2. Wanda Ramadhani 3. Friski Dayanti Sihite Apa itu ‘manajemen risiko’?
Identifikasi, analisis, pengendalian
Menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus Resiko yang tidak dapat terima Jenis-jenis Risiko Perusahaan Manufaktur dan Jasa • Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya mengelola bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi lalu menjualnya kepada konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering disebut dengan proses produksi. • Contoh Perusahaan atau Industri Manufaktur • Beberapa contoh manufaktur yang ada di Indonesia yaitu : a) Tekstil b) Semen c) Keperluan rumah tangga d) Otomotif Perusahaan jasa Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa), dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Atau perusahaan jasa dapat diartikan juga sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan keuntungan. Contoh perusahaan jasa yang ada di Indonesia. Beberapa contoh perusahaan jasa di Indonesia pada saat ini….
• Bidang transportasi, infatruktur dan utilitas misalnya:
Indosat Tbk, Garuda Indonesia Tbk, Telekomunikasi indonesia Tbk, Jasa marga Tbk, dan lain-lain. • Bidang keuangan, misalnya: Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan lain-lain. Manajemen resiko lingkungan eksternal dan internal dalam perusahaan manufaktur dan jasa
Resiko internal dan External Perusahaan Manufaktur
1. Risiko Harga Komoditas 2. Risiko Valuta Asing 3. Risiko Kredit 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Terkait Pengelolaan Modal 6. Risiko Terganggunya Pasokan Bahan baku 7. Risiko Persaingan 8. Risiko Teknologi 9. Risiko Lingkungan 10. Risiko Ekonomi 11. Risiko Sumber Daya Manusia Lingkungan Internal dan External Perusahaan Jasa
1. Manajemen Pengendalian Dan Produksi
2. Manajemen Sumber Daya 3. Manusia Dan Sosial Budaya 4. Material dan peralatan 5. Pendidikan dan Keuangan 6. Cuaca Dan Pengawasan 7. Harga Dan Anggaran Biaya 8. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Indentifikasi resiko pada perusahaan manufaktur dan jasa
Salah satu contoh
indentifikasi resiko yaitu semen ( Perusahaan Manufaktur ) salah satunya PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk Perseroan sangat menyadari adanya berbagai risiko yang dapat mengganggu kelancaran kinerja. Alasan tersebut, karena perseroan sejak dini telah mengembangkan sistem manajemen risiko yang terintegrasi di tingkat korporasi dengan melibatkan masing-masing satuan kerja. Pengembangan sistem manajemen risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi jangka panjang perseroan, melalui pembentukan tim. Kegiatan analisis resiko perseroan meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pemetaan dan rekomendasi risiko. Perseroan telah membuat unit pengelola manajemen risiko di bawah tanggung jawab biro hukum dan GCG, yang bertugas :
• Menyusun rencana kerja.
• Melakukan inventaris/identifikasi risiko, Analisis dan Evaluasi Risiko. • Menyempurnakan manual Manajemen Risiko dan GCG di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. • Menerapkan Manajemen Risiko & GCG di seluruh jajaran Perseroan. • Melakukan sosialisasi Manajemen Risiko & GCG bagi seluruh karyawan. • MEDIA Indentifikasi resiko pada perusahaan manufaktur dan jasa
Salah satu contoh
indentifikasi resiko yaitu ( Perusahaan Jasa ) salah satunya PT Telekomunikasi Selular Manajemen Risiko Operasional TELKOM dilakukan melalui pendekatan konsep Enterprise Risk Management (ERM). Konsep ERM ini digunakan karena ERM memberikan proses pengendalian dan pengelolaan yang lebih lengkap dalam menghadapi risiko dibandingkan dengan manajemen risiko tradisional, dimana tujan ERM adalah untuk menelusuri, mengukur dan merespon terhadap semua kategori potensi risiko lintas perusahaan, baik itu risiko operasional, risiko finansial, risiko strategis, risiko pasar dan kompetisi, risiko pelanggan, risiko sosial dan politik, risiko teknologi, dan risiko reputasi. ERM tidak menghapus risiko, akan tetapi ERM memastikan bahwa risiko disesuaikan dengan tingkat risiko yang dapat diterima oleh perusahaan. Selain itu ERM juga memberi kemampuan bagi perusahaan untuk menyiapkan dan menekan dampak dari kejadian tak terduga, serta menajamkan kemampuan untuk memenuhi sasaran perusahaan baik dari arah strategis, operasi, pelaporan dan kepatuhan. Melalui ERM, perusahaan diharapkan dapat memandang risiko bukan hanya sebagai suatu ancaman ataupun hambatan, tetapi juga merupakan suatu peluang untuk meraih pasar melalui sumber • Risiko Kejahatan (Crime Risk), yang meliputi pencurian, fraud dan pembajakan komputer (computer hacking) • Risiko Bencana (Disaster Risk), baik yang terjadi secara alami (gempa bumi, tsunami, dll) maupun yang terjadi akibat ulah manusia (banjir, kebakaran, dll), serta adanya aktivitas terorisme. • Risiko Teknologi Informasi (Information Technology Risk), yang meliputi adanya kebocoran data dan informasi, dan adanya akses ke perusahaan yang tidak diinginkan seperti antara lain meliputi risiko infrastruktur jaringan/IT (IT/Network Infrastructure risk) dan risiko integrasi informasi (Information Integrity Risk). • Risiko Hukum (Legal Risk), yang meliputi peningkatan kerugian akibat adanya perubahan pada tindakan hukum yang tidak tepat dan adanya praktek dan dokumen hukum yang tidak terdeteksi. • Risiko Regulasi (Regulatory Risk), yang meliputi kurangnya perhatian terhadap peraturan yang telah ditetapkan. • Risiko Reputasi (Reputational Risk), yang timbul dari akibat adanya publikasi negatif terhadap kegiatan bisnis dan pengendalian intern yang dilakukan. • Risiko Sistem (System Risk), berupa kehilangan yang terjadi akibat dari adanya kegagalan oleh penghentian prosedur, proses atau sistem dan kontrol bisnis. Risiko Kerjasama (Partnering Risk), yang meliputi aliansi, joint venture, afiliasi dan bentuk kerja sama lainnya dengan pihak ketiga yang tidak efektif atau tidak efisien dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, ketidakpastian ini terjadi karena kesalahan dalam pemilihan mitra kerjasama, kesalahan dalam eksekusi, mengambil keuntungan yang berlebihan menyebabkan kehilangan mitra kerjasama. • Risiko Sumber Daya Manusia/Kepemimpinan (Human Resource/Leadership Risk), yang meliputi risiko tidak dapat untuk merekrut, mempertahankan dan mengelola sumber daya manusia perusahaan, termasuk didalamnya risiko tidak adanya komunikasi yang baik, kepemimpinan dan memotivasi karyawan sehingga menyebabkan kegagalan untuk memaksimalkan dan mempertahankan produktivitas dan efisiensi organisasi dan perusahaan.
• Risiko Interkoneksi (Inter-Carrier Risk), yang terjadi akibat operasi
yang tidak efisien dan efektif dalam melakukan kerjasama dengan operator lokal atau interlokal yang mengakibatkan buruknya penyediaan jasa komunikasi end-to-end untuk traffic atau jalur tertentu.