“HAK ATAS
TANAH”
KELOMPOK 2
Muhammad Revanza Rasyid / 32.0292
Nabil Alghaniyyu Ijlal Zaim / 32.0133
Nabila Hidayati / 32.0310
Naufal Firmansyah Putra / 32.0491
Begitu pentingnya peran tanah
bagi individu, rakyat dan
negara, maka tanah perlu
diatur dalam suatu peraturan
perundang-undangan yang
dapat memberikan kepastian
hukum baik dalam penetapan
hak ataupun dalam pencabutan
hak atas tanah
2
Daftar Isi
1. Pengertian
2. Hak Atas Tanah secara historis
3. Hierarki Hak Atas Tanah dalam Hukum Tanah Nasiona
l
4. Pembagian Hak Atas Tanah Berdasarkan sifatnya
5. Hak Atas Tanah sebagai Lembaga Hukum
3
1. Pengertian
“Hak” adalah “claim” atau tuntutan, dan suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum.
Kepentingan pd hakekatnya mengandung
kekuasaan yg dijamin dan dilindungi oleh
hukum.
Dengan perlindungan hukum tersebut maka
subjek hak dapat menuntut haknya terhadap
setiap gangguan pihak lain termasuk negara.
Hak untuk memiliki tanah atau dlm bahasa
UUPA disebut “hak atas tanah”, pd hakekatnya
mengandung kekuasaan atau kewenangan bagi
pemegangnya, secara bersamaan dibebani
kewajiban.
4
Tanah adalah permukaan bumi (the surface of earth) ps.4 ayat (1)
UUPA
Jadi, Hak Atas Tanah (HAT) adalah hak atas permukaan bumi.
Selanjutnya, ps.4 ayat (2) menyatakan bahwa hak-hak atas tanah tsb
memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan,
demikian pula tubuh, bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya
sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan
penggunaan tanah dgn batas UUPA dan per-UU lainnya.
5
2. HAT secara Historis
6
HAT sebelum UUPA
1. Tanah-tanah Hak Barat
a. Hak Eigendom (HE)
b. Hak Erfacht (HErf)
c. Hak Opstal (HO)
2. Tanah-tanah Hak Indonesia
a. Tanah-tanah dengan Hak Adat
b. Tanah-tanah dengan Hak ciptaan Pemerintah HB
7
Hak Eigendom (HE)
Adalah hak untuk dengan leluasa:
menikmati kegunaan suatu benda, dan
untuk berbuat bebas terhadap benda yang
bersangkutan dengan kekuasaan yang
sepenuhnya
asal tidak bertentangan dengan UU dan Per-
UUan lainnya yang ditetapkan oleh Penguasa
yang berwenang dan tidak mengganggu hak-hak
pihak lain; semuanya itu terkecuali pencabutan
hak untuk kepentingan umum, dgn pemberian
ganti kerugian yang layak menurut ketentuan
per-UUan yg berlaku. (ps.570 BW)
8
….Eigendom (HE)
HE dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. HE menurut ps.570 BW, (luasnya ≤10 bau)
2. HE dengan hak-hak penguasa (luasnya >10 bau) yang
disebut dengan tanah partikelir* (particulaire
landerijn), Tuan tanah mempunyai:
a. Hak dan kewajiban untuk mengangkat kepala desa
b. Hak memperkerjakan pddk laki-laki (rodi) untuk
sehari dalam seminggu dgn hanya diberi makan
c. Hak untuk memungut cukai (sebagian dari dari
hasil panen)
d. Hak atas sewa kebun, sewa tanah dan pajak atas
pemeliharaan ikan
* Telah dihapus dengan UU No.1 tahun 1958 ttg Penghapusan Tanah-tanah Pertikelir
9
Hak Erfacht (HErf)
10
Hak Opstal (HO)
11
Tanah-tanah hak Indonesia
1. Grant
Hak menguasai Hak-hak individual Sultan
dari desa 2. Grant
atas tanah (terkuat
Hak Control
atas tanah dan turun Landerijen
Agrarisch eur
(beschikking menurun): Bezitrecht 3. Grant
srecht) Perseorangan dan Eigendom
(LB) Deli
komunal (AE) Maatsc
happij
4. Hak
12
konsesi
3. Hierarki Hak Atas Tanah
di Indonesia
a) Hak Bangsa (Pasal 1);
b) Hak Menguasai dari Negara (Pasal 2 ayat (1));
c) Hak Ulayat (Pasal 2 ayat (4));
d) Hak-hak perorangan* (Pasal 16); terdiri dari :
a. Hak Milik,
b. Hak Guna Usaha,
c. Hak Guna Bangunan,
d. Hak Pakai,
e. Hak Sewa,
f. Hak Membuka Tanah,
g. Hak Memungut Hasil Hutan,
h. Hak lain yang ditetapkan UU dan yang bersifat
sementara sesuai Pasal 53.
