Hak Bangsa Indonesia yang disebut dalam pasal 1, sebagai penguasaan atas tanah yang
tertinggi, beraspek perdata dan publik
Hak Menguasai dari Negara yang disebut dalam pasal 2, semata-mata beraspek publik
Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat yang disebut dalam pasal 3, beraspek perdata dan
publik
Tanah Ulayat
Tanah Yayasan
Tanah Gogolan, dsb
3
Tanah-tanah adat umumnya belum terdaftar. Hanya baru sebagian
kecil saja yang sudah terdaftar. Misalnya :
01 02 03
Tanah milik perorangan Tanah Hak milik wilayah Pendaftaran hanya
yang sudah didaftarkan Swapraja, misalkan yang bertujuan untuk
(sebagai hak eigendom); terdapat di Yogyakarta, pemungutan pajak,
Surakarta dan sekitarnya. akibatnya pendaftaran
tidak memiliki kekuatan
hukum.
4
Hak Atas Tanah berdasar Hukum Barat
6
Hak Opstal
7
Berakhirnya bila :
1. 2. 3.
8
Dapat dipindah tangankan,
dapat dijadikan jaminan
hutang, dapat beralih atau
menurun kepada ahli warisnya
sampai habis berlakuanya
Ialah hak untuk dapat
(kurang lebih 75 tahun)
mengusahakan atau mengolah
tanah milik orang lain sambil
sedapat mungkin menarik
manfaat atau hasil yang
sebanyak-banyaknya (pasal
720 BW)
Hak Erfpacht
9
Hak Gebruik
10
Hak-hak Agraria Berdasarkan UUPA
5. 2.
Hak Sewa (Pasal 44 s.d 45 UUPA); Hak Guna Usaha (pasal 28 s.d 34 UUPA);
6. 1.
Hak-hak atas tanah yang bersifat Hak Milik (pasal 20 s.d 27 UUPA);
sementara :
Hak gadai, Hak Usaha bagi hasil,
Hak menumpang, Hak sewa
tanah pertanian.
12
Hak Milik
Hak milik atas tanah dapat Hak milik atas tanah lebih kuat Hak milik atas tanah memberi
berlangsung terus selama bila dibandingkan dengan hak wewenang kepada pemiliknya
pemiliknya masih hidup dan atas tanah yang lain, tidak paling luas bila dibandingkan
pemiliknya meninggal dunia, mempunyai batas waktu dengan hak atas tanah yang lain,
maka hak miliknya dapat tertentu, mudah dipertahankan dapat menjadi induk bagi hak
dilanjutkan oleh ahli warisnya dari gangguan pihak lain, dan atas tanah yang lain, tidak
sepanjang memenuhi syarat tidak mudah hapus berinduk pada hak atas tanah
sebagai subjek hak milik yang lain, dan penggunaan tanah
lebih luas bila dibandingkan
dengan hak atas tanah yang lain.
14
Subyek Hak Milik
15
Terjadinya Hak Milik
1 2 3
Hak milik atas tanah yang terjadi Hak milik atas tanah terjadi karena Hak milik atas tanah terjadi kerena
menurut hukum adat. penetapan pemerintah, berasal dari ketentuan undang-undang
16
• Jangka waktu tidak terbatas;
• Dapat beralih atau menurun kepada ahli waris pemegangnya tanpa batas keturunan.
• Pemegangnya wajib menggunakan dengan sebaik-baiknya, tidak melebihi batas atau disalah
gunakan, diusahakan agar sedapat mungkin mendatangkan kemanfaatan bagi kepentingan umum
karena mempunyai fungsi sosial (pasal 6 UUPA), tidak dilantarkan (dirawat dengan baik).
17
Hak Milik Atas Tanah
Mempunyai Fungsi Sosial,
artinya :
18
Berakhirnya Hak Milik
2. Tanahnya musnah;
19
Hak Guna Usaha (HGU)
20
WNI
22
Ketentuan HGU
23
Hapusnya Hak Guna Usaha
(Pasal 34 UUPA)
5. 4.
