1 PB
1 PB
ABSTRAK
PT.TELKOM, Kandatel Binjai tidak memiliki divisi manajemen risiko, pengelolaan
manajemen risiko dipusatkan pada kantor Wilayah TELKOM di Medan. Padahal manajemen
risiko ini diperlukan untuk mengatasi secara cepat dan tepat risiko yang terjadi di Binjai.
Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Analisis manajemen risiko
(studi kasus pada PT.TELKOM, Kandatel Binjai)”
Menurut Australaian Risk Management Standart (4360:2004), manajemen risiko
merupakan kultur, proses dan struktur yang diarahkan untuk merealisasikan peluang potensial
sekaligus mengelola dampak yang merugikan. Tujuan dari analisis manajemen risiko adalah
untuk membedakan risiko minor yang dapat diterima dan risiko mayor yang tidak dapat di
terima. Selain itu menyediakan data untuk membantu evaluasi serta penanganan risiko.
Risiko dianlisis dengan mempertimbangkan estimasi konsekuensi dan perhitungan terhadap
program pengendalian yang selama ini sudah dijalankan.
Metode yang digunakan dalam menganalisis risiko adalah skema pemeringkatan risiko.
Skema ini ditentukan cara gambaran kuantitatif dan kualifikasi yang digunakan untuk istilah
“besar, sedang dan rendah”. Input untuk mengembangkan skema ini berasal dari mereka yang
berpengalaman dalam organisasi atau proyek dan mempunyai keahlian dalam bidang
tersebut. Dengan demikian di peroleh uraian yang tepat untuk nilai kemungkinan serta
dampak yang akan digunakan. Metode pengumpulan informasi ini dapat dilakukan dengan
teknik expert judgement, baik melalui metode terstruktur seperti Delphi Teqnique maupun
bentuk wawancara atau bentuk Focus Group Discussion lainya.
Risiko tertinggi di TELKOM, Kandatel Binjai yaitu risiko kepuasan pelanggan di
TELKOM Kandatel Binjai menuntut perusahaan agar lebih memperhatikan kualitas layanan
jaringan dengan lebih baik lagi. Kedua, risiko operasional menduduki posisi kedua karena
kabel berbahan tembaga di nilai tidak mampu lagi mengikuti kebutuhan masyarakat akan
internet cepat. Ketiga, risiko sumber daya manusia berada pada urutan terakhir karena
karyawan memiliki keahlian dan pengalaman kerja yang cukup.
Kata kunci : analisis manajemen risiko, risiko operasional dan TELKOM Kandatel Binjai
ANALYSIS OF RISK MANAGEMENT (CASE STUDY
ON PT.TELKOM, KANDATEL BINJAI)
ABSTRACT
PT.TELKOM, Kandatel Binjai has no division of risk management, risk management
focused on TELKOM Regional office in Medan. Though risk management is necessary to
address quickly and accurately the risks that occur in Binjai. To the researchers interested in
conducting research with the title "Analysis of risk management (case study on
PT.TELKOM, Kandatel Binjai)".
According Australaian Risk Management Standard (4360: 2004), a risk management is
culture, processes and structures that are directed to realize the potential opportunities while
managing the adverse impacts. The purpose of the analysis of risk management is to
distinguish the minor risk that may be accepted and the major risks which can not be
received. Besides providing data to assist the evaluation and management of risk. Risk is
analysed by considering the consequences estimation and calculation of the control program
that has been executed.
The method used in analyzing risk is risk rating scheme . This scheme is determined
ways and quantitative description of the criteria applied to the term " large , medium and low
" . Input to develop this scheme comes from those who are experienced in the organization or
project and have expertise in that field . Thus obtained the proper description for the value of
the possibilities and the impact that will be used . This information collection method can be
done by using expert judgment , either through methods such as Delphi Teqnique well
structured interview form or other form of Focus Group Discussion.
TELKOM Binjai Kandatel’s highest risk is risk of customer satisfaction demanding that
the company pay more attention to the quality of network services with better again . Second
, operational risk came second because the cables made from copper in value no longer able
to follow the demand of fast internet. Third, the risk of human resources was ranked last
because employees have the skills and work experience are sufficient.
