BAB 1 PENDAHULUAN
1.Perubahan Konsentrasi :
Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponen
ditambah, maka kesetimbangan akan bergeser kearah
yang berlawanan.
Jika pada sistem kesetimbangan salah satu komponen
di kurangi, maka kesetimbangan akan bergeser kea
rah komponen tersebut.
2. Perubahan Tekanan :
Jika tekanan di perbesar, kesetimbangan akan
bergeser kearah komponen yang jumlah mol nya lebih
kecil.
Jika tekanan di perkecil, kesetimbangan akan bergeser
kearah komponen yang jumlah mol nya lebih besar.
3. Perubahan Suhu :
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser kearah
reaksi eksoterm
Jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser kearah
reaksi eksoterm. (Silberberg, 2007: hal.111)
4. Katalis :
Dalam reaksi kesetimbangan, katalis dapat
memperbesar laju reaksi maju dan reaksi balik sama
kuat, tetapi tidak mempengaruhi susunan
kesetimbangan.
Katalis dapat mempercepat tercapainya
kesetimbangan (Oxtoby, 2003).
Katalis pada reaksi yang memerlukan suhu tinggi
sangatlah penting, karena adanya katalis dapat
menyebabkan reaksi berlangsung pada suhu yang
lebih rendah. Hal ini penting, apabila suhu tinggi dapat
mengurangi rendemen hasil.
gliserol.
Penge Suhu
Nama Asam pH Indikator Warna Ka α
nceran (oC)
Metil
Ungu
Asam asetat merah
1 5 40oC 10−8 0,001
0,01 M Metil Putih
jingga kekuningan
Metil Ungu (lebih
merah terang)
Asam asetat
2 6 41oC Putih 10−9 0,001
0,001 M Metil
kekuningan
jingga
(lebih pudar)
Metil
Pink pudar
Merah
Asam asetat Putih
3 6 42oC 10−8 0,01
0,0001 M Metil kekuningan
jingga (sangat
pudar)
Metil
Merah Bening
Asam asetat
4 6 30oC 10−7 0,1
0,00001 M Metil
jingga Bening
Penge Suhu
Nama Asam pH Indikator Warna Ka α
nceran (oC)
Metil
Ungu
Asam Formiat Merah
1 5 40oC 10−8 0,001
0,01 M Metil
Jingga
jingga
Metil
Pink pudar
Asam Formiat Merah
2 6 40oC 10−9 0,001
0,001 M Metil
Jingga pudar
jingga
Metil
Jingga pudar
Asam Formiat Merah
3 6 40oC 10−8 0,01
0,0001 M Metil
Jingga pudar
jingga
Metil
Bening
Asam Formiat Merah
4 6 40oC 10−7 0,1
0,00001 M Metil
Bening
jingga
4.2 Pembahasan
BAB 5 PENUTUPAN
5.1 KESIMPULAN
Pada hasil praktikum kesetimbangan dapat ditarik
kesimpulan, pada pengenceran asam asetat dengan konsentrasi
0,01 M pHnya 5, pada konsentrasi 0,001 M pHnya 6, pada
konsentrasi 0,0001 M pHnya 6, dan pada konsentrasi 0,00001 M
pHnya 6. Dan pengenceran asam formiat pada konsentrasi 0,01 M
pHnya 5, pada konsentrasi 0,001 pHnya 6, pada konsentrasi 0,0001
pHnya 6, dan pada konsentrasi 0,00001 pHnya 6.
5.2 SARAN
Asisten
Diharapkan untuk selalu sabar dan tidak menyerah dalam
mendampingi dan membimbing parapraktikan, serta mampu menjadi
panutan bagi para praktikan dan menjadi motivasi para praktikan
menjadi lebih baik dalam hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan
dan skill dalam laboratorium.
Laboratorium
Agar lebih dilengkapi dan diperbanyak alat-alat yang umum dan
digunakan dalam jumlah banyak agar proses praktikum berjalan
lebih cepat dan tenang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan :
1. Asam Cuka
M2 = 0,01 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−5 ]2
= 10−2
(10−10 )
= 10−2
= 10−8
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −8
=√
10−2
= √10−6
= 10−3
𝛼 = 0,001
b. Asam cuka 0,001 M
Pengenceran
M2 = 0,001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−3
(10−12 )
= 10−3
= 10−9
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −9
= √ 10−3
= √10−6
= 10−3
𝛼 = 0,001
0,01 M.mL
[ H+ ] = 10-6 M2 = 100 mL
M2 = 0,0001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−4
(10−12 )
= 10−4
= 10−8
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −8
=√
10−4
= √10−4
= 10−2
𝛼 = 0,01
M2 = 0,00001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−5
(10−12 )
= 10−5
= 10−7
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −7
= √ 10−5
= √10−2
= 10−1
𝛼 = 0,1
1. Asam Formiat
a. Asam formiat 0,01 M
Pengenceran
M2 = 0,01 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−5 ]2
= 10−2
(10−10 )
= 10−2
= 10−8
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −8
= √ 10−2
= √10−6
= 10−3
𝛼 = 0,001
M2 = 0,001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−3
(10−12 )
= 10−3
= 10−9
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −9
= √ 10−3
= √10−6
= 10−3
𝛼 = 0,001
M2 = 0,0001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−4
(10−12 )
= 10−4
= 10−8
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −8
= √ 10−4
= √10−4
= 10−2
𝛼 = 0,01
M2 = 0,00001 M
Tetapan kesetimbangan
[H+ ]2
Ka = M
[10−6 ]2
= 10−5
(10−12 )
= 10−5
= 10−7
NURUL FITRI ENO AMARILIS ARTAMI NURDIN HALADI
15020180192
KESETIMBANGAN
Derajat ionisasi
𝐾𝑎
𝛼 = √𝑀
1𝑂 −7
= √ 10−5
= √10−2
= 10−1 = 0,1