Anda di halaman 1dari 56

1

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


2 TAJUK

SALAM HANGAT,
UNTUK PEMBACA BUTARU

P UJI syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan ide-ide inspiratif
berdasarkan data aktual yang bersumber dari penulis-penulis yang handal di bidangnya, sehingga di tahun ini kami
dapat kembali menerbitkan Buletin yang berkaitan dengan berbagai aspek penataan ruang dan isu-isu serta paradigma
baru yang terus berkembang di dalam penyelenggaraan penataan ruang.
Kali ini, BUTARU Edisi 2 tahun 2019 hadir dengan tema “Percepatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)”, sebagai
perwujudan arahan presiden untuk meningkatkan daya saing dan kemudahan investasi melalui penerapan sistem
perizinan terintegrasi atau online single submission (OSS). Untuk itu, pemerintah kabupaten/kota harus memiliki RDTR.
Dalam buletin ini pembaca akan menemukan rubrik-rubrik yang akan menambah wawasan para pembaca seperti
Dialog Tokoh, Topik Utama, dan Profil Wilayah yang berkaitan dengan tema, kemudian Sekilas Info, Wacana, Liputan
Kegiatan, Info Data, Potret Ruang, Pojok Ruang dan Jurnal Taru yang akan mengangkat topik tentang isu strategis tata
ruang yang sedang hangat diperbincangkan.
Dialog Tokoh edisi 2 tahun 2019 kali ini menampilkan R. Widodo Dwi Pramono, ST, M.Sc, Ph.D selaku Dosen
Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UGM. Tim redaksi berkesempatan mewawancarai Widodo Dwi Pramono
mengenai Percepatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dimana pentingnya peran RDTR dalam rangka terwujudnya
ruang wilayah nasional yang aman, nyaman dan berkelanjutan, yaitu dengan RDTR yang bersifat mengarahkan dan
PZ yang bersifat pengendali sebagai pemberi arah untuk tujuan yang berkelanjutan.
Sementara itu, untuk rubrik profil wilayah membahas mengenai Penetapan RDTR Kota Malang untuk Mendukung
Daya Saing Wilayah. Berdasarkan perkembangan jumlah penduduk dan semakin meningkatnya volume kegiatan
pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kota Malang, maka untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas di bidang
pemerintahan dan pembangunan serta meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu dilakukan
pemekaran terhadap Kecamatan dan Kelurahan yang sudah ada. Masih berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan peraturan Zonasi Kota, disusunlah
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Malang.
Dalam topik utama edisi 2 tahun 2019, redaksi mencoba mengangkat topik hangat terkait tema yakni Percepatan
Penetapan RDTR dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Investasi, dan Mewujudkan Pemanfaatan Ruang yang
Berkualitas dengan Percepatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Pada edisi kali ini, BUTARU juga menampilkan Liputan Kegiatan tentang Uji Coba MRT Jakarta 2019 yang resmi
dibuka melalui situs pendaftaran online. Selain itu, menampilkan juga rubrik wacana yakni artikel tentang Strategi
Percepatan Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan melalui Integrasi Pemanfaatan Lahan Produktif di Kawasan
Perdesaan dan Perkotaan. l

Akhir kata “selamat membaca”.


Salam Redaksi

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


DAFTAR ISI 3

18 | TOPIK UTAMA
PERCEPATAN
PENETAPAN RDTR DAN
DAMPAKNYA TERHADAP
PENINGKATAN
INVESTASI

25 | TOPIK UTAMA
MEWUJUDKAN
PEMANFAATAN RUANG
YANG BERKUALITAS
DENGAN PERCEPATAN
RENCANA
DETAIL TATA RUANG
(RDTR)

33 | SEKILAS INFO
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA DETAIL
TATA RUANG (RDTR) DAN
PERATURAN ZONASI (PZ):
PERUBAHAN DAN
PERANNYA DALAM
05 | DIALOG TOKOH MENDUKUNG
R. Widodo Dwi Pramono, ST, MSc, Ph.D PERCEPATAN
Dosen Jurusan Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota, UGM PERIZINAN

PERCEPATAN RDTR
SECARA EFEKTIF, 39 | INFO DATA
AKUNTABEL, DAN BISA STATUS
DIPERTANGGUNGJAWABKAN PENYELESAIAN
RENCANA TATA RUANG
DAERAH (April 2019)
10 | PROFIL WILAYAH
PENETAPAN RDTR
KOTA MALANG
UNTUK MENDUKUNG
DAYA SAING WILAYAH

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


4 DAFTAR ISI

PELINDUNG
Abdul Kamarzuki

PENANGGUNG JAWAB
Dwi Hariyawan

PEMIMPIN REDAKSI
Indira Proboratri Warpani

PENASIHAT REDAKSI
46 | POJOK RUANG Budi Suryanto
Aria Indra Purnama
40 | WACANA PENTINGNYA Sufrijadi
STRATEGI PERCEPATAN RAKOR LINSEK Reny Windyawati
Suryaman Kardiat
PENINGKATAN DALAM RANGKA Wisnubroto Sarosa
DAYA SAING MEWUJUDKAN Dodi S. Riyadi
Danil Arif Iskandar
EKONOMI KAWASAN KETERPADUAN Uke Muhammad Husein
Nyoto Suwignyo
MELALUI INTEGRASI PEMBANGUNAN ANTAR Firman H. Napitupulu
PEMANFAATAN SEKTOR , DAERAH , ANGGOTA REDAKSI
LAHAN PRODUKTIF DI DAN MASYARAKAT DI Sri Damar Agustina
Amelia Novianti
KAWASAN KABUPATEN KENDAL Agus Wiyana
PERDESAAN DAN DAN KABUPATEN Andri Hari Rochayanto
Ahmad Syaikhu
PERKOTAAN KEDIRI Tiur Marpaung
Nunung Sofiati
Endro Pujitriyono
Galuh Aji Niracanti
44 | LIPUTAN KEGIATAN Rahma Julianti
48 | JURNAL TARU Yusmi Pranawati
UJI COBA MRT JAKARTA Marcia
PERAN KEBIJAKAN Vito Prihartono
TATA RUANG DALAM Rinella Tambunan
Edison Siahaan
FOREIGN DIRECT Salahudin Rasyidi
INVESTMENT (FDI) PENYUNTING
SEKTOR INDUSTRI Rizky Syaifudin

KOORDINASI PRODUKSI
Rizkiana Riedho

53 | POTRET RUANG SEKRETARIAT


Tessie Krisnaningtyas
Listra P. Destriyana
Marisa Aprilia
Oktafiani
Risma Veronica Sahara
Ifni Farida

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


DIALOG TOKOH 5

Percepatan RDTR
Secara Efektif, Akuntabel, dan
Bisa Dipertanggungjawabkan
p REDAKSI p

R. WIDODO DWI PRAMONO, nyaman dan berkelanjutan? hal itulah yang membuat
ST, MSC, PH.D menjabat RETNO WIDODO: Ini yang discretionary masih agak berat
sebagai Sekprodi S2 Magister akan saya bahas, mau perizinan di Indonesia, sebab Indonesia
Perencanaan Wilayah Kota atau pakai peraturan, pilihan harus memiliki perangkat
(MPWK) di UGM sejak tahun mau discretionary atau regulatory. pemerintahan yang betul-betul
2016. Sebelumnya Retno Widodo Saya contohkan seperti traffic bijak, jujur, adil, dan lain-lain.
juga menjabat sebagai Kaprodi light, dimana peraturannya Oleh karena itu, Indonesia
S1 PWK UGM pada tahun 2010- adalah jika lampu hijau menyala lebih tepat untuk mengadapasi
2015. Beliau memiliki latar boleh jalan, sedangkan lampu kepada regulatory system dimana
belakang S1 Teknik Arsitektur merah harus berhenti, jadi, sebuah rencana dijadikan
UGM, kemudian melanjutkan apabila lampu sudah hijau orang produk hukum. RDTR akan
sekolah Urban Environmental tidak perlu meminta izin untuk menjembatani ke arah itu.
Management, di Wageningen terus jalan, jika ada polisi, polisi Seperti kita ketahui, RDTR
University dan IHS, Netherlands. mengingatkan untuk segera dan PZ adalah hal yang berbeda,
Dan terakhir menyelesaikan S3 jalan. Maka, perbandingannya karena RDTR merupakan
nya jurusan Spatial Science, di dengan RDTR sebagai dasar rencana dan PZ merupakan
Universitas Groningen. perizinan merupakan pilihan peraturan. Menurut saya, RDTR
Pada kesempatan kali ini, apakah mau discretionary yang bersifat mengarahkan dan
tim Butaru berkesempatan system atau regulatory system. PZ yang bersifat pengendali
mewawancarai Retno Widodo Discretionary system artinya bisa dipilih untuk mengarahkan
Dwi Pramono dan membahas tidak perlu mempunyai rigid tujuan yang berkelanjutan
mengenai Percepatan RDTR plan yang sudah menjadi sebuah dan harus tetap konsisten
sesuai dengan tema edisi 2 regulasi tetapi kita mempunyai menjalankannya sebab sudah
tahun ini. . visi, misalnya seperti di menjadi ketentuan. Tetapi
Hongkong, disana tidak ada sebenarnya ada isu substantif
REDAKSI: Berdasarkan rencana detail tetapi memiliki dan legal sosial, dimana
amanat Undang-Undang urban planning secara makro substantif untuk menentukan
No.26/2007 tentang dan mempunyai masterplan, bahwa pilihan-pilihan kita
Penataan Ruang, disebutkan seperti The Urban Renewal adalah yang terbaik yang ada di
bahwa Rencana Detail Tata Authority (URA) yang memiliki dalam rencana berupa tujuan
Ruang merupakan dasar kewenangan untuk membuat atau target. Untuk memilih
bagi perizinan pemanfaatan diskresi di sebuah kawasan, yang terbaik contohnya kita
ruang. Menurut Bapak namun hal seperti itu harus bisa mengambil konsep the
seberapa pentingkah peran akuntabel. Sementara itu proses high precious (nilai tertinggi)
RDTR tersebut dalam rangka akuntabilitas dalam negara kita dari sebuah lahan, namun
terwujudnya ruang wilayah yang besar ini masih terus dalam secara metodologi substantif
nasional yang aman, proses pembelajaran, sehingga kapasitas yang ada di Indonesia

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


6 DIALOG TOKOH

masih belum siap. Kemudian pada dasarnya penting sekali. WIDODO: Bagi saya
untuk legal sosial berkaitan Hukum kepemilikan lahan kendalanya yaitu pertama,
dengan apakah betul bahwa tercantum dalam UUPA pasal 6, dari segi metodologis, dari hal
kita menetapkan tujuan atau dimana dikatakan bahwa semua teknis dimana kapasitas para
target tersebut dibarengi hak atas tanah mempunyai perencana dalam melakukan
dengan sebuah instrumen fungsi sosial, tetapi di pasal analisis secara metodologis,
yang memberikan keadilan lain dan PP-nya dikatakan misalnya dengan menghitung
kepada seluruh pemilik lahan bahwa masyarakat memiliki daya dukung, menghitung
atau yang mempunyai akses hak penuh untuk mendapatkan transfer of Development Rights,
terhadap lahan. Dua hal inilah keuntungan dari tanah yang dia dan lain sebagainya yang bisa
sebagai penentuan pilihan jika miliki secara adil (land property dipertanggungjawabkan masih
kita memilih RDTR dan PZ right). Harus dibedakan juga kurang. Kedua, kalaupun
sebagai regulatory instrument dengan land development right nanti ada metodologi yang
untuk bisa diterapkan secara (hak membangun yang diatur dikembangkan dari kampus,
efektif. Menurut pandangan pemerintah), dimana sekarang kami akui dukungan teknis
saya, hal itu akan bisa efektif jika masalah di Indonesia adalah berupa data baik peta maupun
dibarengi dengan kualitas RDTR seberapa besar kepastian statistik belumlah bagus
dan PZ yang secara substantif proporsi dalam sebuah lahan walaupun sudah didukung
bisa dipertanggungjawabkan kita sebagai masyarakat boleh oleh proses digitalisasi yang
secara metodologis akademik, mengambil keuntungan, dan baik, namun hal tersebut bisa
kemudian secara hukum, dan seberapa besar pemerintah dikatakan adalah suatu proses.
filosofi-filosofi sosial masyarakat boleh menjamin dan membatasi Ketiga, adalah hal
yang adil. land development right demi substantif
Selanjutnya, jika dikaitkan kepentingan publik. t e n t a n g
dengan hak kepemilikan, pada
dasarnya discretionary system dan REDAKSI: Sampai
regulatory system telah didasari saat ini, Perda RDTR
oleh filosofi dari undang-undang di Indonesia masih
tentang lahan dan sumberdaya, berjumlah sekitar
dimana terkait lahan terdapat di 2,2% dari total 1800
pasal 33 UUD 1945 dan di dalam RDTR yang harus
Undang-Undang Republik disusun. Menurut
Indonesia No.5 Tahun 1960 Bapak apa saja yang
tentang Peraturan Dasar Pokok- menjadi kendala dalam
Pokok Agraria atau yang biasa percepatan RDTR
dikatakan sebagai Undang- selama ini?
Undang Pokok Agraria (UUPA). RETNO
Perbedaan UUPA di Indonesia
dengan di Amerika adalah lebih
kepada kepemilikan lahan secara
individual dan bersifat mutlak,
kemudian keluarlah zoning
regulation, namun di Indonesia
memiliki sistem sosial untuk
hidup secara berkelanjutan.
Jadi, hukum kepemilikan lahan

R. WIDODO DWI PRAMONO, ST, MSC, PH.D


DOSEN JURUSAN TEKNIK
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS GAJAH MADA

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


7

bagaimana mengintegrasikan kebijakan KLHS yang diatur


berbagai cita-cita negara yang dalam Peraturan Pemerintah
ada di dalam undang-undang.
DALAM Nomor 46 Tahun 2017
Kemudian dalam penyusunan, PENYUSUNAN RDTR, sebenarnya sangat sederhana,
kemampuan perencana dalam KEMAMPUAN karena esensi dari kajian KLHS
memahami secara komprehensif PERENCANA adalah melakukan pengecekan/
holistik tidak hanya metodologis pengujian atas kebijakan,
tetapi memahami juga konteks
DALAM MEMAHAMI rencana, dan program (KRP),
aturan, konteks pemerintahan, SECARA dan terkait penerapannya
dan lain sebagainya masih KOMPREHENSIF dalam penyusunan RDTR yang
sangat minim. HOLISTIK diinginkan hanya dua materi
yang akan diserahkan kepada
REDAKSI: Berdasarkan TIDAK HANYA mereka yaitu struktur ruang
Permen ATR No.16/2018 METODOLOGIS dan pola ruang. Apabila sudah
tentang Pedoman TETAPI MEMAHAMI menyusun RDTR sampai
Penyusunan RDTR struktur dan pola maka segera
dan Peraturan Zonasi,
JUGA KONTEKS diserahkan kepada KLHS,
menurut Bapak apakah ATURAN, KONTEKS kemudian tim KLHS akan
pedoman tersebut sudah PEMERINTAHAN, menguji struktur polanya
dapat membantu proses DAN LAIN apakah masih ada di dalam
percepatan penetapan ranah daya dukung, apakah
RDTR kabupaten/kota di
SEBAGAINYA MASIH akan merusak daya dukung
Indonesia? Bagaimana SANGAT MINIM. dan daya tampung, ecosistem
dengan ketentuan yang service, dan keanekaragaman
mengatur tentang proses hayati, atau apakah akan
dan prosedurnya? Apakah pikat tanah milik warganya yang menambah tidaknya climate
sudah dapat diterapkan berpesan agar tanah-tanah yang change/perubahan iklim.
dalam level teknis telah bersertipikat tersebut un- Setelah dilakukan pengecekan/
pelaksanaan di lapangan? tuk tidak dijadikan RTH, maka pengujian, selanjutnya akan
RETNO WIDODO: Kalau hal tersebut jelas akan menjadi dibuat rekomendasi yang secara
untuk dibaca secara saklek konsekuensi penetapan warna bersama disusun untuk menjadi
dengan poin-poin itu bisa dalam RDTR. Artinya masyara- RDTR yang siap di Persub-kan.
terwujud tapi kualitasnya tidak kat sudah sadar dan ada peluang Jadi, pada dasarnya proses
akan menjawab persoalan jika tidak dilakukan dengan baik yang akan mempercepat
yang nyata dilapangan. Namun akan timbul konflik sampai ke rekomendasi adalah sejak
untuk pelaksanaan di lapangan, PTUN dan sebagainya. awal melakukan komunikasi,
pertama, harus membuat lebih kemudian para perencananya
rinci petunjuk pelaksanaannya REDAKSI: Untuk sinkroni- memahami substansi, sehingga
(juklak), termasuk kasus-kasus sasi kebijakan antar Ke- rekomnya tidak akan ada
yang ada terkait data peta atau menterian/Lembaga yang banyak perbaikan karena sudah
data tematik. Kedua, proses terkait dengan tata ruang dipertimbangkan. Pada dasarnya
partisipatifnya belum dipandu, seperti Kebijakan Satu Peta metodologis KLHS lebih valid
belum ada di dalam Permen ATR yang mengacu pada PP karena bersifat kuantitatif
No.16/2018 tersebut, padahal No.9/2016 dan pelaksanaan sehingga penerapannya
itu akan berpengaruh terhadap Kajian Lingkungan Hidup membantu dalam penyusunan
perhitungan Property Rights Strategis (KLHS) yang diatur RDTR.
yang tadi telah dibahas. dalam Peraturan Pemerin- Selanjutnya, terkait dengan
Contoh kasus di Sleman, tah Nomor 46 Tahun 2017, kebijakan satu peta, jika
seringkali saya menemukan ce- bagaimana penerapannya mengarah ke open access pasti
rita tentang kedatangan Kepala dalam penyusunan RDTR? akan membantu, tetapi saat
Dukuh yang membawa segepok RETNO WIDODO: Terkait ini transisional saja karena
dokumen berupa foto copy serti- sinkronisasi tata ruang dengan belum lengkap. Saran saya

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


8 DIALOG TOKOH

kepada BIG, jangan berlaku


sebagai evaluator tetapi berlaku
sebagai penuntun/guidance
sekaligus pembina yang lebih
intens. Karena untuk ke depan
akan sangat membantu agar
lebih terkoodinir, kemudian
dokumen kita secara nasional
akan lebih bagus karena
terintegrasi dan terkoordinasi.
Dalam proses transisi ini saya
berharap sekali kepada BIG
bisa lebih membimbing karena
kewenangan pemetaan berada
disana. Namun, apabila isu
yang ada adalah SDM yang
kurang, menurut saya BIG harus
berani mencoba bekerjasama
dengan pusat, dan universitas-
universitas jurusan geodesi
dan geografi, sehingga bisa
menjembatani dan hal ini bisa
menjadi terobosan agar RDTR
semakin berkualitas.

