Anda di halaman 1dari 81

PENGENALAN ALAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang

mikroorganisme. Mikroorganisme adalah organisme berukuran kecil yang tidak

dapat dilihat dengan mata telanjang tetapi dapat dilihat dengan menggunakan

mikroskop. Mikrobiologi mencakup tentang bakteri, virus, jamur, protozoa, dll yang

berukuran kecil. Makhluk hidup kecil tersebut biasa dikenal dengan nama

mikroorganisme atau mikroba.

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme kecil yang tidak dapat

dilihat tanpa bantuan mikroskop. Mikroorganisme meliputi bakteri, virus, jamur,

protozoa, dll.

Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan praktikum dan penelitian.

Ada banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium mikrobiologi, baik yang

berbahaya maupun tidak berbahaya. Sebelum melakukan praktikum, kita harus

mengenal terlebih dahulu alat-alat yang akan digunakan. Hal ini berguna agar kita

mengetahui nama alat dan fungsinya.

B. Rumusan Masalah

1. Alat-alat apa saja yang terdapat pada laboratorium mikrobiologi farmasi?

2. Bagaimana cara kerja dari setiap alat tersebut?

3. Apa saja bagian-bagian yang terdapat pada alat tersebut?

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal

alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium mikrobiologi farmasi.

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:

1. Untuk mengenal alat alat yang ada pada laboratorium mikrobiologi yang

dibutuhkan dalam praktikum.

2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat yang ada pada laboratorium

mikrobiologi farmasi.

E. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini yaitu agar penggunaan alat tersebut dapat

dipergunakan sebagaimana sesuai dengan fungsi dan prosedur kerjanya.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah kajian organisme yang terlalu kecil untuk dapat dilihat

dengan jelas menggunakan mata telanjang, kajian ini mencakup virus, bakteri,

archaea, protozoa, algae, dan jamur. (Ismail, 2019)

Mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik, dapat diartikan sebagai suatu

material yang mempunyai ukuran sangat kecil, sehingga sulit untuk membayangkan,

apakah termasuk dalam kategori tanaman, hewan, ataupun mineral. Mikroorganisme

merupakan makhluk hidup dengan ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak dapat

dilihat menggunakan mata telanjang. (Murwani, 2015)

Seperti yang telah dijelaskan bahwa mikroba itu hidup bebas di alam, di tanah, di

air, di udara dan sebagainya. Disamping itu mikroba dapat pula hidup dan berkembang

di tubuh manusia dan hewan. Mikroba akan dapat tumbuh dengan baik menggunakan

pupuk atau perbenihan. Yang dimaksud perbenihan ialah persediaan makanan dan

suasana memungkinkan tumbuhnya mikroba serta dapat berkembang biak, yang

menggunakan tabung dan piring kaca yang bebas hama. (Adam, 1995)

Pekerjaan untuk menentukan jenis mikroba meliputi menyiapkan bahan

pemeriksaan, melaksanakan perbenihan, percobaan-percobaan, pengubaran untuk

memudahkan pemeriksaan mikroskop, dengan menggunakan mikroskop dilakukan di

laboratorium. (Adam, 1995)

Pada umumnya bakteri berukuran kecil, sehingga untuk mengetahui ukuran

bakteri diperlukan mikroskop untuk mengamatinya. Terdapat bermacam-macam

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

mikroskop yang sering digunakan dalam melakukan pengukuran bakteri. Mikroskop

merupakan alat laboratorium yang harus dipergunakan dengan benar. Kadang-kadang

seseorang menganggap bahwa menggunakan mikroskop itu mudah, cukup dengan

menyalakan lampunya dan melihat melalui lensa okuler mikroskop, tetapi sebenarnya

seseorang yang ingin menggunakan mikroskop harus mempunyai pengetahuan dan

mengerti dasar-dasar yang berhubungan dengan alat tersebut. (Lestari & Hartati,

2017)

Keberhasilan kerja di laboratorium sangat ditentukan oleh berbagai hal mulai dari

peralatan, larutan, prosedur, ketertiban, dan lain-lain. Bekerja di laboratorium harus

bersifat mandiri, sehingga seorang praktikan harus mampu mengenal dengan baik

peralatan yang akan digunakan untuk praktikum. Peralatan yang digunakan di dalam

laboratorium dapat digolongkan ke dalamdua kelompok besar, yaitu peralatan umum

standar yang harus tersedia dan peralatan spesifik yang hanya tersedia untuk teknik

molekuler. Peralatan tersebut tergolong sederhana, maupun canggih yang

memerlukan pelatihan khusus dalam pengoperasiannya. (Nugroho dan Rahayu, 2018)

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

BAB III

METODE KERJA

A. Alat Yang Dipakai

1. Mikroskop Cahaya 22. Centrifuge

2. Mikroskop Listrik 23. Shaker

3. Tabung Reaksi 24. Kulkas Stok Isolat

4. Tabung Bergerigi 25. Spoit

5. Gelas Ukur 26. Tabung Effendorf

6. Gelas Kimia 27. Lemari Fermentasi

7. Erlen Meyer 28. Plat Tetes

8. Tabung Durham 29. Mata Mikropipet

9. Labu Ukur 30. Enkas

10. Tabung Penampak Bercak 31. Pingset

11. Pipet Ukur 32. Botol Semprot Alkohol

12. Dek Gelas 33. Botol Semprot Aquadest

13. Objek Gelas 34. Botol Cokelat

14. Sikat Tabung 35. Jangka Sorong DIgital

15. pH Meter 36. Laminar Air FLow

16. pH Universal 37. Ose Lurus

17. Eksikator 38. Ose Bulat

18. Pipet Volume 39. Lampu Spiritus

19. Cawan Petri 40. Spektrofotometer

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

20. Mikropipet 41. Kuvet

21. Colony Counter 42. Timbangan Analitik

43. Penangas Air 59. Drigalsky

44. Kulkas Bahan 60. Cotton Swab

45. Kulkas Sampel 61. Batang Pengaduk

46. Lumpang + Alu 62. Termometer

47. Corong Pisah 63. Tabung Sentrifuge

48. Gelas Arloji 64. Pipel Ml

49. Vial 65. Sendok Tanduk Besi

50. Lampu UV 66. Oven

51. Lampu UV Portable 67. Fermentor

52. Autoclave 68. Sendok Tanduk Plastik

53. Inkubator 69. Timbangan Digital

54. Spatel 70. Cawan Petri

55. Paper Disk

56. Pencadang

57. Disk blank

58. Disk Antibiotik

B. Cara Kerja

1. Mikroskop Cahaya

 Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop

sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada

pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada

revolver.

 Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,

hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

 Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit

dengan penjepit obyek/benda

 Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar

pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah

pemutar halus

 Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan

cara memutar revolver hingga bunyi klik.

 Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada

tempat yang tidak lembab.

2. Mikroskop Listrik

 Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop

sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.

 Sambungkan mikroskop dengan aliran listrik. Lalu nyalakan mikroskop

dengan tekan tombol On.

 Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada

pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada

revolver

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit

dengan penjepit obyek/benda.

 Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar

pemutar kasar, sambil dilihat dari lensaokuler. Untuk mempertajam putarlah

pemutar halus.

 Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 x,40 x atau 100 x, dengan

cara memutar revolver hingga bunyi klik.

 Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada

tempat yang tidak lembab.

3. Tabung Reaksi

Cara menggunakan tabung reaksi adalah dibersihkan terlebih dahulu

lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap.

Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi.