* Orang dan Badan Hukum 13
a) Hak Bangsa (ps.1 UUPA)
14
b) Hak Menguasai dari Negara
(Ps.2 ayat (1))
15
c) Hak Ulayat (Ps.2 ayat (4))
16
4. Hak Atas Tanah
berdasarkan Sifatnya
DITENTU-
TETAP SEMENTARA KAN
KEMUDIAN
17
Hak Atas Tanah bersifat “Tetap”
Hak Milik (ps. 20-27)
Hak Guna Usaha (ps.28-34)
Hak Guna Bangunan (ps.35-40)
Hak Pakai (ps.41-43)-maria S (sifatnya sementara)
Hak Sewa Bangunan (ps.44-45)
Hak Membuka Tanah dan Memungut Hasil (ps.46)
Hak Guna Air, Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan
(ps.47)
Hak Guna Ruang Angkasa (ps.48)
Hak untuk Keagamaan dan Sosial (ps.49)
18
Hak Atas Tanah bersifat
“Sementara”
Hak Gadai
Hak Bagi Hasil Tanah Pertanian
Hak Sewa Tanah Pertanian
Hak Menumpang
Hak Tanggungan
20
A. Hak Milik (ps.20-27 UUPA)
Sifat: hak turun-temurun,
terkuat dan terpenuh yg dapat
dipunyai orang atas tanah.
*1.Bank-bank yg didirikan
Subjek: Hanya WNI yang dapat
mempunyai Hak Milik –hanya oleh negara
badan-badan hukum tertentu.*2.Perkumpulan-
Objek: tanah negara, tanah perkumpulan organisasi
ulayat ataupun tanah yang pertanian
berupa hak milik adat. 3.Badan-badan
Terjadinya: krn hukum adat, keagamaan yg ditunjuk
penetapan pemerintah dan BPN (gereja HKBP,
karena UU Gereja Roma Katolik,
Gereja Pantekosta dan
Perserikatan
Muhammadiyah)
4.Badan-badan sosial yg
ditunjuk BPN
21
Hak Milik (lanjutan)
25
….HGB
26
Hak Pakai (ps. 41-43)
27
…Hak Pakai
28
Hak Pengelolaan
Sifat: pengertian HP, secara
Subjek: orang atau badan
eksplisit tidak ada di UUPA
penguasa (departemen, jawatan
tapi ada di dalam penjelasan.
atau Daerah swatantra) untuk
Hak ini mengacu kpd hak
dipergunakan bagi pelaksanaan
menguasai negara untuk
tugasnya masing-masing.
memberikan hak penglolaan
Objek: tanah negara
Ps.1 PP No.40 Tahun 1996 HP
adalah ‘hak menguasai dari Cara terjadinya: dengan
29
DAFTAR PUSTAKA
1. Chomzah, Ali Achmad. Hukum Agraria
(Pertanahan Indonesia) Jilid 1, Prestasi
Pustaka, Jakarta, 2004
2. Gunanegara, Rakyat dan Negara dalam
pengadaan tanah untuk pembangunan,
PT.Tatanusa, Jakarta, 2008
3. Harsono, Boedi. Hukum Agraria di Indonesia,
1999
4. Sitorus, Oloan dan H.M. Zaki Sierrad. Hukum
Agraria di Indonesia Konsep Dasar dan
Imlplementasi, Mitra Kebijakan Tanah di
Indonesia, 2006
30
Tanah mempunyai
kedudukan yang amat
penting bagi manusia,
masyarakat serta
negara…
31
Thank You!
32