REDAKSI: Saat ini pemerin-


tah telah menerapkan sis-
tem perizinan terintegrasi
SUMBER FOTO: RISET
atau online single submis-
sion (OSS) untuk memper-
cepat investasi, bagaimana
pandangan Bapak terkait JIKA TIDAK ADA PZ, MAKA ADA RUANG
penerapan sistem OSS ter-
sebut dengan perizinan
TERKAIT IJIN LOKASI YANG DISERAHKAN
pemanfaatan ruang ber- KEPADA ATR/BPN DAN DIBANTU OLEH
dasarkan RDTR? Apakah TIM TEKNIS, DAN ITU BERARTI DIKATAKAN
kebijakan tersebut sudah MELAKUKAN PROSES DISCRETIONARY,
tepat?
RETNO WIDODO: Pertama, KEMUDIAN BAGAIMANA PROSES
kalau kita menggunakan RDTR DISCRETIONARY TERSEBUT BISA MENJADI
terutama PZ sebagai regulatory, BAIK ADALAH HARUS ADA ORANG-ORANG
dengan PZ yang berkualitas baik,
maka akan sangat bagus dan
YANG BIJAK DAN MEMILIKI PENGETAHUAN
membantu sekali, dan jika sudah CUKUP LUAS.
ada PZ berarti nantinya tidak
perlu ada Pertimbangan Teknis.
Kedua, berdasarkan Permenko BKPM, jika tidak ada PZ, maka bagaimana proses discretionary
Bidang Perekonomian RI ada ruang terkait izin lokasi yang tersebut bisa menjadi baik adalah
No.13/2018 tentang Pengalihan diserahkan kepada ATR/BPN harus ada orang-orang yang
Pelayanan Perizinan Berusaha dan dibantu oleh tim teknis, dan bijak dan memiliki pengetahuan
dan Pengelolaan Sistem online itu berarti dikatakan melakukan cukup luas. Namun, ATR/BPN
Single Submission (OSS) Kepada proses discretionary, kemudian di seluruh Indonesia mungkin

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


9

REDAKSI: Menurut Bapak, rapan Bapak untuk kede-


apa saja strategi yang harus pannya terkait konsep ideal
dilakukan Pemerintah dan dalam proses percepatan
Pemda dalam rangka perce- RDTR ?
patan RDTR sehingga dapat RETNO WIDODO: Me-
menjadi acuan yang efektif nurut saya idealnya adalah ber-
bagi perijinan pemanfaatan koordinasi dengan cara meng-
ruang khusunya untuk men- gabung teman-teman ahli tata
dorong percepatan inves- ruang sebagai inti dan ahli eko-
tasi? nomi, bencana dan lainnya se-
RETNO WIDODO: Pertama, bagai pendukungnya kemudian
permasalahan di RDTR adalah perlu ditambah juga seorang IT,
tentang peta, bagaimana peta itu sehingga daya dukung dan pro-
disediakan oleh pusat atau ada yeksi nya bersifat modeling yaitu
program percepatan peta 1:5000 berupa model simulasi dengan
atau hal-hal yang bersifat tematik tetap melakukan pengujian de-
dijadikan satu menjadi bagian one ngan cara melakukan FGD,
map policy yang menjadi domain dan sebagainya. Model tersebut
BIG, dan sepertinya hal ini men- bertujuan untuk menghitung
jadi peran BIG. Kedua, ranah dari proyeksi pertumbuhan, target,
Kementerian ATR/BPN untuk analisa daya dukung, evaluasi
melakukan pembinaan (capacity ekonomi dan sebagainya agar
building) para penyusun, kalau mempercepat proses penyu-
bisa diadakan pelatihan dan pe- sunan RDTR. Jadi tidak hanya
nyusunan. Petunjuk Pelaksanaan berkaitan dengan sumberdaya
(Juklak) yang dipertajam kembali. manusianya tetapi juga ada
Kemudian ranah dari Kemen- software/program support system
dagri untuk mendorong proses untuk percepatan RDTR. Hal ini
legalitas RDTR tersebut. seharusnya bukan menjadi hal
yang sulit, sebab Indonesia ada-
belum memiliki sumberdaya REDAKSI: Sebagai perta- lah negeri yang besar. l
yang mempunyai kemampuan nyaan pamungkas, apa ha-
untuk melakukan discretionary
process dalam menetapkan ya
atau tidaknya dalam jangka
waktu tertentu, agar hal tersebut
bisa dipertanggungjawabkan
secara akuntabel dan berkualitas.

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


10 PROFIL WILAYAH

PENETAPAN RDTR
KOTA MALANG LUAS WILAYAH
110,06 KM
UNTUK MENDUKUNG
2

PEMBAGIAN WILAYAH
DAYA SAING WILAYAH ADMINISTRASI

p REDAKSI p
GAMBAR 1.
5
KECAMATAN
57
KELURAHAN
PETA SEBARAN BWP RDTR KOTA MALANG
PENDUDUK (BPS, 2017)

904.165
KEPADATAN JIWA/KM2

300.000
SEX-RATIO

99,6

PROFIL
KOTA MALANG
ADALAH KOTA TERBESAR
KEDUA DI JAWA TIMUR,
‘RUMAH’ BAGI PULUHAN
PERGURUAN TINGGI
SEHINGGA DIKENAL JUGA
SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN.
SELAIN MENJADI PUSAT
PERDAGANGAN DAN JASA,
KOTA MALANG MEMILIKI
SUMBER: BAPPEDA KOTA MALANG BANYAK CAGAR BUDAYA,
MAKIN DIPERHITUNGKAN

P
SEBAGAI SALAH SATU KOTA
KREATIF DAN MERUPAKAN
ERDA RDTR vinsi Jawa Timur sebagai kota SALAH SATU KOTA PALING
berfungsi mengatur terbesar kedua setelah Kota MAJU. SELAIN ITU KOTA
secara spesifik berba- Surabaya dan mempunyai per- MALANG MERUPAKAN KOTA
gai zonasi dan perun- kembangan yang cepat. Hal PELOPOR YANG SUDAH
tukkannya. Dalam hal ini, tersebut diharapkan mampu MEMILIKI RENCANA DETAIL
Kota Malang memiliki posisi menarik wilayah sekitarnya TATA RUANG (RDTR).
yang cukup strategis di Pro- dalam pemerataan pem-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


11

bangunan. Menurut RTRW GAMBAR 2. diproses lebih lanjut ke Dinas


Nasional, Kota Malang ter- 6 (ENAM) BWP KOTA MALANG Cipta Karya Provinsi Jawa Ti-
masuk dalam Pusat Kegiatan mur (CKTR) untuk proses kli-
Nasional (PKN). Kota Malang nik. Pada tahun 2015, disusun
terdiri dari lima Kecamatan peta baru (basemap) hingga
meliputi Kecamatan Klojen, awal tahun 2016 setelah mela-
Kecamatan Lowokwaru, Keca- lui pengecekan BIG mengenai
matan Blimbing, Kecamatan RENCANA RINCI masa akuisi citra yakni mak-
Kedungkandang dan Keca- diamanatkan pada simal selama dua tahun dan
matan Sukun. Berdasarkan Pasal 20 ayat 6 Perda Kota sesuai dengan Peraturan Ke-
perkembangan jumlah pendu- Malang Nomor 4 Tahun 2011 pala BIG. Selanjutnya, bulan
duk dan peningkatan volume tentang RTRW Kota Malang Januari tahun 2016 keluarlah
kegiatan pemerintahan dan 2010-2030 surat rekomendasi peta untuk
pembangunan di wilayah Kota enam Bagian Wilayah Perenca-
Malang, maka untuk mem- naan (BWP) yaitu berupa peta
perlancar pelaksanaan tugas- dasar, peta tematik, dan peta
tugas di bidang pemerintahan rencana, enam BWP tersebut
dan pembangunan serta me- antara lain bisa dilihat pada
ningkatkan pelayanan terha- gambar 1.
dap masyarakat, dipandang Adapun kesulitan dalam
perlu dilakukan pemekaran proses percepatan RDTR di
terhadap Kecamatan dan Ke- Kota Malang, antara lain:
lurahan yang sudah ada. Masih n Implementasi jaringan ja-
berdasarkan Peraturan Men- lan, yakni dalam mensin-
teri Pekerjaan Umum No. 20 Rencana Detail Tata Ruang kronkan kegiatan yang
Sub Wilayah Kota
Tahun 2011 tentang Pedoman baru muncul dalam RDTR
1. Rencana Detail Tata
Penyusunan Rencana Detail Ruang Kota Sub Pusat
yang pada dasarnya sangat
Tata Ruang dan peraturan Zo- Malang Tengah; detail, sehingga muncul
nasi Kota, disusunlah Rencana 2. Rencana Detail Tata kesulitan dalam menjustifi-
Detail Tata Ruang (RDTR) Ruang Kota Sub Pusat kasi kegiatan apa yang bisa
Kota Malang. Malang Barat; dilakukan dalam jaringan
3. Rencana Detail Tata jalan tersebut;
Proses Penyususan Ruang Kota Sub Pusat n Kedetailan rencana yang
RDTR Malang Utara; harus sesuai dengan pe-
Proses penyusunan RDTR 4. Rencana Detail Tata manfaatan ruang, namun
Ruang Kota Sub Pusat
Kota Malang cukup lama yakni terkadang pemanfaatan
Malang Tenggara;
lebih dari lima tahun, dimulai 5. Rencana Detail Tata
ruang memiliki pertim-
pada tahun 2010 yang diawali Ruang Kota Sub Pusat bangan sendiri, dan pada
dengan penyusunan materi Malang Timur Laut; dan akhirnya harus mengikuti
teknis, setelah itu melalui pro- 6. Rencana Detail Tata regulasi instrumennya;
ses panjang dan sempat mela- Ruang Kota Sub Pusat n Peta persil yang belum
kukan penyusunan ulang pada Malang Timur. dimiliki oleh Pemerin-
tahun 2013 setelah terbentur tah Kota Malang, sedang-
kesalahpahaman terkait asis- kan dalam Permen ATR/
tensi yang diberikan Badan BPN No. 1 Tahun 2018
Informasi Geospasial (BIG) be- tentang Pedoman Penyu-
rupa berita acara yang dikira berian Persetujuan Substansi, sunan RTRW Provinsi,
sebelumnya adalah surat re- Rancangan Perda Kabupaten/ Kabupaten/Kota kini men-
komendasi peta. Selanjutnya Kota tentang Rencana Detail syaratkan peta persil;
berdasarkan Peraturan Guber- Tata Ruang Bagian Wilayah n Rencana pembangunan
nur Jawa Timur No. 34 Tahun Perkotaan Kabupaten/Kota, double track, dimana RTRW
2013 tentang Mekanisme Pem- draft Materi Teknis tersebut Provinsi mengamanatkan

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


12 PROFIL WILAYAH

GAMBAR 3. RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MALANG

Pusat Pendidikan Tinggi Gerbang Utara Kota, Pusat


Perda Nomor 5/2015 Industri-Pergudangan
Perda Nomor 5/2016

Kota Kompak Pusat Permukiman Mandiri


Perda Nomor 1/2016 Perda Nomor 2/2016

Sarana Pelayanan Umum Pusat Industri dan Sarana


Skala Kota Pelayanan Umum Skala Kota
Perda Nomor 4/2016 Perda Nomor 3/2016

SUMBER: BAPPEDA KOTA MALANG

double track atau rel ganda atur tentang ketentuan per- sama tentang batas waktu
jalur kereta Kota Malang aturan zonasi serta mekanisme dalam hal penyusunan doku-
yang mengarah dari Utara insentif dan disinsentif sebagai mennya.
ke Selatan, sementara itu instrumen utama pengenda-
penjelasan tentang ke- lian pemanfaatan ruang. De- Potensi Investasi
lanjutan pelebaran ke arah ngan selesainya proses perce- Kota Malang
Timur atau Barat masih be- patan penyusunan RDTR Kota Untuk peluang investasi
lum jelas karena perbedaan Malang, diharapkan dapat me- di kota Malang dimana pe-
skala, sehingga sempat macu Kabupaten/Kota yang netapan RDTR dapat menjadi
muncul kekhawatiran un- lain dalam penyelesaian perce- salah satu acuan kepastian
tuk mengamanatkan double patan RDTR. Perlu dibuat ko- pembangunan, berdasarkan
track berdasarkan RTRW. mitmen terhadap Kabupaten/ dukungan infrastruktur dan
RDTR merupakan peja- Kota yang belum melaksana- konektivasnya Kota Malang
baran Iebih rinci dari RTRW kan penyusunan tersebut dan telah memiliki terminal bus
yang didalamnya juga meng- harus ada kesepakatan ber- tiga unit (1 unit tipe A termi-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


13

Tujuan RTRW Kota Malang


''Terwujudnya Kota Malang sebagai Kota Pendidikan yang Berkualitas, Kota Sehat dan Ramah Lingkungan,
Kota Pariwisata yang Berbudaya, Menuju Masyarakat
yang Maju dan Mandiri''

Kampus Ternama di Malang, Universitas Brawijaya Wajah Baru Alun-Alun Malang sebagai ruang terbuka
(BWP Malang Utara) publik andalan warga
(BWP Malang Tengah)

Gereja Idjen, salah satu bangunan heritage bersejarah Komplek permukiman lama di pusat kota, Jalan Idjen
yang masih mempertahankan ciri khas desain Boulevard. Bangunan terlihat tertata rapih, bersih, dan
bangunannya hingga saat ini indah serta desain rumah masih mempertahankan ciri
(BWP Malang Tengah) khas budaya
(BWP Kota Malang Tengah)

Pabrik perakitan motor, salah satu pabrik yang terletak Kawasan permukiman Sawojajar
dalam kawasan pusat industri dan pergudangan Yang memiliki sarana pelayanan umum berskala kota
(BWP Malang Tenggara) di Malang
(BWP Malang Timur)

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


14 PROFIL WILAYAH

Terminal Hamid Rusdi sebagai salah satu prasarana Kawasan Perkantoran Terpadu Kota Malang
transportasi darat yang melayani kota Malang (BWP Malang Tenggara)
(BWP Malang Tenggara)

SUMBER FOTO: REDAKSI

Mekanisme Penyusunan Peta RDTR (era setelah Pergub Jatim 34/2013 dan PerkaBIG 6/2014)

BKPRD Evaluasi
Teknis
Klinik (Persetujuan Substansi)
Pra Klinik
Timur Laut-Timur-Tenggara
(22 April 2015)

Persub Gubernur

Persetujuan Dewan

Ranperda di Provinsi (Bappeprov dan Biro Hukum)

Diundangkan

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


15

Proses Asistensi di BIG

Verifikasi Status Perda RDTR Kota Malang diamanatkan dalam Peraturan


RTRW dan RDTR Daerah Kota Malang Nomor 04 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun
2010-2030
Pemeriksaan
Manajemen Data
RDTR Manajemen Data spasial RDTR diatur dalam empat
folder, yaitu :
1. Folder Peta Dasar
2. Folder Peta Tematik
3. Folder Peta Rencana
4. Folder Album Peta

Pemeriksaan Sumber Nama Resolusi Jumlah Tahun Nadir of Tutupan


Data Peta RDTR Citra Spasial Scene Akusisi Angle / Awan
Incedence (Cloud
Angle Cover)

Pemeriksaan World 0.5 m 2 2015 170 – 200 1% - 2%


Peta Dasar View-2

Pemeriksaan
Peta Tematik

Pemeriksaan
Peta Rencana

Pemeriksaan
Album Peta

ASISTENSI I
Kronologi Berita Acara dalam Penyusunan RDTR Kota Malang
2 SEPTEMBER 2015

ASISTENSI II
SURAT REKOMENDASI
13 NOPEMBER 2015 SUPERVISI RDTR BWP
RDTR BWP MALANG
MALANG UTARA
UTARA
ASISTENSI III 26 NOPEMBER 2015
26 NOPEMBER 2015
17 NOPEMBER 2015

ASISTENSI IV
19 NOPEMBER 2015

SURAT REKOMENDASI RDTR BWP


ASISTENSI V SUPERVISI RDTR BWP MALANG
MALANG TENGAH DAN MALANG
18 DESEMBER 2015 TENGAH DAN MALANG BARAT
BARAT
22 DESEMBER 2015
23 DESEMBER 2015

SUPERVISI RDTR BWP MALANG SURAT REKOMENDASI RDTR BWP


ASISTENSI V TIMUR, TIMUR LAUT DAN MALANG TIMUR, TIMUR LAUT DAN
23 DESEMBER 2015 TENGGARA TENGGARA
5 JANUARI 2016 6 JANUARI 2016

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


16 PROFIL WILAYAH

nal Arjosari), stasiun kereta api dan hotel), jasa (barang) dan RTRW dan RDTR PZ Kota
2 unit, dan bandar udara 1 unit pariwisata. Malang khususnya di BWP
yaitu Abdurrahman Shaleh di Potensi properti meningkat Kota Malang Tengah (Perda
Kabupaten Malang. Selain itu drastis terutama di pusat kota. 2/2019). Selain itu demand
akan dibangun pula infrastruk- Dengan demand hunian tinggi property di dekat exit tol
tur strategis yaitu tol Pandaan- karena datangnya ratusan Pandaan-Malang yang awalnya
Malang yang bertujuan untuk ribu mahasiswa yang semakin tertinggal sekarang juga sangat
dapat mengefisiensikan waktu tertarik memiliki tempat prospektif untuk berkembang.
tempuh Surabaya-Malang. tinggal tetap, maka memberi
Potensi investasi Kota ruang besar bagi investasi Kebijakan Daerah
Malang juga beragam mulai highrise building seperti Pendukung Investasi
dari yang terbesar dalam bi- apartemen, yang didukung Selain Perda RTRW dan
dang perdagangan dan per- juga dengan pendekatan tentunya RDTR Kota Malang
kantoran, properti (residensial compact city dalam Perda yang mempengaruhi investasi

GAMBAR 4. PETA ZONASI (PZ)

SUMBER FOTO: BAPEDDA KOTA MALANG

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


17

dan daya saing kota, regulasi Gangguan), dan Perda 4/2008 kesesuaian lokasi dengan tata
yang terkait dengan kemu- (Tata Cara Perhitungan Pajak ruang khususnya Perda RDTR
dahan investasi juga turut Reklame). dan PZ Kota Malang.
berperan dalam mendukung Keterbukaan informasi tata Dengan adanya dukungan
perkembangan ekonomi kota ruang di Kota Malang juga su- infrastruktur yang cepat, besar-
seperti Perwal 37/2016 dan dah diwujudkan dengan ada- nya potensi investasi, dan du-
Perwal 7/2017 yang mengatur nya Aplikasi Tata Ruang Dae- kungan kebijakan daerah terkait
tentang Kelembagaan PTSP rah (MaGIS) yang merupakan investasi, maka penetapan Perda
serta beberapa Perda terkait bagian untuk mewujudkan RDTR Kota Malang diharapkan
Prosedur Layanan PTSP antara One Map Policy dalam rangka dapat mempengaruhi besarnya
lain Perda 20/2008 (Retribusi integrasi dan transparansi tata daya saing wilayah kota baik di
Izin Mendirikan Bangunan), kota. Aplikasi dapat memudah- skala regional, nasional, mau-
Perda 21/2008 (Retribusi Izin kan investor yang memerlukan pun internasional. l

WARNA-WARNI
cocok bagi kalangan anak muda masa
kini jika ingin berfoto sebagai kebutuhan
media sosial yang instagramable.