4. Tabung Bergerigi

 Dibersihkan terlebih dahulu

 Kalibrasikan dengan aqua DM

 Lap dengan lap atau kertas isap

 Sampel yang akan digunakan dimasukkan ke dalam tabung bergerigi

dan tutup mulut tabung

5. Gelas Ukur

Bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu

masukkan larutan kimia kedalamnya dengan pipet sebanyak yang diperlukan.

6. Gelas Kimia

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Bersihkan gelas dengan aquadest sebanyak tiga kali, kemudian

masukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kasa asbes diatas kaki

tiga untuk melakukan pembakaran.

7. Erlenmeyer

Bersihkan elenmeyer dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu

masukkan larutan kimia yang akan dihomogenkan kedalamnya.

8. Tabung Durham

Tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang

lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah

seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan

inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang

menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar

tabung durham.

9. Labu Ukur

Dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian

dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan

kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas.

10. Tabung Penampak Bercak

Pastikan objek glass dalam keadaan bersih, letakkan sampel yang

akan diamati, tetesi air/cairan berwarna, tutupi cover glass, amati pada

mikroskop.

11. Pipet Ukur

Cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

volume yang diinginkan.

12. Dek Gelas

Pastikan dek glass dalam keadaan bersih, letakkan di atas sampel yang

akan diamati dengan keadaan miring.

13. Objek Gelas

Pastikan Objek glass dalam keadaan bersih, letakkan sampel di bagian

tengah objek gelas.

14. Sikat Tabung

Jika gelas kimia telah selesai digunakan,cuci gelas kimia dengan

menggunakan sikat pembersih supaya gelas kembali bersih.

15. pH Meter

Alat pH-meter dioperasikan dengan cara mencelupkan elektroda ke

dalam larutan yang diuji, dan harga (nilai) pH dapat dilihat pada skala

pembacaan pada pH-meter.

16. pH Universal

 Siapkan potongan-potongan kecil pita indicator universal

 Celupkan satu per satu pita tersebut ke dalam beberapa larutan, lalu angkat

dan cocokkan dengan indikator universal

17. Eksikator

 Muka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping

 Menaruh silika gel di bawah

 Menaruh saringan yang terbuat dari porselin

 Menaruh median di atas saringan

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup

 Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya

 Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator

18. Pipet Volume

Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi

pipet dalam keadaan kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus

dan pasangkan ke pipet bagian atas. Usahakan ujung pipet masuk kedalam

bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah lepas dari bola

hisap.nUntuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada

bola hisap sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol

E pada bola hisap. Pastikan cairan harus pas dengan garis batas cairan.

19. Cawan Petri

Medium diletakkan kedalam cawan petri. Kemudian ditutup

menggunakan penutup cawan.

20. Mikropipet

 Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk

memastikan lancarnya mikropipet.

 Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan

lebih ke dalam lagi.

 Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.Tahan pipet dalam posisi

vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan

masuk ke tip.

 Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan

semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

 Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan

maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat

tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

21. Colony Counter

 Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.

 Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter

menyala dan stabil.

 Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.

 Hitung jumlah colony mikroba dengan member tanda pada cawan petri.

22. Centrifuge

 Hubungkan steker pada stop kontak

 Tekan tombol ON pada POWER untuk menyalakan alat

 Buka pintu sentrifus

 Tutup pintu sentrifus

 Set kecepatan dengan menekan tombol Speed kemudian tekan +/- hingga

sampai pada kecepatan yang diinginkan

 Set waktu dengan menekan tombol time kemudian tekan +/- hingga

samapi pada waktu yang diinginkan

 Letakkan tube pada kolom. Ingat ! SAMPEL HARUS BALANCE

 Tekan RUN untuk menjalankan

 Setelah waktu putar habis, tunggu sentrifus sampai benar-benar berhenti

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Buka pintu sentrifus

 Ambil sampel

 Tutup pintu sentrifus

 Tekan tombol OFF pada POWER untuk memastikan alat

 Cabut steker dari stop kontak

23. Shaker

 Nyalakan shaker dengan menghubungkan alat pada sumber listrik.

 Aktifkan mesin dengan menekan tombol “Power”. Tombol ini biasanya

terletak di bagian depan mesin shaker.

 Letakkan sampel pada bagian platform. Perlu diperhatikan, gunakan wadah

penampung sampel yang sesuai dengan jenis shaker. Misalnya,

untuk platform shaker gunakanlah wadah penampung beralas datar seperti

labu erlenmeyer agar sampel tetap stabil.

 Atur kecepatan getaran dengan memutar tab “Speed”. Beberapa

jenis shaker mungkin memiliki pengaturan tambahan seperti sudut ayun dan

arah gerakan, Anda tinggal menyesuaikannya saja.

 Biarkan alat melakukan proses homogenisasi.

 Hentikan alat jika sampel telah terlihat homogen.

24. Kulkas stok isolat

Sambungkan arus listrik. Masukkan wadah ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

25. Spoit

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Menghisap zat uji lalu memindahkannya dengan menekan penghisap

sehingga zat uji keluar ke dalam pencadang.

26. Tabung effendorf

Larutan dimasukkan kedalam tabung effendorf kemudian tabung ditutup

hingga rapat.

27. Lemari fermentasi

Sampel disimpan dalam rak lemari, kemudian pintu lemari ditutup rapat.

Setelah itu diatur fermentasi dari sampel.

28. Plat tetes

Larutan diteteskan pada plat yang tesedia dan dihomogenkan.

29. Mata mikropipet

 Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan

lebih ke dalam lagi.

 Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

 Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb

Knob maka cairan akan masuk ke tip.

 Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan

semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika

ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka

tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat

tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.Botol semprot aqudes

30. Enkas

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Enkas sebelum digunakan seluruh dinding dan dasar enkas dibersihkan

lalu disemprotkan dengan alkohol 70%, didiamkan selama 30 menit sebelum

digunakan.

31. Pinset

Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya

ditekan.

32. Botol Semprot Alkohol

Memasukan alcohol dalam botol, kemudian semprotkan pada tempat

yang diinginkan.

33. Botol Semprot Aquades

Masukan aquades ke dalam botol lalu pencet sampai aquades keluar

untuk proses pengenceran atau pembersihan alat.

34. Botol Coklat

Larutan yang bersifat tidak tahan dengan cahaya dimasukkan ke dalam

botol coklat, kemudian ditutup rapat dan disimpan.

35. Jangka Sorong Digital

 Hal pertama yang kita lakukan adalah melepaskan pengunci.

 Memasangkan dan menggeserkan rahang geser hingga bola mini terjepit

diantara rahang geser dan rahang tetap, lalu mengunci rahang geser.

 Amati skala nonius dan mencari garis pada skala nonius yang segaris

dengan garis skala pada skala utama. Pada contoh ini, kita mendapatkan

angka 40 (atau 0,4 mm).

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Amati skala utam dan cari garis pada skala utama yang terdekat dengan

garis 0 pada skala nonius. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 32 mm.

 Jumlahkan hasil yang kita dapatkan dari skala utama dan skala nonius, yaitu

32 mm + 0,44 mm = 32,4 mm

36. Laminar Air Flow

 Hidupkan lampu UV selama 2 jam selanjutnya matikan segera sebelum

dimulai bekerja

 Pastikan kaca penutup trkunci daripada posisi terendah

 Nyalakan lampu neon dan blower

 Biarkan selama 5 menit

 Cuci tangan dengan sabun atau alkoho 70%

 Usapkan interior permukaan BSC dengan alcohol 70% atau disenfektan

yang cocok dan biarkan menguap

 Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangn terlalu penuh

mempebesar resiko kontaminan

 Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC sedemikian rupa

sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta area yang benar-benar steril

 Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi

gunakan yang berbahan gas

 Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh

aktivitas kerja

 Setelah selesai bekerja biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar

dari BSC.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

37. Ose Lurus

Tusuk dengan jarum OSE pada biakan yang sifatnya anaerob dengan

sampai 2/3 dari dasar medium.

