Anda di halaman 1dari 3

KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK TUNARUNGU DALAM MENGHADAPI

ANAK-ANAK NORMAL

1. Latar Belakang
Kepercayaa diri merupakan suatu kata yang mudah diucapkan, tetapi sebenarnya hal
tersebut merupakan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Menurut sebagian orang,
kepercayaan diri merupakan suatu hal untuk mengungkapkan sesuatu dalam berbuat
sesuatu. Namun tidak semua orang terfikir tentan hal tersebut. Ada suatu kendala besar
yang dapat menghalangi kepercayaan diri pada seseorang, kendala itu disebut dengan rasa
malu. Merasa diri sendiri kurang dari orang lain memiliki rasa minder atau malu pada diri
sendiri untuk mengungkapkan atau tampil di hadapan umum. Hal ini menyatakan bahwa
orang-orang yang terlahir dan tumbuh normal masih memiliki rasa kurang percaya diri dan
malu pada dirinya sendiri. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tumbuh dan bahkan
terlahir Disabilitas.
Pada dasarnya tidak ada satu orang pun yang ingin terlahir disabilitas. Namun pada
kehidupan tidak selalu apa yang kita harapkan terjadi sesuai dengan harapan. Bagaimana
dengan kehidupan orang-orang disabilitas dengan segala kekurangan yang dimiliki
membuat orang-orang tersebut terutama pada anak-anak yang menyandang disabilitas
mengalami rasa kurang percaya diri dalam menghadapi lingkungannya.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri berarti ia mampu menghadapi segala yang
terjadi pada lingkungannya dan rasa optimis dalam dirinya. Kepercayaan diri menurut
Anthony ( 1992 ) yaitu sikap pada diri seseorang yang dapat/bisa menerima kenyataan,
mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai
kemampuan untuk memiliki segala sesuatu yang di inginkan. Seseorang yang percaya diri
akan menghadapi segala situasi umum dengan terus berfikir positif dan tidak terlalu
membutuhkan bantuan orang lain untuk hal apapun yang ingin di capai. Kemudian
kepercayaan diri banyak kita temui pada orang-orang dengan berbagai usia. Terutama rasa
kepercayaan diri pada anak-anak. Masih banyak ditemui beberapa anak-anak yang kurang
percaya diri dalam menghadapi lingkungannya. Apalagi jika anak tersebut memiliki
kekurangan. Pada umumnya anak-anak masih berada pada masa senang bermain. Anak-
anak juga tidak terlalu memiliki rasa malu yang besar. Setiap anak memiliki potensi, dan
setiap potensi yang dimiliki setiap anak berbeda-beda kualitas dan kuantitasnya. Potensi
diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki anak baik fisik maupun mental. Potensi
anak ini bersifat dinamis, hal ini berarti bahwa potensi ini dapat diasah dan dikembangkan
Jazilatur Rohma (2018). Menurut Arkin Ridho (2014) bahwa potensi diri anak akan
berkembang dengan baik bila ditunjang dengan adanya rasa percaya diri yang baik dalam
diri anak.
Peneliti mempersempit penelitian dengan memilih objek anak-anak yang menyandang
tunarungu. Adapun anak-anak yang menderita tunarungu dipilih peneliti anak-anak dengan
usia 6-12 tahun. Alasan peneliti mengambil subjek anak-anak karena menurut peneliti
anak-anak penyandang tunarungu dengan anak-anak normal seharusnya masih dapat
bermain dengan baik tanpa ada rasa malu atau minder. Selain itu peneliti pernah bertemu
dengan seorang remaja putri tunarungu. Saat peneliti bertemu dengan remaja putri
tunarungu, peneliti memiliki kesan tersendiri yaitu saat melihat remaja putri tunarungu
tersebut sangat pasif dan lebih suka mengurung diri dirumah seperti tidak memiliki
kepercayaan diri menghadapi lingkungannya. Peneliti menjadi tertarik untuk menulis
tentang kepercayaan diri pada orang yang menderita tunarungu. Kemudian kenapa peneliti
mengambil subjek anak-anak, karena peneliti merasa lebih terlihat unik jika melihat
bagaimana sistem anak-anak tunarungu menghadapi kehidupan lingkungannya. Dimana
diketahui bahwa masa anak-anak adalah masa-masanya bermain dan masih memiliki rasa
kepercayaan diri yang kuat. Maka dari itu peneliti ingin menjadikan topik penulisan skripsi
yaitu bagaimana gambaran kepercayaan diri pada anak tunarungu.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kepercayaan diri pada anak tunarungu dalam menghadapi anak-anak normal?

3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat gambaran kepercayaan diri anak tunarungu
dalam menghadapi anak-anak normal.

4. Manfaat Penelitian
Daftar Pustaka

Amandha Unzilla Deni & Ifdil. 20016. “Konsep Kepercayaan Diri Remaja Putri”. Jurnal
Pendidikan Indonesia, Volume 2, No 2, Oktober 2016.
Anthony, R. (1992). Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. (penerjemah Rita Waryani).
Jakarta: Bina Rupa.

Anda mungkin juga menyukai