Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN HUKUM BAGI YANG MENJAMINKAN PENDAHULUAN

TANAH ORANG LAIN TANPA IZIN1 A. Latar Belakang


Oleh: Sharon Anabella Lobot2 Banyak orang yang beranggapan, bahwa
Dientje Rumimpunu3 tanah sama pengertiannya dengan lahan, padahal
Wilda Assa4 secara konsep geografi terdapat perbedaan yang
mendasar di antara keduanya. Tanah dalam
ABSTRAK bahasa Inggris disebut soil, sedangkan lahan
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk dalam bahasa Inggris adalah land. Menurut
mengetahui bagaimana aspek hukum dalam Dokuchaev, tanah adalah suatu benda fisis
menjaminkan tanah orang lain tanpa izin dan berdimensi tiga serta terdiri dari panjang, lebar
Bagaimana kebijakan hukum bagi yang dan dalam yang merupakan bagian paling atas
menjaminkan tanah orang lain tanpa izin. Dengan dari kulit bumi. Lahan merupakan lingkungan fisis
menggunakan metode penelitian hukum dan biotik yang berkaitan dengan daya
normatif dapat disimpulkan: 1. Aspek hukum dukungnya terhadap peri kehidupan dan
dalam menjaminkan tanah orang lain tanpa izin kesejahteraan hidup manusia. Berdasarkan
dilihat dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun penjelasan tersebut, maka pengertian lahan lebih
1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah luas daripada tanah.5
Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Beberapa peran penting tanah bagi
Tanah. Satu-satunya bentuk jaminan untuk kehidupan manusia, antara lain sebagai tempat
menjaminkan hak atas tanah adalah hak tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi
tanggungan yang didahului dengan janji untuk kepentingan manusia; sebagai tempat
memberikan hak tanggungan sebagai jaminan pemukiman dan tempat untuk melakukan
pelunasan. Pemberian Hak Tanggungan oleh kegiatan; kaya akan barang tambang atau bahan
Pejabat Pembuat Akta Tanah. Hak tanggungan galian yang berguna bagi manusia; tempat
oleh karena diberikan melalui perjanjian berupa berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi
Akta Pemberian Hak Tanggungan, sehingga kepentingan hidup manusia; makanan dan
apabila ada sertifikat yang dijaminkan tanpa izin, produksi biomassa lainnya; interaksi lingkungan
artinya akta tersebut telah ditandatangani oleh (penyimpanan, penyaringan dan transformasi);
pihak tidak berwenang. 2. Dapat dimintakan habitat biologis dan kumpulan gen; sumber
pembatalannya kepada hakim (voidable), sesuai bahan baku; warisan fisik dan budaya dan
dengan Pasal 1254 KUHPerdata. juga dapat platform bagi struktur buatan manusia
dibatalkan, apabila terdapat penipuan dalam (bangunan, jalan raya).
pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan Tanah juga memainkan peranan yang
yang membuat pihak lain menyatakan sepakat sangat penting dalam ekosistem bumi. Tanah
terhadap akta tersebut sebagaimana diatur dapat menyaring air hujan dan mengatur
dalam Pasal 1328 KUHPerdata, Pemilik sertifikat pembuangannya agar tidak berlebih sehingga
hak atas tanah dapat menjadikan penerima hak banjir dapat dicegah; tanah juga mampu
tanggungan sebagai turut tergugat dalam menyimpan sejumlah besar karbon organik;
pengajuan pembatalan Akta Pemberian Hak tanah melindungi kualitas air tanah terhadap
Tanggungan maupun gugatan perbuatan polutan; tanah memberi manusia beberapa
melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 konstruksi penting dan bahan-bahan manufaktur
KUHPerdata atas penjaminan tanah tanpa izin. sehingga dapat membangun rumah-rumah
Pemberian sanksi didasarkan pada putusan dengan batu bata yang terbuat dari tanah liat;
hakim yang menangani perkara tersebut tanah juga menyajikan catatan mengenai kondisi
termasuk pemberian ganti rugi. lingkungan pada masa
Kata Kunci : Kebijakan Hukum, Penjamin Tanah, lalu.6
Menjaminkan Tanpa Izin Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Pokok-Pokok Dasar Agraria
(Undang-Undang Pokok Agraria) menyatakan

1 Artikel Skripsi 5 Budiatma, H. 2020. Pengertian Tanah dan


2 Mahasiswa Pada Fakultas Hukum UNSRAT Peran Tanah Bagi Manusia.
NIM 18071101215 https://usaha321.net/pengertian-tanah-dan-peran-tanah-
3 Fakultas Hukum UNSRAT, Magister Ilmu Hukum bagi-manusia.html Diakses tanggal 28 Juli 2021.
4 Fakultas Hukum UNSRAT, Magister Ilmu Hukum 6 Ibid.
bahwa yang dimaksud dengan tanah adalah Pemerintah juga dapat menetapkan badan-badan
permukaan bumi. Mengenai tanah disebutkan hukum yang dapat mempunyai hak milik beserta
dalam Pasal 4 Ayat (1) yang berbunyi: syarat-syaratnya.10 Tanah sering kali menjadi
“Atas dasar hak menguasai dari negara pokok permasalahan baik dalam keluarga,
sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2 masyarakat ataupun negara. Beberapa masalah
ditentukan adanya macam-macam hak atas tanah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
permukaan bumi, yang disebut tanah, yang hari maupun yang didengar lewat berita atau
dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh kabar dari orang lain berkaitan hal tersebut
orang-orang baik sendiri maupun bersama- antara lain sengketa tanah, perebutan tanah
sama dengan orang-orang lain serta badan- warisan, pemalsuan sertifikat tanah dan lain
badan hukum.” sebagainya. Tanah warisan sebagai salah satu
Undang-Undang Pokok Agraria sampai contoh nyata, dimana pada beberapa kasus
saat ini masih dipandang sebagai parameter masih ada anggota keluarga yang ingin
hukum pertanahan nasional, karena mengatur menguasai secara penuh tanah yang ditinggalkan
hampir semua hak-hak atas tanah sebagaimana tersebut bahkan menjaminkannya tanpa izin
yang diatur dalam Pasal 16 kecuali hak demi memperoleh pinjaman uang dari bank.
pengelolaan. Undang-Undang Pokok Agraria tidak Proses penjaminan hak jaminan atas
memberikan pengertian secara eksplisit tanah disebut sebagai hak tanggungan. Aturan
7
mengenai hukum pertanahan. mengenai hak tanggungan dapat ditemukan
Bumi, air dan ruang angkasa termasuk dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, itu tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
dikuasai oleh negara. Hak menguasai dari negara Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah. Hak
tesebut memberi wewenang untuk mengatur dan tanggungan merupakan bagian dari jaminan
menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, kebendaan (jaminan yang memberikan hak
persediaan serta pemeliharaan bumi, air dan kebendaan kepada kreditor) atas benda tidak
ruang angkasa; menentukan dan mengatur bergerak yang dibebankan pada hak atas tanah. 11
hubungan-hubungan hukum antara orang-orang Hak atas tanah warisan apabila sudah
dengan bumi, air dan ruang angkasa; serta terlanjur dijaminkan, maka pihak keluarga ahli
menentukan dan mengatur hubungan-hubungan waris dapat mengajukan pembatalan Akta
hukum antara orang-orang dan perbuatan- Pemberian Hak Tanggungan kepada hakim jika
perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ditemukan ada penipuan dalam pembuatan akta
ruang angkasa tersebut.8 tersebut dengan menggunakan Pasal 1328 Kitab
Hak individual atas tanah terbagi atas hak Undang-undang Hukum Perdata. Perbuatan
individual yang bersifat primer dan sekunder. Hak menjaminkan tanah warisan tanpa
atas tanah yang bersifat primer, termasuk di sepengetahuan dan persetujuan dari ahli waris
dalamnya hak milik; hak guna usaha; hak guna lainnya dapat dijerat dengan Pasal penggelapan.
bangunan; hak pakai; hak sewa; hak membuka Perbuatan tersebut apabila dilakukan
tanah; hak memungut hasil hutan; hak-hak lain menggunakan nama palsu, tipu muslihat atau
yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di serangkaian kebohongan, maka dapat dijerat
atas yang akan ditetapkan dengan undang- dengan Pasal penipuan.
undang.9 Hak milik adalah hak turun-menurun, Meminjam sertifikat tanah orang lain
terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang dengan dalih untuk membantunya menjual
atas tanah dan hanya warga negara Indonesia tanah, namun ternyata malah menjaminkannya
yang dapat mempunyai hak milik. Hak milik dapat diduga sebagai tindak pidana penipuan
dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. sebagaimana yang diatur dalam Pasal 378 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana. Perbuatan
tersebut juga dapat diduga sebagai tindak pidana
7 Nurus, Z. 2016. Politik Hukum Pengadaan
penggelapan sesuai Pasal 372 Kitab Undang-
Tanah Antara Kepentingan Umum dan Perlindungan Hak
Asasi Manusia. Madura: Refika Aditama. Hlm. 2.
undang Hukum Pidana. Istilah memiliki dalam
8 Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok 10 Pasal 20 Undang-Undang Pokok Agraria; Pasal

Agraria (Undang-Undang Pokok Agraria); Pasal 4 Ayat (1) 21 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Pokok Agraria.
Undang-Undang Pokok Agraria. 11 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang
9 Arba, H. M. 2015. Hukum Agraria Indonesia. Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang
Jakarta: Sinar Grafika. Hlm. 97 Berkaitan dengan Tanah.
Pasal 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana Jenis penelitian yang digunakan dalam
menurut Hoge Raad adalah pemegang barang penyusunan dan penulisan skripsi ini adalah
yang menguasai atau bertindak sebagai pemilik penelitian dengan menggunakan pendekatan
barang tersebut, dimana hal ini berlawanan secara yuridis normatif. Pendekatan yuridis
dengan hukum yang mengikat padanya sebagai normatif merupakan penelitian hukum yang
pemegang barang itu. R. Soesilo dalam bukunya dilakukan dengan cara meneliti bahan
mengatakan bahwa makna memiliki juga kepustakaan atau menggunakan data sekunder
mencakup menggadaikan.12 sebagai bahan dasar untuk diteliti. Penelitian
Perbuatan tersebut selain diduga sebagai dilakukan dengan menelusuri peraturan-
tindak pidana penipuan dan penggelapan, juga peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan
dapat diduga sebagai tindak pidana pemalsuan dengan permasalahan yang diteliti.15
karena memakai surat kuasa palsu yang dilakukan Penulis menggunakan bahan hukum
oleh peminjam tersebut agar seolah-olah primer dan bahan hukum sekunder
mendapatkan kuasa dari korban untuk dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
menjaminkan sertifikatnya (pemalsuan surat 1. Bahan hukum primer
diatur dalam Pasal 263 Ayat (1) Kitab Undang- Bahan hukum primer merupakan bahan
Undang Hukum Pidana). hukum yang mempunyai otoritas
Dugaan lainnya, yaitu adanya pemalsuan (autoritatif). Bahan-bahan hukum primer
dan/atau pemakaian Akta Pemberian Hak terdiri dari peraturan perundangundangan
Tanggungan palsu sebagai akta autentik (Pasal dan putusan-putusan hakim. Bahan hukum
264 Ayat (1) Angka 1 dan Ayat (2) Kitab Undang- primer yang digunakan penulis dalam
undang Hukum Pidana. Akta autentik yang penulisan skripsi ini, yaitu Kitab Undang-
dimaksud adalah akta yang dibuat di hadapan Undang Hukum
seorang pegawai negeri umum yang berhak Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum
untuk itu seperti notaris, pegawai pencatat jiwa Pidana.
dan sebagainya.13 2. Bahan hukum sekunder
Menjaminkan tanah orang lain apapun Bahan hukum sekunder berupa semua
bentuk dan alasannya tidak dapat dibenarkan publikasi tentang hukum yang bukan
karena perbuatan tersebut melanggar hukum merupakan dokumen-dokumen resmi. Bahan
serta merugikan orang lain. Undang-undang hukum sekunder yang digunakan oleh
Dasar 1945 menjelaskan dengan tegas, bahwa penulis dalam skripsi ini adalah buku-buku
negara Indonesia berdasarkan atas hukum teks hukum yang terkait dengan topik
(rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan penelitian, yaitu literatur dan kamus hukum
(machstaat).14 Hal ini berarti, bahwa Indonesia mengenai Hukum
menjamin setiap warga negaranya mempunyai Agraria.
kedudukan yang sama di hadapan hukum serta
wajib menjunjung tinggi hukum dan PEMBAHASAN
pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualian. A. Aspek Hukum Dalam Menjaminkan Tanah
Orang Lain Tanpa Izin
B. Rumusan Masalah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
1. Bagaimana aspek hukum dalam Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan
menjaminkan tanah orang lain tanpa izin? Tanah, satu-satunya bentuk jaminan untuk
2. Bagaimana kebijakan hukum bagi yang menjaminkan hak atas tanah adalah hak
menjaminkan tanah orang lain tanpa izin? tanggungan. Perjanjian jaminan seperti hak
tanggungan merupakan perjanjian accessoire
C. Metode Penelitian (perjanjian tambahan) dari perjanjian utang
piutang. Perjanjian tambahan (accessoire) adalah
perjanjian yang dibuat berdasarkan atau
12 Soesilo, R. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum berkaitan dengan perjanjian pokok. Perjanjian
Pidana (KUHP) serta KomentarKomentarnya Lengkap Pasal
Demi Pasal. Bogor: Politeia. Hlm. 258.
13 Ibid, hlm. 197. 15Soekanto, S dan Mamudji, S. 2001. Penelitian
14 Prodjodikoro, W. 1986. Asas-asas Hukum Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Pidana di Indonesia. Bandung: PT. Eresco. Hlm. 67. Singkat). Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 13-14.
accessoire oleh karenanya hapus apabila seorang pihak ketiga), maka perjanjian
perjanjian pokok (utang piutang) hapus. tambahan juga beralih tanpa penyerahan
Sebaliknya, apabila perjanjian accessoire atau khusus.
jaminannya hapus, belum tentu perjanjian pokok Sebagaimana telah diuraikan
(utang piutang) juga ikut hapus.16 sebelumnya, bahwa perjanjian tambahan
Isi perjanjian jaminan hanya mengenai (accessoire) dibuat berdasarkan perjanjian pokok
penyerahan objek jaminan maupun kesepakatan dapat dilihat pada Pasal 10 Ayat
mengenai siapa yang menjadi penjamin, sehingga (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang
hanya satu pihak saja dibebani kewajiban Hak Tanggungan Atas Tanah
(debitor), sedangkan hak tagih kreditor akan Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan
pelunasan utang haruslah berdasarkan perjanjian Tanah yang berbunyi:
pokok atau utang piutangnya. Perjanjian jaminan “Pemberian Hak Tanggungan didahului dengan
dengan kata lain bukanlah perjanjian obligatoir, janji untuk memberikan Hak Tanggungan sebagai
oleh karena itu perjanjian tersebut tidak jaminan pelunasan utang tertentu, yang
melahirkan perikatan. Perjanjian jaminan dituangkan di dalam dan merupakan bagian tak
meskipun tidak melahirkan perikatan, namun terpisahkan dari perjanjian utang-piutang yang
hanya melalui ini dapat lahir salah satu hak yang bersangkutan atau perjanjian lainnya yang
cukup memberikan kedudukan lebih kuat bagi menimbulkan utang tersebut.”
krediturnya. Jaminannya apabila itu benda, maka Hak tanggungan atas tanah beserta
hak yang lahir adalah hak jaminan kebendaan. benda-benda yang berkaitan dengan tanah dan
Sesuai dengan pengaturan hukum jaminan di selanjutnya disebut hak tanggungan adalah hak
Indonesia, maka hak jaminan kebendaan dapat jaminan dibebankan pada hak atas tanah
berupa hak gadai, hak hipotek, hak tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
dan hak fidusia.17 Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Menurut Pasal 1320 Kitab Undang- Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut
Undang Hukum Perdata terdapat empat syarat benda-benda lain merupakan satu kesatuan
yang harus dipenuhi agar terjadi perjanjian sah, dengan tanah itu, untuk pelunasan utang
antara lain sebagai berikut: tertentu serta memberikan kedudukan
1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap
dirinya. kreditor-kreditor lain.19
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan. Subjek hak tanggungan adalah pihak-
3. Suatu pokok persoalan tertentu. pihak yang terlibat dalam perjanjian pengikatan
4. Suatu sebab yang halal atau tidak terlarang. hak tanggungan, yaitu pemberi dan penerima hak
Sifat accessoire dari hak jaminan dapat tanggungan. Pemberi hak tanggungan adalah
menimbulkan akibat hukum sebagai berikut:18 pemilik hak atas tanah atau bangunan di atas
1. Adanya dan hapusnya perjanjian tambahan tanah tesebut dan mempunyai sertifikat tanah
tergantung pada perjanjian pokok. sebagai buktinya. Penerima atau disebut juga
2. Apabila perjanjian pokok batal, maka pemegang hak tanggungan adalah orang-
perjanjian tambahan juga batal. perorangan maupun badanbadan hukum yang
3. Apabila perjanjian pokok beralih, maka berkedudukan di Indonesia sebagai pihak
perjanjian tambahan ikut beralih. berpiutang.
Penerima atau pemegang hak
4. Apabila perjanjian pokok beralih karena
tanggungan adalah kreditor (pemberi utang), bisa
cessie (pergantian orang yang berpiutang
bank sebagai pemberi kredit atau orang-
lama dengan seseorang berpiutang baru)
perorangan maupun badan hukum yang memberi
atau subrogatie (penggantian hak-hak oleh
pinjaman. Penerima atau pemegang hak
tanggungan mempunyai hak untuk mendapatkan
16 Sutedi, A. 2010. Hukum Hak Tanggungan.
pelunasan utang yang diambil dari nilai tanah
Sinar Grafika. Hlm. 133
17 Soedewi, S. 1980. Hukum Jaminan Di Indonesia dijaminkan dengan cara menjual melalui
Pokok-Pokok Hukum Jaminan Dan Jaminan Perorangan.
Liberty. Hlm. 33.
18 Hasbullah, F. H. 2005. Hukum Kebendaan

Perdata Jilid II: Hak-Hak Yang Memberi Jaminan. Jakarta: 19 Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 4
Ind-Hill Co. Hlm. 7. Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
pelelangan di muka umum.20 Sejak berlakunya “Hak milik adalah hak untuk menikmati
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang kegunaan sesuatu kebendaan dengan
Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda- leluasa, dan untuk berbuat bebas terhadap
Benda yang Berkaitan Dengan Tanah, pengikatan kebendaan itu dengan kedaulatan
objek jaminan utang berupa tanah sepenuhnya sepenuhnya, asal tidak bersalahan dengan
dilakukan melalui lembaga jaminan hak undangundang atau peraturan umum yang
tanggungan21. ditetapkan oleh suatu kekuasaan yang
Objek hak tanggungan hak-hak atas berhak menetapkannya, dan tidak
tanah apa yang dapat dijadikan jaminan utang mengganggu hak-hak orang lain;
dengan dibebani hak tanggungan. Dua unsur kesemuanya itu dengan tak mengurangi
mutlak dari hak atas tanah yang dapat dijadikan kemungkinan akan pencabutan hak itu demi
objek hak tanggungan, antara lain:22 kepentingan umum berdasar atas ketentuan
1. Hak atas tanah tersebut sesuai dengan undang-undang dan dengan pembayaran
ketentuan yang berlaku wajib didaftarkan ganti rugi.”
(daftar umum) di kantor pertanahan. Wajib Sifat-sifat hak milik yang membedakannya
didaftar dalam daftar umum maksudnya dari lainnya, hak milik adalah hak terkuat dan
adalah hak atas tanah tersebut telah terpenuh atas tanah. Sifat ini tidak berarti,
bersertifikat. Hak atas tanah yang telah bahwa hak tersebut adalah mutlak, tidak
terdaftar dan diberikan kepada kreditur terbatas dan tidak dapat diganggu gugat sebagai
pemegang hak tanggungan terhadap kreditor hak eigendom menurut pengertiannya yang asli
lainnya. Catatan mengenai hak tanggungan dulu. Hak milik diatur dalam Pasal 22 Undang-
pada buku tanah dan sertifikat hak tanah Undang Pokok Agraria. Tiga ketentuan terjadinya
yang dibebani harus ada, sehingga setiap hak milik, yaitu menurut hukum adat, penetapan
orang dapat mengetahuinya (asas publisitas). pemerintah dan ketentuan undang-undang. Hak
2. Hak atas tanah tersebut menurut sifatnya milik hapus apabila tanahnya jatuh kepada
harus dapat dipindahtangankan (contohnya, negara karena pencabutan hak, penyerahan
dapat dijual), sehingga apabila diperlukan dengan sukarela oleh pemiliknya, diterlantarkan,
dapat segera direalisasi untuk membayar ketentuan undang-undang atau tanahnya
utang yang dijamin pelunasannya. musnah.
Objek hak tanggungan sebagaimana diatur 2. Hak Guna Usaha
dalam Pasal 4 Undang-Undang Republik Hak Guna Usaha adalah hak untuk
Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak mengusahakan tanah yang dikuasai langsung
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda oleh negara, dalam jangka waktu
Yang Berkaitan Dengan Tanah. Objek hak sebagaimana tercantum pada Pasal 29
tanggungan yang dimaksud, antara lain: Undang-Undang Pokok Agraria, guna
1. Hak Milik perusahaan pertanian, perikanan atau
Hak milik merupakan hak turun- peternakan. Bedanya dengan hak pakai
temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat adalah Hak Guna Usaha ini hanya dapat
dipunyai orang atas tanah (Pasal 20 Ayat (1) diberikan untuk keperluan di atas dan atas
Undang-Undang Pokok Agraria). Hak milik tanah yang luasnya paling sedikit lima hektar.
dapat dijadikan jaminan utang dengan Hak Guna Usaha dapat beralih dan dialihkan
dibebani hak tanggungan (Pasal 25 Undang- kepada pihak lain serta dapat dibebani
Undang Pokok Agraria). Pasal 570 Kitab dengan hak tanggungan. Hak Guna Usaha
Undang-Undang Hukum Perdata tidak dapat diberikan kepada orang-orang
mengartikan hak milik sebagai berikut:23 asing, sedangkan terhadap badan-badan
hukum yang bermodal asing hanya mungkin
dengan pembatasan sebagaimana disebut
20 Sutarno. 2005. Aspek-Aspek Hukum dalam Pasal 55 Undang-Undang Pokok
Perkreditan Pada Bank. Bandung: Alfabeta. Hlm. 162-164.
21 Bahsan, M. 2010. Hukum Jaminan Dan Agraria. Tanah yang dapat diberikan dengan
Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Hak Guna Usaha diatur dalam Pasal 28
Grafindo Persada. Hlm. 22 Undang-Undang Pokok Agraria dan Pasal 4
22 Sutarno, Op. Cit., hlm. 164.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
23 Subekti, R. dan Tjitrosudibio, R. 1995. Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata. Edisi Revisi. Jakarta:


Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna
Pradnya Paramita. Hlm. 171. Usaha, Hak Guna Bangunan Dan Hak Pakai
Atas Tanah. Hak Guna Usaha dapat dimiliki tanahnya musnah atau sebagaimana
oleh Warga Negara Indonesia atau badan terdapat dalam ketentuan undang-undang.
hukum yang didirikan menurut hukum dan 4. Hak Pakai, baik itu hak milik ataupun hak atas
berkedudukan di Indonesia. Hapusnya Hak tanah negara
Guna Usaha diatur dalam Pasal 34 Undang- Hak Pakai adalah hak untuk
Undang Pokok Agraria. Hapusnya Hak Guna menggunakan dan/atau memungut hasil dari
Usaha dikarenakan oleh jangka waktunya tanah dikuasai langsung oleh negara maupun
berakhir, dihentikan sebelum jangka tanah milik orang lain, memberi wewenang
waktunya berakhir karena sesuatu syarat dan kewajiban yang ditentukan dalam
tidak dipenuhi, dilepaskan oleh pemegang keputusan pemberiannya oleh pejabat
haknya, dicabut untuk kepentingan umum, berwenang memberikannya atau perjanjian
diterlantarkan, tanahnya musnah atau dengan pemilik tanahnya, bukan perjanjian
menurut ketentuan undang-undang. sewa-menyewa juga perjanjian pengolahan
3. Hak Guna Bangunan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan
Hak Guna Bangunan adalah hak terhadap jiwa serta ketentuan-ketentuan
untuk mendirikan dan mempunyai undang-undang tersebut (Pasal 41 Undang-
bangunanbangunan atas tanah yang bukan Undang Pokok Agraria). Hak Pakai dapat
miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling diberikan selama jangka waktu atau tanahnya
lama tiga puluh tahun (Pasal 35 Undang- digunakan untuk keperluan tertentu dan
Undang Pokok Agraria). Berdasarkan dengan cuma-cuma, dengan pembayaran
permintaan pemegang hak dan dengan maupun pemberian jasa dalam bentuk
mengingat keperluan serta keadaan apapun. Pemberian Hak Pakai tidak boleh
bangunan-bangunannya, jangka waktu disertai syarat-syarat yang mengandung
tersebut dapat diperpanjang dengan waktu unsur-unsur pemerasan. Hak Pakai atas tanah
paling lama dua puluh tahun. Hak Guna milik hanya dapat dialihkan kepada pihak
Bangunan dapat dijadikan jaminan utang lain, apabila dimungkinkan dalam perjanjian
dengan dibebani hak tanggungan (Pasal 39 yang bersangkutan. Hak Pakai atas tanah hak
Undang-Undang Pokok Agraria). Subjek dari milik terjadi melalui pemberian tanah oleh
Hak Guna Bangunan adalah warga negara pemegang hak milik dengan akta yang dibuat
Indonesia dan badan hukum yang didirikan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Pemberian Hak
menurut hukum Indonesia serta Pakai atas tanah hak milik wajib didaftarkan
berkedudukan di Indonesia. Mengenai dalam buku tanah pada kantor pertanahan.
terjadinya Hak Guna Bangunan, diatur dalam Hak Pakai atas tanah hak milik mengikat
Pasal 37 Undang-Undang Pokok Agraria. pihak ketiga sejak saat pendaftarannya. Hak
Tanah yang dapat diberikan dengan Hak guna pakai atas tanah hak milik dibuka
usaha menurut Pasal 21 Peraturan kemungkinannya untuk di kemudian hari
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak
Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak tanggungan, apabila telah dipenuhi
Guna Bangunan Dan Hak Pakai Atas Tanah persyaratannya. Hapusnya Hak Pakai karena
adalah tanah negara, tanah hak pengelolaan berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dan tanah hak milik. Hak Guna Bangunan atas ditetapkan dalam keputusan, perpanjangan
tanah hak milik terjadi melalui pemberian atau dalam perjanjian pemberiannya;
oleh pemegang hak milik dengan akta yang dibatalkan oleh pejabat berwenang,
dibuat. Pejabat Pembuat Akta Tanah. pemegang hak pengelolaan atau hak milik
Pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah karena syarat maupun hal-hal tertentu;
hak milik wajib didaftarkan pada kantor dilepaskan secara sukarela oleh pemegang
pertanahan. Hak Guna Bangunan atas tanah haknya sebelum jangka waktu berakhir;
hak milik mengikat pihak ketiga sejak dicabut berdasarkan undang-undang;
didaftarkan. Hak Guna Bangunan hapus ditelantarkan; tanahnya musnah; atau
karena jangka waktunya berakhir, dihentikan menurut ketentuan undang-undang.
karena sesuatu syarat tidak dipenuhi, 5. Hak atas tanah
dilepaskan oleh pemegang haknya, dicabut Berikut bangunan, tanaman dan hasil
untuk kepentingan umum, diterlantarkan, karya telah ada atau akan ada dan
merupakan satu kesatuan dengan tanah
tersebut, juga merupakan milik pemegang pendaftarannya belum dilakukan, maka
hak atas tanah yang pembebanannya secara pemberian hak tanggungan dilakukan bersamaan
tegas dinyatakan di dalam Akta Pemberian dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah
Hak Tanggungan bersangkutan. Bangunan, bersangkutan. Pembuatan Akta Pemberian Hak
tanaman dan hasil karya sebagaimana Tanggungan wajib mencantumkan hal-hal
dimaksud, apabila tidak dimiliki oleh berikut, antara lain sebagai berikut:
pemegang hak atas tanah, pembebanan hak 1. Nama dan identitas pemegang serta pemberi
tanggungan atas benda-benda tersebut hak tanggungan.
hanya dapat dilakukan melalui 2. Domisili pihak-pihak dan apabila di antara
penandatanganan serta pada Akta Pemberian mereka ada yang berdomisili di luar
Hak Tanggungan yang bersangkutan oleh Indonesia, harus juga mencantumkan suatu
pemiliknya atau diberi kuasa untuk itu domisili pilihan di Indonesia.
olehnya dengan akta otentik. Hak Domisili pilihan itu apabila tidak
tanggungan dapat pula meliputi bangunan, dicantumkan, maka kantor Pejabat Pembuat
tanaman dan hasil karya seperti candi, Akta Tanah tempat pembuatan Akta
patung, gapura, relief yang merupakan satu Pemberian Hak Tanggungan dianggap
kesatuan dengan tanah bersangkutan. sebagai domisili yang dipilih.
bangunan dan dapat dibebani hak 3. Penunjukan secara jelas utang atau utang-
tanggungan bersamaan tanahnya tersebut, utang yang dijamin.
meliputi bangunan di atas maupun di bawah 4. Nilai tanggungan.
permukaan tanah. Akta otentik menurut ayat 5. Uraian yang jelas mengenai objek hak
tersebut adalah surat kuasa membebankan tanggungan.
hak tanggungan atas benda-benda yang Akta Pemberian Hak Tanggungan dapat
merupakan satu kesatuan dengan tanah mencantumkan janji-janji seperti
untuk dibebani hak tanggungan bersama- di bawah ini:
sama tanah bersangkutan. 1. Janji yang membatasi kewenangan pemberi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hak tanggungan untuk menyewakan objek
dapat disimpulkan, bahwa hak-hak atas tanah hak tanggungan dan/atau menentukan
yang dapat dijadikan objek hak tanggungan maupun mengubah jangka waktu sewa
adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna dan/atau menerima uang sewa di muka,
Bangunan dan Hak Pakai atas tanah negara. kecuali dengan persetujuan tertulis lebih
Mengacu pada Undang-Undang Hak Tanggungan dahulu dari pemegang hak tanggungan.
tersebut, maka hak tanggungan adalah satu- 2. Janji yang membatasi kewenangan pemberi
satunya lembaga jaminan atas tanah. 24 Sebagai hak tanggungan untuk mengubah bentuk