38. Ose Bulat

Gores bakteri dengan jarum OSE pada biakan yang sifatnya anaerob

dengan sampai 2/3 dari dasar medium.

39. Lampu Spiritus

 Menyalakan lampu spiritus

 Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

40. Spektrofotometer

 Sambungkan ke sumber arus listrik

 Putar/set ombol turn ON

 Panaskan selama minimun 15 menit

 Tekan “item” kemudian pilih jumlah sample yang diukur, kemudian tekan

“set”

 Tekan “mode” kemudian mode yang diinginkan kemudian tekan “set”

 Tekan “zero”, tunggu sampai alat mengeluarkan bunyi “bip”

 Masukkan kuvet blanko

 Tekan “Blank T 100%, tunggu sampai alat kembali ready atau bunyi “bip”

 Masukkan kuvet sample, tekan T% bila ingin mengukuran nilai transmitan

Abs untuknilai absorban atau Conc. Untuk konsentrasi sampel kemudian

tekan “set”

 Catat nilai T% Abs atau Conc yang muncul di layar

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Tekan tombol power pada posisi “OFF”

41. Kuvet

 Kuvet dibershikan telebih dahulu

 Setelah itu, diisi dengan larutan blanko

 Setelah dimasukkan ke dalam spektrofotometer, larutan blanko dibuang dan

diganti dengan larutan sampel.

42. Timbangan Analitik

 Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau water pass

(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water

pass tepat berada di tengah).

 Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu dengan

menggunakan kuas. Piringan neraca pada timbangan dapat diangkat dan

seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan alkohol/ethanol.

 Tancapkan kabel power timbangan ke statvolt.

 Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g muncul.

 Masukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan

membuka kaca tidak terlalu lebar agar tidak mempengaruhi perhitungan

karena timbangan laboratorium cukup sensitive).

 Tutuplah kaca timbangan laboratoriumnya.

 Tekan tombol zero agar perhitungan lebih akurat.

 Masukkan bahan yang akan ditimbang dengan tidak terlalu lebar membuka

kaca, begitu pula ketika akan menambah atau mengurangi bahan untuk

menyesuaikan massa yang diinginkan.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Setelah menaruh bahan yang ingin ditimbang, tutuplah kaca timbangan.

 Maka secara otomatis display angka akan berubah menyesuaikan massa

bahan.

 Catatlah ukuran massa dari bahan yang ditimbang. Jika sudah ambillah

bahan yang telah ditimbang.

 Kemudian matikan timbangan laboratorium dengan cara menekan tombol off

 Setelah timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak dari statvolt.

 Bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan kuas. Piringan

timbangan dapat diangkat dan dibersihkan seperti langkah no. 2

43. Penangas Air

 Air dimasukkan ke dalam bejana

 Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan penangas air

 Masukkan benda yang akan dipanaskan dalam air (untuk tangas air)

letakkan benda pada salah satu lubang (untuk tangas uap), ingat lubang lain

yang tidak digunakan tetap ditutup.

44. Kulkas Bahan

Sambungkan arus listrik. Masukkan bahan ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

45. Kulkas Sampel

Sambungkan arus listrik. Masukkan sampel ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

46. Lumpang + Alu

Bahan yang berbentuk padat di simpan dalam lumping kemudian di

gerus hingga halus.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

47. Corong Pisah

Cara menggunakan corong ini dapat dilakukan dengan cara campuran

dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong

keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk

membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran

dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian

didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran

corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan

mengontrol keran corong.

48. Gelas Arloji

Gelas arloji dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu digunakan untuk

menyimpan sampel yang bersifat hidroskopik.

49. Cawan Petri

Medium diletakkan kedalam cawan petri. Kemudian ditutup

menggunakan penutup cawan.

50. Vial

 Penutup vial dibuka

 Masukkan sampel yang akan digunakan

 Tutup kembali penutup vial

51. Lampu UV

Disiapkan alat dan bahan. Cawan petri steril yang berisi medium NA dan

medium PDA tutupnya dibuka 1/3 bagian dan ditempatkan di bawah sinar

lampu UV selama 15 menit pada tempat yang tadinya sudah di semprot dengan

fenol 5 %. Cawan petri steril tersebut diinkubasikan terbalik pada inkubator

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

bersuhu 37ºC selama 1 x 24 jam untuk NA dan enkas bersuhu 25 ºC selama 3

x 24 jam untuk PDA. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

52. Lampu UV Portabel

Disiapkan alat dan bahan. Cawan petri steril yang berisi medium NA dan

medium PDA tutupnya dibuka 1/3 bagian dan ditempatkan di bawah sinar

lampu UV selama 15 menit pada tempat yang tadinya sudah di semprot dengan

fenol 5 %. Cawan petri steril tersebut diinkubasikan terbalik pada inkubator

bersuhu 37ºC selama 1 x 24 jam untuk NA dan enkas bersuhu 25 ºC selama 3

x 24 jam untuk PDA. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

53. Autoclave

 Sebelum melakukan sterilisasi banyaknya air dalam autoklaf harus di cek

terlebih dahulu. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat

ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air habis destilasi untuk

menghindari terbentuk kerak dan karat.

 Peralatan dan bahan di maksudkan, jika mensterilisasi botol bertutup ulir

maka tutup harus dikendorkan

 Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada

uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan

terlebih dahulu

 Autoklaf dinyalakan, diatur time dengan waktu minimal 15 menit pada suhu

121oC

 Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartmen

autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman

ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Pehitungan waktu 15

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

 Jika alarm tada selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen

turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada

preisure gauge merujuk ke angka nol). Kemudian klep-klep di buka dan

dikeluarkan isi autoklaf.

54. Inkubator

 Hubungkan kabel power ke stop kontak

 Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala)

 Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set

 Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol

set hingga mencapai suhu yang diinginkan

 Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set

 Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah

beberapa menit.

55. Spatel

Bahan yang besifat serbuk atau padat diambil dengan menggunakan

spatel.

56. Paper Disk

Sampel dicelupkan ke dalam paper disk. Mensterilkan dengan

pemanasan.

57. Pencadang

Pencadang disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah itu

sampel diletakkan dalam pencadang.

58. Disk Blank

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.

 Mensterilkan dengan pemanasan

59. Disk Antibiotik

 Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.

 Mensterilkan dengan pemanasan

60. Driglasky

Bakteri yang merada pada cawan petri disebar dengan menggunakan driglasky.

61. Cotton Swab

 Cotton swab disterilkan terlebih dahulu

 Kemudian mengusapkan cotton swab memutar sehingga seluruh pemukaan

dari cotton swab mengenai sampel

 Sampel dipindahkan ke wadah yang lain

62. Batang Pengaduk

Larutan yang ingin dihomogenkan diaduk dengan batang pengaduk

hingga homogen.

63. Termometer

 Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air berada pada kondisi awal.

 Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air dengan

perubahan volume.

 Volume akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika

suhu menurun.

 Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan

lingkungan.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

64. Tabung Sentrifuge

 Larutan dimasukkan ke dalam tabnug sentrifuge

 Setelah itu, tabung ditutup

 Dimasukkan ke dalam centrifuge

65. Pipet mL

 Larutan dipipet sesuai yang dibutuhkan

 Dipindahkan ke wadah

66. Sendok tanduk Besi

Bahan yang padat diambil dengan menggunakan sendok tanduk besi

kemudian dipindahkan ke wadah.