KAMPUNG JODIPAN Di balik keunikannya, ada yang perlu


diketahui dari kampung warna-warni ini:
1. Hasil Kreatifitas Mahasiswa UMM
KOTA MALANG merupakan salah orang dan media, sebuah pemukiman 2. Terinspirasi dari Kota Rio De Janeiro
satu kota wisata andalan di Jawa kumuh diubah menjadi sedemikian 3. Berawal dari pemukiman kumuh
Timur. Banyak keunikan disetiap obyek rupa dengan cat warna-warni yang berubah menjadi wisata unik
wisata yang ada di sana. Salah satunya, menjadikan kampung ini menjadi salah 4. Kampung warna warni terdiri dari 3
Kampung Warna-warni Jodipan. satu objek wisata unik di Kota Malang. RT
Sudah menjadi pembicaraan banyak Kampung ini menjadi tempat yang 5. Menjadi ikon wisata Kota Malang

SUMBER FOTO: REDAKSI

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


18 TOPIK UTAMA

p DODI S RIYADI1 p

PERCEPATAN PENETAPAN RDTR


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PENINGKATAN INVESTASI

B
pai dengan triwulan III tahun sejumlah negara di Asia Teng-
ERDASARKAN 2018, presentasi nilai investasi gara seperti Singapura, Malaysia
program ketujuh dari di Indonesia mengalami pening- dan Thailand.
Nawacita yang dica- katan sampai dengan 25 persen Peningkatan investasi tentu
nangkan oleh Kabinet tiap tahunnya, sebagaimana sejalan dengan kemudahan ber-
Presiden Joko Widodo, disebut- yang terlihat di gambar 1. usaha atau Ease of Doing Business
kan bahwa pemerintah akan Berdasarkan laporan United (EoDB) yang di dalamnya terda-
mewujudkan kemandirian eko- Nations Conference on Trade pat sepuluh indikator, bisa di-
nomi dengan menggerakkan and Development (UNCTAD) lihat pada gambar 3.
sektor-sektor strategis ekonomi yang bertajuk "World Investment Berdasarkan laporan EoDB
domestik yang salah satunya di- Report 2017", Indonesia berada tahun 2018, Indonesia berada di
lakukan dengan membuat kebi- di peringkat empat sebagai ne- peringkat 72 dunia, dan Presi-
jakan-kebijakan guna memper- gara tujuan investasi yang paling den Joko Widodo menargetkan
kuat neraca perdagangan dan prospektif periode 2017-2019. untuk tahun 2019, Indonesia
mendorong investasi langsung Posisi Indonesia berada di ba- berada di peringkat 40 dunia.
melalui Paket Kebijakan Eko- wah Amerika Serikat, Tiongkok, Semangat dan optimisme
nomi XVI. Terkait dengan in- dan India. Dengan posisi ter- Presiden Joko Widodo dalam
vestasi langsung tersebut, sam- sebut, Indonesia mengalahkan meningkatkan peringkat EoDB

GAMBAR 1. LAPORAN EODB TAHUN 2018

SUMBER: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (“BKPM”)

1. Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


19

yang akan bermuara pada pe- ngan implementasi pelayanan berikan kepastian. Salah satu
ningkatan investasi di Indone- perizinan berusaha yang cepat, faktor yang mempengaruhi
sia, tentu harus didukung de- sederhana, murah dan mem- investasi adalah kecermatan
pemerintah daerah dalam me-
nentukan kebijakan lokal dan
GAMBAR 2. WORLD INVESTMENT REPORT 2017 peraturan daerah yang mencip-
takan iklim yang kondusif bagi
TUJUAN UTAMA INVESTASI DUNIA 2016-2018
(UNCTAD, JUNI 2017) dunia bisnis dan investasi (Pasa-
ribu, 2011). Iklim yang kondusif
Rank Negara bagi dunia bisnis dapat berupa
kecepatan dan kepastian pelaku
1. Amerika Serikat usaha dalam perizinan. Sejalan
dengan hal ini, dan sebagaimana
diamanatkan oleh Peraturan
2. Tiongkok
Presiden No. 91 Tahun 2017 ten-
tang Percepatan Pelaksanaan
3. India
Berusaha, pada tanggal 21 Juni
2018, pemerintah menerbitkan
4. Indonesia Pelayanan sistem Perizinan Ber-
usaha Terintegrasi Secara Elek-
5. Thailand tronik (PBTSE) atau yang lebih
Naik 4 dikenal dengan nama sistem
Posisi Online Single Submission (OSS).
6. Brazil
dari survei OSS, yang pelaksanaannya
sebelumnya,
2014-2016 7. Inggris diatur dalam Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan
8. Jerman
Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (PP 24/2018),
9. Meksiko adalah perizinan berusaha
yang diterbitkan oleh Lembaga
10. Filipina Pengelola dan Penyelenggara
OSS yaitu lembaga pemerintah
non kementerian yang
GAMBAR 3. 10 INDIKATOR PENINGKATAN INVESTASI

2015 2016 2017 Target s/d


No. 10 Indikator Ease of Doing Business (EDDB 2016) (EDDB 2017) (EDDB 2018) 2019

Peringkat Total Indonesia 106 91 72 40


1. Memulai Usaha (Starting a business) 167 151 144 32
2. Perizinan terkait Pendirian Bangunan (Dealing 113 161 108 33
with construction permit)

3. Pendaftaran Properti (Registering property) 123 118 106 71

4. Penyambungan Listrik (Getting electricity) 61 49 38 24


5. Pembayaran Pajak (Paying taxes) 115 104 114 29
6. Perdagangan Lintas Negara (Trading across 113 108 112 81
boders)
7. Akses Perkreditan (Getting credit) 70 62 55 28
8. Perlindungan terhadap investor Minoritas 69 70 43 49
(Protecting minority investor)
9. Penegakan Kontrak (Enforcing contract) 171 166 145 49
10. Penyelesaian Perkara Kepailitan (Resoslving 74 76 38 54
Insolvency)

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


20 TOPIK UTAMA

usaha berdasarkan komitmen


LEMBAGA OSS, DALAM PRAKTIKNYA, AKAN kepada 2 (dua) jenis pelaku usaha
yaitu: (i) pelaku usaha yang tidak
MENERBITKAN IZIN USAHA BERDASARKAN memerlukan prasarana untuk
KOMITMEN KEPADA DUA JENIS PELAKU menjalankan usaha dan/atau ke-
USAHA YAITU: (I) PELAKU USAHA YANG giatan dan (ii) pelaku usaha yang
memerlukan prasarana untuk
TIDAK MEMERLUKAN PRASARANA menjalankan usaha dan/atau ke-
UNTUK MENJALANKAN USAHA DAN/ giatan dan telah memiliki atau
ATAU KEGIATAN DAN (II) PELAKU USAHA menguasai prasarana.
YANG MEMERLUKAN PRASARANA UNTUK Salah satu izin yang memer-
lukan komitmen dari pelaku
MENJALANKAN USAHA DAN/ATAU usaha adalah izin lokasi, namun
KEGIATAN DAN TELAH MEMILIKI ATAU demikian, berdasarkan Pasal 33
MENGUASAI PRASARANA. ayat (1) PP 24/2018, komitmen
tersebut tidak akan dibebankan
kepada pelaku usaha apabila
tanah lokasi usaha dan/atau ke-
menyelenggarakan urusan dalam melakukan pelaporan giatan terletak di lokasi yang te-
pemerintahan di bidang dan pemecahan masalah lah sesuai peruntukannya menu-
koordinasi penanaman modal, perizinan dalam satu rut Rencana Detail Tata Ruang
untuk dan atas nama menteri, tempat; dan (RDTR) dan/atau rencana umum
pimpinan lembaga, gubernur, d) Memfasilitasi pelaku usaha tata ruang kawasan perkotaan.
atau bupati/wali kota kepada untuk menyimpan data per- RDTR merupakan rencana
pelaku usaha melalui sistem izinan dalam satu identitas rinci untuk rencana tata ruang
elektronik yang terintegrasi. berusaha atau Nomor In- wilayah kabupaten/kota yang
OSS memiliki manfaat duk Berusaha (NIB). Ketika memuat dengan jelas dan pasti
sebagai berikut: seseorang mengajukan OSS atas lokasi-lokasi yang diperuntu-
a) Mempermudah pengurusan maka dia akan mendapat- kan bagi kegiatan berusaha. Tidak
berbagai perizinan berusaha kan NIB yang juga berfungsi hanya itu, RDTR juga memuat
baik prasyarat untuk sebagai Surat Izin Usaha peraturan zonasi yang didalam-
melakukan usaha (izin Perdagangan (SIUP), Tanda nya terdapat ketentuan mengenai
terkait lokasi, lingkungan, Daftar Perusahaan (TDP), kegiatan yang diperbolehkan, ber-
dan bangunan), izin usaha, Angka Pengenal Importir syarat, maupun dilarang dalam
maupun izin operasional (API) dan akses kepabeanan. zona tertentu.
untuk kegiatan operasional Berdasarkan Pasal 19 Per-
usaha di tingkat pusat Percepatan aturan Pemerintah Nomor 15
ataupun daerah dengan Penetapan RDTR dan Tahun 2010 tentang Penyeleng-
mekanisme pemenuhan OSS garaan Penataan Ruang, setiap
komitmen persyaratan izin; Dalam PP 24/2018, ada yang Rencana Tata Ruang Wilayah
b) Memfasilitasi pelaku usaha disebut dengan komitmen, yaitu (RTRW) kabupaten/kota harus
untuk terhubung dengan pernyataan pelaku usaha un- menentukan bagian dari wilayah
semua stakeholder dan tuk memenuhi persyaratan izin kabupaten/kota yang perlu di-
memperoleh izin secara usaha dan/atau izin komersial susun RDTR-nya. Pertimbangan
aman, cepat dan real time, atau operasional. Dengan kata penetapan kawasan yang akan
karena sebelum adanya lain, pelaku usaha harus meme- disusun RDTR tersebut harus
OSS pelaku usaha harus nuhi berbagai persyaratan yang merupakan kawasan perkotaan
memproses perizinan dari disyaratkan oleh kementerian, atau kawasan strategis kabu-
beberapa instansi sehingga lembaga atau pemerintah dae- paten/kota. Kawasan strategis
membutuhkan waktu yang rah. kabupaten kota dapat disusun
tidak sebentar; Lembaga OSS, dalam prak- rencana detailnya apabila me-
c) Memfasilitasi pelaku usaha tiknya, akan menerbitkan izin rupakan kawasan yang mem-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


21

punyai ciri perkotaan atau akan investor harus mengurus sen- menterian Koordinator Pereko-
direncanakan menjadi kawasan diri secara offline ke daerah yang nomian mengirim surat kepada
perkotaan. menjadi tujuan investasi, dengan Dirjen. Tata Ruang Kementerian
Pengaturan RDTR oleh mendapatkan diskresi kepala Agraria dan Tata Ruang/ Badan
suatu daerah menjadi sangat daerah bersangkutan dan alur Pertanahan Nasional (Kemen-
krusial karena berkaitan de- birokrasinya tidak akan secepat terian ATR/BPN) untuk mela-
ngan penataan ruang yang pada melalui OSS. kukan percepatan penetapan
ujungnya dapat berdampak pada Kembali kepada urgensi pe- RDTR kabupaten/kota guna
upaya baik peningkatan investasi netapan RDTR, dengan diun- mendukung Pelaksanaan OSS.
maupun perekonomian di wila- dangkannya PP 24/2018, peme- Dalam suratnya disampaikan
yah tersebut. Pentingnya RDTR rintah daerah (Pemda) semakin daftar 158 kabupaten/kota yang
juga terlihat pada saat investor diharuskan untuk melakukan diprioritaskan untuk ditetapkan
hendak mengurus izin melalui percepatan penetapan RDTR. RDTR karena menjadi blue chip
OSS karena pada saat mengurus Pasal 44 ayat (1) PP 24/2018 area yang menyerap 90% tujuan
izin lokasi tersebut, hal pertama mengamanatkan bahwa Pemda investasi nasional berdasarkan
yang harus dilihat adalah apa- yang belum memiliki RDTR, data nilai investasi Tahun 2015
kah daerah tujuan investasi itu wajib menetapkan RDTR dalam sampai dengan 2018.
sudah memiliki RDTR atau be- jangka waktu paling lama enam
lum. Apabila sudah, maka secara bulan sejak PP 24/2018 diundan- Pengaturan RDTR
sistem dapat segera diproses izin gkan (21 Juni 2018) untuk kawa- dan Dampaknya
lokasi di daerah tersebut. Na- san industri atau kawasan usaha Terhadap
mun, apabila daerah itu belum sesuai dengan ketentuan per- Peningkatan
memiliki RDTR, maka sistem ti- aturan perundang-undangan. Investasi
dak akan dapat memproses izin Lebih lanjut, setelah diun- Lalu bagaimana dengan kon-
tersebut secara online, dan calon dangkannya PP 24/2018, Ke- disi RDTR saat ini? Berdasarkan

GAMBAR 4. SKEMA DALAM PENYELESAIAN RDTR

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


22 TOPIK UTAMA
GAMBAR 5. SEBARAN REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL ASING (PMA)
DAN PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)

data yang disampaikan oleh Ke- peninjauan kembali, se- cepatan penyusunan peraturan
menterian ATR/BPN baru ada hingga Pemda memilih un- daerah (Perda) RDTR, (ii) bim-
43 kabupaten/kota yang telah tuk merevisi RTRW-nya ter- bingan teknis dan (iii) bantuan
menetapkan RDTR, dan itupun lebih dahulu; teknis dengan output berupa ma-
hanya 13 RDTR kabupaten/kota b) Belum atau tidak diperoleh- teri teknis. Dalam prosesnya, pe-
yang menggambarkan area dan nya rekomendasi dari Badan nyusunan Perda RDTR membu-
tujuan investasi nasional. Informasi Geospasial (BIG) tuhkan kontribusi atau masukan
Sejak tahun tahun 2015, se- karena terbatasnya peta dari instansi lain yang dilakukan
benarnya telah tercatat 41 RDTR dasar skala 1:5.000 yang ter- secara step-by-step. Pembuatan
kabupaten/kota yang telah di- sedia dan kurangnya peta- suatu sistem database yang me-
susun namun sampai dengan peta tematik sebagai dasar mungkinkan instansi lain dapat
saat ini masih belum ditetapkan. analisis; memberikan masukan secara
Sedikitnya jumlah RDTR yang c) Belum atau tidak diperoleh- paralel tentu diharapkan dapat
telah ditetapkan mengindikasi- nya validasi Kajian Lingkung- mempercepat penyelesaian Per-
kan adanya hambatan-hamba- an Hidup Strategis (KLHS); da RDTR, yaitu sebagai berikut:
tan dalam penyusunan dan pe- d) Terbatasnya anggaran untuk a) Kementerian ATR/BPN ber-
netapannya. Adapun hambatan penyusunan RDTR. peran dalam percepatan pe-
yang seringkali ditemukan da- Pada prinsipnya, Kemen- nyusunan Perda RDTR dan
lam penyusunan RDTR yaitu: terian ATR/BPN telah memiliki persetujuan substansi;
a) Banyaknya Kabupaten/Kota beberapa skema dalam upaya b) Kementerian Dalam Negeri
yang sudah memasuki masa penyelesaian RDTR, yaitu (i) per- berperan dalam memperce-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


23

pat penyusunan RDTR da- koordinasi antar kemen- tasi PMA dan PMDN di kabu-
lam program legislatif dae- terian/lembaga serta moni- paten/kota tersebut dibuat
rah dan evaluasi gubernur; toring pelaksanaan penyu- peringkat, maka 20 dari 514
c) Kementerian Lingkungan sunan Perda RDTR. kabupaten/Kota di Indonesia
Hidup dan Kehutanan mem- Berdasarkan data dari Natio- dengan total realisasi investasi
percepat penyusunan KLHS nal Single Window for Investment PMA dan PMDN terbesar, dapat
RDTR; (NSWI) BKPM, sampai dengan terlihat dari tabel disamping ini.
d) Lembaga Antariksa dan Pe- tahun 2018, sebaran realisasi Berdasarkan tabel di bawah,
nerbangan Nasional (LA- investasi Penanaman Modal hanya terdapat dua kota dari 20
PAN) menyiapkan peta citra Asing (PMA) dan Penanaman kabupaten/kota dengan reali-
resolusi tinggi untuk RDTR; Modal Dalam Negeri (PMDN) sasi investasi PMA dan PMDN
e) BIG mempercepat reko- berdasarkan kabupaten/kota di tertinggi yang sudah memiliki
mendasi peta RDTR; dan Indonesia adalah sebagaimana Perda RDTR yaitu Kota Ban-
f) Kementerian Koordinator terlihat dari peta diatas. dung dan Kota Medan. Oleh
Perekonomian melakukan Apabila total realisasi inves- karena itu 18 kabupaten/kota
lainnya harus difokuskan un-
tuk segera menyelesaikan Perda
RDTR. Hal tersebut dilakukan,
GAMBAR 6.
selain karena amanat Pasal 44
TOTAL REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN DI KABUPATEN/KOTA
ayat (1) PP 24/2018 yang me-
wajibkan penyelesaian Perda
RDTR dalam jangka waktu pa-
ling lama enam bulan sejak PP
24/2018 diundangkan (21 Juni
2018) untuk kawasan industri
atau kawasan usaha sesuai de-
ngan ketentuan peraturan per-
undang-undangan, juga guna
memberikan kemudahan, ke-
cepatan dan kepastian dalam
perizinan berusaha kepada para
investor sehingga mereka da-
pat terus berinvestasi atau me-
ningkatkan investasinya secara
Peringkat Kabupaten/Kota Nilai Investasi (Juta Rp.) nyaman dan aman karena lokasi
investasi yang dipilihnya telah
1 Kota Jakarta Pusat 34.736.428,76 sesuai dengan rencana pengem-
2 Kabupaten Gresik 30.525.862,42
3 Kota Jakarta Selatan 28.159.839,09 bangan yang tertuang di Perda
4 Kota Surabaya 21.221.561,24 RDTR. Hal ini tentu dapat ber-
5 Kabupaten Bekasi 18.829.736,16 dampak pada pertumbuhan
6 Kabupaten Pasuruan 16.102.129,65
7 Kabupaten Karawang 14.730.788,55
ekonomi di wilayah tersebut
8 Kabupaten Tangerang 13.452.856,14 melalui pembukaan lapangan
9 Kabupaten Cilacap 13.120.445,51 pekerjaan, peningkatan penda-
10 Kota Jakarta Timur 12.864.188,14 patan per kapita, alih teknologi,
11 Kabupaten Kotabaru 9.481.865,03
12 Kabupaten Sidoarjo 9.384.411,92 peningkatan ekspor dan/atau
13 Kota Semarang 9.310.117,73 peningkatan wisatawan domes-
14 Kabupaten Pekalongan 8.521.488,11 tik dan mancanegara.
15 Kota Cilegon 8.201.971,96
16 Kabupaten Paser 8.178.670,45
Kabupaten/kota dengan reali-
17 Kabupaten Berau 7.924.952,34 sasi investasi PMA dan PMDN
18 Kota Bandung 7.579.833,28 rendah atau belum ada sama
19 Kota Palembang 7.282.442,78 realisasi sama sekali, pada prin-
20 Kota Medan 6.887.232,48
sipnya juga harus didukung da-

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


24 TOPIK UTAMA

lam penyelesaian Perda RDTR tahun 2018, Kabupaten Malang urutan pertama untuk investasi
guna menarik dan meningkat- berada di peringkat 25 dari 514 di sektor pariwisata dengan nilai
kan investasi, mengingat dam- kabupaten/Kota di Indonesia de- investasi sebesar Rp19,2 triliun
pak positif dari adanya investasi ngan total realisasi investasi PMA atau sebesar 29 persen. Adapun
terhadap pertumbuhan ekonomi. dan PMDN terbesar. Kabupaten Badung yang meru-
Dampak dari adanya pengaturan Selain Kabupaten Malang, pakan tulang punggung pariwi-
RDTR terhadap peningkatan in- kabupaten lain yang telah me- sata Bali sehingga menempat-
vestasi, misalnya dapat terlihat di miliki Perda RDTR adalah Kabu- kannya menjadi incaran investasi
Kabupaten Malang, khususnya paten Badung, melalui Perda No. pariwisata, dan Kecamatan Kuta
di Kecamatan Kepanjen. RDTR 7 Tahun 208 tentang RDTR dan Selatan telah ditetapkan me-
di Kecamatan Kepanjen diatur Peraturan Zonasi kecamatan miliki fungsi utama sebagai pe-
berdasarkan Perda Kabupaten Kuta Selatan Tahun 2018-2038. ngembangan kepariwisataan
Malang No. 5 Tahun 2014 tentang Perda tersebut dibuat sesuai de- dalam kebijakan pengembangan

