JOKO WIDODO
• Agustin~~~tsib