67. Oven

 Sambungkan kesumber alur listrik

 Putar power pada posisi ‘ON

 Atur suhu sekitar 160oC-180oC, sesuaikan dengan alat yang diinginkan.

 Maksudkan alat-alat yang sudah dibungkus dan akan disterilkan

 Setelah suhu oven mencapai biarkan selam 2-3 jam

 Putar power pada posisi ‘OFF

 Lepas/ caput kabel dari sumber arus.

68. Fermentor

69. Sendok Tanduk Plastik

Bahan serbuk diambil dengan menggunakan sendok tanduk plastik

kemudian dipindahkan ke wadah.

70. Timbangan Digital

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Letakkan Ditempat yang Rata

 Pilih Tempat / Lantai yang Kokoh

 Nyalakan Timbangan

 Tunggu Angka Nol (0)

 Diletakkan sampel pada piringan

 Ditimbang

C. Intruksi Kerja

1. Mikroskop Cahaya

 Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop

sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai

 Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada

pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada

revolver.

 Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,

hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).

 Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit

dengan penjepit obyek/benda

 Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar

pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah

pemutar halus

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan

cara memutar revolver hingga bunyi klik.

 Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada

tempat yang tidak lembab.

2. Mikroskop Listrik

 Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop

sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.

 Sambungkan mikroskop dengan aliran listrik. Lalu nyalakan mikroskop

dengan tekan tombol On.

 Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada

pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada

revolver

 Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit

dengan penjepit obyek/benda.

 Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar

pemutar kasar, sambil dilihat dari lensaokuler. Untuk mempertajam putarlah

pemutar halus.

 Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar

gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 x,40 x atau 100 x, dengan

cara memutar revolver hingga bunyi klik.

 Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada

tempat yang tidak lembab.

3. Tabung Reaksi

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Cara menggunakan tabung reaksi adalah dibersihkan terlebih dahulu

lalu dikalibrasi dengan aqua DM setelah itu lap dengan lap atau kertas isap.

Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan kedalam tabung reaksi.

4. Tabung Bergerigi

 Dibersihkan terlebih dahulu

 Kalibrasikan dengan aqua DM

 Lap dengan lap atau kertas isap

 Sampel yang akan digunakan dimasukkan ke dalam tabung bergerigi

dan tutup mulut tabung

5. Gelas Ukur

Bersihkan gelas ukur dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu

masukkan larutan kimia kedalamnya dengan pipet sebanyak yang diperlukan.

6. Gelas Kimia

Bersihkan gelas dengan aquadest sebanyak tiga kali, kemudian

masukkan larutan percobaan dan simpan gelas diatas kasa asbes diatas kaki

tiga untuk melakukan pembakaran.

7. Erlenmeyer

Bersihkan elenmeyer dengan aquadest sebanyak tiga kali lalu

masukkan larutan kimia yang akan dihomogenkan kedalamnya.

8. Tabung Durham

Tabung durham itu ditempatkan terbalik di dalam tabung reaksi yang

lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair. Setelah

seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan

inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar

tabung durham.

9. Labu Ukur

Dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkandengan lap. Kemudian

dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan

kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas.

10. Tabung Penampak Bercak

Pastikan objek glass dalam keadaan bersih, letakkan sampel yang

akan diamati, tetesi air/cairan berwarna, tutupi cover glass, amati pada

mikroskop.

11. Pipet Ukur

Cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan

volume yang diinginkan.

12. Dek Gelas

Pastikan dek glass dalam keadaan bersih, letakkan di atas sampel yang

akan diamati dengan keadaan miring.

13. Objek Gelas

Pastikan Objek glass dalam keadaan bersih, letakkan sampel di bagian

tengah objek gelas.

14. Sikat Tabung

Jika gelas kimia telah selesai digunakan,cuci gelas kimia dengan

menggunakan sikat pembersih supaya gelas kembali bersih.

15. pH Meter

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Alat pH-meter dioperasikan dengan cara mencelupkan elektroda ke

dalam larutan yang diuji, dan harga (nilai) pH dapat dilihat pada skala

pembacaan pada pH-meter.

16. pH Universal

 Siapkan potongan-potongan kecil pita indicator universal

 Celupkan satu per satu pita tersebut ke dalam beberapa larutan, lalu angkat

dan cocokkan dengan indikator universal

17. Eksikator

 Muka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping

 Menaruh silika gel di bawah

 Menaruh saringan yang terbuat dari porselin

 Menaruh median di atas saringan

 Sebelum menutup oleskan sedikit vaselin di bibir tutup

 Menutup kembali tutup desikator sama seperti saat membukanya

 Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator

18. Pipet Volume

Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi

pipet dalam keadaan kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus

dan pasangkan ke pipet bagian atas. Usahakan ujung pipet masuk kedalam

bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah lepas dari bola

hisap.nUntuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada

bola hisap sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol

E pada bola hisap. Pastikan cairan harus pas dengan garis batas cairan.

19. Cawan Petri


NURUL AWALIAH AYYUB
HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Medium diletakkan kedalam cawan petri. Kemudian ditutup

menggunakan penutup cawan.

20. Mikropipet

 Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk

memastikan lancarnya mikropipet.

 Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan

lebih ke dalam lagi.

 Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.Tahan pipet dalam posisi

vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan

masuk ke tip.

 Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan

semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.

 Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan

maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat

tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

21. Colony Counter

 Hubungkan Kabel Power ke sumber listrik.

 Tekan tombol di sebelah kiri belakang sampai lampu colony counter

menyala dan stabil.

 Letakkan cawan petri dengan posisi terbalik.

 Hitung jumlah colony mikroba dengan member tanda pada cawan petri.

22. Centrifuge
NURUL AWALIAH AYYUB
HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Hubungkan steker pada stop kontak

 Tekan tombol ON pada POWER untuk menyalakan alat

 Buka pintu sentrifus

 Tutup pintu sentrifus

 Set kecepatan dengan menekan tombol Speed kemudian tekan +/- hingga

sampai pada kecepatan yang diinginkan

 Set waktu dengan menekan tombol time kemudian tekan +/- hingga

samapi pada waktu yang diinginkan

 Letakkan tube pada kolom. Ingat ! SAMPEL HARUS BALANCE

 Tekan RUN untuk menjalankan

 Setelah waktu putar habis, tunggu sentrifus sampai benar-benar berhenti

 Buka pintu sentrifus

 Ambil sampel

 Tutup pintu sentrifus

 Tekan tombol OFF pada POWER untuk memastikan alat

 Cabut steker dari stop kontak

23. Shaker

 Nyalakan shaker dengan menghubungkan alat pada sumber listrik.

 Aktifkan mesin dengan menekan tombol “Power”. Tombol ini biasanya

terletak di bagian depan mesin shaker.

 Letakkan sampel pada bagian platform. Perlu diperhatikan, gunakan wadah

penampung sampel yang sesuai dengan jenis shaker. Misalnya,

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

untuk platform shaker gunakanlah wadah penampung beralas datar seperti

labu erlenmeyer agar sampel tetap stabil.

 Atur kecepatan getaran dengan memutar tab “Speed”. Beberapa

jenis shaker mungkin memiliki pengaturan tambahan seperti sudut ayun dan

arah gerakan, Anda tinggal menyesuaikannya saja.

 Biarkan alat melakukan proses homogenisasi.

 Hentikan alat jika sampel telah terlihat homogen.

