Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Tehnik Menyusui


SUB POKOK BAHASAN : Cara Menyusui yang Baik dan Benar
WAKTU : 20 Menit
HARI / TANGGAL : Selasa, 8 Juli 2014
SASARAN : Ny. D
TEMPAT : Ruang WK RSUD Serang

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan Ny. D dapat mengetahui
tehnik atau cara menyusui yang baik dan benar serta dapat menerapkannya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit diharapkan Ibu
”D” dapat menjelaskan :
1. Pengertian menyusui yang baik dan benar
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Langkah – langkah menyusui yang benar
4. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
5. Waktu dan frekuensi menyusui
6. Dampak menyusui dengan teknik yang tidak benar

III. KEGIATAN PENYULUHAN


NO TAHAP KEGIATAN MEDIA
1 Pembukaan a. Memberi salam
(2 menit) b. Menjelaskan tujuan Lisan
c. Menjelaskan proses
penyuluhan
2 Pelaksanaan a. Menjelaskan
(13 menit) pengertian menyusui
yang baik dan benar

1
b. Menjelakan posisi dan
perlekatan menyusui
c. Menjelaskan langkah– Leaflet
langkah menyusui yang
benar
d. Cara pengamatan
teknik menyusui yang
benar
e. Waktu dan frekuensi
menyusui
f. Menjelaskan dampak
menyusui dengan
teknik yang tidak benar

3 Penutup a. Evaluasi
(5 menit) b. Menyimpulkan materi
c. Memberi kesempatan Lisan
pada klien untuk
bertanya
d. Memberi salam
penutup

IV. MEDIA
 Leaflet

V. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

VI. DAFTAR PUSTAKA


Hamilton, Persis Mary.1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas edisi 6.
ECG: Jakarta.

2
Http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ 07
Juli 2014 pkl.18.54 WIB.
Sacharina Marzuki, Nanis. 2007. ASI Ekslusif. Gramedia : Jakarta

3
LAMPIRAN MATERI
TEKNIK MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

A. Pengertian Menyusui yang Baik dan Benar


Menyusui adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh
seorang ibu pada bayinya. Pada keadaan miskin, menyusui mungkin merupakan
pemberian satu-satunya, pada keadaan sakit menyusui dapat merupakan
pemberian yang dapat menyelamatkan jiwanya.
Teknik menyusui yang benar adalah suatu cara pemberian ASI yang
dilakukan oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi
bayi tersebut (Perinasia, 1994).

B. Posisi dan Perlekatan Menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Jika
menyusui dengan duduk,posisi yang tepat adalah :
1. Duduklah dengan posisi yang enak atau santai, pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan.
2. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi agar bayi tidak terlalu jauh dari
payudara ibu.
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca
operasi sesar, yaitu bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki
diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila
disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh),
bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi,
dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

C. Langkah – Langkah Menyusui yang Benar


1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar putting, duduk/berbaring dengan santai.

4
2. Bila dimulai dengan payudara kiri,letakkan kepala bayi pada siku bagian
dalam lengan kiri,badan bayi menghadap kebadan ibu.
3. Lengan kiri bayi diletakkan diseputar pinggang ibu, tangan kiri ibu memegang
pantat/paha kanan bayi.
4. Sangga payudara kiri ibu dengan empat jari tangan kanan, ibu jari diatasnya
tetapi tidak menutupi bagian yang berwarna hitam (aerola mamae)
5. Sentuhlah mulut bayi dengan puting payudara ibu.
6. Tunggu sampai bayi membuka mulutnya lebar.
7. Masukkan putting payudara secepatnya kedalam mulut bayi sampai bagian
yang berwarna hitam.

D. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan memperlihatkan
tanda – tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi , areola bawah lebih banyak yang
masuk
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

E. Waktu dan Frekuensi Menyusui


Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui
bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan
karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap)
atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur

5
dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu
kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi
sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui
tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah
menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam
hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya
setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Ibu agar berusaha menyusui
sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali
menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa
menyusui sebaiknya ibu menggunakan Bra yang dapat menyangga payudara,
tetapi tidak terlalu ketat.

F. Dampak Menyusui Dengan Teknik yang Tidak Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, nyeri, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI dan selanjutnya bayi enggan menyusu.

Anda mungkin juga menyukai