SUMBER FOTO: RISET

RDTR Bagian Wilayah Perkotaan ngan amanat Pasal 3 Perda No. wilayah Kabupaten Badung.
Kepanjen Tahun 2014 – 2034. 26 Tahun 2013 tentang RTRW Adanya percepatan pe-
Berdasarkan data dari Badan Pu- Kabupaten Badung 2013-2033 netapan RDTR di kabupaten/
sat Statistik Kabupaten Malang, yang pada intinya menyatakan kota tentu dapat berdampak po-
pada tahun 2017 telah disetujui 29 bahwa tujuan penataan ruang sitif pada peningkatan investasi
proyek investasi PMA dan PMDN Kabupaten Badung adalah untuk di kabupaten/kota tersebut ka-
dengan nilai investasi sebesar mewujudkan Kabupaten Badung rena investor dapat mengetahui
Rp129.161.657.582,00 (seratus dua sebagai Pusat Kegiatan Nasional dan memiliki kepastian bahwa
puluh sembilan milyar seratus dan destinasi pariwisata interna- lokasi yang akan dipilihnya telah
enam puluh satu juta enam ratus sional yang berkualitas, berdaya sesuai dengan rencana pengem-
lima puluh tujuh ribu lima ratus saing dan berjati diri budaya Bali. bangan yang tertuang di Perda
delapan puluh dua rupiah) di Ke- Berdasarkan data dari BKPM per RDTR termasuk ketentuan per-
camatan Kepanjen. Adapun pada September 2018, Bali berada di izinannya. l

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


TOPIK UTAMA 25

p RENY WINDYAWATI, ST, M.SC1 p

MEWUJUDKAN PEMANFAATAN RUANG


YANG BERKUALITAS DENGAN PERCEPATAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)

I
NDONESIA sebagai ne- RDTR merupakan rencana Penyelenggaraan Penataan Ru-
gara yang besar akan mem- secara terperinci tentang tata ang dan Pasal 3 Peraturan Men-
butuhkan sebuah landasan ruang wilayah kabupaten/kota teri Agraria dan Tata Ruang/
pengaturan program-pro- yang dilengkapi dengan per- Kepala Badan Pertanahan Na-
gram pembangunan. Rencana aturan zonasi kabupaten/kota. sional Nomor 16 Tahun 2018
tata ruang merupakan dokumen Sesuai dengan ketentuan Pasal tentang Pedoman Penyusunan
rencana yang akan mengatur 14 Ayat (4) dan (5) UU No. 26 Rencana Detail Tata Ruang dan
kebutuhan ruang baik untuk Tahun 2007 tentang Penataan Peraturan Zonasi Kabupaten/
kebutuhan dasar maupun inves- Ruang, RDTR disusun sebagai Kota, RDTR dan PZ merupakan
tasi. Rencana tata ruang men- perangkat operasional rencana dasar pemberian izin mendiri-
jadi payung hukum bagi perce- umum tata ruang dan disusun kan bangunan (IMB) serta dasar
patan pembangunan ekonomi apabila rencana umum tata ru- penerbitan perizinan pemanfa-
dan infrastruktur nasional da- ang belum dapat dijadikan dasar atan ruang.
lam rangka menjadikan negara dalam pelaksanaan pemanfaatan Perkembangan dan pertum-
yang bersaing global. Dalam sis- ruang dan pengendalian peman- buhan kota-kota di Indonesia
tem perencanaan nasional, ren- faatan ruang, dan/atau rencana saat ini tentunya membutuhkan
cana tata ruang secara hirarkis umum tata ruang mencakup wi- pengaturan yang lebih operasio-
dan komplementer terdiri atas layah perencanaan yang luas dan nal terutama di dalam perizinan.
rencana umum, meliputi ren- skala peta dalam rencana umum RDTR menjadi landasan yang
cana tata ruang wilayah nasio- tata ruang tersebut memerlukan sangat penting di dalam pener-
nal (RTRWN), rencana tata ru- perincian sebelum dioperasio- bitan izin. Saat ini, RDTR men-
ang wilayah provinsi (RTRWP) nalkan. RDTR merupakan ren- jadi Program Prioritas Nasional,
dan rencana tata ruang wilayah cana rinci dilengkapi dengan seiring dengan ditetapkan Per-
kabupaten/kota (RTRWK) dan peraturan zonasi yang secara aturan Pemerintah Nomor 24
rencana detail, meliputi rencana detail mengatur tata ruang su- Tahun 2018 tentang Pelayanan
tata ruang (RTR) kawasan stra- atu kawasan sehingga menjadi Perizinan Berusaha Terinteg-
tegis nasional (KSN), kawasan instrumen yang sangat dibutuh- rasi Secara Elektronik, dimana
strategis provinsi (KSP), kawa- kan dalam rangka penerbitan RDTR menjadi salah satu ins-
san stategis kabupaten/kota izin. Sesuai ketentuan Pasal 165 trument utama dalam kemu-
(KSK) dan rencana detail tata Ayat (3) Peraturan Pemerintah dahan berinvestasi. RDTR men-
ruang (RDTR). Nomor 15 Tahun 2010 tentang jadi dasar untuk diterbitkannya

1. Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Kementerian ATR/BPN

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


26 TOPIK UTAMA

jakan tata ruang yang efektif,"


kata Sofyan di Hotel Shangri-
La Jakarta. Hadirnya RDTR
tentu menjadi salah satu
payung hukum yang pen-
ting dalam pembangunan
wilayah pada masa de-
pan. Selain untuk mem-
berikan kepastian dalam
rangka investasi tetapi
juga sebagai upaya pence-
gahan bila suatu saat ter-
jadi bencana alam.
Namun demikian,
masih banyak daerah
yang belum melaksana-
kan tugas untuk menye-
lesaikan RDTR, Perkem-
bangan di daerah saat ini,
baru 52 Peraturan Daerah
(Perda) RDTR yang sudah
ditetapkan dari kebutuhan
minimal 2000 RDTR yang
ILUSTRASI: REDAKSI ada di Indonesia. Pemerin-
tah Daerah masih belum
merasakan pentingnya RDTR
disamping memang adanya ber-
dorong percepatan RDTR bagai kendala dan tantangan
khususnya pada daerah yang yang dihadapi dalam penyele-
memiliki potensi keunggulan saian RDTR. Hal ini sangat di-
izin lokasi untuk investasi tanpa ekonomi, daerah dengan pro- butuhkan strategi yang tepat
adanya komitmen. Dalam PP gram strategis nasional, dan dae- untuk penyelesaian RDTR se-
tersebut diamanatkan bahwa rah yang rawan bencana demi suai dengan target yang ditetap-
Pemerintah Daerah Kabu- mewujudkan dan mempermu- kan dalam perwujudan peman-
paten/Kota yang belum memi- dah kepastian investasi. Hal faatan ruang yang berkualitas.
liki RDTR, dalam jangka waktu ini disampaikan Presiden saat
paling lama enam bulan sejak membuka rapat kerja nasional Kendala dan
pengundangan pada tanggal 21 Kementerian Agraria dan Tata Tantangan dalam
Juni 2018, wajib menetapkan Ruang/ Badan Pertanahan Na- Penyelesaian RDTR
RDTR untuk kawasan industri sional (ATR/ BPN) Tahun 2019 Kebutuhan akan RDTR saat
atau kawasan usaha sesuai de- di Istana Negara Februari lalu. ini masih dapat diselesaikan
ngan ketentuan peraturan per- Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil dengan baik oleh pemerintah
undang-undangan. merespons positif permintaan daerah. Ada beberapa kendala
Sejalan dengan hal tersebut, tersebut, kendati penyusunan dan juga tantangan yang harus
Presiden RI Joko Widodo juga RDTR merupakan wewenang dihadapi di dalam penyelesaian
menyadari perlunya Rencana daerah namun secara kebijakan RDTR tersebut, antara lain :
Detail Tata Ruang (RDTR), Ia berada di tingkat pusat, tepatnya
memberikan instruksi kepada di Direktorat Jenderal Tata Ru- 1. Keterbatasan anggaran
Kementerian Agraria dan Tata ang. "Kami akan mematang-kan Penyusunan RDTR tentunya
Ruang/Badan Pertanahan Na- RDTR. Ini wewenang ATR juga membutuhkan anggaran yang
sional (ATR/BPN) untuk men- untuk menyusun draft kebi- tidak sedikit. Dengan skala yang

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


27

rinci 1:5.000 tentunya membu-


tuhkan data dan informasi yang
lebih akurat. Instansi teknis pe-
KETERBATASAN AKAN SDM YANG
laksana sulit memperoleh ang- KOMPETEN DALAM BIDANG TATA RUANG
garan yang cukup karena tidak PADA INSTANSI YANG MENANGANI
adanya pemahaman dari DPRD TATA RUANG DI DAERAH MENJADI
akan pentingnya RDTR ini. Mi-
nimnya anggaran tentunya juga
PERMASALAHAN DALAM PENYELESAIAN
akan mempengaruhi kualitas RDTR.
dari RDTR itu sendiri.
Keterbatasan anggaran ini
juga seringkali menyebabkan dan kajian lingkungan hidup KLHS membutuhkan anggaran
penyelesaian RDTR yang ber- strategis (KLHS). Kedua proses yang apabila tidak ada anggaran,
larut-larut. Idealnya dokumen tersebut seringkali menjadi ken- maka validasi KLHS harus me-
RDTR dapat diselesaikan selu- dala dalam penyelesaian RDTR nunggu anggaran di APBD.
ruh proses dalam 24 bulan, na- karena adanya keterlibatan dari
mun seringkali dilakukan secara sektor lain yaitu Badan Infor- 4. Integrasi data pertanahan
bertahap (contoh T1 matek, T2 masi Geospatial (BIG) untuk dalam RDTR
peta, T3 KLHS, T4 legislasi, dst), pembuatan peta dan Dinas Ling- Data pertanahan menjadi
yang mengakibatkan saat diaju- kungan Hidup untuk KLHS. salah satu faktor penting dalam
kan dalam proses persetujuan Dengan skala 1:5.000 tentu RDTR. Pengaturan zona-zona
substansi di Kementerian ATR/ dibutuhkan informasi dalam ruang dalam RDTR akan ber-
BPN banyak data-data yang su- peta yang akurat. Ada standar kaitan erat dengan penguasaan
dah tidak relevan lagi dan perlu kartografis untuk peta skala dan pemilikan tanah di atas ru-
diupdate. 1:5.000 yang harus dipenuhi ang tersebut. Selama ini, data
dan mendapatkan rekomendasi pertanahan belum terinteg-
2. Keterbatasan SDM bidang tata dari BIG. Beberapa tahapan ha- rasi dalam rencana tata ruang
ruang di daerah rus diasistensikan ke BIG antara sehingga seringkali muncul
Keterbatasan akan SDM lain penyediaan Citra Satelit konflik-konflik pemanfaatan
yang kompeten dalam bidang Resolusi Tinggi (CSRT), survei ruang. Persoalan penyelesaian
tata ruang pada instansi yang pemetaan Ground Control Point RDTR itu adalah masalah data
menangani tata ruang di daerah (GCP) dan Independent Check sharing antara Pemda yang tang-
menjadi permasalahan dalam Point (ICP), survei toponimi dan gung jawab dalam penyusunan
penyelesaian RDTR. Tidak ada- penggunaan lahan dengan GPS RDTR dengan Kantor Perta-
nya pejabat maupun staf yang handheld, Orthorektifikasi citra nahan (Kantah) di daerah yang
memiliki latar belakang pendi- dengan DEM + titik GCP dan punya informasi tentang data
dikan atau pengalaman dalam ICP- Peta Citra yang sudah me- spasial yang cukup detail. Se-
bidang perencanaan wilayah di- menuhi standar baru boleh didi- hingga kemudahan data sharing
alami di beberapa daerah yang gitasi jadi peta garis, penyusunan terkait pertanahan menjadi tan-
memperlambat penyelesaian peta-peta tematik dan penggam- tangan ke depan dalam perce-
RDTR. Masukan-masukan baik baran peta rencana. Untuk me- patan RDTR.
dari konsultasi publik maupun lakukan tahapan-tahapan ini di-
forum TKPRD tidak dapat ditin- perlukan anggaran yang cukup. Upaya Percepatan
daklanjuti segera. Selain pembuatan peta, pe- Penyelesaian
nyusunan dan validasi KLHS Rencana Detail Tata
3. Rumitnya proses pembuatan juga seringkali menjadi perma- Ruang
peta dan kajian lingkungan salahan sendiri. Penyusunan Direktorat Jenderal Tata
hidup strategis KLHS mengharuskan adanya Ruang mengemban tugas me-
Dalam proses penyusunan ahli lingkungan tersertifikasi, nyelenggarakan perumusan
dan penyelesaian RDTR yang ha- yang keberadaannya di daerah dan pelaksanaan kebijakan di
rus dilakukan dan diselesaikan masih sangat terbatas. Disam- bidang perencanaan tata ruang
adalah proses pembuatan peta ping itu, pelaksanaan validasi dan pemanfaatan ruang sesuai

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


28 TOPIK UTAMA

SUMBER FOTO: REDAKSI

Proses Penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Percepatan Penyelesaian


Rencana Detail Tata Ruang TA 2019

dengan ketentuan peraturan 1. Melakukan Bimbingan Teknis klinik, pendampingan, serta asis-
perundang-undangan. Sesuai RDTR tensi/konsultasi.
dengan tugas dan wewenan- Bimbingan teknis merupa-
gnya, Direktorat Jenderal Tata kan merupakan proses pembi- 2. Bantuan Teknis Penyusunan
Ruang c.q. Direktorat Pembi- naan kepada pemerintah daerah RDTR
naan Perencanaan Tata Ruang agar dapat memahami secara Bantuan teknis merupakan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah utuh terhadap proses penyu- proses pembinaan berupa ban-
berkewajiban untuk membina sunan rencana tata ruang se- tuan langsung penyusunan ren-
dalam penyusunan serta menga- suai dengan berbagai peraturan cana tata ruang dari pemerintah
wal dalam penyelesaian rencana perundangan dan NSPK bidang pusat kepada pemerintah dae-
tata ruang di daerah baik RTRW penataan ruang. Metode yang rah. Pemberian bantuan teknis
Provinsi, RTRW Kabupaten/ dilakukan dalam bimbingan tek- ini dapat diberikan dilakukan
Kota dan RDTR. nis ini adalah dengan sosialisasi, dengan syarat: Pendapatan asli

GAMBAR 1. BIMTEK RDTR


WILAYAH III WILAYAH IV
KALIMANTAN NUSA TENGGARA,
WILAYAH II WILAYAH II DAN MALUKU, DAN
SUMATERA JAWA BALI SULAWESI PAPUA

BIMTEK RDTR 2019 BIMTEK RDTR 2019 BIMTEK RDTR 2019 BIMTEK RDTR 2019
SEBANYAK 13 RDTR SEBANYAK 11 RDTR SEBANYAK 10 RDTR SEBANYAK 6 RDTR

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


29

daerah (PAD) rendah, Indeks


NO KEGIATAN BANTUAN TEKNIS RDTR (8 LOKASI PRIORITAS)
Pembangunan Manusia (IPM)
rendah, daerah yang memiliki
kawasan rawan bencana, sudah 1. Penyusunan Materi Teknis RDTR Carita
2. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
memiliki Citra Satelit Reso- Gantong, Kabupaten Belitung Timur
lusi Tinggi (CSRT) serta permo- 3. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Takengon, Kabupaten Aceh Tengah
honan dari pemerintah daerah 4. Penyusunan Materi Teknis RDTR Perkotaan Pangandaran
sendiri untuk mendapatkan 5. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
bantuan teknis. Sukadana, Kabupaten Kayong Utara
6. Penyusunan Materi Teknis Kota Gorontalo
7. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Ba'a,
3. Percepatan Penyelesaian Kabupaten Rote Ndao
RDTR di Daerah melalui 8. Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Nangapanda, Kabupaten Ende
Pemerintah Provinsi
Percepatan penyelesaian
RDTR melalui pemerintah pro- NO KEGIATAN BANTUAN TEKNIS RDTR (LOKASI BENCANA)
vinsi merupaksan bentuk baru
upaya percepatan RDTR. Ke- 1. RDTR Kec. Sigi Biromaru
giatan ini memberikan fasilitasi 2. RDTR Kecamatan Banawa
dan kewenangan provinsi dalam 3. RDTR Kota Palu, terdiri atas :
BWP Kecamatan Palu Barat dan Kecamatan Ulujadi
membantu kabupaten/kota un- BWP Kecamatan Palu Selatan dan Kecamatan Tatanga
tuk menyelesaikan RDTR nya. BWP Kecamatan Palu Timur dan Kecamatan Matikulore
Dalam kegiatan ini, pemerintah BWP Kecamatan Palu Utara dan Kecamatan Tawaeli
4. RDTR Parigi Utara
provinsi diberikan kewenangan
mengevaluasi RDTR dalam pem-
berian rekomendasi Gubernur krasi penyelesaian RDTR dapat ngirimkan surat kesediaannya
yang setara dengan kewenangan diminimalisir. untuk melaksanakan kegiatan.
pusat dalam pemberian persetu- Kegiatan ini memang baru Kegiatan ini mencakup 73 Kabu-
juan substansi. Sehingga diha- dilakukan pada tahun 2019 ini. paten/ Kota dengan 103 lokasi
rapkan panjangnya proses biro- Ada 14 provinsi yang telah me- RDTR. Adapun Lokasi Rencana

SUMBER FOTO: REDAKSI

Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah bersama Sesditjen Tata Ruang
dan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 14 Provinsi dalam Acara Penandatangangan Berita Acara
Percepatan Penyusunan RDTR

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


30 TOPIK UTAMA

WILAYAH SUMATERA WILAYAH JAWA BALI

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA RDTR NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA RDTR


1. BANGKA • Kota • RDTR Kota Pangkalpinang 1. DI • Kabupaten • RDTR Turi
BELITUNG Pangkalpinang • RDTR Kws. Perkotaan di YOGYAKARTA Sleman
• Kab. Belitung Kec. Tanjungpandan • Kabupaten • RTR Kawasan Pantai Siung
• Kab Bangka • RDTR Kws. Perkotaan Kota Gunung Kidul Wediombo
Barat Muntok
• Kab Bangka • RDTR Kawasan Perkotaan 2. JAWA TIMUR • Kabupaten • RDTR Burneh
Merawang Bangkalan

2. SUMUT • Kab. Nias • RDTR Kws. Soziona 3. BALI • Kabupaten • RDTR Sukawati
  Gianyar
3. JAMBI • Kota Sungai • RDTR Kota Sungai Penuh • Kabupaten • RDTR Perkotaan Tabanan
Penuh Tabanan
• Kabupaten • RDTR Bangli
4. LAMPUNG • Kota Bandar • RDTR Kawasan Kota Bangli
Lampung Bandar Lampung
• Kota Metro • RDTR Kawasan Kota Metro 4. BANTEN • Kota Serang • RDTR Walantaka
• Kab. • RDTR Kaw. Perkotaan Kota
Tanggamus Agung 5. JAWA BARAT • Kabupaten • RDTR Arjawinangun
• Kab. Lampung • RDTR Kaw. Perkotaan Cirebon
Timur Sukadana • Kabupaten • RDTR Perkotaan Karawang
Karawang
5. BENGKULU • Kab. Bengkulu • RDTR Kws. Perkotaan • Kabupaten • RDTR WP A
Selatan Manna Bogor
• Kabupaten • RDTR Perkotaan Garut
6. SUMSEL • Kab. Muara • RDTR Kws. Perkotaan Kota Garut
Enim Muara Enim