Ditelantarkan Dicabut untuk kepentingan umum
6. 3.
Tanahnya musnah Dilepaskan oleh pemegang haknya
sebelum jangka waktunya berakhir
7. 2.
Ketentuan dalam pasal 30 ayat 2 Dihentikan sebelum jangka
waktunya berakhir karena sesuatu
syarat tidak dipenuhinya
1.
Jangka waktunya berakhir
24
Hak Pemegang Hak Guna Usaha
25
Kewajiban Pemegang Hak Guna
Usaha (Pasal 12 ayat 1 PP No. Membayar uang pemasukan
40 tahun 1996): 1 kepada Negara
26
Memelihara kesuburan tanah,
mencegah kerusakan sumber daya
5 alam dan menjaga kelestarian
kemampuan lingkungan hidup
sesuai dengan peraturan
perundang-undagan yang berlaku
Menyampaikan laporan tertulis
setiap akhir tahun mengenai 6
penggunan hak Guna Usaha
27
Hak Guna Bangunan (HGB)
Merupakan hak untuk mendirikan dan Merupakan hak yang asli (jadi bukan
mempunyai bangunan atas tanah yang merupakan hak turunan) dalam arti
bukan miliknya sendiri, dengan jangka bahwa eksistensi atau adanya hak ini
waktu paling lama 30 tahun dan dapat tidak tergantung pada hal lain yang
diperpanjang untuk jangka waktu manapun juga;
paling lama 20 tahun
28
Subyek Hak Guna Bangunan
1.
◼WNI
2.
29
Fungsi Sosial
Hak Guna
Bangunan
Hak Guna Bangunan juga mempunyai fungsi
sosial, dalam arti pelaksanaannya disamping
hanya mendatangkan manfaat bagi pihak-
pihak yang bersangkutan harus pula bisa
bermanfaat bagi masyarakat (sosial).
30
Pasal 37 UUPA Pasal 21 PP No.40 tahun 1996
31
Hak Guna Bangunan Atas Tanah Negara
32
Hak Guna Bangunan Atas Tanah Hak Milik
Hak guna bangunan ini terjadi dengan pemberian oleh pemegang hak milik dengan
akta yang dibuat oleh PPAT.
Hak guna bangunan ini berjangka waktu paling lama 30 tahun, tidak dapat
diperpanjang jangka waktu.
Namun atas kesepakatan antara pemilik tanah dengan pemegang hak guna
bangunan dapat diperbaharui dengan pemberian hak guna bangunan yang baru
dengan akta yang dibuat PPAT dan wajib didaftarkan pada Kantor pertanahan
kabupaten /kota setempat
33
Hak Pemegang Hak Guna Bangunan
1. 2. 3. 4.
34
Kewajiban Pemegang Hak Guna Bangunan (Pasal 30 Dan Pasal
31 PP No.40 Tahun 1996)
1. 2. 3.
Membayar uang pemasukan Menggunakan tanah sesuai Memelihara dengan baik
yang jumlah dan cara dengan dengan tanah dan bangunan yang
pembayarannya ditetapkan peruntukkannya dan ada diatasnya serta menjaga
dalam keputusan pemberian persyaratan sebagaimana lingkungan hidup
haknya ditetapkan dalam keputusan
dan perjanjian pemberiannya
4. 5. 6.
Menyerahkan kembali tanah Menyerahkan hak guna Membagi jalan keluar atau
yang diberikan dengan hak bangunan yang telah dihapus jalan air atau kemudahan lain
guna bangunan kepada negara, kepada kepala kantor bagi pekarangan atau bidang
pemegang hak pengelolaan pertanahan tanah yang terkurung oleh
atau pemegang hak milik tanah hak guna bangunan
sesudah hak guna bangunan tersebut.
dihapus
35
Berakhirnya HGB
36
Hak Pakai
37
Subyek Hak Pakai
4. 1.