24. Kulkas stok isolat

Sambungkan arus listrik. Masukkan wadah ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

25. Spoit

Menghisap zat uji lalu memindahkannya dengan menekan penghisap

sehingga zat uji keluar ke dalam pencadang.

26. Tabung effendorf

Larutan dimasukkan kedalam tabung effendorf kemudian tabung ditutup

hingga rapat.

27. Lemari fermentasi

Sampel disimpan dalam rak lemari, kemudian pintu lemari ditutup rapat.

Setelah itu diatur fermentasi dari sampel.

28. Plat tetes

Larutan diteteskan pada plat yang tesedia dan dihomogenkan.

29. Mata mikropipet

 Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan

lebih ke dalam lagi.

 Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.

 Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb

Knob maka cairan akan masuk ke tip.

 Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan

 Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan

semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip. Jika

ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka

tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat

tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.Botol semprot aqudes

30. Enkas

Enkas sebelum digunakan seluruh dinding dan dasar enkas dibersihkan

lalu disemprotkan dengan alkohol 70%, didiamkan selama 30 menit sebelum

digunakan.

31. Pinset

Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya

ditekan.

32. Botol Semprot Alkohol

Memasukan alcohol dalam botol, kemudian semprotkan pada tempat

yang diinginkan.

33. Botol Semprot Aquades

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Masukan aquades ke dalam botol lalu pencet sampai aquades keluar

untuk proses pengenceran atau pembersihan alat.

34. Botol Coklat

Larutan yang bersifat tidak tahan dengan cahaya dimasukkan ke dalam

botol coklat, kemudian ditutup rapat dan disimpan.

35. Jangka Sorong Digital

 Hal pertama yang kita lakukan adalah melepaskan pengunci.

 Memasangkan dan menggeserkan rahang geser hingga bola mini terjepit

diantara rahang geser dan rahang tetap, lalu mengunci rahang geser.

 Amati skala nonius dan mencari garis pada skala nonius yang segaris

dengan garis skala pada skala utama. Pada contoh ini, kita mendapatkan

angka 40 (atau 0,4 mm).

 Amati skala utam dan cari garis pada skala utama yang terdekat dengan

garis 0 pada skala nonius. Pada contoh ini, kita mendapatkan angka 32

mm.

 Jumlahkan hasil yang kita dapatkan dari skala utama dan skala nonius,

yaitu 32 mm + 0,44 mm = 32,4 mm

36. Laminar Air Flow

 Hidupkan lampu UV selama 2 jam selanjutnya matikan segera sebelum

dimulai bekerja

 Pastikan kaca penutup trkunci daripada posisi terendah

 Nyalakan lampu neon dan blower

 Biarkan selama 5 menit

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Cuci tangan dengan sabun atau alkoho 70%

 Usapkan interior permukaan BSC dengan alcohol 70% atau disenfektan

yang cocok dan biarkan menguap

 Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangn terlalu penuh

mempebesar resiko kontaminan

 Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC sedemikian rupa

sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta area yang benar-benar steril

 Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi

gunakan yang berbahan gas

 Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh

aktivitas kerja

 Setelah selesai bekerja biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar

dari BSC.

37. Ose Lurus

Tusuk dengan jarum OSE pada biakan yang sifatnya anaerob dengan

sampai 2/3 dari dasar medium.

38. Ose Bulat

Gores bakteri dengan jarum OSE pada biakan yang sifatnya anaerob

dengan sampai 2/3 dari dasar medium.

39. Lampu Spiritus

 Menyalakan lampu spiritus

 Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

40. Spektrofotometer

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Sambungkan ke sumber arus listrik

 Putar/set ombol turn ON

 Panaskan selama minimun 15 menit

 Tekan “item” kemudian pilih jumlah sample yang diukur, kemudian tekan

“set”

 Tekan “mode” kemudian mode yang diinginkan kemudian tekan “set”

 Tekan “zero”, tunggu sampai alat mengeluarkan bunyi “bip”

 Masukkan kuvet blanko

 Tekan “Blank T 100%, tunggu sampai alat kembali ready atau bunyi “bip”

 Masukkan kuvet sample, tekan T% bila ingin mengukuran nilai transmitan

Abs untuknilai absorban atau Conc. Untuk konsentrasi sampel kemudian

tekan “set”

 Catat nilai T% Abs atau Conc yang muncul di layar

 Tekan tombol power pada posisi “OFF”

41. Kuvet

 Kuvet dibershikan telebih dahulu

 Setelah itu, diisi dengan larutan blanko

 Setelah dimasukkan ke dalam spektrofotometer, larutan blanko dibuang dan

diganti dengan larutan sampel.

42. Timbangan Analitik

 Siapkan timbangan laboratorium dalam kondisi seimbang atau water pass

(dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water

pass tepat berada di tengah).

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Sebelum digunakan, bersihkan timbangan terlebih dahulu dengan

menggunakan kuas. Piringan neraca pada timbangan dapat diangkat dan

seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan alkohol/ethanol.

 Tancapkan kabel power timbangan ke statvolt.

 Tekan tombol ON kemudian tunggu sampai angka 0,0000 g muncul.

 Masukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan

membuka kaca tidak terlalu lebar agar tidak mempengaruhi perhitungan

karena timbangan laboratorium cukup sensitive).

 Tutuplah kaca timbangan laboratoriumnya.

 Tekan tombol zero agar perhitungan lebih akurat.

 Masukkan bahan yang akan ditimbang dengan tidak terlalu lebar membuka

kaca, begitu pula ketika akan menambah atau mengurangi bahan untuk

menyesuaikan massa yang diinginkan.

 Setelah menaruh bahan yang ingin ditimbang, tutuplah kaca timbangan.

 Maka secara otomatis display angka akan berubah menyesuaikan massa

bahan.

 Catatlah ukuran massa dari bahan yang ditimbang. Jika sudah ambillah

bahan yang telah ditimbang.

 Kemudian matikan timbangan laboratorium dengan cara menekan tombol off

 Setelah timbangan benar-benar mati, lepaskan stop kontak dari statvolt.

 Bersihkan ruang dalam timbangan dengan menggunakan kuas. Piringan

timbangan dapat diangkat dan dibersihkan seperti langkah no. 2

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

43. Penangas Air

 Air dimasukkan ke dalam bejana

 Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan penangas air

 Masukkan benda yang akan dipanaskan dalam air (untuk tangas air)

letakkan benda pada salah satu lubang (untuk tangas uap), ingat lubang lain

yang tidak digunakan tetap ditutup.

44. Kulkas Bahan

Sambungkan arus listrik. Masukkan bahan ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

45. Kulkas Sampel

Sambungkan arus listrik. Masukkan sampel ke dalam kulkas. Ditutup

pintu kulkas.

46. Lumpang + Alu

Bahan yang berbentuk padat di simpan dalam lumping kemudian di

gerus hingga halus.

47. Corong Pisah

Cara menggunakan corong ini dapat dilakukan dengan cara campuran

dan dua fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong

keran ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk

membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan keran

dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini kemudian

didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung. Penyumbat dan keran

corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan dengan

mengontrol keran corong.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

48. Gelas Arloji

Gelas arloji dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu digunakan untuk

menyimpan sampel yang bersifat hidroskopik.

49. Cawan Petri

Medium diletakkan kedalam cawan petri. Kemudian ditutup

menggunakan penutup cawan.