7. SUMBAR • Kab. Padang • RDTR Kawasan Perkotaan


Pariaman Kayutanam
GAMBAR 1. BIMTEK RDTR

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


31

WILAYAH KALIMANTAN & SULAWESI WILAYAH NUSA TENGGARA - MALUKU - PAPUA

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA RDTR NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA RDTR


1. SULAWESI • Kab. Kolaka • RDTR Perkotaan Lasusua 1. NUSA • Kab. Belu • Kawasan Perkotaan
TENGGARA Utara TENGGARA Atambua
• Kab. Konawe • RDTR Perkotaan Wanggudu TIMUR
Utara
2. MALUKU • Kab. Halmhera • Kawasan Perkotaan Tobelo
2. SULAWESI • Kab. • RDTR Kawasan Perkotaan UTARA Utara
SELATAN Pangkajene Bungoro
Kepulauan 3. PAPUA BARAT • Kab. Fakfak • Kawasan Perkotaan Fakfak
• Kab. Gowa • RDTR Kawasan Perkotaan
Sungguminasa 4. PAPUA • Kab. Merauke • Kawasan Perkotaan Kurik
• Kab. Intan • Kawasan Perkotaan
3. SULAWESI • Kab. Polewali • RDTR Kawasan Perkotaan Jaya Sugapa
BARAT Mandar Polewali • Kab. Nabire • Kawasan Perkotaan Nabire

KALIMANTAN • Kab. Hulu • RDTR Perkotaan Padang


SELATAN Sungai Selatan Batung
• Kab. Tabalong • RDTR Kawasan Perkotaan
  Tanjung
• Kab. Tanah • RDTR Kawasan Perkotaan
Laut Bati Bati

4. KALIMANTAN • Kab. Barito • RDTR Kawasan Perkotaan


TENGAH Selatan Sababila

5. KALIMANTAN • Kab. Landak • RDTR Kawasan Perkotaan


BARAT Ngabang

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


32 TOPIK UTAMA
GAMBAR 2.
LOKASI PERCEPATAN PENYELESAIAN RDTR DI DAERAH

SUMATERA DIY
ACEH BARAT RIAU JAMBI BANTEN YOGYAKARTA JAWA TENGAH
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/
KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA

9 4 3 4 6 4 5
JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR

11 9 3 9 10 4 7

KALIMANTAN KALIMANTAN SULAWESI SULAWESI SULAWESI


JAWA TIMUR BARAT TIMUR UTARA TENGAH SELATAN MALUKU
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/ KABUPATEN/
KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA KOTA

8 3 1 10 6 6 4
JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR JUMLAH RDTR

13 3 1 11 7 7 8
KAB/KOTA RDTR
JUMLAH
73 103

Detail Tata Ruang (RDTR) yang oleh Pemerintah Kabupaten/ Sebagai wujud komitmen
penyelesaiannya difasilitasi ta- Kota mendapatkan Persetu- daerah terhadap kegiatan ini, te-
hun 2019 dipilih berdasarkan juan Substansi Menteri ATR/ lah ditandatangani Pakta Integ-
kriteria sebagai berikut: BPN dan menjadi Peraturan ritas oleh para Pejabat Pembuat
a. Sudah memiliki Naskah Aka- Daerah (Perda) Kabupaten/ Komitmen dari 14 Provinsi yang
demik RDTR pada awal ta- Kota di tahun 2019. mendapatkan fasilitasi kegiatan
hun 2019; Adapun lingkup kegiatan per- Percepatan RDTR. Penandata-
b. Sedang melaksanakan pe- cepatan berupa sosialisasi, Pen- nganan berlangsung saat acara
nyusunan RDTR dengan dampingan Teknis, Klinik RDTR, pembekalan kepada para Pejabat
anggaran penyusunan di ta- Asistensi/ Konsultasi, Monitoring Pembuat Komitmen dan Benda-
hun 2019; Pelaksanaan Kegiatan dan Pem- hara Pengeluaran Pembantu di
c. RDTR tersebut ditargetkan bahasan TKPRD. Bandung. l

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


SEKILAS INFO 33

p ABRILIANTY OCTARIA N, ST, MT1 p p INTAN SOLIHATY FITRIA, ST2 p

PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
DAN PERATURAN ZONASI (PZ):
PERUBAHAN DAN PERANNYA
DALAM MENDUKUNG
PERCEPATAN PERIZINAN

P
ERMEN ATR/ nyusunan RDTR dan PZ perlu pengumpulan data, analisis,
Ka. BPN Nomor 16 dipisahkan; terdapat beberapa hingga tahap perumusan konsep.
Tahun 2018 tentang kendala implementasi Permen Walaupun muatan dan proses
Pedoman Penyusunan PU 20/2011 yang dirasakan penyusunan PZ dipisahkan,
RDTR dan PZ Kabupaten/Kota oleh Pemerintah Daerah se- namun tetap terintegrasi dan
dimaksudkan sebagai pedoman hingga perlu diperbaiki, antara perlu dilakukan bersamaan
bagi pemerintah kabupaten/ lain keterkaitan RDTR dengan dengan proses penyusunan
kota dalam penyusunan RDTR rencana umumnya, nomenkla- RDTR. Hal ini dikarenakan hasil
dan PZ kabupaten/kota. tur zona/subzona, serta teknik dari rencana pola ruang yang
Pedoman ini bertujuan untuk pengaturan zonasi; perlunya berupa zona/subzona berisi
mewujudkan operasionalisasi mengaitkan RDTR dan PZ de- zona lindung dan zona budidaya
RTRW kabupaten/kota melalui ngan aspek pertanahan; men- akan menjadi dasar peta (zoning
penyusunan RDTR kabupaten/ sinkronkan dengan peraturan map) dalam penyusunan teks
kota yang merupakan perundangan terbaru termasuk zonasinya (zoning text).
dasar penerbitan perizinan muatan NSPK yang baru di- Perubahan mendasar lain-
pemanfaatan ruang. Adapun terbitkan, khususnya dengan nya yaitu mengubah rencana
ruang lingkup pedoman ini Permen ATR/Ka. BPN Nomor jaringan prasarana menjadi ren-
meliputi: muatan RDTR, 1 Tahun 2018 tentang Pedoman cana struktur ruang yang dida-
muatan PZ, dan tata cara Penyusunan RTRW Provinsi, lamnya mencakup rencana pe-
penyusunan RDTR dan PZ. Kabupaten, Kota. ngembangan pusat pelayanan,
Beberapa hal yang melatar- rencana jaringan transportasi,
belakangi pedoman tersebut Perubahan Revisi dan rencana jaringan prasarana.
direvisi antara lain bidang pena- Pedoman Perubahan ini dilakukan agar se-
taan ruang sudah tidak menjadi Perubahan mendasar suai dengan nomenklatur dalam
kewenangan Kementerian PU, muatan pedoman ini yaitu RTRW yang merupakan ren-
sehingga pedoman perlu dite- dipisahkannya PZ menjadi cana umumnya, khususnya da-
tapkan sebagai Permen ATR/ muatan dan proses tersendiri, lam pengelompokkan rencana
Ka. BPN; tahapan proses pe- mulai dari persiapan, jaringan transportasi dan ren-

1. Kepala Seksi Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan, Direktorat Perencanaan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
2. Staf Subdit Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan, Direktorat Perencanaan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


34 SEKILAS INFO

cana jaringan prasarana. Penam- aturan zonasi perlu ada, apabila 1) tujuan penataan BWP; 2)
bahan rencana pengembangan memang diperlukan pengaturan rencana struktur ruang; 3) ren-
pusat pelayanan dinilai perlu yang berbeda dengan aturan cana pola ruang; 4) penetapan
ditambahkan untuk memasti- dasar/wajib zonasinya, misalnya sub BWP yang diprioritaskan
kan bahwa kawasan yang akan apabila di sebuah zona/subzona penangannya, dan 5) ketentuan
disusun RDTR-nya (dikenal de- tertentu ketinggian bangunan- pemanfaatan ruang. Sedangkan
ngan sebutan bagian wilayah nya dibatasi agar arah pandang muatan PZ mencakup: 1) aturan
perencanaan/BWP), khususnya (view) ke pantai tidak terhalang, dasar (materi wajib) dan 2) tek-
untuk kawasan perkotaan di padahal di lokasi tersebut nilai nik pengaturan zonasi (materi
wilayah kabupaten, menyusun tanahnya termasuk tinggi se- pilihan). Adapun tata cara pe-
konsep struktur internalnya hingga pasti diperuntukan bagi nyusunan RDTR dan PZ men-
terlebih dahulu, sebagai pende- bengunan berlantai banyak. Na- cakup tahapan: 1) persiapan; 2)
tailan dari konsep rencana sis- mun dengan dibatasinya lantai pengumpulan data dan infor-
tem perkotaan/pusat kegiatan bangunan untuk melindungi masi; 3) pengolahan dan ana-
kabupaten/kota yang telah di- arah pandang, maka pemilik lisis data; 4) perumusan konsep
tetapkan dalam RTRW. Konsep gedung dapat mentransfer hak RDTR dan muatan PZ; dan 5)
struktur internal ini perlu dila- ketinggian penyusunan dan pembahasan
kukan untuk lebih mendetail- bangu- rancangan peraturan daerah
kan sekaligus mendistribusikan nan- tentang RDTR dan PZ.
fungsi/peran rinci yang akan di Muatan RDTR secara
emban oleh kawasan yang akan garis besar meliputi:
disusun RDTR-nya. Konsep 1. Tujuan penataan
struktur internal juga BWP; merupa-
akan membantu kan nilai dan/
dalam me- atau kualitas
netap- terukur
kan ke- y a n g
butuhan a k a n
s a r a n a dicapai
pelayanan sesuai dengan
umum (PSU) yang arahan pencapaian
perlu direncanakan se- sebagaimana ditetapkan
suai fungsi dan kebutuhan dalam RTRW dan sebagai
dari sebuah pusat pelayanan. ILUSTRASI: acuan untuk penyusunan
Perubahan lain yaitu pe- REDAKSI rencana pola ruang, rencana
nyesuaian nomenklatur yang struktur ruang, penetapan
termuat dengan nomenklatur nya ke zona/subzona lain un- sub BWP yang diprioritas-
yang ada di dalam RTRW, agar tuk mendapatkan imbal balik. kan penangannya, dan pe-
RDTR yang merupakan pende- Hal-hal seperti ini perlu diatur nyusunan peraturan zonasi.
tailan dari RTRW dapat sinkron dan menjadi muatan dalam a- Intinya tujuan penataan
dengan rencana umumnya. turan pilihan, namun dilakukan BWP merupakan tema ter-
Selain itu perubahan lain sesuai kebutuhan dan tidak ber- fokus berdasarkan fungsi-
dilakukan juga pada muatan arti muatan ini harus ada pada fungsi yang mendukung
PZ, yang memisahkan muatan tiap BWP. RTRW diatasnya.
wajib/dasar (berisikan semua 2. Rencana struktur ruang
muatan PZ) dengan muatan Ruang Lingkup yang meliputi rencana pe-
pilihan yang hanya berisikan Pedoman ngembangan pusat pela-
teknik pengaturan zonasi. Hal Ruang lingkup pedoman yanan, rencana jaringan
ini dilakukan karena teknik terdiri atas muatan RDTR, transportasi dan rencana
pengaturan zonasi memang me- muatan PZ, dan tata cara pe- jaringan prasarana; me-
rupakan muatan pilihan yang nyusunan RDTR dan PZ. Ada- rupakan pendetailan dari
tidak wajib ada. Teknik peng- pun muatan RDTR, mencakup: struktur ruang yang telah

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


35

ada dalam RTRWnya sesuai GAMBAR 1


dengan skala pelayanannya. CONTOH ILUSTRASI PETA STRUKTUR RUANG DAN PETA POLA RUANG
3. Rencana pola ruang meliputi
zona lindung dan zona budi
daya yang merupakan pen-
detailan dari rencana pola
ruang yang tercantum dalam
RTRW diatasnya, yang juga
disesuaikan dengan fungsi
dan tujuan penataan BWP.
Rencana pola ruang nanti-
nya akan menjadi dasar da-
lam muatan PZ, khususnya
terkait pengaturan yang di-
perlukan dalam setiap zona/
subzonanya.
4. Penetapan sub BWP yang
diprioritaskan penangan-
nya merupakan bagian dari
BWP yang dianggap memi-
liki prioritas pembangunan/
fokus penanganan yang le-
bih tinggi dibandingkan sub
BWP lainnya. Penetapan sub
BWP yang diprioritaskan ha-
rus memuat lokasi dan tema
penanganan yang akan men-
jadi fokusnya, misalnya revi-
talisasi kawasan yang berni-
lai cagar budaya. Sub BWP
yang diprioritaskan ini apa-
bila diperlukan dapat diikuti
oleh penyusunan rencana
sektoral yang mendukung
percepatan penangannya,
misalnya penyusunan Ren-
cana Tata Bangunan dan SUMBER: PERMEN ATR/KA.BPN NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN
Lingkungan (RTBL). PENYUSUNAN RDTR DAN PZ KABUPATEN/KOTA
5. Ketentuan pemanfaatan ru-
ang merupakan upaya me- kat ketelitian informasi minimal minimal atau maksimal persil
wujudkan RDTR dalam ben- 1:5.000 dan mengikuti keten- yang perlu ada di dalam sebuah
tuk program pengembangan tuan mengenai sistem informasi zona/subzona yang nantinya
BWP dalam jangka waktu geografis yang dikeluarkan oleh akan dipertegas kembali da-
perencanaan lima tahunan kementerian/lembaga berwe- lam muatan PZ. Hal ini dilaku-
yang tentunya akan lebih nang. Peta rencana pola ruang kan selain untuk mempermu-
rinci dibandingkan program harus sudah menunjukkan ba- dah perizinan juga untuk lebih
pengembangan yang tercan- tasan bidang tanah/persil untuk mengatur keseragaman ruang
tum dalam RTRW-nya. kawasan yang sudah terbangun yang nantinya akan berdampak
Ketentuan penyajian peta maupun untuk kawasan yang pada perwajahan kota. Berikut
rencana pola ruang dan rencana belum terbangun. Ada baiknya ilustrasi peta struktur ruang
struktur ruang digambarkan da- pada pola ruang sudah dapat dan rencana rencana pola ruang
lam peta dengan skala atau ting- merencanakan batasan luasan (gambar 1).

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


36 SEKILAS INFO

Adapun muatan PZ, meliputi: 1. Persiapan yang meliputi (a) hasan rancangan perda ten-
1. Aturan dasar (wajib) merupa- pembentukan tim penyusun, tang RDTR dan PZ kabu-
kan persyaratan dasar yang (b) kajian awal data sekunder, paten/kota.
berlaku dalam pemanfaatan (c) penetapan delineasi awal Untuk lebih jelasnya menge-
ruang yang terdiri atas: BWP, (d) persiapan teknis pe- nai tata cara penyusunan RDTR
Ketentuan kegiatan dan laksanaan, dan (d) pemberi- dan PZ kabupaten/kota dapat di-
penggunaan lahan yang ter- taan kepada publik. lihat pada Gambar 2.
cantum dalam tabel ITBX 2. Pengumpulan data dan in- Tata cara penyusunan RDTR
yang berisikan pengaturan formasi yang meliputi (a) dan PZ tentunya tidak dapat dipi-
kegiatan yang diperbolehkan, pengumpulan data dan in- sahkan dari proses dan prosedur
diperbolehkan dengan sya- formasi primer maupun penetapannya. Pedoman me-
rat, diperbolehkan terbatas, sekunder untuk RDTR, dan nyebutkan, keseluruhan proses
dan/atau dilarang; ketentuan (b) pengumpulan data dan dan prosedur penyusunan dan
intensitas pemanfaatan ru- informasi primer maupun penetapan RDTR diselesaikan
ang dan ketentuan tata ba- sekunder untuk PZ, yang ke- dalam kurun waktu 24 bulan,
ngunan yang berisikan peng- duanya akan menjadi input yang terdiri atas 12 bulan untuk
aturan mengenai ketinggian bagi tahap berikutnya. prosedur penyusunan dan 12 bu-
bangunan, koefisien dasar 3. Pengolahan dan analisis lan untuk prosedur penetapan
bangunan, garis sempadan, data yang meliputi (a) peng- perda. Prosedur penyusunan
ketentuan arsitektural yang olahan dan analisis untuk RDTR dan PZ juga sudah men-
perlu diperhatikan di dalam penyusunan RDTR, (b) peng- cakup proses validasi KLHS oleh
suatu zona/subzona, dan olahan dan analisis untuk K/L yang membidangi urusan
lainnya; ketentuan prasarana penyusunan PZ. Hasil pada lingkungan hidup dan verifikasi
dan sarana minimal yang ha- tahapan ini akan menjadi peta dasar oleh K/L yang membi-
rus ada di dalam suatu zona/ input terpenting bagi tahap dangi urusan informasi geospa-
subzona; ketentuan khusus perumusan konsep RDTR sial. Kurun waktu ini telah sesuai
yang mengatur pemanfa- dan muatan PZ. dengan amanat yang tercantum
atan ruang pada kawasan 4. Perumusan konsep RDTR dalam Pasal 39, Ayat 2, dan Pasal
keamanan operasi pener- dan muatan PZ. Perumusan 60, Ayat 4, PP 15/2010. Walaupun
bangan (KKOP), pemanfa- konsep RDTR, meliputi (a) kurun waktu penyusunan dan
atan ruang pada kawasan alternatif konsep rencana, penetapan dokumen RDTR dan
yang berisiko rawan bencana, (b) pemilihan konsep ren- PZ tentunya juga bergantung
dan lainnya; standar teknis cana, dan (c) perumusan ren- pada pihak pelaksana dan sum-
yang digunakan; dan keten- cana terpilih untuk menjadi ber daya yang tersedia, namun
tuan pelaksanaan. muatan RDTR. Perumusan seyogyanya tetap perlu diupaya-
2. Teknik pengaturan zonasi muatan PZ, menghasilkan kan seoptimal mungkin untuk
(pilihan) merupakan aturan (a) peta rencana pola ruang selesai tepat waktu. Perda RDTR
yang disediakan untuk mem- dalam RDTR yang telah me- dan PZ memang perlu diupaya-
berikan fleksibilitas dalam muat kodefikasi pengaturan kan untuk segera diselesaikan,
penerapan aturan dasar. Jenis zonasi, dan (b) aturan dasar karena akan menjadi dasar bagi
TPZ antara lain zona peng- dan aturan pilihan berupa perizinan pembangunan mau-
alihan hak membangun, zo- teknik pengaturan zonasi pun investasi di kabupaten/kota.
nasi bonus, dan pemanfaatan yang akan berlaku pada se- Bahkan jika merujuk pada ama-
khusus. Tentunya jenis TPZ tiap kodefikasi yang telah di- nat PP 15/2010, khususnya Pasal
tidak hanya yang disebutkan tetapkan dan berlaku untuk 59, Ayat 4, disebutkan bahwa Per-
ini, namun dapat bervariasi setiap zona/subzona. Pada da tentang RDTR dan PZ sudah
tergantung pada kebutuhan tahapan ini juga dilakukan harus ditetapkan paling lama 36
dan karakteristik daerah ma- pembahasan antarsektor dan bulan sejak Perda tentang RTRW
sing-masing. antarpemangku kepentingan kabupaten/kota ditetapkan.
Sedangkan muatan tata cara yang dituangkan dalam be- Batang tubuh pedoman, di
penyusunan RTDR dan PZ ter- rita acara. Pasal 11, 12, dan 13, disebutkan
diri atas tahap: 5. Penyusunan dan pemba- juga tentang percepatan pe-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