3. 2.
38
Ketentuan Hak Pakai
39
Yang Dapat Mempunyai Hak Pakai
Menurut Pasal 39 PP No. 40 tahun 1996
5. 4.
Orang asing yang berkedudukan di Badan-badan keagaman dan sosial
Indonesia
6. 3.
Badan hukum asing yang mempunyai Departemen, lembaga pemerintah
non departemen dan pemerintah
perwakilan di Indonesia daerah
7. 2.
Perwakilan Negara asing dan Badan hukum yang didrikan menurut
hukum indonesia dan berkedudukan
perwakilan badan Internasional di indonesia
1.
Warga Negara Indonesia
40
Hak Pakai Atas Tanah Negara
Hak pakai ini berjangka waktu untuk pertama kali paling lama 25
tahun, dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 dan
dapat diperbaharui untuk jangka waktu paling lama 25 tahun
41
Hak Pakai Atas Tanah Hak Pengelolaan
Hak pakai ini diberikan dengan keputusan pemberian hak pakai oleh BPN
berdasarkan usul pemegang hak pakai. Hak pakai ini terjadi sejak keputusan
pemberian hak pakai didaftarkan kepada kepala Kantor pertanahan
Kabupaten/kota setempat untuk dicatat dalam buku tanah dan diterbitkan
sertifikat sebagai tanda bukti
Hak pakai ini berjangka waktu untuk pertama kali paling lama 25 tahun, dapat
diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 20 dan dapat diperbaharui untuk
jangka waktu paling lama 25 tahun
42
Hak Pakai Atas Tanah Hak Milik
Hak pakai ini terjadi dengan pemberian tanah oleh pemilik tanah
dengan akta yang dibuat PPAT. Akta PPAT ini wajib didaftarkan ke
kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat untuk dicatatkan
dalam buku tanah.
Hak pakai ini diberikan untuk jangka waktu paling lama 25 tahun
dan tidak dapat diperpanjang lagi
43
Hak Pemegang Hak Pakai
(Berdasarkan pasal 52 PP No.40 tahun 1996)
1 2
pihak lain
untuk keperluan pribadi atau
usahanya
3 4
tanggungan tanah untuk jangka waktu yang
tidak ditentukan selama tanahnya
dipergunakan untuk keperluan
tertentu
44
Kewajiban Pemegang Hak Pakai
(Berdasarkan Pasal 50 dan pasal 51 PP no 40 tahun 1996 )
Membayar uang pemasukan Menggunakan tanah sesuai Memelihara dengan baik tanah
Negara yang jumlah dan cara dengan peruntukannya dan dan bangunan yang ada
01 pembayarannya ditetapkan dalam 02 persyaratan sebagaimana 03 diatasnya serta menjaga
keputusan pemberian haknya, diterapkan dalam keputusan kelestarian lingkungan hidup
perjanjian penggunaan tanah hak pemberiannya, atau perjanjian
pengelolaan atau dalam pemberian hak pakai atas tanah
perjanjian pemberian hak pakai hak milik
atas tanah hak milik
Menyerahkan kembali tanah Menyerahkan sertifikat hak Memberikan jalan keluar atau
pakai yang telah hapus kepada
04 yang diberikan dengan hak pakai
kepada Negara,pemegang hak 05 kepala kantor pertanahan 06 jalan air atau kemudahan lain
bagi pekarangan atau bidang
pengelolaan atau pemilik tanah kabupaten/kota setempat tanah yang terkurung oleh tanah
sesudah hak pakai tersebut hak pakai
hapus
45
Hak Sewa Untuk Bangunan
46
Subyek Hak Sewa Untuk Bangunan
1. 2. 3. 4.