Key words : analysist risk management, operastional risk and TELKOM Kandatel Binjai
I. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang sangat struktural, operasional dan perawatan.
pesat mengakibatkan adanya peningkatan Aspek ini menuntut kualitas dan
globalisasi di bidang tekonologi kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia)
informasi,seperti trend 4G (LTE), di mana yang berkompeten agar tujuan dapat
informasi di tuntut ada secara cepat. Oleh tercapai. Seluruh SDM yang merupakan
sebab itu, pihak yang ingin berkembang kunci pelaksanaan sistem diharapkan
senantiasa mengikuti perkembangan mampu meningkatkan soft skill dan hard
teknologi informasi tersebut untuk skillnya dengan berbagai pelatihan dan
memenuhi kebutuhan akan informasi. pembelajaran baik secara individu maupun
Dengan mengikuti perkembangan teknologi kelompok, terutama di bidang teknologi
informasi kita dapat mengetahui informasi informasi yang sangat erat kaitannya
global, pengiriman berita dan data dan dengan kegiatan operasional perusahaan.
sebagainya. Kegiatan operasional ini meliputi
Salah satu teknologi informasi penanganan gangguan atas alat produksi,
adalah Interconnected Network atau lebih keamanan aset, perubahan teknologi dan
popular dengan sebutan Internet yaitu pemeliharaan jaringan. TELKOM yang
sebuah sistem komunikasi global yang bergerak dalam bidang layanan jaringan
menghubungkan komputer-komputer dan serta pelayanan. Oleh karena sifat dan
jaringan-jaringan komputer di seluruh karakter kegiatan operasional seperti itu,
dunia. Saat ini internet seperti dunia kedua maka risiko kerusakan properti lebih
bagi manusia, hampir semua kegiatan yang dititikberatkan pada risiko kerusakan
bisa dilakukan di dunia nyata juga bisa infrastruktur jaringan dan kualitas layanan.
dilakukan di dunia maya ini. Mulai dari Apabila ada satu kerusakan saja yang
bergaul hingga berbisnis dan memperoleh terjadi, maka akan mengakibatkan kualitas
pendapatan tambahan. Maka dari itu, untuk dan kepuasan pelanggan atas layanan
memuaskan konsumennya PT. Telkom TELKOM akan berkurang hal itu juga akan
mengeluarkan produknya yang bernama berdampak pada profitabilitas perusahaan.
IndiHome. Tidak dapat dipungkiri
TELKOM Group adalah satu- bahwasannya setiap usaha mengandung
satunya BUMN telekomunikasi serta risiko yang kadang tidak sedikit. Risiko ini
penyelenggara layanan telekomunikasi dan akan muncul akibat sistem dan teknologi
jaringan terbesar di Indonesia. Telkom informasi (hardware, software, network,
Group melayani jutaan pelanggan di orang dan proses) yang tidak efektif untuk
seluruh Indonesia dengan rangkaian mendukung kebutuhan informasi saat ini
lengkap layanan telekomunikasi yang dan yang akan datang secara efisien.
mencakup sambungan telepon kabel tidak Dalam jurnal Sudarso Kaderi
bergerak dan telepon nirkabel tidak Wiryono, Suharto. 2008 Analisis Risiko
bergerak, komunikasi seluler, layanan Operasional di PT.Telkom dengan
jaringan dan interkoneksi serta layanan Pendekatan Metode ERM), jenis risiko
internet dan komunikasi data. TELKOM yang di alami TELKOM adalah Risiko
Group juga menyediakan berbagai layanan Teknologi Informasi/Infrastruktur Jaringan
di bidang informasi, media dan
1 (IT/Network Infrastructure Risk), Risiko
edutainment, termasuk cloud-based and Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan
server-based managed services, layanan e- (Human Resources/Leadership Risk),
Payment dan IT enabler, e-Commerce dan Risiko Pengembangan Produk (Product
layanan portal lainnya. Development Risk), Risiko Interkoneksi
Banyak kegiatan dilakukan (Inter-Carrier Risk), Risiko Kepuasan
PT.TELKOM untuk menjamin kualitas Pelanggan (Customer Satisfaction Risk),
produknya tetap baik, diantaranya aspek Risiko Penurunan Merek (Brand Erosion
Risk), Risiko Fraud (Fraud Risk), Risiko terstruktur dalam mengelola ketidakpastian
Kerjasama (Partnering Risk), Risiko yang berkaitan dengan ancaman.
Pengadaan (Procurement Risk), Risiko Tujuan dari analisis manajemen
Gangguan Bisnis (Business Interuption risiko adalah untuk membedakan risiko
Risk), Risiko Integrasi Informasi minor yang dapat diterima dan risiko mayor
(Integration Information Risk), Risiko yang tidak dapat di terima. Selain itu
Kompetisi (Competition Risk), Risiko menyediakan data untuk membantu
Perencanaan Kapasitas Bisnis (Business evaluasi serta penanganan risiko. Risiko
Capacity Planning Risk), Risiko dianlisis dengan mempertimbangkan
Regulasi/Hukum/Kebijakan Internal estimasi konsekuensi dan perhitungan
(Regulation/Legal/Internal Policy Risk), terhadap program pengendalian yang
Risiko Ketersediaan Modal (Capital selama ini sudah dijalankan. Analisis
Availibility Risk), Risiko Negara (Country pendahuluan dapat dibuat untuk
Risk), Risiko Inovasi Teknologi ( mendapatkan gambaran seluruh risiko yang
Technological Innovation Risk), Risiko ada. Kemudian di susun urutan risiko yang
Bencana (Disaster Risk), Risiko Tata ada. Risiko-risiko yang kecil untuk
Kelola Perusahaan (Corporate Governance sementara diabaikan dulu, sedangkan risiko
Risk). yang mendapat prioritas adalah risiko yang
Ilmu yang dipakai untuk cukup siginifkan menimbulkan kerugian.
mengantisipasi kejadian yang tidak Risiko muncul dalam kegiatan
diinginkan di masa yang akan datang apapun termasuk di hampir semua aktivitas
adalah manajemen risiko. Manajemen bisnis yang dilakukan, bahkan dunia bisnis
risiko mampu mengidentifikasi, mengukur pernah memiliki paradigma “risiko yang
dan mengontrol sebuah risiko yang tinggi, hasil tinggi” (high risk, high gain).
mengancam perusahaan yang akan Namun paradigma ini tidak di pakai lagi
menimbulkan kerugian. Dengan dalam peraturan bisnis dewasa ini karena
pelaksanaan perlakuan risiko, perusahaan para pelaku bisnis dewasa ini menerapkan
mampu memindahkan risiko kepada pihak manajemen risiko yang sistematis dan
lain, menghindari risiko, mengurangi efek struktural. Hasilnya munculah paradigma
negatif risiko dan menampung sebagian “risiko yang rendah, hasil yang tinggi” (low
atau semua konsekuensi risiko tersebut. risk, high gain).
Menurut Smith (dalam Pramana, PT.TELKOM, Kandatel Binjai tidak
2011), manajemen risiko didefinisikan memiliki divisi manajemen risiko,
sebagai proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan manajemen risiko dipusatkan
dan kontrol keuangan dari sebuah risiko pada kantor Wilayah TELKOM di Medan.
yang mengancam aset dan penghasilan dari Padahal manajemen risiko ini diperlukan
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat untuk mengatasi secara cepat dan tepat
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada risiko yang terjadi di Binjai. Untuk itu
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, peneliti tertarik mengadakan penelitian
manajemen risiko adalah suatu cara dalam dengan judul “Analisis manajemen risiko
mengorganisir suatu risiko yang akan (studi kasus pada PT.TELKOM,
dihadapi baik itu sudah diketahui maupun Kandatel Binjai)”.
yang belum diketahui atau yang tak II. LANDASAN TEORI
terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan 1. Manajemen Risiko
risiko kepada pihak lain, menghindari Menurut kamus besar bahasa Indonesia
risiko, mengurangi efek negatif risiko dan di kutip dari (Tony Pramana, 2011), risiko
menampung sebagian atau semua adalah “akibat yang kurang menyenangkan
konsekuensi risiko tertentu. Manajemen (merugikan, membahayakan) dari suatu
risiko juga bisa di sebut suatu pendekatan perbuatan atau tindakan”. Dengan kata lain,
risiko merupakan kemungkinan situasi atau
keadaan yang dapat mengancam sekaligus mengelola dampak yang
pencapaian tujuan serta sasaran sebuah merugikan.
organisasi atau individu. Menurut Manajemen risiko adalah suatu sistem
Australaian Risk Management Standart pengawasan risiko, bahkan perlindungan
(4360:2004), manajemen risiko merupakan atas harta benda, keuntungan, serta
kultur, proses dan struktur yang diarahkan keuangan badan usaha atau perorangan atas
untuk merealisasikan peluang potensial kemungkinan timbulnya sutau kerugian
karena adanya risiko tersebut.
Proses manajemen risiko (final draft ISO 31010:12)
Penentuan konteks
Konteks strategi
Konteks organisasi
Konteks manajemen resiko
Pengembangan kriteria
Struktur kebijakan
Identifikasi risiko
Analisa risiko
Kemungkinan Konsekuensi
Evaluasi Resiko
Ya
Resiko diterima
Penanggulangan resiko
K
2.5
2
I
1.5
N 1
A 0.5
N
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
risiko sumber daya
1.2 1.3 1.3 1.2 1.3 2.2 1.2 1.2 1.3 1.2
manusia
risiko kepuasan
2.4 4.4 2.4 2.3 2.2 3.3 2.4 4.4
pelanggan
risiko operasional 4.5 2.5 2.2 2.4 1.3 1.2 1.4 1.3 2.3 1.2
D A M P A K
Sumber Internet
http://www.telkom.co.id/tentang-telkom, di
akses tanggal 28 Januari 2015, pukul
14.45
http://ekonomi.kompasiana.com/manajeme
n/2012/11/16/kasus-manajemen-
resiko-pt-telkom- 503743.html, di
akses tanggal 28 Januari 2015, pukul
14.48
Jurnal
Sudarso Kaderi Wiryono, Suharto. 2008
Analisis Risiko Operasional di
PT.Telkom dengan Pendekatan
Metode ERM