37

GAMBAR 2. TATA CARA PENYUSUNAN RDTR DAN PZ


PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI

Tahap Persiapan Tahap Pengumpulan Data dan Informasi Tahap Pengolahan Perumusan Konsep Tahap
dan Analisis Data RDTR Penyusunan dan
Pembahasan
1) Pembentukan Data Primer Hasil kegiatan Raperda
tim penyusunan 1) Aspirasi masyarakat 1) Analisis struktur perumusan konsep
RDTR dan PZ 2) Kondisi dan jenis guna lahan/bangunan, internal BWP RDTR terdiri atas: 1) Penyusunan
2) Kajian awal date intensitas ruang, konflik pemanfaatan 2) Analisis sistem 1) Tujuan penataan Naskah
sekunder ruang, dan infrastruktur perkotaan penggunaan lahan BWP Akademik
3) Penetapan 3) Kondisi fisik dan sosial ekonomi BWP (land use) 2) Rencana Raperda
delineasi awal 3) Analisis kedudukan struktur ruang tentang RDTR
BWP Data Sekunder dan peran BWP 3) Rencana pola dan PZ
4) Persiapan teknis dalam wilayah ruang 2) Penyusunan
pelaksanaan 1) Peta dengan 1) Data dan informasi yang lebih luas 4) Penetapan Raperda
5) Pemberitaan ketelitian minimal a) Data wilayah 4) Analisis sumber sub BWP yang tentang RDTR
kepada publik 1:5000: administrasi daya alam dan fisik diprioritaskan dan PZ
a) Peta dasar rupa b) Data dan atau lingkungan penanganannya 3) Pembahasan
RENCANA DETAIL TATA RUANG

bumi skala informasi BWP 5) Ketentuan Raperda


minimal 1:5000 tentang 5) Analisis sosial pemanfaatan tentang RDTR
b) Peta kebijakan budaya ruang dan PZ
geomorfologi, c) Data fisiografis 6) Analisis
geologi, d) Data kondisi kependudukan
topografi & fisik tanah 7) Analisis ekonomi
kemampuan e) Data dan dan sektor
tanah informasi unggulan
c) Peta penggunaan 8) Analisis
penatagunaan lahan eksisting transportasi
tanah f) Data (pergerakan)
d) Peta SWS dan penatagunaan 9) Analisis sumber
DAS tanah daya buatan
e) Peta g) Data 10)Analisis
klimatologis peruntukkan lingkungan binaan
f) Peta sektoral ruang 11)Analisis
tertentu: h) Data dan kelembagaan
1) Peta kawasan informasi izin 12)Analisis
objek vital pemanfaatan pembiayaan
nasional dan ruang eksisting pembangunan
kepentingan i) Data
hankam kependudukan
2) Peta lokasi dan sosial
kawasan budaya
industri maupun j) Data dan
kluster industri informasi
kecil penggunaan
3) Dll lahan eksisting
i) Dll

1) Peta rencana struktur ruang dan rencana 1) Analisis Perumusan Muatan


pola ruang dalam RDTR karakteristik PZ
2) Data dan informasi peruntukan zona
a) Jenis penggunaan lahan 2) Analisis jenis Kegiatan
b) Jenis kegiatan pemanfaatan ruang dan karakteristik perumusan muatan
c) Jenis dan intensitas kegiatan kegiatan PZ terdiri atas:
d) Identifikasi masalah dari masing- 3) Analisis 1) Penentuan
masing kegiatan dan kondisi fisik kesesuaian delinialisasi blok
e) Kajian dampak kegiatan terhadap zona kegiatan terhadap peruntukan
yang bersangkutan zona 2) Perumusan
f) Standar teknis dan administratif 4) Analisis dampak aturan dasar
PERATURAN ZONASI

g) Peraturan pemanfaatan lahan dan kegiatan 3) Perumusan


bangunan 5) Analisis teknik
h) Perizinan dan komitmen pembangunan pertumbuhan pengaturan
i) Peraturan terkait penggunaan lahan dan pertambahan zonasi yang
penduduk dibutuhkan (jika
6) Analisis gap antara ada)
kualitas zona
dengan kondisi
eksisting.
7) Analisis
karakteristik
spesifik lokasi
8) Analisis ketentuan
standar setiap
sektor
9) Analisis
Kewenangan

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


38 SEKILAS INFO

nyusunan RDTR dan PZ guna Hasil revisi pedoman penyu- kapi dengan rujukan lain guna
mewujudkan percepatan pela- sunan RDTR dan PZ merupakan pengayaan substansi dan pema-
yanan perizinan pemanfaatan sebuah upaya dalam menyedia- haman.
ruang dan juga dalam rangka kan acuan minimal yang dapat Terkait percepatan penyu-
mendukung OSS. Percepatan dirujuk oleh berbagai pihak, khu- sunan dan penetapan RDTR
menyebutkan bahwa Perda ten- susnya bagi para penyusunnya. dan PZ, pedoman ini perlu juga
tang RDTR dan PZ harus dapat Dokumen RDTR dan PZ yang dilengkapi dengan petunjuk
diselesaikan dalam kurun waktu berlaku untuk kurun waktu 20 teknis sebagai pendetailan dari
enam bulan, empat bulan un- tahun diharapkan saling terkait substansi yang memerlukan pen-
tuk proses penyusunan dan dua satu dengan yang lainnya, saling jelasan lebih rinci. Percepatan
bulan untuk proses penetapan. melengkapi, memuat ketentuan juga dapat dilakukan dengan
Percepatan ini akan memangkas pemanfaatan ruang dalam skala memangkas waktu pengerjaan
75 persen dari alokasi waktu re- rinci yang lebih jelas untuk dijadi- pada tahapan yang dirasa terlalu
guler yang telah ditetapkan. Apa- kan acuan pemberian izin. Tentu banyak memakan waktu. Tentu-
kah ini mungkin? tentunya perlu saja dengan adanya pedoman ini nya untuk pemangkasan waktu
menjadi catatan, bahwa yang di- tidak otomatis semua RDTR dan diperlukan tools atau alat yang
dorong untuk segera menyelesai- PZ akan dapat langsung selesai se- mampu menggantikan proses re-
kan RDTRnya adalah lokasi yang luruhnya dengan sempurna. Seti- guler, salah satunya bisa dengan
telah ditetapkan oleh Kemenko, daknya pedoman ini memiliki pe- menggunakan software aplikasi
yaitu lokasi-lokasi yang memang ran untuk menjadi pegangan para atau bentuk mekanisasi maupun
akan direncanakan untuk diper- pihak agar substansi dari proses teknologi lain. Selaras dengan
cepat proses perizinan investasi- teknokratik yang harus dilakukan konteks ini, pedoman sebetulnya
nya. Tentunya di lokasi-lokasi di- tetap dijaga, supaya kualitas do- juga dapat dielaborasi lebih lanjut
maksud sudah dianggap mampu kumen RDTR dan PZ yang akan oleh para pemangku kepentingan
untuk menyelesaikan RDTR-nya menjadi acuan bagi pemberian untuk dapat disesuaikan dengan
dalam kurun waktu enam bulan, izin dapat terjaga dengan baik, kebutuhan dan karakteristiknya
dikarenakan peta dasar, data- setidaknya tidak ada kesalahan masing-masing. Hal ini perlu di-
data sudah lengkap, melibat- prinsip yang terjadi. Walaupun te- lakukan, agar di masa mendatang
kan ahli yang tergabung dalam tap saja dalam prosesnya banyak kualitas RDTR dan PZ di negeri
tim percepatan yang kompeten, faktor dan aktor yang terlibat dan ini menjadi semakin baik, yang
dan tentunya diperlukan kerja- dapat mempengaruhi substansi, nantinya juga akan berdampak
sama antar seluruh pemangku namun pedoman diharapkan pada proses pemberian izin yang
kepentingan. Aspek terpenting memberikan pemahaman dasar semakin mudah dan minim kon-
sebetulnya adalah dukungan bagi penyusunan RDTR dan PZ, flik pemanfaatan ruang. l
dari pemerintah kabupaten/kota yang tentunya juga perlu dileng-
beserta DPRD-nya, khususnya
dalam proses legalisasinya.

SUMBER FOTO: RISET

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


INFO DATA 39

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


40 WACANA

p IR. KARTIKA LISTRIANA, MPPM1 p

STRATEGI PERCEPATAN
PENINGKATAN DAYA SAING
EKONOMI KAWASAN
MELALUI INTEGRASI
PEMANFAATAN LAHAN PRODUKTIF
DI KAWASAN PERDESAAN
DAN PERKOTAAN

D
AYA Saing Indonesia, 2018). Dalam policy brief ini akan yang harus dilakukan untuk
dibandingkan dengan fokus menelaah strategi utk me- mendukung optimalisasi pe-
negara-negara pasar ningkatkan pilar inovasi, infra- ningkatan daya saing kawasan.
berkembang masih ter- struktur, dan kelembagaan.
tinggal jauh dari Korea Selatan, Indonesia dikenal sebagai Isu Permasalahan
Malaysia dan Tiongkok. Namun negara yang kaya sumberdaya. Saat ini pemerintah sudah
lebih baik dibandingkan dengan Pemanfaatan sumberdaya ini sangat mengakselerasi pem-
Turki, Brasil maupun Argentina. dinilai belum optimal untuk bangunan infrastruktur sampai
Indeks Daya Saing Global (CGI) mendorong peningkatan per- menembus ke kawasan pedala-
Indonesia 2018 berada di level tumbuhan ekonomi dan ke- man dan perbatasan. Akselerasi
64,94 dari skala 0-100 dan dipe- sejahteraan masyarakat. Oleh pembangunan infrastruktur ini
ringkat 45 dari 140 negara yang karena itu pengelolaan sum- harus diintegrasikan dengan
disurvey. Posisi tersebut naik berdaya yang inovatif harus di- lokasi-lokasi lahan produktif
dua tingkat dari posisi sebelum- selenggarakan dan didukung di perdesaan, perkotaan mau-
nya diperingkat 47 dari 135 ne- dengan ketersediaan infrastruk- pun antar perdesaan ke perko-
gara. Meski demikian, sejumlah tur yang link and match antara taan. Lahan-lahan produktif di
pilar penilaian daya saing masih hulu-hilir atau antara sumber kawasan perdesaan harus segera
dibawah rata-rata Asia Timur produksi dan pasar. Pengelo- diatur untuk mengantisipasi pe-
dan Pasifik, yaitu: Infrastruk- laan sumberdaya secara optimal satnya alih fungsi lahan menjadi
tur (66,8), Kelembagaan (57,9), ini juga harus didukung dengan kawasan perkotaan. Demikian
Inovasi (37,1), Adopsi Teknologi struktur kelembagaan pengelola juga lahan produktif di kawasan
(61,1), Pasar Tenaga Kerja (57,8), yang sistemik. Penyediaan lahan perkotaan harus di dukung oleh
Pasar Barang (58,5), Keteram- produktif untuk mengkonserva- sumber produksi yang seyogya-
pilan (64,1), Kesehatan (71,7) dan si sumberdaya baik di kawasan nya dapat diperoleh dari kawa-
sistem keuangan (63,9) (The Glo- perdesaan maupun perkotaan san perdesaan. Peningkatan
bal Competitiveness Report 2013- merupakan salah satu strategi produktivitas kawasan strategis

1. Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah, Kemenko Bidang Perekonomian

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


41

di perdesaan dapat meningkat-


kan komoditas unggulan untuk
supply kebutuhan kegiatan di
INFRASTRUKTUR YANG DIBANGUN HARUS
perkotaan maupun untuk pro- SEGERA DIINTEGRASIKAN DENGAN
ses industrialisasi baik di perde- KAWASAN-KAWASAN STRATEGIS EKONOMI
saan maupun di perkotaan. YANG PRODUKTIF UNTUK MEMPERLANCAR
Hal ini juga dapat mengurangi
impor. Sebagai contoh, kawasan
PROSES KONEKTIVITAS DARI HULU KE
perdesaan di beberapa lokasi se- HILIR YAITU DARI PUSAT PRODUKSI KE
perti di provinsi NTT kabupaten PEMASARAN.
TTU memiliki potensi komo-
ditas unggul garam, demikian
juga di provinsi Kaltara, kabu- perbatasan negara Motamasin cana Zonasi Kawasan Perde-
paten Kayan, memiliki potensi kabupaten Malaka, provinsi saan untuk menentukan
unggulan garam gunung yang NTT, namun sentra-sentra la- lahan produktif dan memper-
disinyalir lebih baik dari garam han produktifnya belum disiap- timbangkan kearifan lokal.
gunung Himalaya. Untuk ko- kan secara terintegrasi. Mengacu pada UU no 26 ta-
moditas gula, di Gunung Kidul Lahan-lahan produktif ini hun 2007 tentang Penataan
provinsi DI Yogyakarta juga su- harus dikelola secara professio- Ruang, dapat disusun ren-
dah mulai dikembangkan se- nal. Kawasan-kawasan strategis cana rinci tata ruang untuk
bagai sentra produksi gula, dan yang sudah ditetapkan seyogya- kawasan perdesaan. Saat
di provinsi Kalimantan barat, nya membutuhkan dukungan ini pemerintah masih lebih
Kabupaten Sambas memiliki po- lembaga pengelola sesuai de- memfokuskan pada penyu-
tensi komoditas lada yang baik. ngan kearifan lokal dan meli- sunan rencana rinci untuk
Komoditas unggulan ini perlu batkan masyarakat setempat. kawasan perkotaan. Alih
dipertahankan melalui penye- Masih banyak masyarakat yang fungsi lahan menjadi ke-
diaan lahan produktif yang ha- belum dapat mengoptimalkan giatan perkotaan di kawasan
rus dijaga dari kecenderungan pengelolaan kawasan-kawasan perdesaan perlu segera dian-
maraknya alih fungsi lahan strategis. Sebagai contoh, lahan tisipasi melalui penetapan
menjadi perumahan misalnya perkebunan lada di Kalimantan rencana rinci tata ruang di
atau kawasan perdagangan yang Barat kabupaten Sambas sebe- kawasan perdesaan.
terlalu berlebihan tidak sesuai narnya sangat potensial, namun Rencana rinci kawasan
dengan kebutuhan. masih terjadi over supply saat perdesaan diperlukan untuk
Infrastruktur yang dibangun panen, sehingga kelembagaan memastikan ketersediaan
harus segera diintegrasikan de- pengelolaan lahan produktif ini lahan produktif di kawasan
ngan kawasan-kawasan strategis diperlukan untuk memperta- perdesaan sebagai sumber
ekonomi yang produktif untuk hankan produksi mulai dari pe- komoditas unggulan dae-
memperlancar proses konekti- ningkatan mutu komoditasnya rah. Rencana rinci ini dapat
vitas dari hulu ke hilir yaitu dari sebelum panen sampai pada digunakan sebagai dasar pe-
pusat produksi ke pemasaran. proses pemasaran pasca panen. manfaatan lahan yang men-
Masih ada kawasan-kawasan Oleh karena itu pemerintah gintegrasikan lahan produk-
strategis yang merupakan la- perlu segera menentukan stra- tif dengan kebutuhan sarana
han produktif belum didukung tegi integrasi penyediaan lahan prasarana pendukung kawa-
dengan infratruktur yang baik, produktif di kawasan perdesaan san.
misalnya di Sulawesi Selatan, dan perkotaan. B. Koordinasi integrasi konekti-
kabupaten Takalar ada sentra vitas lahan produktif perko-
rumput laut, namun infrastruk- Strategi Integrasi taan dan perdesaan.
tur jalan untuk mencapai pasar Pemanfaatan Lahan Secara umum kawasan
masih sangat tidak memadai. Produktif di kawasan perdesaan dapat dijadikan
Sebaliknya ada kawasan yang Perdesaan dan sebagai sumber produksi.
infrastrukturnya sudah sangat Perkotaan Sumber produksi disesuai-
baik, contohnya di kawasan A. Koordinasi Penyusunan Ren- kan dengan potensi lokal

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


42 WACANA

SUMBER FOTO: RISET

dan kearifan lokal. Lahan dengan kelengkapan sarana baga terkait. Pembangunan
produktif yang ditentukan dan prasarana pendukung sekolah vokasi merupakan
dalam rencana rinci tata ru- di dalam kawasan maupun kegiatan strategis yang
ang diintegrasikan dengan pendukung konektivitas mendukung link and match
kebutuhan infrastruktur dari dan menuju kawa- kebutuhan SDM yang dise-
yang menghubungkan sum- san. Sebagai contoh, untuk suaikan dengan kebutuhan
ber produksi awal dengan kawasan sentra kelautan industrialisasi yang akan di-
pasar. Integrasi ini akan me- dan perikanan, kelengkapan lakukan, serta mendukung
ningkatkan efisiensi konek- kebutuhan sarana dan pra- perwujudan revolusi indus-
tivitas produksi. sarana seperti cold storage, tri 4.0 yang akan diterapkan
C. Koordinasi pengelolaan kawa- dermaga, SPBU dan jalan di beberapa kawasan indus-
san dan sarana pendukung dalam kawasan serta ke- tri. Kebutuhan peningkatan
serta peningkatan SDM dan tersediaan air baku dan lis- SDM ini juga perlu disesuai-
promosi. trik menjadi syarat mutlak kan dengan kebutuhan da-
Peningkatan daya saing untuk dipenuhi. Selain ini lam proses produksi awal,
ekonomi kawasan perlu di- pengelola kawasan dapat seperti kegiatan pertanian,
dukung dengan mekanisme menyediakan infrastruktur perkebunan, perikanan, dan
pengelolaan yang terinteg- strategis untuk menunjang lain-lain.
rasi. Pengelolaan dapat di- kegiatan promosi. D. Koordinasi penyusunan ren-
lakukan oleh lembaga atau Saat ini sesuai arahan pre- cana aksi percepatan pening-
badan usaha yang meli- siden, peningkatan SDM katan daya saing ekonomi
batkan masyarakat lokal. merupakan kegiatan prio- kawasan.
Optimalisasi pengelolaan ritas yang harus dilakukan Strategi untuk meningkat-
kawasan harus didukung oleh kementerian dan lem- kan daya saing ekonomi

