Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Pemilihan Proses

Pemilihan proses bertujuan untuk menetukan proses mana yang akan dipilih sehingga dapat
memberi keuntungan baik dari segi ekonomi maupun kelayakan teknis. Berikut ini merupakan
tinjauan proses baik secara termodinamika maupun ekonomi dalam pembuatan semen.

1.1.1 Tinjauan Termodinamika

Untuk mengetahui kondisi operasi dalam proses produksi semen, maka harus
mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor kelayakan proses secara
teknis. Faktor ini mempertimbangkan beberapa hal seperti tekanan operasi, suhu operasi, panas
pembentukan satandar (ΔH°f) dan energi bebas gibbs pembentukan (ΔG°f). Tekanan dan suhu
operasi yang digunakan dapat mempengaruhi besarnya konversi dan produk yang dihasilkan.

Panas pembentukan standar (ΔH°f) merupakan besarnya panas reaksi yang dihasilkan atau
dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi kimia. ΔH yang bernilai positif (+)
menunjukkan bahwa reaksi tersebut membutuhkan panas pada proses berlangsungnya reaksi
(endoterm), sedangkan ΔH negatif (-) menunjukkan bahwa reaksi tersebut menghasilkan
panas selama proses berlangsungnya reaksi (eksoterm).

Adapun nilai enthalpi pembentukan standar (ΔH°f) untuk masing-masing komponen pada
suhu 25°C (298°K) telah disajikan pada tabel 2.1 sedangkan nilai energi bebas Gibbs (ΔG°f)
untuk masing-masing komponen pada suhu 298°K di sajikan pada tabel 2.2.

Tabel 2.1 Nilai Enthalpy Pembentukan pada suhu 25°C (ΔHf°)

No Komponen ΔH°f (kJ/mol)


1 CaO -603.09
2 CO2 -393.52
3 CaCO3 -1206.92
4 Si2Al2O5(OH)4 -4120.4
5 SiO2 -910.86
6 Al2O3 -1669.8
7 H2O (g) -241.826
8 Ca2SiO4 -2301.5
9 Ca3A12O6 -3588.6
10 Fe2O3 -825.48
11 Ca4Al2Fe2O10 -5092.89
12 H2O (l)  285.829
13 Ca3SiO5 -2929.2
Sumber : (Yaws, 1996) dan (Bertron, A, dan Alexander, M.G., 2012)

Tabel 2.2 Nilai Energi Gibbs Pembentukan pada suhu 25°C (ΔGf°)

No Komponen ΔG°f (kJ/mol)


1 CaO -269.87
2 CO2 -94.26
3 CaCO3 -1128.8
4 Si2Al2O5(OH)4 -37397.5
5 SiO2 -856.7
6 Al2O3 -1576.5
7 H2O (g) -228.4
8 Ca2SiO4 -2192.83
9 Ca3A12O6 -3382.35
10 Fe2O3 -741
11 Ca4Al2Fe2O10 -4786.5
12 H2O (l) -2748.33
13 Ca3SiO5 -237.178
Sumber : (Yaws, 1996) dan (Bertron, A, dan Alexander, M.G., 2012)

untuk menentukan nilai ΔH°f dan ΔG°f digunakan persamaan sebagai berikut :

ΔH r° = ΔH produk – ΔH reaktan (2.1)

ΔGr° = ΔG produk – ΔG reaktan (2.2)


Dimana untuk menentukan nilai ΔH dan ΔG untuk masing-masing komponen pada suhu tertentu
digunakan persamaan sebagai berikut :

𝑇
ΔH°T reaksi = ΔH°0+ ∫𝑇0 𝛥𝐶𝑝 𝑑𝑇 (2.3)

ΔG°T reaksi = ΔH
Mencari CP masing-masing komponen menggunakan hokum kopp, yaitu kapasitas panas suatu
senyawa zat padat sama dengan jumlah dari kapasitas panas unsur-unsur penyusunnya (Perry dan
Green, 1984).

Tabel 2.3 Element Penyusun

Anda mungkin juga menyukai