AGRARIA
H.Achmad Chulaemi,SH
1. Apa yang dimaksud bahwa Hukum Agraria Nasional melakukan perubahan Hukum Agraria
Lama secara fundamental ?
1. Semua ciri-ciri yang ada dalam H. Agraria Lama diganti dengan ciri-ciri yang baru di dalam H.
Agraria Nasional
3. Dasar aturan yang berlaku pada H. Agraria lama yaitu KUH Perdata diganti dengan Hukum
Agraria Nasional yaitu UUPA yang bersumber dari Hukum Adat.
4. Pada saat berlakunya H. Agraria Lama Hak kepemilikan atas tanah tidak dibatas sehingga
timbulnya TANAH PARTIKELIR yang merugikan masyarakat setelah berlakunya H. Agraria Nasional
kepemilikan atas tanah terbatas sesuai dengan peruntukannya.
5. Pada saat berlakunya H. Agraria Lama negara dapat memiliki hak atas tanah negara setelah
berlakunya H. Agraria Nasional tanah negara menjadi Tanah dikuasai Negara
2. Bagian mana dari Hukum Adat yang digunakan dalam Hukum Tanah Nasional ? Berikan contoh
masing-masing ?
Bagian dari Hukum Tanah Adat yang digunakan pada Hukum Agraria Nasional adalah :
Asas-asas yang diadopsi dari Hukum Tanah Adat ke dalam Hukum Agraria Nasional salah satunya
adalah :
a. ASAS KEBERSAMAAN. Asas ini mengandung arti bahwa Hak milik atas tanah adat tidak hanya
melayani pemiliknya saja tetapi harus memperhatikan kepentingan bersama (Pasal 6 UUPA). Asas
Kebersamaan ini merupakan inti dari masyarakat Adat (Comunal)
b. ASAS PEMISAHAN HORISONTAL adalah asas yang menyatakan bahwa antara tanah dan
bangunan atau segala sesuatu yang diatasnya itu dipisahkan secara horizontal sehingga bisa terjadi
pemilik tanah bukan pemilik bangunan. Akibat hukum yang perlu diperhatikan dalam asas horizontal
adalah :
· Dapat dibeli Tanahnya saja
Pada perkembangan asas horizontal ini terus disesuaikan mengingat banyak bangunan yang
permanent sehingga tidak bisa dijual tanahnya saja.
c. ASAS PERLEKATAN (ACCESSIE/NATRECKKING) Dalam asas ini, bangunan dan tanaman yang ada
di atas tanah merupakan satu kesatuan, bangunan dan tanaman tersebut bagian dari tanah yang
bersangkutan. Hak atas tanah dengan sendirinya, karena hukum meliputi juga pemilikan bangunan
dan tanaman yang ada di atas tanah yang dihaki, kecuali kalau ada kesepakatan lain dengan pihak
yang membangun dan menanamannya.
Kelembagaan pada Hukum Tanah Adat yang mengalami penyesuaian setelah berlakunya Hukum
Agraria Nasional salah satunya adalah Lembaga Jual Beli Hak Tanah Adat. Pada jual-beli Tanah Adat,
perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah dari penjual kepada pembeli dan pembeli membayar
harga itu. Jual-beli Tanah menurut Hukum Tanah Adat diawali dengan panjer dan diselesaiakan
didepan Kepala Desa dan bersifat TERANG maksunya Kepala Desa memwakili seluruh warganya.
Sedangkan Jual-Beli tanah menurut BW diawali dengan PERJANJIAN.
Kemudian setelah berlakunya Hukum Agraria Nasional dengan dikeluarkannya UUPA peran
Kepala Desa digantikan oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah ), yang membuat Akte Jual-Beli
Tanah dan didaftarkan di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mendapatkan SERTIFIKAT
sebagai alat bukti yang kuat.
Sehingga Perpindahan Hak Atas Tanah menjadi Hak Milik adalah setelah dibuatnya AKTE JUAL
BELI oleh PPAT.
a. Hak Bangsa Indonesia (Ps.1 UUPA) adalah HAT yg tertinggi memiliki aspek perdata dan public,
Hak Bangsa artinya seluruh Wilayah RI yang meliputi bumi, air dan ruang angkasa merupakan
karunia Tuhan YME dan merupakan kekayaan dan memiliki hubungan abadi dengan Bangsa
Indonesia.
b. Hak menguasai dari Negara (Ps.2 UUPA) sebagaimana diatur dalam Ps.33 (3) UUD’45, bumi, air
dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya termasuk ruang angkasa dikuasai oleh Negara.