50. Vial

 Penutup vial dibuka

 Masukkan sampel yang akan digunakan

 Tutup kembali penutup vial

51. Lampu UV

Disiapkan alat dan bahan. Cawan petri steril yang berisi medium NA dan

medium PDA tutupnya dibuka 1/3 bagian dan ditempatkan di bawah sinar

lampu UV selama 15 menit pada tempat yang tadinya sudah di semprot dengan

fenol 5 %. Cawan petri steril tersebut diinkubasikan terbalik pada inkubator

bersuhu 37ºC selama 1 x 24 jam untuk NA dan enkas bersuhu 25 ºC selama 3

x 24 jam untuk PDA. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

52. Lampu UV Portabel

Disiapkan alat dan bahan. Cawan petri steril yang berisi medium NA dan

medium PDA tutupnya dibuka 1/3 bagian dan ditempatkan di bawah sinar

lampu UV selama 15 menit pada tempat yang tadinya sudah di semprot dengan

fenol 5 %. Cawan petri steril tersebut diinkubasikan terbalik pada inkubator

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

bersuhu 37ºC selama 1 x 24 jam untuk NA dan enkas bersuhu 25 ºC selama 3

x 24 jam untuk PDA. Diamati ada tidaknya koloni mikroba.

53. Autoclave

 Sebelum melakukan sterilisasi banyaknya air dalam autoklaf harus di cek

terlebih dahulu. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat

ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air habis destilasi untuk

menghindari terbentuk kerak dan karat.

 Peralatan dan bahan di maksudkan, jika mensterilisasi botol bertutup ulir

maka tutup harus dikendorkan

 Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada

uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan

terlebih dahulu

 Autoklaf dinyalakan, diatur time dengan waktu minimal 15 menit pada suhu

121oC

 Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartmen

autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman

ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Pehitungan waktu 15

menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.

 Jika alarm tada selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen

turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada

preisure gauge merujuk ke angka nol). Kemudian klep-klep di buka dan

dikeluarkan isi autoklaf.

54. Inkubator

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Hubungkan kabel power ke stop kontak

 Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala)

 Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set

 Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol

set hingga mencapai suhu yang diinginkan

 Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set

 Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah

beberapa menit.

55. Spatel

Bahan yang besifat serbuk atau padat diambil dengan menggunakan

spatel.

56. Paper Disk

Sampel dicelupkan ke dalam paper disk. Mensterilkan dengan

pemanasan.

57. Pencadang

Pencadang disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Setelah itu

sampel diletakkan dalam pencadang.

58. Disk Blank

 Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.

 Mensterilkan dengan pemanasan

59. Disk Antibiotik

 Sampel dicelupkan ke dalam paper dish.

 Mensterilkan dengan pemanasan

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

60. Driglasky

Bakteri yang merada pada cawan petri disebar dengan menggunakan driglasky.

61. Cotton Swab

 Cotton swab disterilkan terlebih dahulu

 Kemudian mengusapkan cotton swab memutar sehingga seluruh pemukaan

dari cotton swab mengenai sampel

 Sampel dipindahkan ke wadah yang lain

62. Batang Pengaduk

Larutan yang ingin dihomogenkan diaduk dengan batang pengaduk

hingga homogen.

63. Termometer

 Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air berada pada kondisi awal.

 Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air dengan

perubahan volume.

 Volume akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika

suhu menurun.

 Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan

lingkungan.

64. Tabung Sentrifuge

 Larutan dimasukkan ke dalam tabnug sentrifuge

 Setelah itu, tabung ditutup

 Dimasukkan ke dalam centrifuge

65. Pipet mL

 Larutan dipipet sesuai yang dibutuhkan


NURUL AWALIAH AYYUB
HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

 Dipindahkan ke wadah

66. Sendok tanduk Besi

Bahan yang padat diambil dengan menggunakan sendok tanduk besi

kemudian dipindahkan ke wadah.

67. Oven

 Sambungkan kesumber alur listrik

 Putar power pada posisi ‘ON

 Atur suhu sekitar 160oC-180oC, sesuaikan dengan alat yang diinginkan.

 Maksudkan alat-alat yang sudah dibungkus dan akan disterilkan

 Setelah suhu oven mencapai biarkan selam 2-3 jam

 Putar power pada posisi ‘OFF

 Lepas/ caput kabel dari sumber arus.

68. Fermentor

69. Sendok Tanduk Plastik

Bahan serbuk diambil dengan menggunakan sendok tanduk plastik

kemudian dipindahkan ke wadah.

70. Timbangan Digital

 Letakkan Ditempat yang Rata

 Pilih Tempat / Lantai yang Kokoh

 Nyalakan Timbangan

 Tunggu Angka Nol (0)

 Diletakkan sampel pada piringan

 Ditimbang

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Mikroskop Cahaya
Keterangan :
1. Lensa Okuler
2. Tabung Lensa Okuler
3. Lengan Mikroskop
4. Makrometer
5. Penyangga
6. Mikrometer
7. Kaki Mikroskop
8. Cermin
9. Diafragma
10. Kondensor
11. Meja Benda
12. Penjepit
13. Lensa Objektif
14. Revolver

2. Mikroskop Listrik
Keterangan :
1. Lensa Okuler

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

2. Lengan Mikroskop
3. Makrometer Vertikal
4. Mikrometer Vertikal
5. Makrometer Horizontal
6. Mikrometer Horizontal
7. Kondensor
8. On/off
9. Kaki Penyangga
10. Sumber Cahaya
11. Diafragma
12. Penjepit
13. Meja Benda
14. Lensa Objektif
15. Revolver

3. Tabung Reaksi
Keterangan :
1. Mulut Tabung
2. Badan Tabung
3. Dasar Tabung

4. Tabung Bergerigi
Keterangan :
1. Tutup Tabung
2. Badan Tabung
3. Dasar Tabung

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

5. Gelas Ukur

Keterangan :
1. Mulut Gelas
2. Skala
3. Dasar Gelas

6. Gelas Kimia
Keterangan :
1. Mulut Gelas
2. Skala
3. Badan Gelas
4. Dasar Gelas

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

7. Erlenmeyer
Keterangan :
1. Mulut Erlenmeyer
2. Skala
3. Dasar Erlenmeyer

8. Tabung Durham

Keterangan :
1. Gelembung Gas
2. Tabung Durham
3. Bacterial Growth

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

9. Labu Ukur

Keterangan :
1. Tutup Labu
2. Mulut Labu
3. Leher Labu
4. Wadah Larutan
5. Dasar Labu

10. Tabung Penampak Bercak

Keterangan :
1. Alat Pemompa
2. Selang
3. Sprayer
4. Tabung erlenmeyer

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

11. Pipet Ukur

Keterangan :
1. Pegangan pipet
2. Skala
3. Mulut pipet

12. Dek gelas

Keterangan :
1. Tempat pegangan

13. Objek gelas

Keterangan :
1. Tempat pegangan
2. Penyimpanan sampel

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

14. Sikat tabung

Keterangan :
1. Ujung ikat
2. Bagian sikat
3. Pegangan

15. pH meter

Keterangan :
1. Tombol ON/OFF
2. Tempat Bateri
3. LCD
4. Tingkat perendaman maksimal
5. Tingkat perendaman minimal
6. Elektroda

16. pH Universal

Keterangan :
1. Kotak indikator
2. Warna pengukuran pH
3. Penutup kotak
4. Kertas indikator

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

17. Eksikator

Keterangan :
1. Penutup eksikator
2. Tempat penyimpanan bahan
3. Silica gel

18. Pipet volume

Keterangan :
1. Mulut atas pipet
2. Gondok
3. Mulut bawah pipet

19. Cawan Petri

Keterangan : Keterangan :
1. Penutup
2. Wadah Sampel

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

20. Mikropipet

Keterangan :
1. Tombol penarik dan pendorong
cairan
2. Tip rejector
3. Badan mikropipet
4. Tip
5. Volume penunjuk