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


43

kawasan khususnya untuk tapkan melalui regulasi meningkatkan produktivi-


pilar inovasi, infrastruktur tertentu. Dengan adanya tas rakyat dan daya saing
dan kelembagaan merupa- regulasi ini masing-masing di pasar internasional se-
kan tugas dan kewenangan kementerian dan lembaga hingga bangsa Indonesia
dari lintas kementerian dan akan lebih mudah untuk bisa maju dan bangkit ber-
lembaga yang terkait. Ma- mengalokasikan anggaran sama bangsa-bangsa Asia
sing-masing kementerian dan kegiatannya yang da- lainnya. Nawacita ini juga
dan lembaga akan menyu- pat diintegrasikan antar telah diterjemahkan dalam
sun program dan kegiatan kementerian dan lembaga program nasional. Oleh
yang biasanya disesuaikan terkait. Penyelenggaraan karena itu masing-masing
dengan tugas dan kewe- koordinasi percepatan kementerian dan lembaga
nangan masing-masing peningkatan daya saing terkait dapat menginte-
sektor. Kondisi yang ter- ekonomi kawasan dapat grasikan kegiatannya me-
jadi masih belum optimal didukung pula melalui ngacu pada program nasio-
dan terintegrasi antar pe- penugasan dana atau pem- nal yang sudah ditetapkan
laksanaan program dan ke- bappenas untuk menjamin
giatan dari masing-masing alokasi penganggaran yang
kementerian dan lembaga realistis dan implementatif.
terkait. Oleh karena itu, B. Regulasi Percepatan Pening-
berdasarkan rencana katan Daya Saing Ekonomi
rinci tata ruang yang Kawasan.
disusun untuk me- Sebagaimana di-
nentukan lahan- sampaikan pada
lahan produktif, bagian sebelumnya,
masing-masing kementerian dan
kementerian lembaga terkait
dan lembaga yang mendukung
yang terkait percepatan pening-
dapat dikoor- katan daya saing
dinasikan un- ekonomi kawa-
tuk mengalo- san membutuhkan
kasikan kegiatan dasar regulasi untuk
dan anggaran mengintegrasikan dan
pada lokasi dan mensinergikan penyu-
waktu yang terinteg- sunan kegiatan maupun
rasi dan sinergi. Penyu- pengalokasian anggaran.
SUMBER FOTO: RISET
sunan rencana aksi yang Integrasi dan sinergi diper-
terintegrasi antar kemen- lukan untuk dapat menye-
terian dan lembaga ter- lenggarakan kegiatan dalam
kait dapat meningkatkan lokus dan waktu yang sama.
efisiensi anggaran pem- bentukan suatu komite per- Regulasi percepatan pening-
bangunan dan memperce- cepatan atau badan koordi- katan daya saing ekonomi
pat peningkatan daya saing nasi non struktural. kawasan dapat disusun da-
ekonomi kawasan. lam bentuk perpres atau
E. Dukungan regulasi perce- Implikasi Kebijakan inpres. Dalam kurun waktu
patan peningkatan daya A. Percepatan Peningkatan tertentu pelaksanaan per-
saing ekonomi kawasan. Daya Saing Ekonomi Kawa- cepatan peningkatan daya
Rencana rinci tata ruang san melalui Program Strate- saing ekonomi kawasan
serta rencana aksi yang di- gis Nasional. dapat mendorong pening-
susun secara terintegrasi Dalam Nawacita ke – 6 se- katan peringkat daya saing
akan lebih optimal pelak- benarnya sudah ada pe- Indonesia khususnya di Asia
sanaannya apabila dite- netapan kebijakan untuk Timur dan Pasifik. l

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


44 LIPUTAN KEGIATAN

UJI COBA MRT JAKARTA pukul 16.00 WIB, namun untuk


memperbanyak frekuensi peng-
operasian, MRT tetap beroperasi
p REDAKSI p hingga pukul 22.00 WIB dengan
kecepatan normal. Pendaftaran
dilakukan melalui online di situs
web perusahaan, www.ayoco-
SUMBER FOTO: REDAKSI bamrtj.com.
Kereta MRT Jakarta berjum-
lah 16 rangkaian kereta, dalam
satu rangkaian kereta terdapat
enam kereta dimana akan me-
nampung kapasitas maksimal
1900 orang. Untuk harga tiket
akan ditaksir berkisar Rp 8.500
hingga Rp 10.000 dengan jarak
terjauh yakni dari Lebak Bulus –
Budaran HI, sedangkan dari satu
stasiun ke stasiun berikutnya
akan dikenakan tarif Rp 3000,
namun penentuan tarif ini ma-
sih menunggu pengesahan dari
DPRD DKI.
Warga dapat merasakan
kenyamanan MRT dengan rute
Bundaran HI, Jakarta Pusat
hingga Lebak Bulus, Jakarta Se-
latan, atau arah sebaliknya. Rute
tersebut menjadi fase pertama
pembangunan MRT Jakarta. Tiga
belas stasiun yang dilewati MRT
terdiri dari tujuh stasiun layang
(Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete
Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M,
dan ASEAN) dan enam stasiun ba-
wah tanah (Senayan, Istora, Ben-
dungan Hilir, Setiabudi, Dukuh
Atas, Bundaran Hotel Indonesia).
Untuk masuk ke dalam sta-
siun, baik layang maupun ba-
wah tanah, disediakan fasilitas
eskalator, elevator, dan tangga
sebagai pilihan kemudahan bagi
penumpang. Elevator sendiri
KONDISI MRT YANG NYAMAN DAN BERSIH khusus dibangun untuk penum-
pang yang masuk kategori orang

P
tua, ibu hamil, dan para penyan-
T Mass Rapid Transit MRT Jakarta. Pendaftaran te- dang disabilitas. Sebuah area
(MRT) Jakarta mem- lah dibuka pada Selasa, 5 Maret concourse juga tersedia, area ini
buka kesempatan bagi 2019 dan berakhir tanggal 23 terdiri dari berbagai macam ge-
masyarakat yang ingin Maret 2019. Uji publik tersebut rai komersial yang menyediakan
ikut dalam tahap uji coba publik di mulai pukul 05.00 WIB hingga beragam layanan yang dibutuh-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


45

SUMBER FOTO: REDAKSI


INI MERUPAKAN
PERTAMA KALINYA
BAGI INDONESIA
MEMILIKI SISTEM
ANGKUTAN
KERETA BAWAH
TANAH DAN
KENYAMANANNYA
PUN CUKUP
MEMADAI.

kan masyarakat untuk menun-


jang mobilitasnya.
Warga sangat antusias meng- RANGKAIAN KERETA DI STASIUN MRT LEBAK BULUS
ikuti uji coba MRT. Terbukti de-
ngan banyaknya penumpang MRT Jakarta di resmikan oleh ketika B.J. Habibie mengkaji ke-
yang terlihat di kereta dan di sta- Presiden RI Joko Widodo pada mungkinan pembangunan MRT
siun kereta. Banyak pula yang me- tanggal 24 Maret 2019. di Jakarta pada 1985. Warga ibu
lakukan foto-foto selama uji coba Apresiasi masyarakat sa- kota pun harus menanti nya-
berlangsung. Pejabat-pejabat juga ngat positif dengan dibangun- ris 30 tahun kemudian ketika
ikut memeriahkan uji coba MRT, nya MRT di Jakarta. Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta kala itu,
sejauh ini yang sudah mencoba ini merupakan pertama kalinya Joko Widodo meresmikan pem-
yaitu Menteri ATR/BPN, Sofyan bagi Indonesia memiliki sistem bangunan MRT Jakarta fase I.
A. Djalil, Dirjen Tata Ruang, Abdul angkutan kereta bawah tanah Salah satu warga yang meng-
Kamarzuki, Walikota Tangerang dan kenyamanannya pun cukup ikuti uji coba mengatakan bahwa
Selatan, Airin Rachmi Dian, Men- memadai. Pembangunan MRT merasa puas dengan adanya MRT
teri PUPR, Basuki Hadimuljono, Jakarta diwujudkan dalam pro- di Jakarta sebab dapat memper-
dan mantan Gurbenur DKI Ja- ses yang tak sebentar. Ide pem- cepat aktifitas dalam bermobili-
karta, Fauzi Bowo. Selanjutnya bangunannya pertama kali hadir tas salah satunya dapat memang-
kas waktu perjalanan menuju ke
kantor, pelayanan yang diterima
SUMBER FOTO: REDAKSI
juga baik, tampilan MRT dan sta-
siun terlihat modern dan bersih.
Melalui uji coba ini diharap-
kan masyarakat dapat merasakan
pengalaman awal sebelum MRT
Jakarta beroperasi secara ko-
mersial. Kemudian kedepannya
masyarakat bisa menjadi lebih
disiplin dengan peraturan yang
berlaku, dapat juga mengurai
permasalahan kemacetan di Ibu
Kota, dan sebagian besar masya-
rakat pengguna kendaraan pri-
badi bisa beralih menggunakan
transportasi umum yang telah
STASIUN BAWAH TANAH MRT JAKARTA disediakan. l

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


46 POJOK RUANG

PENTINGNYA RAKOR LINSEK


DALAM RANGKA MEWUJUDKAN
KETERPADUAN PEMBANGUNAN
ANTAR SEKTOR, DAERAH, DAN MASYARAKAT
DI KABUPATEN KENDAL DAN KABUPATEN KEDIRI
p REDAKSI p

D
SUMBER FOTO: REDAKSI

IREKTORAT Jenderal
Tata Ruang (DJTR), Ke-
menterian ATR/BPN me-
lakukan Rapat Koordinasi
Lintas Sektor (Rakor Linsek) dalam
rangka Pembahasan Rancangan
Peraturan Daerah (Raperda) Kabu-
paten Kendal tentang Perubahan
Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kendal tahun 2011-2031
Senin, (11/03/2019) dan Rakor Lin- Peserta Rakor Linsek dalam Rangka Pembahasan Raperda Kabupaten Kendal
sek dalam rangka Pembahasan tentang Perubahan RTRW Kendal tahun 2011-2031
Raperda Kabupaten Kediri ten-
tang Perubahan RTRW Kabupaten Dirjen Tata Ruang mengata- pendetailan dari rencana tata ruang
Kediri tahun 2010-2030 Rabu, kan bahwa dokumen tata ruang yang berlaku pada wilayah yang le-
(10/04/2019) di Jakarta. Menurut sebagai produk dari kegiatan pe- bih makro. Dalam hal ini, hirarki
Dirjen Tata Ruang rapat pemba- rencanaan ruang, selain berfungsi sangat penting mengingat kepen-
hasan lintas sektor dan daerah ter- untuk mengefektifkan peman- tingan Kabupaten/Kota harus di-
sebut penting untuk mewujudkan faatan ruang dan mencegah ter- sinkronkan dengan Provinsi.
keterpaduan pembangunan antar jadinya konflik antar fungsi ruang Selanjutnya, Wakil Bupati
sektor, daerah, dan masyarakat dalam proses pemanfaatan ruang, Kendal mengatakan bahwa da-
sehingga tercapai kesejahteraan juga ditujukan untuk melindungi lam melakukan proses revisi Perda
masyarakat dan menciptakan ke- masyarakat sebagai pengguna ru- Kabupaten Kendal terlebih dahulu
mudahan dalam melaksanakan ang. Dalam praktik penyusunan melakukan peninjauan kembali
pembangunan. Namun disamping ruang di Indonesia, dokumen tata melalui dua tahap yaitu di tahun
itu, perlu dilakukan peninjauan ruang bersifat hirarkis mulai dari 2015 dan di tahun 2017 berdasar-
kembali RTRW agar disesuaikan dokumen yang bersifat makro kan Permen ATR No. 6/2017 ten-
dengan perkembangan atau dina- yang berlaku pada level nasio- tang Tata Cara Peninjauan Kem-
mika yang terjadi. nal hingga dokumen detail yang bali RTRW. Dalam hal ini, hasil
hanya berlaku pada kawasan ter- peninjauan kembali yang sebesar
Rakor Linsek dalam tentu. 76,70 persen sehingga dapat disim-
Rangka Pembahasan Konsep hirarkis dalam penyu- pulkan bahwa harus dilakukan re-
Raperda Kabupaten sunan dokumen rencana tata ru- visi RTRW.
Kendal tentang ang tetap sinergis dan tidak saling Pada revisi RTRW Kabupaten
Perubahan RTRW bertentangan karena dokumen tata Kendal tahun 2011-2031 terdapat
Kendal tahun 2011- ruang yang berlaku pada lingkup lima hal yang dititikberatkan di
2031 mikro merupakan penjabaran dan dalamnya, antara lain Proyek Stra-

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


SUMBER FOTO: REDAKSI

47

tegis Nasional, Peruntukkan Lahan


Pertanian, Peruntukkan Kawasan
Hutan, Ruang Terbuka Hijau, dan
Mitigasi Bencana.
Tujuan dari perubahan Perda
Kabupaten Kendal adalah mela-
Peserta Rakor Linsek dalam rangka Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah
kukan penyelenggaraan penataan
Kabupaten Kediri tentang Perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
ruang wilayah untuk mewujudkan Kediri tahun 2010-2030
ruang wilayah sebagai kota indus-
tri yang didukung oleh pertanian, lakukan rapat pembahasan linsek hutanan (Kemenhut), namun
produktif, prospektif, dan berke- bersama daerah. Perlu diingat, da- sejauh ini masih tidak sesuai
lanjutan untuk menuju penguatan lam menyusun RTRW pada dasar- dengan SK yang ditetapkan
ekonomi masyarakat yang adil nya cukup multidimensi dan tidak oleh Kemenhut;
dan sejahtera. Dalam hal ini, Kota boleh terdapat ego sektoral. d. Lahan Pertanian Pangan Ber-
Kendal memiliki jarak yang dekat Kabupaten Kediri sudah mela- kelanjutan (LP2B) diatur dalam
dengan kawasan industri, sehingga kukan penyusunan RTRW sesuai Perda lama, namun di Perda
perlu mempersiapkan lahan untuk amanat UUPR No.26/2007. Dimana baru terkait lahan baku sawah
kawasan tersebut. dokumen RTRW ditinjau selama tidak ada pengaturan dan jum-
Sebagai bahan evaluasi, ter- lima tahun sekali. Lalu berdasar- lah pengaturannya; dan
dapat lima muatan strategis yang kan hasil Peninjauan kembali (PK) e. Aspek kebencanaan belum ter-
menjadi fokus perhatian dan RTRW Kediri memperoleh angka akomodir dalam revisi RTRW
sejauh ini penilaian evaluasi Ran- 18,4 persen sehingga muncul reko- dan belum diketahui KUPZ-
perda Kendal sudah memenuhi mendasi PK yaitu revisi perubahan. nya.
persyaratan. Adapun data yang Saat ini, isu strategis Kabu- Menanggapi beberapa muatan
perlu diverifikasi kembali oleh dae- paten Kediri yaitu: strategis nasional, Direktorat Pem-
rah berdasar Kepmen ATR/BPN 1. Kampung Inggris di Kota Pare binaan Perencanaan Tata Ruang dan
No.399/2018 adalah lahan baku yang memiliki peminat sangat Pemanfaatan Ruang, Kementerian
sawah. Kemudian, kawasan Indus- banyak dari pulau Jawa; Agraria dan Tata Ruang/BPN men-
tri Geologi Teknik secara satuan 2. Kawasan rawan bencana di jelaskan bahwa Kabupaten Kediri
kesesuaian lahan kurang cocok sekitar Gunung Kelud dan perlu melakukan sinkronisasi kem-
karena hasilnya rendah, sehingga Gunung Wilis sebagian men- bali dengan provinsi terkait kawasan
menyebabkan biaya pembangunan jadi kawasan permukiman dan industri yang akan ditetapkan, ka-
kawasan industri di daerah ter- perkebunan; dan rena provinsi seharusnya sudah da-
sebut besar dan dibutuhkan kese- 3. Pengembangan kawasan ban- pat memetakan wilayah kabupaten/
pakatan dengan pihak swasta. dara di barat sungai Brantas kota-nya yang diarahkan untuk
(tidak subur), sedangkan se- dapat memiliki kawasan industri.
Rakor Linsek dalam belah timur sungai merupakan Kemudian terkait dengan catatan
rangka Pembahasan daerah yang subur. yang ada pada saat Rekomendasi
Rancangan Peraturan Sebagai bahan evaluasi, terda- Gubernur maka perlu dipersiapkan
Daerah Kabupaten pat lima muatan strategis nasio- dan disesuaikan sebagai persiapan
Kediri tentang nal yang menjadi fokus perhatian, Linsek ke-II. Selanjutnya, dalam hal
Perubahan Rencana yakni: pembangunan jalan tol perlu mem-
Tata Ruang Wilayah a. PSN sudah diakomodir dan pertimbangkan pola ruang, dengan
Kabupaten Kediri coba dipetakan; adanya pengembangan kawasan in-
tahun 2010-2030 b. Norma, Standar, Prosedur dan dustri maka harus memperhatikan
Pada Rakor Linsek Raperda Kriteria (NSPK) mensyaratkan infrastruktur pendukungnya. Ter-
Kabupaten Kediri tentang peru- bahwa RTH harus memenuhi kait kawasan pertanian, berdasar-
bahan RTRW Kabupaten Kediri sebesar 20 persen dari kawasan kan Kepmen ATR/BPN No.399/
tahun 2010-2030, Dirjen Tata Ru- perkotaan, namun di dalam re- KEP-23.3/X/2018 data yang menjadi
ang mengatakan bahwa terkait re- visi RTRW disebutkan bahwa acuan adalah Penetapan Luas Lahan
visi RTRW Kabupaten Kediri harus RTH dihapuskan; Baku Sawah, jika sudah ada verifi-
cepat selesai karena Provinsi Jawa c. Kawasan hutan berpegang kasi dari Kabupaten Kediri maka itu
Tengah sudah terlebih dahulu me- pada SK dari Kementerian Ke- yang akan dipakai. l

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


48 JURNAL TARU

PERAN KEBIJAKAN TATA RUANG


DALAM FOREIGN DIRECT INVESTMENT
(FDI) SEKTOR INDUSTRI
p DESTARITA INDAH PERMATASARI¹, ASHINTYA DAMAYATI², TISA MAHARANI3 p

ialah sektor pertambangan de-


GAMBAR 1. VOLATILITAS UPAH MINIMUM REGIONAL PADA SETIAP ngan 16,4%. Tempat keempat di-
PROVINSI DI PULAU JAWA PERIODE 2005-2014 tempati sektor tanaman pangan
dan perkebunan dengan 7,7%,
sedangkan yang terendah adalah
sektor kehutanan, perikanan, dan
peternakan, masing-masing sebe-
sar 0,1%.
Pada tahun 2014, sebagian be-
sar aliran FDI diienvestasikan di
Pulau Jawa dengan angka men-
capai 65%. Pada tempat kedua di
Pulau Sumatera dengan angka
16% diikuti oleh Pulau Sulawesi
sebesar 12%. Urutan ketiga adalah
Kalimantan dengan 7%. Semen-
tara itu, Maluku, Papua, serta Bali
dan Nusa Tenggara, berada pada
angka 0%.
Upah minimum yang beragam
besaran dan kenaikannya adalah
salah satu faktor yang mempenga-
ruhi pemilihan lokasi investasi.
Sumber : Departemen Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia, 2017 Dalam kurun waktu 2005-2014,
upah minimum regional pada se-
tiap provinsi di Pulau Jawa selalu

B
meningkat. Namun, peningkatan
ADAN Koordinasi Pe- namun disertai dengan adanya upah minimum dari tahun ke ta-
nanaman Modal (BPKM) tren penurunan angka pening- hun berbeda-beda di tiap provin-
pada tahun 2016 mencatat katan dari tahun ke tahun. Ma- sinya. Jawa Tengah, Jawa Barat,
bahwa aliran Foreign Di- sing-masing tahun selama periode Jawa Timur, dan Daerah Istimewa
rect investment (FDI) ke Indonesia 2011–2012, FDI meningkat 23,53%, Yogyakarta (DIY) menetapkan
berfluktuasi. Menurut data pada periode 2012-2013 meningkat upah minimum yang hampir
kurun waktu 2011–2014, realisasi 17,46%, sedangkan pada periode sama. Sementara itu, Banten dan
aliran FDI secara umum mening- 2013-2014 meningkat 8,11%. Daerah Khusus Ibukota Jakarta
kat. Titik tertinggi ialah tahun Komposisi sektor-sektor pe- menetapkan upah minimum lebih
2013 sebesar 7,4 triliun dolar AS, nerima aliran FDI pada tahun tinggi daripada keempat provinsi
sedangkan titik terendah ialah ta- 2014 didominasi oleh sektor ma- sebelumnya. Namun demikian,
hun 2011 sebesar 5,1 triliun dolar nufaktur dengan 45,6%. Sektor selama tahun 2011–2014, Daerah
AS. Jumlah aliran FDI pada pe- jasa berada pada peringkat kedua Khusus Ibukota Jakarta menetap-
riode 2011-2014 meningkat 33,33% dengan 29,9%, dan tempat ketiga kan upah minimum yang jauh le-