Negara memiliki kewenangan untuk mengatur dan menentukan peruntukan serta hubungan-
hubungan hukum antara orang/bangsa dengan bumi, air, dan ruang angkasa;
c. Hak Ulayat masyarakat hukum adat sepanjang menurut kenyataannya masih ada (Ps.3 UUPA);
d. Hak-hak Individu/Perorangan yang terdiri dari : 1. HAT (Ps.4 UUPA) meliputi (Primer=HM, HGU,
HGB, HP yang diberikan oleh Negara, Sekunder = HGB, HP yang diberikan oleh pemilik tanah, Hak
Gadai, Usaha Bagi Hasil, Hak Menumpang, Hak Sewa dsb.), 2. Wakaf (Ps. 49 UUPA) 3. Hak jaminan
atas tanah/HT (Ps. 23, 33, 39, 51 UU 4/96)
Bekas Hak Barat yang sifatnya sementara Hak Opstal, Erfpact, masing-masing dikonversi menjadi
HGB dan HGU
Hak bekas Tanah Adat, Hak yang tunduk pada hukum barat yaitu Hak Eigendom, Erfpach, opstal,
setelah berlakunya UUPA yang dapat dikonversi menjadi hak milik yaitu HGB.
5. Apa yang dimaksud dengan hak Agrarisch eigendom dan apa bedanya dengan Hak Eigendom ?
Hak agrarisch Eigendom (Agrarische Eigendom Recht), termaktub dalam pasal 51 ayat 7 IS. (Indische
Staatsregelling) s. 1870 No. 117, yang berbunyi: Tanah milik rakyat asli atas permintaan yang berhak
dapat diberikan kepadanya dengan hak eigendom disertai syarat pembatasan yang perlu yang akan
diatur dalam Undang-undang (ordonantie) dan yang harus tercantum dalam surat tanda eigondom
itu, yakni mengenai kewajiban-kewajiban kepada negara dan desa dan juga tentang hak untuk
menjualnya kepada orang yang tidak termasuk golongan rakyat asli.
Perbedaan Hak Eigendom Agraria (hak milik agraria) dengan Hak Milik Perseorangan (Erferlijk
individueel bezitsrecht).
Hak Milik Agraria (Hak Eigendom Agraria) Hak Milik Perseorangan (Erferlijk
individueel bezitsrech)
Azas domain merugikan rakyat karena azas domain merupakan salah satu peraturan pelaksana dari
agrarisch wet yang bertujuan untuk mengembangkan modal swasta. Dimana setiap tanah yang tidak
dapat dibuktikan oleh pemiliknya sebagai hak eigendom maka tanah itu menjadi tanah Negara,
Negara sebagai pemilik (eigenaar) sehingga Negara bisa melakukan perbuatan hukum terhadap
tanah tersebut. Rakyat sebagai bezitter
HM hapus apabila :
a. Sebagai landasan hukum bagi pemerintah yang mewakili Negara sebagai pemilik tanah, untuk
memberikan tanah dengan hak barat yg diatur KUHPerdata, seperti hak erfpacht, hak opstal dll.
b. Untk pembuktian kepemilikan, jika tidak dapat dibuktikan maka tanah tersebut dikuasai negara
(eigendomà tanah domein negara).
Asas ini bertentangan dengan UUPA yang mana negara sebagai penguasa/ hanya mengatur.
9. Mengapa Hak milik adat yang diterjemahkan menjadi INLAN_BEZIT RECHT sebenarnya tidak
tepat ?
Karena pemegang Inlan-bezit Recht justru yang seharusnya sebagai eigenaar atas tanah adat bukan
sebagai pemilik hak menguasai (bezitter) atas tanah domein negara.
10. Apakah bertentangan UUPA yang dasarnya hukum adat mengatur HGB, HGU yang tidak dikenal
dalam Hukum Adat ? Jelaskan !
