1. Hak Eigendom (eigendomrecht)
A.. Hak Hypotheek
b. Hak Servituut
c. Hak Vruchtgebruik
d. Hak Gebruik
e. Hak Grant Controleur
f. Hak Bruikleen
g. Acte van Eigendom
2. Hak Erfpacht (erfpachtrecht)
3. Hak Opstal (opstalrechts)
Hak Eigendom terdapat dalam Pasal 570 KUHPerdata yang berbunyi :
”Hak milik adalah hak untuk menikmati suatu barang secara lebih leluasa dan
untuk berbuat terhadap barang itu secara bebas sepenuhnya, asalkan tidak
bertentangan dengan undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh
kuasa yang berwenang dan asal tidak mengganggu hak-hak orang lain; kesemuanya
itu tidak mengurangi kemungkinan pencabutan hak demi kepentingan umum dan
penggantian kerugian yang pantas, berdasarkan ketentuanketentuan perundang-
undangan.”
Hak Eigendom berposisi sebagai hak individu tertinggi sekaligus merupakan hak
penguasaan atas tanah tertinggi dalam Hukum Barat.
Hak Hypotheek
Berdasarkan Pasal 1162 KUHPerdata, hipotek adalah suatu hak kebendaan
atas barang tidak bergerak yang dijadikan jaminan dalam pelunasan suatu perikatan.
Pasal 1163 KUHPerdata juga menyebutkan bahwa hak hipotek pada hakikatnya tidak
dapat dibagi-bagi, dan diadakan atas semua barang tak bergerak yang terikat secara
keseluruhan, atas masing-masing dari barang-barang itu, dan atas tiap bagian dari
barang-barang itu. Barang-barang tersebut tetap memikul beban itu meskipun barang-
barang tersebut berpindah tangan kepada siapa pun juga. Pasal 1164 KUHPerdata
menjelaskan bahwa yang dapat dibebani hipotek hanyalah :
Hak Servituut
Menurut Prof. Subekti, servituut atau erfdienstbaarheid adalah suatu beban yang
diletakkan di atas suatu pekarangan untuk keperluan pekarangan lain yang berbatasan.
Misalnya pemilik dari pekarangan A harus mengizinkan orang-orang yang tinggal di
pekarangan B setiap waktu melalui pekarangan A atau air yang dibuang pekarangan B
harus dialirkan melalui pekarangan A. Oleh karena erfdienstbaarheid itu suatu hak
kebendaan, maka haknya tetap melekat pada pekarangan yang bersangkutan walaupun
pekarangan tersebut dijual kepada orang lain. Erfdienstbaarheid diperoleh karena
suatu titel (jual beli, pemberian, warisan, dan sebagainya) atau karena lewat waktu
(berpuluh-puluh tahun berlaku dengan tiada bantahan orang lain), dan ia hapus
apabila kedua pekarangan jatuh dalam tangan satu orang atau juga karena lewat waktu
(lama tidak dipergunakan). Hak Servituut diatur dalam Bab keenam KUHPerdata
Pasal 674 sampai pasal 710.
Hak Vruchtgebruik
Menurut Pasal 756 KUHPerdata, hak Vruchtgebruik atau yang selanjutnya disebut
hak pakai hasil adalah suatu hak kebendaan, dengan mana seorang diperbolehkan
menarik segala hasil dari sesuatu kebendaan milik orang lain, soleh-olah dia sendiri
pemilik kebendaan itu, dan dengan kewajiban memeliharanya sebaik-baiknya. Pasal
760 KUH Perdata menentukan bahwa perbuatan perdata yang melahirkan hak pakai
hasil mengenai kebendaan tak bergerak harus diumumkan sesuai dengan ketentuan
Pasal 620 KUH Perdata. Sedangkan untuk benda bergerak hak kebenaan lahir melalui
penyerahan bendanya.
Hak Gebruik
Menurut Pasal 756 KUHPerdata, hak Gebruik adalah suatu hak kebendaan, dengan
mana seorang diperbolehkan menarik segala hasil dari sesuatu kebendaan milik orang
lain, sehingga seolah-olah dia sendiri pemilik kebendaan itu, dan dengan kewajiban
memeliharanya.
“Hak guna usaha adalah hak kebendaan untuk menikmati sepenuhnya barang tak
bergerak milik orang lain, dengan kewajiban membayar upeti tahunan kepada
pemilik tanah, sebagai pengakuan tentang pemilikannya, baik berupa uang maupun
berupa hasil atau pendapatan. Alas hak lahirnya hak guna usaha harus diumumkan
dengan cara seperti yang ditentukan dalam Pasal 620.”
“Hak numpang karang adalah hak kebendaan untuk mempunyai gedung bangunan
atau tanaman di atas tanah orang lain.”
Setiap orang yang mempunyai hak numpang karang atas sebidang pekarangan, boleh
mengalihkannya kepada orang lain atau memberikannya dengan hipotek. Ia juga
boleh membebani pekarangan tadi dengan pengabdian pekarangan tetapi hanya untuk
jangka waktu selama ia boleh menikmati haknya.