Anda di halaman 1dari 20

HAK-HAK AGRARIA

• HAK-HAK AGRARIA BERDASARKAN UUPA


1. Hak atas tanah
Yaitu hak yang memberi wewenang untuk
menggunakan atau mengusahakan tanah
tertentu
2. Hak Guna air
3. Hak Pemeliharaan dan penangkapan air
4. Hak Guna Ruang Angkasa
Jenis-jenis hak atas tanah menurut Pasal 16
ayat (1) UUPA:
1. HAK MILIK
2. HAK GUNA USAHA
3. HAK GUNA BANGUNAN
4. HAK PAKAI
5. HAK SEWA
6. HAK MEMBUKA TANAH
7. HAK MEMUNGUT HASIL
8. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak
tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan
Undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagai yang disebutkan dalam Pasal 53
UUPA ;
• Hak gadai
• Hak usaha bagi hasil
• Hak menumpang
• Hak sewa tanah pertanian
HAK MILIK
• adalah hak turun temurun, terkuat dan
terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
tanah (pasal 20 ayat 1 UUPA)
HAK GUNA USAHA
• adalah hak untuk mengusahakan tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara (pasal 28 ayat
1 UUPA)
HAK GUNA BANGUNAN
• adalah hak untuk mendirikan dan
mempunyai bangunan-bangunan atas tanah
yang bukan miliknya sendiri,dengan jangka
waktu paling lama 30 tahun (pasal 35 ayat 1
UUPA)
HAK PAKAI
 adalah hak untuk menggunakan dan/atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai oleh
Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi
wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh pejabat yang
berwenang memberikannya atau dalam perjanjian
dengan pemiliknya tanahnya, yang bukan
perjanjian sewa menyewa atau perjanjian
pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak
bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-
undang ini (pasal 41 ayat 1 UUPA)
HAK SEWA
• adalah hak yang dipunyai seseorang atau
suatu badan hukum mempunyai hak sewa
atas tanah, apabila ia berhak
mempergunakan tanah milik orang lain
untuk keperluan bangunan, dengan
membayar kepada pemiliknya sejumlah uang
sebagai sewa (pasal 44 ayat 1 UUPA)
MACAM-MACAM HAK ATAS TANAH
(PASAL 16 Jo Pasal 53 UUPA ), dikelompokkan menjadi
3:
1. hak atas tanah yang bersifat tetap
2. hak atas tanah yang akan ditetapkan dengan
undang-undang
3. hak atas tanah yang bersifat sementara
HAK ATAS TANAH YANG BERSIFAT TETAP

• yaitu hak-hak atas tanah ini akan tetap ada


selama UUPA masih berlaku atau belum
dicabut dengan undang-undang yang baru.
• Macam-macam hak atas tanah adalah hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan,
hak membuka tanah, dan hak memungut
hasil.
HAK ATAS TANAH YANG AKAN DITETAPKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG

• yaitu hak atas tanah yang akan lahir


kemudian,yang akan ditetapkan dengan
undang-undang
HAK ATAS TANAH YANG BERSIFAT
SEMENTARA
• yaitu hak atas tanah ini sifatnya sementara, dalam
waktu yang singkat akan dihapuskan dikarenakan
mengandung sifat-sifat pemerasan, mengandung
sifat feodal, dan bertentangan dengan jiwa UUPA.
• Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak gadai
(gadai tanah), hak usaha bagi hasil (perjanjian bagi
hasil), hak menumpang, dan hak sewa tanah
pertanian.
Dari segi asal tanahnya, hak atas tanah
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :
1. Hak atas tanah yang bersifat primer
2. Hak atas tanah yang bersifat sekunder
Hak atas tanah yang bersifat primer
• Yaitu hak atas tanah yang berasal dari tanah
Negara. Macam-macam hak atas tanah ini
adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna
bangunan atas tanah Negara, hak pakai atas
tanah Negara.
Hak atas tanah yang bersifat sekunder
• Yaitu hak atas tanah yang berasal dari tanah pihak
lain
• Macam-macam hak atas tanah ini adalah hak guna
bangunan atas tanah hak milik, hak pakai atas tanah
hak pengelolaan, hak pakai atas tanah hak milik, hak
sewa untuk bangunan, hak gadai (gadai tanah), hak
usaha bagi hasil (perjanjian bagi hasil), hak
menumpang, dan hak sewa tanah pertanian.
HAK MILIK
• Ketentuan mengenai hak milik disebutkan
dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a UUPA.

• Secara khusus diatur dalam Pasal 20 sampai


dengan Pasal 27 UUPA.
PENGERTIAN HAK MILIK
(PASAL 20 AYAT 1 UUPA)
• HAK MILIK adalah hak turun temurun, terkuat
dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas
tanah dengan mengingat ketentuan dalam
pasal 6
• Turun-temurun artinya hak milik atas tanah
dapat berlangsung terus selama pemiliknya
masih hidup dan pemiliknya meninggal dunia,
maka hak miliknya dapat dilanjutkan oleh ahli
warisnya sepanjang memenuhi syarat sebagai
subjek hak milik
• Terkuat, artinya hak milik atas tanah lebih kuat
bila dibandingkan dengan hak atas tanah yang
lain, tidak mempunyai batas waktu tertentu,
mudah dipertahankan dari gangguan pihak
lain, dan tidak mudah hapus
• Terpenuh, artinya hak milik atas tanah
memberi wewenang kepada pemiliknya paling
luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah
yang lain, dapat menjadi induk bagi hak atas
tanah yang lain, tidak berinduk pada hak atas
tanah yang lain, dan penggunaan tanah lebih
luas bila dibandingkan dengan hak atas tanah
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai