Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3

1. Jeshika Hananya Hutagalung


2. Wanda Ramadhani
3. Friski Dayanti Sihite
Apa itu ‘manajemen risiko’?

Identifikasi, analisis, pengendalian


Menghindari, meminimalisir, atau bahkan
menghapus
Resiko yang tidak dapat terima
Jenis-jenis Risiko Perusahaan
Manufaktur dan Jasa
• Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang
aktivitasnya mengelola bahan mentah atau bahan baku
sehingga menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada
konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering disebut
dengan proses produksi.
• Contoh Perusahaan atau Industri Manufaktur
• Beberapa contoh manufaktur yang ada di Indonesia yaitu :
a) Tekstil
b) Semen
c) Keperluan rumah tangga
d) Otomotif
Perusahaan jasa
Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya
memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa), dengan
tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Atau
perusahaan jasa dapat diartikan juga sebagai suatu
perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya, bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan
mendapatkan keuntungan. Contoh perusahaan jasa yang ada
di Indonesia.
Beberapa contoh perusahaan
jasa di Indonesia pada saat ini….

• Bidang transportasi, infatruktur dan utilitas misalnya:


Indosat Tbk, Garuda Indonesia Tbk, Telekomunikasi
indonesia Tbk, Jasa marga Tbk, dan lain-lain.
• Bidang keuangan, misalnya: Bank Central Asia Tbk, Bank
Mandiri Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Rakyat
Indonesia Tbk, dan lain-lain.
Manajemen resiko lingkungan eksternal dan
internal dalam perusahaan manufaktur dan jasa

Resiko internal dan External Perusahaan Manufaktur


1. Risiko Harga Komoditas
2. Risiko Valuta Asing
3. Risiko Kredit
4. Risiko Likuiditas
5. Risiko Terkait Pengelolaan Modal
6. Risiko Terganggunya Pasokan Bahan baku
7. Risiko Persaingan
8. Risiko Teknologi
9. Risiko Lingkungan
10. Risiko Ekonomi
11. Risiko Sumber Daya Manusia
Lingkungan Internal dan External
Perusahaan Jasa

1. Manajemen Pengendalian Dan Produksi


2. Manajemen Sumber Daya
3. Manusia Dan Sosial Budaya
4. Material dan peralatan
5. Pendidikan dan Keuangan
6. Cuaca Dan Pengawasan
7. Harga Dan Anggaran Biaya
8. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Indentifikasi resiko pada
perusahaan manufaktur dan jasa

Salah satu contoh


indentifikasi resiko
yaitu semen (
Perusahaan
Manufaktur ) salah
satunya PT. SEMEN
BATURAJA
(PERSERO) Tbk
Perseroan sangat menyadari adanya berbagai risiko
yang dapat mengganggu kelancaran kinerja. Alasan tersebut,
karena perseroan sejak dini telah mengembangkan sistem
manajemen risiko yang terintegrasi di tingkat korporasi dengan
melibatkan masing-masing satuan kerja. Pengembangan sistem
manajemen risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi
jangka panjang perseroan, melalui pembentukan tim.
Kegiatan analisis resiko perseroan meliputi kegiatan
identifikasi, pengukuran, pemetaan dan rekomendasi risiko.
Perseroan telah membuat unit pengelola
manajemen risiko di bawah tanggung jawab
biro hukum dan GCG, yang bertugas :

• Menyusun rencana kerja.