1. Jafung Penata Ruang Muda pada Direktorat Perencanaan Tata Ruang, Ditjen Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
2. Dosen Program Studi Perencanaan Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, Universitas Indonesia;
3. Editor

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


49

GAMBAR 2. VOLATILITAS ALIRAN INVESTASI ASING LANGSUNG PADA


SEKTOR INDUSTRI DI PULAU JAWA PERIODE 2005–2014
UPAH MINIMUM
YANG BERAGAM
BESARAN DAN
KENAIKANNYA
ADALAH
SALAH SATU
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PEMILIHAN LOKASI
INVESTASI.

bih tinggi dari Banten. Sumber: bkpm.go.id


Dari grafik garis gambar 2,
kita dapat melihat bahwa aliran
FDI pada sektor industri selama pir sama dengan provinsi Jawa Te- impor, keterbukaan perdagangan,
periode 2005–2014 pada provin- ngah dan Daerah Istimewa Yogya- nilai tukar, dan tarif rata-rata juga
si-provinsi di Jawa Barat, Banten, karta, namun aliran FDI ke kedua dapat menjadi faktor-faktor yang
dan Jawa Timur mengalami se- provinsi lebih tinggi. Sementara mempengaruhi dorongan inves-
buah tren peningkatan. Walau- itu, Banten tetap menjadi pro- tasi. Oleh karena itu, rekomendasi
pun provinsi-provinsi tersebut vinsi tertinggi kedua meskipun kebijakan yang tepat diperlukan
menunjukkan volatilitas selama Jawa Tengah dan Daerah Khusus sebagai antisipasi tantangan-tan-
2005–2011, tetapi baru pada pe- Ibukota Yogyakarta menunjukkan tangan hambatan pertumbuhan
riode 2011–2014 mengalami pe- FDI yang tinggi pula. FDI Banten ekonomi yang ada.
ningkatan. Sementara itu, pro- lebih tinggi daripada Jawa Timur,
vinsi-provinsi lain menunjukkan tetapi tidak lebih tinggi daripada Metodologi
stabilitas pertumbuhan FDI pada Jawa Barat. Perencanaan Luas
sektor Industrinya. Berbagai potret aliran sektor Kawasan Industri
Terkait dengan volatilitas industri di Pulau Jawa ini diharap- Penelaahan terhadap data
(besaran perubahan harga yang kan dapat menjadi gambaran yang panel memberikan data yang ber-
menunjukan fluktuasi pasar da- dapat menjadi wacana pencegahan sifat informatif, lebih bervariasi,
lam satu periode tertentu) pada terjadinya hambatan pertum- menambahkan derajat freedoom
upah minimum regional pada buhan ekonomi. Tren dari aliran dan lebih efisien. Selain itu, peng-
keenam provinsi di Pulau Jawa, FDI sektor industri menunjukkan gunaan data panel dapat mengu-
aliran-aliran FDI menunjukkan peranan upah minimum regional, rangi kolinearitas antar variabel
berbagai macam dinamika. FDI di dan juga faktor-faktor lain dalam dan dapat memperkirakan dera-
Provinsi Daerah Khusus Ibukota mempengaruhi aliran investasi jat heteroganitas yang lebih be-
Jakarta menjadi yang kedua te- ke sektor tersebut khususnya di sar yang dapat menjadi ciri khas
rendah. Hal ini diduga disebabkan Pulau Jawa. Hal ini penting un- individu di antara waktu, serta
oleh tingginya upah minimum tuk dikaji karena dapat berpenga- memungkinkan analisis masa-
regional. Sementara itu, Jawa Te- ruh terhadap penanaman modal lah ekonomi yang krusial yang
ngah dan Daerah Khusus Ibukota asing dan juga dapat berdampak tidak dapat dijawab dengan ana-
Yogyakarta juga mendapatkan pada berkurangnya lapangan kerja lisis deret waktu dan penampang
FDI lebih rendah meskipun upah atau bahkan dapat menimbul- lintang. Data panel juga memi-
minimum regionalnya rendah. kan pengurangan tenaga besar- liki fleksibilitas yang relatif tinggi
Kondisi berbeda terjadi pada Jawa besaran di setiap wilayah. Selain saat memodelkan perilaku yang
Barat dan Jawa Timur. Meskipun itu, Infrastruktur, inflasi, tingkat berbeda dari individu dibanding-
upah minimum regionalnya ham- upah, intensitas ekspor, intensitas kan dengan data lintas bagian dan

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


50 JURNAL TARU

dari enam provinsi di Pulau Jawa


selama periode 2005 hingga 2014.
Jumlah observasi adalah 10x6=60.
Analisis menggunakan pende-
katan regresi data panel karena
cross section enam provinsi dan
time series waktu sepuluh tahun
terakhir (2005-2014). Dalam hal
ini, regresi data panel akan dite-
rapkan pada data sekunder karena
terikat dengan realisasi total FDI
Sektor Industri dari enam pro-
vinsi, yaitu Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yog-
yakarta, dan Jawa Timur. Pene-
litian ini menggunakan metode
panel. Ketersediaan data, deret
waktu tidak dapat diterapkan
berkenaan dengan periode data
tersedia dari 2005–2014. Periode
Observasi adalah sepuluh tahun.
Alasan pemilihan variabel area
observasi dan persamaan ekono-
metri dapat mempertimbangkan
beberapa variabel, yaitu variabel
dependen, variabel independen
SUMBER FOTO: RISET
serta area observasi. Penjelasan-
ILUSTRASI KAWASAN INDUSTRI nya sebagai berikut:
1. Variabel Dependen adalah In-
dapat menjelaskan penyesuaian umumnya digunakan untuk me- vestasi Asing Langsung Sektor
dinamis pada cara yang lebih baik ramalkan sistem seri waktu yang Industri. Sesuai dengan isu-
(Alia Asmara, 2013). Lebih spesi- saling terkait dan untuk menga- isu strategis yang relevan de-
fik, data model yang digunakan nalisis dampak dinamis gangguan ngan penelitian. Untuk mem-
adalah panel balanced dan setiap acak pada sistem variabel. Sebagai buktikan di mana variabel
unit cross section memiliki jum- informasi tambahan, dalam VAR dependen memiliki korelasi
lah observasi time series yang sama beberapa variabel diperlakukan dengan latar belakang obser-
(Ruth, 2014). sebagai endogen dan beberapa vasi.
Perlakuan terhadap data pa- sebagai eksogen atau yang telah 2. Variabel Independen yang
nel juga dapat dilakukan dengan ditentukan (exogeneous plus lagged berfungsi sebagai variabel
menggunakan Fixed Effect Method endogeneous). Metode ini diguna- control adalah Upah (minimum
(FEM). Metode ini digunakan kan oleh Cushmand (1987) untuk dan relatif) Sedangkan variabel
untuk menguji determinan FDI mempelajari pengaruh Upah Riil independen lainnya adalah in-
di industri sumber minyak dan dan Produktivitas Tenaga Tenaga frastruktur (panjang jalan dan
gas di Indonesia. Analisis tingkat kerja pada FDI adalah Analisis kapasitas distribusi listrik),
upah, blok perdagangan regional, Rangkaian Waktu. Kemungkinan inflasi, PDRB, keterbukaan per-
dan lokasi keputusan FDI antara interaksi simultan antara investasi dagangan (rasio bongkar muat),
lima negara ASEAN selama 1976 langsung dan beberapa variabel dan dummy RTRWN. Ada
hingga 2000 menggunakan data independen diperbolehkan de- kerangka empiris dan teoritis
panel. Metode lainnya adalah ngan menggunakan pendekatan yang mendukung dan men-
Vektor Autoregression Model (VAR) tiga tahap-kuadrat terkecil. jembatani antara variabel de-
Rashid (2016), diterapkan karena Kali ini data panel FDI sektor penden dan independen. Bebe-
fakta bahwa model seperti itu Industri yang ditelaah ialah data rapa orang mengklaim koneksi

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


51

GAMBAR 3. PERUNTUKAN RUANG UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI


antara variabel independen dan
PULAU JAWA PADA KURUN WAKTU 2008-2017
dependen.
3. Area Obeservasi adalah Se-
mua provinsi di Pulau Jawa.
Semua data yang terkait de-
ngan variabel independen dan
dependen tersedia.

Pengolahan
Perangkat Lunak
Terhadap Pengaruh
pada Masing-masing
Variabel
Sebelum melangkah ke pem-
bahasan dan penentuan alterna-
tif kebijakan baru atau perubahan
kebijakan baru, terlebih dahulu
dilakukan pengolahan terhadap
pengaruh beberapa variabel yang Sumber: Direktorat Perencanaan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan
telah diuji atau variabel baru yang Tata Ruang, 2019
diduga mempengaruhi aliran FDI
sektor industri di Pulau Jawa.
Berdasarkan hasil pada tabel Kebijakan Tata dijadikan sebagai kawasan industri.
1, variabel ukuran pasar berpenga- Ruang dan Dari grafik gambar 3 terlihat
ruh negatif signifikan pada alfa Pertanahan bahwa presentase ruang untuk
10% terhadap aliran FDI semua Analisis kebijakan tata ruang kawasan industri di provinsi DKI
jenis industri. Sementara variabel yang terkait dengan peruntukan Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
listrik berperngaruh positif signi- kawasan industri sebagaimana dan Jawa Barat hampir sama,
fikan pada alfa 1% terhadap aliran termuat di PP 26 Tahun 2008 ten- yaitu (56%-98%), sedangkan ruang
FDI semua jenis industri. Seba- tang Rencana Tata Ruang Wilayah untuk kawasan industri di Pro-
liknya, variabel-variabel lainnya Nasional yang berlaku sejak tahun vinsi Banten dan DI Yogyakarta
tidak mempengaruhi aliran FDI 2008, alokasi ruang di kabupaten masih tergolong kecil (1%-17%).
semua jenis industri. atau kota yang diperbolehkan untuk Kebijakan Pertanahan berupa pe-
netapan luas kawasan budidaya
yang telah diberikan sertifikatnya.
Dari grafik gambar 4 terlihat
TABEL 1. HASIL ESTIMASI MODEL
bahwa presentase ruang untuk
kawasan budidaya di provinsi Jawa
VARIABEL MODEL 1 Tengah, DKI Jakarta, Banten, dan
DI Yogyakarta tergolong tinggi
C -1578456 (0.200) (66%-00%), sedangkan ruang un-
Upah minimum -179.8194 (0.743) tuk kawasan industri di Provinsi
Upah Relatif 133.9019 (0.739) Jawa Barat dan Jawa Timur masih
IHK 2780.542 (0.646) tergolong kecil, yaitu (9%-34%).
Jalan -66.33947 (0.281)
Rekomendasi
Listrik 590.2502 (0.002)*** Kebijakan dalam
Tenaga tenaga kerja .6459331 (0.339) Mengarahkan
Ukuran Pasar -3.682255 (0.088)* Wilayah Penerima
Keterbukaan Perdagangan 18300.32 (0.762) FDI Sektor Industri di
Dummy RTRWN 11822.74 (0.966) Pulau Jawa
Variabel upah minimum

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


52 JURNAL TARU
GAMBAR 4. PERUNTUKAN RUANG UNTUK KAWASAN BUDIDAYA DI PULAU JAWA PADA KURUN WAKTU
2008–2017

Sumber: Direktorat Penilaian Tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, 2019

dan upah relatif sebagai variabel bangan wilayah yang dilaksanakan listrik, jalan, dan ukuran pasar (in-
kontrol tidak dipengaruhi oleh oleh pemerintah pusat dan daerah frastruktur perdagangan berupa
aliran FDI. Berbeda halnya dengan berorientasi pada pembangunan toko, kios, mall, dan pasar). Untuk
variabel listrik, jalan, dan ukuran yang disesuaikan dengan kondisi provinsi Jawa Tengah dan DI Yog-
pasar yang signifikan mempenga- dari masing-masing variabel yang yakarta, penambahan anggaran lis-
ruhi aliran FDI. Model pertama secara signifikan mempengaruhi trik, jalan, dan ukuran pasar (infra-
terkait determinan Model pertama aliran FDI. Pengembangan semua struktur perdagangan berupa toko,
terkait determinan aliran FDI se- industri diutamakan untuk wila- kios, mall, dan pasar). Sementara
mua jenis industri secara signifi- yah yang distribusi listrik industri itu, untuk provinsi DKI Jakarta,
kan dipengaruhi oleh listrik dan u- dan ukuran pasarnya (infrastruk- Jawa Barat, dan Jawa Timur tidak
kuran pasar. Variabel lainnya yaitu, tur perdagangan berupa toko, kios, ada perubahan anggaran listrik, ja-
IHK, keterbukaan perdagangan, mall, dan pasar) tinggi, yaitu DKI lan, dan ukuran pasar (infrastruk-
tenaga kerja, dan dummy RTRWN Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Ti- tur perdagangan berupa toko, kios,
tidak signifikan mempengaruhi mur, Jawa Tengah, Banten, dan DI mall, dan pasar). Terkait perizinan
aliran FDI. Yogyakarta. Untuk arahan penda- kawasan budidaya yang mengikuti
Perumusan kebijakan per- naan persektor, perlu menitikbe- aliran FDI yang masuk untuk se-
izinan dan pendanaan oleh pe- ratkan pada signifikansi dan nilai tiap kelompok FDI ialah Provinsi
merintah pusat dan daerah perlu koefisien masing-masing provinsi. Jawa Tengah, provinsi DKI Jakarta,
memprioritaskan variabel-variabel Variabel-variabel yang signifikan provinsi Banten, DI Yogyakarta,
yang mempengaruhi aliran FDI adalah listrik, jalan, dan ukuran provinsi Jawa Barat dan Jawa Ti-
sesuai sigfikansinya. Pemriorita- pasar. Dengan demikian, penda- mur. Dengan demikian, perlu ada
san dilakukan dengan mening- naannya mengikuti urutan nilai pengurangan luas lahan budidaya
katkan jumlah distribusi listrik ke koefisien dari variabel-variabel untuk Provinsi Banten dan penam-
industri untuk aliran FDI semua tersebut. Untuk Provinsi Banten, bahan luas lahan budidaya untuk
jenis industri. Untuk arah pengem- dilakukan pengurangan anggaran Provinsi Jawa Barat. l

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


POTRET RUANG 53

JUARA 1 LOMBA FOTO DALAM RANGKA KEGIATAN INOVASI PENATAAN RUANG, JUARA 1 LOMBA FOTO DALAM RANGKA KEGIATAN INOVASI PENATAAN RUANG,
BERBASIS PENGUATAN MASYARAKAT BERBASIS PENGUATAN MASYARAKAT

KELANCARAN BERMOBILITAS, CIREBON KENYAMANAN BERMUKIM, CIREBON


Aditya (SMU PUI Gegesik) Aditya (SMU PUI Gegesik)

Jalan raya dan jembatan merupakan hal terpenting untuk kelancaran Hunian nyaman adalah keinginan semua orang. Tidak hanya melihat dari segi
bermobilitas sebab merupakan prasarana yang memudahkan masyarakat desain rumahnya, namun fasilitas yang memadai serta lokasi yang strategis
dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. p merupakan hal utama kenyamanan dalam bermukim. Unsur lain yang yang
menjadi kriteria dalam bermukim adalah aman dari bencana, akses jalan yang
mudah, adanya fasilitas air, listrik dan sinyal yang baik, memiliki sirkulasi udara
yang cukup, dan memiliki drainase. p

JUARA 1 LOMBA FOTO DALAM RANGKA KEGIATAN INOVASI PENATAAN RUANG, JUARA 1 LOMBA FOTO DALAM RANGKA KEGIATAN INOVASI PENATAAN RUANG,
BERBASIS PENGUATAN MASYARAKAT BERBASIS PENGUATAN MASYARAKAT

KELELUASAN BERAKTIVITAS, CIREBON KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP, CIREBON


Aditya (SMU PUI Gegesik) Aditya (SMU PUI Gegesik)

Ruang terbuka publik, khususnya di perkotaan harus menyediakan Lingkungan hidup merupakan komponen yang berada di sekitar individu yang
kelengkapan dasar seperti tempat duduk, area makanan, keteduhan, elemen mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
air dan lanskaping yang baik. Sesederhana apapun bentuknya, elemen untuk Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
keleluasan beraktivitas merupakan elemen utama keberhasilan suatu ruang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa
terbuka publik. Contohnya dalam satu kelurahan terdapat masjid/mushola, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan,
sekolah, rumah sakit/puskesmas/klinik, tempat bermain anak, toko klontong, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, dan perilakunya yang
pasar, sehingga memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. p mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya. Dalam usaha meningkatkan kualitas hidup
manusia, pembangunan yang dilakukan saat ini harus memperhatikan
faktor lingkungan, sehingga dapat mewujudkan konsep pembangunan
yang berkelanjutan yakni sebagai pemenuhan kebutuhan manusia dengan
memanfatkan sumber daya yang ada dan memperhatikan pemanfaatan untuk
masa kini dan generasi yang akan datang. p

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


54 POTRET RUANG

CANDI BOROBUDUR, MAGELANG


M. Refqi

Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur berperan sebagai alat operasionalisasi


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan alat koordinasi pelaksanaan
pembangunan Kawasan Borobudur untuk menjamin kelestarian Kawasan
Borobudur sebagai Kawasan Cagar Budaya nasional dan warisan budaya dunia.
Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur berfungsi sebagai pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan di Kawasan Borobudur;
2. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan
Borobudur;
3. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah kabupaten, serta keserasian antar sektor di Kawasan
Borobudur;
4. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten di Kawasan Borobudur;
5. Pengelolaan Kawasan Borobudur; dan
6. Perwujudan keterpaduan pembangunan dan pelestarian kawasan serta
menjamin terwujudnya tata ruang Kawasan Borobudur yang berkualitas. p

PATUNG GARUDA WISNU KENCANA, BALI


Riris

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan ikon


wisata. Patung karya seniman kenamaan Bali Nyoman
Nuarta ini memang pantas dijadikan landmark wisata
karena merupakan patung terbesar dan tertinggi kedua
di dunia. Patung itu memiliki tinggi 121 meter, berdiri di
bangunan pedestal setinggi 46 meter dengan bentang
sayap 64 meter. Tak ayal, dari jarak jauh patung ini
terlihat kokoh dan megah. p

MONUMEN MERPATI PERDAMAIAN, KOTA PADANG


Shafwatus Tsana

Monumen Merpati Perdamaian (Peace Dove Monument) berlokasi di Pantai


Muaro Lasak, Kota Padang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada
12 April 2016.

Monumen yang berbentuk seperti origami burung merpati ini memiliki


makna sebagai lambang Perdamaian di seluruh dunia. Lokasi Monumen
yang strategis berada dipusat Kota Padang menjadikan lokasi ini sering
didatangi oleh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk berswafoto ataupun
menikmati pantai. p

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019


55

EDISI 2 | MARET - APRIL 2019 BULETIN PENATAAN RUANG


56

BULETIN PENATAAN RUANG EDISI 2 | MARET - APRIL 2019

Anda mungkin juga menyukai