21. Colony Counter

Keterangan :
1. Kaca pembesar
2. Piringan objek
3. Tombol aplikasi
4. Monitor angka

22. Centrifuge

Keterangan :
1. Penutup alat
2. Alat centrifuge
3. Tombol aplikasi

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

23. Shaker

Keterangan :
1. Penutup/pembuka shaker
2. Tempatmeletakkanwadah
3. Tombolaplikasi

24. Kulkas Stok Isolat

Keterangan :
1. Pintu penutup/pembuka
2. Pegangan

25. Spoit

Keterangan :
1. Penarik dan pendorong cairan
2. Badan spoit
3. Skala
4. Jarum

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

26. Tabung Effendorf

Keterangan :
1. Penutup tabung
2. Badan tabung
3. Skala

27. Lemari Fermentasi

Keterangan :
1. Pintu
2. Pegangan (pembuka/penutup)
3. Tombol aplikasi

28. Plat tetes

Keterangan : Keterangan :
1. Tempat sampel

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

29. Mata Mikropipet

Keterangan : Keterangan :
1. Mata pipet

[[[[[[[[[[[[[[

30. Enkas

Keterangan :
1. Lubang/hole
2. Badan/dinding enkas
3. Handel/pegangan

31. Pinset

Keterangan :
1. Pegangan
2. Penjepit

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

32. Botol Semprot Alkohol

Keterangan :
1. Lubang
2. Pelatuk botol
3. Penutup botol
4. Badan botol

33. Botol Semprot Aquades

Keterangan :
1. Selang botol
2. Penutup botol
3. Badan botol

34. Botol Cokelat

Keterangan :
1. Penutup
2. Badan
3. Mulut botol

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

4. Alas

35. Jangka Sorong Digtal

Keterangan :
1. Rahang tetap atas
2. Rahang tetap bawah
3. Rahang sorong atas & bawah
4. Skala

36. Laminar Air Flow

Keterangan :
1. Filter
2. Blower
3. Lampuuv
4. Roda
5. Ruangkerja
6. Frame penyangga
7. panel

37. Ose lurus

Keterangan :
1. Kawat ose lurus
2. Batang ose lurus

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

38. Ose bulat

Keterangan :
1. Kawat ose bulat
2. Batang ose bulat

39. Lampu spiritus

Keterangan :
1. Penutup spiritus
2. Tempat alkohol dan sumbu
3. Dasar lampu spiritus

40. Spektrofotometer

Keterangan :
1. monitor
2. tombol

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

3. tempatsampel

41. Kuvet

[[[[[[[ Keterangan :
1. Bagianhalus
2. Red out

42. Timbangan Analitik

Keterangan :
1. LCD
2. Piringan
3. Waterpass
4. On/off
5. Tare
6. penutup

43. Penangas Air

Keterangan :
1. Tombol set
NURUL AWALIAH AYYUB
HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

2. Bejana tempat air


3. Tangas uap (lubang)
4. Tutup utama

44. Kulkas Bahan

Keterangan :
1. Pintu utama kulkas
2. Freezer
3. Ruang penyimpanan bahan

45. Kulkas Sampel

Keterangan :
1. Pintu kulkas
2. Pintu freezer
3. Kaki kulkas
4. Freezer
5. Refrigerator
6. Chiller Atas
7. Chiller bawah

46. Lumpang + Alu

Keterangan :

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

1. Lumpang
2. Alu
3. Mulut lumpang
4. Bagian penggerus

47. Corong Pisah

Keterangan :
1. Penutup corong
2. Mulut atas corong
3. Badan corong
4. Kran pemisah
5. Mulut bawah corong

48. Gelas Arloji

Keterangan :
1. Pinggir gelas arloji
2. Bagian tengah gelas arloji

49. Vial

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Keterangan :
1. Penutup
2. Mulut vial
3. Leher vial
4. Badan vial
5. Dasar vial

50. Lampu UV

Keterangan :
1. Housing UV (Stainless)
2. Kaca pelindung lampu UV (kaca
sleeve)
3. Lampu UV
4. Ballast UV

51. Lampu UV Portable

Keterangan :
1. Tombol pengatur cahaya lampu:
 Torch
 Tube
 Off
2. Tabung lampu

52. Autoclave

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Keterangan :
1. Tombol pengatur waktu
2. Katup uap
3. Pengukur tekanan
4. Katup pengamanan
5. Tombol on/off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Skrup pengamanan
9. Angsa
53. Inkubator
Keterangan :
1. Display set
2. Pintu penutup/pembuka
3. Pegangan
4. Rak
5. Pengatur suhu

54. Spatel
Keterangan :
1. 1. Spatel

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

55. Paper Disk


Keterangan :
1. paper disk

56. Pencadang

Keterangan :
1. Pencadang

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

57. Disk Blank


Keterangan :
1. Disk blank

58.Disk Antibiotik
Keterangan :
1. Disk antibiotik

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

59. Drigalsky

Keterangan :
1. [[[ Kepala drigelsk 1. Kepala drigalsky
2. 2. Pegangan

60. Cotton Swab

Keterangan :
1. Kapas
2. Batang

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

61. Batang pengaduk

Keterangan :
1. Batang

62. Termometer

Keterangan :
1. Ruang hampa
2. Pipa kapiler
3. Tangkai kaca dengan dinding
tebal
4. Raksa
5. Pentolan dengan dinding tipis

63. Tabung sentrifuge

Keterangan :
1. Penutup Tabung
2. Badan Tabung
3. Skala

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

64. Pipet ML

Keterangan :
1. Karet pipet
2. Badan pipet
3. Mulut pipet

65. Sendok Tanduk Besi

Keterangan :
1. Ujung sendok
2. Badan sendok
3. Spatula sendok

66. Oven

Keterangan :
1. Tombol set
2. Katup
3. Tombol on/off
NURUL AWALIAH AYYUB
HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

4. Gagang pintu oven


5. Rak oven

67. Fermentor

Keterangan :
1. Pipa
2. Botol Penampung
3. Tombol On/Off
4. Tombol Pengatur
5. Kaki Fermentor

68. Sendok Tanduk Plastik

Keterangan :
1. Ujung sendok kecil
2. Badan sendok
3. Ujung sendok besar

69. Timbangan Digital

Keterangan :
1. Pintu kaca
2. Plat penimbangan

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

3. Pembaca digital
4. Tombol unit menu
5. Power
6. Print cat

70. Cawan Petri

Keterangan : Keterangan :
1. Penutup
2. Wadah Sampel

PEMBAHASAN

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Tujuan dari pengenalan alat pada praktikum ini yaitu agar mahasiswa

mengetahui alat-alat apa saja yang akan digunakan pada praktikum. Dan juga

mengetahui fungsi dan cara kerja pada alat-alat tersebut.

Alat–alat yang digunakan pada praktikum dalam laboratorium mikrobiologi

farmasi dibagi dalam beberapa bagian, yaitu alat–alat yang digunakan untuk sterilisasi

adalah :

1. Oven

a. Kegunaan

Untuk sterilisasi dengan menggunakan prinsip aliran udara panas dan kering,

serta sterilisasi alat yang tahan terhadap pemanasan suhu tinggi.

b. Prinsip Kerja

1) Sterilisasi kering, umumnya oven diatur pada suhu 170 oC-180oC paling

sedikit selama dua jam.

2) Protein mikroba akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan,

kemudian teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga menyebabkan matinya

mikroba.