suatu hak yang bersifat accessoire, lahirnya hak atau tata susunan objek hak tanggungan,
tanggungan didasarkan pada adanya perjanjian kecuali dengan persetujuan tertulis lebih
pokok, yaitu perjanjian utang-piutang. dahulu dari pemegang hak tanggungan.
Pemberian hak tanggungan didahului
3. Janji yang memberikan kewenangan kepada
dengan janji untuk memberikan hak tanggungan
pemegang hak tanggungan untuk mengelola
sebagai jaminan pelunasan utang tertentu dan
objek hak tanggungan berdasarkan
dituangkan di dalam serta merupakan bagian tak
penetapan ketua pengadilan negeri yang
terpisahkan dari perjanjian utang-piutang
daerah hukumnya, meliputi letak objek hak
bersangkutan atau perjanjian lainnya yang
tanggungan apabila debitur sungguh-sungguh
menimbulkan utang tersebut.
cidera janji.
Pemberian hak tanggungan dilakukan melalui
4. Janji yang memberikan kewenangan kepada
pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan
pemegang hak tanggungan untuk
oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah sesuai dengan
menyelamatkan objek hak tanggungan,
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
apabila hal itu diperlukan untuk pelaksanaan
Objek hak tanggungan apabila berupa hak atas
eksekusi juga untuk mencegah menjadi
tanah berasal dari konversi hak lama yang telah
hapusnya maupun dibatalkannya hak yang
memenuhi syarat untuk didaftarkan, tetapi
menjadi objek hak tanggungan, karena tidak
dipenuhi atau dilanggarnya ketentuan
24 Syahrani, R. 2006. Seluk Beluk Dan Asas-Asas undang-undang.
Hukum Perdata. Edisi Revisi. Bandung: Alumni. Hlm. 164.
5. Janji bahwa pemegang hak tanggungan maka kantor pertanahan akan menerbitkan
pertama mempunyai hak untuk menjual atas sertifikat hak tanggungan sesuai dengan
kekuasaan sendiri objek hak tanggungan, peraturan perundang-undangan yang berlaku.
apabila debitur cidera Sertifikat hak tanggungan mempunyai kekuatan
janji. eksekutorial sama dengan putusan pengadilan
6. Janji yang diberikan oleh pemegang hak yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
tanggungan pertama, bahwa objek hak dan berlaku sebagai pengganti grosse acte
tanggungan tidak akan dibersihkan dari hak hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah.
tanggungan. Sertifikat hak atas tanah yang telah
7. Janji bahwa pemberi hak tanggungan tidak dibubuhi catatan pembebanan hak tanggungan
akan melepaskan haknya atas objek hak dikembalikan kepada pemegang hak atas tanah
tanggungan tanpa persetujuan tertulis lebih bersangkutan apabila diperjanjikan lain. Sertifikat
dahulu dari pemegang hak tanggungan. hak tanggungan diserahkan kepada pemegang
8. Janji bahwa pemegang hak tanggungan akan hak tanggungan. Piutang yang dijamin dengan
memperoleh seluruh atau sebagian dari ganti hak tanggungan apabila beralih disebabkan
rugi yang diterima pemberi hak tanggungan cessie, subrogasi, pewarisan atau sebab-sebab
untuk pelunasan piutangnya, apabila objek lainnya, maka hak tanggungan tersebut ikut
hak tanggungan dilepaskan haknya oleh beralih karena hukum kepada kreditor baru.
pemberi hak tanggungan maupun dicabut Beralihnya hak tanggungan wajib
haknya demi kepentingan umum. didaftarkan oleh kreditor yang baru kepada
9. Janji bahwa pemegang hak tanggungan akan kantor pertanahan. Pendaftaran beralihnya hak
memperoleh seluruh atau sebagian dari uang tanggungan dilakukan oleh kantor pertanahan
asuransi yang diterima pemberi hak dengan mencatatnya pada buku tanah hak
tanggungan untuk pelunasan piutangnya, tanggungan dan buku tanah hak atas tanah yang
apabila objek hak tanggungan diasuransikan. menjadi objek hak tanggungan serta menyalin
10. Janji bahwa pemberi hak tanggungan akan catatan tersebut pada sertifikat hak tanggungan
mengosongkan objek hak tanggungan pada juga sertifikat hak atas tanah bersangkutan.
waktu eksekusi hak tanggungan. Tanggal pencatatan pada buku tanah adalah
Janji yang memberikan kewenangan tanggal hari ketujuh setelah diterimanya secara
kepada pemegang hak tanggungan untuk lengkap surat-surat yang diperlukan bagi
memiliki objek hak tanggungan apabila debitor pendaftaran beralihnya hak tanggungan. Hari
cidera janji, batal demi hukum. Pemberian hak ketujuh itu apabila jatuh pada hari libur, maka
tanggungan wajib didaftarkan pada kantor catatan tersebut diberi tanggal hari kerja
pertanahan selambat-lambatnya tujuh hari kerja berikutnya. Beralihnya hak tanggungan mulai
setelah penandatanganan Akta Pemberian Hak berlaku bagi pihak ketiga pada hari tanggal
Tanggungan. Pejabat Pembuat Akta Tanah wajib pencatatan.
mengirimkan Akta Pemberian Hak Tanggungan Berdasarkan uraian tersebut di atas, hak
bersangkutan dan warkah lain yang diperlukan tanggungan oleh karena diberikan melalui
kepada kantor pertanahan. Pendaftaran hak perjanjian berupa Akta Pemberian Hak
tanggungan dilakukan oleh kantor pertanahan Tanggungan, sehingga apabila ada sertifikat yang
dengan membuatkan buku tanah hak tanggungan dijaminkan tanpa izin, artinya akta tersebut telah
dan mencatatnya dalam buku tanah hak atas ditandatangani oleh pihak tidak berwenang.
tanah yang menjadi objek hak tanggungan serta Akibat hukumnya adalah perjanjian yang telah
menyalin catatan tersebut pada sertifikat hak dibuat dapat dimintakan pembatalannya kepada
atas tanah bersangkutan. Tanggal buku tanah hakim (voidable). Akta Pemberian Hak
hak tanggungan adalah tanggal hari ketujuh Tanggungan juga dapat dibatalkan, apabila
setelah penerimaan secara lengkap surat-surat terdapat penipuan dalam pembuatan Akta
yang diperlukan bagi pendaftarannya. Hari Pemberian Hak Tanggungan yang membuat pihak
ketujuh apabila jatuh pada hari libur, maka buku lain menyatakan sepakat terhadap akta tersebut
tanah yang bersangkutan diberi tanggal hari kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 1328 Kitab
berikutnya. Hak tanggungan lahir pada hari Undang- Undang Hukum Perdata.
tanggal pembuatan buku tanah hak tanggungan.
Sebagai tanda bukti adanya hak tanggungan,
B. Kebijakan Hukum Bagi Yang Menjaminkan secara khusus. Contohnya, Pasal 372 Kitab
Tanah Orang Lain Tanpa Izin Undang-Undang Hukum Pidana. Melawan hukum
Debitor yang menjaminkan tanah milik sebagai unsur yang tidak disebut dalam rumusan
orang lain tanpa izin untuk pelunasan utang, delik, tetapi menjadi dasar untuk menjatuhkan
dapat diduga telah melakukan tindak pidana pidana melawan hukum secara umum.
penipuan, penggelapan dan/atau pemalsuan Contohnya, Pasal 351 Kitab Undang-Undang
surat. Pemilik tanah dapat mengajukan gugatan Hukum Pidana.26 Perbedaan perbuatan melawan
untuk pembatalan perjanjian pemberian jaminan hukum dalam konteks hukum perdata dengan
atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan pidana, lebih dititikberatkan pada perbedaan
oleh debitor. Berbicara mengenai perbuatan sifat keduanya. Hukum pidana bersifat publik,
melawan hukum, dapat ditemukan dalam hukum sedangkan hukum perdata sifatnya
pidana dan hukum perdata yang mana keduanya privat.