Tidak bertentangan, karena hukum adat sebagai sumber hukum utama (bukan satu-satunya sumber
hukum) sehingga dimungkinkan sumber lainnya. Misal : Pendaftaran tanah untuk sertipikat tidak
diatur dalam hukum adat, tetapi dikenal dengan istilah “Girik, Pethok D, Pipil” dll
11. Uraiakan konsepsi pemilikan tanah dalam Hukum Tanah Nasional ? Apa nama konsepsinya ?
Pada dasarnya konsepsi hukum tanah nasional memakai konsepsi hak ulayat setelah melalui proses
saner. Yaitu konsepsi yang komunalistik religius yang memungkinkan penguasaan tanah secara
individual, dengan hak-hak atas tanah yang bersifat pribadi sekaligus mengandung unsur
kebersamaan dgn tetap memperhatikan kepentingan sosial.
1).WNI,
3).WNA karena pewarisan atau percampuran perkawinan dalam jangka waktu 1 tahun harus
melepaskan haknya dan jika dalam jangka 1 tahun tdk melepaskan maka haknya hapus demi hukum
dan tanahnya jatuh pada negara.
b. Subyek HGB : Ps. 36 ayat 1 : WNI dan Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia dan
berkedudukan di indonesia.
13. Apa isi dari Hak menguasai Negara seperti yang diatur dalam pasal 2 ayat 2 UUPA ?
b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air
dan ruang angkasa
c. Menentukan dan mengaut hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan perbuatan
hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
14. Apa bedanya tanah negara pada asas domein dengan Tanah negara setelah UUPA ?
15. uraikan 2 hubungan fungsional antara hukum adat dan hukum tanah nasional ?
Dua Hubungan fungsional Hukum Adat dan Hukum Tanah Nasional yaitu :
a. Hukum Tanah Adat berfungsi sebagai sumber utama dalam membuat aturan-aturan
pembentukan Hukum Agraria Nasional
Hukum Tanah Adat dijadikan sebagai sumber pokok, akan tetapi bukan menjadikan Hukum Tanah
Adat sebagai satu-satunya sumber pembentukan Hukum Agraria Nasional, masih dimungkinkan
sumber lain diluar Hukum Tanah Adat.
b. Hukum Tanah Adat dijadikan sumber utama dalam mengambil bahan-bahan untuk
pembentukan Hukum Agraria Nasional.
Ada beberapa bagian dari Hukum tanah Adat yang menjadi bahan-bahan yang digunakan untuk
pembentukan Hukum Agraria Nasional . yaitu
Hukum tanah nasional didasarkan pada hukum adat sebagai sumber utama dan dalam hubungannya
dengan hukum tanah nasional, norma-norma hukum adat berfungsi sebagai hukum yang
melengkapi.
Azas domain merugikan rakyat karena azas domain merupakan salah satu peraturan pelaksana dari
agrarisch wet yang bertujuan untuk mengembangkan modal swasta. Dimana setiap tanah yang tidak
dapat dibuktikan oleh pemiliknya sebagai hak eigendom maka tanah itu menjadi tanah Negara,
Negara sebagai pemilik (eigenaar) sehingga Negara bisa melakukan perbuatan hukum terhadap
tanah tersebut. Rakyat sebagai bezitter.
6. Apa persamaan dan perbedaan antara Hak Tangungan dengan tanah sebagai jonggolan?
Persamaan : Ada kreditor, ada debitor, ada utang dan ada jaminannya.
Perbedaan : Hak Tanggungan Eksekusinya berupa Lelang sedangkan jonggolan eksekusinya adalah
tanah digarap oleh kreditor atau disewa sampai hutang tersebut lunas.
HT didahului dengan tahap pemberian dilakukan di hadapan PPAT lahirlah APHT kemudian tahap
pendaftaran pada Kantor Pertanahan dan dilahirkan Sertipikat baru yaitu Sertipikat Hak tanggungan,
sedangkan pada jonggolan masih menggunakan hukum adat dan tidak diterbitkan hak baru.