2. Autoklaf

a. Kegunaan

Alat ini mensterilkan dengan prinsip penggunaanya dengan waktu selama 15

sampai 20 menit pada suhu 121˚ C, sehingga terjadi koagulasi yang lebih

cepat. Alat ini dapat digumakan untuk mensterilkan alat-alat dan bahan atau

medium yang tahan terhadap pemanasan pada suhu sekitar 121˚C.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

b. Prinsip kerja

Terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan dibandingkan dalam

keadaan kering. Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh

mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada

enzim dan membrane sel mikroorganisme. Proses ini juga dapat membunuh

endospora bakteri

3. Lampu UV

a. Kegunaan

Untuk mensterilkan menggunakan sinar UV.

b. Prinsip Kerja

1) Mensterilkan sampel berdasarkan terpaparnya sel mikroorganisme oleh

sinar UV pada panjang gelombang tertentu.

2) Mikroba dipaparkan pada panjang gelombang 256 nm.

4. Laminar Air Flow (LAF)

a. Kegunaan

Untuk pengerjaan secara aseptis yang dapat meminimalkan supaya tidak ada

kontaminasi dari mikroorganisme.

b. Prinsip Kerja

Penggerjaan supaya tidak ada kontaminasi dari mikroorganisme. Prinsip

kerjanya adalah pengerjaan berdasarkan adanya aliran udara laminar dengan

tekanan udara didalam lebih besar dari tekanan udara diluar, dimana alat ini

bekerja berdasarkan metode pemanasan bakteri dengan nyala api langsung.

Alat ini digunakan untuk meminimalisir kontaminasi mikroba berdasarkan

proses denaturasi akibat fiksasi dan pemijaran dengan nyala api langsung.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

5. Alat inkubasi

Alat yang digunakan untuk tempat perlakuan suatu sampel secara aseptis sehingga

meminimalkan terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme. Inkubator

merupakan alat yang digunakan untuk membunuhkan mikroba dalam jangka waktu

dan suhu tertentu dengan memasukkan mikroba ke dalam inkubator.

6. Alat untuk mengamati mikroba

A. Mikroskop

a. Kegunaan

Untuk melihat benda-benda yang kecil atau mikroorganisme yang tidak

dapat dilihat oleh mata secara langsung.

b. Prinsip Kerja

Mikroskop cahaya memiliki lensa okuler yang pada prinsipnya sama dengan

jenis mikroskop yang lain, yaitu terdiri dari sistem iluminasi yang

menyebabkan terlihatnya spesimen objek. Cahaya datang lewat sumber

melewati diafragma dengan bantuan cincin pass, sampel dan melewati

cincin objektif membentuk bayangan nyata dan sampai pada lensa okuler.

Membentuk bayangan maya diperbesar sehingga dapat dilihat oleh mata.

B. Objek Glass

a. Kegunaan

Untuk menempakan objek yang akan dilihat/dianalisa dengan menggunakan

mikroskop.

b. Prinsip kerja

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

Sampel diletakkan diatas objek glass kemudian dilihat sampel tersebut di

mikroskop

C. Deck Glass

a. Kegunaan

Untuk menutup sampel pada objek glass.

b. Prinsip Kerja

Meletakkan deck glass diatas objek glass yang telah diletakkan sampel.

7. Alat-alat yang digunakan untuk perhitungan kuantitatif mikroba yaitu Colony

Counter. Alat ini digunakan untuk menghitung mikroba yang tumbuh dalam cawan

petri dengan cara menghitung secara manual dengan bantuan kaca pembesar,

parameter menunjukkan jumlah dan wadah sampel. Spektrofotometer UV

digunakan untuk mengukur kuantitas dari suatu zat berdasarkan absorbs zat

tersebut pada panjang gelombang yang ditentukan. Prinsip kerjanya yaitu cahaya

polikramatik dari sumber diubah menjadi cahaya monokromatik oleh monokromator

alat spektrofotomotor dilewatkan ke suatu sampel dimana sebagian cahaya lagi

diteruskan dan tercatat sebagai transmitan. Terdiri atas power dan pengatur

pengukuran absorban/transmitan, pengarah angka nol, pengatur panjang

gelombang, tempat sampel, pengarah kasar, dan pengarah halus zero untuk

mensetkan angka nol.

8. Alat-alat gelas meliputi tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham, Erlenmeyer.

Dimana tabung reaksi terdiri dari kaca yang berfungsi sebagai wadah atau medium

cair dan tempat menumbuhkan (menginokulasi) mikroba. Cara sterilisasinya yaitu

dengan dibungkus kertas. Gelas ukur terbuat dari kaca yang digunakan sebagai

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

pengukur volume cairan yang akan digunakan secara akurat. Cara sterilisasi di

dalam autoklaf, ditutup dengan kertas lalu diikat dengan benang gonam. Tabung

durham berfungsi untuk menampung gas hasil fermentasi yang dihasilkan oleh

bakteri dengan cara diletakkan terbalik di dalam tabung reaksi yang di dalamnya

terdapat medium. Biasanya untuk menampung gas dari bakteri Coliform (yang

membutuhkan O2). Erlenmeyer digunakan untuk membuat medium, juga untuk

mencampur bahan supaya homogen, terdiri dari skala dan mulut Erlenmeyer.

9. Alat-alat inokulasi meliputi ose lurus dan ose bulat. Ose lurus terbuat dari kaca dan

kawat platina yang berfungsi untuk inokulasi bakteri aerob dengan cara

menggoreskan pada permukaan medium. Ose harus kembali dipijarkan supaya

mikroba yang tertinggal pada ujung jarum menjadi mati ose bulat terbuat dari kaca

dan kawat platina yang berfungsi untuk inokulasi bakteri anaerob dengan cara

tusukan. Mikroba yang akan ditanam diambil dengan menggunakan bagian pada

ujung jarum menjadi mati.

10. Alat-alat yang lain yaitu meliputi: spoit, jarum preparat, mikro pipet, timbangan

analitik, penangas, cawan petri, rak tabung, lumpang dan alu, pipet tetes, objek

dan dek glass, botol semprot, botol alkohol, paper disk, disk blank, disk antibiotik,

pencadang, drigalsky, cotton swab, batang pengaduk, termometer, tabung

sentrifuge, gelas arloji, tabung effendorf, shaker, plat tetes, labu ukur, tabung

penampak bercak, corong pisah, pipa kapiler, dan kulkas. Spoit digunakan untuk

mengambil jumlah medium sampel yang sifatnya padat atau keras. Mikropipet

digunakan untuk mengambil mikroorganisme yang ukurannya kecil, memiliki ujung

(kepala).

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa alat-alat yang terdapat di

dalam laboratorium mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.

Peralatan yang terdapat di laboratorium dibagi menjadi 2 kategori, gelas dan non

gelas.

B. Saran

Disarankan agar semua praktikan memahami fungsi dan prosedur kerja

dari semua alat yang terdapat di laboratorium.

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsunir. 1995. Dasar-dasar Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Perawat.

Jakarta : EGC

Ismail, Saldanis. 2019. Mikrobiologi-Parasitologi. Yogyakarta : Deepublish

Lestari, Purwaning Budi., Triasih Wahyu Hartati. 2017. Mikrobiologi Berbasis Inkuiry.

Malang : Penerbit Gunung Samudera

Muwarni, Sri. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi Veteriner. Malang : UB Press

Nugroho, Endik Deni., dan Dwi Anggorowati Rahayu. 2018. Penuntun Praktikum

Bioteknologi. Yogyakarta : Deepublish

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

LAMPIRAN

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187
PENGENALAN ALAT

NURUL AWALIAH AYYUB


HARLY NURUNG, S.FARM., M.Sc
15020180187

Anda mungkin juga menyukai