mempunyai perbedaan satu sama lain. Munir Fuady mengemukakan pendapatnya
Perbuatan melawan hukum mengenai perbedaan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) dalam konteks hukum dalam konteks hukum perdata dengan pidana,
perdata diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang- yaitu sebagai berikut:27 “Hanya saja yang
Undang Hukum Perdata atau Burgerlijk Wetboek membedakan antara perbuatan (melawan
pada buku tiga bagian tentang perikatan- hukum) pidana dengan perbuatan melawan
perikatan yang dilahirkan demi undang-undang hukum (perdata) adalah bahwa sesuai dengan
dengan bunyi sebagai berikut:“Tiap perbuatan sifatnya sebagai hukum publik, maka dengan
melanggar hukum, yang membawa kerugian perbuatan pidana, ada kepentingan umum yang
kepada orang lain, mewajibkan orang yang dilanggar (disamping mungkin juga kepentingan
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, individu), sedangkan dengan perbuatan melawan
mengganti kerugian tersebut.” hukum (perdata) maka yang dilanggar hanya
kepentingan pribadi saja.”
Suatu perbuatan agar dapat ditentukan sebagai Sebagaimana telah disebutkan
melawan hukum, maka diperlukan empat syarat, sebelumnya, bahwa debitor yang
antara lain:25 menjaminkan tanah milik orang lain tanpa izin
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si dapat diduga telah melakukan tindak pidana
pelaku. penipuan, penggelapan dan/atau pemalsuan
2. Bertentangan dengan hak subjektif orang surat.
lain. 1. Tindak pidana penipuan
3. Bertentangan dengan kesusilaan. Peminjaman sertifikat hak atas tanah dengan
4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dalih untuk membantu menjual tanah,
dan kehati-hatian. namun ternyata malah menjaminkannya,
Perbuatan melawan hukum (wederrechtelijk) dapat diduga merupakan tindak pidana
dalam konteks hukum pidana menurut Satochid penipuan. Tindak pidana penipuan atau
Kartanegara dibedakan menjadi: perbuatan curang (bedrog) terdapat dalam
1. Wederrechtelijk formil, yaitu apabila sesuatu Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum
perbuatan dilarang dan diancam dengan Pidana yang berbunyi:
hukuman oleh undang-undang.
2. Wederrechtelijk materiil, yaitu sesuatu “Barang siapa dengan maksud untuk
perbuatan mungkin wederrechtelijk, menguntungkan diri sendiri atau
meskipun tidak dengan tegas dilarang dan orang lain secara melawan hukum,
diancam hukuman oleh undangundang, dengan memakai nama palsu atau
melainkan juga asas-asas umum yang martabat palsu, dengan tipu
terdapat di dalam lapangan hukum (algemen muslihat, ataupun rangkaian
beginsel). kebohongan, menggerakan orang
Schaffmeister berpendapat, bahwa melawan lain untuk menyerahkan barang
hukum yang tercantum dalam rumusan delik,
26 Hamzah, A. Pengantar Dalam Hukum Pidana
menjadi bagian inti delik sebagai melawan hukum
Indonesia. Hlm. 168.
27 Fuady, M. 2005. Perbuatan Melawan Hukum
25 Agustina, R. 2003. Perbuatan Melawan (Pendekatan Kontemporer). Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Hukum. Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia. Hlm. 117. Hlm. 22.
sesuatu kepadanya atau supaya seperti di atas.30 Adanya dugan pemalsuan
memberi hutang maupun dan/atau pemakaian Akta Pemberian Hak
menghapuskan piutang, diancam Tanggungan palsu sebagai akta autentik
karena penipuan dengan pidana sebagaimana tercantum dalam ketentuan
penjara paling lama empat tahun.” undang-undang berikut yang berbunyi:
2. Tindak pidana penggelapan Pasal 264 Ayat (1) Angka 1 Kitab Undang-Undang
Menjaminkan tanah orang lain tanpa izin juga Hukum Pidana
dapat diduga sebagai tindak pidana “Pemalsuan surat diancam dengan pidana
penggelapan sebagaimana diatur oleh Pasal penjara paling lama delapan tahun, jika
372 Kitab Undang-Undang dilakukan terhadap: akta-akta otentik;”
Hukum Pidana yang berbunyi: “Barang siapa Pasal 264 Ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum
dengan sengaja dan melawan hukum Pidana
memiliki barang sesuatu yang seluruhnya “Diancam dengan pidana yang sama barang
atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, siapa dengan sengaja memakai surat tersebut
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati atau
karena kejahatan diancam karena yang dipalsukan seolah-lah benar dan tidak
penggelapan, dengan pidana penjara paling dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat
lama empat tahun atau pidana denda paling menimbulkan kerugian.”
banyak sembilan ratus rupiah.” Masih menurut R. Soesilo, akta autentik
Menurut R. Soesilo, makna memiliki dalam adalah akta yang dibuat di hadapan seorang
pasal tersebut juga mencakup pegawai negeri umum berhak untuk itu seperti
menggadaikan.28 notaris, pegawai pencatat jiwa dan sebagainya. 91
3. Tindak pidana pemalsuan surat Istilah kebijakan diambil dari istilah bahasa asing,
Perbuatan tersebut juga dapat diduga yaitu policy yang diambil dari bahasa Inggris dan
sebagai tindak pidana pemalsuan dan/atau bahasa Belanda, yaitu politiek. Kebijakan dalam
pemakaian surat kuasa palsu yang dilakukan hukum pidana juga dapat disebut dengan istilah
oleh peminjam tersebut agar seolah-olah politik hukum pidana atau yang lebih dikenal
mendapat kuasa untuk menjaminkan istilahnya, antara lain penal policy, criminal law
sertifikat dimaksud. policy (strafrechspolitiek).31 Menurut Marc Ancel,
Pemalsuan surat diatur dalam Pasal 263 Ayat penal policy adalah:32 “suatu ilmu yang memiliki
(1) Kitab Undang-Undang tujuan praktis untuk memungkinkan peraturan
Hukum Pidana yang berbunyi:“Barang siapa hukum positif dirumuskan secara lebih baik dan
membuat surat palsu atau memalsukan surat untuk memberi pedoman tidak hanya kepada
yang dapat menimbulkan sesuatu hak, pembuat undang-undang, tetapi juga kepada
perikatan atau pembebasan hutang atau pengadilan yang menerapkan undang-undang
yang diperuntukkan sebagai bukti daripada dan juga kepada para penyelenggara atau
sesuatu hal dengan maksud untuk memakai pelaksana putusan pengadilan.”
atau menyuruh orang lain memakai surat Sudarto memberikan pengertian penal policy
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak sebagai berikut:
dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut 1. Usaha untuk mewujudkan peraturan-
dapat menimbulkan kerugian, karena peraturan yang baik sesuai dengan
pemalsuan surat, dengan pidana penjara keadaan dan situasi pada suatu saat. 33
paling lama enam tahun.” 2. Kebijakan dari negara melalui badan-badan
Menurut R. Soesilo, surat yang berwenang untuk menetapkan peraturan-
dipalsukan itu haruslah suatu surat yang salah peraturan yang dikehendaki dan diperkirakan
satunya dapat menerbitkan hak.29 Barang siapa dapat digunakan untuk mengekspresikan apa
dengan sengaja memakai surat palsu atau yang
dipalsukan seolah-olah sejati dan apabila 30 Pasal 263 Ayat (2) Kitab Undang-Undang
pemakaian surat tersebut dapat menimbulkan Hukum Pidana.
kerugian, maka diancam dengan pidana sama 31 Arief, B. N. 2008. Bunga Rampai Kebijakan