7. Apakah dimungkinkan seorang WNA dapat memperoleh HM?. Jelaskan dengan dasar hukumnya.
WNA dimungkinkan memperoleh HM, atas dasar pewarisan tanpa wasiat (ab Intestato) atau
percampuran harta karena perkawinan (WNA dengan WNI); perubahan status kewarganegaraan
(dari WNI menjadi WNA). Ps.21 ayat (3) UUPA, dengan ketentuan dalam jangka waktu 1 tahun
setelah diperolehnya HM tersebut wajib dilepaskan dan bilamana tidak dilepaskan, maka tanah HM
tersebut menjadi tanah Negara.
HAT bersifat tetap, dapat dimiliki WNI, dapat di agunkan dengan dibebani HT
· HGB adalah Hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yg bukan miliknya dan
memiliki jangka waktu 30 thn Ps. 35 (1),
· HM tidak dapat dimiliki WNA atau Badan Hukum terkecuali sesuai dengan ketentuan Ps.21
(1,2,3,4), HGB dpt dimiliki WNI, Badan Hukum Indonesia.
· HGB Jangka waktu terbatas 30 tahun Ps.35 (1) dan dpt diperpanjang 20 thn Ps.35 (2) sedangkan
HM tdk terbatas
9. Apa yang dimaksud dengan tanah partikelir dan mengapa tanah tsb dihapus.
Tanah partikelir adalah tanah "eigendom" di atas mana pemiliknya sebelum Undang-undang
No.1/1958 berlaku, mempunyai hak-hak pertuanan
1. Hak untuk mengangkat atau mengesahkan pemilihan serta memperhentikan kepala-kepala
kampung atau desa dan kepala-kepala umum, sebagai yang disebut dalam pasal 2 dan 3 dari S. 1880
- 150 dan pasal 41 sampai dengan 43 dari S. 1912 - 422;
2. Hak untuk menuntut kerja paksa atau memungut uang pengganti kerja paksa dari penduduk,
sebagai yang disebut dalam pasal 30, 31, 32, 34, 35 dan 37 S. 1912 - 422;
3. Hak mengadakan pungutan-pungutan, baik yang berupa uang atau hasil tanah dari penduduk,
sebagai yang disebut dalam pasal 16 sampai dengan 27 dan 29 S. 1912 - 422;
4. Hak untuk mendirikan pasar-pasar, memungut biaya pemakaian jalan dan penyeberangan,
sebagai yg disebut dalam pasal 46 dan 47 S. 1912 - 422;
5. Hak-hak yang menurut peraturan-peraturan lain dan/ atau adat setempat, sederajat dengan yang
disebut dalam sub b 1 sampai dengan b 4 ayat ini;
10. Ada sarjana yang berpendapat bahwa hak menguasai Negara atas tanah adalah hak ulayat yang
ditingkatkan pada tingkat Nasional, Apakah pendapat tersebut benar? Berikan alasannya ?.
Tidak karena karena hak menguasai negara hanya mempunyai satu unsur yaitu unsur mengatur, hak
ulayat mempunyai 2 unsur yaitu unsur mengatur dan unsur kepunyaan (sifat publik perdata),, Hak
bangsa adalah hak ulayat yg ditingkatkan pada tingkat nasional bukan hak menguasai negara
(Ps.1,2).
11. Mengapa UUPA menggunakan Hak tanggungan padahal dalam Hukum Adat ada tanah sebagai
jonggolan? Jelaskan !
HT bukan lembaga hukum dari hukum adat sehingga tidak harus tunduk pada hukum dan
persyaratan2 yang berlaku pada lembaga-lembaga hukum adat. HT memberikan perlindungan dan
kedudukan istimewa pada kreditor tertentu dan memberikan perlindungan kepada Debitor. Adanya
asas “droit de preference/Kreditur memperoleh pelunasan terlebih dahulu dan droit de
suite/debitur diberi hak untuk menjual lelang”.
12. Sebutkan fungsi asas Domein bagi pemerintah Belanda dan mengapa masing-masing tersebut
sebenarnya tidak tepat ?
a. Sebagai landasan hukum bagi pemerintah yang mewakili Negara sebagai pemilik tanah, untuk
memberikan tanah dengan hak barat yg diatur KUHPerdata, seperti hak erfpacht, hak opstal dll.
b. Untk pembuktian kepemilikan, jika tidak dapat dibuktikan maka tanah tersebut dikuasai negara
(eigendomà tanah domein negara).
Asas ini bertentangan dengan UUPA yang mana negara sebagai penguasa/ hanya mengatur.