• Melakukan inventaris/identifikasi risiko, Analisis
dan Evaluasi Risiko.
• Menyempurnakan manual Manajemen Risiko dan GCG di
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk.
• Menerapkan Manajemen Risiko & GCG di seluruh jajaran
Perseroan.
• Melakukan sosialisasi Manajemen Risiko & GCG
bagi seluruh karyawan.
• MEDIA
Indentifikasi resiko pada
perusahaan manufaktur dan jasa

Salah satu contoh


indentifikasi resiko yaitu (
Perusahaan Jasa ) salah
satunya PT Telekomunikasi
Selular
Manajemen Risiko Operasional TELKOM dilakukan melalui pendekatan konsep
Enterprise Risk Management (ERM). Konsep ERM ini digunakan karena ERM
memberikan proses pengendalian dan pengelolaan yang lebih lengkap dalam
menghadapi risiko dibandingkan dengan manajemen risiko tradisional, dimana
tujan ERM adalah untuk menelusuri, mengukur dan merespon terhadap semua
kategori potensi risiko lintas perusahaan, baik itu risiko operasional, risiko finansial,
risiko strategis, risiko pasar dan kompetisi, risiko pelanggan, risiko sosial dan
politik, risiko teknologi, dan risiko reputasi. ERM tidak menghapus risiko, akan
tetapi ERM memastikan bahwa risiko disesuaikan dengan tingkat risiko yang dapat
diterima oleh perusahaan. Selain itu ERM juga memberi kemampuan bagi
perusahaan untuk menyiapkan dan menekan dampak dari kejadian tak terduga,
serta menajamkan kemampuan untuk memenuhi sasaran perusahaan baik dari
arah strategis, operasi, pelaporan dan kepatuhan. Melalui ERM, perusahaan
diharapkan dapat memandang risiko bukan hanya sebagai suatu ancaman ataupun
hambatan, tetapi juga merupakan suatu peluang untuk meraih pasar melalui
sumber
• Risiko Kejahatan (Crime Risk), yang meliputi pencurian, fraud dan pembajakan
komputer (computer hacking)
• Risiko Bencana (Disaster Risk), baik yang terjadi secara alami (gempa bumi,
tsunami, dll) maupun yang terjadi akibat ulah manusia (banjir, kebakaran, dll),
serta adanya aktivitas terorisme.
• Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk), yang meliputi adanya
kebocoran data dan informasi, dan adanya akses ke perusahaan yang tidak
diinginkan seperti antara lain meliputi risiko infrastruktur jaringan/IT (IT/Network
Infrastructure risk) dan risiko integrasi informasi (Information Integrity Risk).
• Risiko Hukum (Legal Risk), yang meliputi peningkatan kerugian akibat adanya
perubahan pada tindakan hukum yang tidak tepat dan adanya praktek dan
dokumen hukum yang tidak terdeteksi.
• Risiko Regulasi (Regulatory Risk), yang meliputi kurangnya perhatian terhadap
peraturan yang telah ditetapkan.
• Risiko Reputasi (Reputational Risk), yang timbul dari akibat
adanya publikasi negatif terhadap kegiatan bisnis dan
pengendalian intern yang dilakukan.
• Risiko Sistem (System Risk), berupa kehilangan yang terjadi
akibat dari adanya kegagalan oleh penghentian prosedur,
proses atau sistem dan kontrol bisnis. Risiko Kerjasama
(Partnering Risk), yang meliputi aliansi, joint venture, afiliasi dan
bentuk kerja sama lainnya dengan pihak ketiga yang tidak
efektif atau tidak efisien dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam berkompetisi, ketidakpastian ini terjadi
karena kesalahan dalam pemilihan mitra kerjasama, kesalahan
dalam eksekusi, mengambil keuntungan yang berlebihan
menyebabkan kehilangan mitra kerjasama.
• Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human
Resource/Leadership Risk), yang meliputi risiko tidak dapat
untuk merekrut, mempertahankan dan mengelola sumber
daya manusia perusahaan, termasuk didalamnya risiko tidak
adanya komunikasi yang baik, kepemimpinan dan memotivasi
karyawan sehingga menyebabkan kegagalan untuk
memaksimalkan dan mempertahankan produktivitas dan
efisiensi organisasi dan perusahaan.

• Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk), yang terjadi akibat operasi


yang tidak efisien dan efektif dalam melakukan kerjasama
dengan operator lokal atau interlokal yang mengakibatkan
buruknya penyediaan jasa komunikasi end-to-end untuk traffic
atau jalur tertentu.

Anda mungkin juga menyukai