Hukum Pidana Perkembangan Konsep KUHP Baru. Cet. Ke-1.


Jakarta: Kencana Prenadamedia Grub. Hlm. 26.
32 Ibid, hlm. 26.
28 Soesilo, R., Op. Cit., hlm. 258. 33 Sudarto. 1981. Hukum Dan Hukum Pidana.
29 Ibid, hlm. 195. Bandung: Alumni. Hlm. 159.
yang terkandung dalam masyarakat serta berwenang. Akibat hukumnya adalah perjanjian
mencapai apa yang dicita-citakan.34 yang telah dibuat dapat dimintakan
Mulder berpendapat, bahwa strafrechtspolitiek pembatalannya kepada hakim (voidable).
atau penal policy adalah garis kebijakan untuk Perjanjian yang mempunyai hal terlarang
menentukan:35 menyebabkan perjanjian tersebut batal demi
1. Seberapa jauh ketentuan-ketentuan pidana hukum. Hal ini sesuai dengan Pasal 1254 Kitab
yang berlaku perlu diubah atau diperbaharui. Undang-Undang Hukum Perdata yang diatur
2. Apa yang dapat diperbuat untuk mencegah sebagai
terjadinya tindak pidana. berikut: “Semua syarat yang bertujuan
3. Cara bagaimana penyidikan, penuntutan, melakukan sesuatu yang tak mungkin terlaksana,
peradilan dan pelaksanaan pidana harus sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan
dilaksanakan. yang baik, atau sesuatu yang dilarang oleh
Kebijakan hukum pidana dilaksanakan melalui undang-undang adalah batal dan mengakibatkan
tahap-tahap konkretisasi, operasionalisasi atau persetujuan yang digantungkan padanya tak
fungsionalisasi hukum pidana yang terdiri atas:36 berlaku.”
1. Kebijakan formulasi atau legislatif Akta Pemberian Hak Tanggungan juga
Tahap perumusan atau penyusunan hukum dapat dibatalkan, apabila terdapat penipuan
pidana. Tahap ini merupakan tahap yang dalam pembuatan Akta Pemberian Hak
paling strategis dari upaya pencegahan dan Tanggungan yang membuat pihak lain
penanggulangan kejahatan melalui kebijakan menyatakan sepakat terhadap akta tersebut
hukum pidana. Hal ini karena pada tahap sebagaimana diatur dalam Pasal 1328 Kitab
tersebut, kekuasaan formulatif atau legislatif Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu sebagai
berwenang dalam hal menetapkan atau berikut:“Penipuan merupakan suatu alasan untuk
merumuskan perbuatan apa yang dapat membatalkan suatu persetujuan, bila penipuan
dipidana dan berorientasi pada yang dipakai oleh salah satu pihak adalah
permasalahan pokok hukum pidana meliputi sedemikian rupa, sehingga nyata bahwa pihak
perbuatan bersifat melawan hukum, yang lain tidak akan mengadakan perjanjian itu
kesalahan atau pertanggungjawaban pidana tanpa adanya tipu muslihat. Penipuan tidak
serta sanksi apa dapat dikenakan oleh dapat hanya dikirakira, melainkan harus
pembuat undang-undang. Kesalahan atau dibuktikan.”
kelemahan dalam kebijakan legislative akan Selama penerima hak tanggungan
menjadi penghambat upaya pencegahan dan beritikad baik dan tidak mengetahui atau tidak
penanggulangan kejahatan pada tahap menduga adanya perbuatan melanggar hukum
aplikasi juga eksekusi. dalam penjaminan sertifikat tanpa izin, maka
2. Kebijakan aplikatif atau yudikatif penerima hak tanggungan tidak dapat dijerat
Tahap penerapan hukum pidana. Tahap dengan sanksi pidana. Pemilik sertifikat hak atas
aplikasif merupakan kekuasaan dalam hal tanah dapat menjadikan penerima hak
menerapkan hukum pidana oleh aparat tanggungan sebagai turut tergugat dalam
penegak hukum atau pengadilan. pengajuan pembatalan Akta Pemberian Hak
3. Kebijakan administratif atau eksekutifTahap Tanggungan maupun gugatan perbuatan
pelaksanaan hukum pidana. Tahap ini melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 Kitab
merupakan tahapan dalam melaksanakan Undang-Undang Hukum Perdata atas penjaminan
hukum pidana oleh aparat pelaksana atau sertifikat hak atas tanah tanpa izin.
eksekusi pidana.
Sebagaimana penjelasan pada bab sebelumnya, PENUTUP
sertifikat yang dijaminkan tanpa izin, artinya akta A. Kesimpulan
tersebut telah ditandatangani oleh pihak tidak 1. Aspek hukum dalam menjaminkan tanah
orang lain tanpa izin dapat dilihat dalam
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
34Sudarto. 1983. Hukum Pidana Dan tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Perkembangan Masyarakat. Bandung: Sinar Baru. Hlm. 20. Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
35 Arief, B. N., Op. Cit., hlm. 27.
Menurut ketentuan, satu-satunya bentuk
36 Arief, B. N. 2007. Masalah Penegakan Hukum

Dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan


jaminan untuk menjaminkan hak atas tanah
Kejahatan. Jakarta: Kencana Media Group. Hlm. 78-79. adalah hak tanggungan. Pemberian hak
tanggungan didahului dengan janji untuk pemegang hak atas tanah tersebut.
memberikan hak tanggungan sebagai Pemerintah oleh karenanya perlu menindak
jaminan pelunasan utang tertentu dan tegas para pelakunya sesuai ketentuan
dituangkan di dalam serta merupakan bagian undang-undang berlaku, termasuk orang
tak terpisahkan dari perjanjian utang-piutang maupun kelompok atau badan hukum yang
bersangkutan atau perjanjian lainnya yang terlibat di dalamnya.
menimbulkan utang tersebut. Pemberian hak 2. Hukum harus melindungi para pemegang hak
tanggungan dilakukan melalui pembuatan atas tanah, terutama apabila terdapat
Akta Pemberian Hak Tanggungan oleh proses-proses yang memerlukan sertifikat
Pejabat Pembuat Akta Tanah sesuai dengan atau dokumen penting lainnya sebagai
peraturan perundang-undangan yang jaminan agar tidak dirugikan. Pemberian
berlaku. Hak tanggungan oleh karena sanksi juga ganti rugi diperlukan agar pelaku
diberikan melalui perjanjian berupa Akta dapat dihukum menurut ketentuan dan pihak
Pemberian Hak Tanggungan, sehingga yang dirugikan mendapatkan keadilan.
apabila ada sertifikat yang dijaminkan tanpa
izin, artinya akta tersebut telah DAFTAR PUSTAKA
ditandatangani oleh pihak tidak berwenang. Agustina, R. 2003. Perbuatan Melawan Hukum.
2. Kebijakan hukum bagi yang menjaminkan Pasca Sarjana FH Universitas Indonesia.
tanah orang lain tanpa izin, yaitu sertifikat Arba, H. M. 2015. Hukum Agraria Indonesia.
perjanjian telah dibuat dapat dimintakan Jakarta: Sinar Grafika.
pembatalannya kepada hakim (voidable). Arief, B. N. 2007. Masalah Penegakan Hukum
Pembatalan tersebut sesuai dengan Pasal Dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam
1254 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Penanggulangan Kejahatan. Jakarta:
Akta Pemberian Hak Tanggungan juga dapat Kencana Media Group.
dibatalkan, apabila terdapat penipuan dalam _________. 2008. Bunga Rampai Kebijakan
pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan Hukum Pidana Perkembangan Konsep
yang membuat pihak lain menyatakan KUHP Baru. Cet. Ke-1. Jakarta: Kencana
sepakat terhadap akta tersebut sebagaimana Prenadamedia Grub.
diatur dalam Pasal 1328 Kitab Undang- Bahsan, M. 2010. Hukum Jaminan Dan Jaminan
Undang Hukum Perdata. Selama penerima Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta: PT.
hak tanggungan beritikad baik dan tidak Raja Grafindo Persada.
mengetahui atau tidak menduga adanya Budiatma, H. 2020. Pengertian Tanah dan Peran
perbuatan melanggar hukum dalam Tanah Bagi Manusia.
penjaminan sertifikat tanpa izin, maka Fuady, M. 2005. Perbuatan Melawan Hukum
penerima hak tanggungan tidak dapat dijerat (Pendekatan Kontemporer). Bandung:
dengan sanksi pidana. Pemilik sertifikat hak PT. Citra Aditya Bakti.
atas tanah dapat menjadikan penerima hak Hamzah, A. Pengantar Dalam Hukum Pidana
tanggungan sebagai turut tergugat dalam Indonesia.
pengajuan pembatalan Akta Pemberian Hak Hasbullah, F. H. 2005. Hukum Kebendaan Perdata
Tanggungan maupun gugatan perbuatan Jilid II: Hak-Hak Yang Memberi Jaminan.
melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 Jakarta: Ind-Hill Co.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atas Nurus, Z. 2016. Politik Hukum Pengadaan Tanah
penjaminan tanah tanpa izin. Pemberian Antara Kepentingan Umum dan
sanksi didasarkan pada putusan hakim yang Perlindungan Hak Asasi Manusia.
menangani perkara tersebut termasuk Madura: Refika Aditama.
pemberian ganti rugi. Prodjodikoro, W. 1986. Asas-asas Hukum Pidana
B. Saran di Indonesia. Bandung: PT. Eresco.
1. Pelaku yang menjaminkan tanah orang lain Soedewi, S. 1980. Hukum Jaminan Di Indonesia
tanpa izin sebaiknya dijerat, baik secara Pokok-Pokok Hukum Jaminan Dan
hukum pidana maupun perdata, terutama Jaminan Perorangan. Liberty.
apabila terbukti memenuhi unsur pidana Soekanto, S dan Mamudji, S. 2001. Penelitian
maupun perbuatan melawan hukum. Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Menjaminkan tanah orang lain tanpa izin Singkat). Jakarta: Rajawali Pers.
dapat menyebabkan kerugian, terutama bagi
Soesilo, R. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) serta
KomentarKomentarnya Lengkap Pasal
Demi Pasal. Bogor: Politeia.
Subekti, R. dan Tjitrosudibio, R. 1995. Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata. Edisi
Revisi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sudarto. 1981. Hukum Dan Hukum Pidana.
Bandung: Alumni.

______. 1983. Hukum Pidana Dan Perkembangan


Masyarakat. Bandung: Sinar Baru.
Sutarno. 2005. Aspek-Aspek Hukum Perkreditan
Pada Bank. Bandung: Alfabeta.
Sutedi, A. 2010. Hukum Hak Tanggungan. Sinar
Grafika.
Syahrani, R. 2006. Seluk Beluk Dan Asas-Asas
Hukum Perdata. Edisi Revisi. Bandung:
Alumni.

Perundang-undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
(Undang-Undang Pokok Agraria).
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang
Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-Benda yang Berkaitan dengan
Tanah.

Anda mungkin juga menyukai