13. Siapa yang dapat menjadi subjek dari : a. HM, b. HGB, c. HGU.
1).WNI,
3).WNA karena pewarisan atau percampuran perkawinan dalam jangka waktu 1 tahun harus
melepaskan haknya dan jika dalam jangka 1 tahun tdk melepaskan maka haknya hapus demi hukum
dan tanahnya jatuh pada negara.
b. Subyek HGB : Ps. 36 ayat 1 : WNI dan Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia dan
berkedudukan di indonesia.
c. Subyek HGU : Ps.30 : WNI dan Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia dan
berkedudukan di indonesia.
14. Sebutkan hak-hak yang bersifat sementara dan mengapa hak tersebut disebut sebagai hak
sementara ?
Hak Gadai, Hak usaha bagi hasil, Hak menumpang dan Hak sewa untuk usaha pertanian Ps.53 UUPA
karena hak-hak tersebut bersifat sementara (dalam suatu waktu hak-hak tersebut sebagai lembaga
hukum tidak akan ada lagi / haknya akan hapus) Ps.10 UUPA.
15. Bagaimana penerapan asas pemisahan horizontal yang berasal dari hukum adat dalam hukum
tanah nasional?
Asas horizontal adalah asas pemisahan kepemilikan tanah dan kepemilikan bangunan yang terpisah
secara mendatar (horizontal) dimana pemilik tanah belum tentu pemilik bangunannya.
Penerapannya sampai saat ini ditemukan didesa-desa terdapat bangunan yg terbuat dari tembok
dan tidak mungkin dibongkar sehingga bilamana akan dijual harus satu kesatuan/perikatan (accessi),
namun bilamana kenyataannya bagunan berasal dari kayu maka dapatlah diterapkan asas
pemisahan horizontal.
16. Apa yang dimaksud semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial, berikan contohnya ?
Semua HAT tidak di benarkan bahwa tanah hanya akan dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari pada haknya hingga bermanfaat
baik bagi kesejahteraan dan kebahagiaan yang mempunyainya maupun bermanfaat bagi masyarakat
dan Negara.Contohnya jika tanahnya terkena pelebaran jalan maka pemilik harus melepaskan
karena untuk kepentingan umum dan sosial dengan ganti rugi.
a. Konversi adalah perubahan hak lama atas tanah menjadi hak baru. Hak lama adalah hak-hak
tanah sebelum berlakunya UUPA, sedangkan hak baru adalah hak2 atas tanah sebagaimana yg
dimaksud dalam UUPA. Khususnya Ps.16 ayat (1).
b. Bekas Hak Barat (eigendom milik pribumi) dikonversi menjadi HM,
Bekas Hak Barat milik badan hukum dikonversi menjadi HGB,
Bekas Hak Barat yang sifatnya sementara Hak Opstal, Erfpact, masing-masing dikonversi menjadi
HGB dan HGU
18. akibat hukumnya bila PT melakukan jual beli tanah HM ?. dimana dasar hukumnya ?
PT. sebagai lembaga hukum komersial tidak boleh memiliki tanah HM Ps.26 ayat (2) UUPA kecuali
yang disebutkan pada Ps.21 ayat (2). Jika dilakukan jual beli maka akibatnya ada 3 yaitu :
- Perjanjian gadai
Antara debitur dan kreditur membuat perjanjian gadai yang bersifat konsensual, obligator dan
bentuknya bebas.
- Adanya pemberitahuan kepada debitur dari piutang yang digadaikan (psl 1153 KUHPerdata)
Pasal 1153 perdata menyebutkan bahwa “hak gadai piutang atas nama diadakan dengan
memberitahukan akan penggadaiannya (perjanjian gadainya) kepada debitur”.
- Adanya pencoretan beban hak tanggungan tersebut pada buku tanah hak atas tanah dan
sertifikatnya hak atas tanah oleh kantor pertanahan.
- Nilai pinjaman
- Sebagian hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan dibayar sebagian dengan hutang oleh
karena itu gadai tetap melekat atas seluruh benda itu.
- Karena perjanjian penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana pihak ke-3, guna
kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berhutang, manakala
orang ini sendiri tidak memenuhinya.