WNI Orang asing yang Badan Hukum yang Badan Hukum yang
berkedudukan di didirikan menurut mempunyai perwakilan
Indonesia hukum Indonesia dan di Indonesia
berkedudukan di
Indonesia
47
01 Jangka waktunya berakhir
Hapusnya Hak
sebagai pemegang hak sewa untuk bangunan
Sewa Untuk 03
Dilepaskan oleh pemegang hak sewa untuk bangunan
sebelum jangka waktunya berakhir
Bangunan
04 Hak milik atas tanah dicabut untuk kepentingan umum
05 Tanahnya musnah
48
Hak Atas Tanah Yang Bersifat Sementara
1 2 3 4
Hak Gadai (Gadai Hak Usaha Bagi Hasil Hak Menumpang Hak Sewa Tanah
Tanah) (Perjanjian Bagi Pertanian
Hasil)
49
Hak Gadai Atas Tanah
Hak gadai (gadai tanah) adalah hubungan antara seseorang dengan tanah
kepunyaan orang lain, yang telah menerima uang gadai daripadanya. Selama
uang gadai belum dikembalikan, tanah tersebut dikuasai oleh pemegang gadai.
Selama itu hasil tanah seluruhnya menjadi pemegang gadai. Pengembalian
uang gadai atau lazim disebut penebusan tergantung kepada kemauan atau
kemampuan pemilik tanah yang menggadaikan.
50
Gadai
Merupakan suatu lembaga hukum yang berasal dari hukum adat (hukum tanah adat), dimana
dalam sistem/stelsel hukum adat dikenal adanya pegadaian tanah, baik tanah pertanian maupun
tanah bangunan.
Pada dasarnya adalah suatu hak yang dimiliki oleh seorang kreditur atas tanah milik debiturnya
untuk dapat menguasai/turut mengambil atau menikmati sebagian dari hasilnya selama
debiturnya belum melunaskan hutangnya kepada si kreditur itu.
Menurut PERPU No 56 Tahun 1960 (pasal 7) ditegaskan bahwa lamanya gadai menggadai tanah
pertanian maksimal 7 tahun.
51
Hak Usaha Bagi Hasil
52
Hak Menumpang (Atas Tanah)
Ialah hak seseorang atau suatu pihak untuk menumpang tinggal di atas
tanah milik orang lain dengan jalan :
• Mendiami rumah atau bangunan yang sudah ada diatas tanah tersebut
bila bangunan itu masih kosong, atau
• Mendirikan rumah atau bangunan sendiri untuk ditinggali bila tanah
tersebut masih kosong atau belum ada bangunan apa pun yang berdiri
diatasnya.
53
Hubungan Timbal
Balik dalam Hak
Menumpang
Secara yuridis tidak ada kewajiban timbal balik antara kedua
belah pihak dalam suatu hak menumpang. Karena pihak yang
menumpang itu tidak berkewajiban untuk menyerahkan
imbalan apa pun kepada pemilik tanah demikian pula dengan
pihak pemilik tanah yang setiap saat boleh”mengusir” si
penumpang di atas tanahnya itu tanpa sedikit pula
berkewajiban untuk memberikan ganti rugi atau ongkos hak
Menumpang lazim disebut “MAGERSARI”
54
Hak Sewa
Tanah
Pertanian
Adalah suatu perbuatan hukum dalam bentuk
penyerahan penguasaan tanah pertanian oleh
pemilik tanah kepada pihak lain
(penyewa)dalamjangka waktu tertentu dan
sejumlah uang sebagai sewa yang ditetapkan
atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.
55
Cara
Terjadinya
Hak sewa tanah pertanian bisa terjadi
dalam bentuk perjanjian yang tidak
tertulis atau tertulis yang memuat unsur-
unsur para pihak , objek, uang sewa,
jangka waktu hak dan kewajiban bagi
pemilik tanah pertanian dan penyewa.
56
Hapusnya Hak Sewa Tanah
57