PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sosok yang tomboy, aktif, agresif, melindungi dan lain- lain. Butch dapat
dibagi atau diklarifikasi menjadi 2 tipe, tipe yang pertama adalah Soft Butch,
Sering digambarkan mempunyai kesan yang lebih feminim dalam cara
berpakaian dan potongan rambutnya. Secara emosional dan fisik tidak
mengesankan bahwa mereka adalah pribadi yang kuat atau tangguh. Dalam
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan lesbi, istilah Soft Butch sering disebut
juga dengan Androgyne. Tipe yang kedua adalah Stone Butch, Sering
digambarkan lebih maskulin dalam cara berpakaian maupun potongan
rambutnya. Mengenakan pakaian laki- laki, terkadang membebat dadanya
agar terlihat lebih rata dan menggunakan sesuatu didalam pakaian dalamnya
sehingga menciptakan kesan berpenis. Butch yang berpakaian maskulin
seringkali lebih berperan sebagai seorang “laki- laki” baik dalam suatu
hubungan dengan pasangannya, maupun saat berhubungan seks. Stone Butch
sering kali disebut dengan Strong Butch dalam istilah lain untuk lebel lesbi
ini. (b) Femme, Femme atau popular dengan istilah femme lebih mengadopsi
peran sebagai “feminin” dalam suatu hubungan dengan pasangannya. Femme
yang berpakaian “feminin” selalu digambarkan mempunyai rambut panjang
dan berpakaian feminin. Femme sering kali digambarkan atau mempunyai
stereotype sebagai pasangan yang pasif dan hanya menunggu atau menerima
saja. (c) Andro, Andro yaitu perpaduan antara buchi dan femm yang
bercampur jadi satu, biasanya penampilan seorang andro rambut pendek
kelakuan setengah laki- laki setengah lagi perempuan. Pasangan yang di pilih
andro adalah femm.
BAB III
7
METODE PENELITIAN
1. Reduksi data
Reduksi data yaitu pemilihan, pemusatan, perhatian, penyederhanaan,
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan lapangan. Reduksi data merupakan analisis yang menajam,
menggolongkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan kata
dengan sedimikian rupa. Data yang diperoleh dari lapangan yang tertuang
dalam uraian yang lengkap dan terperinci.
2. Penyajian data
Menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberikan
kemungkinan untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan melihat penyajian data, maka peneliti dapat memahami
apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Maksud tersebut agar
mempermudah bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan
atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kegiatan menyimpulkan makna-makna yang muncul dari data yang
harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya. Kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, makna-makna
yang muncul dari data harus selalu diuji kebenarannya dan kesesuaiannya
sehingga validitasnya terjamin.
9
Daftar Pustaka