- Maksudnya adalah dimana pada sertifikat Hak Tanggungan tersebut telah dibubuhkan irah-
irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” tujuan dibebankan hak tanggungan
terhadap jaminan dari debitur adalah apabila debitur wan prestasi atau cidera janji, maka Pihak
Kreditur dalam hal ini Pihak Bank tidak lagi mengajukan gugatan ke Pengadilan, tetapi hanya
mengajukan permohonan lelang Eksekusi terhadap Hak Tanggungan tersebut ke Pengadilan.
- Pembebanan JF
· Nilai pinjaman
- Pendaftaran JF
· KPF mencatat JF dalam BOF pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan
pendaftaran JF
9. Mengapa penyerahan benda gadai tidak dapat dilakukan dengan penyerahan secara
constitutum possessorium, jelaskan !!
10. Apa yang saudara ketahui tentang surat kuasa memasang hak tanggungan (skmht)?
- SKMHT terhadap hak atas tanah yang sudah terdaftar (bersertifikat) wajib diikuti pembuatan
APHT selambat-lambatnya 1 bulan, jika belum bersertifikat 3 bulan.
- Tanah yang sudah bersertifikat tetapi belum dibalik nama atas pemberi HT, maka SKMHT nya
3 bulan.
· Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan hukum lain dari pada pembebanan HT
· Mencamtumkan secara jelas obyek HT, jumlah utang, nama dan identitas pemberi pemegang
HT.
- Perjanjian Gadai
- Antara debitur dan kreditur membuat perjanjian gadai yang bersifat konsensual, obligator dan
bentuknya bebas.
yaitu tidak ada hak gadai atas benda gadai yang dibiarkan tetapi dalam kekuasaannya si debitur/
yang kembali dalam kekuasan si pemberi gadai atas kemauan si kreditur”.
· Tahap pemberian HT, dibuatnya APHT oleh PPAT yang di dahului dengan perjanjian utang
piutang yang di jamin
14. jelaskan apa arti pentingnya lembaga jaminan dalam suatu perjanjian yang diadakan oleh para
pihak ?
- Maka dengan adanya suatu lembaga jaminan apabila pihak kreditur ada keragu-raguan
terhadap pemenuhan prestasi dari pihak debitur, maka dapat meminta suatu jaminan untuk
mewujudkan prestasi yang dijanjikan oleh debitur kepada pihak debitur sendiri atau orang ketiga.
Dengan cara demikian diharapkan bagi pihak kreditur ini tidak akan dirugikan oleh perbuatan
seorang debitur yang ingkar janji atau mengelak untuk berprestasi.
- Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas
namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya;
dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut.
16. sebutkan dan jelaskan apa perbedaan antara jaminan kebendaan dan jaminan perorangan ?
- Jaminan yang bersifat kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas sesuatu benda,
yang mempunyai ciri-ciri mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dari debitur, dapat
dipertahankan terhadap siapa pun, selalu mengikuti bendanya dan dapat diperalihkan (contoh:
hipotik, hak tanggungan, gadai, dan lain-lain).
17. jaminan fidusia lahir di dalam kehidupan masyarakat karena adanya kesulitan dalam praktek
gadai. Jelaskan apa saja syarat dalam gadai yang dimaksud ?
- Syarat-syarat gadai :
· Perjanjian Gadai
Baiklah saya akan membahas materi pertama, yaitu : (beberapa materi soal lupa)
1. Hukum Perusahaan
Dalam hukum perusahaan materi yang di tanya kebanyakan mengenai UU No 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, sekutu aktif-pasif, dasar hukum. sebenarnya kuncinya di uu PT kalau
kita hatam insyAllah kejawab stengah dari soal yang di sodorkan.
2. Hukum Perikatan
Tantu apabila ditanya materinya mengenai hukum perikatan tidak pernah jauh Buku III KUH
Perdata, pahami mengenai zaackwarnening, mengenai macam-macam perjanjian, mengenai bunga
konvensional dan bunga syariah.
3. Hukum Agraria
Sejujurnya untuk materi ini soal-soalnya diluar ekspektasi saya, jawaban saya pun terkesan
mengarang bebas tapi tetap tidak ngawur, hahahah nah coba deh pelajari mengenai UU No 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, mengenai pasal 33 UUD, azas-azas hukum
agraria.
4. Hukum Jaminan